Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan paper ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan
dengan baik.
Paper ini disusun agar pembaca dapat memperluas Ilmu tentang Segmentasi, Pentargetan,
Pemosisian, dan Mengelola Produk dalam konteks Hospitality yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Paper ini di susun oleh penyusun dengan kerjasama yang baik
antar anggota kelompok. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pemasaran Hospitality yang
telah membimbing dan mengajarkan kami agar dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Semoga paper ini dapat bermanfaat dan bisa memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran
dan kritiknya. Terima kasih.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN....................5
2.1 Segmentasi pasar pada Industry Hospitality..5
2.2 Penargetan Pasar pada Industri Hospitality...8
2.3 Pemosisian untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif pada Industri Hospitality.10
2.4 Mendisain dan Mengelola Produk pada Industri Hospitality....13
2.5 Keputusan Pemberian Merek pada Industri Hospitality........15
2.6 Strategi Siklus Kehidupan Produk pada Idustri Hospitality..16
2.7 Pemasaran Internal pada Industri Hospitality17
2
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangannya, istilah pasar mempunyai banyak arti. Semula pasar merupakan
tempat dimana penujal dengan pembeli bertemu untuk tukar-menukar barang jasa. Bagi pakar
ekonomi, pasar adalah seluruh penjual dan pembeli melakukan transaksi barang dan jasa.
sedangkan Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan
baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan,
dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat
diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Dalam era
persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin
memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada
strategi pemasaran yang dijalankannya . Produk produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu
proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan
kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela
untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan yang
setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa
merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada
konsumen harus ada perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan
level bawah .
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah banyaknya
saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari produk lain. Hal tersebut
merupakan tanggung jawab besar yang harus dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap
eksis didalam persaingan bisnis. Persaingan yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang
terus terjadi harus dapat dijadikan pelajaran oleh manajemen pemasaran agar dapat secara
proaktif mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa sekarang dan akan
datang.
3
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
4
Segmentasi pasar merupakan pembagian kelompok pembeli yang memiliki
perbedaan kebutuhan, karakteristik, ataupun perilaku yang berbeda di dalam suatu pasar
tertentu. Segmentasi pasar bisa juga diartikan sebagai pengidentifikasian analisis
perbedaan para pembeli di pasar.
Segmentasi pasar menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong adalah pembagian
sebuah pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda. Segmentasi pasar
dapat dimaksudkan sebagai pembagian pasar yang berbeda-beda (heterogen) menjadi
kelompok-kelompok pasar yang homogen, di mana setiap kelompoknya bisa ditargetkan
untuk memasarkan suatu produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan, ataupun
karakteristik pembeli yang ada di pasar tersebut
Tidak ada cara tunggal untuk mensegmentasi sebuah pasar. Pemasar harus
berusaha menggunakan variabel segmentasi yang berbeda-beda, baik yang berdiri
sendiri maupun yang bersifat gabungan, dengan harapan dapat memperoleh cara terbaik
melihat struktur pasar. Disini akan disajikan variabel-variabel geografi, demografi,
psikografi,dan prilaku yang digunakan untuk mensegmentasi pasar pelanggan
2.1.2 Segmentasi geografis
Membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda-beda seperti bangsa, Negara
bagian, wilayah khusus, daerah otonomi, kota, atau kawasan pemukiman. Yang
memutukan untuk beroperasi di satu, beberapa, ataupun di semua wilayah geografi
memberi perhatian pada kebutuhan dan keinginan diberbagai wilayah geografis.
Informasi demografi paling mudah dijangkau dan paling murah untuk mengidentifikasi
target market. Sangat banyak informasi atau data yang sudah tersedia dari berbagai
sumber, yang kebanyakan berasal dari internet.
5
Pada segmentasi psikografi pengelompokan didasarkan pada karakteristik setiap
konsumen, seperti motivasi, kepribadian, presepsi, interest, minat dan sikap. Pada
segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan, sbb:
a. Status sosial, contoh: pemimpin, masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan
menengah dan golongan rendah.
b. Gaya hidup, contoh: modern, tradisional, kuno, boros, hemat dan mewah.
c. Kepribadian, contoh: penggemar, pecandu dan pemerhati suat produk
Contoh: Honda mengeluarkan Sepeda motor skuter matic Honda Beat untuk kalangan
wanita yang lebih girly , apalagi terdapat warna pink yang banyak disukai oleh wanita
khususnya remaja yang girly modis.
6
menjadi beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen
benar-benar loyal, mereka selalu membeli satu macam merek. Kelompok lain agak
loyal, mereka loyal pada dua merek atau lebih dari satu produk atau menyukai satu
merek tetapi kadang-kadang membeli merek lain. Pembeli lain tidak menunjukkan
loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali atau
mereka membeli apapun yang diobral.
7
Kemudian pengiklan harus memutuskan berapa banyak segmen yang akan diliput.
Pengiklan dapat mengabaikan perbedaann antar segmen, mengembangkan berbagai
penawaran pasar untuk beberapa segmen (pemasaran serbasama), atau menggarap satu
atau beberapa segmen (pemasaran terpadu). Keputusan peliputan pasar akan dipengaruhi
oleh faktor-faktor seperti sumber daya perusahaan, homogenitas produk dan pasar, tahap
siklus hidup produk dan strategi pemasaran bersaing. Dalam memilih segmen sasaran,
para pemasar perlu menyadari adanya keterkaitan antar segmen serta kemungkinan
pergerakan ke segmen lain.
8
Pemasar membidik segmen tunggal merupkan pembidik pasar yang sederhana. Dengan
berkonsentrasi pada segmen tunggal. Perusahaan lebih mudah mendapatkan pengetahuan
tetntng kebutuhan segmen dan meraih posisi pasar yang kuat dalam segmen tersebut,
sehingga perusahaan menikmati ekonomis melalui spesialisasi produksi, distribusi dan
promosinya. House of Lauder and Chanel membidik knsentrasi pasar ksmetik kelas atas yang
bergengsi.
b. Segmen yang tidak membeda-bedakan
Pemasar membidik pasar seluruh pelanggan dengan semua prduk yang mereka butuhkan.
Perusahaan mengabaikan perbedaan segmen dan meraih seluruh pasar dengan satu
penawaran pasar. Hanya perusahaan besar saja yang mampu melakukan pembidikan pasar
yang tdak membeda-bedakan. Contoh : Coca cola membidik pasar minuman.
c. Segmen yang membeda-bedakan
Pemasar membidik pasar berbagai segmen pasar dan merancang programyang berbeda
pada masing-masing segmen. Pembidikan pasar ini lebih ambisius daripada pemasaran
dengan konsentrasi pasar tunggal dan memberikan peluang perusahaan mencapai cakupan
pasar yang lebih luas. Contoh : Uniliver, Procter & Gamble menggunakan pembidikan pasar
dengan cara ini.
9
Hasilnya, berdasarkan sudut pandang kuantitas tampil dalam tiga bentuk pilihan, yaitu:
segmen satu, segmen double, dan segmen multiple.Segmen satu menempatkan bisnis
berhadapan dengan sebuah kelompok konsumen. Penggandaan kelompok konsumen
terjadi manakala hadir fleksibilitas strategi penentuan posisi untuk segmen satu.
Sedangkan segmen multiple dimaksudkan untuk bisnis yang berhadapan dengan semua
kelompok dalam pasar dengan tujuan mendominasi posisi pasar. Kematangan pasar,
penyebaran konsumen, posisi di pasar, struktur dan intensitas persaingan, sumber daya
dan kemampuan bisnis, perhatian terhadap efisiensi ekonomi dalam keberadaannya
sebenarnya mempengaruhi penentuan bentuk segmen. Enam unsur penentu segmen
tersebut, bergerak berbanding lurus dengan sistematis pergerakan dari segmen satu ke
segmen multiple.
Misalnya, semakin matang pasar maka semakin penting segmen multiple. Segmen
satu mudah menghasilkan keunggulan bersaing dalam sifatnya namun terikat cincin
pertunangan dengan satu kelompok konsumen. Jika kelompok konsumen tersebut
menikah dengan orang lain maka dapat dipastikan kembali menjomblo, bukan?. Segmen
double lebih memerlukan sedikit sumber daya daripada segmen multiple, spesialisasi
mampu membangun keunggulan, dan ada probabilitas untuk menentukan konsumen
secara yakin. Namun, segmen double mudah diserang bisnis besar dan juga dilingkari
cincin tunangan segmen. Sedangkan segmen multiple memberikan kesempatan posisi
pasar kuat, perluasan penjualan, pengetahuan menyeluruh dan luas tentang pasar. Akan
tetapi, sumber daya, kompleksitas strategi, penurunan keunggulan bersaiang
menyertainya.
2.3.2 Strategi penetapan posisi
Pembidikan pasar ini menentukan pesaing perusahaan. Perusahaan harus meneliti posisi
pesaing dan memutuskan posisinya yang terbaik. Penentuan posisi adalah tindakan
untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang ditawarkan sehingga pelanggan
dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan perusahaan dalam
kaitannya dengan pesaing. Tugas penentuan posisi terdiri dari tiga langkah: mengenali
keunggulan bersaing yang mungkin untuk dimanfaatkan, memilih yang paling tepat
dan secara efectif mengisyaratkan kepada pasar tentang posisi yang dipilih
perusahaan.
Strategi penentuan posisi produk perusahaan kemudian akan memungkinkan perusahaan
beranjak ke langkah berikutnya, yaitu merencanakan strategi pemasaran bersaingnya.
Penentuan posisi dapat dikelompokkan menjadi penentuan posisi menurut nilai, menurut
pesaing, menurut manfaat, menurut penggunaan, menurut pemakai, menurut kategori
produk, dan. menurut atribut
10
keunggulan bersaing dan secara efektif mengkomunikasikan dan memberikan posisi yang
terpilih itu secara berhati-hati kepada pasar sasaran terpilih.
Perusahaan dapat membedakan dirinya dengan pesaing dengan merangkai
keunggulan bersaing. Perusahaan memeberikan keunggulan bersaing karena menawarkan
kepada konsumen harga yang lebih rendah dibandikan dengan produk serupa atau karena
memberikan lebih banyak manfaat yang dapat memberikan harga yang lebih tinggi. Jadi,
perusahaa harus membandingkan harga dan produknya terhadap pesaing terus menerus
mencari perbaikan yang mungkin. Sepanjang dia dapat melakukan lebih baik
dibandingkan pesaing, perusahaan telah berhasil mencapai keunggulan bersaing.
11
5. Deferensiasi citra, membedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan identitas
melalui penetapan posisi, perbedaan lambing dan perbedaan iklan.
12
misalnya, perusahaan itu harus mempekerjakan karyawan atas pemberian pelayanan yang
baik, dan mengembangan pesan penjualan dan iklan untuk menyiarkan keunggulan
layanannya.
13
Produk bukanlah sekedar dari kumpulan fitur berwujud. Konsumen cenderung
melihat produk sebagai paket manfaat yang rumit yang dapat memuaskan kebutuhan
mereka. Ketika merancang produk, para pemasar harus lebih dahulu
mengidentifikasikan kebutuhan inti konsumen yang akan dipenuhi oleh produk tersebut.
Kemudian perencana produk mendesain produk actual dan mencari cara menambah
manfaat produk tersebut untuk menciptakan paket manfaat yang paling memuaskan
konsumennya. ( Kotler & Armstrong, 2003, p. 341 )
Persoalan produk
A. Tahap bergabung
Kerap diperkuat dengan pemberian sample. Pelancong keluar negeri sering merasa
enggan untuk memesan makanan lokal. The inter-continental hotel di Jakarta
mnggunakn inovasi yang dapat meningkatkan gairah pelanggan dengan mengmbil
langkah menjual makanan lokal dengan contoh menggunakan kereta dorong bercorak
daerah petang hari di ruang koktal bersebelahan dengan lobi
B. Fase mengkonsumsi
Jika terjadi jasa konsumsi. Pada restaurant, kejadiannya adalah ketika pelanggan sedang
bersantap. Pada hotel adalah ketika seorang menjadi tamu. Pendisain produk pariwisata
harus memahami bagaimana tamu berinteraksi dengan produk. Hotel bisnis yang
menyediakan fasilitas aneka bantuan khusus yang itunjukan bagi pasar kelas atas harus
melatih karyawannya agar dapat memenuhi keinginan pelancong kelas baru itu.
C. Fase melepaskan
14
Terjadi ketika produk sudah selesai digunakan oleh pelanggan yang selanjutnya pergi.
Sebagi contoh, disebuah hotel tamu mungkin akan memerlukan bantuan pelayan untuk
membawa kopernya. Ia mungkin harus menyelesaikan pembayaran dan butuh kendaraan
ke bandara. Pemikiran seksama yang ketiga ini mungkin akan membantu para manajer
untuk memahami bagaimana pelanggan akan berinteraksi dengan sistem pemberian
pelanggandan menciptakan produk yang akan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
2.5.3 lima kondisi dibawah ini mendorong pengambilan keputusan penetapan merek
15
1. produk akan lebih mudah dikenali jika menggunakan nama merek atau tanda merek
2. produk dipersepsikan mempunyai nilai tinggi ntuk harganya
3. kualitas dan standar mudah dipertahankan
4. permintaan atas kelas produk umum cukup besar sehingga dapat mendukung rantai
regional, nasional atau intenasional. Pengembangan massa yang sangat menentukan
keberhasilan merek untuk mendukung biaya overhead iklan dan administrasi itu
penting.
5. Tedapat ekonomi skala.
16
dengan pelanggan yang sebenarnya, terlebih dahulu mereka harus mencoba berinteraksi
kepada pegawai lainnya. Agar rencana pemasaran sebuah perusahaan berjalan baik maka
sebelumnya perlu dilakukan pembinaan terhadap karyawan. Gagal atau suksesnya
pemasaran, sangat tergantung pada karyawan. Oleh sebab itu karyawan harus dilatih
memberi pelayanan sebaik mungkin.
Dalam konteks perusahaan, internal marketing mencakup:
1. Kesiapan
Kesiapan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai job description-nya merupakan
aspek penting yang harus dipenuhi, karena hal itu mendasari kinerja karyawan dalam
perusahaan. Contohnya sopir, terlebih dahulu mereka harus punya SIM dan kemampuan
mengemudi.
2. Kepedulian
Kepedulian berdasarkan kinerja adalah kunci sukses yang dimiliki perusahaan-
perusahaan besar di seluruh dunia. Contoh kecil sebuah kepedulian adalah mengantarkan
seorang tamu yang sedang kebingungan mencari informasi tentang produk/jasa yang di
tawarkan perusahaan. Wujud kepedulian dapat juga diungkapkan dengan perasaan
senang ketika terjadi kemajuan dalam perusahaan. Kepedulian dan perhatian satu sama
yang lain merupakan salah satu tolak ukur tentang pengabdian dan dedikasi seseorang
terhadap perusahaan.
3. Pelayanan
Pelayanan infomasi dengan sistematis dan memadai akan mampu menarik
pelanggan. Strategi ini akan sangat efektif tidak saja untuk pemasaran jangka pendek
dan menengah, tetapi juga untuk jangka panjang. Alasannya adalah karena konsumen
merupakan bagian terpenting dari sistem pemasaran mulut ke mulut yang sekaligus
sebagai etalase hidup dari perusahaan di masyarakat. Konsumen akan menjadi cermin
dan tolak ukur dari eksistensi perusahaan. Hasil jangka panjangnya, konsumen kelak
akan memberikan respon yang positif untuk membeli produk/jasa ke perusahaan yang
bersangkutan. Sebaliknya, jika mereka tidak mendapatkan pelayanan dan informasi yang
memadai, justru itu akan menjadi bumerang yang merugikan bagi perusahaan
17
b. Budaya organisasi
Adalah pola nilai dan keyakinan bersama, yang memberi arti bagi anggota
organisasi dan menjadi aturan yang mengatur perilaku dalam organisasi
c. Pembalikan struktur organisasi
Organisasi jasa harus tetap menciptakan organisasi yang mendukung
karyawan yang melayani pelanggan
BAB III
PENUTUP
18
berpotensi/potensial (potencial product). Masing-masing tingkat menambahkan lebih banyak
nilai pelanggan dan kelimanya membentuk hirearki nilai pelanggan.
merek adalah nama, istilah, tanda , symbol, atau kombinasi dari unsur-unsur ini, yang
dimaksud sebagai pengenal barang atau jasadari penjual dan sebagai pembeda terhadap pesaing.
Setelah peluncuran produk baru , manajemen menginginkan produkya itu panjang umur dan
menguntungkan. Meskipun tidak mungkin produk laku selamanya, manajer ingin meraih
keuntungan yang cukup sebagai kompensasi dari usaha dan resiko. Untuk memaksimalkan laba,
biasanya strategi pemasaran produk dirumuskan ulang beberapa kali. Perubahan strategi kerap
kali menyebabkan perubahan pasar dan kondisi lingkungan pada saat produk bergerak melewati
siklus hidup produk product life cycle (PLC).
Internal Marketing merupakan penanaman konsep teori dan praktek pemasaran terhadap
orang yang melayani pelanggan (karyawan) sehingga menghasilkan tenaga kerja yang baik.
Latihan dasarnya dilakukan dimana sebelum karyawan berinteraksi dengan pelanggan yang
sebenarnya, terlebih dahulu mereka harus mencoba berinteraksi kepada pegawai lainnya. Agar
rencana pemasaran sebuah perusahaan berjalan baik maka sebelumnya perlu dilakukan
pembinaan terhadap karyawan. Gagal atau suksesnya pemasaran, sangat tergantung pada
karyawan. Oleh sebab itu karyawan harus dilatih memberi pelayanan sebaik mungkin.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa untuk dapat
memenangkan persaingan dalam pemasaran terlebih dahulu manajemen pemasaran harus
mengetahui situasi apa yang sedang dialami oleh perusahaan sebelum menentukan strategi apa
yang yang cocok digunakan untuk menghadapi situasi tersebut.
B. Saran
Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran sangat penting
dan hal ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang professional dan memiliki kreatifitas
yang tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran anda sebagai bagian penting dalam
perusahaan demi mencapai tujuan bisnis yaitu profitabilitas yang tinggi.
19
DAFTAR PUSTAKA
Philip Kotler, John Bowen, James makens.2002. Marketing for Hospitality and Tourism Second
edition, Jakarta: PT Prenhallindo
http://storymakerindonesia1.blogspot.co.id/2014/11/strategi-pemasaran-modern.html
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/11/pemasaran-hotel-hotel-marketing.html
https://ahmadrimba.wordpress.com/2010/05/03/internal-marketing/
20
PEMASARAN HOSPITALITY
Oleh :
Kelompok 4
21
2. I Komang Linggar Yogi (1515251065)
3. Ida Bagus Gede Bayu Kresnadana (1515251074
Universitas Udayana
Program Ekstensi
Semester Genap
2017/2018
22