JurnalMarikultur
Marikultur, Tahun 2022. Vol 4 (No 1): 31-41 Fahruddin et al. (2022)
e-ISSN : 2830-5973
p-ISSN : 2355-8067
Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati, Universitas Teknologi Sumbawa
Jalan Raya Olat Maras, Batu Alang, Moyo Hulu, Pernek, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten
Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 84371, Indonesia
ABSTRAK
Di Indonesia, belum banyak orang yang mengetahui keberadaan lobster air tawar. Hal ini wajar karena
lobster air tawar baru dirintis pada tahun 1991, namun ketersediaannya saat ini masih sangat kurang.
Permasalahan yang dihadapi para pembudidaya lobster air tawar saat ini adalah tingkat kelangsungan
hidup yang rendah, terutama pada stadia benih. Adapun beberapa cara untuk menjaga dan meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan lobster air tawar, antara lain dengan penggunaan substrat yang
sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup lobster air
tawar (Cherax quadricarinatus) dengan pemberian substrat dasar yang berbeda. Penelitian ini dilakukan
dengan metode eksperimental menggunakan RAL, dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Substrat
yang digunakan adalah kontrol (tanpa substrat), pasir hitam, pasir putih, tanah entisol, dan tanah vertisol.
Parameter yang diuji antara lain pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, tingkat
kelangsungan hidup dan kualitas air yang meliputi suhu, pH dan DO. Hasil analisis menunjukkan substrat
yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup lobster
air tawar. Substrat yang baik untuk kelangsungan hidup benih lobster air tawar adalah pasir putih dan
tanah entisol.
ABSTRACT
In Indonesia, not many people know about the existence of freshwater crayfish. This is natural because
freshwater crayfish were only pioneered in the 90s, but their availability is still very lacking. The problem
faced by freshwater crayfish cultivators today is the low survival rate, especially at the seed stage. There
are several ways to maintain and improve the survival and growth of freshwater crayfish, including the
use of suitable substrates. This study aims to increase the growth and survival of freshwater crayfish
(Cherax quadricarinatus) by giving different basic substrates. This research was under ducted an
experimental method using RAL, with five treatments and three replications. The substrates used were
control (without substrate), black sand, white sand, entisol soil, and vertisol soil. Parameters tested
included absolute weight growth, absolute length growth, survival rate, and water quality including
temperature, pH, and DO. The results of the analysis showed that different substrates did not have a
significant effect on the growth and survival of freshwater crayfish. A good substrate for the survival of
freshwater crayfish white sand and entisol soil.
31
Jurnal Marikultur Fahruddin et al. (2022)
Laboratorium Program Studi Ilmu tandon air. Air telebih dahulu dalam satu
Perikanan, Fakultas Ilmu dan Teknologi wadah gentong 130 L dan selanjutnya di
Hayati, Universitas Teknologi Sumbawa. aerasi.
berupa akuarium berukuran 30x30x30 cm³ Shelter yang digunakan berupa pipa
dan didiamkan kering selama 12 jam. wadah pemeliharaan (Lukito dan Prayoga,
berupa air tawar yang bersumber dari air hingga mencapai ketinggian ± 23 cm dari
33
Jurnal Marikultur Fahruddin et al. (2022)
35
Jurnal Marikultur Fahruddin et al. (2022)
Pertumbuhan Panjang Mutlak 4.00 3.51 3.33 3.48 Sjafei et al. (1989) dalam Priyanto et al.
3.20 3.25
3.50
3.00 (2016), bahwa pertumbuhan udang dapat
2.50
2.00 dipengaruhi oleh kemampuan memanfaat-
(cm)
1.50
1.00
0.50 kan makanan. Kurangnya pemanfaatan
0.00
makanan oleh udang juga secara tidak
langsung akan memperlambat proses
pertumbuhan pada udang. Dengan
Perlakuan
demikian, proses pertumbuhan menjadi
Gambar 2. Pertumbuhan Panjang Mutlak tidak optimal akibat pemanfaatan pakan
37
Jurnal Marikultur Fahruddin et al. (2022)
hidup tertinggi secara berturut-turut yang berukuran besar pada fraksi pasir
ditunjukkan pada perlakuaan substrat pasir membuat bahan organik juga dengan mudah
putih dan tanah entisol, di mana kedua lolos dan tidak terikat atau tertahan pada
perlakuan subtrat tersebut memiliki tingkat sedimen. Murdiyanto (2003) menambahkan
persentase kelangsungan hidup yang sama substrat berpasir akan menampakkan
yaitu 88,89%, perlakuan subtrat pasir hitam kandungan.
83,33% dan diikuti dengan perlakuan tanpa
Kualitas Air
substrat (kontrol) dan tanah vertisol pada
Hasil pengukuran parameter kualitas
tingkat yang sama yaitu sebesar 77,78%.
air dilakukan pada setiap perlakuan selama
Tingginya persentase kelangsungan hidup
penelitian menunjukkan bahwa suhu 28°C.
ini sesuai dengan pernyataan Sofiandi
Hal ini tidak berbeda dari pernyataan Iriana
(2002) bahwa penggunaan substrat vertikal
et al. (2006) bahwa suhu optimal bagi benih
dan horizontal akan menurunkan tingkat
lobster air tawar ialah 28 °C, sebab pada
kematian, masing-masing 45,5% dan 34%,
suhu tersebut benih lobster mengalami
sedangkan untuk yang tidak menggunakan
tingkat adaptasi paling baik dalam
substrat tingkat kematiannya adalah sebesar
menggunakan energi yang ada untuk
67,6%. Dengan penambahan substrat pada
pertumbuhan. Menurut Wardoyo dan
wadah pemeliharaan, maka luas permukaan
Djokosetiyanto (1988), suhu air dapat
akan semakin bertambah, sehingga udang
mempengaruhi sintasan, pertumbuhan
akan lebih leluasa dalam bergerak dan
morfologis, siklus reproduksi, tingkah laku,
mudah untuk mencari tempat berlindung
pergantian kulit atau moulting dan
untuk berganti kulit tanpa mengalami
metabolism tubuh. Hal ini juga didukung
persaingan yang tinggi.
oleh pernyataan Santoso (2008), bahwa pada
Hal ini sesuai dengan pendapat
suhu yang rendah proses metabolisme pada
Murdiyanto (2003) yang menyatakan
tubuh lobster air tawar rendah dan semakin
bahwa, kandungan oksigen relatif lebih
tinggi suhu maka proses metabolism
tinggi pada substrat dasar berpasir bila
semakin tinggi pula.
dibandingkan dengan substrat yang lebih
Nilai pH merupakan salah satu sifat
halus. Tetapi disisi lain justru fraksi berpasir
kimia perairan yang secara langsung
mengandung sedikit bahan organik. Pori
Jurnal Marikultur Fahruddin et al. (2022)
39
Jurnal Marikultur Fahruddin et al. (2022)
Wardoyo, T.H dan Djokosetiyanto, D. 1988. Wirabakti, C.M. 2006. Laju Pertumhan Ikan
Pengelolaan kualitas air di tambak Nila Merah Yang Dipelira Pada
udang. Fakultas Perikanan. IPB. Perairan Rawa Dengan Keramba dan
Bogor. Kolam.
Widha W. 2003. Beberapa Aspek Biologi http://google.com,/jurnal.upr.ac.id.
Reproduksi Lobster Air Tawar Jenis diakses tanggal 30 Oktober 2018
Red Claw (Cherax quadricarinatus, pukul 16.00 WIB.
Von Martens; Crustace; Parastacidae). Wiyanto dan Hartono, 2007. Lobster Air
Tesis. Bogor. Sekolah Pascasarjana. Tawar, Pembenihan dan Pembesaran.
IPB. Penebar Swadaya. Jakarta.
41