Anda di halaman 1dari 101

Lembar Pengesahan

Penyusunan/Penyempurnaan Standar Kompetensi


Menjadi Standar Nasional Bidang Keahlian Geomatika
(Sistem Informasi Geografis)

SEAMEO Biotrop
Bogor

Dewan Geomatika Indonesia


(DGI)

Dr. Tania June

Prof. Dr. Ir. Jounil Kahar


Ketua

Ikatan Surveyor Indonesia


(ISI)

Ikatan Konsultan Indonesia (INKINDO) Cab.


Jawa Timur

G. H. Anto

Ir. H. Djoko Supriyono, MT, M. Hum


Ketua

Balai Latihan Kerja (BLK)


Singosari

Pusat Pemetaan Batas Wilayah


(BAKOSURTANAL)

Drs. Ahmad Sugeng, MPd


Ketua

Ir Dody Sukmayadi, M.Sc

Naskah Standar Kompetensi Bidang Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

MAPIN

Teknik Geodesi
Universitas Gadjah Mada
Jogjakarta

Dr. Muh. Dimyati

Ir. Waldjianto, MSc


Sekretaris Jurusan

Jakarta,

Desember 2003

Mengetahui,

Ketua LPM Brawijaya


Malang

Koordinator Tim Penyusun


Standar Nasional SIG

Prof. Dr. Ir. Syamsulbahri, MS


NIP. 130 935 098

Ir. Agus Suharyanto, M.Eng., Ph.D.


NIP. 131 759 587

Naskah Standar Kompetensi Bidang Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya atas
rahmat dan inayahNya, maka Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang
Keahlian Geomatika (Sistim Informasi Geografis) dapat diselesaikan.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama antara Bagian Proyek
Sistem Pengembangan Sertifikasi dan Standarisasi Profesi dan Lembaga
Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Universitas Brawijaya Malang
tanggal 23 Juli 2003, No. 230703/BP-SPSSP/SP/010 maka pihak konsultan
yaitu LPM Unibraw diwajibkan membuat Naskah Standar Kompetensi
Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistim Informasi Geografis).
Pada kesempatan ini LPM Unibraw ingin mengucapkan terima casi
yang sedalam-dalamnya kepada para stakeholders yang telah membantu
dalam penyelesaian penyusunan standar kompetensi ini. Terimakasih kami
sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Jounil Kahar, ketua Dewan Geomatika Indenesia.
2. Dr. Ir. Handoko, Direktur BIOTROP
3. Ir. Djoko Soepriyono, MT., M.Hum., Ketua INKINDO Jawa Timur
4. Ir. Dody Sukmayadi, M.Sc., dari BAKOSURTANAL
5. Ir. Waldjianto, M.Sc., dari Teknik Geodesi UGM
6. Dr. Ir. Sobar Sutisna, dari ISI
7. Drs. Achmad Sugeng, M.Pd., dari BLKI Malang
8. Dan para stakeholders yang lain, serta semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian penyusunan Naskah ini.
Demikian Laporan Naskah Standar Kompetensi bidang keahlian
Geomatika (SIG) ini dibuat sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam
pasal-pasal Surat Kerjasama. Semoga laporan ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang KeahlianGeomatika (Sistem Informasi Geografis)

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar ..............................................................................

Daftar Isi .......................................................................................

ii

Daftar Tim pengembang .................................................................

iii

Daftar Project Reference Group (PRG) ..............................................

iv

Daftar Stakeholders ........................................................................

Daftar Istilah ..................................................................................

vi

Deskripsi Konsep Standar Kompetensi ..............................................

Peta Unit Unit Kompetensi............................................................. 11


Unit Unit Kompetensi Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian
Geomatika (Sistem Informasi Geografis) ........................................... 12
Kualifikasi ....................................................................................... 71
Acuan Umum Pengujian dan Sertifikasi Kompetensi............................ 76
Daftar Unit Kompetensi.................................................................... 88
Daftar Pustaka ............................................................................... 89

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

ii

Daftar Tim Penyusun / Penyempurna


Standar Kompetensi Menjadi Standar Nasional
Bidang Keahlian Geomatika
(Sistem Informasi Geografi)

Ir. Agus Suharyanto, M.Eng, Ph.D. : Koordinator Tim Ahli


(Bidang Kepakaran SIG)
Prof.Dr.Ir. Suhardjono,M.Pd.,Dipl.HE : Anggota Tim Ahli (Bidang
Kepakaran Standarisasi)
Ir. M. Bisri, MS. : Anggota Tim Ahli (Bidang
Kepakaran Standarisasi)
Dr Ir M.L.Rayes M.Sc : Anggota Tim Ahli (Bidang
Kepakaran Pengembangan
Substansi)

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

iii

DAFTAR NAMA ANGGOTA PRG


(PROJECT REFERENCE GROUP)
Penyusunan/Penyempurnaan Standar Kompetensi Menjadi
Standar Nasional Bidang Keahlian Geomatika
(Sistem Informasi Geografis)

No.

Nama

Organisasi

1.

Prof. Dr. Ir. Jounil Kahar

DGI

2.

Dr. Ir. Sobar Sutisna

ISI

3.

Ir. Dody Sukmayadi, M.Sc.

BAKOSURTANAL

4.

Dr. Ir. Handoko, M.Sc.

BIOTROP

5.

Drs. Bambang Teja S., Dipl.Ing

MAPIN

6.

Ir. Waljianto, M.Sc.

T. Geodesi UGM

7.

Ir. Djoko S., MM

INKINDO Jawa Timur

8.

Drs. Achmad Sugeng, M.Pd.

BLKI Malang

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

iv

DAFTAR STAKEHOLDERS
Penyusunan/Penyempurnaan Standar Kompetensi Menjadi
Standar Nasional Bidang Keahlian Geomatika
(Sistem Informasi Geografis)

No.

Nama

Organisasi

1.

Prof. Dr.Ir. Jacub Rais, M.Sc.

Anggota DRN

2.

Prof. Dr. Ir. Joenil Kahar

DGI

3.

Dr. Ir. Sobar Sutisna

ISI

4.

Ir. Dody Sukmayadi, M.Sc.

BAKOSURTANAL

5.

Ir. Sutadi Wirianata

APSPI

6.

Dr. Ir. Handoko, M.Sc.

BIOTROP

7.

Drs. Bambang Teja S., Dipl.Ing

MAPIN

8.

Ir. Waljianto, M.Sc.

T. Geodesi UGM

9.

Ir. Doko S., MM

INKINDO Jawa Timur

10.

Drs. Achmad Sugeng, M.Pd.

BLKI Malang

11.

Ir. Sarkan Teniarinadi

Dinas Kehutanan Jawa Timur

12.

Endro Baskoro

Dinas Pertambangan &


Energi Jawa Timur

13.

Drg. Jahja, M. Kes

Dinas Kesehatan Jawa Timur

14.

Ir. Jamaludin Malik

Balitbangda Jawa Timur

15.

Djoko Walyono

Dinas Pengairan Jawa Timur

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

Daftar Istilah
(Glossary)
Geografi adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi sesuai
dengan referensinya, atau studi mengenai area area yang berbeda di
permukaan bumi di dalam pengertian karakteristik
karakteristiknya. (menurut Richtoffen)
Kartografi adalah seni, ilmu, dan teknik dalam membuat peta,
termasuk pengertian pengertian peta sebagai suatu dokumen yang
bersifat ilmiah maupun peta sebagai karya seni. (menurut
International Cartographic Association (ICA)
Data adalah representasi dari kenyataan apa adanya di lapangan,
konsep konsep, atau instruksi instruksi yang diformalkan dan
sesuai untuk komunikasi, interpretasi atau pemrosesan baik yang
dilakukan oleh manusia maupun secara otomatis dengan bantuan
mesin atau alat alat bantu lainnya.
Informasi adalah makna atau pengertian yang dapat diambil dari
suatu data dengan menggunakan konversi konversi yang umum
digunakan di dalam representasinya. Informasi juga merupakan
analisis dan sintesis terhadap data, atau informasi adalah data yang
telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan
seseorang, manajer, staf atau orang lain di dalam suatu organisasi
atau perusahaan.
Sistem informasi adalah suatu sistem manusia mesin yang terpadu
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,
manajemen dan pengambilan keputusan dalam organisasi.
Basisdata adalah tempat penyimpanan data data yang diperlukan
dan memiliki arti bagi pengguna sistem informasi.
Stakeholders dapat dianggap sebagai individu individu atau
organisasi (institusi) yang memiliki ketertarikan, keterkaitan, perhatian
dan pengaruh yang besar terhadap sesuatu masalah tertentu.
Metadata merupakan informasi latar belakang yang mendeskripsikan
isi, kualitas, kondisi, beserta karakteristik lainnya dari data yang
bersangkutan. Pada konteks SIG, metadata dapat diartikan sebagai
suatu tipe/jenis informasi deskriptif yang digunakan untuk
mengimplementasikan file geospatial dijital.
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

vi

Standar adalah adalah sesuatu yang dibakukan yang disusun


berdasarkan
konsensus/kesepakatan
semua
pihak
terkait
(stakeholders), dengan memperhatikan persyaratan yang ditentukan,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman
masa kini dan yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya.
Kompetensi adalah kemampuan individual/orang perorangan yang
dibutuhkan untuk mengerjakan suatu tugas/pekerjaan yang dilandasi
oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, sesuai unjuk
kerja yang dipersyaratkan.
Standar Kompetensi adalah standar yang membakukan suatu
kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang personel untuk
melakukan suatu tugas atau pekerjaan dengan tingkat kompetensi
tertentu yang penyusunannya dilandasi oleh ilmu pengetahuan,
keterampilan dan didukung sikap kerja serta penerapannya di tempat
kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan.

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

vii

DESKRIPSI KONSEP STANDAR KOMPETENSI


Untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu
sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha dan
industri di era globalisasi ini, perlu adanya kerja sama antara dunia
usaha/industri dengan lembaga pendidikan dan pelatihan baik pendidikan
formal, informal maupun yang dikelola oleh industri itu sendiri. Bentuk
kerjasama tersebut dapat dalam bentuk pemberian data kualifikasi kerja
yang dibutuhkan oleh industri/pelaku usaha sehingga lembaga pendidikan
dan pelatihan dapat menyediakan tenaga lulusannya yang memenuhi
kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri/pelakau usaha. Hasil kerjasama
tersebut dapat menghasilkan standar kebutuhan kualifikasi.
Standar kebutuhan kualifikasi SDM tersebut diwujudkan ke dalam
Standar Kompetensi Bidang Keahlian yang merupakan refleksi atas
kompetensi yang diharapkan dimiliki orang-orang atau seseorang yang
akan bekerja di bidang tersebut. Di samping itu standar tersebut harus
memiliki ekivalen dan kesetaraan dengan standar-standar relevan yang
berlaku pada sektor industri di negara lain bahkan berlaku secara
internasional,

sehingga

akan

memudahkan

tenaga-tenaga

profesi

Indonesia untuk bekerja di manca negara.


Adanya standar kompetensi tersebut perlu didukung adanya
pedoman untuk penerapan standar kompetensi, sistem akreditasi dan
sertifikasi serta pembinaan dan pengawasan penerapan kegiatan standar
kompetensi, yang keseluruhannya perlu tertuang dalam suatu sistem
standardisasi kompetensi nasional. Dalam rangka mendukung peningkatan
profesionalime

sumber

meningkatkan

produktivitas

masyarakat,

daya

perlindungan

manusia
dan

kepada

daya

yang
saing,

pengusaha

dimaksudkan
pelayanan
dan

pekerja

untuk
kepada
serta

konsumen, maka pada kegiatan di bidang standardisasi perlu lebih


ditingkatkan.

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

Pengertian Standar Kompetensi


Kompetensi adalah kemampuan individual/orang perorangan untuk
mengerjakan

suatu

tugas/

pekerjaan

yang

dilandasi

oleh

ilmu

pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, sesuai unjuk kerja yang


dipersyaratkan.
Standar kompetensi merupakan pernyataan mengenai pelaksanaan
tugas/pekerjaan di tempat kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil
keluaran (output):

Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja

Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari


pekerja.

Bagaimana menilai bahwa kemampuan pekerja telah berada pada


tingkat yang diharapkan.
Standar Kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan

yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap


kerja serta penerapannya di tempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja
yang dipersyaratkan. Standar Kompetensi tidak berarti hanya kemampuan
menyelesaikan suatu tugas, tetapi dilandasi pula bagaimana serta
mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan kata lain standar kompetensi
meliputi faktor-faktor yang mendukung, seperti pengetahuan dan
kemampuan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di
tempat kerja serta kemampuan mentransfer dan menerapkan kemampuan
dan pengetahuan pada situasi dan lingkungan yang berbeda. Standar
Kompetensi merupakan rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki
seseorang/orang perorangan untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan
yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap
kerja, serta penerapannya sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Dengan

dikuasainya

standar

kompetensi

tersebut

oleh

seseorang/orang perorangan, maka yang bersangkutan akan memahami:

Bagaimana mengerjakan suatu tugas/pekerjaan.

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat


dilaksanakan.

Apa yang harus dilakukan, bilamana terjadi sesuatu yang berbeda


dengan rencana semula.

Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk


memecahkan masalah dan atau melaksanakan tugas/pekerjaan
dengan kondisi yang berbeda.
Standar Kompetensi dapat dimanfaatkan pada Lembaga Pendidikan

dan Pelatihan, Perusahaan dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi personel.


Pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan :
Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan
Kurikulum

dan

pengembangan

pengajaran.

Serta

sekaligus

mendorong konsistensi dalam penyelenggaraan Pendidikan dan


Pelatihan, dan penetapan Kualifikasi Pendidikan dan atau Pelatihan.
Pada Dunia Usaha/Perusahaan :
Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai alat manajemen, terutama
dalam:
Menentukan organisasi kerja dan perancangan jabatan.
Membantu dalam evaluasi/penilaian karyawan dan
pengembangannya.
Membantu dalam rekrutmen
Mengembangkan program Pelatihan yang khas/spesifik sesuai
kebutuhan Perusahaan.
Pada Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel,
Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan:
Klasifikasi dan Kualifikasi
Kriteria pengujian dan instrumen/alat ukur pengujian.
Pengembangan standar kompetensi bidang Geomatika (Sistem
Informasi Geografis)

mengacu pada Regional Model of Competency

Standards dan memperhatikan pedoman dan mekanisme penyusunan


standar kompetensi Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional [MPKN].
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

Melalui kerja sama dan mengikutsertakan seluruh unsur yang


meliputi spektrum profesi Sistem Informasi Geografis yang mendukung
pelayanan jasa Sistem Informasi Geografis yang melaksanakan kegiatan
pengumpulan / pengujian / pemeriksaan / analisis / pengembangan yang
berkaitan dengan Sistem Informasi Geografis, mencakup: data spasial dan
data spasial, otomatisasi data analog menjadi data dijital, pembangunan
basisdata Sistem Informasi Geografis, pengelolaan basisdata Sistem
Informasi Geografis, analisa kebutuhan Sistem Informasi Geografis,
pengembangan Sistem Informasi Geografis, dan memperluas kegunaan
Sistem Informasi Geografis untuk berbagai macam disiplin keilmuan.
Diawali dengan pengumpulan informasi, data primer dan sekunder
dari lapangan, mengenai kegiatan proses dan pekerjaan Sistem Informasi
Geografis, serta pengumpulan draft rancangan standar kompetensi Sistem
Informasi Geografis. Disusun unit-unit standar kompetensi, didiskusikan,
validasi

berbagai

unsur

terkait

(pemangku

kepentingan

atau

stakeholders), sosialisasi dan dikaji serta didiskusikan secara nasional,


yang pada ahirnya disepakati suatu rancangan standar kompetensi
nasional

Indonesia

bidang

keahlian

geomatika

(Sistem

Informasi

Geografis).
Struktur Standar Kompetensi
Struktur

Competencies

Standar

Standards

kompetensi

model

Regional

Model

of

pada setiap standar Kompetensi minimal

memuat unsur-unsur sebagai berikut :

Kode Unit

Judul Unit

Uraian Unit

Sub Kompetensi/Elemen

Kriteria Unjuk Kerja

Persyaratan/Kondisi Unjuk Kerja

Acuan Penilaian

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

Pada rumusan Unit kompetensi juga dimasukkan Level dan Level


terhadap Kompetensi Kunci.
KODE UNIT,
Kode Unit dimaksudkan untuk mempermudah dalam pengelolaannya.
Kode Unit ini terdiri dari beberapa huruf dan angka yang disepakati oleh
Anggota tim perumus standar kompetensi dan atau Usaha/ Industri
Terkait
JUDUL UNIT,
Judul memberikan penjelasan umum tentang pekerjaan yang harus
dilakukan di tempat kerja atau menjelaskan suatu pekerjaan

yang akan

dilakukan
Judul ditulis dengan mengarah pada hasil yang ingin dicapai dan harus
ditulis singkat, jelas dan menggunakan kata kerja aktif.
URAIAN UNIT,
Uraian memberikan penjelasan singkat kegunaan kompetensi tersebut dan
kemungkinan berhubungan dengan Unit kompetensi lain (bila ada).
SUB KOMPETENSI/ELEMEN,
Sub Kompetensi/Elemen merupakan dasar pembentukan bangunan Unit
Kompetensi. atau merupakan unsur/aspek utama yang dibutuhkan untuk
tercapainya Unit kompetensi tersebut.
KRITERIA UNJUK KERJA,
Pernyataan yang mengidentifikasikan hasil akhir yang perlu dinilai, bila
Unit kompetensi tersebut telah dicapai.
Kriteria

Unjuk

Kerja

menunjukan

Pengetahuan,

Keterampilan

dan

Pengertian, dan dituangkan dalam kalimat pasif yang mengarah pada


pembendaan (kata benda).
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

Kriteria Unjuk Kerja ini merupakan standar unjuk kerja untuk setiap
elemen/
sub kompetensi.
ACUAN PENILAIAN,
Acuan

penilaian/Indikator

kompetensi

berhubungan

dengan

Unit

kompetensi secara terpadu dan memberikan panduan tentang interpretasi


standar dan penilaian terhadap standar kompetensi. Indikator Kompetensi
dapat memberikan

Aspek dari kompetensi yang perlu diberikan tekanan pada saat


penilaian.

Penilaian apa yang perlu dilakukan bersamaan.

Pengetahuan yang diperlukan terkait dan mendukung tercapainya


kompetensi tersebut.

Menjelaskan tentang metoda penilaian

Kompetensi kunci.

LEVEL KOMPETENSI,
Level

kompetensi

dimaksudkan

sebagai

pengelompokan

tingkat

kemampuan dalam menyelesaikan suatu tugas/pekerjaan berdasar pada


tingkat kesulitan dan atau kompleksitas pekerjaan.
Pengelompokan

tingkat

kemampuan

dalam

menyelesaikan

suatu

tugas/pekerjaan, berdasarkan tingkat kesulitan dan atau kompleksitas


pekerjaan dapat dibagi 3 (tiga) tingkatan / level.
Level 1 : Mengerjakan tugas rutin menurut cara yang telah ditentukan,
bersifat sederhana dan merupakan pengulangan, serta sewaktu-waktu
sering diperiksa perkembangannya.
Maka Unjuk kerja Level 1 adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk
menjelaskan pekerjaan yang sederhana berulang-ulang, secara efisien dan

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

memuaskan berdasar pada kriteria atau prosedur yang telah ditetapkan


dengan kemampuan mandiri.
Untuk itu pada level 1 ini harus mampu :
Melakukan proses yang sederhana dan telah ditentukan
Menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Level 2 : Mengerjakan tugas yang lebih luas dan lebih rumit / kompleks
yang ditandai dengan peningkatan otonomi pribadi terhadap pekerjaannya
sendiri dan pekerjaan tersebut kemudian diperiksa oleh atasan setelah
pekerjaan selesai.
Maka Unjuk kerja Level 2 merupakan tingkat kemampuan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas/pekerjaan yang menentukan
pilihan,aplikasi dan integrasi dari sejumlah elemen atau data/informasi
untuk membuat penilaian atas kesulitan proses dan hasil
Untuk itu pada Level 2 ini harus mampu :

Mengelola atau menyelesaikan suatu proses

Menentukan kriteria penilaian terhadap suatu proses atau kerja


evaluasi terhadap suatu proses.

Level 3 : Mengerjakan kegiatan rumit/kompleks dan tidak rutin, yang


dikerjakan sendiri dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan orang lain.
Maka unjuk kerja level 3 merupakan tingkat kemampuan yang
dibutuhkan

untuk

mengevaluasi

dan

merancang

kembali

proses,

menetapkan dan menggunakan prinsip-prinsip/norma dalam rangka


menentukan cara yang terbaik dan tepat untuk pendekatan kegiatan serta
menetapkan kriteria untuk penilaian kualitas proses atau hasil.
Untuk itu pada level-3 ini harus mampu ;
Menentukan prinsip dasar dan proses
Mengevaluasi dan mengubah bentuk proses atau membentuk ulang
proses.
Menentukan kriteria untuk mengevaluasi dan atau penilaian proses.
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

KOMPETENSI KUNCI,
Kompetensi Kunci adalah kemampuan dasar atau generik yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas/pekerjaan di suatu industri/bidang usaha.
Persyaratan Kompetensi Kunci :
1. Kompetensi kunci harus merupakan hal penting untuk mendapatkan
pekerjaan dan pendidikan lanjutan, serta untuk kehidupan orang
dewasa.
2. Kompetensi kunci harus dapat dialihkan, artinya kompetensi kunci
tidak boleh bersifat spesifik bidang pekerjaan.
3. Kompetensi kunci harus terarah pada integrasi Pengetahuan dan
Keterampilan
4. Kompetensi

kunci

harus

terdiri

dari

hal-hal

yang

dapat

dikembangkan melalui pelatihan.


5. Kompetensi kunci juga harus dapat dinilai
6. Kompetensi kunci harus dapat bebas dari nilai-nilai budaya.
Kompetensi Kunci pada dasarnya meliputi :
1. Bahasa dan Komunikasi
2. Matematika
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Pemecahan masalah
5. Pengertian kultural
6. Pribadi dan antar pribadi
7. Merencanakan dan mengorganisasikan.
Pada lingkup Industri/Perusahaan Kompetensi kunci umumnya meliputi:
1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengatur/mengorganisasikan
informasi.
2. Mengkomunikasikan ide dan informasi.
3. Merencanakan dan mengatur kegiatan.
4. Bekerja sama dengan orang lain dan di dalam kelompok
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

5. Menggunakan konsep dan teknis matematika.


6. Memecahkan persoalan/masalah
7. Menggunakan Teknologi.
Model Standar Kompetensi
Model yang diterapkan pada pengembangan Standar Kompetensi ini
adalah Regional Model of Competencies Standards

[RMCS] yang

dikembangkan melalui program APEC HRD Working Group dari NegaraNegara Asia Pacific. Standar Kompetensi model ini dikembangkan dengan
pendekatan

multi

skills

dengan

mengembangkan

kompetensi-

kompetensi yang ada dalam bidang pekerjaan di industri. Model standar


kompetensi RMCS ini fleksibel dan mampu mengantisipasi kemungkinan
perubahan-perubahan mendatang yang ada di industri / perusahaan, baik
perubahan teknologi maupun organisasi.
Struktur dan format dari Regional Model of competencies standards
diuraikan lebih lanjut pada uraian selanjutnya.

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

Format Unit kompetensi


Format penulisan Unit Kompetensi adalah sebagaimana tertera dalam
bagan berikut ini.
Kode Unit
:
Terdiri dari beberapa huruf dan angka yang disepakati oleh para pengembang dan
Industri/ Usaha terkait dengan tujuan untuk mempermudah dalam pengelolaan.
Judul Unit
:
Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dengan mengarah pada hasil yang ingin
dicapai.
Singkat,jelas dan menggunakan kata kerja aktif.
Uraian Unit
:
Penjelasan singkat lingkup pekerjaan dan kegunaan kompetensi tersebut dan
kemungkinan berhubungan dengan kompetensi lain (bila ada)
Elemen / Sub Kompetensi :
Kriteria Unjuk Kerja :
Bagian dari suatu pekerjaan yang harus
Kriteria unjuk kerja untuk setiap sub
dilakukan yang merupakan kegiatan dasar dari kompetensi, yaitu pernyataan/
pekerjaan tersebut, termasuk pencegahan
identifikasi hasil akhir yang perlu
timbulnya resiko dari kegiatan tersebut.
dinilai bila pekerjaan tersebut telah
Sub Kompetensi ini umumnya terdiri dari 4 6
dicapai, sehingga kriteria ini
sub kompetensi yang merupakan pembentuk
merupakan alat penilai.
kompetensi.
Persyaratan / Kondisi Unjuk Kerja :
Menunjukan sejumlah fungsi yang berbeda.
Merupakan kondisi unjuk kerja yang termasuk aspek keamanan, keselamatan dan
kesehatan kerja.
Acuan Penilaian :
Unjuk kompetensi yang dibutuhkan/persyaratan kelayakan dan kepastian dari industri/
usaha.
Pembuktian harus dapat menunjukan pengertian dari pekerjaan yang berhubungan
dengan keberhasilan pekerjaan yang dilakukan di tempat kerja.
Merupakan butir-butir untuk mengukur hasil kerja.
Menjelaskan prosedur dan metoda penilaian yang harus dilakukan.
Informasi tentang Pengetahuan dan Keterampilan yang diperlukan, terkait dan
mendukung tercapainya kompetensi tersebut.
Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut.
Kompetensi Kunci
Level

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

10

PETA UNIT-UNIT KOMPETENSI


NO

KODE

JUDUL UNIT KOMPETENSI

GM. SIG. 101. A

Mengumpulkan Data Spasial dan Data Non Spasial

OPT
*

GM. SIG. 102. A

Mentransformasi Bentuk Data Spasial dan Data Non

JENJANG
TEK

ANL

SPS

Spasial
3

GM. SIG. 103. A

Melakukan Pekerjaan Awal Pembangunan Basis Data

GM. SIG. 201. A

Memahami Hardware dan Software Yang Digunakan

*
*

dalam Proses Sistem Informasi Geografis


5

GM. SIG. 202. A

Mentransformasi Koordinat dari Sistem Yang Ada di

Dalam Sistem Informasi Geografis


6

GM. SIG. 203. A

Mentransformasi Jenis Data Spasial dari Bentuk

Tertentu kedalam Bentuk yang Lain dalam Sistem


Informasi Geografis
7

GM. SIG. 204. A

Mendesain Penulisan Data Spasial dan Non Spasial

yang Diperlukan dalam Pembuatan SIG Sesuai


dengan Sistem Rekomendasi Analis
8

GM. SIG. 205. A

Memahami dan Mampu Melakukan Penulisan Bahasa

Pemrograman Desain Data Spasial dan Data Non


Spasial
9

GM. SIG. 206. A

Memahami dan Mampu Menyebarluaskan Hasil

Sistem Informasi Geografis Melalui Media yang layak


Digunakan
10

GM. SIG. 301. A

Perencanaan Desain Sistem Informasi Geografis

11

GM. SIG. 302. A

Mengidentifikasi Basisdata Sistem Informasi

Geografis
12

GM. SIG. 303. A

Merencanakan Tahapan Analisis Pemecahan Suatu

Masalah dalam Sistem Informasi Geografis


13

GM. SIG. 304. A

Mengevaluasi dan Menginterpretasi Hasil Analisis

14

GM. SIG. 305. A

Merencanakan Desain Tampilan Sistem Informasi

dari Proses Sistem Informasi Geografis


*

Geografis
15

GM. SIG. 401. A

Menterjemahkan Permasalahan Yang Akan Dianalisa

atau Ditampilkan dengan Sistem Informasi Geografis


bagi Berbagai Disiplin Keilmuan
16

GM. SIG. 402. A

Menetukan Kelayakan Suatu Pekerjaan Sistem

Informasi Geografis
17

GM. SIG. 403. A

Memimpin dan Mengorganisir Sumber daya dalam

18

GM. SIG. 404. A

Mengembangkan Penyelesaian Sistem Informasi

Pekerjaan Sistem Informasi Geografis


*

Geografis Sesuai Dengan Kemajuan Teknologi


19

GM. SIG. 405. A

Berkoordinasi dengan Pihak atau Bidang Ilmu Lain

Yang Diperlukan Dalam Penyelesaian dan


Pengembangan suatu Sistem Informasi Geografis

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

11

Kode Unit : GM. SIG. 101. A


Judul Unit:
Mengumpulkan Data Spasial dan Data Non Spasial
Uraian Unit:
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pengumpulan data data
yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan sistem informasi geografis, baik
data spasial dan data non spasial
Sub Kompetensi
1. Mempersiapkan pekerjaan
pengumpulan data spasial
dan data non spasial

Kriteria Unjuk Kerja


a. Kebutuhan macam data spasial dan
data non spasial dipahami sesuai
dengan rancangan yang ada
b. Metode pengumpulan data ditentukan
c. Bentuk dan struktur data spasial dan
non spasial yang meliputi data raster
dan data vektor serta data atribut
dipahami
d. Sumber sumber data spasial dan
non spasial diidentifikasi
e. Peralatan dan bahan pendukung
dipersiapkan guna kelancaran
pengumpulan data spasial dan data
non spasial

2. Mengumpulkan data
spasial

a. Instansi atau badan (sumber data)


dikonfirmasi
b. Data spasial dalam bentuk hardcopy,
seperti peta konvensional, peta
symbol, peta tematik, dan lainnya
dikumpulkan sesuai dengan
kebutuhan
c. Data spasial dalam bentuk softcopy
dikumpulkan sesuai dengan
kebutuhan

3. Mengumpulkan data non


spasial

a. Instansi atau badan (sumber data)


dikonfirmasi
b. Data non spasial dalam bentuk
hardcopy dikumpulkan sesuai dengan
kebutuhan
c. Data non spasial dalam bentuk
softcopy dikumpulkan sesuai dengan
kebutuhan

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

12

4. Melaporkan hasil
pekerjaan pengumpulan
data

a. Hasil pengumpulan data spasial dan


non spasial yang terkumpul
dilaporkan sesuai dengan prosedur
dan kondisi kerja
b. Informasi lainnya mengenai hasil
pengumpulan data spasial dan non
spasial diberikan sesuai dengan
prosedur dan kondisi kerja

Persyaratan Unjuk Kerja:


1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pengumpulan data data
yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan sistem informasi geografis,
baik data spasial dan data non spasial.
2. Instansi atau badan (sebagai sumber data) disesuaikan dengan jenis
data spasial dan data non spasial yang dibutuhkan.
3. Aturan dan etika profesi sesuai dengan yang berlaku di masyarakat
profesi, utamanya bidang geomatika (ISI, MAPPIN, PII, DGI dan
lainnya).
4. Kebijakan kebijakan sesuai dengan instansi atau badan yang
bersangkutan (BAKOSURTANAL, JANHIDROS, LAPAN dan lainnya).
5. Peralatan yang dibutuhkan antara lain peralatan yang menunjang
mobilitas dalam pengumpulan data, semisal kendaraan roda dua, roda
empat, peralatan yang berguna sebagai media
penyimpanan/perekaman (storage/recorder) baik konvensional
maupun dijital, semisal kotak penyimpanan peta, disket, compact disc,
compact flash dan lainnya.
Acuan Penilaian:
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan pada peserta yang telah memiliki
dasar pengetahuan mengenai geografi, pemetaan dan data spasial
non spasial.
2. Pemahaman perbedaan tugas dan tanggung jawab setiap jenjang
profesi SIG.
3. Memiliki kemampuan bekerja dalam tim dan berkomunikasi yang baik.
4. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
Data spasial dan non spasial yang diperoleh harus sesuai dengan data
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sistem informasi
geografis.
5. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
Jenis jenis peta, jenis jenis atribut, macam macam sumber data
spasial dan non spasial.
6. Level kompetensi kunci:
Kunci 1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
1
1
1
1
2
2
2
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

13

Kode Unit : GM. SIG. 102. A


Judul Unit:
Mentransformasi Bentuk Data Spasial dan Data Non Spasial
Uraian Unit:
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang transformasi data spasial
dan non spasial dalam bentuk analog ke dalam bentuk dijital, yang mana
termasuk didalamnya pekerjaan entry data, konversi dan penggabungan
data spasial dan non spasila sehingga dapat digunakan lebih lanjut oleh
software sistem informasi geografis.
Sub Kompetensi
1. Mempersiapkan pekerjaan
transformasi bentuk data
spasial dan data non
spasial

Kriteria Unjuk Kerja


a. Prinsip dasar data spasial dan data
non spasial dipelajari
b. Kebutuhan peralatan komputer
(perangkat keras dan perangkat
lunak) diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan dan data data yang
terkumpul/tersedia
c. Data spasial dan data non spasial
yang terkumpul diinventarisasi
sehingga mudah dipisahkan
d. Teknik dan peralatan pendukung
untuk dijitalisasi data spasial dalam
bentuk hardcopy dipilah, baik
scanner, digitizer maupun peralatan
lainnya yang memungkinkan sesuai
dengan perkembangan teknologi

2. Mentransformasi data
spasial

a. Data spasial diletakkan pada alat


scanner atau digitizer
b. Data spasial di-scan dengan
menggunakan scanner atau di-dijit
dengan menggunakan digitizer
c. Data spasial yang telah di-scan
dengan menggunakan scanner di didijit dengan metode dijitasi on-screen

3. Mentransformasi data non


spasial

a. Data non spasial dirubah ke dalam


format dijital yang dapat dikenali atau
digunakan oleh software sistem
informasi geografis

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

14

4. Melaporkan hasil pekerjaan


transformasi data spasial
dan data non spasial

a. Hasil transformasi data spasial dan


non spasial yang terkumpul
dilaporkan sesuai dengan prosedur
dan kondisi kerja
b. Informasi lainnya mengenai hasil
pengumpulan data spasial dan non
spasial diberikan sesuai dengan
prosedur dan kondisi kerja

Persyaratan Unjuk Kerja:


1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang transformasi data spasial
dan non spasial dalam bentuk analog ke dalam bentuk dijital, yang
mana termasuk didalamnya pekerjaan entry data, konversi dan
penggabungan data spasial dan non spasila sehingga dapat digunakan
lebih lanjut oleh software sistem informasi geografis.
2. Standar penggunaan peralatan komputer (hardware dan software)
sesuai dengan buku manual peralatan masing - masing
3. Aturan dan etika profesi sesuai dengan yang berlaku di masyarakat
profesi, utamanya bidang geomatika (ISI, MAPPIN, PII, DGI dan
lainnya).
4. Peralatan yang dibutuhkan antara lain:
Unit komputer lengkap beserta sistem operasi dan software sistem
informasi geografis, scanner, digitizer, meja kerja.
Acuan Penilaian:
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan pada peserta yang telah memiliki
dasar pengetahuan mengenai geografi, pemetaan, data spasial non
spasial dan komputer.
2. Pemahaman perbedaan tugas dan tanggung jawab setiap jenjang
profesi SIG.
3. Memiliki kemampuan bekerja dalam tim dan berkomunikasi yang baik.
4. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
Bentuk dijital data spasial dan data non spasial dalam format yang
dapat dikenali atau digunakan oleh software sistem informasi geografis
5. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
Jenis jenis peta, jenis jenis atribut, macam macam sumber data
spasial dan non spasial, penggunaan scanner, penggunaan digitizer.
6. Level kompetensi kunci:
Kunci 1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
1
1
2
1
2
2
2

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

15

Kode Unit : GM. SIG. 103. A


Judul Unit:
Melakukan Pekerjaan Awal Pembangunan Basis Data
Uraian Unit:
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pekerjaan input data yang
merupakan pekerjaan awal pembangunan basis data sistem informasi
geografis.
Sub Kompetensi
1. Mempersiapkan pekerjaan
input data ke dalam basis
data sistem informasi
geografis

Kriteria Unjuk Kerja


a. Rancangan basis data yang akan
dibangun dipahami
b. Metode yang akan digunakan
diidentifikasi sehingga pekerjaan
terlaksana secara efektif dan efisien
c. Kode kode atribut untuk data non
spasial diinventarisasi
d. Data data yang telah dirubah ke
dalam bentuk dijital disiapkan
e. Peralatan komputer dan linkungan
kerja dipersiapkan guna kelancaran
input data

2. Meng input data

a. Data spasial hasil dijitasi diberi ID


b. Data non spasial hasil dijitasi diberi ID
c. ID yang telah digunakan dalam data
spasial dan data non spasial diperiksa
kembali
d. Kesalahan pemberian ID pada data
spasial dan non spasial dikoreksi

3. Melaporkan hasil
pekerjaan input data ke
dalam basis data sistem
informasi geografis

a. Hasil input data spasial dan non


spasial yang dilakukan dilaporkan
sesuai dengan prosedur dan kondisi
kerja
b. Informasi lainnya mengenai
pekerjaan input data spasial dan non
spasial diberikan sesuai dengan
prosedur dan kondisi kerja

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

16

Persyaratan Unjuk Kerja:


1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pekerjaan input data yang
merupakan pekerjaan awal pembangunan basis data sistem informasi
geografis.
2. Standar penggunaan peralatan komputer (hardware dan software)
sesuai dengan buku manual peralatan masing masing.
3. Aturan dan etika profesi sesuai dengan yang berlaku di masyarakat
profesi, utamanya bidang geomatika (ISI, MAPPIN, PII, DGI dan
lainnya).
4. Peralatan yang dibutuhkan antara lain:
Unit komputer lengkap beserta sistem operasi dan software sistem
informasi geografis, meja kerja.
Acuan Penilaian:
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan pada peserta yang telah memiliki
dasar pengetahuan mengenai sistem informasi geografis, data spasial
non spasial dan komputer.
2. Pemahaman perbedaan tugas dan tanggung jawab setiap jenjang
profesi SIG.
3. Memiliki kemampuan bekerja dalam tim dan berkomunikasi yang baik.
4. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
Pemberian ID untuk data spasial dan non spasial dilakukan dengan
penataan yang rapi dan terorganisir dengan baik sehingga tidak
terdapat persamaan ID antara satu dan lainnya.
5. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
Penggunaan komputer disertai dengan aplikasi software sistem
informasi geografis walau terbatas hanya pada input data sistem
informasi geografis.
6. Level kompetensi kunci:
Kunci 1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
1
2
2
1
1
2
2

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

17

Kode Unit : GM. SIG. 201. A


Judul Unit
Memahami hardware dan software yang digunakan dalam proses SIG
Uraian Unit:
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang tingkat kemampuan seorang
teknisi dalam hal pemahaman mengenai hardware dan software
komputer, baik yang berhubungan dengan spesifikasi teknisnya dan juga
troubleshooting, yang digunakan dalam proses Sistem Informasi
Geografis
Sub Kompetensi:
Kriteria Unjuk Kerja:
1. mengetahui perangkat keras a. perangkat keras komputer
(hardware) komputer
diidentifikasi fisik
b. permasalahan yang berhubungan
dengan hardware yang digunakan
tersebut dikenali
c. perangkat keras (hardware) yang
akan digunakan dalam SIG
diidentifikasi kelayakannya
2. menguasai penanganan
terhadap perangkat keras
(hardware) SIG

a. permasalahan hardware yang ditemui


dalam proses SIG dapat dipecahkan
b. perangkat yang dapat digunakan
dalam SIG dideterminasi
c. kegiatan operasional yang
berhubungan erat dengan hardware
yang digunakan dalam proses SIG
dipahami

3. mengetahui perangkat lunak a. perangkat lunak (software) komputer


(software) komputer
diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan SIG.
b. permasalahan yang berhubungan
dengan software yang digunakan
tersebut dikenali.
c. kemampuan perangkat lunak
(software) yang digunakan dalam
SIG diidentifikasi.
4. menguasai penanganan
terhadap perangkat lunak
(software) komputer

a. perangkat lunak (software) yang


dapat digunakan dalam SIG
dideterminasi
b. kegiatan operasional yang
hubungannya erat dengan software

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

18

yang digunakan dalam proses SIG


dilakukan
c. permasalahan software yang
mungkin ditemui dalam proses SIG
dapat ditangani
d. fitur fitur yang merupakan fasilitas
tambahan dari perangkat lunak yang
digunakan di-download.
5. Pembuktian/pelaporan
tingkat penguasaan

a. Tingkat kemajuan dan pemahaman


perangkat komputer di tabulasi atau
diinventarisir
b. Penguasaan hasil invetarisasi
ditunjukkan (demo)

Persayaratan Unjuk Kerja


1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang tingkat kemampuan
seseorang yang berjenjang teknisi dalam hal pemahaman mengenai
hardware dan software komputer, baik yang berhubungan dengan
spesifikasi teknisnya dan juga troubleshooting, yang digunakan dalam
proses SIG
2. Sistem kerja perangkat komputer
(hardware/software) yang
digunakan sesuai dengan buku manual
3. Peralatan yang digunakan :
Komputer 1 unit lengkap
Scanner
Digitizer
Peralatan pendukung lainnya yang dibutuhkan
Acuan Penilaian
1. Memiliki pengetahuan dasar bidang Sistem Informasi Geografis
sehingga dapat melakukan tugas profesi secara benar
2. Memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu mengoperasikan
komputer sbb:
a. Mampu menggunakan sistem operasi komputer (minimal MS DOS
dan MS WINDOWS) dengan baik
b. Menguasai dasar penggunaan aplikasi dalam lingkungan MS
Windows dan/atau Linux, atau sistem operasi lainnya
c. Mampu menginstalasi piranti keras danlunak komputer
d. Mampu menggunakan beberapa program dalam Aplikasi OFFICE
(khususnya Word Processing dan Spreadsheet).
e. Mampu melakukan pemrograman basis-data (dBase dan/atau
Microsoft Access atau yang lainnya)
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

19

3. Mampu menjalankan program aplikasi bidang sistem Informasi


Geografi, seperti Arc-View, Arc-Info, Autocad Map, Surfer dan/atau
program lain yang sejenis.
4. Mampu melakukan pengumpulan data secara langsung di lapangan
maupun melalui internet (memahami cara mendownload data dari
website)
5. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
pengetahuan praktis mengenai
hardware komputer (spesifikasi,
sistem jaringan)
6. Memiliki pengetahuan dasar tentang pemrograman komputer (BASIC
atau PASCAL atau, Bahasa C atau Visual Basic atau lainnya)
7. Level kompetensi kunci:
Kunci 1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
1
2
2
2
2
2
3

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

20

Kode Unit : GM. SIG. 202. A


Judul Unit
Mentransformasi koordinat dari sistem yang ada di dalam SIG
Uraian unit
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang tingkat kemampuan
seseorang yang berjenjang teknisi dalam hal melakukan pekerjaan
geodetik, meliputi sistem koordinat dan transformasi koordinat serta
koreksi terhadap posisi geografis di dalam SIG
Sub Kompetensi:
1. Mempersiapkan pekerjaan
transformasi koordinat dari
sistem yang ada

Kriteria Unjuk Kerja:


a. Sistem koordinat dipahami
b. Sumber data dipahami
c. sistem koordinat yang ada dalam
pembuatan peta dipahami
d. kelemahan dan kelebihan dari sistem
koordinat dipahami

3. Mentransformasi koordinat
data spasial

a. sumber data dan karakteristiknya


dianalisis
b. data dimasukan ke dalam bentuk
digital termasuk data penginderaan
jauh.
c. data geo-spatial dan data non geospatial (atribut) diintegrasi ke dalam
basis data.

4. Melakukan koreksi kualitas


data

a. kesalahan yang terdapat pada peta


analog dan digital diidentifikasi
b. kesalahan yang terdapat pada suatu
peta diperbaiki
c. Tingkat kelayakan data yang
digunakan ditentukan

5. Melakukan transformasi
ulang koordinat data spasial

a. Tingkat kesalahan pada proses


transformasi dapat diterima
b. data geo-spatial dan data non geospatial (atribut) diintegrasikan
kembali ke dalam basis data

6. Pelaporan

a. data dasar yang terbangun disiapkan


untuk keperluan integrasi basis data
selanjutnya
b. tingkat kelayakan data dasar
diinformasikan untuk keperluan
analisis

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

21

Persyaratan Unjuk Kerja


1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang tingkat kemampuan
seseorang yang berjenjang teknisi dalam hal melakukan pekerjaan
geodetik, meliputi sistem koordinat dan transformasi koordinat serta
koreksi terhadap posisi geografis di dalam SIG
2. Sistem kerja piranti lunak yang digunakan sesuai dengan buku manual
3. Peralatan yang digunakan :
Komputer 1 unit lengkap
Piranti lunak yang digunakan untuk proses transformasi dan koreksi
dalam pekerjaan geodetik SIG
Peralatan pendukung lainnya yang dibutuhkan
Acuan Penilaian
1. Memiliki pengetahuan dasar bidang Sistem Informasi Geografis
sehingga dapat melakukan tugas profesi secara benar
2. Memiliki pengetahuan tentang spesifikasi sumber data dan proses
pemutakhirannya
3. Menguasai sistem transformasi koordinat sehingga dapat
merubahan format koordinat sesuai yang dikehendaki
4. Memiliki pengetahuan tentang batasan-batasan kelayakan sumber
data, meliputi: tahun pembuatan, periode pemutakhiran, metode
pengumpulan data, skala peta yang dibutuhkan, dan informasi lain
yang berhubungan kualitas data dasar.
5. Mengetahui prinsip-prinsip dasar penginderaan jauh (interpretasi
foto udara, dasar fotogrametri, digital image processing)
6. Memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu mengoperasikan
komputer sbb:
a. Mampu menggunakan sistem operasi komputer (minimal MS
DOS dan MS WINDOWS) dengan baik
b. Menguasai dasar penggunaan aplikasi dalam lingkungan MS
Windows dan/atau Linux, atau sistem operasi lainnya
c. Mampu menginstalasi piranti keras danlunak komputer
d. Mampu menggunakan beberapa program dalam Aplikasi
OFFICE (khususnya Word Processor dan Spreadsheet).
e. Mampu melakukan pemrograman basis-data (dBase
dan/atau Microsoft Access atau yang lainnya)
7. Mampu menjalankan program aplikasi bidang sistem Informasi
Geografi, seperti Arc-View, Arc-Info, Autocad Map, Surfer dan/atau
program lain yang sejenis.
8. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
pengetahuan praktis mengenai hardware komputer (spesifikasi,
sistem jaringan)
9. Memiliki pengetahuan dasar tentang pemrograman komputer
(BASIC atau PASCAL atau, Bahasa C atau Visual Basic atau lainnya)
10. Level kompetensi kunci:
Kunci 1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
1
2
2
3
3
2
3
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

22

Kode Unit : GM. SIG. 203. A


Judul Unit:
Mentransformasi jenis data spasial dari bentuk tertentu kedalam bentuk
yang lain dalam SIG
Uraian Unit:
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang tingkat kemampuan
seseorang yang berjenjang teknisi pengembangan teknologi informasi
dan metode sosialisasi. Kompetensi ini berhubungan pula dengan uraian
tentang kemampuan mengelola dan memvisualisasikan data dan
informasi dalam bidang Sistem Informasi Geografis (SIG), baik dalam hal
pengaturan data dan informasi maupun aplikasinya dalam bidang lain.
Sub kompetensi:
Kriteria unjuk kerja:
1. mempersiapkan transformasi a. Data yang akan ditransformasikan
data
dipersiapkan
b. Sarana fisik penunjang untuk proses
transformasi diidentifikasi
c. Sarana fisik penunjang proses
transformasi dipersiapkan
sebagaimana hasil identifikasi
d. Kelengkapan faktor faktor
pendukung proses transformasi
diperiksa ulang untuk menghindari
kekurangan maupun kesalahan
yuang mungkin terjadi
2. melakukan identifikasi data
transformasi

a. Bentuk format data yang akan di


transformasikan dipahami
b. Format data yang diinginkan
diidentifikasi
c. Tingkat kompatibilitas dari data awal
dan data hasil transformasi dipahami
d. Software yang akan digunakan
dalam proses transformasi dipilih
sesuai tingkat kompatibilitas data
yang diinginkan

3. pelaksanaan transformasi
data spasial.

a. Data dalam bentuk awal dimasukkan


(input data awal)
b. Proses transformasi data dilakukan
dengan bantuan software tang telah
dipilih
c. bentuk data hasil transformasi
diperiksa kelayakannya.
d. Data dalam bentuk baru yang telah
dibuat disimpan dalam media

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

23

tertentu untuk kemudian diolah


kedalam sistem basis data
4. pelaporan hasil kerja

a. Sistem penyimpanan data dilakukan


pemanggilan data untuk proses
pelaporan
b. hasil kerja disampaikan untuk
dievaluasi menuju pengolahan data
lebih lanjut

Persyaratan Unjuk Kerja


1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang tingkat kemampuan
seseorang yang berjenjang teknisi pengembangan teknologi informasi
dan metode sosialisasi. Kompetensi ini berhubungan pula dengan
uraian tentang kemampuan mengelola dan memvisualisasikan data
dan informasi dalam bidang Sistem Informasi Geografis (SIG), baik
dalam hal pengaturan data dan informasi maupun aplikasinya dalam
bidang lain.
2. Sistem kerja piranti lunak yang digunakan sesuai dengan buku manual
3. Peralatan yang digunakan :
Komputer 1 unit lengkap
Piranti lunak yang digunakan untuk proses transformasi dan
visualisasi yang beragam.
Peralatan pendukung lainnya yang dibutuhkan
Acuan Penilaian
1. Memiliki pengetahuan dasar bidang Sistem Informasi Geografis
sehingga dapat melakukan tugas profesi secara benar
2. Memiliki pengetahuan tentang spesifikasi sumber data dan proses
pemutakhirannya
3. Menguasai beberapa metode transformasi data spasial
4. Memiliki pengetahuan tentang perubahan bentuk data dan
keunggulan masing masing bentuk data.
5. Memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu mengoperasikan
komputer sbb:
a. Mampu menggunakan sistem operasi komputer (minimal MS
DOS dan MS WINDOWS) dengan baik
b. Menguasai dasar penggunaan aplikasi dalam lingkungan MS
Windows dan/atau Linux, atau sistem operasi lainnya
c. Mampu menginstalasi piranti keras danlunak komputer
d. Mampu menggunakan beberapa program dalam Aplikasi
OFFICE (khususnya Word Processor dan Spreadsheet).
e. Mampu melakukan pemrograman basis-data (dBase
dan/atau Microsoft Access atau yang lainnya)
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

24

6. Mampu menjalankan program aplikasi bidang sistem Informasi


Geografi, seperti Arc-View, Arc-Info, Autocad Map, Surfer dan/atau
program lain yang sejenis.
7. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
pengetahuan praktis mengenai hardware komputer (spesifikasi,
sistem jaringan)
8. Memiliki pengetahuan dasar tentang pemrograman komputer
(BASIC atau PASCAL atau, Bahasa C atau Visual Basic atau lainnya)
9. Level kompetensi kunci:
Kunci 1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
1
2
2
2
3
2
3

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

25

Kode Unit : GM. SIG. 204. A


Judul Unit
Mendesain penulisan data spasial dan non spasial yang diperlukan dalam
pembuatan SIG sesuai dengan sistem rekomendasi Analis
Uraian unit
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang tingkat kemampuan seorang
teknisi dalam hal pekerjaan penyusunan sistem basis data untuk
menunjang fungsi dan aplikasi tertentu sehingga memungkinkan
pengolahan untuk memperoleh informasi baru.
Sub Kompetensi:
Kriteria Unjuk Kerja:
1. Mempersiapkan pekerjaan
a. Data yang ada ditelusuri dan
desain penulisan data spasial
ditentukan apakah data tersebut
dan non spasial yang
layak digunakan atau tidak
diperlukan dalam
b. Dasar pembuatan basis data
pembuatan SIG
geospasial dalam suatu sistem yang
terintegrasi dipahami.
c. Sistem kode-kode atribut yang
familiar digunakan dalam SIG
dipahami
d. Kelemahan dan kelebihan dari
beberapa program basis data yang
ada dipahami sehingga dapat
menentukan basis data yang sesuai
untuk suatu aplikasi tertentu.
e. Sistem kode kode atribut data
diseleksi sesuai dengan rancangan
basis data akan
2. identifikasi model basis data
geo-spasial

a. Data dari lapangan maupun data dari


sumber lain (termasuk yang berasal
dari website) yang terintegrasikan
dalam sistem basis data diidentifikasi
b. Data spasial maupun data nonspasial (attribut) dibuat untuk
mempermudah dalam pemasukan,
manipulasi dan analisis data
c. Konsepsi basis data bersama (shared
data base) diterapkan
d. Berbagai basis data yang dapat
menampung data geo-spasial dan
non-spatial dikenali
e. Logikal basis data (dari segi
pemakaian) dan menyusun

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

26

rancangan fisik basis data (dari segi


administrasi basis data) di susum
dalam suatu rancangan
3. membuat desain basis data a. Berbagai teknik pemasukan data ke
geo-spasial (data spasial dan
dalam basis data termasuk data
non-spasial)
penginderaan jauh dilakukan
b. Integrasi data geo-spatial dan data
non geo-spatial (atribut) disusun
sedemikian hingga dalam suatu basis
data.
4. Koreksi desain penulisan
model

a. Desain penulisan yang telah selesai


dibuat dikaji ulang (dikoreksi)
b. Gangguan yang terjadi dalam operasi
basis data dapat ditangani
c. Desain model penulisan data di
susun kembali dalam bentuk yang
sistematis, rapi dan jelas.

5. Pelaporan desain penulisan


basis data

a. Hasil desain penulisan model data


spasial dan non spasial disimpan
dalam suatu format data
b. Desain penulisan model data spasial
dan non spasial ditunjukkan dalam
sebuah pelaporan

Persyaratan Unjuk Kerja


1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang tingkat kemampuan
seorang teknisi dalam hal pekerjaan penyusunan sistem basis data
untuk menunjang fungsi dan aplikasi tertentu sehingga memungkinkan
pengolahan untuk memperoleh informasi baru.
2. Inventarisasi ketersediaan data yang berhubungan dengan SIG yang
akan dibuat.
3. Format bentuk hasil yang disesuaikan dengan keinginan pengguna.
4. Media penyusunan desain penulisan data baik yang berwujud fisik
maupun non fisik yang meliputi:
i. perangkat keras (hardware komputer)
ii. perangkat lunak yang berupa program aplikasi komputer (Software)
iii. sarana kelengkapan fisik lain seperti ruangan kerja, stationary (tulis
menulis dan kelengkapannya), dll.

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

27

Acuan Penilaian
1. Memiliki pengetahuan dasar bidang Sistem Informasi Geografis
sehingga dapat melakukan tugas profesi secara benar
2. Memiliki pengetahuan tentang spesifikasi sumber data dan proses
pemutakhirannya
3. Menguasai wawasan mengenai permodelan dan sistem
pembuatannya meliputi bahasa, struktur dan sistem kerjanya.
4. Memiliki pengetahuan tentang pengujian hasil desain dan perbaikan
desain serta sistem penyempurnaannya.
5. Memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu mengoperasikan
komputer sbb:
a. Mampu menggunakan sistem operasi komputer (minimal MS
DOS dan MS WINDOWS) dengan baik
b. Menguasai dasar penggunaan aplikasi dalam lingkungan MS
Windows dan/atau Linux, atau sistem operasi lainnya
c. Mampu menginstalasi piranti keras danlunak komputer
d. Mampu menggunakan beberapa program dalam Aplikasi
OFFICE (khususnya Word Processor dan Spreadsheet).
e. Mampu melakukan pemrograman basis-data (dBase
dan/atau Microsoft Access atau yang lainnya)
6. Mampu menjalankan program aplikasi bidang sistem Informasi
Geografi, seperti Arc-View, Arc-Info, Autocad Map, Surfer dan/atau
program lain yang sejenis.
7. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
pengetahuan praktis mengenai hardware komputer (spesifikasi,
sistem jaringan)
8. Memiliki pengetahuan dasar tentang pemrograman komputer
(BASIC atau PASCAL atau, Bahasa C atau Visual Basic atau lainnya)
9. Level kompetensi kunci:
Kunci 1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
1
2
2
2
3
3
3

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

28

Kode Unit : GM. SIG. 205. A


Judul Unit
Memahami dan mampu melakukan penulisan bahasa pemrograman
desain data spasial dan non spasial
Uraian unit
Kompetensi ini meliputi kemampuan untuk melakukan pekerjaan
penyusunan sistem basis data untuk menunjang fungsi dan aplikasi
tertentu sehingga memungkinkan pengolahan untuk memperoleh
informasi baru.
Sub Kompetensi:
Kriteria Unjuk Kerja:
1. Memahami dasar
a. Dasar pembuatan basis data dalam
pemrograman dan
suatu sistem yang terintegrasi
mempersiapkan penulisan
diketahui.
bahasa pemrograman desain b. Teknik pembuatan data numerik dan
data spasial dan non spasial
attribut dikuasai untuk
mempermudah pekerjaan.
c. Kelemahan dan kelebihan dari
beberapa program basis data yang
ada dikenali.
d. Gangguan yang terjadi dalam operasi
basis data dipelajari cara
mengatasinya
e. Data dari sumber tertentu (termasuk
yang berasal dari website) dikuasai
metode integrasinya dalam suatu
sistem basis data.
f. Data numerik dan atribut yang
diperlukan dipaadukan dan
diselaraskan
g. bahasa pemrograman dikuasai.
h. Penulisan data spasial dan mon
spasial dibuat dalam sebuah desain
yang kompatibel dengan sistem kerja
piranti SIG
2. penulisan bahasa
pemrograman desain data
spasial dan non spasial

a. Pengkajian dari desain penulisan


data dilakukan.
b. Sistem kerja dan alur penulisan dari
desain modeel data yang ada
dipahami dengan maksud untuk
memperlancar penulisan
c. Penulisan model pemrograman
kedalam suatu sistem SIG dilakukan

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

29

3. Koreksi penulisan bahasa


pemrograman desain data
spasial dan non spasial

a. Penulisan bahasa pemrograman


desain data spasial dan non spasial
yang telah selesai dibuat dikaji ulang
(dikoreksi)
b. Gangguan yang terjadi dalam operasi
basis data penulisan bahasa
pemrograman desain data spasial
dan non spasial dapat ditangani
c. Penulisan bahasa pemrograman
desain data spasial dan non spasial
di susun kembali dalam bentuk data
yang sistematis, rapi dan jelas.

4. Pelaporan penulisan bahasa


pemrograman desain data
spasial dan non spasial

a. Hasil penulisan data spasial dan non


spasial disimpan dalam suatu format
data
b. Penulisan data spasial dan non
spasial ditunjukkan dalam sebuah
pelaporan

Persyaratan Unjuk Kerja


1. Kompetensi ini meliputi kemampuan untuk melakukan pekerjaan
penyusunan sistem basis data untuk menunjang fungsi dan aplikasi
tertentu sehingga memungkinkan pengolahan untuk memperoleh
informasi baru..
2. Inventarisasi ketersediaan data yang berhubungan dengan SIG yang
akan dibuat.
3. Format bentuk hasil yang disesuaikan dengan keinginan pengguna.
4. Desain kerja dari analis sebagai acuan desain.
5. Media penyusunan desain penulisan data baik yang berwujud fisik
maupun non fisik yang meliputi:
a. perangkat keras (hardware komputer)
b. perangkat lunak yang berupa program aplikasi komputer (Software)
c. sarana kelengkapan fisik lain seperti ruangan kerja, stationary (tulis
menulis dan kelengkapannya), dll.
Acuan Penilaian
1. Memiliki pengetahuan dasar bidang Sistem Informasi Geografis
sehingga dapat melakukan tugas profesi secara benar
2. Memiliki pengetahuan tentang spesifikasi sumber data dan proses
pemutakhirannya
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

30

3. Menguasai wawasan mengenai permodelan dan sistem


pembuatannya meliputi bahasa, struktur dan sistem kerjanya.
4. Memiliki pengetahuan tentang pengujian hasil desain dan perbaikan
desain serta sistem penyempurnaannya.
5. Memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu mengoperasikan
komputer sbb:
a. Mampu menggunakan sistem operasi komputer (minimal MS
DOS dan MS WINDOWS) dengan baik
b. Menguasai dasar penggunaan aplikasi dalam lingkungan MS
Windows dan/atau Linux, atau sistem operasi lainnya
c. Mampu menginstalasi piranti keras danlunak komputer
d. Mampu menggunakan beberapa program dalam Aplikasi
OFFICE (khususnya Word Processor dan Spreadsheet).
e. Mampu melakukan pemrograman basis-data (dBase
dan/atau Microsoft Access atau yang lainnya)
6. Mampu menjalankan program aplikasi bidang sistem Informasi
Geografi, seperti Arc-View, Arc-Info, Autocad Map, Surfer dan/atau
program lain yang sejenis.
7. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
pengetahuan praktis mengenai hardware komputer (spesifikasi,
sistem jaringan)
8. Memiliki pengetahuan dasar tentang pemrograman komputer
(BASIC atau PASCAL atau, Bahasa C atau Visual Basic atau lainnya)
9. Level kompetensi kunci:
Kunci 1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
1
2
2
2
3
2
3

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

31

Kode Unit : GM. SIG. 206. A


Judul Unit:
Memahami dan mampu menyebar luaskan hasil SIG melalui media yang
layak digunakan
Uraian Unit:
Kompetensi ini meliputi kemampuan dasar serta mampu melakukan
pengembangan teknologi informasi dan metode sosialisasi. Kompetensi
ini berhubungan pula dengan uraian tentang kemampuan mengelola dan
memvisualisasikan data dan informasi dalam bidang Sistem Informasi
Geografis (SIG), baik dalam hal pengaturan data dan informasi maupun
aplikasinya dalam bidang lain.
Sub kompetensi:
1. Menguasai metode
pembaharuan data geospasial terutama dalam hal
penerapkan sistem
pemeliharaan yang serasi
(update)

Kriteria unjuk kerja:


a. Proses koreksi data dasar jika
diperlukan proses pemasikan
informasi baru atau tambahan
dilakukan
b. Identifikasi, pengumpulan serta
seleksi data yang serasi dalam suatu
sistem untuk ditransfer dan
diintegrasikan ke sistem yang lain
dipahami
c. Verifikasi integritas data yang diolah
dilakukan untuk menjaga kualitas
akurasi data.

2. Menguasai mengembangkan
dan cara kerja medium baru
atau sistem baru (upgrade)

a. Penyimpanan data dalam suatu


sistem basis data yang serasi untuk
dapat diakses dan dimanfaatkan
dikuasai agar kesinambungan
penggunaan data terjaga
b. Basis data yang mengandung data
geo-spatial dan non spatial dikenali
untuk kemajuan dari sistem yang
digunakan
c. Teknologi dan prosedur yang serasi
untuk konversi dan transfer data
antar sistem dan antar media
dipahami dan digunakan.
d. prosedur pengolahan SIG sesuai
dengan sistem terbaru yang ada
dapat dipertunjukkan agar diketahui
tingkat penguasaan teknologi baru
yang dicapai.

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

32

3. memvisualisasikan basis
a. Prosedur untuk pencatatan,
data elektronik dan data fisik
penyadapan dan pemutakhiran data
(visualisasi)
dilakukan.
b. Hasil SIG kedalam bentuk yang
sesuai dengan keinginan pengguna
dapat dikuasai.
c. Kebutuhan konsumen (pengguna)
selalu diklarifikasi dehingga mampu
meciptakan sistem yang sesuai
permintaan pengguna
4. memahami dan dapat
melakukan sistem
pengamanan untuk
menjamin integritas data
(security)

a. Sistem proteksi data dikuasai


sehingga kualitas data tetap terjaga.
b. Metode pengamanan data diterapkan
sedemikian hingga agar pengguna
merasa aman terhadap data yang
dimiliki.
c. Integrasi terhadap media
penyimpanan tertentu dilakukan
dengan tujuan kerusakan data dalam
bentuk fisik maupun digital dapat
dihindari
d. Pengecekan ulang dan identifikasi
kualitas data dilakukan untuk periode
waktu tertentu.

5. Turut serta memberikan


informasi secara resmi
kepada
pelanggan/pengguna,
instansi pemerintah dan
masyarakat umum

a. Teknik berkomunikasi dan program


yang bermanfaat digunakan untuk
menyajikan informasi
b. penyampaian informasi kepada
kelompok pengguna khusus
dilakukan.
c. Seminar dan pertemuan SIG diikuti.
d. kelompok diskusi dibentuk untuk
membahas kepentingan kemajuan
SIG

Persyaratan Unjuk Kerja


1. Kompetensi ini meliputi kemampuan dasar serta mampu melakukan
pengembangan teknologi informasi dan metode sosialisasi. Kompetensi
ini berhubungan pula dengan uraian tentang kemampuan mengelola
dan memvisualisasikan data dan informasi dalam bidang Sistem
Informasi Geografis (SIG), baik dalam hal pengaturan data dan
informasi maupun aplikasinya dalam bidang lain.
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

33

2. Inventarisasi hasil kerja SIG yang telah dibuat.


3. Media sosialisasi hasil kerja SIG baik yang berwujud fisik maupun non
fisik yang meliputi:
i. perangkat keras (hardware komputer)
ii. perangkat lunak yang berupa program aplikasi komputer (Software)
iii. media sosialisasi berupa sistem networking maupun media
informasi pendukung lain.
iv. sarana kelengkapan fisik lain seperti ruangan kerja, stationary (tulis
menulis dan kelengkapannya), dll.
Acuan Penilaian
1. Memiliki pengetahuan dasar bidang Sistem Informasi Geografis
sehingga dapat melakukan tugas profesi secara benar
2. Memiliki pengetahuan tentang spesifikasi sumber data dan proses
pemutakhirannya
3. Menguasai wawasan mengenai permodelan dan sistem
pembuatannya meliputi bahasa, struktur dan sistem kerjanya.
4. Memiliki pengetahuan tentang pengujian hasil desain dan perbaikan
desain serta sistem penyempurnaannya.
5. Memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu mengoperasikan
komputer sbb:
a. Mampu menggunakan sistem operasi komputer (minimal MS
DOS dan MS WINDOWS) dengan baik
b. Menguasai dasar penggunaan aplikasi dalam lingkungan MS
Windows dan/atau Linux, atau sistem operasi lainnya
c. Mampu menginstalasi piranti keras danlunak komputer
d. Mampu menggunakan beberapa program dalam Aplikasi
OFFICE (khususnya Word Processor dan Spreadsheet).
e. Mampu melakukan pemrograman basis-data (dBase
dan/atau Microsoft Access atau yang lainnya)
6. Mampu menjalankan program aplikasi bidang sistem Informasi
Geografi, seperti Arc-View, Arc-Info, Autocad Map, Surfer dan/atau
program lain yang sejenis.
7. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
pengetahuan praktis mengenai hardware komputer (spesifikasi,
sistem jaringan)
8. Memiliki pengetahuan dasar tentang pemrograman komputer
(BASIC atau PASCAL atau, Bahasa C atau Visual Basic atau lainnya)
9. menguasai sistem sosiasisasi dan mampu melakukan pekerjaan
sosialisasi hasil kerja SIG.
e. Level kompetensi kunci:
Kunci 1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
1
1
2
2
2
2
3

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

34

Kode Unit : GM. SIG. 301. A


Judul Unit
Merencanakan Desain Sistem Informasi Geografis
Uraian Unit
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pekerjaan desain Sistem
Informasi Geografis secara menyeluruh, baik desain basisdata maupun
desain sistem operasi dan perangkat lunak, yang diperlukan dalam proses
pengolahan data sesuai dengan fungsi dan aplikasi yang diperlukan.
Sub Kompetensi
1. Mengidentifikasi ruang
lingkup pekerjaan desain
(spesifikasi sistem) sesuai
dengan rumusan yang telah
ditentukan.

Kriteria Unjuk Kerja


a. Tujuan penyelesaian masalah dalam
kerangka kerja Sistem Informasi
Geografis dipahami.
b. Informasi yang berhubungan dengan
fungsi-fungsi SIG dikumpulkan guna
penaksiran kebutuhan dalam
perencanaan desain SIG.
c. Hasil ruang lingkup pekerjaan desain
dideskripsikan sekaligus dilakukan
distribusi pekerjaan kepada jenjang
profesi SIG yang bersangkutan.
d. Distribusi pekerjaan desain yang
dimaksud dijabarkan dalam kerangka
acuan pembuatan struktur basisdata
dan detil basisdata sebagai acuan kerja
pada jenjang profesi SIG yang
bersangkutan.

2. Mendesain basisdata Sistem


Informasi Geografis.

a. Data dasar sebagai bagian dari


basisdata Sistem Informasi Geografis
diinventarisasi dan dideterminasi
sesuai dengan kebutuhan dalam
proses analisis yang telah dirancang
sebelumnya.
b. Fungsi dan perbedaan data dasar dan
aplikasinya dipahami.
c. Sistem basisdata ditentukan
berdasarkan tingkat kebutuhannya.
d. Logical basisdata beserta parameterparameternya disusun dengan merujuk
pada tujuan analisis.
e. Rancangan fisik/struktur basisdata
disusun sesuai dengan konsep-konsep
dalam Sistem Informasi Geografis.

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

35

f. Rancangan detil basisdata disusun


sesuai dengan tujuan analisis.
g. Rancangan basisdata yang disusun
selanjutnya dijabarkan sebagai acuan
kerja pada pada jenjang profesi SIG
yang bersangkutan.
h. Kualitas basisdata dideterminasi dan
dikontrol secara aktif.
3. Mengidentifikasi kerangka
dasar penggunaan
perangkat keras/lunak SIG.

a. Perbedaan spesifikasi dan kemampuan


perangkat keras/lunak diidentifikasi.
b. Perangkat keras/lunak diestimasi
sesuai aktifitas yang akan dilakukan.
c. Ukuran sistem SIG yang diperlukan
dalam proses pengolahan data dan
penaksiran pengembangan sistemnya
ditentukan.
d. Konfigurasi perangkat lunak SIG
ditentukan guna mengakomodasi
tujuan analisis.
e. Perangkat keras/lunak yang akan
dipakai dalam pengolahan dan
pemrosesan data ditabulasi dan
diinformasikan pada jenjang profesi
SIG yang bersangkutan.

4. Menyusun konsep paket


model yang diperlukan,
dalam hal ini ada interaksi
dengan disiplin ilmu
tertentu.

a. Studi literatur dan survey lapangan


mengenai informasi yang telah ada
dilakukan sehubungan dengan tujuan
dibuatnya SIG dalam analisis yang
lebih khusus.
b. Paket model yang sesuai dengan
bidang ilmu tertentu didata, dalam hal
ini diperlukan pada proses analisis
lebih lanjut.
c. Konsep logik analisis yang khusus
ditransformasikan dalam paket model
baru untuk dilakukan proses
pemrograman sistemnya.
d. Paket model yang disusun
dikonsultasikan secara aktif dengan
pihak-pihak yang berkompetensi pada
disiplin ilmu tertentu.
e. Detail pemrograman paket model
dijelaskan dan didistribusikan pada
jenjang profesi SIG yang besangkutan.

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

36

f. Paket model yang telah dikompilasi,


diintegrasikan ke dalam Sistem
Informasi Geografis.
5. Menguji kelayakan Sistem
Informasi Geografis yang
telah dibangun.

a. Studi percontohan (pilot project)


dilakukan dalam sistem yang
terintegrasi, termasuk didalamnya
input data, proses, dan output.
b. Kekurangan dalam sistem dapat
diidentifikasi dan dilakukan proses
koreksi dan manipulasi sistem
sehingga dihasilkan suatu Sistem
Informasi Geografis yang sesuai
dengan tujuan dibuatnya sistem
tersebut.

Persyaratan Unjuk Kerja


1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pekerjaan desain
Sistem Informasi Geografis secara menyeluruh, baik desain
basisdata maupun desain sistem operasi dan perangkat lunak, yang
diperlukan dalam proses pengolahan data sesuai dengan fungsi dan
aplikasi yang diperlukan.
2. Prosedur desain SIG harus dilampaui secara terstruktur dan
bertahap sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat.
3. Pemahaman aturan dan etika profesi yang berlaku di masyarakat
profesi (ISI, MAPIN, PII, DGI dan sebagainya) dan kebijakankebijakan instansi yang berlaku (BAKOSURTANAL, JANHIDROS,
LAPAN, Instansi-Instansi Sektoral dan sebagainya).
4. Pemahaman perbedaan tugas dan tanggung jawab setiap jenjang
profesi SIG sekaligus pemahaman tentang relasi-relasi atau
hubungan yang terdapat diantara tugas dan tanggungjawab
tersebut.
5. Peralatan yang dibutuhkan antara lain peralatan yang menujang
mobilitas, peralatan yang berguna sebagai media pencarian
informasi berupa media cetak, media elektronik, media internet dan
media
penyimpanan/perekaman
(storage/recorder)
baik
konvensional maupun digital, serta peralatan prosessing dalam
Sistem Informasi Geografis berupa unit komputer (hardware,
software) beserta alat bantu lainnya.
Acuan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan pada seseorang yang telah
memiliki pengetahuan yang baik mengenai Sistem Informasi
Geografis, sehingga dapat melakukan tugas profesi secara benar.
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

37

2. Menguasai dan atau melampaui jenjang Operator dan jenjang


Teknisi sesuai dengan persyaratan kompetensi yang telah disusun.
3. Memiliki kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi dengan baik.
4. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
a. Mampu mendesain Sistem Informasi Geografis secara teknis dan
prosedural.
b. Mampu menjabarkan konsep desain secara sistematis ke dalam
kerangka acuan desain SIG berdasarkan rumusan yang telah
ditentukan, baik secara tertulis maupun lisan.
c. Dapat membuat batasan-batasan tentang sumber-sumber data
yang diperlukan dalam sistem, meliputi: tahun pembuatan,
periode pemutakhiran, metode pengumpulan data, skala peta
yang dibutuhkan, dan informasi lain yang berhubungan kualitas
data dasar.
d. Memiliki pengetahuan yang cukup terhadap perkembangan
perangkat keras/lunak (spesifikasi, sistem jaringan) sehingga
dapat mengestimasi kebutuhan sistem SIG yang akan dibangun.
e. Mampu melakukan prakiraan awal terhadap sistem yang akan
dibangun sehingga konfigurasi sistem dapat ditentukan.
5. Memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu mengoperasikan
komputer sbb:
a. Menguasai dasar penggunaan aplikasi dalam lingkungan MS
Windows dan/atau Linux, atau sistem operasi lainnya.
b. Mampu menggunakan beberapa program dalam Aplikasi Office
(khususnya Word Processor dan Spreadsheet).
c. Mampu melakukan pemrograman basisdata (dBase dan/atau
Microsoft Access atau yang lainnya).
d. Mampu menjalankan program aplikasi bidang Sistem Informasi
Geografi, seperti Arc-View, Arc-Info, Autocad Map, Surfer
dan/atau program lain yang sejenis.
6. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
a. Memiliki pengetahuan tentang sistem basisdata konvensional.
b. Memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar manajerial, sehingga
mampu mendistribusikan pekerjaan kepada jenjang profesi SIG
yang bersangkutan.
7. Level kompetensi kunci:
Kunci 1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
1
2
2
3
3
2
3

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

38

Kode Unit : GM. SIG. 302. A


Judul Unit
Mengidentifikasi Basisdata Sistem Informasi Geografis
Uraian Unit
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pekerjaan identifikasi data
spasial (vektor maupun raster) dan non-spasial yang terkumpul guna
penyelesaian Sistem Informasi Geografis, yang mana termasuk di
dalamnya pekerjaan konversi dan penggabungan data spasial dan non
spasial sehingga dapat digunakan oleh software SIG.
Sub Kompetensi
1. Mempersipkan pekerjaan
identifikasi basisdata Sistem
Informasi Geografis.

Kriteria Unjuk Kerja


a. Prinsip dasar data spasial dan nonspasial dipelajari.
b. Kebutuhan peralatan dan bahan
(perangkat keras dan perangkat lunak)
diidentifikasi sesuai dengan job order
dan data yang terkumpul/tersedia.
c. Perangkat keras yang dibutuhkan
disesuaikan dengan perangkat lunak
yang digunakan (spesifikasi hardware
disesuaikan dengan kebutuhan
software), berdasarkan system
requirement yang berlaku.

2. Mengevalusi potensi sumber a. Data spasial dan non-spasial (basisdata


data untuk SIG yang akan
awal) ditabulasi sesuai dengan struktur
dianalisis.
datanya dan dikelompokkan sesuai
dengan tujuan pembuatan SIG.
b. Data-data penunjang lainnya, baik
data primer maupun sekunder,
dikumpulkan sebagai pelengkap dan
bantuan pada proses analisis.
c. Basisdata awal yang telah dibangun
sebelumnya telah melalui proses
manipulasi (verifikasi data).
d. Kualitas basisdata dapat diterima
sesuai dengan tingkat kelayakan yang
dipersyaratkan.
3. Menentukan relasi atau
hubungan antar data dalam
basisdata non-spasial.

a. Studi literatur dan survei lapangan


mengenai informasi yang telah ada
dilakukan sehubungan dengan tujuan
dibuatnya SIG serta relasi antar data

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

39

dalam studi analisis yang lebih khusus.


b. Relasi antar data ditentukan sesuai
dengan kebutuhan/kemudahan
pengelolaan basisdata dan proses
analisis.
c. Relasi antar data disusun sedemikian
rupa sehingga mempunyai fleksibilitas
yang tinggi dengan struktur data yang
tidak mengganggu keutuhan relasirelasi di dalam basisdata.
d. Hasil penentuan relasi data
diterjemahkan ke dalam rancangan
detil basisdata.
4. Mengintegrasikan basisdata
geo-spasial.

a. Konsep integrasi basisdata geo-spasial


dipahami.
b. Data spasial dikategorikan berdasarkan
tema dalam bentuk layer-layer
tersendiri
c. Basisdata geo-spasial ditransfer dalam
format dan sistem konversi yang sama
agar dapat diakses secara bersamaan
dalam software SIG.
d. Bila diperlukan format data khusus
sehubungan dengan tingkat
kompatibelnya terhadap software,
maka diperlukan transformasi/eksportimport data sehingga sesuai dengan
software SIG yang dimaksud.
e. Demikian pula agar software SIG yang
digunakan dapat membaca data raster
dari hasil pengolahan citra, maka
diperlukan juga softaware eksportimport yang sesuai.

Persyaratan Unjuk Kerja


1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pekerjaan identifikasi
data spasial (vektor maupun raster) dan non-spasial yang
terkumpul guna penyelesaian Sistem Informasi Geografis, yang
mana termasuk di dalamnya pekerjaan konversi dan penggabungan
data spasial dan non spasial sehingga dapat digunakan oleh
software SIG.
2. Pemahaman perbedaan tugas dan tanggung jawab setiap jenjang
profesi SIG sekaligus pemahaman tentang relasi-relasi atau
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

40

3.
4.
5.
6.

hubungan yang terdapat diantara tugas dan tanggungjawab


tersebut.
Mengetahui sumber-sumber data dasar yang dibuat oleh berbagai
instansi terkait serta metode yang digunakan dalam memperoleh
data tersebut beserta periode pemutakhiran data.
Sistem kerja peralatan pendukung (hardware) komputer yang
digunakan sesuai dengan buku manual.
Sistem operasi (OS) dan Software yang dapat melakukan proses
konversi data, baik data vektor maupun raster, dari sistem satu ke
sistem konversi data lainnya.
Peralatan penunjang yang dibutuhkan antara lain peralatan yang
menujang mobilitas, peralatan yang berguna sebagai media
pencarian informasi berupa media cetak, media elektronik, media
internet dan media penyimpanan/perekaman (storage/recorder)
baik konvensional maupun digital.

Acuan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan pada seseorang yang telah
memiliki pengetahuan yang baik mengenai Sistem Informasi
Geografis, sehingga dapat melakukan tugas profesi secara benar.
2. Menguasai dan atau melampaui jenjang Operator dan jenjang
Teknisi sesuai dengan persyaratan kompetensi yang telah disusun.
3. Memiliki kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi dengan baik.
4. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
a. Mengetahui perbedaan model data spasial di dalam Sistem
Informasi Geografis.
b. Memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep di dalam
pengelolaan basisdata.
c. Mampu melakukan konversi data geospasial dari suatu sistem
ke sistem yang lain secara benar.
d. Dapat membuat batasan-batasan tentang sumber-sumber data
yang diperlukan dalam sistem, meliputi: tahun pembuatan,
periode pemutakhiran, metode pengumpulan data, skala peta
yang dibutuhkan, dan informasi lain yang berhubungan kualitas
data dasar.
e. Mampu melakukan pengumpulan data secara langsung di
lapangan maupun melalui internet (memahami cara
mendownload data dari website).
5. Memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu mengoperasikan
komputer sbb:
a. Menguasai dasar penggunaan aplikasi dalam lingkungan MS
Windows dan/atau Linux, atau sistem operasi lainnya.
b. Mampu menggunakan beberapa program dalam Aplikasi Office
(khususnya Word Processor dan Spreadsheet).
c. Mampu melakukan pemrograman basis-data (dBase dan/atau
Microsoft Access atau yang lainnya).
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

41

6.

7.
Kunci
1

d. Mampu menjalankan program aplikasi bidang sistem Informasi


Geografi, seperti Arc-View, Arc-Info, Autocad Map, Surfer
dan/atau program lain yang sejenis.
Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
a. Pengetahuan bidang Fotogrametri, meliputi jenis-jenis data hasil
pekerjaan fotogrametri, prinsip pengolahan dan teknik
interpretasi guna proses integrasi data-datanya ke dalam Sistem
Informasi Geografis.
b. Pengetahuan bidang Remote Sensing, sehingga dapat
menginterpretasi data citra pengindraan jauh baik dalam format
digital dan non-digital
c. Pengetahuan bidang Global Position System (GPS), meliputi
prinsip-prinsip Survei dan Pemetaan, prinsip penentuan posisi
titik-titik di permukaan bumi, pengenalan sinyal-sinyal GPS
untuk penentuan posisi menggunakan posisi satelit, penentukan
posisi dengan berbagai metode guna proses integrasi datadatanya ke dalam dalam Sistem Informasi Geografis.
d. Pengetahuan pendukung lainnya untuk keperluan identifikasi
basisdata SIG, terutama perkembangan teknologi informasi.
Level kompetensi kunci:
1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
2
2
2
3
3
3

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

42

Kode Unit : GM. SIG. 303. A


Judul Unit
Merencanakan Tahapan Analisis Pemecahan Suatu Masalah dalam Sistem
Informasi Geografis
Uraian Unit
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pekerjaan dalam
merencanakan tahapan analisis pemecahan suatu masalah dalam Sistem
Informasi Geografis.
Sub Kompetensi
1. Menyusun tujuan dan
kriteria analisis dalam
Sistem Informasi Geografis.

Kriteria Unjuk Kerja


a. Tujuan pembuatan Sistem Informasi
Geografis dipelajari.
b. Informasi-informasi dasar dipahami
dengan baik dan direpresentasikan.
c. Analisis spasial dan analisis tabular
didefinisikan sesuai dengan kebutuhan.
d. Kriteria-kriteria untuk analisis
didefinisikan, termasuk mendefinisikan
keterkaitan antar kriteria/parameter
serta bobot pengaruh masing-masing
parameter.
e. Kriteria/parameter tersebut disusun
sebagai acuan dalam tahapan analisis
untuk memperoleh hasil yang berdaya
guna.

2. Melaksanakan analisis
spasial dalam Sistem
Informasi Geografis.

a. Basisdata geo-spasial yang telah


didesain dan diintegrasikan
dipersiapkan.
b. Fungsi dan prosedur yang dimiliki atau
yang akan dijalankan oleh sistem
perangkat lunak harus dipahami dan
didefinisikan.
c. Kelebihan dan kekurangan sistem
perangkat lunak dipahami dengan baik
dan direpresentasikan.
d. Kelengkapan basisdata geo-spasial
dilihat kembali, apakah masih
memerlukan proses tambahan sesuai
dengan kriteria analisis yang telah
didefinisikan.
e. Operasi spasial dilakukan mengacu
pada kriteria-kriteria analisis, seperti

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

43

proses buffer dan overlay, sehingga


diperoleh informasi baru sebagaimana
dimaksudkan.
f. Evaluasi awal dilakukan pada setiap
tahap-tahap analisis spasial, apakah
telah sesuai dengan asumsi logik.
g. Kriteria tambahan yang diperlukan
dalam pelaksanaan operasi spasial
didefinisikan kembali.
h. Tahap koreksi operasi spasial dilakukan
sesuai dengan kriteria dan prosedur
yang ada.
3. Melaksanakan operasi
tabular dalam Sistem
Informasi Geografis.

a. Basisdata non-spasial yang telah


didesain dan dibuat dipersiapkan.
b. Fungsi dan prosedur yang dimiliki atau
yang akan dijalankan oleh sistem
perangkat lunak harus dipahami dan
didefinisikan.
c. Kelebihan dan kekurangan sistem
perangkat lunak dipahami dengan baik
dan direpresentasikan.
d. Kelengkapan basisdata non-spasial
dilihat kembali, apakah masih
memerlukan penambahan item atau
komponen-komponen lainnya sesuai
dengan kriteria analisis yang telah
didefinisikan.
e. Operasi tabular dilakukan mengacu
pada kriteria-kriteria analisis, seperti
menggunakan persamaan logika dan
aritmatika, sehingga diperoleh hasil
yang dimaksud.
f. Evaluasi awal dilakukan pada setiap
tahap-tahap analisis tabular, apakah
telah sesuai dengan asumsi logik.
g. Kriteria tambahan yang diperlukan
dalam pelaksanaan operasi tabular
didefinisikan kembali.
h. Tahap koreksi operasi tabular
dilakukan sesuai dengan kriteria dan
prosedur yang ada.

4. Mengintegrasikan hasil
analisis ke dalam Sistem
Informasi Geografis.

a. Konsep integrasi sistem basisdata SIG


dipahami.
b. Relasi diantara data dan entity di-

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

44

review validitasnya.
c. Proses analisis yang tidak
memungkinkan dilakukan dalam
Sistem Informasi Georafis, tetapi
berkaitan erat dengan sistem, dapat
dilakukan terpisah serta hasilnya
diintegrasikan kembali dalam sistem.
d. Uji coba sistem dilakukan sebagai
kontrol terhadap kelayakan sistem
secara menyeluruh.

Persyaratan Unjuk Kerja


1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pekerjaan dalam
merencanakan tahapan analisis pemecahan suatu masalah dalam
Sistem Informasi Geografis.
2. Prosedur analisis dalam SIG harus dilampaui secara terstruktur dan
bertahap sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat.
3. Pemahaman perbedaan tugas dan tanggung jawab setiap jenjang
profesi SIG sekaligus pemahaman tentang relasi-relasi atau
hubungan yang terdapat diantara tugas dan tanggungjawab
tersebut.
4. Pemahaman terhadap fungsi dan prosedur yang dimiliki oleh sistem
perangkat lunak.
5. Sistem kerja peralatan pendukung (hardware) komputer yang
digunakan sesuai dengan buku manual.
6. Sistem operasi (OS) dan Software yang dapat melakukan proses
analisis data, baik analisis spasial maupun tabular.
7. Peralatan penunjang yang dibutuhkan antara lain peralatan yang
menujang mobilitas, peralatan yang berguna sebagai media
pencarian informasi berupa media cetak, media elektronik, media
internet dan media penyimpanan/perekaman (storage/recorder)
baik konvensional maupun digital.
Acuan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan pada seseorang yang telah
memiliki pengetahuan yang baik mengenai Sistem Informasi
Geografis, sehingga dapat melakukan tugas profesi secara benar.
2. Menguasai dan atau melampaui jenjang Operator dan jenjang
Teknisi sesuai dengan persyaratan kompetensi yang telah disusun.
3. Memiliki kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi dengan baik.
4. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
a. Mampu menyusun rencana analisis berdasarkan kriteria dan
parameter yang telah didefinisikan.
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

45

5.

6.
7.
Kunci
1

b. Mengenali hubungan keterkaitan antar kriteria dan parameter


yang didefinisikan, serta dapat mengintegrasikannya dalam
sistem basisdata SIG.
c. Mampu melakukan operasi spasial dan tabular, serta
mengintegrasikan antara keduanya.
d. Mampu melakukan konversi data geospasial dari suatu sistem
ke sistem yang lain secara benar.
e. Mampu membuat prakiraan awal dan asumsi logik terhadap
data yang dianalisis.
f. Memiliki pengetahuan yang cukup terhadap perkembangan
perangkat keras/lunak (spesifikasi, sistem jaringan).
Memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu mengoperasikan
komputer sbb:
a. Menguasai dasar penggunaan aplikasi dalam lingkungan MS
Windows dan/atau Linux, atau sistem operasi lainnya.
b. Mampu menggunakan beberapa program dalam Aplikasi Office
(khususnya Word Processor dan Spreadsheet).
c. Mampu melakukan pemrograman basis-data (dBase dan/atau
Microsoft Access atau yang lainnya).
d. Mampu menjalankan program aplikasi bidang sistem Informasi
Geografi, seperti Arc-View, Arc-Info, Autocad Map, Surfer
dan/atau program lain yang sejenis.
Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
Memiliki pengetahuan bidang teknologi informasi, khususnya yang
berhubungan dengan proses analisa data.
Level kompetensi kunci:
1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
2
2
3
3
3
3

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

46

Kode Unit : GM. SIG. 304. A


Judul Unit
Mengevaluasi dan Menginterpretasi Hasil Analisis dari Proses Sistem
Informasi Geografis
Uraian Unit
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pekerjaan evaluasi dan
interpretasi hasil analisis, baik yang dihasilkan dari data-data primer
maupun data sekunder dari proses Sistem Informasi Geografis.
Sub Kompetensi
1. Mempersipkan proses
evaluasi dan interpretasi
hasil analisis SIG.

Kriteria Unjuk Kerja


a. Hasil-hasil proses analisis dikumpulkan
dan didefinisikan keterkaitannya.
b. Hasil analisis yang diperoleh dari
pihak-pihak di luar sistem dikumpulkan
dan didefinisikan keterkaitannya
terhadap sistem.
c. Kesulitan dan keterbatasan selama
proses analisis dipelajari.

2. Mengevaluasi hasil analisis


spasial dalam Sistem
Informasi Geografis.

a. Tahapan dalam analisis spasial


didefinisikan kembali sesuai dengan
kriteria analisis yang ditentukan.
b. Penilaian tentang hasil model yang
telah dibangun, dicatat dan
disimpulkan sejauh mana hasil model
memenuhi tujuan analisis.
c. Kesulitan-kesulitan yang ada selama
proses analisis spasial dan evaluasi
awal diidentifikasi.
d. Keterbatasan model diidentifikasi.
e. Strategi pemecahan masalah terhadap
kesulitan yang ada dirancang dan
dilakukan sesuai dengan prosedur
analisis spasial.

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

47

3. Mengevaluasi hasil analisis


tabular dalam Sistem
Informasi Geografis.

a. Tahapan dalam analisis tabular


didefinisikan kembali sesuai dengan
kriteria analisis yang ditentukan.
b. Penilaian tentang hasil model yang
telah dibangun, dicatat dan
disimpulkan sejauh mana hasil model
memenuhi tujuan analisis.
c. Kesulitan-kesulitan yang ada selama
proses analisis tabular dan evaluasi
awal diidentifikasi.
d. Keterbatasan model diidentifikasi.
e. Strategi pemecahan masalah terhadap
kesulitan yang ada dirancang dan
dilakukan sesuai dengan prosedur
analisis tabular.

4. Menginterpretasi hasil
analisis spasial dan tabular
yang terintegrasikan.

a. Pemecahan masalah yang paling


optimum didefinisikan.
b. Model hasil analisis diintegrasikan
kembali ke dalam Sistem Informasi
Geografis.
c. Data-data pendukung yang
berhubungan dengan hasil analisis
dikumpulkan sebagai bahan
pertimbangan dalam menarik
kesimpulan.
c. Hasil pemodelan diinterpretasikan
secara logik.
d. Kesimpulan hasil analisis disusun dan
dilaporkan.

5. Melaporkan hasil analisis

a. Hasil analisis diterjemahkan dalam


bentuk peta dan laporan yang
mempresentasikan tujuan analisis
secara khusus maupun tujuan
pembuatan SIG secara umum.

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

48

Persyaratan Unjuk Kerja


1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pekerjaan evaluasi
dan interpretasi hasil analisis, baik yang dihasilkan dari data-data
primer maupun data sekunder dari proses Sistem Informasi
Geografis.
2. Pemahaman aturan dan etika profesi yang berlaku di masyarakat
profesi (ISI, MAPIN, PII, DGI dan sebagainya) dan kebijakankebijakan instansi yang berlaku (BAKOSURTANAL, JANHIDROS,
LAPAN, Instansi-Instansi Sektoral dan sebagainya).
3. Pemahaman perbedaan tugas dan tanggung jawab setiap jenjang
profesi SIG sekaligus pemahaman tentang relasi-relasi atau
hubungan yang terdapat diantara tugas dan tanggungjawab
tersebut.
4. Sistem kerja peralatan pendukung (hardware) komputer yang
digunakan sesuai dengan buku manual.
5. Sistem operasi (OS) dan Software yang dapat melakukan proses
analisis data, baik analisis spasial maupun tabular.
6. Peralatan penunjang yang dibutuhkan antara lain peralatan yang
menujang mobilitas, peralatan yang berguna sebagai media
pencarian informasi berupa media cetak, media elektronik, media
internet dan media penyimpanan/perekaman (storage/recorder)
baik konvensional maupun digital.
Acuan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan pada seseorang yang telah
memiliki pengetahuan yang baik mengenai Sistem Informasi
Geografis, sehingga dapat melakukan tugas profesi secara benar.
2. Menguasai dan atau melampaui jenjang Operator dan jenjang
Teknisi sesuai dengan persyaratan kompetensi yang telah disusun.
3. Memiliki kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi dengan baik.
4. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
a. Mampu mengevaluasi hasil analisis yang telah dilakukan.
b. Mengenali hubungan keterkaitan antar kriteria dan parameter
yang telah didefinisikan, serta dapat mengintegrasikannya
dalam sistem basisdata SIG.
c. Mampu mengenali operasi spasial dan tabular yang dilakukan,
serta mengintegrasikan antara keduanya.
d. Mampu membuat kesimpulan secara logik terhadap data yang
dievaluasi dan diinterpretasikan.
e. Mampu mengenali sumber-sumber kesalahan dan menilai
tingkat kesalahan selama proses analisis, serta membuat
alternatif pemecahan masalahnya.
5. Memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu mengoperasikan
komputer sbb:
a. Menguasai dasar penggunaan aplikasi dalam lingkungan MS
Windows dan/atau Linux, atau sistem operasi lainnya.
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

49

6.

7.
Kunci
3

b. Mampu menggunakan beberapa program dalam Aplikasi Office


(khususnya Word Processor dan Spreadsheet).
c. Mampu melakukan pemrograman basis-data (dBase dan/atau
Microsoft Access atau yang lainnya).
d. Mampu menjalankan program aplikasi bidang sistem Informasi
Geografi, seperti Arc-View, Arc-Info, Autocad Map, Surfer
dan/atau program lain yang sejenis.
Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
a. Pengetahuan bidang Fotogrametri, meliputi jenis-jenis data hasil
pekerjaan fotogrametri, prinsip pengolahan dan teknik
interpretasi guna proses integrasi data-datanya ke dalam Sistem
Informasi Geografis.
b. Pengetahuan bidang Remote Sensing, sehingga dapat
menginterpretasi data citra pengindraan jauh baik dalam format
digital dan non-digital
c. Pengetahuan bidang Global Position System (GPS), meliputi
prinsip-prinsip Survei dan Pemetaan, prinsip penentuan posisi
titik-titik di permukaan bumi, pengenalan sinyal-sinyal GPS
untuk penentuan posisi menggunakan posisi satelit, penentukan
posisi dengan berbagai metode guna proses integrasi datadatanya ke dalam dalam Sistem Informasi Geografis.
d. Pengetahuan bidang teknologi informasi, khususnya yang
berhubungan dengan proses analisa data.
Level kompetensi kunci:
1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
2
2
2
3
3
3

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

50

Kode Unit : GM. SIG. 305. A


Judul Unit
Merencanakan Desain Tampilan Sistem Informasi Geografis
Uraian Unit
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pekerjaan desain dalam
menampilkan Sistem Informasi Geografis dalam bentuk analog maupun
digital.
Sub Kompetensi
1. Mempersiapkan
perencanaan desain
tampilan SIG.

Kriteria Unjuk Kerja


a. Kebutuhan pengguna yang
berhubungan dengan tampilan SIG
dikenali dan didefinisikan, serta
diakomodasikan ke dalam setiap
output yang hendak dihasilkan.
b. Konsep-konsep penyajian peta dalam
bidang kartografi dipahami.
c. Media output diidentifikasi dan
dikategorikan berdasarkan fungsi dan
kualitasnya.

2. Mendesain tampilan SIG

a. Tujuan pembuatan peta dideterminasi.


b. Komponen-komponen (simbol-simbol)
yang ditampilkan pada peta
ditentukan, baik feature geografi
maupun elemen kartografinya.
c. Komponen-komponen peta
diterjemahkan secara interaktif tanpa
mengubah esensinya dalam peta.
d. Informasi-informasi yang terekam
dalam bentuk tabular dikomunikasikan
secara detail maupun dibuat
rancangan khusus yang dapat
menyertai tampilan dalam peta.

3. Menyajikan tampilan SIG

a. Media output diidentifikasi dan


ditentukan berdasarkan ide yang
hendak disampaikan.
b. Output Sistem Informasi Geografis baik
dalam bentuk digital maupun analog
diarsip dan diinventarisasi dengan baik.

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

51

Persyaratan Unjuk Kerja


1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pekerjaan desain
dalam menampilkan Sistem Informasi Geografis dalam bentuk
analog maupun digital.
2. Pemahaman aturan dan etika profesi yang berlaku di masyarakat
profesi (ISI, MAPIN, PII, DGI dan sebagainya) dan kebijakankebijakan instansi yang berlaku (BAKOSURTANAL, JANHIDROS,
LAPAN, Instansi-Instansi Sektoral dan sebagainya).
3. Pemahaman perbedaan tugas dan tanggung jawab setiap jenjang
profesi SIG sekaligus pemahaman tentang relasi-relasi atau
hubungan yang terdapat diantara tugas dan tanggungjawab
tersebut.
4. Sistem kerja peralatan pendukung (hardware) komputer yang
digunakan sesuai dengan buku manual.
5. Sistem operasi (OS) dan Software yang dapat melakukan proses
analisis data, baik analisis spasial maupun tabular.
6. Peralatan penunjang yang dibutuhkan antara lain peralatan yang
menujang mobilitas, peralatan yang berguna sebagai media
pencarian informasi berupa media cetak, media elektronik, media
internet dan media penyimpanan/perekaman (storage/recorder)
baik konvensional maupun digital.
Acuan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan pada seseorang yang telah
memiliki pengetahuan yang baik mengenai Sistem Informasi
Geografis, sehingga dapat melakukan tugas profesi secara benar.
2. Menguasai dan atau melampaui jenjang Operator dan jenjang
Teknisi sesuai dengan persyaratan kompetensi yang telah disusun.
3. Memiliki kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi dengan baik.
4. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
a. Mampu memahami konsep-konsep penyajian peta dalam bidang
kartografi, meliputi determinasi daerah studi,
skala peta,
ukuran peta, simbol-simbol dalam peta, warna, dan komponen
penunjang lainnya.
b. Mampu menyajikan informasi dalam bentuk peta secara
komunikatif dan interaktif sesuai dengan kemampuan
interpretasi pengguna atau kaidah-kaidah yang telah disepakati
sebelumnya.
c. Mampu memilih media output yang sesuai sehingga mampu
menjembatani antara pembaca informasi (pengguna) dengan
ide atau informasi yang hendak disampaikan dan ditampilkan.
5. Memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu mengoperasikan
komputer sbb:
a. Menguasai dasar penggunaan aplikasi dalam lingkungan MS
Windows dan/atau Linux, atau sistem operasi lainnya.
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

52

6.
7.
Kunci
2

b. Mampu menggunakan beberapa program dalam Aplikasi Office


(khususnya Word Processor dan Spreadsheet).
c. Mampu melakukan pemrograman basis-data (dBase dan/atau
Microsoft Access atau yang lainnya).
d. Mampu menjalankan program aplikasi bidang sistem Informasi
Geografi, seperti Arc-View, Arc-Info, Autocad Map, Surfer
dan/atau program lain yang sejenis.
Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
Memiliki pengetahuan bidang teknologi informasi, khususnya yang
berhubungan dengan penyajian informasi.
Level kompetensi kunci:
1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
3
2
2
3
3
3

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

53

Kode Unit : GM. SIG. 401. A


Judul Unit:
Menterjemahkan Permasalahan Yang Akan Dianalisa atau Ditampilkan
dengan Sistem Informasi Geografis bagi Berbagai Disiplin Keilmuan
Uraian Unit:
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang proses pekerjaan dalam
menterjemahkan permasalahan yang akan dianalisa, dikerjakan atau
ditampilkan dengan sistem informasi geografis dari berbagai disiplin
keilmuan yang membutuhkannya.
Sub Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
1. Mempersiapkan
a. Keinginan pengguna sistem informasi
permasalahan yang akan
geografis di data
di analisa, dikerjakan atau b. Disiplin keilmuan yang akan
ditampilkan dengan sistem
menggunakan hasil sistem informasi
informasi geografis
geografis dipahami
c. Hasil yang diinginkan dari sistem
informasi geografis dipahami
d. Interview dilakukan dengan pihak
pengguna yang akan menggunakan
sistem informasi geografis
e. Jenis peralatan, baik perangkat keras
dan perangkat lunak yang diinginkan
oleh pengguna sebagai end user
sistem infromasi geografis harus
diketahui
f. Informasi informasi lainnya yang
diperoleh dari interview dengan
pengguna didokumentasikan dengan
rapi
2. Mentabulasi permasalahan a. Latar belakang digunakannya sistem
yang akan dianalisa,
informasi geografis untuk menganalisa,
dikerjakan atau
memecahkan atau menampilkan hasil
ditampilkan dengan sistem
solusi permasalahan dipahami dan
informasi geografis
disusun
b. Tujuan digunakannya sistem informasi
geografis untuk menganalisa,
memecahkan atau menampilkan hasil
solusi permasalahan dipahami dan
disusun
c. Manfaat digunakannya sistem
informasi geografis untuk menganalisa,
memecahkan atau menampilkan hasil
solusi permasalahan dipahami dan
disusun
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

54

d. Ruang lingkup sistem informasi


geografis untuk menganalisa,
memecahkan atau menampilkan hasil
solusi permasalahan dipahami dan
disusun
3. Melakukan perancangan
konseptual pekerjaan
sistem informasi geografis

a. Urutan pekerjaan sistem informasi


geografis dalam memecahkan
permasalahan dirancang
b. Data spasial dan data non spasial serta
data lainnya yang dibutuhkan
dirancang
c. Kebutuhan peralatan komputer
(hardware dan software) serta
peralatan pendukung lainnya
ditentukan

4. Menterjemahkan
permasalahan yang akan
dianalisa, dikerjakan dan
atau ditampilkan dengan
sistem informasi geografis
kepada tim

a. Latar belakang permasalahan yang


akan dianalisa, dikerjakan dan atau
ditampilkan dengan sistem informasi
geografis dijelaskan kepada tim secara
garis besar
b. Tujuan pemcahan permasalahan yang
akan dianalisa, dikerjakan dan atau
ditampilkan dengan sistem informasi
geografis dijelaskan kepada tim secara
garis besar
c. Manfaat yang ingin diperoleh dari
permasalahan yang akan dianalisa,
dikerjakan dan atau ditampilkan
dengan sistem informasi geografis
dijelaskan kepada tim secara garis
besar
d. Ruang lingkup pekerjaan dalam
pemecahan permasalahan yang akan
dianalisa, dikerjakan dan atau
ditampilkan dengan sistem informasi
geografis dijelaskan kepada tim secara
garis besar
e. Urutan pekerjaan sistem informasi
geografis dalam memecahkan
permasalahan dijelaskan kepada tim
secara garis besar
f. Data spasial dan data non spasial yang
dibutuhkan dijelaskan kepada tim
secara garis besar

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

55

g. Kebutuhan peralatan komputer


(hardware dan software) serta
peralatan pendukung lainnya
dijelaskan kepada tim secara garis
besar
Persyaratan Unjuk Kerja:
1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang proses pekerjaan dalam
menterjemahkan permasalahan yang akan dianalisa, dikerjakan atau
ditampilkan dengan sistem informasi geografis dari berbagai disiplin
keilmuan yang membutuhkannya.
2. Disiplin keilmuan yang membutuhkan sistem informasi geografis
diketahui dengan jelas.
3. Aturan dan etika profesi sesuai dengan yang berlaku di masyarakat
profesi, utamanya bidang geomatika (ISI, MAPPIN, PII, DGI dan
lainnya).
4. Kebijakan kebijakan sesuai dengan instansi atau badan yang
bersangkutan (BAKOSURTANAL, JANHIDROS, LAPAN dan lainnya).
5. Peralatan yang dibutuhkan antara lain peralatan yang menunjang
mobilitas, semisal kendaraan roda dua atau roda empat, peralatan
yang berguna sebagai media penyimpanan/perekaman
(storage/recorder) baik konvensional maupun dijital.
Acuan Penilaian:
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan pada peserta yang telah memiliki
pengetahuan tingkat lanjut mengenai sistem informasi geografis
beserta seluruh aspeknya dan juga memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai bidang keilmuan yang membutuhkan sistem informasi
geografis.
2. Pemahaman perbedaan tugas dan tanggung jawab setiap jenjang
profesi SIG.
3. Memiliki kemampuan memimpin tim dan berkomunikasi yang baik.
4. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
Kebutuhan dan latar belakang disiplin keilmuan pengguna diketahui
secara jelas.
5. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
Wawasan yang cukup luas mengenai berbagai disiplin keilmuan yang
membutuhkan sistem informasi geografis.
6. Level kompetensi kunci:
Kunci 1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
3
3
3
3
2
2
2

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

56

Kode Unit : GM. SIG. 402. A


Judul Unit:
Menentukan Kelayakan Suatu Pekerjaan Sistem Informasi Geografis
Uraian Unit:
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang kemampuan dalam
menentukan kelayakan suatu pekerjaan sistem informasi geografis,
apakah pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan sistem informasi
geografis atau tidak, dengan meninjau dari berbagai aspek.
Sub Kompetensi
1. Mempersiapkan
permasalahan yang akan di
analisa, dikerjakan atau
ditampilkan dengan sistem
informasi geografis

Kriteria Unjuk Kerja


a. Keinginan pengguna sistem informasi
geografis di data
b. Disiplin keilmuan yang akan
menggunakan hasil sistem informasi
geografis dipahami
c. Hasil yang diinginkan dari sistem
informasi geografis dipahami
d. Interview dilakukan dengan pihak
pengguna yang akan menggunakan
sistem informasi geografis
e. Jenis peralatan, baik perangkat keras
dan perangkat lunak yang diinginkan
oleh pengguna sebagai end user
sistem infromasi geografis harus
diketahui
f. Informasi informasi lainnya yang
diperoleh dari interview dengan
pengguna didokumentasikan dengan
rapi

2. Mentabulasi permasalahan a. Latar belakang digunakannya sistem


yang akan dianalisa,
informasi geografis untuk
dikerjakan atau ditampilkan
menganalisa, memecahkan atau
dengan sistem informasi
menampilkan hasil solusi
geografis
permasalahan dipahami dan disusun
b. Tujuan digunakannya sistem
informasi geografis untuk
menganalisa, memecahkan,
menampilkan hasil solusi
permasalahan disusun
c. Manfaat digunakannya sistem
informasi geografis untuk
menganalisa, memecahkan atau
menampilkan hasil solusi
permasalahan dipahami dan disusun
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

57

d. Ruang lingkup sistem informasi


geografis untuk menganalisa,
memecahkan atau menampilkan hasil
solusi permasalahan dipahami dan
disusun
3. Melakukan perancangan
konseptual pekerjaan
sistem informasi geografis

a. Urutan pekerjaan sistem informasi


geografis dalam memecahkan
permasalahan dirancang
b. Data spasial dan data non spasial
serta data lainnya yang dibutuhkan
dirancang
c. Kebutuhan peralatan komputer
(hardware dan software) serta
peralatan pendukung lainnya
ditentukan

4. Menentukan kelayakan
pekerjaan sistem informasi
geografis

a. Biaya yang dibutuhkan untuk


melakukan pekerjaan sistem
informasi geografis diestimasi
b. Kebutuhan biaya dan dana yang
tersedia diperiksa ulang mencukupi
atau tidak
c. Data spasial dan data non spasial
yang dibutuhkan diperiksa
kemungkinan ketersediaannya
d. Kebutuhan peralatan komputer
(hardware dan software) dan
peralatan pendukung lainnya
diperiksa ketersediaanya
e. Kebutuhan sumber daya manusia
diperiksa ketersediaannya
f. Ketersediaan berbagai sumber daya;
dana, data spasial dan data non
spasial, peralatan komputer dan
peralatan pendukung lainnya serta
sumber daya manusia bila tersedia
ditentukan bahwa pekerjaan sistem
informasi geografis layak
g. Ketersediaan berbagai sumber daya;
dana, data spasial dan data non
spasial, peralatan komputer dan
peralatan pendukung lainnya serta
sumber daya manusia bila tidak
tersedia salah satunya ditentukan
bahwa pekerjaan sistem informasi
geografis tidak layak

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

58

5. Melaporkan penentuan
kelayakan suatu pekerjaan
sistem informasi geografis

a. Hasil penentuan kelayakan pekerjaan


sistem informasi geografis dilaporkan
sesuai dengan prosedur dan kondisi
kerja
b. Hasil analisa penentuan kelayakan
pekerjaan sistem informasi
dicantumkan
c. Permasalahan permasalahan yang
menyebabkan suatu pekerjaan sistem
informasi geografis dinyatakan layak
atau tidak harus dijabarkan
d. Informasi lainnya mengenai hasil
penentuan kelayakan pekerjaan
sistem informasi geografis diberikan
sesuai dengan prosedur dan kondisi
kerja

Persyaratan Unjuk Kerja:


1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang kemampuan dalam
menentukan kelayakan suatu pekerjaan sistem informasi geografis,
apakah pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan sistem informasi
geografis atau tidak, dengan meninjau dari berbagai aspek.
2. Disiplin keilmuan lain yang membutuhkan sistem informasi geografis
diketahui dengan jelas.
3. Aturan dan etika profesi sesuai dengan yang berlaku di masyarakat
profesi, utamanya bidang geomatika (ISI, MAPPIN, PII, DGI dan
lainnya).
4. Kebijakan kebijakan sesuai dengan instansi atau badan yang
bersangkutan (BAKOSURTANAL, JANHIDROS, LAPAN dan lainnya).
5. Peralatan yang dibutuhkan antara lain peralatan yang menunjang
mobilitas, semisal kendaraan roda dua atau roda empat, peralatan
yang berguna sebagai media penyimpanan/perekaman
(storage/recorder) baik konvensional maupun dijital.
Acuan Penilaian:
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan pada peserta yang telah memiliki
pengetahuan tingkat lanjut mengenai sistem informasi geografis
beserta seluruh aspeknya dan juga memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai bidang keilmuan yang membutuhkan sistem informasi
geografis.
2. Pemahaman perbedaan tugas dan tanggung jawab setiap jenjang
profesi SIG.
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

59

3. Memiliki kemampuan memimpin tim dan berkomunikasi yang baik.


4. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
Kebutuhan sumber daya untuk melakukan pekerjaan sistem informasi
geografis yang meliputi dana, data, peralatan dan sumber daya
manusia harus diketahui dengan jelas.
5. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
Wawasan yang cukup luas mengenai berbagai disiplin keilmuan yang
membutuhkan sistem informasi geografis.
6. Level kompetensi kunci:
Kunci 1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
3
2
2
2
2
3
2

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

60

Kode Unit : GM. SIG. 403. A


Judul Unit:
Memimpin dan Mengorganisir Sumber Daya dalam Pekerjaan Sistem
Informasi Geografis
Uraian Unit:
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pekerjaan memimpin suatu
tim beserta mengorganisir sumber daya yang digunakan dalam suatu
pekerjaan sistem informasi geografis, baik sumber daya manusia,
peralatan, perlengkapan dan peralatan pendukung lainnya serta sumber
daya lainnya yang dibutuhkan.
Sub Kompetensi
1. Mempersiapkan elemen
elemen penting yang
dibutuhkan dalam
kepemimpinan dan
organisasi sumber daya
dalam pekerjaan sistem
informasi geografis

Kriteria Unjuk Kerja


a. Rancangan konseptual suatu
pekerjaan sistem informasi geografis
b. Struktur organisasi dalam suatu
pekerjaan sistem informasi geografis
dirancang
c. Kebutuhan akan sumber daya
manusia dan peralatan diestimasi
sesuai dengan skala pekerjaan
d. Prinsip prinsip dasar kepemimpinan
dipahami
e. Prinsip prinsip dasar manajerial
dipahami

2. Mengorganisasi sumber
daya manusia dalam
pekerjaan sistem informasi
organisasi

a. Jumlah tenaga ahli dan tenaga


terampil yang dibutuhkan ditentukan
b. Tenaga tenaga yang diperlukan
ditentukan tugas dan tanggung
jawabnya
c. Hak dan kewajiban masing masing
sumber daya manusia dijelaskan
kepada masing masing sumber
daya manusia
d. Tenggat waktu bagi masing masing
pekerjaan dijelaskan kepada sumber
daya manusia sesuai dengan
rancangan pekerjaan
e. Pelaksanaan pekerjaan, hak dan
kewajiban masing masing sumber
daya manusia diawasi
f. Kegagalan, tidak terpenuhinya beban
pekerjaan oleh masing masing
sumber daya manusia yang
menghambat pelaksanaan pekerjaan

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

61

sistem informasi geografis ditindak


secara profesional sesuai dengan
etika profesi
3. Mengorganisasi peralatan
yang dibutuhkan dalam
pekerjaan sistem informasi
geografis

a. Spesifikasi peralatan yang dibutuhkan


ditentukan
b. Akuisisi perlatan yang dibutuhkan
didelegasikan ke sumber daya
manusia sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya
c. Akuisisi peralatan dan sumber daya
manusia disesuaikan dengan
kebutuhan pekerjaan sistem informasi
geografis
d. Penggunaan peralatan oleh masing
masing sumber daya manusia dalam
pekerjaan sistem informasi geografis
diawasi sesuai dengan tugas dan
kewajibannya serta spesifikasi
peralatan yang digunakan

4. Mendokumentasi pekerjaan
sistem informasi geografis
dalam hubungannya
dengan kepemimpinan dan
manjeria;

a. Seluruh rincian pekerjaan


didokumentasi
b. Progress report dari pekerjaan sistem
informasi geografis dibuat
c. Progress report dari pekerjaan sistem
informasi geografis dievaluasi
kemajuannya terhadap rancangan
yang telah dibuat
d. Prestasi kerja masing masing
sumber daya manusia pekerjaan
sistem informasi geografis
didokumentasi dan dievaluasi

Persyaratan Unjuk Kerja:


1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pekerjaan memimpin
suatu tim beserta mengorganisir sumber daya yang digunakan dalam
suatu pekerjaan sistem informasi geografis, baik sumber daya
manusia, peralatan, perlengkapan dan peralatan pendukung lainnya
serta sumber daya lainnya yang dibutuhkan.
2. Aturan dan etika profesi sesuai dengan yang berlaku di masyarakat
profesi, utamanya bidang geomatika (ISI, MAPPIN, PII, DGI dan
lainnya).
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

62

3. Disiplin keilmuan lain yang membutuhkan sistem informasi geografis


diketahui dengan jelas.
4. Kebijakan kebijakan sesuai dengan instansi atau badan yang
bersangkutan (BAKOSURTANAL, JANHIDROS, LAPAN dan lainnya).
5. Peralatan yang dibutuhkan antara lain peralatan yang menunjang
mobilitas, semisal kendaraan roda dua atau roda empat, peralatan
yang berguna sebagai media penyimpanan/perekaman
(storage/recorder) baik konvensional maupun dijital.
Acuan Penilaian:
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan pada peserta yang telah memiliki
pengetahuan tingkat ahli mengenai sistem informasi geografis, data
spasial non spasial dan komputer.
2. Pemahaman perbedaan tugas dan tanggung jawab setiap jenjang
profesi SIG.
3. Memiliki kemampuan bekerja dalam tim dan berkomunikasi yang baik.
4. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
Memahami rancangan konseptual suatu pekerjaan sistem informasi
geografis, struktur organisasi suatu pekerjaan sistem informasi
geografis, tugas dan tanggung jawab masing masing sumber daya
manusia dalam pekerjaan sistem informasi geografis, hak dan
kewajiban masing masing sumber daya manusia dalam pekerjaan
sistem informasi geografis.
5. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
Ilmu kepemimpinan dan manajerial yang sesuai dengan skala
pekerjaan dan kebutuhan pekerjaan.
6. Level kompetensi kunci:
Kunci 1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
3
2
3
3
2
3
2

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

63

Kode Unit : GM. SIG. 404. A


Judul Unit:
Mengembangkan Penyelesaian Sistem Informasi Geografis Sesuai Dengan
Kemajuan Teknologi
Uraian Unit:
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang kemampuan
mengembangkan penyelesaian sistem informasi geografis sesuai dengan
kemajuan teknologi, terutama teknologi informasi, dan juga
perkembangan teknologi komputer, spesifikasi hardware komputer dan
software software baru yang menunjang pekerjaan sistem informasi
geografis.
Sub Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengerti akan ketersediaan a. Teknologi komputer yang telah ada
teknologi yang telah ada
saat ini dipahami, baik spesifikasi dan
saat ini dalam menunjang
kemampuan unjuk kerjanya
pekerjaan sistem informasi b. Teknologi hardware pendukung
geografis
komputer khususnya dalam hal
perubahan data analog ke data dijital
yang ada saat ini dipahami
c. Teknologi software komputer
pendukung pekerjaan sistem
informasi geogafis yang ada saat ini
dipelajari kelebihan dan
kekurangannya
d. Sumber sumber informasi
perkembangan teknologi informasi,
baik piranti keras dan lunak
diidentifikasi
2. Mengerti akan bermacam
penyelesaian pekerjaan
sistem informasi geografis
yang diinginkan saat ini

a. Penyelesaian pekerjaan sistem


informasi geografis diidentifikasi
b. Macam macam output pekerjaan
sistem informasi geografis berupa
sistem dipahami
c. Macam macam output pekerjaan
sistem informasi geografis dalam
bentuk on screen dipahami, baik dua
dimensi maupun tiga dimensi
d. Macam macam output pekerjaan
sistem informasi geografis dalam
bentuk hardcopy dipahami, baik cetak
dengan printer maupun plotter dan
alat lainnya

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

64

3. Mengembangkan
penyelesaian pekerjaan
sistem informasi geografis
sesuai dengan kemajuan
teknologi

a. Perkembangan teknologi komputer


dan peralatan pendukungnya
(hardware dan software) diterapkan
dalam proses penyelesaian pekerjaan
sistem informasi geografis
b. Perkembangan teknologi komputer
dan peralatan pendukungnya
(hardware dan software) dikritisi
dalam hubungannya terhadap
penyelesaian pekerjaan sistem
informasi geografis
c. Metode metode baru yang mungkin
timbul seiring kemajuan teknologi
dipelajari dan diterapkan dalam
proses penyelesaian pekerjaan sistem
informasi geografis
d. Aplikasi sistem informasi geografis di
dalam dunia maya (internet)
diobservasi dan dikembangkan
e. Aplikasi sistem informasi geografis di
dalam dunia mobile (mobile GIS)
diobservasi dan dikembangkan

Persyaratan Unjuk Kerja:


1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang kemampuan
mengembangkan penyelesaian sistem informasi geografis sesuai
dengan kemajuan teknologi, terutama teknologi informasi, dan juga
perkembangan teknologi komputer, spesifikasi hardware komputer dan
software software baru yang menunjang pekerjaan sistem informasi
geografis.
2. Aturan dan etika profesi sesuai dengan yang berlaku di masyarakat
profesi, utamanya bidang geomatika (ISI, MAPPIN, PII, DGI dan
lainnya).
3. Disiplin keilmuan lain yang membutuhkan sistem informasi geografis
diketahui dengan jelas.
4. Kebijakan kebijakan sesuai dengan instansi atau badan yang
bersangkutan (BAKOSURTANAL, JANHIDROS, LAPAN dan lainnya).
5. Peralatan yang dibutuhkan antara lain peralatan yang menunjang
mobilitas, semisal kendaraan roda dua atau roda empat, peralatan
yang berguna sebagai media pencarian informasi berupa media cetak,
media elektronik dan media internet, penyimpanan/perekaman
(storage/recorder) baik konvensional maupun dijital.
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

65

Acuan Penilaian:
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan pada peserta yang telah memiliki
pengetahuan tingkat ahli mengenai sistem informasi geografis.
2. Pemahaman tentang dunia teknologi informasi (IT).
3. Memiliki kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi yang baik.
4. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
Memahami proses pekerjaan sistem informasi geografis dari awal
hingga penyelesaian berikut dengan karakteristik perangkat
pendukung yang digunakan sehingga dapat dengan cepat
mengantisipasi perkembangan teknologi khususnya yang berhubungan
dengan sistem informasi geografis.
5. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
Pengetahuan akan dunia internet, dunia mobile dan dunia informasi
teknologi (IT).
6. Level kompetensi kunci:
Kunci 1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
3
3
3
3
3
3
3

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

66

Kode Unit : GM. SIG. 405. A


Judul Unit:
Berkoordinasi dengan Pihak atau Bidang Ilmu lain Yang Diperlukan Dalam
Penyelesaian dan Pengembangan suatu Sistem Informasi Geografis.
Uraian Unit:
Unit ini berhubungan dengan uraian tentang kemampuan berkoordinasi
dengan pihak atau bidang ilmu lainnya yang berhubungan dengan bidang
atau pekerjaan sistem infromasi geografis yang dilakukan termasuk
pengembangannya sehingga menunjang kelancaran dan keefektifan
proses pekerjaan dan pengembangan sistem informasi geografis.
Sub Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
1. Merumuskan
a. Keinginan pengguna sistem informasi
permasalahan yang akan
geografis di data
di analisa, dikerjakan atau b. Disiplin keilmuan yang akan
ditampilkan dengan sistem
menggunakan hasil sistem informasi
informasi geografis
geografis dipahami
c. Hasil yang diinginkan dari sistem
informasi geografis dipahami
d. Interview dilakukan dengan pihak
pengguna yang akan menggunakan
sistem informasi geografis
e. Jenis peralatan, baik perangkat keras
dan perangkat lunak yang diinginkan
oleh pengguna sebagai end user
sistem infromasi geografis harus
diketahui
e. Informasi informasi lainnya yang
diperoleh dari interview dengan
pengguna didokumentasikan dengan
rapi
2. Merumuskan kesulitan
a. Kesulitan yang ditimbulkan dalam
kesulitan yang timbul
penaksiran kebutuhan pekerjaan
dalam penyelesaian
sistem informasi geografis
pekerjaan sistem informasi
diidentifikasi, yang diakibatkan masih
geografis
kurangnya pengetahuan mengenai
disiplin keilmuan yang akan dikerjakan
b. Kesulitan kesulitan yang timbul
dalam hal kebutuhan data spasial dan
data non spasial diidentifikasi
c. Kesulitan kesulitan yang timbul
dalam hal kebutuhan peralatan
komputer (hardware dan software)
serta peralatan pendukung lainnya
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

67

diidentifikasi
d. Kesulitan kesulitan yang timbul
dalam pembangunan sistem informasi
geografis diidentifikasi
e. Kesulitan kesulitan yang timbul
dalam penyelesaian sistem informasi
geografis diidentifikasi
f. Kesulitan kesulitan yang timbul
dalam pengembangan teknologi sistem
informasi geografis, yang termasuk
didalamnya penyelesaian, diidentifikasi
3. Mengkoordinasikan
kesulitan kesulitan yang
timbul dalam pekerjaan
sistem informasi geografis
dengan pihak atau disiplin
ilmu yang berkompeten

a. Kesulitan yang timbul dalam


penaksiran kebutuhan pekerjaan
sistem informasi geografis
dikoordinasikan dengan pihak atau
disiplin keilmuan yang berkompeten,
utamanya yang berhubungan dengan
pihak pengguna
b. Kesulitan kesulitan yang timbul
dalam hal kebutuhan data spasial dan
data non spasial dikoordinasikan
dengan pihak atau disiplin keilmuan
yang berkompeten, misalnya land
surveying, remote sensing,
photogrameti, badan survey nasional,
sesuai dengan kesulitan yang ada
c. Kesulitan kesulitan yang timbul
dalam hal kebutuhan peralatan
komputer (hardware dan software)
serta peralatan pendukung lainnya
dikoordinasikan dengan pihak atau
disiplin ilmu yang berkompeten,
utamanya bidang teknologi komputer
d. Kesulitan kesulitan yang timbul
dalam pembangunan sistem informasi
geografis dikoordinasikan dengan
pihak atau disiplin ilmu yang
berkompeten, utamanya bidang basis
data, teknologi komputer
e. Kesulitan kesulitan yang timbul
dalam penyelesaian sistem informasi
geografis dikoordinasikan dengan
pihak atau disiplin keilmuan yang
berkompeten, utamanya bidang
basisdata, teknologi komputer,

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

68

teknologi informasi, desain dijital


f. Kesulitan kesulitan yang timbul
dalam pengembangan teknologi sistem
informasi geografis, yang termasuk
didalamnya penyelesaian,
dikoordinasikan dengan pihak atau
disiplin keilmuan yang berkompeten,
utamanya bidang teknologi informasi
(IT)

Persyaratan Unjuk Kerja:


1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang kemampuan
berkoordinasi dengan pihak atau bidang ilmu lainnya yang
berhubungan dengan bidang atau pekerjaan sistem infromasi geografis
yang dilakukan termasuk pengembangannya sehingga menunjang
kelancaran dan keefektifan proses pekerjaan dan pengembangan
sistem informasi geografis.
2. Aturan dan etika profesi sesuai dengan yang berlaku di masyarakat
profesi, utamanya bidang geomatika (ISI, MAPPIN, PII, DGI dan
lainnya).
3. Pihak dan disiplin keilmuan lain yang dibutuhkan dalam pekerjaan dan
pengembangan sistem informasi geografis diketahui dengan jelas.
4. Kebijakan kebijakan sesuai dengan instansi atau badan yang
bersangkutan (BAKOSURTANAL, JANHIDROS, LAPAN dan lainnya).
5. Peralatan yang dibutuhkan antara lain peralatan yang menunjang
mobilitas, semisal kendaraan roda dua atau roda empat, peralatan
yang berguna sebagai media pencarian informasi berupa media cetak,
media elektronik dan media internet, penyimpanan/perekaman
(storage/recorder) baik konvensional maupun dijital.

Acuan Penilaian:
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan pada peserta yang telah memiliki
pengetahuan tingkat ahli mengenai sistem informasi geografis.
2. Pemahaman tentang dunia teknologi informasi (IT).
3. Memiliki kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi yang baik.
4. Aspek kritikal yang harus dipenuhi:
Memahami proses pekerjaan sistem informasi geografis dari awal
hingga penyelesaian dan kebutuhan akan sistem informasi geografis
oleh bidang yang membutuhkannya sehingga dapat
mengkoordinasikannya dengan pihak atau disiplin keilmuan lain yang
diperlukan.
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

69

5. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:


Wawasan yang luas mengenai berbagai macam pihak dan disiplin
keilmuan yang berhubungan dengan sistem informasi geografis.
6. Level kompetensi kunci:
Kunci 1
Kunci 2
Kunci 3
Kunci 4
Kunci 5
Kunci 6
Kunci 7
3
3
2
3
2
3
2

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

70

KUALIFIKASI
Kualifikasi Kerja
Pada era global sistem pendidikan dan pelatihan suatu negara tidak
dapat lagi terkotak dalam batasan negara

yang bersangkutan, tetapi

harus mampu mengakomodir kebutuhan dunia global, karena pada


ahirnya keluaran dari suatu sistem pendidikan dan pelatihan tersebut akan
memasuki pasar kerja global.
Pesatnya akselerasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin kompleks. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dilandasi dengan lahirnya inovasi-inovasi baru setiap bulan, bahkan harian
akan sangat mempengaruhi sistem pendidikan dan pelatihan.
Di dalam membangun sistem pendidikan dan pelatihan yang
berdaya guna, tanpa kerangka kualifikasi nasional, dari pengalaman akan
menghadapi kendala atau masalah yang cukup serius.
Kerangka Kualifikasi nasional dimaksudkan adalah suatu kerangka
kerja

dari

sistem

sertifikasi

yang

dapat

menyandingkan

dan

mengintegrasikan sistem sertifikat bidang pendidikan dan sistem sertifikat


bidang

pelatihan,dalam

rangka

pemberian

pengakuan

terhadap

kompetensi tenaga kerja.


Sehingga

dengan

kerangka

kualifikasi

nasional

ini

dapat

memberikan kesempatan bagi tenaga kerja untuk melakukan jalur


perpindahan

dari

jalur

pendidikan

ke

jalur

pelatihan

dan

sebaliknya,dengan memperhitungkan kompetensi yang telah dimilikinya.


Maka pengembangan kerangka kerja kualifikasi merupakan salah satu
tonggak dari Pendidikan Nasional dan Sistem Pelatihan Kejuruan.
Kerangka kerja kualifikasi menggambarkan tingkat kualifikasi
dipandang dari segi keluasan dan kedalaman hasil belajar dari program
pendidikan dan pelatihan.
Ciri-ciri utama dapat digambarkan sebagai berikut :

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

71

Kedalaman dan tingkat kesulitan yang diharapkan dari pengetahuan


yang dibutuhkan
Tingkat dan tanggung jawab seseorang dengan tingkat kualifikasi
tertentu yang mungkin diharapkan akan diasumsikan di tempat kerja.
Kadar ketajaman yang mungkin diharapkan seseorang dengan
kualifikasi pada tingkat tertentu
Hubungan dengan pendidikan dan pelatihan atau belajar selanjutnya.
Di samping itu kerangka kerja kualifikasi juga mengemukakan
otoritas kekuasaan untuk memberikan kualifikasi dan pengendalian
kualitas.
Gambaran

tingkat

kualifikasi

secara

luas

mencerminkan

tingkat

pelaksanaan (bukan tingkat pekerjaan) yang ditemukan di industri.


Mereka juga harus menyediakan sejumlah bimbingan pada
keluasan, kedalaman dan penerapan pengetahuan pada tingkat yang
berbeda, sehingga mereka berguna dalam lingkungan institusi/ lembaga
pendidikan dan pelatihan maupun tempat kerja.
Tujuan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan untuk memberikan bekal
keterampilan dan pengetahuan pendukung,serta penerapannya,sehingga
siswa mampu menjadi tenaga kerja yang produktif dan mampu bersaing
dalam mendapatkan tempat kerja maupun dalam mempersiapkan diri
untuk meniti jenjang karir yang lebih tinggi.
Perkembangan yang ada program pendidikan dan pelatihan belum
menyentuh kecenderungan pasar kerja, sehingga para siswa/lulusan
belum mampu meraih kesempatan maksimal dalam mengisi
kerja

tersedia,

karena

lulusan

belum

memiliki

lapangan

pengetahuan

dan

keterampilan dasar yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan di


tempat kerja yang dibutuhkan. Terlebih dengan semakin cepatnya
perubahan pengetahuan dan teknologi yang diterapkan di dunia usaha
Tatanan ekonomi dunia sudah berubah ke tatanan global, sehingga
dunia usaha Indonesia dituntut daya saing yang kuat. Dan untuk itu perlu
restrukturisasi pengelolaan sumber daya, sehingga mampu meningkatkan
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

72

produktivitas, kualitas dan efisiensi

perusahaan

Hal ini hanya dapat

dilakukan dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang


mengelola dan mengoperasikan usaha yang bersangkutan. Karena itu
perlu upaya peningkatan nilai tambah pada sumber daya manusia, yaitu
dengan cara meningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya, baik
melalui pendidikan maupun melalui pelatihan yang selaras dengan
perkembangan pengetahuan dan teknologi yang berkembang.
Pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan kejuruan yang
didasarkan pada kebijakan Keterkaitan dan Kesepadanan perlu terus
dikembangkan dan diterapkan secara konsekwen dan konsisten guna
mencapai tujuannya.
Mengingat bahwa pada saat ini belum ada sistem kualifikasi kerja
yang baku di Indonesia, di mana masing-masing industri/pelaku
usaha/laboratorium mempunyai sistem kualifikasi kerjanya masingmasing, maka dalam menyusun matriks kualifikasi kerja untuk analis
kesehatan

digunakan

acuan

pada

konsep

kualifikasi

kerja

yang

dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Konsep kualifikasi


kerja ini, jenjang kualifikasi dibagi menjadi 4 level kualikasi, yaitu level
kualifikasi A yang setara dengan jenjang Spesialis, level kualifikasi B yang
setara dengan jenjang Analis, level kualifikasi C yang setara dengan
jenjang Teknisi, dan level kualifikasi D yang setara dengan jenjang
Operator.
Jenjang Pendidikan
S2, S3
S1,S2
D1, D2, D3, D4, S1
SMK/SMU

Level Kualifikasi
A
B
C
D

Jenjang Jabatan
Spesialis
Analis
Teknisi
Operator

Dengan mengacu pada sistem penjenjangan tersebut di atas, maka


para lulusan/tamatan SMK bila memasuki dunia kerja akan menjadi
personel Sistem Informasi Geografis dengan level kualifikasi D, yaitu
sebagai Operator.
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

73

Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas dan tanggung jawab


seseorang pegawai yang memangku jabatan tersebut (UU 8 / 74 17. 1).
Jabatan/occupation diartikan sebagai pekerjaan atau kelompok
pekerjaan yang berada di unit-unit organisasi, terdiri dari beberapa tugas
yang sama / hampir sama yang dalam pelaksanaannya memerlukan syarat
yang sama pula.
Kualifikasi jabatan atau Kualifikasi Kerja adalah kemampuan
seseorang untuk melaksanakan tugas/ kelompok pekerjaan sesuai dengan
tingkat pengetahuan, keterampilan, tanggung jawab dan wewenangnya,
sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan dan berdasarkan pada
kebutuhan organisasi.
Dari pendekatan di atas terdapat hubungan antara standar
kompetensi dan kualifikasi. Hubungan tersebut menyatakan bahwa,
kualifikasi merupakan kelompok standar kompetensi yang dipadukan jadi
satu

kesatuan

dalam

suatu

tugas,

berdasarkan

pada

kebutuhan

organisasi.
Dengan

demikian

kualifikasi

merupakan

kelompok

standar

kompetensi yang dipaketkan menjadi satu kesatuan dalam suatu


tugas/job berdasarkan pada kebutuhan organisasi.
Level Kualifikasi jabatan adalah tingkatan jabatan pada suatu
organisasi sesuai dengan tingkat kedalaman dan keluasan pengetahuan
dan tanggung jawab serta wewenangnya.
Kualifikasi lulusan SMK
Lulusan SMK harus memiliki orientasi kerja yang telah mapan dan
pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas-tugas

yang

rutin,

berulang-ulang,

dapat

diprakirakan

serta

prosedural yang membutuhkan pengetahuan teoritis yang terbatas dan


dengan pengawasan yang ketat.
Oleh karena itu lulusan SMK harus mampu melakukan proses kerja
yang terbatas, pengetahuan dan keterampilan kognitif terbatas, jenis
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

74

pekerjaan yang berulang-ulang dengan sedikit kreatif, dan

bekerja di

bawah pengawasan.
Untuk itu peserta didik perlu dibekali dengan kompetensi kompetensi yang luwes yang mencakup kompetensi kunci dan kompetensi
pada bidang keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis).

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

75

ACUAN UMUM
PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
Umum
Pedoman ini merupakan acuan dalam pelaksanaan pengujian dan
sertifikasi kompetensi oleh Lembaga/Unit Sertifikasi Kompetensi Personel/
Profesi, agar dalam melaksanakan pengujian selalu mengikuti prinsipprinsip dasar pengujian, taat azas dan absah serta dapat dipertanggung
jawabkan.
Standar kompetensi

KOMPETENSI

adalah

kemampuan

individual

orang

perorangan untuk mengerjakan suatu tugas / pekerjaan yang


dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap,
sesuai unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Dalam

perkembangan

teori

belajar

Benyamin

Blooms

dikembangkan lebih lanjut bersama para pakar psikologi pendidikan, yang


kemudian menghasilkan suatu konsep awal Standar Kompetensi. Standar
kompetensi adalah pernyataan-pernyataan mengenai pelaksanan tugas
/pekerjaan di tempat kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil keluaran
(output):
Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja

Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari


pekerja.

Bagaimana menilai bahwa kemampuan pekerja telah berada pada


tingkat yang diharapkan.
Standar Kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan

yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap


kerja serta penerapannya ditempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja
yang dipersyaratkan. Standar Kompetensi merupakan rumusan tentang
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

76

kemampuan yang harus dimiliki seseorang / orang perorangan untuk


melakukan suatu tugas/ pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan,
keterampilan dan didukung sikap, serta penerapannya sesuai dengan
unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Standar Kompetensi tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan
suatu tugas, tetapi dilandasi pula bagaimana serta mengapa tugas itu
dikerjakan. Dengan kata lain standar kompetensi meliputi faktor-faktor
yang

mendukung,

seperti

pengetahuan

dan

kemampuan

untuk

mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta


kemampuan mentransfer dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan
pada situasi dan lingkungan yang berbeda.
Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang /
orang perorangan, maka yang bersangkutan akan mampu :

Bagaimana mengerjakan suatu tugas/pekerjaan.

Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat


dilaksanakan.

Apa yang harus dilakukan, bilamana terjadi sesuatu yang berbeda


dengan rencana semula.

Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk


memecahkan masalah dan atau melaksanakan tugas/pekerjaan
dengan kondisi yang berbeda.
Standar Kompetensi dapat dimanfaatkan pada Lembaga Pendidikan

dan Pelatihan, Perusahaan dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel.


Pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan:
Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan
Kurikulum dan pengembangan pengajaran. Serta sekaligus mendorong
konsistensi dalam penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan, dan
penetapan Kualifikasi Pendidikan dan atau Pelatihan
Pada Dunia Usaha / Perusahaan:
Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai alat manajemen, terutama
dalam:
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

77

Menentukan organisasi kerja dan perancangan jabatan.

Membantu dalam evaluasi/penilaian karyawan dan


pengembangannya.

Membantu dalam rekrutmen

Mengembangkan program Pelatihan yang khas/spesifik sesuai


kebutuhan Perusahaan.

Pada Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel:


Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan:

Klasifikasi dan Kualifikasi

Kriteria pengujian dan instrumen/alat ukur pengujian.

Gambaran Umum Sistem Pengujian


Hasil akhir suatu pelaksanaan pengujian sebagai bagian dari
penilaian /pengujian sertifikasi adalah untuk konfirmasi atau jaminan
bahwa seseorang dapat melaksanakan suatu tugas di tempat kerja sesuai
dengan standar yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi sektor
industri/usaha yang relevan.
Peran sistem pengujian adalah sebagai acuan prinsip-prinsip,
metode pengujian, dan aturan-aturan pelaksanaan penilaian/pengujian
sertifikasi yang dibutuhkan agar proses penilaian/pengujian dapat dijamin
berdasarkan Standar Kompetensi, dilaksanakan secara adil, valid, dan
konsisten.
Prinsip Dasar Pengujian Kompetensi
Prinsip-prinsip Pengujian
Dalam melaksanakan pengujian harus memenuhi prinsip-prinsip:
dapat dipercaya, fleksibel, adil, dan valid

Agar dapat dipercaya, maka metode dan prosedur pengujian


harus

meyakinkan,

sehingga

Standar

Kompetensi

dapat

dilaksanakan secara konsisten.


Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

78

Agar fleksibel, maka pengujian harus dapat dilaksanakan di


tempat kerja, di kelas, atau perpaduan dari keduanya, serta
memberikan keleluasaan tentang: bagaimana, di mana, dan
kapan kompetensi tersebut dicapai/diperoleh.

Agar adil, maka pengujian tidak boleh ada pembedaan perlakuan


antara satu peserta dengan lainnya.

Agar valid, pengujian harus menguji apa yang seharusnya


ditetapkan untuk diuji. Bukti-bukti yang berkaitan dengan standar
yang diujikan harus dikumpulkan secara seksama.
Beberapa prinsip pengujian berikut ini yang perlu diikuti bila

menyelenggarakan pengujian dan akan menjadi acuan dalam mengkaji


ulang sistem pengujian itu sendiri.

Proses yang transparan: Penguji dan peserta ujian harus sama-sama


mengetahui dan menyadari apa yang akan diujikan, serta proses dan
prosedur pelaksanaannya. Peserta ujian juga harus menyadari bahwa
yang bersangkutan memiliki hak sanggah bila merasa tidak diperlakukan
sesuai dengan aturan yang diberlakukan.

Memiliki validitas: Pengujian dapat dianggap valid apabila mereka


menguji apa yang seharusnya diujikan. Penguji harus sepenuhnya
menyadari bahwa apa yang harus diujikan, di mana secara jelas dan rinci
dapat mengumpulkan bukti-bukti yang dibutuhkan sebagai dasar untuk
mempertimbangkan

bahwa

yang

bersangkutan

telah

mencapai

kompetensi yang dimaksud.

Dapat dipercaya: pengujian dilakukan secara konsisten, di mana


formulasi metode dan prosedur yang digunakan dapat mengukur
kompetensi seseorang dengan berbagai konteks pekerjaan dengan
perlakuan yang sama.

Fleksibel: pengujian yang dilakukan harus memiliki keleluasaan dalam


penerapannya, serta dapat dilaksanakan dengan berbagai kondisi serta
situasi sepanjang masih dalam batas yang dituntut oleh standar dimaksud.

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

79

Berkeadilan:

pengujian

dapat

dikatakan

adil

bila

dalam

penyelenggaraannya memberikan perlakuan yang sama terhadap semua


peserta. Setiap individu harus secara jelas memahami apa yang diujikan
dan proses untuk pengujiannya. Pengujian harus didasarkan pada buktibukti yang dikumpulkannya dan tidak berdasar pada faktor subjektif
kemampuan individu seseorang.

Praktis: pengujian yang dilaksanakan tidak berarti harus mahal dan


menyita waktu, terutama bagi peserta ujian atau pihak lain yang terkait
dalam proses. Pengujian harus praktis untuk peserta ujian dan
penyelenggara pengujian.
Metode Pengujian
Metode yang digunakan dalam pengumpulan bukti-bukti harus tepat
dalam konteks dengan penguji dan yang diuji. Metode-metode tersebut
meliputi:

Pemberian

pertanyaan

mengenai

pekerjaan

berdasarkan

Instruksi Kerja/ SOP (Standard Operation Procedure) atau W.I.


(Work Instruction)

Menggunakan Portofolio

Penugasan untuk mengungkap penugasan dalam:


Mengumpulkan dan mengolah informasi.
Menyampaikan informasi
Merencanakan dan mengatur kegiatan
Bekerjasama dalam tim
Menggunakan ide, teknik dan teknologi yang relevan
Memecahkan masalah

Observasi (wajib)

Wawancara (wajib)

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

80

Bahan Acuan untuk Pengujian


Bahan

acuan

untuk

pengujian

kompetensi

adalah

standar

kompetensi yang ditetapkan dan diberlakukan oleh instansi/institusi yang


berwenang. Standar kompetensi tersebut memberikan uraian secara rinci
tentang kompetensi berdasarkan pada tingkat kesulitan dan cakupan
pekerjaan yang dapat ditanganinya, serta kemungkinan pelaksanaannya di
dalam atau di luar tempat kerja [on atau off the job]
Kualifikasi Penguji
Pengujian atau penilaian terhadap angkatan kerja dan atau tenaga
kerja dilakukan oleh tim penilai / asesor, yang diangkat dan diberi tugas
oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel.
Penilai / Asesor yang ditunjuk harus memenuhi persyaratan kualifikasi
minimal, antara lain:

Menguasai kualifikasi dan unit-unit kompetensi yang akan diujikan.

Memiliki pengetahuan tentang kebijakan dan program serta


kegiatan dibidang industri dimana unit kompetensi tersebut
diterapkan

Memiliki pengetahuan kerja dan kebijakan yang berlaku di industri


yang bersangkutan.

Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan


pengujian / penilaian meliputi, perencanaan, penyelenggaraan dan
pengkajian pengujian.

Panduan Penyelenggaraan Pengujian


Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menyelenggarakan
pengujian yaitu:

Identifikasi

Standar

Kompetensi

Bidang

Geomatika

(Sistem

Informasi Geografis) yang akan diujikan.


Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

81

Bila dianggap perlu, identifikasi standar khusus yang dirancang


untuk keperluan tertentu yang akan diujikan.

Memformulasikan

Standar

Kompetensi

ke

dalam

instrumen

pengujian sesuai dengan format dan metode yang disepakati.


Di dalam melaksanakan pengujian perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1

Perlu ada Tata cara dan Prosedur penilaian serta kriteria yang
objektif dalam penilaian. Dan Penilaian harus efektif dan efisien

Semua pemohon harus mendapatkan pelayanan yang


sama dan tidak memihak/berbeda pelayanan.

Penilai harus mempunyai kompetensi sebagai penilai dan


dalam keadaan sehat jasmni dan rochani

Harus ada kriteria objektif dalam Penilaian.

Harus mempunyai pemahaman yang sama tentang kualitas


dari yang dinilai.

2. Harus mempunyai Prosedur dan Petunjuk tata cara pengambilan


dan pengumpulan bukti-bukti tentang Kompetensi

Kapan dilakukan pengumpulan bukti-bukti

Dimana dilakukan pengumpulan bukti-bukti.

Siapa yang mengumpulkan

3. Menentukan Standar.
Ada 3 standar penting, yaitu kuantitas, kualitas dan tingkat kesalahan.
Ada 2 tahap penilaian, yaitu Pengumpulan bukti-bukti dan Penilaian.
Penialain Kompetensi meliputi :

Pengembangan kriteria pelaksanaan

Pengembangan kriteria penilaian

Pengumpulan bukti-bukti

Penilaian

4. Keabsahan dan Pertanggung jawaban Penilaian :


Keabsahan ;

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

82

apakah intrumen penilaian itu benar mengukur kompetensi


tertentu.
Prosedur Penilaian harus valid dan tidak ada kesalahan.
Membuat sertifikat, membuat prakiraan keadaan masa
mendatang yang mempunyai pengertian, bahwa Lembaga
Sertifikasi/ Penilai mengizinkan siapapun untuk melihat/
memeriksa sertifikat, untuk membuat suatu gambaran
tentang penampilan kerja seseorang yang memegang
sertifikat tersebut di masa mendatang.
Penilaian dalam arti teknis harus valid dan Sertifikat harus
mempunyai batas waktu masa berlaku. (pemegang sertifikat
bila tidak menggunakan keterampilannnya/ berhenti dari
pekerjaan tsb, pindah posisi jabatan yang kompetensinya
berbeda dll., maka hasil unjuk kerjanya akan menurun).
Untuk memperpanjang bisa dengan memberikan laporan
masih melakukan pekerjaan sesuai kompetensi dan unjuk
kerjanya, artinya menunjukkan kompetensinya terpelihara.
Dalam melakukan pengujian tertulis tentang Teori pada
beberapa situasi mungkin ada gunanya, tetapi bila tidak
berhati-hati,

maka

laporan

yang

berdasarkan/merupakan kemampuan dalam

dibuat

mengerjakan

ujian tertulis dan bukannya berdasarkan kompetensi yang


telah ditetapkan bagi pemohon/peserta ujian..
Pertanggung jawaban :
Apa yang dapat dikatakan penilaian yang dapat dipercaya
dalam konteks penilaian kompetensi.
Pertanggungjawaban dapat berarti pula adanya kesamaan
hasil penilaian yang dilakukan penilai yang satu dengan
penilai yang lain atau bila penilaian dibuat oleh penilai yang
sama pada hari yang lain (berikutnya)

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

83

Menjaga kerahasiaan tentang orang yang dinilai adalah hal


yang perlu dipertanggung jawabkan oleh Penilai.
Untuk meningkatkan pertanggung jawaban maka perlu :
-

Pembentukan kriteria yang disetujui

Pengukuran ulang

Banyak pelatihan dan kegiatan penilaian bagi Penilai.

Pembentukan Kriteria yang objektif adalah hal yang sangat


penting
5.

Efektivitas biaya :
Untuk meningkatkan pertanggung jawaban penilaian, umumnya
melibatkan banyak orang dalam proses pengujian dan penilaian dan
sering terjadi pengulangan pengujian/penelaahan berkali-kali untuk
mendapatkan data yang akurat,tetapi manfaat ini menyebabkan
biaya meningkat.
Untuk

itu

perlu

meningkatkan

pertanggung

jawaban,

tanpa

pengeluaran biaya yang tidak perlu,dengan tetap memperhatikan


efektivitas biaya.
6.

Metode Penilaian
Penilaian harus berhubungan erat dengan penampilan kerja dalam
pekerjaan (memang ini memerlukan waktu dan latihan bagi Penilai)
Hal ini harus menjadi pernyataan-pernyataan yang objektif dan
kriteria penilaian yang membuat pernyataan objektif tersebut dapat
diukur.

7.

Melaporkan dan menyimpan data


Sistem manajemen informasi yang digunakan untuk menyimpan
informasi

mengenai

berbagai

kegiatan

penerapan

standar

kompetensi.
Selama tahap pengembangan dapat digunakan untuk menyimpan
data-data peserta dan mencatat hasil masing-masing peserta ujian
serta memantau yang telah diberi sertifikat.

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

84

Sehingga mempunyai gambaran menyeluruh mengenai unjuk kerja


Unit sertifikasi kompetensi personel dan sekaligus untuk melakukan
evaluasi dan perencanaan program berikutnya.
Laporan antara lain memuat :

Melaporkan pelaksanaan Program Pengujian.

Melaporkan jumlah dan kompetensi apa saja yang telah


diujikan.

Melaporkan tingkat kualifikasi kompetensi yang telah


dilaksanakan dan hasil yang diperlihatkan para peserta uji.

Melaporkan kriteria dan instrumen uji dengan materi


interpretatif yang cocok.

8.

Pemeliharaan Standar :
Standar-standar yang dipakai dijaga/dipelihara bukan berarti statis,
tetapi dinamis sesuai dengan perkembangan/ perubahan yang
terjadi.
TATA CARA PENILAIAN

METODA PENILAIAN :
Metoda penilaian yang umum mencakup :

Pengamatan ditempat kerja

Pada sistem kerja tiruan ( Simulaor )

Pada alat latihan-latihan praktis

Penilaian lisan dan tulisan ( penilaian ini sebatas


untuk mengetahui latar belakang )

Portofolio.

Menerapkan suatu pendekatan terpadu terhadap penilaian Kompetensi


sebagai kemampuan yang dapat diambil serta paduan berbagai macam
Pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk dipakai/diterapkan di tempat
kerja
Tugas tugas kemudian dinilai,demikian pula kemampuan dalam :

Menangani sejumlah tugas

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

85

Berhadapan dengan situasi beragam.

Mengkoordinasi dan mengorganisasi pekerjaan.

Berhadapan dengan berbagai kemungkinan, seperti


gangguan dll.

Bergaul dengan kelompok-kelompok dan pribadipribadi.

Mengikuti sayarat-syarat pekerja,kesehatan ,


keamanan dan keselamatan.

Berkomunikasi secara efektif

KETERAMPILAN PERUSAHAAN :
Keterampilan perusahaan umumnya meliputi :

Mendapatkan akses dalam menuju dan menggunakan


informasi.

Menyesuaikan diri dengan perubahan dan mengelola


perubahan.

Berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulisan

Mengelola waktu

Memakai strategi-strategi belajar

Mengatasi permasalahan

Bekerja sebagai bagian dari sebuah Tim.


( masing-masing dibagi kedalam 4 kemampuan )

JENIS-JENIS KETERAMPILAN :

Keterampilan dalam melakukan tugas

Keterampilan mengelola tugas

Ketempilan mengelola gangguan atau hal-hal yang


kebetulan.

Keterampilan dalam lingkungan pekerjaan.

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

86

KRITERIA PRESTASI :
Penilaian akan efektif bila seluruh penilai memahami dengan benar dan
konsisten tentang kriteria prestasi.

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

87

DAFTAR UNIT KOMPETENSI


NO

KODE

JUDUL UNIT KOMPETENSI

GM. SIG. 101. A

Mengumpulkan Data Spasial dan Data Non Spasial

GM. SIG. 102. A

Mentransformasi Bentuk Data Spasial dan Data Non Spasial

GM. SIG. 103. A

Melakukan Pekerjaan Awal Pembangunan Basis Data

GM. SIG. 201. A

Memahami Hardware dan Software Yang Digunakan dalam Proses SIG

GM. SIG. 202. A

Mentransformasi Koordinat dari Sistem Yang Ada di Dalam SIG

GM. SIG. 203. A

Mentransformasi Jenis Data Spasial dari Bentuk Tertentu kedalam Bentuk


yang Lain dalam Sistem Informasi Geografis

GM. SIG. 204. A

Mendesain Penulisan Data Spasial dan Non Spasial yang Diperlukan dalam
Pembuatan SIG Sesuai dengan Sistem Rekomendasi Analis

GM. SIG. 205. A

Memahami dan Mampu Melakukan Penulisan Bahasa Pemrograman Desain

GM. SIG. 206. A

Memahami dan Mampu Menyebarluaskan Hasil Sistem Informasi Geografis

Data Spasial dan Data Non Spasial


Melalui Media yang layak Digunakan
10

GM. SIG. 301. A

Perencanaan Desain Sistem Informasi Geografis

11

GM. SIG. 302. A

Mengidentifikasi Basisdata Sistem Informasi Geografis

12

GM. SIG. 303. A

Merencanakan Tahapan Analisis Pemecahan Suatu Masalah dalam Sistem


Informasi Geografis

13

GM. SIG. 304. A

Mengevaluasi dan Menginterpretasi Hasil Analisis dari Proses Sistem


Informasi Geografis

14

GM. SIG. 305. A

15

GM. SIG. 401. A

Merencanakan Desain Tampilan Sistem Informasi Geografis


Menterjemahkan Permasalahan Yang Akan Dianalisa atau Ditampilkan
dengan Sistem Informasi Geografis bagi Berbagai Disiplin Keilmuan

16

GM. SIG. 402. A

17

GM. SIG. 403. A

Menetukan Kelayakan Suatu Pekerjaan Sistem Informasi Geografis


Memimpin dan Mengorganisir Sumber daya dalam Pekerjaan Sistem
Informasi Geografis

18

GM. SIG. 404. A

19

GM. SIG. 405. A

Mengembangkan Penyelesaian Sistem Informasi Geografis Sesuai Dengan


Kemajuan Teknologi
Berkoordinasi dengan Pihak atau Bidang Ilmu Lain Yang Diperlukan Dalam
Penyelesaian dan Pengembangan suatu Sistem Informasi Geografis

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

88

PETA UNIT-UNIT KOMPETENSI


NO

KODE

JUDUL UNIT KOMPETENSI

GM. SIG. 101. A

Mengumpulkan Data Spasial dan Data Non Spasial

OPT
*

GM. SIG. 102. A

Mentransformasi Bentuk Data Spasial dan Data Non

JENJANG
TEK

ANL

SPS

Spasial
3

GM. SIG. 103. A

Melakukan Pekerjaan Awal Pembangunan Basis Data

GM. SIG. 201. A

Memahami Hardware dan Software Yang Digunakan

*
*

dalam Proses Sistem Informasi Geografis


5

GM. SIG. 202. A

Mentransformasi Koordinat dari Sistem Yang Ada di

Dalam Sistem Informasi Geografis


6

GM. SIG. 203. A

Mentransformasi Jenis Data Spasial dari Bentuk

Tertentu kedalam Bentuk yang Lain dalam Sistem


Informasi Geografis
7

GM. SIG. 204. A

Mendesain Penulisan Data Spasial dan Non Spasial

yang Diperlukan dalam Pembuatan SIG Sesuai


dengan Sistem Rekomendasi Analis
8

GM. SIG. 205. A

Memahami dan Mampu Melakukan Penulisan Bahasa

Pemrograman Desain Data Spasial dan Data Non


Spasial
9

GM. SIG. 206. A

Memahami dan Mampu Menyebarluaskan Hasil

Sistem Informasi Geografis Melalui Media yang layak


Digunakan
10

GM. SIG. 301. A

Perencanaan Desain Sistem Informasi Geografis

11

GM. SIG. 302. A

Mengidentifikasi Basisdata Sistem Informasi

Geografis
12

GM. SIG. 303. A

Merencanakan Tahapan Analisis Pemecahan Suatu

Masalah dalam Sistem Informasi Geografis


13

GM. SIG. 304. A

Mengevaluasi dan Menginterpretasi Hasil Analisis

14

GM. SIG. 305. A

Merencanakan Desain Tampilan Sistem Informasi

dari Proses Sistem Informasi Geografis


*

Geografis
15

GM. SIG. 401. A

Menterjemahkan Permasalahan Yang Akan Dianalisa

atau Ditampilkan dengan Sistem Informasi Geografis


bagi Berbagai Disiplin Keilmuan
16

GM. SIG. 402. A

Menetukan Kelayakan Suatu Pekerjaan Sistem

Informasi Geografis
17

GM. SIG. 403. A

Memimpin dan Mengorganisir Sumber daya dalam

18

GM. SIG. 404. A

Mengembangkan Penyelesaian Sistem Informasi

Pekerjaan Sistem Informasi Geografis


*

Geografis Sesuai Dengan Kemajuan Teknologi


19

GM. SIG. 405. A

Berkoordinasi dengan Pihak atau Bidang Ilmu Lain

Yang Diperlukan Dalam Penyelesaian dan


Pengembangan suatu Sistem Informasi Geografis

Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

89

DAFTAR PUSTAKA
Australian National Training Authority, Gis.com, OrdnanceSurvey.com,
ohtcps.org, geoworld.
[PDF] Education for GIS Professionals around the world
www.giscampus.org/eugises2002/pdf/4_4.pdf
Albrecht, J. 1998. Issues in the Qualification and Certification of
Geoinformation Personnel. Presented at the 10th Colloquium of the
Spatial Information Research Centre, University of Otago, New
Zealand, 16-19 November 1998
Draft Kompetensi Sistem Informasi Geografi (SIG) DGI, 1999
GIS ForumUrisa Drafts Certification,
eciolist.state.ar.us/pipermail/gisusersforum/ 2001October/000797.html - 15k
GIS ForumUrisa Drafts
Certification,eciolist.state.ar.us/pipermail/gisusersforum/ 2001October/000796.html - 10k
http://www.esri.com
http://www.gis.com
http://www.ordnancesurvey.co.uk
http://www.ordnancesurvey.co.uk/partnerships/
Huxhold, W.E. (2003). URISA Begins GIS Certification Program. Begin
Kompetensi
http://dusk.geo.orst.edu/ucgis/news/fall01/certification.pdf
Johnson, S. GIS ForumUrisa Drafts Certification.
shelby.johnson@mail.state.ar.us. Wed, 31 Oct 2001 09:09:33 0600
Medley, PB., 2001. GIS ForumUrisa Drafts Certification. Paul B. Medley.
medley@uamont.edu. Wed, 31 Oct 2001 10:33:31 -0600
November 1998 GIS URISA "Marketplace" (fwd) Richard Roth
mailto:rroth@u.washington.edu Mon, 16 Nov 1998 08:14:44 -0800
(PST)
Obermeyer, N.J. and H. J. Onsrud, 1997. Educational Policy and GIS:
Accreditation and Certification. June 1997
PDF] URISA Begins GIS Certification
rogram,dusk.geo.orst.edu/ucgis/news/fall01/certification.pdf
Prahasta Eddy, Konsep Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis,
Informatika Bandung, 2001
Report of the GIS Technician Certification Work Group Chair - Secretary
of State Elaine Marshall
Naskah Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Geomatika (Sistem Informasi Geografis)

89

Anda mungkin juga menyukai