Anda di halaman 1dari 12

Tarjih: Fishiers and Aquatic Studies Halaman 1-12

ISSN : 0672-2022 Volume 01. 01. 2022

STRUKTUR UKURAN IKAN HIU KARANG SIRIP HITAM


YANG DIDARATKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) PAOTERE
KOTA MAKASSAR

Ridha Alamansyah, Andi Panca Wahyuni, Fadli


Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas
Muhammadiyah Sinjai Jl. Teuku Umar No. 8, Sinjai Utara 92611, Sulawesi Selatan, Indonesia *
fadliunoo18@gmail.com
Abstrak

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui struktur ukuran, hubungan panjang berat dan
nisba kelamin ikan hiu karang sirip hitam yang didaratkan di pangkalan pendaratan ikan (PPI)
Paotere kota Makassar.Penelitian dilaksankan Bulan Juli 2022 sampai dengan bulan Agustus
2022. Bertempat di Pangkalan Pendaratan ikan (PPI) Paotere Kota Makassar. Sampel merupakan
ikan hiu karang sirip hitam yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Paotere Kota
Makassar. Dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Kriteria ikan
hiu karang sirip hitam yang didata adalah individu yang masih memiliki tubuh utuh untuk
membantu dalam pengukuran panjang, berat ikan dan identifkasi jenis kelamin.Hasil penelitian
jumlah Ikan Hiu Karang Sirip Hitam yang paling banyak terdapat pada interval kelas 95-103 cm
dengan jumlah 8 ekor dan pada interval kelas 122-130 cm paling sedikit di daratkan dengan
jumlah 2 ekor.Total ikan Hiu memiliki pola pertumbuhan Allometrik Negatif dimana nilai b<3
yang memiliki arti bahwa pertambahan panjang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan berat.
Setelah uji Chi-Kuadrat dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 26. Diperoleh nisbah
kelamin yaitu 24:19 (0,58:0,44).
Kata kunci : Struktur Ukuran, Hiu Karang Sirip Hitam, PPI Paotere
Tarjih: Fishiers and Aquatic Studies Halaman 1-12
ISSN : 0672-2022 Volume 01. 01. 2022

PENDAHULUAN ekspor dan kulitnya dapat diolah menjadi


bahan industri kerajinan kulit berkualitas
Status sumberdaya Hiu di dunia
tinggi (ikat pinggang, tas, sepatu, jaket,
terancam punah akibat kelebihan tangkap
dompet dan sebagainya) serta minyak Hiu
(overfishing). Sebagian besar produk
sebagai bahan baku farmasi atau untuk
perikanan Hiu di Indonesia dihasilkan
ekspor. Tanpa kecuali gigi, empedu, isi
tangkapan sampingan (72%), dan hanya
perut, tulang, insang dan lainnya masih
28% perikanan dihasilkan sebagai target
dapat diolah untuk berbagai keperluan
tangkapan utama. Saat ini sumberdaya
seperti bahan lem, ornamen, pakan ternak,
perikanan Hiu di Indonesia mengalami
bahan obat dan lain-lain (Alaydrus et
penurunan, dengan penurunan “Hasil
al.,2014).
Tangkap Perunit Usaha” hingga 26-50%
Hiu karang sirip hitam di perairan
dibandingkan dengan hasil tangkapan 10
selatan Selat Makassar tertangkap dengan
tahun yang lalu (Emiliya et al.,2017).
rawai dasar dan jaring insang dasar sebagai
Indonesia sebagai salah satu negara
hasil tangkapan sampingan. Hiu ini
yang memanfaatkan sumber daya ikan
termasuk dalam kelompok family
bertulang rawan (Hiu dan Pari) terbesar di
Carcharhinidae yang dapat dengan mudah
dunia, dengan dugaan hasil tangkapan
dikenali dengan adanya tanda hitam pada
sebesar 105,000 ton pada tahun 2002 dan
bagian ujung sirip dorsal dan sirip
118,000 ton pada tahun 2003. Ikan Hiu dan
ekor.Beberapa sifat biologi hiu karang sirip
Pari yang tertangkap bisa sebagai hasil
hitam adalah siklus hidupnya yang panjang
tangkap sampingan maupun sebagai
mencapai ukuran maksimum kurang dari
tangkapan utama. Beberapa alat tangkap
180 cm total length (TL), pertumbuhan dan
yang digunakan untuk menangkap Hiu dan
kematangan kelaminnya yang lambat serta
Pari sebagai tangkapan utama antara lain
fekunditasnya yang rendah (Mourier et
adalah berbagai jenis jaring insang, pancing
al.,2013).
rawai dan tombak. Sedangkan untuk hasil
Informasi tentang struktur ukuran, pola
tangkap sampingan oleh nelayan yang
pertumbuhan dan nisba kelamin dari hasil
menggunakan pukat dasar, pukat udang,
tangkapan hiu karang sirip hitam yang
jaring insang, pancing rawai dan bagan.
didaratkan di PPI Paotere Kota Makassar
Meskipun Indonesia memiliki kekayaan
Provinsi Sulawesi Selatan menjadi kendala
jenis Hiu dan Pari tertinggi di dunia, namun
dalam menentukan dasar rasional bagi
hampir tidak ada kajian atau pun publikasi
penerapan pengelolaan perikanan hiu yang
mengenai aspek biologi maupun komposisi
berkelanjutan khususnya di perairan selatan
jenis tersebut. Pengetahuan mengenai
Selat Makassar. Oleh karena itu penelitian
pengenalan jenis Hiu dan Pari yang ada di
sangat penting dilakukan untuk mengetahui
Indonesia amatlah dibutuhkan seiring
struktur ukuran, pola pertumbuhan dan nisba
dengan tingkat pemanfaatan yang amat
kelamin.
tinggi (Emiliya et al.,2017)
Diperkirakan lebih dari 75 jenis Hiu
TINJAUAN PUSTSAKA
ditemukan di perairan Indonesia dan
sebagian besar dari jenis tersebut potensial Defenisi Hiu
untuk dimanfaatkan. Hampir seluruh bagian Hiu merupakan ikan yang memiliki
tubuh Hiu dapat dijadikan komoditi, kerangka tulang rawan dari subkelas
dagingnya dapat dijadikan bahan pangan Elasmobranchii. Kelompok Elasmobranchii
bergizi tinggi (abon, bakso, sosis, ikan terdiri dari hiu dan pari memiliki tingkat
kering dan sebagainya), siripnya untuk
Tarjih: Fishiers and Aquatic Studies Halaman 1-12
ISSN : 0672-2022 Volume 01. 01. 2022

keanekaragaman yang tinggi serta dapat dimanfaatkan siripnya karena anggota dari
ditemukan di berbagai kondisi lingkungan, kelompok-kelompok Ikan Hiu tersebut
mulai dari perairan tawar hingga palung laut umumnya berukuran besar. Selain itu
terdalam dan dari daerah laut beriklim terdapat beberapa jenis Pari yang memiliki
dingin sampai daerah tropis yang hangat bentuk tubuh seperti Hiu (shark like) seperti
(Compagno et al.,2001). ikan-ikan dari suku Rhynchobatidae,
Kelompok Elasmobranchii memiliki Rhinobatidae, dan Rhinidae, yang banyak
sistem reproduksi secara seksual. dimanfaatkan pula siripnya bahkan ada yang
Kebanyakan hiu memiliki tipe reproduksi memiliki harga yang relatif lebih tinggi di
Ovovivipar yaitu pembuahan hingga pasaran dibandingkan sirip Ikan Hiu itu
melahirkan terjadi di dalam tubuh. Embrio sendiri (Simeon et al.,2017).
berkembang di dalam tubuh dan mendapat Menurut Buku Dermawan (2015)
suplai makanan dari kuning telur atau klasifikasi Ikan Hiu sebagai berikut :
disuplai oleh induknya sendiri. Beberapa hiu Kingdom: Animalia
juga memiliki tipe reproduksi ovipar yaitu Filum : Chordata
melakukan pemijahan yang menghasilkan Kelas : Choedricthyes
telur dan juga melahirkan, namun spesies ini Ordo : Squaliformes
sangat jarang ditemukan (Compagno et al., Famili : Squalidae
2001). Genus : Sphyrna
Spesie :Sphyrna lewini, Sphyrna zygaena,
Sphyrna mokarran

Hiu Karang Sirip Hitam


Ikan Hiu karang sirip hitam atau
blacktip reef shark merupakan jenis Ikan
Hiu yang tersebar di perairan tropis dan
hidup di daerah terumbu karang serta
perairan dangkal. Ukuran Ikan Hiu jenis ini
Gambar 1. Ikan Hiu berkisar antara 70-142 cm. Moncongnya
(Sumber:Compagno.2001) sangat pendek dan berbentuk bundar
melebar, gigi atas agak miring dengan taring
Klarifikasi Ikan Hiu tipis dan taring-taring kecil yang pangkalnya
Berdasarkan studi dari berbagai literatur rendah. Antara sirip punggung tidak
dan hasil penelitian hingga tahun 2010, telah ditemukan gurat. Bagian belakang berwarna
mencatat setidaknya 218 jenis Ikan Hiu kuning coklat dan semua ujung siripnya
ditemukan di perairan Indonesia, yang berwarna hitam (Gambar 2). Makanan Ikan
terdiri dari 114 jenis Hiu dan tiga jenis Ikan Hiu karang sirip hitam ini berupa ikan kecil,
Hiu hantu yang termasuk ke dalam 44 suku. krustasea, moluska, dan kelompok cumi.
Dari 44 suku ikan bertulang rawan tersebut, Jenis Ikan Hiu ini tidak membahayakan
hanya sekitar 26 jenis Hiu dari 10 marga dan perenang dan penyelam, tetapi pernah
enam suku yang bernilai nilai ekonomi tercatat menyerang nelayan pencari kerang
tinggi untuk diperdagangkan siripnya di dan nelayan tradisional. Dalam daftar merah
pasaran nasional maupun internasional. IUCN, Ikan Hiu ini termasuk dalam daftar
Jenisjenis Hiu dari suku Carcharhinidae, hampir terancam (NT) (Raharjo et al.,2009).
Lamnidae, Alopiidae dan Sphyrnidae
merupakan kelompok Hiu yang umum
Tarjih: Fishiers and Aquatic Studies Halaman 1-12
ISSN : 0672-2022 Volume 01. 01. 2022

beberapa hal seperti umur, jenis kelamin dan


lingkungan hidupnya. Faktor lingkungan
yang dimaksudkan seperti makanan, suhu,
pH dan salinitas yang merupakan faktor
yang berpengaruh pada pertumbuhan.
Terdapat 26 karakter morfometrik yang
biasa digunakan dalam mengidentifikasi
ikan, diantaranya panjang total, panjang ke
Gambar 2. Ikan Hiu Sirip Hitam
pangkal, cabang sirip ekor, panjang baku,
(Sumber:Hastuti, 2017)
panjang kepala, panjang bagian di depan
sirip punggung, panjang dasar sirip
Studi Morfometrik punggung dan sirip dubur, panjang batang
Karakter morfologi (morfometrik) ekor, tinggi badan, tinggi batang ekor, tinggi
sudah lama digunakan dalam biologi kepala, lebar kepala, lebar badan, tinggi sirip
perikanan dalam pengukuran jarak dan punggungm dan sirip dubur, panjang sirip
hubungan kekerabatan dalam dada dan sirip perut, panjang jari-jari sirip
pengkategorian variasi dalam taksonomi. dada yang terpanjang, panjang jari-jari keras
Hal tersebut juga dapat membantu dalam dan jari-jari lemah, panjang hidung, panjang
menyediakan informasi mengenai ruang antar mata dengan sudut pre-
pendugaan stok ikan. Meskipun demikian, operkulum, tinggi pipi, panjang rahang atas,
pembatas utama dari karakter morfologi panjang rahang bawah, dan lebar bukaan
dalam tingkat intra species (ras) adalah mulut. 26 karakter tersebut merupakan
variasi fenotip yang tidak selalu tepat karakter yang diungkapkan oleh( Affandi et
dibawah kontrol genetik namun dipengaruhi al., 1992 dalam (Nurmadinah, 2016)
oleh perubahan lingkungan. Pembentukan Tabel 1. Karakter Pengukuran.Hiu
fenotip ini memungkinkan ikan dalam
merespon secara adaptif perubahan dari No Karakter Penjelasan
lingkungan melalui modifikasi fisiologi dan 1 Panjang Jarak antara ujung bagian
kebiasanan. Variasi fenotip juga dapat Total kepala terdepan dengan ujung
dipengaruhi oleh lingkungan, walau sirip kaudal yang paling
belakang
bagaimanapun karakter morfologi sudah
dapat memberikan manfaat dalam 2 Panjang Jarak antara ujung kepala
identifikasi stok khususnya dalam suatu Cagak hingga lekukan dari sirip ekor.

populasi yang besar (Turan et al., 1998 3 Panjang Jarak antara ujung bagian
dalam (Nurmadinah, 2016) standar kepala terdepan dengan pangkal
ekor.
Morfometrik merupakan ciri yang
berkaitan dengan ukuran tubuh atau bagian 4 Panjang sirip arak antara pangkal jari-jari
ekor pertama dengan tempat selaput
tubuh ikan seperti panjang total. Ukuran sirip di belakang jari-jari
tersebut merupakan salah satu hal yang terakhir.
dapat digunakan sebagai ciri taksonomik 5 Panjang sirip Jarak antara pangkal sirip
saat mengidentifikasi ikan. Hasil dada hingga ujung terpanjang dari
pengukuran tersebut pada umumnya sirip dada.
dinyatakan dalam satuan sentimeter atau 6 Tinggi sirip Jarak tegak yang tertinggi
millimeter, ukuran tersebut merupakan dorsal antara pangkal sampai ujung
ukuran mutlak. Pada tiap spesies umumnya sirip dorsal.
akan memiliki ukuran mutlak yang
bervariasi. Varisi ini dapat didasarkan dari
Tarjih: Fishiers and Aquatic Studies Halaman 1-12
ISSN : 0672-2022 Volume 01. 01. 2022

Terkait teknik pengukuran morfometrik dan penyakit. Faktor eksternal yang


pada ikan hiu dapat dilihat pada gambar mempengaruhi pertumbuhan ikan yaitu
berikut ini: jumlah dan ukuran makanan yang tersedia,
jumlah ikan yang menggunakan sumber
makanan yang tersedia, suhu, oksigen
terlarut (Tutupoho et al., 2008).
Pertumbuhan sebagai salah satu aspek
biologi ikan adalah suatu indikator yang
baik untuk melihat kesehatan individu,
populasi, dan lingkungan. Pertumbuhan
yang cepat dapat mengindikasikan
kelimpahan makanan dan kondisi
lingkungan yang sesuai. Selain itu,
Gambar 3. Teknik Pengukuran Morfometrik pengetahuan tentang struktur populasi dapat
Hiu(Sumber : Nurmadinah, 2016) menjadi dasar pengelolaan yang lebih baik.
Pengukuran hiu untuk jenis Alopiidae Pengetahuan yang tepat tentang umur ikan
melakukan teknik yang sedikit berbeda merupakan hal penting untuk mengungkap
karena memiliki bentuk ekor yang lebih permasalahan daur hidup ikan, seperti
panjang dibanding hiu jenis lainnya, ketahanan hidup, laju pertumbuhan, dan
sehingga teknik yang dilakukan juga sedikit umur ikan saat matang gonad (Syahrir et al.,
berbeda seperti pada gambarberikut ini: 2013)
Pola pertumbuhan dapat memberikan
informasi tentang hubungan panjang bobot
dan faktor kondisi ikan, merupakan langkah
utama yang penting dalam upaya
pengelolaan sumberdaya perikanan di
perairan. Pola pertumbuhan dalam
Gambar 4. Teknik Pengukuran Morfometrik pengelolaan sumberdaya perikanan sangat
Hiu Jenis Alopiidae(Sumber: Nurmadinah, bermanfaat dalam penentuan selektivitas alat
2016) tangkap agar ikan-ikan yang tertangkap
hanya yang berukuran layak tangkap
Pola Pertumbuhan (Mulfizaret et al., 2012).
Pertumbuhan merupakan proses utama
dalam hidup ikan, selain reproduksi. Jenis Kelamin Ikan Hiu
Pertumbuhan adalah perubahan ukuran ikan Ikan Hiu betina memiliki ovarium
dalam jangka waktu tertentu, ukuran ini bisa internal yang ditemukan di anterior dalam
dinyatakan dalam satuan panjang, bobot rongga tubuh dan berpasangan. Ikan Hiu
maupun volume. Ikan bertumbuh terus memiliki telur dan menetas di dalam rahim
sepanjang hidupnya, sehingga dikatakan betina. Telur yang di hasilkan sangat
bahwa ikan mempunyai sifat pertumbuhan bervariasi, ukuran diameter telur Hiu sekitar
tidak terbatas (Rahardjo et al., 2011). 60 atau 70 mm dan terbungkus dalam kulit
Secara umum pertumbuhan ikan yang diameter keseluruhannya dapat
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor mencapai 300 mm (Sangadji et al., 2014).
eksternal. Faktor internal yang Hiu memiliki perbedaan seksual antara
mempengaruhi pertumbuhan ikan yaitu Ikan Hiu jantan dan betina. Cara yang paling
keturunan (genetik), jenis kelamin, parasit mudah untuk mengenali jenis kelamin Ikan
Tarjih: Fishiers and Aquatic Studies Halaman 1-12
ISSN : 0672-2022 Volume 01. 01. 2022

Hiu adalah dengan melihat adanya claspers thresher shark, dan thresher shark
pada ikan. Claspers terdapat pada Ikan Hiu (Sembiring et al.,2015).
jantan. Ikan Hiu jantan memiliki panggul Perbedaan tekanan air juga berpengaruh
yang dimodifikasi menjadi claspers sirip pada sifat dan ketahanan kulit Hiu. Biasanya
pelvis yang digunakan untuk pengiriman kulit Hiu dasar lebih mudah rusak
sperma. Gulungan claspers terbentuk dari dibandingkan Hiu atas. Kekutan dan
tulang rawan (Awanis et al., 2015). kelenturannya juga berbeda serta warna
daging Hiu dasar lebih putih dari pada Hiu
atas. Struktur kulit Hiu berupa serat-serat
yang tersusun malang-melintang
membentuk susunan seperti anyaman. Kulit
Hiu dilapisi oleh sisik-sisik halus yang
disebut dermal denticle (Munandi, et al.,
2006).
Gambar 5. Alat kelamin jantan dan betina
Ikan Hiu (Sumber: Awanis, 2015) METODE PENELITIAN
Nisbah kelamin merupakan salah satu
aspek biologi reproduksi yang berhubungan Tempat dan Waktu
dengan kondisi puplasi ikan dalam perairan. Penelitian dilaksanakan di Pangkalan
Nisbah kelamin merupakan perbandingan Pendaratan Ikan (PPI) Paotere Kota
antara jumlah ikan jantan dan ikan betina Makassar, pada Bulan Juli 2022 sampai
dalam suatu populasi, yang mana rasio 1:1 dengan Bulan Agustus 2022.
merupakan kondisi ideal.Seringkali terjadi
penyimpangan dari pola 1:1, antara lain
karena adanya perbedaan pola tingkah laku
bergerombolan, perbedaan laju mortalitas
dan pertumbuhan antara jantan dan betina.
(Nikolsky et al., 1969)

Habitat Ikan Hiu


Lebih dari 400 spesies hiu ditemukan di
seluruh dunia. Hiu memiliki persebaran Gambar 6. Lokasi Penelitian (Sumber :
yang sangat luas dan hampir ditemukan di Google Earth, 2022)
seluruh perairan samudra. Sebagian besar
hiu hidup pada perairan tropis yang hangat Alat dan Bahan
dan beberapa spesies hiu hidup di perairan Adapun alat yang digunakan dalam
dingin. Hiu juga dapat ditemukan pada penelitian ini yaitu Kamera digunakan untuk
daerah pantai hingga laut dalam serta di mengambil gambar, Meteran digunakan
ekosistem terumbu karang. (Ayotte et al., untuk mengukur, Timbangan digunakan
2005) untuk mengetahui berat, alat tulis menulis
Setidaknya ada 40 jenis hiu yang dingukan untuk mencatat dan Laptop
ditangkap dan didaratkan di seluruh digunakan untuk mengolah data hasil
pelabuhan pendaratan hiu di Indonesia. penelitian. Sedangkan bahan yang
Lima spesies hiu yang paling dominan dipergunakan dalam pengambilan data ini
ditemukan adalah Silky shark, Scalloped yaitu Hiu Karang Sirip Hitam.
hammerhead shark, Blue shark, Big eye
Tarjih: Fishiers and Aquatic Studies Halaman 1-12
ISSN : 0672-2022 Volume 01. 01. 2022

Teknik Pengumpulan Data 1. Menentukan jumlah dan selang kelas.


Sampel merupakan ikan hiu karang sirip 2. Menentukan nilai maksimum dan nilai
hitam yang didaratkan di Pangkalan minumum dari data panjang total hiu.
Pendaratan Ikan (PPI) Paotere Kota 3. Menentukan nilai tengah kelas.
Makassar. Dengan pengambilan sampel 4. Menentukan kelas frekuensi dan
menggunakan metode purposive sampling. memasukan frekuensi masing-masing
Metode purposive sampling menurut Melati, kelas.
(2007) merupakan teknik penelitian yang Struktur ukuran Ikan Hiu yang
melakukan pengambilan sampel secara tertangkap dianalisis secara deskriptif
sengaja berdasarkan persyaratan yang dengan cara membandingkan sebaran
diperlukan atau dengan krtieria-kriteria yang individu yang disajikan dalam tampilan
dibutuhkan. Kriteria ikan hiu karang sirip grafis histogram.
hitam yang didata adalah individu yang 2. Hubungan Panjang Berat
masih memiliki tubuh utuh untuk membantu Hubungan panjang berat ikan hiu
dalam pengukuran panjang, berat ikan dan (selachimorpha) mengikuti hukum kubik
identifkasi jenis kelamin. Berikut cara dengan persamaan (King. 2007):
pengambilan data:
1. Pengukuran panjang menggunakan W=aLᵇ
meteran dalam satuan centimeter, Di mana W, L, dan a dan b masing-
ketelitian 0,1 cm. Alat ukur harus masing adalah berat (kg), panjang cagak
diletakkan lurus, ekor dalam posisi (cm); dan konstanta.
horizontal dan tidak meletakkan alat Persamaan di atas dapat
ukur pada punggung atau dada karena ditransformasikan kedalam bentuk regresi
bagian tersebut tidak rata. linear sederhana sebagai berikut:
2. Pengukuran bobot tubuh dilakukan Log W = Log a + b Log L
secara langsung dengan menggunakan W = Bobot Total Hiu (gr),
timbangan pasar dalam satuan L = Lebar Karapas (mm),
kilogram dengan ketelitian 0,1 kg. a dan b = Konstanta.
Alternatif lain yang digunakan untuk Untuk mengkaji dalam penentuan nilai
mengukur bobot tubuh ikan adalah b maka dilakukan uji T, dimana terdapat
dengan membandingkan bobot tubuh usaha untuk melakukan penolakan atau
ikan hiu dengan spesies yang sama penerimaan hipotesis yang dibuat.
yang memiliki panjang tubuh yang
sama.
3. mengidentifikasi jenis kelamin dengan Keterangan:
melihat adanya claspers pada bagian SBi = Simpangan Baku Bi
ikan tersebut. Jika terdapat clasper Bo = Intercept (3)
maka ikan tersebut adalah berkelamin Bi = Slope (hubungan dari panjang bobot)
jantan dan jika tidak ada berarti ikan Sehingga diperoleh hipotesis :
tersebut betina (Emiliya et al.,2017). H0 : b = 3 (isometrik)
H1 : b ≠ 3 (allometrik)
Analisi Data Setelah itu, nilai thitung di bandingkan
1. Struktur Ukuran dengan nilai ttabel sehingga keputusan yang
Data panjang total ditabulasikan dapat diambil adalah sebagai berikut :
kemudian dilakukan beberapa tahapan Thitung > Ttabel , maka tolak H0
berikut, Thitung < Ttabel , maka gagal tolak H0
Tarjih: Fishiers and Aquatic Studies Halaman 1-12
ISSN : 0672-2022 Volume 01. 01. 2022

Apabila pola pertumbuhan allometrik WITA dan pada siang hari mulai pukul
maka dilanjutkan dengan hipotesis sebagai 13.00-17.00 WITA. Hasil tangkapan yang
berikut: didaratkan pada umumnya didistribusikan
Allometrik positif untuk kebutuhan lokal yaitu di Kota
H0 : b ≤ 3 (isometrik) Makassar maupun keluar daerah di luar
H1 : b > 3 (allometrik) wilayah, seperti di Kabupaten Maros,
Allometrik negativ Pangkep, dan Gowa. Selain itu, produksi
H0 : b ≥ 3 (isometrik) Hiu, Tuna, Cakalang, Kakap, Tenggiri, Ekor
H1 : b < 3 (allometrik) Kuning, Teri dan Kerapu didistribusikan ke
Keeratan hubungan panjang bobot ikan luar negeri (ekspor). Hal ini sesuai yang
ditunjukkan oleh koefisien korelasi (r) yang dikatakan oleh (Ikramullah, A.M. 2018.)
diperoleh dari rumus √R2 : dimana R adalah
koefisien determinasi. Nilai mendekati 1 (r > Struktur Ukuran
0,7) menggambarkan hubungan yang erat Sebaran Frekuensi Panjang Ikan Hiu
antara keduanya, dan nilai menjauhi 1 (r < Karang Sirip Hitam yang didaratkan di
0,7) menggambarkan hubungan yang tidak Pangkalang Pendaratan Ikan PPI Paotere
erat antara keduanya (Walpole, 1992). Kota Makassar dapat dilihat berdasakan
3. Nisba Kelamin gambar 7. Sebagai berikut:
Nisbah kelamin hiu karang sirip hitam
dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat (Sudjana,
1992) dengan bantuan program SPSS versi
26, yaitu :

( )

Keterangan : Gambar 7. Sebaran Frekuensi Panjang Ikan


X² = Chi – Kuadra Hiu Karang Sirip Hitam Selama Penelitian
Qi = Frekuensi yang diobservasi Jumlah ikan hiu karang sirip hitam yang
Ei = Frekuensi yang diharapkan paling banyak di daratkan di PPI Paoter kota
Makassar terdapat pada interval kelas 95-
HASIL DAN PEMBAHASAN 103 cm dengan jumlah 8 ekor dan pada
interval kelas 122-130 cm paling sedikit di
Gambaran Umum Lokasi Penelitian daratkan dengan jumlah 2 ekor. Interval
Salah satu daerah di Provinsi Sulawesi pada jenis kelamin jantan paling banyak di
Selatan yang memilki potensi daratkan terdapat pada interval kelas 95-103
pengembangan perikanan laut yang cukup cm dengan jumlah 6 ekor dan pada interval
besar adalah Pangkalan Pendaratan Ikan kelas 68-76 cm paling sedikit dengan jumlah
(PPI) Paotere Kecamatan Ujung Tanah kota 1 ekor. Jenis kelamin betina yang paling
Makassar. PPI Paotere merupakan salah satu banyak tertangkat terdapat pada interval
pusat pemasaran hasil perikanan di Kota kelas 86-94 dengan jumlah 8 ekor dan pada
Makassar. Aktivitas pemasaran ikan di PPI interval 113-121 paling sedikit di daratkan
Paotere dimulai ketika nelayan telah selesai dengan jumlah 2 ekor. berdasarkan acuan
mendaratkan hasil tangkapannya dengan (White, et al., 2006) dapat dikatakan hasil
mengikuti waktu pendaratan ikan yang tangkapan cenderung dalam kondisi
dilakukan sebanyak dua kali sehari, yaitu immature.
pada pagi hari mulai pukul 05.00-10.00
Tarjih: Fishiers and Aquatic Studies Halaman 1-12
ISSN : 0672-2022 Volume 01. 01. 2022

Pola Pertumbuhan persamaan : Log W = 0,00249 + 1,77524 log


Hasil analisis hubungan panjang dan L atau dalam bentuk eksponensialnya adalah
berat keseluruhan ikan hiu sirip hitam dapat W = 0,00249L1,77524 dengan nilai
dilihat berdasarkan gambar 8. Sebagai determinasi (R²) = 0,751 dan koefisien
berikut: korelasi (r) = 0,986 dan pada ikan betina
memiliki persamaan : Log W = 0,00003 +
2,80006 log L dalam bentuk eksponensial
adalah W = 0,00003L2,80006 dengan nilai
determinasi (R2) = 0,801 dan koefisisen
korelasi (r) = 0,989 dilihat pada Gambar 9.
Nilai b menggambakan pola pertumbuhan
Ikan Hiu, nilai koefisien determinasi
menunjukan hubungan nilai x (berat)
Gambar 8. Hubungan Panjang dan bobot terhadap nilai y (panjang) sedangkan nilai
Ikan Hiu Karang Sirip Hitam koefisien menggambarkan besarnya
Analisis hubungan panjang dan berat hubungan antara panjang dan bobot Ikan
seluruh data memperlihatkan bahwa hasil Hiu.
hubungan panjang dan bobot memiliki Tabel 2. Hubungan Panjang dan Berat Ikan
persamaan : Log W = 0,00017 + 2,37641 log Hiu Karang Sirip Hitam
L atau dalam bentuk eskponensialnya adalah hubungan
Uji T
Jenis Kelamin Panjang R² R
W = 0,00017L 2,37641 dengan nilai Berat
(α=0,05)
determinasi (R²) = 0,776 dan koefisien
korelasi(r)=0,987. 0,7760 Allometri
Keseluruhan 0,00017L 0,9874
2,37641 6 k Negatif

0,7511 Allometri
Jantan 0,00249L 0,9868
1,77524 7 k Negatif

0,00003L 0,8016 0,9890 Allometri


Betina 2,80006
5 1 k Negatif
Secara umum hasil analisis pada Ikan
Hiu jantan dan betina menunjukkan bahwa
hubungan panjang dan bobot Ikan Hiu
memiliki hubungan yang sangat erat (nilai
koefisien korelasi (r) mendekati satu).
Setelah di lakukan uji T (α=0,05) pada ikan
jantan dan ikan betina serta total ikan Hiu
memiliki pola pertumbuhan Allometrik
Negatif dimana nilai b<3 yang memiliki arti
bahwa pertambahan panjang lebih cepat
dibandingkan pertumbuhan berat. Nilai
Gambar 9. Hubungan Panjang Bobot Ikan mendekati 1 (r > 0,7) menggambarkan
Hiu Karang Sirip Hitam Jantan dan Betina hubungan yang erat antara keduanya, dan
Analisis hubungan panjang dan bobot nilai menjauhi 1 (r < 0,7) menggambarkan
jantan memperlihatkan bahwa hasil hubungan yang tidak erat antara keduanya
hubungan panjang dan bobot memiliki (Walpole et al., 1992).
Tarjih: Fishiers and Aquatic Studies Halaman 1-12
ISSN : 0672-2022 Volume 01. 01. 2022

Nisbah Kelamin Allometrik Negatif pada tabel dibawa


Dari analisis nisba kelamin ikan hiu ini dimana nilai b<3 yang memiliki arti
karang sirip hitam yang di daratkan di bahwa pertambahan panjang lebih cepat
pangkalan pendaratan ikan (PPI) Paotere dibandingkan pertumbuhan berat.
Kota Makassar dapat dilihat berdasarkan 3. Setelah uji Chi-Kuadrat dengan
pada gambar10. Sebagai berikut: menggunakan bantuan program SPSS
versi 26. Diperoleh nisbah kelamin
adalah 24:19 (0,58:0,44).

Saran
Perlu dilakukan pendataan hasil
tangkapan hiu karang sirip hitam pada
beberapa tempat pendaratan yang ada di
Provinsi Sulawesi Selatan dengan interval
waktu minimal setahun.
Ikan Hiu Karang Sirip Hitam yang
didata sebanyak 43 ekor dengan jumlah DAFTAR PUSTAKA
jantan sebanyak 19 ekor serta betina 24 Alaydrus, I. S., N. Fitriana dan Y. Jamu.
ekor. Setelah uji Chi-Kuadrat dengan 2014. Jenis dan Status Konservasi Ikan
menggunakan bantuan program SPSS versi Hiu Yang Tertangkap di Tempat
26. Diperoleh nisbah kelamin yaitu 24:19 Pelelangan Ikan (TPI) Labuan Bajo,
(0,58:0,44). Hasil tersebut menunjukkan Manggarai Barat, Flores. Universitas
bahwa terdapat perbedaan nyata jumlah Syarif Hidayatullah, Jakarta. Jurnal
jenis kelamin yang didominasi oleh betina. Biologi, Vol. 7 (2).
Menurut (Muslih et al., 2016) menyatakan Allen, T.D. Joyce E, A. Russel mark L
bahwa jika suatu populasi memiliki Poteet and G. H. Dobbins, 1999.
komposisi betina lebih banyak atau sama Learning and development factors
dengan jumlah jantan, maka populasi related to perceptions of job content
tersebut masih dalam kategori idea and hierarchical plateauing. Journal of
Organizational Behavior, 20: 1113-1137
PENUTUP Ayotte, L. 2005, Sharks-Educator’s Guide,
(www.sharks3D.com di akses tanggal
Kesimpulan 17 Agustus 2022).
Berdasarkan hasil penelitian Ikan Hiu Awanis, H. 2015. Status Konservasi Jenis
Sirip Hitam yang di daratkan di PPI Paoter Ikan Hiu Yang di Perjualbelikan di TPI
kota Makassar dapat disimpulkan sebagai Lampulo dan Pasar Peunayong
berikut: Kecamatan Kuta Alam Kota Banda
1. Jumlah Ikan Hiu Karang Sirip Hitam Aceh. Universitas Syiah Kuala, Banda
yang paling banyak terdapat pada Aceh.
selang kelas 95-103 cm dengan jumlah Compagno, L.J.V, 2001, Shark of The
8 ekor dan pada selang kelas 122-130 World; An Annotated Illustrated
cm paling sedikit di daratkan dengan Catalogue of The Shark Species Know
jumlah 2 ekor. to Date, FAO Rom, 2 : 1-3.
2. Setelah di lakukan uji T (α=0,05) pada Dermawan, A. 2015. Pedoman Umum
ikan jantan dan ikan betina serta total Monitoring Hiu Paus Di Indonesia.
ikan Hiu memiliki pola pertumbuhan Jakarta.
Tarjih: Fishiers and Aquatic Studies Halaman 1-12
ISSN : 0672-2022 Volume 01. 01. 2022

Emiliya, A., Pratomo dan R. D. Putra. 2017. Munandi, A. 2006. Analisis Sekresi Untuk
Identifikasi Jenis Hiu Hasil Tangkapan Tujuan Pengumpulan Ikan Hiu Dalam
Nelayan di Pulau Bintan Provinsi Penangkapan Ikan. Institut Pertanian
Kepulauan Riau. Universitas Maritim Bogor, Bogor
Raja Ali Haji, Riau. Nurmadinah . 2016. Studi Ciri Morfometrik
Hastuti. 2017. Analisis Pengaruh Feeding dan Meristik Ikan Penja Asal Polewali
Frenzy Terhadap Kemunculan Ikan Hiu Mandar dan Ikan Nike (Awaous
Melalui Metode Baited Remote melanocephalus) Asal Gorontalo.
Underwater Video (BRUV) di Kawasan Skripsi, Program Biologi Fakultas Sains
Konservasi Laut Daerah (KKLD) Selat dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar
Dampier Kabupaten Raja Ampat. Nikolsky, G. V. 1969. The Ecology Of
Universitas Hasanuddin, Makasar. Fishes. Academic Press. New York.
Ikramullah, A.M. 2018. Model Implementasi Raharjo, P. 2009. Hiu dan Pari Indonesia.
Kebijakan Pengoperasian Pelabuhan Balai Riset Kelautan dan
Perikanan Nusantara Untia Kota Perikanan,Jakarta.
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Rahardjo, M. F., D.S. Sjafei., R. Affandi dan
Makassar: Program Magister Sulistiono. 2011. Ikhtiology. Penerbit
Administrasi Pembangunan. Fakultas Lubuk Agung, Bandung.
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Sawusdee, A. and Songrak, A. 2009.
Universitas Hasanuddin. Population Dynamics and Stock
King, M.G., 2007. Fisheries Biology, Assessment of Blue Swimming Crab
Assessment and Management. 2nd (Portunus pelagicus Linnaeus, 1758) in
Edition. Blackwell. UK. 382p. the Coastal Area of Trang Province,
Mourier J., Mills S.C., and Planes S. 2013. Thailand. Journal of Walailak Journal
Population structure, spatial Science & Technology 6(9): 189-202.
distribution & life-historytraits of Sembiring, L.J. 2015. Pengaruh Pemberian
blacktip reef sharks Carcharhinus Bebagai Dosis Pupuk Kandang Ayam
melanopterus. Journal of Fish Biology Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
82: 979 – 993. Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)
Mulfizar., A. Zainal., Muchlisin dan D. pada System TumpAngsari dengan
Irma. 2012. Hubungan panjang berat Tanaman Talas (Colocasia esculenta
dan faktor kondisi tiga jenis ikan yang L.). (Skripsi). Padang: Fakultas
tertangkap di perairan Kuala Gigieng, Pertanian Universitas Andalas.
Aceh Besar, Provinsi Aceh. Universitas Stevens, J. D., R. Bonfil, N. K Dulvy, and P.
Syiah Kuala Banda Aceh, Aceh. Vol. 1 A. Walker, 2000, The effects of fishing
(1) :1-9. on sharks, rays, and chimaeras
Muslih et al. 2015. Beberapa Parameter (chondrichthyans), and the implications
Populasi Ikan Hiu Martil (Sphyrna for marine ecosystems. – ICES Journal
lewini) di Perairan Laut Jawa dan of Marine Science, 57: 476–494
Kalimantan. Prosiding Simposium Hiu Simeon, B. M., S. Agustina., E. Muttaqin., I.
dan Pari di Indonesia. Tema 1, 51-56. Yulianto., M. Ichsan., M. 2017. [Buku].
Melati Ferianita Fachrul, 2007. Metode Laporan Teknis : Pemantauan Hasil
Sampling Bioekologi, Bumi Aksara, Tangkapan Hiu dan Pari di Tanjung
2007, Hal. 41 (11) Jakarta. Luar, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Penerbit: Wildlife Conservation
Society, Bogor.
Tarjih: Fishiers and Aquatic Studies Halaman 1-12
ISSN : 0672-2022 Volume 01. 01. 2022

Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Penerbit


Tarsito. Bandung. 508 hal
Syahrir, M. 2013. Kajian Pertumbuhan
Beberapa Jenis Ikan di Perairan Pesisir
Kabupaten Kutai Timur.Universitas
Mulawarman, Samarinda.
Satria. A. I. W. 2015. Parameter Dinamika
Populasi Ikan Cakalang (Katsuwonus
pelamis Linnaeus, 1758) yang
Didaratkan di PPS Cilacap, Provinsi
Jawa Tengah. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Tutupoho, S. N. E. 2008. Pertumbuhan Ikan
Motan (Thynnichths thynnoides
Bleeker, 1852) Di Rawa Banjiran
Sungai Kampar Kiri, Riau. Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Walpole, R. E. 1992. Pengantar Statistik,
edisi-3. Sumantri B (penerjemah). PT
Grameia Pustaka Utama. Jakarta.
White, W. T., P. R. Last., J. D. Stevens., G.
K. Yearsley. F and Dharmadi. 2006.
[Buku]. Economically Important Shark
and Rays of Indonesia. Penerbit:
Australian Center for Internaional
Agricultural Research, Australia.

Anda mungkin juga menyukai