Anda di halaman 1dari 7

BAHAN HAYATI LAUT

SPESIES BULU BABI (Diadema setosum)

OLEH
ANGGRAINI KURNIA
140254241005

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNG PINANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bulu babi (Sea urchin) merupakan biota yang termasuk ke dalam filum echinodermata
yang tersebar dari daerah intertidal dangkal hingga ke laut dalam. Bulu babi merupakan spesies
kunci (keystone spesies) bagi komunitas terumbu karang. Menurunnya populasi bulu babi diduga
akan menyebabkan matinya terumbu karang karena populasi makroalgae akan meningkat dengan
drastis sehingga makroalgae akan mendominasi menutupi karang (Nystrom et al, 2000).
Bila menyebut bulu babi maka akan terbayang pada suatu hewan yang berduri mirip
landak pada sekujur tubuhnya. Melihat bentuknya tentu ada kesan menakutkan apalagi bulu babi
ini berduri panjang dan tajam, namun dibalik durinya yang tajam, hewan ini sangatbbanyak
bermanfaat bagi manusia. Jika bulu-bulu babi dicabut, akan terlihat sekumpulan gonad berbentuk
bintang segi lima yang menempel pada cangkangnya. Gonad bulu babi dapat dimakan langsung
ataupun diolah. Gonad yang baik berwarna orange hingga kuning cerah dan mempunyai aroma
khas hampir mirip rumput laut. Masyarakat Jepang merupakan konsumen terbesar dari hewan
laut yang satu ini.
Maka dari itu sebagai akademisi dari bidang Ilmu Kelautan harus mengkaji lebih dalam
mengenai bahan-bahan hayati laut dari Bulu Babi tersebut.
BAB II
ISI

A. SEJARAH BIOLOGI
Sekitar lima puluh tahun yang lalu studi mengenai hewan yang masuk dalam kelas
Echinoidea ini terutama dilakukan pada anatomi, perkembangan, dan paleontologis. Sejak itu,
penelitian tentang biologi dan ekologi telah meningkat sangat. Hal ini didorong oleh pengakuan
kepentingan ekologi dan realisasi dari kepentingan ekonomi.
Seperti dikutip di laman akuakultur, petunjuk adanya konsumsi bulu babi pada zaman
prasejarah ditemukan di berbagai lokasi. Salah satu spesies makanan laut yang paling banyak
ditemukan di pantai berbatu Maori Selandia Baru adalah Chloroticus evechinus. Hampir setiap
penggalian di Pulau Norfolk Pasifik Selatan ditemukan satu atau dua jenis fragmen bulu babi.
Orang Austronesi pertama yang tinggal di pulau Loyalty mempunyai minat yang besar terhadap
bulu babi karena jumlah yang besar.
Di pantai Utara Amerika, ditemukan bukti panen Strongylocentrotus droebachiensis oleh
oleh penduduk lokal New Brunswick selatan sekitar 2400 BP. Kelimpahan bulu babi berada pada
peringkat ke tiga setelah kerang tapi kadang kadang mendominasi. Bulu babi merupakan jenis
kerang yang utama dikonsumsi tapi merupakan bagian kecil dari menu makanan di pulau
Umnak. Panen musiman bulu babi oleh masyarakat aborigin di Selat PugetSound-Georgia.
Bulu babi ditemukan pada zaman pertengahan di Kepulauan Channel, California Selatan.
Fauna ini ditemukan pada lapisan dalam Holosen Awal di San Clemente Island. Purpuratus
strongylocentrotus merupakan spesies yang umum ditemukan di zaman pertengahan (terutama
4200-3300 SM) di Pulau Santa Cruz.

B. MORFOLOGI HEWAN
Binatang laut ini mempunyai bentuk yang khas yaitu berbentuk seperti bola atau bundar
pipih dengan cangkang yang keras berkapur dan dipenuhi dengan duri-duri tajam. Bulu babi
bergerak atau merayap dengan kaki tabung yang langsing panjang yang mencuat diantara duri-
duri yang menempel pada bulu babi tersebut. Mulut bulu babi terletak di bagian bawah dengan
gigi tajam dan kuat yang digunakan untuk mengunyah dan mengambil makanan sedangkan
anusnya menghadap keatas di puncak bulatan cangkang. Di Indonesia, terdapat kurang lebih 84
jenis bulu babi yang berasal dari 31 famili dan 48 genera (Clark dan Rowe, 1971). Morfologi
bulu babi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian oral yang terletak dibawah dimana terdapat
mulut, aboral yang terletah diatas dimana terdapat anus dan bagian samping. Bulu babi dewasa
mempunyai lima sisi simetri radial, berulit keras dan plat berkapur disebut test. Bulu babi
mempunyai badan berbentuk bulat dan tulang belakang yang panjang menyebar dari badan.
Tulang belakang digunakan untuk perlindungan, bergerak dan mengapung mengerat ganggang
untuk makanan. Makanan bulu babi sebagian besar adalah ganggang, tetapi dapat juga hidup
dengan cakupan luas dari hewan tak bertulang belakang seperti kupang, spons (bunga karang),
bintang rapuh dan crinoids.

C. BIOLOGI SPESIES
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Echinodermata
Class : Echinodea
Sub Class : Euchinoidea
Ordo : Cidaroidea
Familly : Diadematidae
Genus : Diadema
Spesies : Diadema setosum
Berbeda dengan bintang laut dan bintang ular, bulu babi (Echinoidea) tidak memiliki
lengan . Tubuh bulu babi berbentuk agak bulat seperti bola dengan cangkang yang keras
berkapur dan dipenuhi duri-duri. Duri-duri terletak berderet dalam garis-garis membujur dan
dapat di gerakkan. Mulut terletak di bawah menghadap ke bawah dan anus terletak diatas
menghadap ke atas di puncak cangkang yang membulat.
Diadema setosum memiliki ciri-ciri berwarna hitam dengan dari-duri berwarna hitam
pula yang memanjang keatas untuk pertahanan diri sedangkan bagian bawah pendek sebagai alat
pergerakan. Memiliki 5 titik putih pada bagian atas dan terletak di antara segmen setiap 1 titik
putih.
D. EKOLOGI HEWAN
Bulu babi sangat berperan dalam keseimbangan ekosistem habitatnya. Seperti peran
Diadema antillarum bagi terumbu karang diantaranya yaitu, peningkatan jumlah populasi jenis
ini mengakibatkan kematian larva atau karang muda. Bila populasinya turun (absence grazing)
karang akan ditumbuhi oleh alga yang dapat berakibat pada kematian karang dewasa dan tidak
adanya tempat bagi larva karang. Kehadiran populasi jenis Diadema setosum penting bagi
terumbu karang sebagai penyeimbang. Keseimbangan populasi ini akan menjaga keseimbangan
populasi alga dan karang. Sedangkan kematian massal Diadema antillarum berdampak pada
penurunan drastis tutupan karang, menurunnya kehadiran Invertebrata yang biasanya menetap di
wilayah ini. Selain itu, terumbu karang dapat didominasi oleh alga. Pada tahun 1995 ternyata
ditemukan bahwa populasi Diadema antillarum yang sangat sedikit (pemulihannya
membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun). Hilangnya induk menyebabkan jumlah larva juga
sangat kurang. Meski telah mulai ada pemulihan Diadema, namun belum dapat diketahui apakah
akan dapat mengembalikan terumbu karang yang hilang.

E. HABITAT DAN DISTRIBUSI HEWAN


Bulu babi hidup di ekosistem terumbu karang (zona pertumbuhan alga) dan lamun. Bulu
babi ditemui dari daerah intertidal sampai kedalaman 10 m dan merupakan penghuni sejati laut
dengan batas toleransi salinitas antara 30-34 (Aziz, 1995). Menurut Sugiarto dan Supardi
(1995), di daerah ekosistem terumbu karang, bulu babi biasanya menempati daerah rataan
karang, daerah pertumbuhan makroalgae dan daerah tubir karang. Di zona rataan karang dan
daerah pertumbuhan makroalgae, bulu babi biasanya hidup secara berkelompok dalam kelompok
yang besar. Sedangkan menurut Vimono (2007), bulu babi sering kali ditemukan pada habitat
yang spesifik, seperti daerah rataan, daerah lamun dan daerah pertumbuhan makroalgae. Bulu
babi biasanya ditemukan pada habitat yang spesifik, namun beberapa jenis mampu hidup pada
daerah yang berbeda. D. Setosum yang dapat ditemukan pada hampir semua daerah mulai dari
rataan pasir, padang lamun, rataan karang dan tubir, hingga ke daerah bebatuan.
F. MANFAAT
Pemanfaatan bulu babi untuk konsumsi sebagai bahan makanan adalah dengan
mengambil gonadnya. Gonad tersebut menjadi makanan populer di Korea dan Jepang, dan juga
menjadi makanan tradisional di Chili. Namun dibalik atraksi kulinernya, bulu babi dikenal
mempunyai sistem immune yang kuat dan umur yang panjang, beberapa dapat hidup sampai 100
tahun. Proyek penelitian sekarang ini sudah banyak yang mengarah pada bagaimana sistem imun
dari bulu babi ini bekerja. Sebagai perbandingan, manusia terlahir dengan imunitas alami dan
juga dilengkapi dengan imunitas tambahan sepanjang waktu, yang diproduksi oleh antibodi
tubuh dalam merespon berbagai macam infeksi. Sedangkan bulu babi hanya mempunyai
imunitas alami, dengan 10 sampai 20 kali gen lebih banyak dari manusia. Harapannya adalah
dengan mengkaji bulu babi akan menyediakan sebuah set baru antibodi dan antiviral untuk
melawan berbagai macam penyakit. Para peneliti banyak menggunakan bulu babi untuk
mengkaji penyakit seperti kanker, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson.
Gonad bulu babi merupakan komoditas pangan yang dikenal secara luas dan merupakan
makanan yang bernilai gizi tinggi. Gonad bulu babi mempunyai sekitar 28 jenis asam amino
yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan kesehatan manusia. Selain itu gonad bulu babi kaya
akan vitamin B kompleks, vitamin A dan mineral. Berdasarkan penelitian gonad bulu babi
mengandung 13 jenis asam amino, 18 jenis asam amino essensial (lisin, metionin, treonon, valin,
arginin, histidin, triptopan dan fenilalanin) dan 5 asam amino non essesial (serin, sistein, asam
aspartat, asam glutamate dan glisin). Dari sekian kandungan asam amino tersebut ada 2 jenis yitu
aragin dan histidin yang cukup penting untuk pertumbuhan anak. Selain itu, bulu babi
mengandung asam lemak tak jenuh omega 3 yang berkhasiat untuk menurunkan kandungan
kolesterol manusia. Bulu babi juga kaya kandungan vitamin A, vitamin B kompleks dan mineral
yang dapat memperlancar fungsi sistem saraf dan metabolisme tubuh manusia.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Organisme laut merupakan sumber senyawa obat yang berpotensi besar, sedikit sekali
obat dari bahan alam yang berasal dari laut, dibutuhkan banyak penelitian untuk dapat
mengembangkan potensi sumber daya laut yang ada untuk bidang kesehatan masyarakat, salah
satunya dari Bulu Babi, di manfaatkan oleh manusia dengan mengambil Gonadnya yang
berkhasiat untuk menurunkan kandungan kolestrol manusia dan untuk pertumbuhan anak, dll.

B. SARAN
Perlunya mengeksploitasi secara maksimal bahan-bahan hayati laut untuk dijadikan obat
tetapi dengan melihat jumlah populasi yang ada dengan analisis tertentu agar tidak terjadi
kepunahan oleh biota tersebut.

Anda mungkin juga menyukai