INFORMASI GEOGRAFI
Penggunaan Analysis Tools Pada Kecamatan Wonokromo
dan Wonocolo untuk Menganalisa Spasial Vektor
Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
1. Hafezs Satriani R 03311740000011
2. Rafi Hazami 03311740000023
3. Febry Krisnanto 03311740000026
4. Burhanuddin Nur 03311740000048
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum
mata kuliah Sistem Informasi Geografis dengan lancar dan tepat pada waktunya.
Tersusunnya laporan praktikum ini merupakan hasil kerja sama kelompok dengan tujuan
untuk memenuhi syarat dalam mata kuliah Sistem Informasi Geografis dan juga dapat memberi
informasi, penggunaan Analysis Tools untuk mengidentifikasi suatu daerah menggunakan
perangkat komputer.
Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr-Ing. Ir. Teguh Hariyanto, M.Sc, selaku dosen pengajar yang senantiasa memberikan
bimbingan.
2. Nurwatik, ST, MSc. selaku dosen asistensi yang senantiasa memberikan pengarahan.
3. Anggota kelompok yang telah bekerja sama dengan baik selama praktikum ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga hasil laporan praktikum ini dapat
memberikan manfaat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem untuk mendayagunakan dan menghasil
gunakan pengolahan dan analisis data spasial (keruangan) serta data non- spasial (tabular), dalam
memperoleh berbagai informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan, baik yang berorientasi
ilmiah, komersil, pengelolaan maupun kebijaksanaan (Hanafi, 2011). Sistem informasi geografis
mempunyai lima komponen diantaranya hardware, software, brainware, data dan metode.
Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam format digital yang dapat
disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik dalam jumlah atau skala peta yang
dihasilkan. Format digital terdiri dari 2 macam yaitu raster dan vektor.
Proyeksi adalah cara penggambaran garis-garis meridian dan paralel dari globe ke dalam
bidang datar. Transformasi secara umum adalah perubahan suatu bentuk dan ukuran ke bentuk
ukuran lain, baik secaara fisik maupun non-fisik. Transformasi koordinat umumnya digunakan
untuk merubah model terrain, foto atau citra dari sistem koordinat mesin (digitizer, scanner,
kamera) ke sistem koordinat peta tertentu. Digitasi merupakan proses untuk mengubah informasi
grafis yang tersedia dalam bentuk kertas ke format digital.. Ada dua cara digitasi yaitu dengan
meggunakan digitizer dan scanner. Konversi data adalah mengadaptasi data pada sebuah program
agar dapat di operasikan karna tidak semua format data sesuai dengan sebuah program tertentu.
Peta baik merupakan suatu bentuk input data yang paling penting bagi SIG, juga sebagai
alat umum untuk menggambarkan hasil analisis dari suatu SIG. Seperti halnya SIG, peta yang
dikaitkan dengan dua aspek dasar dari kenyataan: lokasi, dan atribut pada lokasi. Lokasi
menggambarkan posisi suatu titik dalam ruang dua dimensi. Atribut pada lokasi merupakan
beberapa ukuran ciri–ciri kualitatif atau kuantitatif, seperti halnya land cover, ownership, atau
precipitation.
1.2 Maksud dan Tujuan
Tujuan dari praktikum digitasi menggunakan ArcGIS ini antara lain:
1. Mahasiswa dapat memahami konsep dasar dalam proses analisis spasial
2. Mahasiswa dapat melakukan langkah-langkah analisis spasial berdasarkan parameter-
parameter yang telah ditentukan
3. Mahasiswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Geografis
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti
bagi yang menerimanya. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem infomasi berbasis
komputer yang menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan informasinya tentang peta
tersebut (data atribut) yang dirancang untuk mendapatkan, mengolah, memanipulasi, menganalisa,
memperagakan dan menampilkan data spasial (informasi bereferensi geografis).
Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan suatu
sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang
memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek,
mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial
mereferensikan kepada kondisi bumi.
Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa
statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan.
Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya
menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan
memprediksi apa yang terjadi.
2.2 ArcGIS
ESRI (Environmental System Research Institute) yang berpusat di Redlands, California,
adalah salah satu perusahaan yang mapan dalam pengembangan perangkat lunak untuk GIS.
Memulai debutnya dengan produk ArcInfo 2.0 pada awal 1990 an, ESRI terus memperbaiki
produknya untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan. Produk yang paling terkenal dan hingga saat ini masih banyak digunakan oleh
pengguna GIS adalah Arc/Info 3.51 dan ArcView 3.3. Kedua produk ini masih digunakan karena
sifatnya yang ringan, tidak harus memory dan kelengkapan fasilitasnya cukup memadai. Saat ini,
produk terakhir ESRI adalah ArcGIS versi 10 yang dirilis pada 28 Juni 2010 yang lalu. Dengan
bervariasinya kalangan pengguna GIS, software ArcGIS yang diproduksi oleh ESRI mencakup
penggunaan GIS pada berbagai skala:
Keunggulan ArcGIS :
• Pelayanan kesehatan contohnya dapat mengembangkan sebentuk peta ilustrasi sehingga
dapat memudahkan user untuk membuat peta dalam suatu wilayah yang mengilustrasikan
distribusi atau penyebaran terhadap suatu penyakit, kematian bayi, dsb.
3
• Dalam bidang agriculture : user dapat mengetahui bagaimana cara untuk meningkatakan
suatu produksi berdasarkan data yang ada.
• Dalam bidang marketing sehingga kita dapat cara meningkatakan/ mengoptimalisasikan
pemasaran.
• Dalam bidang Geografi : Misalnya kita dapat mengetahui lokasi rawan yang terjadi dari
bencana alam.
Dengan adanya GIS maka akan mempermudah user untuk menganalisis, mencari suatu informasi
sehingga dapat membantu user untuk mengambil suatu keputusan berdasarkan data/ fakta yang
terjadi.GIS juga dapat mengahsilkan data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan
sebenarnya dengan cepat dan dalam.
Nilainya menggunakan gambar berwarna seperti fotografi, yang di tampilkan dengan level
merah, hijau, dan biru pada sel. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai
struktur sel grid yang disebut sebagai pixel (picture element). Resolusi (definisi visual) tergantung
pada ukuran pixel-nya, semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh sel,
semakin tinggi resolusinya. Data raster dihasilkan dari sistem penginderaan jauh dan sangat baik
untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual seperti jenis tanah, kelembaban
tanah, suhu, dan lain-lain.Peta Raster adalah peta yang diperoleh dari fotografi suatu areal, foto
satelit atau foto permukaan bumi yang diperoleh dari komputer. Contoh peta raster yang diambil
dari satelit cuaca.
4
• Compatible dengan citra-citra satelit penginderaan jauh dan semua image hasil scanning
data spasial.
• Overlay dan kombinasi data raster dengan data inderaja mudah dilakukan
• Memiliki kemampuan-kemampuan permodelan dan analisis spasial tingkat lanjut
• Metode untuk mendapatkan citra raster lebih mudah
• Gambarab permukaan bumi dalam bentuk citra raster yang didapat dari radar atau satelit
penginderaan jauh selalu lebih actual dari pada bentuk vektornya
• Prosedur untuk memperoleh data dalam bentuk raster lebih mudah, sederhana dan murah.
• Harga system perangkat lunak aplikasinya cenderung lebih murah.
Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan,
menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) .
Ada tiga tipe data vector (titik, garis, dan polygon) yang bisa digunakan untuk menampilkan
informasi pada peta. Titik bisa digunakan sebagai lokasi sebuah kota atau posisi tower radio. Garis
bisa digunakan untuk menunjukkan route suatu perjalanan atau menggambarkan boundary.
5
Poligon bisa digunakan untuk menggambarkan sebuah danau atau sebuah Negara pada peta
dunia. Dalam format vektor, bumi direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis (arc/line),
poligon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/
point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua baris).
Setiap bagian dari data vector dapat saja mempunyai informasi-informasi yang bersosiasi satu
dengan lainnya seperti penggunaan sebuah label untuk menggambarkan informasi pada suatu
lokasi. Peta Vektor terdiri dari titik, garis, dan area polygon. Bentuknya dapat berupa peta lokal
jalan.
Data vektor memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
• Memerlukan ruang atau tempat menyimpan yang lebih sedikit di computer.
• Satu layer dapat dikaitkan dengan atau mengunakan atribut sehingga dapat menghemat
ruang penyimpanan secara keseluruhan.
• Dengan banyak atribut yang banyak dikandung oleh satu layer, banyak peta tematik lain
yang dapat dihasilkan sebagai peta turunannya.
• Hubungan topologi dan network dapat dilakukan dengan mudah.
• Memiliki resolusi spasial yang tinggi.
• Representasi grafis data spasialnya sangat mirip dengan peta garis buatan tangan manusia.
• Memiliki batas-batas yang teliti, tegas dan jelas sehingga sangat baik untuk pembuatan
peta-peta administrasi dan persil tanah milik.
• Transformasi koordinat dan proyeksi tidak sulit dilakukan.
Dalam ArcGIS fungsi ini analisis ini terbagi lagi dalam banyak fungsi misalnya untuk extract
kemudian dibagi lagi atas clip, select, split dan table select. Demikian juga degan overlay,
proximity dan statistics terdiri atas beberapa pilihan analisis.
• Extract (Clip)
Clip adalah proses memotong satu dataset dengan dataset lain untuk mendapatkan
dataset baru dengan bidang luasan sama dengan dataset pemotongnya. Analisis ini
dilakukan misalnya untuk mendapatkan data jalan di Kab Berau dengan mengambil
data dari Provinsi Kaltim.
• Overlay (Identity)
Overlay merupakan salah satu analisis yang mendasar dalam GIS, beberapa pertanyaan
kunci dalam analisis seperti “Apa jenis tanaman yang terdapat dalam tanah alluvial?”
merupakan pertanyaan yang dijawab dengan melakukan analisis overlay dari layer jenis
tanah dan jenis vegetasi.
Ada beberapa analisis overlay seperti erase, identity, intersect, dll
• Proximity (Buffer)
7
Untuk menjawab pertanyaan mengenai jarak biasanya digunakan analisis proximity,
misalnya pertanyaan “Berapa banyak rumah dari lokasi kantor kecamatan?”. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut digunakan analisis proximity dan biasanya
menggunakan analisis buffer. Analisis buffer diambil sebagai contoh karena analisis ini
banyak digunakan, buffer adalah proses analisis dengan membuat fitur berdasarkan
jarak tertentu dari fitur tertentu.
• Statistics (Frequency)
Ada banyak analisis yang menggunakan fungsi statistic.
Frequency misalnya digunakan untuk menghitung jumlah fitur dalam satu layer.
8
BAB III
PELAKSANAAN
1. Hardware : Laptop
2. Software : ArcGIS
3. Data Vektor Kota Surabaya
9
2. Buka Arc Gis dan settinglah pada WGS 84 Zona 49 S
10
4. Untuk mendapatkan wilayah yang diinginkan saja (Kecamatan Wonokromo dan
Kecamatan Wonocolo) menggunkan analisys tools “clip”.
Sebelumnya kita hilangkan dulu wilayah selain Kecamatan Wonokromo dan Kecamatan
Wonocolo. Start editing >> open atribut table >> pilih wilayah diinginkan >> switch
selection >> remove
Lakukan hal yang sama, akan tetapi yang disisakan yaitu jalan kolektor
11
Dan berikut merupakan hasil clipnya jalan kolektor pada wilayah Kecamatan Wonokromo
dan Wonocolo
12
5. Lakukan clip untuk point sekolah faskes pada Kecamatan Wonokromo dan Wonocolo
13
Berikut merupakan langkah-langkah untuk mengerjakan beberapa soal yang telah
diberikan :
Selanjutnya masukkan shp sekolah yang telah di clip >> check list “sum” >> pilih
tempat penyimpanan >> ok
14
Dan didapatkan tabel analisa sebagai berikut
15
Untuk mengetahui jumlah keseluruhan sekolah, kita klik kanan pada kolom count
>> Statistics
Maka dapat kita simpulkan bahwa jumlah sekolah yang terdapat pada Kecamatan
Wonokromo dan Wonocolo adalah 53 Sekolah
1. Klik kanan pada layer kecamatan yang telah di clip >> join and relate >> join
16
2. Akan muncul window seperti dibawah ini, selanjutnya pilih join data from
another layer based on spatial location >> masukkan file point faskes >> check
list sum >> pilih tempat pentimpanan tabel analisisnya >> ok
17
Untuk mengetahui jumlah fasilitas kesehatan kita kita klik kanan pada kolom count
>> Statistics
Maka dapat kita simpulkan bahwa jumlah faskes yang terdapat pada Kecamatan
Wonokromo dan Wonocolo adalah 7 Sekolah
3. Berapakah jumlah sekolah yang terakses 200 meter dari jalan kolektor di
kecamatan tersebut?
18
Untuk mengetahui berapa jumlah sekolah yang terakses 200 meter dari jalan
kolektor kita menggunakan tools buffer. Pada konsep nya terdiri dari dua bagian
penting yaitu :
1. Membuat layer jalan dengan coverage are 200 meter ke kanan dan ke kiri.
Hal tersebut dilakukan menggunakan tools buffer
2. Mengclip point sekolah dengan file shp jalan yang telah dilakukan buffer
200 m.
Ketik buffer pada menu bar search >> klik buffer analysis tools >> masukkan file
jalan kolektor >> pilih file penyimpanan >> tulis 200 untuk distance nya >> pada
kolom dissolve type pilih all >> ok
Selanjutnya clip point sekolah dengan hasil layer jalan yang telah dilakukan analisi
buffer 200 meter
Berikut merupakan hasil sekolah yang berjarak 200 m dari jalan kolektor
19
Dari gambar diatas dapat disimpulkan terdapat sekolah yang berjarak 200 m dari
jalan korektor sebanyak 10 sekolah
4. Apakah terdapat sekolah yang jaraknya lebih dari 500 meter dari jalan
kolektor ? Berapa jumlahnya ?
Untuk mengetahui berapa jumlah sekolahan yang berjarak lebih dari 500 dari jalan
kolektor,kita menggunakan tools generate near table.
Caranya dengan : search generate near table pada menu bar search >> klik pada
bagian tersebut
20
Selanjutnya memasukan shp point sekolah pada kolom input feature dan
memasukkan shp jalan kolektor pada kolom near feature
Untuk menghitung berapa jumlah sekolah yang berjarak lebih dari 500 m dari jalan
kolektor kita urutkan kolom Near dist dan kita blok yang jaraknya lebih dari 500
m. berikut merupakan gambarnya
21
Dapat kita simpulkan bahwa pada Kecamatan Wonokromo dan Wonocolo terdapat
23 sekolah yang berjarak lebih dari 500 meter dari jalan kolektor
5. Sebutkan jumlah faskes dan sekolah pada setiap desa di kecamatan tersebut?
Untuk mengetahui jumlah faskes dan sekolah pada setiap desa, kita menggunakan
tools Spatial join .
22
2. masukkan file point pendidikan / sekolah pada bagian target feature dan
masukkan file jalan kolektor pada kolom join feature >> ok
23
Dari tabel analisis diatas, dapat disimpulkan jumlah sekolah di setiap kelurahan di
Kecamatan Wonokromo dan Wonocolo
- Kelurahan Bendul merisi = 3 sekolah
- Kelurahan margorejo = 4 sekolah
- Kelurahan Jemurwonosari = 7 sekolah
- Kelurahan siwalan kerto = 5 sekolah
- Kelurahan Sidosermo = 1 sekolah
- Kelurahan Darmo = 3 sekolah
- Kelurahan Sawunggaling = 3 sekolah
- Kelurahan Wonokromo = 10 sekolah
- Kelurahan Jagir = 6 sekolah
- Kelurahan Ngagelrejo = 11 sekolah
- Kelurahan Ngagel = tidak terdapat sekolah
Total 53 sekolah
4. masukkan file point faskes pada bagian target feature dan masukkan file jalan
kolektor pada kolom join feature >> ok
24
Dari tabel analisis diatas, dapat disimpulkan jumlah sekolah di setiap kelurahan di
Kecamatan Wonokromo dan Wonocolo
- Kelurahan Bendul merisi = tidak ada faskes
- Kelurahan margorejo = tidak ada faskes
- Kelurahan Jemurwonosari = 1 faskes
- Kelurahan siwalan kerto = tidak ada faskes
- Kelurahan Sidosermo = tidak ada faskes
- Kelurahan Darmo = 1 faskes
- Kelurahan Sawunggaling = 1 faskes
- Kelurahan Wonokromo = 1 faskes
- Kelurahan Jagir = 2 faskes
- Kelurahan Ngagelrejo = 1 faskes
- Kelurahan Ngagel = tidak ada faskes
6. Berapakah jumlah faskes yang terdekat dari jalan kolektor dan terjauh dari
sungai ?
Untuk mengetahui jumlah faskes yang terdekat dengan jalan lokal dan terjauh dari
sungai, kita menggunakan tools generate near table seperti yang telah dijelaskan
pada nomor 4.
25
Berikut merupakan tabelnya
26
Berdasarkan tabel analisi diatas, maka faskes yang terdekat dengan jalan kolektor
berjumlah 4 faskes yaitu dengan objek ID 7,6,1 dan 4 dengan jarak masing-masing
138 m, 195 m , 227 m dan 293 m
Dan untuk analisa faskes yang terjauh dengan sungainya, cara sama yang berbeda
hanya input sungai nya ketika generate near table
Dari data tabel analisi sungai diatas, maka dapat disimpulkan faskes yang terjauh
yaitu faskes dengan objek id 4 dengan jarak 637 m.
7. Jalan mana yang paling banyak terdapat faskes, sekolah dan kantor pos? Dan
sebaliknya
Clip are pemukiman >> klik kanan di administrasi >> join >> sum >>
Untuk menghitung jumlah jembatan kita menggunakan generate near table. Akan
tetapi sebelum itu memasukkan shp jembatan dan dilakukan clip terlebih dahulu
27
Selanjutnya melakukan clip pada daerah kecamatan Wonokromo dan Wonocolo
28
Dan berikut hasil tabel analisisnya
Untuk mengetahui jumlah jembatan nya, kita klik kanan pada kolom count >> Statistic dan
di dapat hasil dibawah ini :
29
Dapat disimpulkan bahwa jumlah jembatan pada kecamatan Wonokromo dan Wonocolo
adalah 54
Dan untuk pertanyaan apakah semua jembatan berada pada intersection jalan dan sungai?
Jawaban nya adalah tidak. Hanya ada 6 jembatan yang intersect dengan jalan kolektor.
Untuk cara mengetahuinya menggunakan tools spatial join dan yang dimasukkan adalah
file shp jembatan dan file shp jalan kolektor
30
BAB IV
31
4.3 Jumlah Sekolah yang Terakses 200 meter dari Jalan Kolektor
Dengan menggunakan Analysis Tools Near, pada kecamatan Wonokromo dan Wonocolo terdapat
10 sekolahan yang berjarak maksimal 200 meter dari jalan kolektor.
4.4 Sekolah yang Jaraknya Lebih dari 500 meter dari Jalan Kolektor
terdapat sekolah dengan jarak lebih dari 500 meter yaitu sebanyak 23 sekolahan.
32
4.5 Jumlah Fasilitas Kesehatan dan Sekolah Pada Setiap Kecamatan
4.5.1Kelurahan SiwalanKerto
Fasilitas Kesehatan : 0
Sekolah :5
33
Sekolah :7
34
4.5.5 Kelurahan Bendulmerisi
Fasilitas Kesehatan : 0
Sekolah :3
35
4.5.7 Kelurahan Ngagel Rejo
Fasilitas Kesehatan : 1
Sekolah : 11
36
4.5.9 Kelurahan Darmo
Fasilitas Kesehatan : 1
Sekolah :3
37
4.5.10 Kelurahan Sawunggaling
Fasilitas Kesehatan : 1
Sekolah :3
38
4.6 Jumlah Fasilitas Kesehatan terdekat dari jalan local, dan terjuh dari sungai
Berdasarkan analisis diatas, maka faskes yang terdekat dengan jalan kolektor berjumlah 4
faskes. Sedangkan faskes yang terjauh dari sungai berjumlah 1 unit.
4.7 Jalan mana yang paling Fasilitas Kesehatan, Sekolah, dan Kantor Pos
39
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini bisa didapatkan beberapa kesimpulan yaitu :
1. ArcGIS adalah perangkat lunak sistem informasi geografis (GIS) untuk bekerja dengan
peta dan informasi geografis. Dalam praktikum ini, hampir semua tahap pekerjaan
dilakukan dengan ArcGIS, yaitu pekerjaan pembuatan shapefile, digitasi, topologi,
penambahan toponimi, pembuatan layer penggunaan lahan, dan layouting.
2. Praktikum ini juga menjawa pertanyaan yang telah diberikan :
a. Jumlah sekolah : 53 unit
b. Jumlah Fasilitas Kesehatan : 7 unit
c. Jumlah sekolah dengan jarak 200 meter dari jalan kolektor : 10 unit
d. Jumlah sekolah dengan jarak lebih dari 500 meter dari jalan kolektor : 23 unit
e. Jumlah Sekolah dan Fasilitas Kesehatan di setiap Kelurahan
• Kelurahan • Kelurahan Jagir
SiwalanKerto Fasilitas Kesehatan : 2
Fasilitas Kesehatan : 0 Sekolah :6
Sekolah :5 • Kelurahan Ngagel Rejo
• Kelurahan Fasilitas Kesehatan : 1
Jemurwonosari Sekolah : 11
Fasilitas Kesehatan : 1 • Kelurahan Ngagel
Sekolah :7 Fasilitas Kesehatan : 0
• Kelurahan Margorejo Sekolah :0
Fasilitas Kesehatan : 0 • Kelurahan Darmo
Sekolah :4 Fasilitas Kesehatan : 1
• Kelurahan Sidosermo Sekolah :3
Fasilitas Kesehatan : 0 • Kelurahan Sawunggaling
Sekolah :1 Fasilitas Kesehatan : 1
• Kelurahan Sekolah :3
Bendulmerisi • Kelurahan Wonokromo
Fasilitas Kesehatan : 0 Fasilitas Kesehatan : 1
Sekolah :3 Sekolah :10
f. Jumlah Fasilitas Kesehatan yang terdekat dari jalan local, dan terjauh dari sungai
4 unit terdekat dari jalan kolektor dan 1 unit terjauh dari sungai.
g. Jalan mana yang paling banyak Fasilits Kesehatan, Sekolah, dan Kantor Pos
h. Kelurahan mana yang paling banyak pemukimannya
i. Jumlah jembatan : 6 unit.
40
DAFTAR PUSTAKA
41