Anda di halaman 1dari 12

EVALIUASI BELAJAR

TINGKAT KESUKARAN, DAYA BEDA, VALIDITAS, DAN


RELIABILITAS

Dosen Pengampu: Prof. Sumarno

MUHAMMAD FADLI (5211121009)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
A. TINGKAT KESUKARAN

1. Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda

1) Tingkat Kesukaran Butir Soal


Tingkat kesukaran butir soal merupakan bilangan yang menunjukkan proporsi peserta ujian yang dapat
menjawab betul butir soal.
Rumusnya sebagai berikut,

Keterangan :
P = Proporsi atau angka indeks kesukaran butir soal
N Banyaknya peserta tes yang dapat menjawab betul butir
=
p soal
N = Jumlah peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran (P) menurut Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen sebagai berikut
Kurang dari
= Terlalu sukar
0,30
Cukup
0,30 - 0,70 =
(Sedang)
Lebih dari 0,70 = Terlalu mudah

Contoh analisis kesukaran butir soal


Nama Nomor Butir Soal
Total Skor
Siswa 1 2 3 4 5
Intan 1 0 1 1 1 4
Abi 1 0 1 1 0 3
Sanjaya 1 0 0 0 1 2
Arya 0 0 1 1 1 3
Meisya 0 1 0 0 1 2
Jumlah 3 1 3 3 4

Dari tabel yang disajikan di atas, maka diperoleh tingkat kesukaran butir soal sebagai berikut
1) Butir Soal Nomor 1
P=
Np N
=
35
= 0,6
Jadi, tingkat kesukaran soal nomor 1 adalah 0,6 (cukup/sedang)

2) Butir Soal Nomor 2


P=
Np N
=
15
= 0,2
Jadi, tingkat kesukaran soal nomor 2 adalah 0,2 (terlalu mudah)

3) Butir Soal Nomor 3


P=
Np N
=
35
= 0,6
Jadi, tingkat kesukaran soal nomor 3 adalah 0,6 (cukup/sedang)

4) Butir Soal Nomor 4


P=
Np N
=
35
= 0,6
Jadi, tingkat kesukaran soal nomor 4 adalah 0,6 (cukup/sedang)

5) Butir Soal Nomor 5


P=
Np N
=
45
= 0,8
Jadi, tingkat kesukaran soal nomor 5 adalah 0,8 (terlalu sukar)
2. Tingkat Kesukaran Perangkat Tes

Tingkat kesukaran perangkat tes (seluruh soal) merupakan bilangan yang menunjukkan rata-rata
proporsi testee yang menjawab betul seluruh tes.

Keterangan :
Proporsi atau angka indeks kesukaran perangkat tes (sepaket
Pp =
soal)
ΣNp = Tingkat kesuakran setiap butir soal
n = Jumlah soal atau butir tes

Kriteria kesukaran perangkat tes sama dengan kriteria kesukaran butir tes. Jika kita menggunakan hasil
dari perhitungan di atas, maka di peroleh
Pp =
ΣNp n
=
(0,6 + 0,2 + 0,6 + 0,6 + 0,8) 5
=
2,8 5

Pp = 0,56
Jadi secara keseluruhan tingkat kesukaran soal (perangkat tes) adalah 0,56 (kategori sedang).
B. DAYA BEDA

1. Daya Beda Butir Tes

Rumus untuk menghitung tingkat daya beda butir tes hasil belajar adalah sebagai berikut.

Kriteria daya beda (D) menurut Agung (2011:55) adalah sebagai berikut
0,00 – 0,19 = kurang baik
0,20 – 0,39 = cukup baik
0,40 – 0,70 = baik
0,71 – 1,00 = sangat baik
Jika “D” negatif berarti soal tersebut buruk dan harus dibuang. Tes yang baik apabila memiliki
nilai D antara 0,15 - 0,20 atau lebih

Daya beda butir soal yang sering digunakan dalam tes hasil belajar adalah dengan cara
menggunakan indeks korelasi antara skor butir dengan skor totalnya
2. Daya Beda Perangkat Tes

Rumus untuk menghitung tingkat daya beda perangkat tes hasil belajar adalah sebagai berikut

Misalnya sebuah data diperoleh dari hasil ulangan matematika kelas 2 SD. Bentuk soal adalah
pilihan ganda.

Apabila siswa menjawab dengan benar, maka diberikan poin 1 (satu). Apabila siswa salah
menjawab atau tidak menjawab soal, maka diberikan poin 0 (nol).

Jika kalian menggunakan hp, lihatlah dengan mode landscape (layar putar otomatis)

Nama Nomor Butir Soal Total


Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
Budi 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 7
Anton 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
Putri 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
Cantika 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
David 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8
Valen 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7
Era 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 6
Ahmad 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8
Adit 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 7
Dewani 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5

Sekarang data dipecah menjadi kelompok atas dan kelompok bawah. Kelompok atas adalah yang
memiliki skor total lebih tinggi dari kelompok bawah.

Jumlah siswa pada tabel tersebut adalah 10 orang, maka 5 orang kelompok atas dan 5 orang
kelompok bawah.

Agar lebih mudah mengelompokkannya. Urutkan siswa dengan total skor tertinggi ke skor
terendah di aplikasi Microsoft Excel. Caranya : blok nama siswa beserta nilai totalnya, pilih logo
sort & liter lalu Costum sort. Setting sesuai yang dikehendaki lalu tekan OK

Kelompok Atas

Nama Nomor Butir Soal Total


Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
Anton 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
Cantika 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
Putri 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
David 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8
Ahmad 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8
0,
PA 0,8 1 0,6 0,8 1 1 0,8
1 0,8
6
Nilai PA diperoleh dengan menjumlahkan soal yang benar secara vertikal lalu dibagi jumlah
penjawab soal. Soal yang dijawab benar sebanyak 4 dan jumlah siswa kelompok atas 5. PA
diperoleh dari 4 dibagi 5 maka hasilnya 0,8. Berlaku seterusnya

Kelompok Bawah
Nama Nomor Butir Soal Total
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
Valen 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7
Adit 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 7
Budi 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 7
Era 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 6
Dewani 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5
PB 0,4 1 0,2 0,4 1 1 0,4 0,6 0,4 0,8

Cara Menghitung Daya Beda Tes

Cara mencari daya beda butir tes yaitu

Contoh cara mencari daya beda butir tes nomor 1 adalah sebagai berikut,

Diketahui:

memasukkan data ke dalam rumus:


Cara mencari daya beda perangkat tes yaitu

Diketahui,

memasukkan data ke dalam rumus:


Berdasarkan kriteria daya beda tes, daya beda perangkat tes di atas dengan Dp = 0,22 termasuk
ke dalam kriteria cukup baik.

C. VALIDITAS

1. Uji Validitas Butir Soal pilihan ganda

Validitas butir soal tes berbentuk pilihan ganda (multiple choice) disini kita gunakan rumus point biserial,
karena Adapun rumus point biserial sebagai berikut:

keterangan :

Mp = rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya.
Mi = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total proporsi
P = proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah (q=1-p).
2. Uji Validitas Butir Soal essay

Sementara validitas soal tes berbentuk essay disini gunakan rumus product moment, Adapun
rumus product moment sebagai berikut:

rumus product moment


Selanjutnya r hitung dibandingkan dengan r tabel jika hasil r hitung lebih kecil dibandingkan dengan r
tabel, maka butir soal tersebut tidak valid, tapi jika r hitung lebih besar dari r tabel maka butir soal
tersebut valid.

D. RELIABILITAS

1. Reliabilitas Soal pilihan ganda

Ada banyak rumus Uji reliabilitas tes berbentuk pilihan ganda namun kita gunakan rumus KR 21 .Adapun
rumus KR 21 sebagai berikut:

Keterangan:

K = Jumlah item dalam instrument.


M = Mean skor total.
St2 = varians total.
2. Reliabilitas Soal tes essai /uraian

Sedangkan uji reliabilitas tes berbentuk esai menggunakan rumus Alpha cronbah karena. Rumus Alpha
cronbah sebagai berikut:

keterangan :
n = jumlah butir soal

Anda mungkin juga menyukai