Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PAPER FARA UMAINA

UJI COBA SOAL TES/ NON TES MENGGUNAKAN UJI


VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN
DAYA BEDA

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2024
VALIDITAS TES

Validitas adalah derajat yang menunjukan suatu tes mengukur apa


yang hendak diukur. Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid
apabila sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Sesuai dengan kriteria validitas mengatakan bahwa soal dikatakan

baik apabila dapat mengukur apa yang hendak di ukur secara tepat

Kemudian validitas butir soal dikatakan memiliki validitas yang tinggi

apabila skor dari tiap tiap butir soal memiliki kesejajaran arah dengan skor

total yaitu pada penelitian ini skor totaldiukur dengan korelasi point biserial.

Jadi validitas ini dihitung dengan menggunakan rumus korelasi point

biserial melalui indeks point biserial (r pbis) yang diperoleh melalui hasil

perhitungan yang kemudian dikonsultasikan ke r table (lampiran 20 halaman

123) pada taraf signifikansi 5%.

Validitas sendiri dihitung menggunakan point biserial. Berdasarkan

dari hasil analisis pada 50 butir soal (lebih lengkapnya ada di lampiran 6,

halaman 96) menunjukan hasil untuk jumlah butir soal yang valid

(signifikan/sangat signifikan) sejumlah 18 soal (36%) dan untuk soal yang

tidak valid sejumlah 32 (64%). Kemudian apabila 50 soal tersebut

didistribusikan berdasarkan indeks validitasnya maka akan didapat hasil

sebagai berikut

No Indeks Validitas No. Butir Soal Jumlah Persentase


2, 5, 9, 11, 12, 13,
Jika nilai indeks diatas
1 15, 16, 21, 30, 32, 18 36%
atau sama 0,281 maka
34, 37, 38, 39, 41,
soal dinyatakan valid
46, 47

1, 3, 4, 6, 7, 8, 10,
14, 17, 18, 19, 20,
Jika nilai indeks kurang
2 22, 23, 24, 25, 26, 32 64%
dari 0,281 maka soal
27, 28, 29, 31, 33,
dinyatakan tidak valid
35, 36, 40, 42, 43,
44, 45, 48, 49, 50

RELIABILITAS TES

Reliabilitas merupakan pengukuran untuk mengetahui tingkat atau


derajat konsistensi suatu perangkat tes. Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes
tersebut memberikan hasil yang sama apabila diberikan kelompok siswa
yang sama dalam waktu yang berbeda

Reliabilitas Butir Soal Hal yang dilakukan jika ingin melihat hasil koefisien
yang stabil dan konsisten pada soal tes diperlukan uji reliabilitas. Hasil dari
pengujian yang dilakukan dari reliabilitas soal yakni sebesar 0,98. Adapun hasil
dari 0,98 didapatkan dengan pengujian menggunakan rumus:

k = Soal valid
𝑘 1 − 𝑆2bagian
S² bagian = Varian bagian 𝑅=( )( )
𝑘−1 𝑆2 total
S² total = Varian total
Hasil Analisis Varian Total

Hasil Analisis Reliabilitas

Hasil Perhitungan
S² bagian 0,87
S² total 4,73
k (soal valid) 6
Reliabilitas 0,98
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus diperoleh reliabilitas soal sebesar 0,98.
Merujuk pada kriteria koefisiensi reliabilitas menurut Guilford, jika 0,20 ≤ r₁₁ < 0,40 maka
tingkat kepercayaan rendah, jika 0,70 ≤ r₁₁ < 0,90 maka tingkat kepercayaannya tinggi, jika
0,90 ≤ r₁₁ < 1,00 maka tingkat kepercayaannya sangat tinggi.

Selanjutnya dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa soal tes buatan pilihan
ganda berada pada tingkat 0,90 ≤ r₁₁ < 1,00 yang artinya memiliki kepercayaan yang sangat
tinggi. Soal buatan tes pilihan ganda yang dibuat memiliki reliabilitas yang tinggi sehingga
bisadigunakanberkali-kali
TINGKAT KESUKARAN

Tingkat kesukaran adalah proporsi siswa yang menjawab benar NB untuk


butir soal, yang diperoleh dengan cara menentukan banyaknya siswa yang
menjawab soal itu dengan benar terhadap jumlah seluruh siswa. Soal yang baik
adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar

Analisis tingkat kesukaran artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya,
sehingga dapat diperoleh soal-soal yang layak untuk diberikan keperserta didik,
untuk mengetahui mana soal yang mudah, mana soal yang sedang dan mana soal
yang sulit. Tingkat kesukaran soal dapat diliat dari seberapa banyak siswa tersebut
dapat menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru yang membuat soal. Analisis
tingkat kesukaran pada penelitian ini menggunakan satu rumus. Hasil analisis
Tingkat Kesukaran yaitu:

Tingkat Kesukaran
j𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ j𝑎w𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑟
Soal 𝑝 =
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠i𝑠wa
Indeks Kriteria
Soal 1 0,70 Soal sedang
Soal 2 0,35 Soal sedang
Soal 3 0,70 Soal sedang
Soal 4 0,45 Soal sedang
Soal 5 0,50 Soal sedang
Soal 6 0,30 Soal sukar
Soal 7 0,40 Soal sedang
Soal 8 0,55 Soal sedang
Soal 9 0,70 Soal sedang
Soal 10 0,25 Soal sukar
Soal 11 0,45 Soal sedang
Soal 12 0,65 Soal sedang
Soal 13 0,10 Soal sukar
Soal 14 0,60 Soal sedang
Soal 15 0,40 Soal sedang
Soal 16 0,60 Soal sedang
Soal 17 0,50 Soal sedang
Soal 18 0,55 Soal sedang
Soal 19 0,65 Soal sedang
Soal 20 0,30 Soal sukar
Indeks Kriteria
Soal 1 0,70 Soal sedang
Soal 2 0,35 Soal sedang
Soal 3 0,70 Soal sedang
Soal 4 0,45 Soal sedang
Soal 5 0,50 Soal sedang
Soal 6 0,30 Soal sukar
Soal 7 0,40 Soal sedang
Soal 8 0,55 Soal sedang
Soal 9 0,70 Soal sedang
Soal 10 0,25 Soal sukar
Soal 11 0,45 Soal sedang
Soal 12 0,65 Soal sedang

Peneliti menyimpulkan dari hasil perhitungan rumus terhadap 20 butir soal


item hasil belajar terdapat 16 butir soal (80%) dalam katagori sedang, dan terdapat 4
butir soal (20%) dalam katagori sukar. Butir soal yang berkatagori sedang ( tidak
terlalu sukar tidak terlalu mudah) terdapat pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18, 19. Sedangkan butir soal yang terdapat dalam katagori sukar
terdapat pada nomer 6, 10, 13, 20. Rumus ini mempunyai pendekatan dengan cara
mencari presentase siswa yang memjawab salah. Artinya semakin siswa menjawab
salah maka soal itu terliah tingkat kesukaran butir soal semakin sukar.

Dapat diartikan dari pendapat di atas bahwa butir soal UAS TEMATIK tema
7 bahwa butir soal tema 7 yang bentuknya pilihan ganda memiliki kualitas soal yang
baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adlah adanya keseimbangan dari
tingkat kesulitan soal tersebut. Kesembangan yang dimaksud adalah jumlah soal-soal
yang tergolong mudah, sedang dan sukar seimbang. Tingkat kesukaran soal perlu
dilihat dari kemampuan siswa dalam menjawab soal yang diberikan, bukan dilihat dari
sudut pandang guru yang yang membuat soal. Perbandingan antara soal yang mudah,
sedang dan sukar dapat dibuat 3-4-3 atau 3-5-2, yang diartikan adalah 30% soal
berkatagori mudah, 40% soal yang berkatagori sedang dan 30% soal bekatagori sukar
atau 30% soal berkatagori mudah, 50% soal berkatagori sedang dan 20% soal
berkatagori sukar.
Mengutip dari jurnal (Heri Susanto, Achi Rinaldi dan Novalia, 2015) Butir-
butir soal yang termasuk dalam katagori sedang sebaiknya sebagai dicatat dalam buku
bank soal. Selanjutnya, butir-butir soal tersebut dapat dikeluarkan lagi dalam tes hasil
belajar pada waktu yang akan dating. Untuk butir soal yang sukar kemungkinan ada
tiga tindak lanjut yaitu: (1) butir soal tersebut tidak lagi dipakai dan tidak dikeluarkan
lagi dalam hasil tes berikutnya. (2) dikaji ulang, diteliti dan ditelusuri sehingga dapat
diketahui factor penyeban anak tidak dapat menjawab soal tersebut. (3) butir soal
yang sukar sebaiknya memiliki manfaat yaitu butir soal dapat dimanfaatkan pada tes
seleksi yang bersifat longgar, dalam artian bahwa Sebagian besar dari testee akan
dinyatakan lulus dalam tes seleksi tersebut. Dalam kondisi ini, pemberian butir soal
yang mudah akan memberikan kesempatan bagi banyak testee untuk lolos dalam tes
seleksi atau ujian yang diadakan.

DAYA BEDA TES

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang mampu dengan siswa yang kurang mampu dalam

mengerjakan soal. Daya pembeda soal akan mengkaji soal-soal tes dari segi

kemampuan tes tersebut dalam membedakan siswa yang masuk dalam kategori

prestasi tinggi maupun rendah.

Analisis daya beda artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan tes
tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk kedalam kategori rendah dan
kategori tinggi. Daya pembeda butir adalah kemampuan suatu butir tes untuk dapat
membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah.
Analisis daya beda pada penelitian ini menggunakan rumus. Hasil analisis daya beda
yaitu:

Tabel 6 : Daya Beda

Soal D = PA – PB
Indeks Kriteria
Soal 1 0,60 BAIK
Soal 2 0,30 CUKUP
Soal 3 0,40 BAIK
Soal 4 0,70 BAIK SEKALI
Soal 5 0,40 BAIK
Soal 6 0,60 BAIK
Soal 7 0,60 BAIK
Soal 8 0,50 BAIK
Soal 9 0,20 CUKUP
Soal 10 0,30 CUKUP
D = PA – PB
SOAL INDEKS KRITERIA
Soal 11 0,10 KURANG BAIK
Soal 12 0,10 KURANG BAIK
Soal 13 0,00 KURANG BAIK
Soal 14 0,20 CUKUP
Soal 15 0,00 KURANG BAIK
Soal 16 0,60 BAIK
Soal 17 -0,20 JELEK SEKALI
Soal 18 0,50 BAIK
Soal 19 0,50 BAIK
Soal 20 0,00 KURANG BAIK

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan rumus, maka perolehan


bahwa soal dalam katagori baik sekali 1 soal atau 5%, soal dalam katagori baik
ada 9 soal atau 45%, soal dalah katagori cukup ada sekitar 4 soal atau 20%, soal
yang berkatagori kurang baik ada sekitar 5 soal atau 25% dan soal yang berkatagori
kurang baik ada 1 soal atau 5%. Mengutip dari jurnal (Heri Susanto, Achi Rinaldi dan
Novalia, 2015) Adapun tindak lanjut atas hasil menganalisis mengenai daya pembeda
item tes hasil belajar tersebut adalah, butir-butir soal tersebut dapat dikeluarkan
lagi dalam tes hasil belajar pada waktu yang akan dating. Untuk butir soal yang sukar
kemungkinan ada tiga tindak lanjut yaitu: (1) butir soal tersebut tidak lagi dipakai dan
tidak dikeluarkan lagi dalam hasil tes berikutnya. (2) dikaji ulang, diteliti dan
ditelusuri sehingga dapat diketahui factor penyeban anak tidak dapat menjawabsoal
tersebut. (3) butir soal yang sukar sebaiknya memiliki manfaat yaitu butir soal
dapat dimanfaatkan pada tes seleksi yang bersifat longgar, dalam artian bahwa
Sebagian besar dari testee akan dinyatakan lulus dalam tes seleksi tersebut. Dalam
kondisi ini, pemberian butir soal yang mudah akan memberikan kesempatan bagi
banyak testee untuk lolos dalam tes seleksi atau ujian yang diadakan.
SUMBER REFERENSI DAN DAFTAR PUSTAKA

Ndiung, S., & Jediut, M. (2020). Pengembangan instrumen tes hasil belajar
matematika peserta didik sekolah dasar berorientasi pada berpikir tingkat tinggi.
Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 10(1), 94.

Magdalena, I., Fauziah, S. N., Faziah, S. N., & Nupus, F. S. (2021). Analisis
Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesulitan dan Daya Beda Butir Soal Ujian Akhir
Semester Tema 7 Kelas III SDN Karet 1 Sepatan

Heri Susanto, Achi Rinaldi dan Novalia. (2015). Analisis Validitas Reabilitas Tingkat
Kesukaran dan Daya Beda pada Butir Soal Ujian Akhir . Al-Jabar: Jurnal
Pendidikan Matematika, 203-217.
Kusaeri Supranto. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Nana Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Novalia dan Muhammad Syazali. (2014). Olah Data Penelitian Pendidikan. Bandar
Lampung: AURA.
Sofian Effendi dan Masri Singarimbun. (2011). Metode Penelitian Survie. Jakarta: LP3ES.
Sudijono. (2012). pengantar evaluasi pendidikan. jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada.
Sujono Anas . (2013). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Bandung : Alfa Beta.
Sukardi. (2011). Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Oprasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.
Widoyoko. (2014). Penilaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
131

Lampiran 2

Lembaran Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Biologi pada


Materi Sistem Sirkulasi dengan ModelDiscovery Learning

Hari/ Tanggal : Senin/ 04 Desember 2023


Observer : Fara Umaina
Petunjuk:
Berilah tanda ceklis (√ ) pada kolom yang diberikan sesuai aktivitas siswa yang
teramati dengan kriteria skor sebagai berikut: 1 : sangat kurang, 2 : kurang, 3 :
cukup, 4 : baik, dan 5 : sangat baik.

Langkah Penilaian
Pembelajaran Jenis Aktivitas Siswa
1 2 3 4 5
KegiatanPendahulu 1. Peserta didik menjawab salam √
an
2. Peserta didik berdoa √
3. Peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan √
4. Peserta didik yang dipanggil Namanya menjawab Ketika

guru mengecek kehadiran
5. Peserta didik mendengarkan apersepsi yang disampaikan

oleh guru
6. Peserta didik menyimak motivasi yang disampaikan oleh

guru
7. Peserta didik mendengarkan tujuan yang disampaikan oleh

guru
Kegiatan Inti Fase 1. Menentukan Pertanyaan Mendasar
Peserta didik mengamati video yang ditayangkan oleh guru √
Fase 2. Mendesaian perencanaan produk
Peserta didik duduk sesuai dengan kelompok yang dibagikan √
Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek

meliputi pembagian tugas
Fase 3. Menyusun jadwal pembuatan

Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek √


132

Langkah Penilaian
Pembelajaran Jenis Aktivitas Siswa
1 2 3 4 5

Fase 4. Memonitor keaktifan dan pengembangan proyek


peserta didik mendengar bimbing oleh guru dalam mengerjakan

proyek
Fase 5 Menguji hasil
Peserta didik berdiskusi tentang langkah-langkah membuat
karya tempel jaringan tumbuhan √

Peserta didik memaparkan laporan karya yaitu menampilkan



hasil pembuatan karya tempel
Fase 6 Evaluasi Pengalaman Belajar
Peserta didik mempresentasikan hasil kaya

Peserta didik menanggapi hasil presentasi kelompok √


Kegiatan Akhir Peserta didik memberi pendapat tentang proses belajar yang

dilakukan
Peserta didik mengecek sejauh mana pemahaman materi pada
pertemuan ini. √

Peserta didik menjawab salam dan berdoa √


133

Lampiran3

Lembaran Observasi Aktivitas Gurudalam Pembelajaran Biologi pada


Materi Sistem Sirkulasi dengan ModelDiscovery Learning

Hari/ Tanggal :
Observer :
Petunjuk:

Langkah Peni
Pembelajar laia
an Jenis Aktivitas Guru n
1 2 3 4 5
KegiatanPen Guru mengucapkan salam √
dahuluan
Guru meminta kepada peserta didik untuk

berdoa
Guru mengecek kehadiran peserta didik √
Guru memberikan apresiasi untuk menggali

pengetahuan awal
Guru memberi motivasi √
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

Kegiatan Fase 1. Menentukan Pertanyaan Mendasar


Inti
Guru menayangkan video jaringan tumbuhan √
Fase 2. Mendesaian perencanaan produk
Guru membagikan kelompok √
Guru memberi arahan untuk berdiskusi √
Fase 3. Menyusun jadwal pembuatan

Guru menyuruh untuk menyusun jadwal



pembuatan
Fase 4 Memonitor keaktifan dan
134

pengembangan proyek

Guru membimbing dalam penyelesaian proyek √

Fase 5 Menguji Hasil


Guru menyuruh memaparkan laporan karya
yaitu menampilkan hasil pembuatan karya √
tempe
Fase 6 Evaluasi pengalaman belajar
Guru menilai hasil presentasi √
Kegiatan Guru menanyakan pendapat peserta didik

Akhir tentang proses belajar yang dilakukan
Guru memberi tugas untuk mengecek sejauh

mana pemahaman materi pada pertemuan ini
Guru menutup pembelajaran √
Guru memberi salam dan menyuruh untuk

berdoa
Berilah tanda ceklis (√ ) pada kolom yang diberikan sesuai aktivitas siswa yang
teramati dengan kriteria skor sebagai berikut: 1 : sangat kurang, 2 : kurang, 3 :
cukup, 4 : baik, dan 5 : sangat baik.
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran : Biologi

Materi : Struktur Sel dan Transport Membran

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kelas : XI

3 = selalu,

2 = sering,

1 = kadang-kadang

No Nama Sikap

Mensyukuri Nikmat Memiliki Rasa


Tuhan YME Ingin Tau Tanggung
Berkaitan dengan Kerjasama Jawab
Struktur Sel dan
Transport Membran
1 Nadia

2 Riska

3 Niswatul

4 Mukhrasya

5 Naina
RUBRIK PENILAIAN SIKAP

No Nilai
Aspek Yang di Nilai
3 2 1

1 Mensyukuri Nikmat Tuhan YME Menunjukkan Belum secara Belum


Berkaitan dengan Struktur Sel dan ekspresi eksplisit menunjukkan
Transport Membran kekaguman menunjukkan ekspresi
berkaitan dengan ekspresi kekaguman
struktur sel dan kekaguman atau terhadap struktur
transport ungkapan syukur, sel dan transport
membran namun menaruh membranatau
minat dengan ungkapan verbal
struktur sel dan yang menunjuk
transport kan rasa syukur
membran terhadap tuhan
2 Memiliki Rasa Menunjukkan Menunjukkan Tidak
Ingin Tau rasa ingin tahu rasa ingin tahu, menunjukkan
yang besar, namun tidak antusias dalam
antusias, terlibat terlalu antusias berdiskusi, sulit
aktif dalam dan baru terlihat aktif dalam
kegiatan aktif dalam kegiatan
kelompok kegiatan kelompok
kelompok ketika walaupun sudah
disuruh didorong untuk
terlibat
3 Kerjasama Siswa antusias Siswa kurang Siswa tidak
dalam berdiskusi antusias dalam antusias dalam
mengenai berdiskusi berdiskusi
pemecahan mengenai mengenai
masalah bersama pemecahan pemecahan
kelompoknya masalah bersama masalah bersama
kelompoknya kelompoknya
4 Tanggung Jawab Siswa Siswa Siswa
mengerjakan mengerjakan mengerjakan
LKPD dengan LKPD dengan LKPD dengan
serius kurang serius tidak serius

Anda mungkin juga menyukai