Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem
Informasi Geografis ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya
berterima kasih pada Bapak Riyadi Purwanto selaku dosen mata kuliah SIG (Sistem Informasi
Geografis) yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai kegunaan dari Sistem Informasi Geografis , dan juga mengenal
lebih dalam materi tersebut. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan terima kasih.
Grizenzio Orchivillando
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................i
Daftar Isi ..........................................................................................................ii
BabIPendahuluan
1.1 Latar Belakang ............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah ...........................................................................................4
Bab II Penjelasan
2.1 Pengertian SIG ...........................................................................................,.5
2.2 Pengelolaan SIG ...........................................................................................5
2.3 Komponen SIG ............................................................................................6
2.4 Cara Mengelola Informasi Geografis ...........................................................7
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................13
4.2 Saran .............................................................................................................13
Daftar Pustaka ....................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
GIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang
memiliki kemampuan timpang susun atau overlay, penghitungan, pendigitalan (digitizing),
mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan
garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada
berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian
disebut “Bapak SIG”. Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis
Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan
komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta
peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi
pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data
berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta
berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-
gambar petanya.
Kemampuan tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi pada
umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau perseorangan
untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan
perencanaan strategis lainnya. GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-
besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS
memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara
pandang baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali
tidak terungkap. Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu
objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa
kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu
sistem pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga yang
seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor sempurna, serangkaian interaksi yang unik
antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem pengolahan data tepat waktu, berbagai
penggunaan data. Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi
mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik.
Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan
lingkungan. Biasanya teknik ini menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses
dan diinterpretasi guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian,
arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang lainnya.
Keberhasilan terapan penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan menggunakan
pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data. Cara ini dapat meliputi
penginderaan multi tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah kajian dikumpulkan dari
berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan penginderaan multispektral (multi spectral) dimana
data diperoleh pada beberapa saluran spektral secara bersama-sama. Atau dapat juga dengan
penginderaan multi waktu (multi temporal) dimana data suatu daerah dikumpulkan dengan
lebih dari satu tanggal pemotretan.
Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini antara lain sebagai berikut :
• Untuk Mengetahui manfaat dari pengindraan jauh dan SIG (Sistem Informasi Geografi).
• Untuk mengetahui keuntungan menggunakan SIG.
• Untuk mengetahui hasil teknologi penginderaan jauh.
• Untuk Mengetahui Manfaat SIG dalam Pengelolaan SDA.
BAB II
PENJELASAN
GIS (Geographic Information System) merupakan bagian dari kemajuan teknologi informasi
(information technology). Sebagai teknologi berbasis komputer, GIS harus diperhitungkan
bagi mereka yang berkecimpung dalam berbagai bidang pekerjaan seperti perencanaan,
inventarisasi, monitoring, dan pengambilan keputusan. Bidang aplikasi GIS yang demikian
luas, dari urusan militer sampai pada persoalan bagaimana mencari jalur terpendek untuk
pengantaran barang atau delivery system, menghendaki penanganan pekerjaan yang dilakukan
secara terpadu (integrated) dan multidisiplin (Prahasta, 2002 & Aziz, 2005).
GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk
mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi
geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data
spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan
jalan, data vegetasi dan sebagainya (Nuckols, 2004).
Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang berada diatasnya,
yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi semua tindakan
selanjutnya. GIS merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisa dan menyebarkan
informasi geografis. Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran, perencanaan penyebaran
jaringan, membalas pada darurat, atau menuliskan kembali batas-batas wilayah suatu negara,
semuanya adalah permasalahan yang dapat di pecahkan melalui geografi (Libraries &
Academic Information Resources, 2006).
GIS (Geographic Information System) adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan
untuk menyimpan data dan manipulasi informasi geografis. GIS (Geographic Information
System) suatu bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan
menggunakan peta sebagai antar muka (WHO, 2000).
Selain memiliki ciri-ciri tersebut di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri spasial
(keruangan) dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan ciri khas
geografi, yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain.
GIS merupakan produk dari beberapa komponen. Komponen-komponen yang terdapat dalam
GIS yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan intelegensi manusia (Prahasta, 2002 & Husein,
2006).
Perangkat keras: berupa komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya). Data yang
terdapat dalam GIS diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam
GIS terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:
• Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer.
Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM.
• Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis
dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh: CPU, tape drive, disk drive.
• Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data dalam
proses GIS.
Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan
dan mengeluarkan data yang diperlukan. Data hasil penginderaan jauh dan tambahan (data
lapangan, peta) dijadikan satu menjadi data dasar geografi. Data dasar tersebut dimasukkan ke
komputer melalui unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila diperlukan data yang telah
disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau dicetak untuk bahan laporan
(dalam bentuk peta atau gambar).
Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:
• Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG
• Data Base Management System (DBMS)
• Alat untuk menganalisa data-data
• Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa
C. Data
Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu : Data Spasial dan Data
Non Spasial (Atribut).
D. Manusia
Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan pengguna dari
SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat
spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada pengguna yang
menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.
D. Metode
Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik
tergantung pada aspek desain dan kenyataannya.
Secara umum proses GIS terdiri atas tiga bagian (subsistem), yaitu subsistem masukan data
(input data), manipulasi dan analisis data, menyajikan data (output data) (Husein, 2006)
Subsistem Masukan Data (Input Data)
Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk yang dapat
diterima dan dipakai dalam GIS. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital,
sebelum dimasukkan ke komputer. Data digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan peta
(garis, area) karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan kembali lebih
cepat. Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data atribut.
• Data spasial (keruangan), yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat-tempat di
permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara dan penginderaan jauh dalam
bentuk cetak kertas.
• Data atribut (deskriptif) yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan
suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan dan tabular (data
yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat dari segi kualitas,
misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi kuantitas, misalnya jumlah pohon.
Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot), garis (vektor), polygon (area)
dan pixel (grid). Data dalam bentuk titik (dot), meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lokasi
dan topografi. Data dalam bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan, pipa air minum, pola
aliran sungai dan garis kontur. Data dalam bentuk poligon (area), meliputi daerah administrasi,
geologi, geomorfologi, jenis tanah dan penggunaan tanah (Prahasta, 2002). Data dasar yang
dimasukkan dalam GIS diperoleh dari tiga sumber, yaitu data lapangan (teristris), data peta dan
data penginderaan jauh (Prahasta, 2002).
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT
3.1 Penerapan SIG
Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam
mendapatkan data-data yang telah diolah dan Tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau
obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data
atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi geografis)
dengan data non spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat peta dan menganalisa
informasinya dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk menangani
data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih
padat dibanding dalam bentuk
peta cetak, table, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat
pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.
Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa perlu menggunakan SIG, menurut Anon (2003,
dalam As Syakur 2007) alasan yang mendasarinya adalah:
1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergarsi.
2. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data.
3. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang ada dipermukaan bumi ke
dalam beberapa layer atau coverage data spasial.
4. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menggambarkan data spasial
berikut atributnya.
5. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif.
6. SIG dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik.
7. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya dengan bidang spasial dan
geoinformatika.
Posisi GIS dengan segala kelebihannya, semakin lama semakin berkembang bertambah
dan bervarian. Pemanfaatan GIS semakin meluas meliputi
pelbagai disiplin ilmu, seperti ilmu kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu
pertanian, militer dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi SIG:
1. Pengelolaan Fasilitas
Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk pengolaan fasilitas kota.
Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas
perawatan ,pelayanan jaringan telekomunikasi.
2. Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Untuk tujuan ini pada umumnya digunakan citra satelit, citra Landsat yang digabungankan
dengan foto udara, dengan teknik overlay. Contoh aplikasinya adalah studi kelayakan untuk
tanaman peranian, pengelolaan hutan dan analisis dampak lingkungan
3. Bidang Transportasi
Untuk fungsi ini digunakan peta skala besar dan menengah dan analisis keruangan, terutama
untuk manajemen transit perencanaan rute, pengirimsn teknisi, analisa pelayanan, penanganan
pemasaran dan sebagainya
4. Jaringan telekomunikasi GIS digunakan untuk memetakan Sentral.
5. MDF (Main Distribution Poin), kabel primer, Rumah Kabel, kabel Sekunder, Daerah Catu
Langsung dan seterusnya sampai ke pelanggan. Dengan GIS kerusakan yang terjadi dapat
segera diketahui.
6. Sistem Informasi Lahan
Untuk keperluan ini yang digunakan adalah peta kadastral skala besar atau peta persil tanah
dan analisi keruangan untuk informasi kadatral pajak.
3.2 Keunggulan SIG
1. Data Dapat dikelola dalam Format yang jelas.
2. Biaya lebih murah dari pada harus Survey ke lapangan.
3. Pemanggilan data cepat dan dapat diubah dengan cepat.
4. Data spasial dan Non-spasial dapat dikelola bersama.
5. Analisa data dan perubahan dapat dilakukan secara efisien.
6. Data yang sulit dilakukan secara manual dapat ditampilkan dengan gambar 3 Dimensi.
7. Dapat untuk perencangan secara cepat dan tepat.
3.3 Contoh Aplikasi SIG
Berikut merupakan Contoh dari SIG :
· Web Gis Marketing
· Map Info
· Inteligence Tracking System (i-Ts)
· Google Earth
· Web Gis on Google Maps
· Web Gis Simpotenda
· Web Gis News and information
· GPS
3.4 Manfaat SIG dalam Berbagai Bidang
Manfaat Sig Dalam Inventarisasi Sumber Daya Alam Pembangunan fisik dan sosial di
Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan
berkembangnya kehidupan yang serba kompleks. Perkembangan tersebut mendorong perlunya
informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat dikembangkan. Data
aneka sumber daya alam hasil penelitian dijadikan modal sebagai bahan baku untuk
perencanaan pembangunan. Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya
alam adalah sebagai berikut:
• Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara,
emas, besi dan barang tambang lainnya.
• Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan lahan
kritis, kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan
perkebunan, pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah
aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi
bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan
menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap.
Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk
merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan
informasi yang berguna (Curran, 1985). Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu suatu
pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain
di atas jauh dari objek yang diindera (Colwell, 1984). Foto udara, citra satelit, dan citra radar
adalah beberapa bentuk penginderaan jauh. Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu ilmu
untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang
diperoleh dari jarak jauh (Campbell, 1987)
SIG dapat dikatakan sebagai system, subsitem, serta supersistem. Pengkasifikasian ini
tergantung melihat SIG tersebut dikondisikan. SIG sebagai subsistem karena tedapat sub-sub
system SIG yang tediri atas beberapa element yang bersatu atau terintegritas yang memiliki
tujuan yang sama beberapa subsistem SIG dapat dijabarkan. SIG sebagai system karena
memiliki beberapa subsistem antara lain subsistem penyimpanan, sub system manipulasi,
subsistem input.
Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut:
• Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara,
emas, besi dan barang tambang lainnya.
• Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan lahan
kritis, kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan
perkebunan, pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
• Untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya: memantau luas wilayah bencana alam,
pencegahan terjadinya bencana alam di masa datang, menyusun rencana-rencana
pembangunan kembali daerah bencana.
4.2 Saran
Pelajari dengan serius SIG karena banyak manfaat dari aplikasi ini, sehingga kita bisa
menguasai Sistem Informasi Geografis.
DAFTAR PUSTAKA