Anda di halaman 1dari 2

UTS TLI&DPI

A.Tuna sirip kuning

1.Deskripsi tingkah laku

kan mempunyai temperatur internal yang sedikit lebih tinggi


daripada temperatur air sekitarnya. Akan tetapi, bedanya itu biasanya kecil.
Laju metabolisme pada ikan rendah. Perpindahan panas antara jaringan ikan
dan lingkungan air adalah tinggi. Jadi, panas tubuh ikan banyak yang hilang
melalui konduksi. Kehilangan panas terjadi hampir secepat panas tersebut
dihasilkan. Dengan demikian, ikan selalu berusaha agar temperatur tubuhnya
berada dalam kisaran normal. Aktivitas ikan yang meningkat menghasilkan panas
yang lebih banyak. Akan tetapi, karena ikan memerlukan banyak ventilasi lewat
insang, laju kehilangan panasnya juga meningkat. Temperatur tubuh sebagian
besar ikan umumnya 1oC lebih tinggi daripada temperatur air. Karena itu,
pengaturan temperatur pada ikan bergantung sepenuhnya kepada pengaturan
perilaku berupa pemilihan bagian lingkungan air yang mempunyai temperatur yang
dapat diterima oleh ikan tersebut. Bila suatu spesies ikan terperangkap dalam
lingkungan air yang temperaturnya berada di atas kisaran temperatur
normalnya (lebih hangat) atau di bawahnya (lebih dingin), ikan tersebut akan
beraklimatisasi dengan berbagai cara

2.Daerah penangkapan

Ikan tuna tuna ekor kuning adalah spesies oceanik yang ditemui
dibawah dan diatas termokline, pada suhu 17-310C, pada kedalaman 0-400 m
dan pada salinitas perairan 32-35 ‰. Keberhasilan penangkapan yellowfin tuna
kebanyakan diperoleh pada suhu 20oC dan sering hidup bergerombol dengan
lumba-lumba pada suhu permukaan laut 28oC. Dengan mengetahui
penyebaran ikan ini berdasarkan suhu dapat di desain jenis alat tangkap yang
digunakan untuk mengelolanya.

3. faktor lingkungan (fisika,kimia,biologi).

Spesies samudra yang ada di atas dan di bawah termoklin. Pelagis di


perairan terbuka, tetapi jarang terlihat di dekat terumbu (Ref. 48637). Mereka
bersekolah berdasarkan ukuran, baik dalam kelompok monospesifik atau multi-
spesies. Ikan yang lebih besar sering berkumpul dengan lumba-lumba, juga terkait
dengan puing-puing mengambang dan benda-benda lainnya. Makan ikan,
krustasea, dan cumi-cumi. Ia sensitif terhadap konsentrasi oksigen yang rendah
dan oleh karena itu biasanya tidak tertangkap di bawah 250 m di daerah tropis
(Ref. 28952, 30329). Puncak pemijahan terjadi selama musim panas, dalam batch
(Ref. 9684, 51846). Telur dan larva bersifat pelagis (Ref. 6769). Jaring melingkar
digunakan untuk menangkap sekolah di dekat permukaan (Ref. 9340). Ditangkap
terutama dengan tali rawai dan purse seine. Dipasarkan terutama dalam keadaan
segar, beku, kalengan (Ref. 9684), tetapi juga diasapi (Ref. 9987). Sangat dihargai
untuk sashimi (Ref. 26938).

Anda mungkin juga menyukai