Disusun oleh :
Nama : Destin novitasari
Nrp : 54185212428
Prodi/Smt : TPS/IV
PROGRAM DIPLOMA IV
POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN JAKARTA
JURUSAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN
PRODI TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN
JAKARTA
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pemalang merupakan sebuah kabupaten di provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini
berbatasan dengan laut Jawa di utara,kabupaten Pekalongan di timur,kabupaten
Purbalingga diselatan,serta kabupaten Tegal di barat. Tak lepas dari dunia
perikanan khususnya mengenai keanekaragaman akuatik daerah Jawa memilki
banyak spesies akuatik yang tersebar diberbagai daerah. Meskipun tinggi
keanekaragaman ikan di daerah ini tetapi ada yang statusnya justru terancam
punah. Hal ini menjadkan isu yang amat serius apabila berkurangnya spesies
akuatik di provinsi Jawa Tengah ini maka akan memberikan dampak buruk
terhadap kelestarian sumberdaya yang ada di Indonesia ini.
2. Rumusan masalah
a. Apa saja spesies akuatik yang teracam punah khusus daerah Jawa ?
b. Bagaiman a karakeristik,kelangkaan,kekhasan serta estimasi status berdasarkan
IUCN pada spesies yang diidentifikasi?
3. Tujuan penulisan
a. agar mengetahui dan dapat menjelaskan spesies daerah masing-masing yang
terancam punah
b. agar mengetahui statusnya berdasarkan pada sumber IUCN
c. agar memenuhi tugas yang diberikan dosen
BAB II
PEMBAHASAN
Ikan uceng (Nemacheilus fasciatus) tergolong kedalam famili Balitoridae dan genus
Nemacheilus. Ikan ini merupakan ikan asli Indonesia yang populasinya tersebar di
wilayah Jawa dan Sumatera (Prakoso et al. 2017)
C. kelangkaan
Spesies ini menghadapi ancaman dari penangkapan ikan tingkat tinggi (sebagai ikan
bernilai ekonomi tinggi), serta perdagangan dalam pasar hias di samping konversi lahan
pertanian skala besar di seluruh jajarannya. Meskipun kemungkinan menurun di
beberapa bag
ian jangkauannya, ukuran dan tren populasi tidak diketahui dan lebih banyak informasi
diperlukan mengenai distribusi penuh spesies ini, preferensi habitatnya dan konservasi.
Namun, tersebar luas di beberapa pulau di Indonesia, tidak ada satu ancaman yang
dapat mengurangi populasi dalam waktu singkat. Oleh karena itu, spesies ini dinilai
sebagai Least Concern, sambil mengakui perlunya penelitian lebih lanjut untuk
memperjelas status populasi yang tepat.
D. kekhasan
-
E. Estimasi tingkat kepunahan spesies berdasarkan kategori dari IUCN
IUCN-Least concern
2. Ikan Wader Pari(Rasbora Argyrotaenia)
Ikan wader pari dengan nama umum (common name) silver rasbora (Rasbora
argyrotaenia) merupakan ikan dari genus Rasbora yang terdistribusi secara alami di
negara-negara Asia Tenggara (Indonesia, Thailand, Kamboja, Malaysia, dan Filipina)
(Aryani, 2015; Kusuma et al., 2017). Spesies ini telah menjadi salah satu komoditas
budidaya air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi, baik sebagai ikan konsumsi
(Herawati et al., 2018) maupun sebagai ikan hias (Al Adawiyah et al., 2019).
Pemenuhan terhadap permintaan ikan wader pari hingga saat ini masih banyak
bergantung pada tangkapan alam, sementara budidaya ikan tersebut sangat terbatas
(Rosadi et al., 2014) sehingga perlu ditingkatkan.
C. kelangkaan
Daya adaptasi dan kelenturan yang rendah
D. kekhasan
-
E. Estimasi tingkat kepunahan spesies berdasarkan kategori dari IUCN
IUCN- Not evaluated
3. Sepat siam (Trichogaster pectoralis)
Sepat siam (Trichogaster pectoralis) adalah sejenis ikan air tawar anggota suku gurami
(Osphronemidae). Di Jawa Timur ia juga dikenal dengan nama sliper. Dalam bahasa
Inggris disebut Siamese gourami (Siam adalah nama lama Thailand) atau snake-skin
gouramy, merujuk pada pola warna belang-belang di sisi tubuhnya.
C. kelangkaan
Daya adaptasi dan kelenturan yang rendah
D. kekhasan
Kemampuan ikan sepat siam (trichogaster pectoralis) dalam mengendalikan
populasi kiapu (pistia stratiotes) dalam (Nursyamsiah,dkk. 2017)
Nilem, nilem mangut, atau melem (Osteochilus vittatus) adalah sejenis ikan air tawar
anggota suku Cyprinidae. Ikan herbivora ini diketahui menyebar di Asia Tenggara:
Tonkin, Siam (Thailand), Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatra, dan Jawa[4].
Nilem merupakan ikan budidaya untuk konsumsi, terutama di Jawa. Kini, nilem juga
diintroduksi ke beberapa danau di Sulawesi.
C. kelangkaan
Daya adaptasi dan kelenturan yang rendah
D. kekhasan
-
E. Estimasi tingkat kepunahan spesies berdasarkan kategori dari IUCN
IUCN- Least concern
5. Ikan bader/tawes(Puntius gonionotus)
Tawes (Barbonymus gonionotus Bleeker, 1850) adalah sejenis ikan air tawar anggota
suku Cyprinidae. Ikan ini merupakan salah satu jenis yang penting dan populer
dikembangkan dalam akuakultur sebagai ikan konsumsi. Secara alami tawes menyebar
luas di Indocina dan kepulauan Sunda. Telah dibudidayakan di kolam-kolam setidaknya
semenjak abad ke-19, tawes juga diintroduksi ke pulau-pulau lain; misalnya ke
Sulawesi. Sementara, menurut catatan FAO, ikan ini juga diintroduksi ke Filipina
(1956) dan ke India (1972)
C. kelangkaan
Daya adaptasi dan kelenturan yang rendah
D. kekhasan
-
E. Estimasi tingkat kepunahan spesies berdasarkan kategori dari IUCN
IUCN- Least concern
6. Patin jambal(Pangasius djambal)
Patin jambal atau ikan jambal (Pangasius djambal) adalah sejenis ikan bermisai
anggota suku Pangasiidae. Ikan yang tercatat menyebar di Sumatra, Kalimantan, dan
Jawa ini secara umum lebih dikenal sebagai ‘patin lokal’, dan lebih disukai dari segi
tampilannya. Di Palembang, nama lokalnya adalah bedado.
C. kelangkaan
Daya adaptasi dan kelenturan yang rendah
D. kekhasan
Menurut Kordi (2010), Ikan Patin memiliki karakteristik unik yang menjadikannya
sebagai prioritas, yaitu : 1) fekunditas telur yang tinggi, 2) ukuran yang besar, 3)
pertumbuhan relatif cepat, 4) kepadatan tinggi dan survival rate 80-90%, 5)
teknologi sederhana, 6) modal tidak terlalu tinggi dan usaha yang menguntungkan,
7) lahan budidaya cukup luas dan 8) penyerapan tenaga kerja.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan identifikasi tersebut perlunya tindakan konservasi terhadap spesies akuatik yang
terancam punah agar tetap lestari. kerjasama antar pihak pemerintah dan masyarakat
diperlukan guna mencegah kepunahan spesies. Segala aspek yang membahayakan spesies
perlu ditangani dengan baik oleh berbagai pihak. Serta pengetahuan diperlukan untuk dapat
mengetahui lebih banyak status spesies yang terdapat didaerah ini. Demikian laporan ini ditulis
sebagaimana mestinya agar dapat memberikan pengetahuan ataupun kesadaran kita akan
pentingnya tindakan pelestarian sumberdaya perikanan di Indonesia. Sangat diperlukan
pengetahuan lebih agar dapat menambahkan atau memperbaiki kesalahan yang ada pada
laporan ini,dengan demikian itu pengetahuan kita akan semakin luas terkait isu yang
mengancam kelestarian spesies akuatik di Indonesia. Terimakasih semoga bermanfaat.
Daftar pustaka
Prakoso, V. A., Ath-thar, M. H. F., Subagja, J., & Kristanto, A. H. (2017). PERTUMBUHAN
https://doi.org/10.15578/jra.11.4.2016.355-362
Ningrum, D. R. K., Budi, D. S., & Sulmartiwi, L. (2019). Induksi pemijahan ikan wader pari
https://doi.org/10.13170/depik.8.2.14076
Sulistiyarto, B. (2013). Hubungan antara Kelimpahan Ikan Saluang (Rasbora argyrotaenia Blkr)
Juni, 2(1), 4.
Nursyamsiah ’, Efizon, D., & Windarti ’. (2017). KEMAMPUAN IKAN SEPAT SIAM
stratiotes). Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan Dan Ilmu Kelautan,
4(2), 1–11.