Anda di halaman 1dari 24

Pengambilan Keputusan dalam

Keadaan Ada Risiko


dan Ketidakpastian

Tim Teori Pengambilan Keputusan


Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

Disusun oleh: R.A. Fiska Huzaimah, S.E., M.Si


Pendahuluan

 Di dalam keputusan untuk hal-hal yang kurang penting, mungkin cukup mengandalkan pad
a pertimbangan intuisi. Akan tetapi, bila persoalan semakin kompleks maka diperlukan teor
i pengambilan keputusan (decision theory) untuk mengambil keputusan di dalam keadaan
ada risiko dan ketidakpastian (uncertainty).

 Probabilitas sangat berguna untuk dasar pengambilan keputusan dalam keadaan ada risik
o dan ketidakpastian.
Teori Keputusan

 Teori keputusan yang didasarkan atas probabilitas membantu pengambil keputusan di d


alam menganalisis persoalan kompleks dengan berbagai alternatif dan konsekuensi.

 Tujuan dasar teori keputusan ialah memberikan atau menyediakan bagi pengambil keput
usan dengan informasi yang konkrit mengenai kemungkinan relatif (relative likelihood) ko
nsekuensi tertentu. Informasi yang demikian itu sangat berguna untuk mengidentifikasi ti
ndakan atau keputusan yang terbaik (pemilihan alternatif terbaik).
Tindakan Memilih Alternatif

 Di dalam praktik, kita dihadapkan kepada banyak alternatif dan berdasarkan kriteria tertent
u kita harus memilih salah satu alternatif tersebut.

 Jika alternatif terlalu banyak, maka alternatif dibatasi pada yang relevan saja dengan meng
gunakan pertimbangan (judgement) berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sebelumny
a.
Keputusan dalam
Keadaan Ada Risiko
Pendahuluan

 Suatu keputusan dikatakan dalam keadaan ada risiko (decision under risk) apabila pengambil kepu
tusan dapat mengetahui besarnya nilai kemungkinan (probabilitas) mengenai hasil atau kejadian y
ang tidak pasti.

 Komponen-komponen yang harus dikenali untuk suatu keputusan dalam keadaan ada risiko, yaitu:
1. Ada alternatif tindakan yang fisibel (bisa dilakukan).
2. Kemungkinan kejadian tak pasti berikut dengan probabilitas masing-masing.
3. Nilai payoff sebagai hasil kombinasi suatu tindakan dan suatu kejadian tak pasti tertentu.
Kemungkinan Kejadian Tak Pasti dan Probabilitas

 Kemungkinan kejadian disebut juga sebagai state of nature. Banyaknya kemungkinan keja
dian untuk kebanyakan persoalan keputusan di dalam keadaan ada risiko biasanya terbata
s dan dapat dikenali (finite and identifiable).

 Kemungkinan setiap kejadian terjadi di waktu yang akan datang mewakili probabilitas keja
dian tersebut. Payoff adalah nilai yang menunjukkan hasil yang diperoleh dari kombinasi s
uatu alternatif tindakan dengan kejadian tak pasti tertentu.
Struktur Persoalan Keputusan

 Komponen persoalan keputusan di dalam keadaan ada risiko dapat diberi simbol dan
disajikan dalam bentuk matriks payoff sebagai berikut.

Kejadian dan
Probabilitas
k1 k2 … kj …
Tindakan
kn
(P1) (P2) … (Pj)
t1 a11 a12 … (Pn) a1j
t2 a1n
. a21 a22 a2j
. a2n
. . . .
ti .
. . . .
. .
. . . .
tm .
ai1 ai2 aij
ain
. . .
.
. . .
.
. . .
Nilai Harapan Payoff
 Tindakan ti menimbulkan n kejadian, masing-masing dengan probabiliasnya. Masing-masing tindaka
n (baris) bisa dihitung expected payoff (EP) untuk hal-hal yang menguntungkan atau expected losse
s untuk hal-hal yang merugikan. EP merupakan kriteria sah (valid) untuk keputusan dalam keadaan
ada risiko.

 Untuk tindakan ke i, nilai payoff adalah:

EP(ti) = Σ aij Pj

 Alternatif yang dipilih adalah alternatif dengan maximum expected payoff atau minimum expected los
s.
Kesempatan yang Hilang

 Nilai kesempatan yang hilang (opportunity losses) untuk suatu hasil adalah sejumlah payoff yang h
ilang karena tidak terpilihnya suatu alternatif atau tindakan dengan payoff terbesar bagi kejadian ta
k pasti yang sebenarnya terjadi.

 Pada prinsipnya besarnya nilai kesempatan yang hilang pada tindakan dan kejadian tertentu sama
dengan payoff terbesar dari alternatif (tindakan) yang bersangkutan.

 Bila dibandingkan dengan kriteria yang didasarkan atas aturan keputusan Bayes, ternyata maximu
m expected payoff akan menghasilkan keputusan yang sama dengan minimum expected opportun
ity loss.
Nilai Harapan Informasi Sempurna

 Informasi tambahan bisa digunakan untuk memperbaiki mutu keputusan. Informasi ini bisa diperoleh
dengan jalan melakukan penelitian, dari pendapat ahli, nasihat konsultan, uji pasar, dan sumber info
rmasi lainnya.

 Dengan menggunakan informasi sempurna, pengambil keputusan dapat menjamin pemilihan tindak
an (alternatif) yang memberikan hasil terbesar (greatest payoff), apapun kejadian yang sebenarnya t
erjadi.

 Expected Value of Perfect Information


= Expected Payoff with Perfect Information – Expected Payoff Under Unceratinty

 Peranan informasi sempurna memang untuk menghilangkan ketidakpastian. Nilai harapan informasi
sempurna juga sering disebut sebagai biaya ketidakpastian (cost of uncertainty).
Contoh soal
 Bapak Lallo dari Ujung Pandang bermukim di Jakarta menjual ikan segar baronang yang harus didatangkan dar
i Ujung Pandang seminggu sekali dan menyimpannya dalam bak air berisi salted water. Kalau ikan tidak terjual
dalam seminggu, dia menjualnya di restoran ikan bakar dengan menderita kerugian. Untuk menentukan jumlah
persediaan ikan yang optimal sangat sulit sebab permintaan ikan baronang sangat berfluktuasi.

 Bapak Lallo membeli ikan baronang per ekor Rp5.000 dan menjualnya Rp10.000. Pada akhir minggu, ikan yang
tersisa (karena tidak laku) dijual ke restoran dengan harga Rp3.000 per ekor. Permintaan per minggu berkisar a
ntara 1 sampai 7 ekor, berdasarkan pengalamannya selama 100 minggu yang lalu.

 Persoalan yang dihadapi oleh Bapak Lallo adalah bagaimana menentukan jumlah ikan baronang yang dipesan
dari Ujung Pandang yang optimal sehingga diperoleh keuntungan yang maksimal (maximum profit). Bapak Lallo
harus menghindari pemesanan yang berlebihan sehingga banyak sisa karena tidak laku dan pemesanan yang t
erlalu sedikit sehingga kehilangan kesempatan menjual akibat permintaan tidak bisa dilayani.
Contoh soal lanjutan
Tabel Probabilitas

 Tabel berikut menunjukkan probabilitas hasil penjualan ikan per minggu dihitung berdasarkan frekue
nsi relatif sesuai dengan pengalaman penjualan sebelumnya.

Penjualan mingguan Probabilitas


Banyaknya minggu
(ekor) (frekuensi relatif)
1 5 0.05
2 10 0.10
3 25 0.25
4 30 0.30
5 20 0.20
6 5 0.05
7 5 0.05
100 1.00
Keputusan dalam
Keadaan Tak Pasti
Pendahuluan

 Pengambilan keputusan dalam lingkungan atau situasi di mana probabilitas kejadian dan h
asil keputusan tak diketahui dengan pasti sebelumnya disebut pengambilan keputusan dal
am keadaan tak ada kepastian (uncertainty).

 Ketidakpastian merupakan suatu bagian terbesar situasi yang dihadapi oleh seorang mana
jer organisasi modern dan merupakan bagian tersulit dalam proses pengambilan keputusa
n. Kesulitan itu terjadi karena tidak lengkapnya data dan tidak ada suatu prosedur yang jel
as. Pengambil keputusan hanya bisa membuat perkiraan dari keberhasilan yang diharapka
n.
Elemen Ketidakpastian

Pengambilan keputusan dalam keadaan tak ada kepastian mencakup beberapa elemen beriku
t.
1. Alternatif tindakan (banyak yang harus dipilih).
2. Kemungkinan kejadian tak pasti yang sering disebut states of nature atau uncertainty e
vent.
3. Kemungkinan payoff akibat dari kombinasi tindakan dan kejadian (action or event comb
ination).
4. Probabilitas kejadian tak pasti tak diketahui.
Kriteria Laplace

 Seorang pengambil keputusan yang baik harus berpikir secara rasional terhadap kemungk
inan-kemungkinan yang terjadi dan kemungkinan-kemungkinan itu dianggap mempunyai k
emungkinan yang sama.

 Oleh karena probabilitas terjadinya beberapa kejadian tak pasti di waktu yang akan datang
memang tak diketahui, maka salah satu pendekatan yang bisa dipergunakan memberi nilai
yang sama bagi setiap kejadian yaitu sebesar 1/k kalau ada k kejadian.
Kriteria Maximin dari Wald

 Kriteria ini didasarkan pandangan yang sangat pesimis (berperilaku penghindar risiko) unt
uk suatu hasil yang akan dicapai di waktu yang akan datang. Dengan demikian, diharapka
n hasil yang terjelek (the worst outcome) bagi setiap alternatif tindakan yang akan dipilih.

 Payoff yang minimum untuk alternatif dibandingkan dan alternatif yang menghasilkan payo
ff maksimum di antara payoff yang minimum tersebut harus dipilih.
Kriteria Maximax

 Kriteria maximin didasarkan atas pandangan yang sangat optimis sikap yang agresif,
optimis mengenai hasil yang akan dicapai di waktu terbesar (maximum) di antara yan
g terbesar.
Kriteria Optimisme dari Hurwics

 Seorang pengambil keputusan yang baik selalu memikirkan hal-hal yang baik dan hal-hal yang jele
k. Kriteria Hurwics diusulkan oleh Leonid Hurwics, merupakan kriteria hasil kompromi antara kriteri
a maximin dan maximax.

 Hurwics mengusulkan suatu coefficient optimism dengan simbol α (alpha) sebagai ukuran tingkat
optimisme pengambil keputusan yang berkisar antara 0 sampai 1.

 Menurut kriteria Hurwics, alternatif yang terbaik (optimum) adalah alternatif dengan harapan payoff
terimbang terbesar.
Kriteria Dominan
 Kriteria dominan ini sangat berguna untuk mengurangi atau memperkecil jumlah alternatif yang mun
gkin terlalu banyak.

 Suatu alternatif dikatakan didominasi (dominated) apabila ada alternatif lain yang menghasilkan suat
u payoff yang lebih tinggi (hasil yang lebih menguntungkan), tanpa memperhatikan kejadian apapun
yang terjadi.

 Apabila setelah alternatif-alternatif yang telah didominasi dihilangkan dari pilihan dan menyisakan ha
nya satu alternatif saja maka itulah alternatif optimum yang dapat dipilih. Namun bila sisa alternatif le
bih dari satu, kriteria lain bisa digunakan.
Kriteria Minimax dari Savage

 Ide dasar kriteria minimax oleh L.J. Savage ini sering disebut regret criteria didasarkan atas konse
p kehilangan kesempatan (opportunity loss). Menurut Savage, pengambil keputusan akan mengal
ami kehilangan kesempatan (penyesalan) bila menghadapi kejadian tak pasti yang terjadi dan alter
natif yang terpilih menghasilkan nilai payoff yang lebih kecil dari payoff maksimum yang mungkin d
icapai untuk kejadian tak pasti tersebut.

 Jadi besarnya kehilangan kesempatan atau penyesalan merupakan selisih antara payoff maksimu
m dengan payoff lainnya suatu kombinasi antara tindakan dan kejadian tak pasti.
Contoh soal
 Seorang pimpinan perusahaan harus memutuskan mana produk yang harus diproduksi, apakah P 1, P2, atau P3.

 Hasil penjualan tiga jenis produk ini sangat tergantung pada keadaan ekonomi yang mempengaruhi pasar menjad
i ramai (k1), normal (k2), dan sepi (k3).

 Seandainya pimpinan memilih P1,


 Bila terjadi k1, laba mencapai Rp25.000.000
 Bila terjadi k2, laba mencapai Rp18.000.000
 Bila terjadi k3, laba mencapai –Rp12.000.000

 Seandainya pimpinan memilih P2,


 Bila terjadi k1, laba mencapai Rp20.000.000
 Bila terjadi k2, laba mencapai Rp16.000.000
 Bila terjadi k3, laba mencapai Rp2.000.000

 Seandainya pimpinan memilih P3, bila terjadi k1, k2, atau k3, laba sama besarnya Rp10.000.000 (tak terpengaruh o
leh keadaan pasar, merupakan kepastian).
Contoh soal lanjutan
Harapan Payoff dan Probabilitas Hubungan yang Menguntungkan

Harapan payoff (jutaan Rp)

22,2

18,21

10
7,6

0
0,1333 0,2703 0,4 0,6

Probabilitas hubungan yang menguntungkan

Anda mungkin juga menyukai