Anda di halaman 1dari 19

Menganalisis Tingkat

Kesukaran dan Daya


Pembeda Soal
M a t e r i Konsep Kesukaran dan Daya Beda Soal

Cara Menghitung Tingkat Kesukaran dan Daya


Beda Soal
Konsep Kesukaran dan
Daya Beda Soal

• Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
1. Taraf • Indeks kesukaran (difficulty Index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan
Kesukaran mudahnya suatu soal.
• Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai1,0
• Soal dengan indeks 0,0 berarti terlalu sukar 0.0 1.0
• Soal dengan indeks 1,0 berarti soal terlalu mudah Sukar Mudah
• Indeks kesukaran sering diklasifikasikan :
soal dengan indeks = kurang dari 0,30 adalah soal terlalu sukar;
soal dengan indeks = 0,30 s/d 0,70 adalah soal cukup (sedang);
soal dengan indeks = lebih dari 0,70 adalah soal terlalu mudah.

• Rumus untuk mencari Proporsi (P) atau Indeks kesukaran adalah


P = B : JS
Keterangan :
P = Indeks kesukaran.
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar.
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Konsep Kesukaran dan
Daya Beda Soal

2. Daya
Pembeda
• Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai
(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pintar (berkemampuan rendah).
• Indeks Diskriminasi (D) adlah angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda.
• Indeks Diskriminasi berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Akan tetapi pada indeks diskriminasi ini
mengenal/ ada tanda negatif (-) yakni -1,0 ------------0,0---------1,0 (semakin ke kanan soal semakin
baik, semakin ke kiri maka soal semakin jelek, sebab semakin ke kanan siswa yang pandai semakin
sulit/tidak bisa menjawab dan sebaliknya siswa yang kurang pintar (kiri) bisa menjawab dengan asal-
asalan).
Konsep Kesukaran dan
Daya Beda Soal
• Rumus:
D = (BA-BB) : (JA – JB) = PA – PB
PA = BA : JA
PB = BB : JB
Keterangan :
D = Indeks diskriminasi (daya beda)
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

D = 0,00 ---------- 0,20 (Jelek)


D = 0,21 ---------- 0,40 (Cukup)
D = 0,41 ---------- 0,70 (Baik)
D = 0,71 ---------- 1,00 (Baik Sekali)
D = Negatif semuanya (tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D
negatif sebaiknya dibuang saja
Konsep Kesukaran dan
Daya Beda Soal

Manfaat daya pembeda butir soal :


1. Meningkatkan mutu setiap butir soal
2. Mengetahui seberapa jauh setiap butir soal dapat mendeteksi/membedakan kemampuan
siswa
Cara Menghitung
Tingkat Kesukaran Soal

Analisis Analisis
Kesukaran
Soal Pilihan
Kesukaran
Ganda Soal Uraian
Analisis Kesukaran
Soal Pilihan Ganda

• Rumus angka indeks • Rumus indeks


kesukaran item yang kesukaran menurut
dikemukakan oleh Du Suharsimi Arikunto,
Bois, yaitu: yaitu:
Contoh analisis kesukaran
soal pilihan ganda
Nomor Soal
Siswa Skor
1 2 3 4 5
A 1 1 0 1 1 4
B 0 1 1 0 1 3
C 0 1 0 0 1 2
D 1 0 1 0 0 2
E 1 0 0 0 1 2
Jumlah 3 3 2 1 4
Contoh analisis kesukaran
soal pilihan ganda
• Ada 5 siswa yang mengikuti suatu ujian yang terdiri dari 5 soal. Dari 5
siswa tersebut terdapat 3 orang yang dapat menjawab soal nomor 1
dengan betul. Maka indeks kesukarannya adalah:

• Dari tabel yang disajikan di atas, dapat ditafsirkan bahwa:


• Soal nomor 1 mempunyai taraf kesukaran 3/5 = 0,6 (kriteria sedang)
• Soal nomor 3 adalah soal dengan taraf kesukaran 2/5 = 0,4 (kriteria
sedang)
• Soal nomor 4 adalah soal dengan taraf kesukaran 1/5 = 0,2 (kriteria
sukar)
• Soal nomor 5 adalah soal dengan taraf kesukaran 4/5= 0,8 (kriteria
sedang)
Analisis Kesukaran
Soal bentuk uraian

Klasifikasi tingkat kesukaran soal adalah


sebagai berikut:
• 0,00 – 0,30 : Soal tergolong sukar
• 0,31 – 0,70 : Soal tergolong sedang
• 0,71 – 1,00 : Soal tergolong mudah
Cara kedua

• Misalkan butir item nomer 5 yang telah diajukan dalam


contoh di atas adalah butir item yang dijawab betul oleh 4
orang testee (B= 4). Karena jumlah testee 5 orang,
dengan sendirinya dapat diketahui jumlah testee yang
jawabannya salah yaitu = 5-4=1 orang (S=1). Banyaknya
alternatif = 5. Dengan demikian:
Dalam menyusun suatu naskah
ujian sebaiknya digunakan butir
soal yang mempunyai tingkat
kesukaran berimbang. Yaitu:
soal berkategori sukar sebanyak
25%, kategori sedang 50% dan
kategori mudah 25%.
Cara Menghitung
Daya Pembeda Soal
Kelompok kecil (kurang 100) Kelompok besar (100 ke atas)

Siswa Skor Siswa Skor 9


9 27% sebagai JA
8
A 10 E 5
8
Kelompok
B 9 F 4 2 27% sebagai JB
Kelompok
Bawah 1
C 8 atas (JA) G 3
(JB) 1
D 7 H 2
0
Cara Menghitung
Daya Pembeda Soal

Dari dua tabel sebelumnya maka dapat dicari dengan menggunakan rumus :

D = (Ba/JA)-(Bb/JB)=Pa-Pb

Keterangan:
D : Daya Pembeda
J : Jumlah Peserta
JA: Jumlah Peserta Atas
JB: Jumlah Peserta Bawah
Bb: Jumlah Peserta Kelompok bawah menjawab benar
Ba: Jumlah peserta kelompok atas menjawab benar
PB - BB/JB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA – BA/JA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.
Cara Menghitung
Daya Pembeda Soal
Tabel Analisa 10 butir soal, 10 siswa Nama siswa dengan skornya

A=9, B=5, C=4, D=5, E=6, F=8, G=10, H=7, I= 3, J=8


Siswa Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
Kelompok
Kelompok Atas
A A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Bawah
B B 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 5 10 6
C B 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 4 9 5
D B 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 5 8 5
E B 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 6 8 4
F A 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 7 3
G A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 JA : 5 orang Jb : 5 orang
H A 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7
I B 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 3 Kelompok atas Kelompok bawah
J A 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8
10=N 7 7 4 8 7 6 7 8 6 5 65 JA JB
G=10 E=6
A=9 B=5
F=8 D=5
J=8 C=4
H=7 I=3
Cara Menghitung
Daya Pembeda Soal

Hasil analisa butir-butir soal maka dapat diketahui :

Nomor
Pa = Pb = D = Pa
Butir Ba Bb Ja Jb
Ba/Ja Bb/Jb - Pb
Item
1 5 2 5 5 1,00 0,4 0,6
2 4 3 5 5 0,8 0,6 0,2
3 4 0 5 5 0,8 0 0,8
4 4 4 5 5 0,8 0,8 0
5 4 3 5 5 0,8 0,6 0,2
6 4 2 5 5 0,8 0,4 0,4
7 5 2 5 5 1,00 0,4 0,6
8 5 3 5 5 1,00 0,6 0,4
9 4 2 5 5 0,8 0,4 0,4
10 3 2 5 5 0,6 0,4 0,2
Cara Menghitung
Daya Pembeda Soal
Diinterpretasikan terhadap D

Nomor Butir Besarny Klasifik Interpretasi


Item aD asi tindak lanjut atas hasil analisis daya pembeda :
1. Butir-butir item yang sudah memiliki daya pembeda baik
3 0,8 Excellen Daya pembeda itemnya baik sekali (satisfactory, good, dan excellent) hendaknya
t dimasukkan dalam bank soal
2. Butir-butir item yang daya pembedanya masih rendah
(poor), ada 2 kemungkinan (Ditelusuri untuk kemudian
1 dan 7 0,6 Good Daya pembedanya baik diperbaiki, dan setelah diperbaiki dapat diajukan lagi
dalam tes hasil belajar, yang kemudian dianalisis lagi
6, 8, dan 9 0,4 Satisfcto Daya pembedanya cukp (sedang) apakah meningkat atau tidak atau Dibuang dan tidak
ry dikeluarkan lagi untuk tes hasil belajar.
3. Khusus butir-butir item yang angka indeks diskriminasi
itemnya bertanda negatif, sebaiknya pada tes hasil
5 0,2 Poor Daya pembedanya lemah sekali (jelek)
belajar tidak usah dikeluarkan lagi, sebab butir yang
demikian kualitasnya sangat jelek
4 0,0 Poor Tidak memiliki daya pembeda sama sekali
(jelek)
Semangat

Thank You

Anda mungkin juga menyukai