Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TUGAS 2 EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD

DI SUSUN OLEH:

DEPI SUSANTI

856264492

DOSEN PEMBIMBING

AYUNIS, SPd.I., M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) PADANG

POKJAR TAPAN

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah subhanawata’ala atas segala limpahan
rahmatnya. Akhirnya penulisan tugas ini yang berjudul Asesmen Portofolio Penilaian
Ranah afektif, Pengumpulan dan Pengolahan informasi Hasil belajar tepat waktu
walaupun kenyataannya masih banyak kekurangan.
Penulis sadar bahwa penulisan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan , jauh
dari sempurna. Oleh karena itu penulis berharap adanya kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan tugas ini. Adapun tugas ini dapat penulis selesaikan karena adanya
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Utnuk itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaiannya laporan tugas ini.

Semoga segala bantuanya yang diberikan kepada saya dalam menyusun laporan
inidapat bermanfaat. Akhir kata saya harap agar laporan ini bermanfaat bagi pembaca.
PEMBAHASAN

1. Hasil pengukuran dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi jika hasil pengukuran
pertama hampir sama dengan hasil pengukuran kedua. Dan sebaliknya hasil
pengukuran dikatakan mempunya reliabilitas yang rendah jika hasil pengukuran
pertama jauh berbeda dengan hasil pengukuran kedua. Jelaskanlah maksud dari
pernyataan tersebut, dan berikan contohnya!
Jawab :
Hasil pengukuran yang berhubungan dengan aspek-aspek fisik seperti mengukur
panjang meja, tinggi almari, berat badan dan tinggi badan biasanya menghasilkan
reliabilitas yang sangat tinggi. Artinya walaupun pengukuran dilakukan lebih dari
sekali tetapi tetap memberikan hasil yang tidak jauh berbeda. Akan tetpi hasil
pengukuran yang berbeda akan sering kita temukan jika melakukan pengukuran
terhadap hal-hal yang berhubungan dengan aspek-aspek psikologi dan sosial
seperti dalam pengukuran mewakili intelegensi, sikap, dan konsep diri. Salah satu
cara untuk mengetahui ketetapan atau reliabilitas suatu pengukuran, dapat
diperoleh dengan cara melakukan pengukuran dua kali sesuai dengan pernyataan
diatas pada soal nomor 1. Dimana hasil pengukuran dikatakan mempunyai
reliabilitas yang tinggi jika hasil pengukuran pertama hampir sama dengan hasil
pengukuran kedua. Dan sebaliknya hasil pengukuran dikatakan mempunyai
reliabilitas yang rendah jika hasil pengukuran pertama jauh berbeda dengan hasil
pengukuran kedua. Hubungan antar skor yang diperoleh pada pengukuran
pertama dengan kedua akan menghasilkan angka korelasi bergerak antara -1
sampai dengan +1. Semakin tinggi angka koefisien reliabilitas yaitu mendekati 1
maka semakin tinggi reliabilitas tersebut. Suatu perangkat tes dinyatakan cukup
reliabel jika mempunyai reliabilitas lebih besar 0,5.
2. Perhitungan Validitas Item Uji Coba Tes Kemampuan Awal Soal Nomor 1
No x y

1 10 90

2 10 90

3 10 90

4 20 90

5 10 85

6 10 85
7 0 75

8 10 75

9 10 75

10 20 60

11 10 55

12 0 55

13 10 55

14 5 50

15 0 50

16 10 50

17 0 50

18 10 40

19 10 35

20 5 35

21 5 30

22 0 27

Jumlah

Tentukanlah Koefesien relasi xy dan tentukan validitas soal nomor 1 ini!


Jawab:

r xy : koefisien korelasi dari xy


N : jumlah data
x : data pertama
y : data kedua
22 𝑥 11825 − 175 𝑥 1347
𝑟 𝑥𝑦 =
√22 𝑥 2075 − 30625 𝑥 √22 𝑥 92079 − 1814409

260150 − 235725
=
122,6 𝑥 459,7

24425
=
56349,1

= 0,43

3. Bagaimana cara kita mengetahui apakah butir-butir soal yang disusun sudah berfungsi
dengan baik ?
Cara untuk mengetahu apakah butir-butir soal soal yang disusun sudah berfungsi
dengan baik adalah:
1. Apakah soal-soal yang disusun sudah sesuai untuk mengukur perubahan tingkah
laku seperti telah dirumuskan dalam pembelajaran khusus ?
2. Apakah tingkat kesukaran soal telah diperhitungkan?
3. Apakah soal tersebut sudah mampu membedakan antara siswa yang pandai dengan
siswa yang kurang pandai?
4. Apakah kunci soal sudah sesuai dengan maksud soal?
5. Jika digunakan tes pilihan ganda, apakah pengecoh(distroctor? yang dipilih sudah
berfungsi baik?
6. Apakah soal tersebut masih dapat ditafsirkan ganda atau tidak?.
4. Jelaskanlah langkah-langkah dalam menganalisis soal!

Cara menganalisis butir soal sederhana

a. Hitung jumlah jawaban yang benar untuk seluruh siswa

b. Susunlah skor siswa mulai dari yang tertinggi sampai skor terendah
berdasarkan jawaban benar tersebut
c. Berdasakan urutan skor tentukan kelompok siswa skor atas dan kelompok
bawah dan tentukan persennya. Jika jumlah siswa < 20 jumlah kelompok atas
dan bawah 50%. Jika jumlah siswa 21 – 40 maka 33,3%. Jika jumlah siswa >
41 maka 27%.
d. Hitung jumlah siswa pada kelompok atas dan bawah yang memilih tiap-tiap
alternatif soal yang disediakan
e. Hitung julag seluruh peserta tes (kelompok atas, tengah dan bawah) yang
menjawab benar
f. Hitung tingkat kesukaran butir soal dan daya beda dengan menggunkan
rumus yang telah disediakan.
5. Apabila terjadi sebuah kesalahan soal kurang baik untuk digunakan, Bagaimanakah
solusi yang harus dilakukan untuk memperbaiki semua kesalahan tersebut.
Jawab:
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memperbaiki butir soal antara lain :
a) perhatikan tingkat kesukaran soal. Butir soal dianggap baik jika mempunyai
tingkat kesukaran (P) antara 0,25 sampai dengan 0,75 atau mendekati angka
tersebut, b) perhatikan daya beda butir soal. Butir soal dianggap baik jika kunci
atau jawabannya dianggap benar mempunyai beda positif tinggi dan pengecohnya
mempunyai daya beda negatif.

Anda mungkin juga menyukai