Anda di halaman 1dari 12

KB 3: BANK, RENTE DAN FEE Uswatun Chasanah

Indikator: 25

KONSEP BANK DALAM AJARAN ISLAM

1. Bank Konvensional
Ddua jenis Bank di Indonesia, bank konvensional dan bank syariah. Bank Konvensional adalah lembaga keuangan
yang fungsi utamanya untuk menghimpun dana kemudian disalurkan kepada orang atau lembaga yang
membutuhkannya guna investasi (penanaman modal) dan usaha-usaha yang produktif dengan sistem bunga.
Sedangkan Bank Syariah adalah suatu lembaga yang fungsi utamanya menghimpun dana untuk disalurkan kepada
orang atau lembaga yang membutuhkannya dengan sistem tanpa bunga. Contohnya Bank Muamalat.

2. Bank Syariah
Bank Syariah adalah sebuah Lembaga keuangan yang melakukan penghimpunan dana nasabah dan
menginvestasikannya dengan tujuan membangkitkan ekonomi masyarakat muslim dan merealisasikan hubungan kerja
sama Islami berdasarkan syariah Islam. Diantara konsep paling penting adalah menjauhi transaksi ribawi dan akad-
akad yang dilarang. Asas Perbankan Syariah dalam melakukan kegiatan usahanya adalah Prinsip Syariah,
demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian.
Adapun yang dimaksud dengan prinsip syariah adalah prinsip-prinsip yang sejalan dengan tuntunan ekonomi Islam
seperti menghindari riba, gharar (tipuan) dan maysir (judi). Perbankan Syariah juga bertujuan
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan
25: DISAJIKAN DATA DAN INFORMASI TENTANG INDUSTRI PERBANKAN DI
INDONESIA, MAHASISWA DAPAT MENYIMPULKAN PERBEDAAN CIRI-CIRI BANK
KONVENSIONAL DAN BANK ISLAM/BANK SYARI'AH
BANK SYARIAH

Sebuah Lembaga keuangan yang melakukan penghimpunan dana nasabah dan menginvestasikannya dengan tujuanmembangkitkan ekonomi
masyarakat muslim dan merealisasikan hubungan kerja sama Islami berdasarkan Syariah Prinsip-prinsip syariah
a. Wadiah yaitu titipan uang, barang dan surat- surat berharga. Bank berhak menggunakan dana tersebut tanpa harus membayar imbalannya.
Namun bank harus menjamin bahwa dana itu dapat dikembalikan tepat pada waktu pemilik deposito memerlukannya
b. Mudharabah (kerja sama antara pemilik modal dengan pelaksana) bank islam dapat memberikan tambahan modal kepada pengusaha untuk
perusahaannya dengan perjanjian bagi hasil, baik untung maupun rugi sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan sebelumnya
c. Musyarakah/syirkah (persekutuan). Pihak bank dan pengusaha sama-sama mempunyai andil (saham) pada usaha patungan
d. Murabahah (jual beli barang dengan tambahan harga atas dasar harga pembelian yang pertama secara jujur).
e. Qard hasan (pinjaman yang baik) Bank Islam dapat memberikan pinjaman tanpa bunga
f. Ijarah, yaitu akad sewa-menyewa antara satu atau dua orang, atau antara satu lembaga dengan lembaga lain
g. Hiwalah, yaitu akad perpindahan utang dari si A kepada B atau C yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
BUNGA BAGI HASIL
1. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung Penentuan besarnya
rasio/ nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi
2. Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan Besarnyarasio bagi
hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh
3. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan
oleh pihak nasabah untung atau rugi. Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang
dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
4. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau keadaan
ekonomi sedang“booming” Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah
pendapatan.
5. Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam) oleh semua agama termasuk Islam. Tidak ada
yang meragukan keabsahan bagi hasil
26: DISAJIKAN DESKRIPSI KONSEPTUAN TENTANG BUNGA BANK DARI
BERBAGAI PENDAPAT PARA AHLI/ULAMA FIKIH, MAHASISWA DAPAT
MENYIMPULKAN STATUS HUKUM BUNGA BANK DALAM AJARAN ISLAM

Rente/Bunga bank
• Muhammad Fachruddin menyatakan rente ialah keuntungan yang
diperoleh perusahaan bank, karena jasanya meminjamkan uang untuk
melancarkan perusahaan orang yang meminjam.
• Secara leksikal, bunga sebagai terjemahan dari kata interest yang berarti
tanggungan pinjaman uang, yang biasanya dinyatakan dengan persentase
dari uang yang dipinjamkan.
• Sebuah sistem yang diterapkan oleh bank- bank konvensional (non Islam)
sebagai suatu lembaga keuangan yang mana fungsi utamanyamenghimpun
dana untuk kemudian disalurkan kepada yang memerlukan dana
(pendanaan), baik perorangan maupun badan usaha, yang berguna untuk
investasi produktif dan lain-lain
RENTE/BUNGA BANK

• Muhammad Fachruddin menyatakan rente ialah keuntungan yang diperoleh perusahaan bank,
karena jasanya meminjamkan uang untuk melancarkan perusahaan orang yang meminjam.
• Secara leksikal, bunga sebagai terjemahan dari kata interest yang berarti tanggungan pinjaman uang,
yang biasanya dinyatakan dengan persentase dari uang yang dipinjamkan.
• Sebuah sistem yang diterapkan oleh bank- bank konvensional (non Islam) sebagai suatu lembaga
keuangan yang mana fungsi utamanyamenghimpun dana untuk kemudian disalurkan kepada yang
memerlukan dana (pendanaan), baik perorangan maupun badan usaha, yang berguna untuk investasi
produktif dan lain-lain
HUKUM

• Sayyid Thantawi menyatakan bahwa bunga deposito berjangka di


bank yang ditetapkan besar persentasenya terlebih dahulu itu tidak
haram menurut Islam
• Rasyid Ridha dalam Tafsit al-Manar, “Tidak termasuk riba
seseorang yang memberikan kepada orang lain uang untuk
diinvestasikan sambil menentukan baginya dari hasil usaha tersebut
kadar tertentu. Karena transaksi semacam ini menguntungkan bagi
pemilik dan pengelola modal. Sedangkan riba yang diharamkan itu
merugikan salah satu pihak tanpa alasan serta menguntungkan pihak
lain tanpa usaha.”
HUKUM BUNGA BANK

• Muharrimun (kelompok yang mengharamkan secara mutlak) Abu Zahra, Abu


A’la al-Maududi, M. Abdullah al-Araby dan Yusuf Qardhawi, Sayyid Sabiq,
Jaad al-Haqq Ali Jadd al-Haqq dan Fuad Muhammad Fachruddin.
• Kelompok yang mengharamkan jika bersifat konsumtif (Mustafa A. Zarqa.)
• Muhallilun (kelompok yang menghalalkan) A. Hasan
• Kelompok yang menganggapnya syubhat. Majlis Tarjih Muhammadiyah dalam
muktamar di Sidoarjo 1968
RIBA PENGERTIAN SECARA BAHASA, KATA
RIBA BERARTI TAMBAHAN

1. Riba Nasiah berarti tambahan baik berupa tunai, benda, maupun jasa yang mengharuskan pihak peminjam
untuk membayar selain jumlah uang yang dipinjamkan kepada pihak yang meminjamkan pada waktu
pengembalian uangpinjaman, semakin lama waktu pembayaran semakin besar pula tambahannya
• Terdapat tambahan pembayaran atau modal yang dipinjamkan
• Tambahan itu tanpa resiko kecuali sebagai imbalan dari tenggang waktu yang diperoleh si peminjam
• Tambahan itu disyaratkan dalam bentuk pemberian piutang dan tenggang waktu
2. Riba Fadhal yaitu kelebihan yang terdapat dalam tukar menukar antara benda-benda sejenis, seperti
emas dengan emas, perak dengan perak dan gandum dengan gandum atau lainnya.
Hukum
Semua agama samawi (Islam, Yahudi dan Nasrani) secara tegas mengharamkan riba
HIKMAH KEHARAMAN RIBA
Yusuf Qardhawi
• Terdapat kezaliman
• Terkandung potensi secara psikologis yang dapat melemahkan kreativitas manusia untuk bekerja
• berpotensi besar untuk menghilangkan nilai kebaikan dan keadilan dalam hutang piutang
Sayyid Sabiq
• Praktek riba akan dapat menimbulkan potensi permusuhan
• Berpotensi untuk melahirkan mental hidup mewah (pemboros), pemalas yang tidak mau bekerja dan menimbulkan
penimbunan harta tanpa usaha
Yusuf Qardhawi
• Terdapat kezaliman
• Terkandung potensi secara psikologis yang dapat melemahkan kreativitas manusia untuk bekerja
• berpotensi besar untuk menghilangkan nilai kebaikan dan keadilan dalam hutang piutang
Sayyid Sabiq
• Praktek riba akan dapat menimbulkan potensi permusuhan
• Berpotensi untuk melahirkan mental hidup mewah (pemboros), pemalas yang tidak mau bekerja dan menimbulkan
penimbunan harta tanpa usaha
27. DIBERIKAN NARASI KONSEPTUAL TENTANG FEE DARI PARA
AHLI/ULAMA FIKIH, MAHASISWA DAPAT MENYIMPULKAN STATUS HUKUM
MEMBERIKAN DAN MENERIMA FEE DALAM AJARAN ISAM
FEE ADALAH PUNGUTAN DANA YANG DIBEBANKAN KEPADA NASABAH BANK
UNTUK KEPENTINGAN ADMINISTRASI
HUKUM

• Ulama yang mengharamkan bunga bank, maka mereka pun mengharamkan fee
• Ulama yang menghalalkan bunga bank dengan alasan keadaan bank itu darurat atau alasan lainnya,
fee hukumnya boleh

Anda mungkin juga menyukai