Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3 Responsi Sistem Referensi Geometrik

Penggunaan Model Deformasi pada Datum Semi Dinamik

Eka Fitriani 15112093

Asisten : Riko Maiyudi Angga Trysa Dianlisa Ekaputri Nabila Sofia E. P.

TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2014

PENDAHULUAN

Datum semi dinamik didefinisikan sebagai suatu set atau kumpulan koordinat dari titik-titik acuan (bench mark) jaring kerangka koordinat yang masing-masing memiliki satu nilai yang ditetapkan pada epok referensi tertentu. Epok referensi diperlukan agar kita dapat mengadopsi pengaruh dari geodinamika dan deformasi terhadap set atau kumpulan koordinat dengan menggunakan model transformasi yang disusun dari pemodelan geodinamika dan deformasi. Sedangkan deformasi adalah perubahan bentuk, dimensi dan posisi dari suatu materi baik merupakan bagian dari alam maupun buatan manusia dalam skala waktu dan ruang. Berdasarkan definisi tersebut, deformasi dapat diartikan sebagai perubahan kedudukan atau pergerakan suatu titik pada suatu benda baik secara absolut maupun relatif.

ISI

Perubahan sistem referensi geospasial Indonesia dari yang awalnya memakai datum statik (Datum Geodesi Nasional 1995 atau DGN95) menjadi datum semi dinamik SRGI2013 menyebabkan perubahan terhadap paradigm pola pengolahan dan pengelolaan data. Baik data yang baru akan diakuisi maupun data yang sudah ada sebelumnya. Hal yang sifatnya baru dari datum semi dinamik SRGI2013 adalah karakteristik sistem referensi yang semi dinamik dimana posisi, waktu (epoch), dan pergerakan lempeng tektonik disertakan dalam proses perhitungan. Model deformasi memberikan informasi besaran dan arah pergerakan permukaan bumi yang berhubungan dengan efek geodinamika, dan deformasi, seperti pergerakan lempeng, pergerakan mikro lempeng, deformasi coseismic-postseismic dan deformasi-deformasi lokal yang lebih kompleks. Seperti yang telah diketahui, pergerakan bumi yang dinamis menghasilkan deformasi yang terjadi pada lempeng. Pergerakan yang terjadi mengakibatkan adanya perubahan posisi titiktitik koordinat di permukaan bumi, terutama koordinat disekitar daerah-daerah patahan aktif yang diperkirakan berpotensi terjadinya gempa bumi.

Model deformasi itu sendiri diikutsertakan dalam proses perhitungan ketika adanya suatu perubahan atau pergerakan dari lempengan kerak bumi. Dan seperti yang kita ketahui bahwa lempengan bumi selalu mengalami pergerakan setiap waktunya. Indonesia yang berada pada pertemuan beberapa lempeng bumi dan merupakan wilayah sesar aktif menyebabkan proses geodenamika dan deformasi sangat berpengaruh terhadap kerangka dasar pemetaan. Berbeda dengan datum statis yang sebelumnya dipakai di Indonesia, datum semi dinamik menghasilkan data yang lebih akurat karena menggunakan model deformasi. Dari model deformasi tersebut kita dapat mengetahui pola dan magnitude pergerakan koordinat. Model deformasi sangat menentukan transformasi koordinat. Selain itu jangka waktu juga sangat berpengaruh terhadap kualitas data dan pengukuran. Jika terdapat perubahan koordinat yang terlalu signifikan, maka yang harus diubah adalah model deformasinya. Jika model deformasi yang digunakan terlalu kompleks, maka datum perlu diubah.

PENUTUP

Karena distribusi massa bumi yang tidak homogen, sehingga menyebabkan terjadinya pergerakan lempengan kerak bumi yang bisa menyebabkan terjadinya perubahan kerangka dasar pemetaan ataupun dapat menimbulkan terjadinya gempa bumi, maka model deformasi sangat berpengaruh dalam pendefinisian datum semi dinamik di seluruh wilayah. Hal ini yang menyebabkan model deformasi selalu dimasukan dalam datum semi dinamik.

REFERENSI

http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/wp-content/uploads/2007/09/deformasi-strain-stress.pdf Prijatna, Kosasih, dkk. Slide kuliah Sistem Referensi Geometrik

Anda mungkin juga menyukai