baik apabila dapat mengukur apa yang hendak di ukur secara tepat
apabila skor dari tiap tiap butir soal memiliki kesejajaran arah dengan skor
total yaitu pada penelitian ini skor totaldiukur dengan korelasi point biserial.
biserial melalui indeks point biserial (r pbis) yang diperoleh melalui hasil
dari hasil analisis pada 50 butir soal (lebih lengkapnya ada di lampiran 6,
halaman 96) menunjukan hasil untuk jumlah butir soal yang valid
sebagai berikut
1, 3, 4, 6, 7, 8, 10,
14, 17, 18, 19, 20,
Jika nilai indeks kurang
2 22, 23, 24, 25, 26, 32 64%
dari 0,281 maka soal
27, 28, 29, 31, 33,
dinyatakan tidak valid
35, 36, 40, 42, 43,
44, 45, 48, 49, 50
RELIABILITAS TES
Reliabilitas Butir Soal Hal yang dilakukan jika ingin melihat hasil koefisien
yang stabil dan konsisten pada soal tes diperlukan uji reliabilitas. Hasil dari
pengujian yang dilakukan dari reliabilitas soal yakni sebesar 0,98. Adapun hasil
dari 0,98 didapatkan dengan pengujian menggunakan rumus:
k = Soal valid
𝑘 1 − 𝑆2bagian
S² bagian = Varian bagian 𝑅=( )( )
𝑘−1 𝑆2 total
S² total = Varian total
Hasil Analisis Varian Total
Hasil Perhitungan
S² bagian 0,87
S² total 4,73
k (soal valid) 6
Reliabilitas 0,98
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus diperoleh reliabilitas soal sebesar 0,98.
Merujuk pada kriteria koefisiensi reliabilitas menurut Guilford, jika 0,20 ≤ r₁₁ < 0,40 maka
tingkat kepercayaan rendah, jika 0,70 ≤ r₁₁ < 0,90 maka tingkat kepercayaannya tinggi, jika
0,90 ≤ r₁₁ < 1,00 maka tingkat kepercayaannya sangat tinggi.
Selanjutnya dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa soal tes buatan pilihan
ganda berada pada tingkat 0,90 ≤ r₁₁ < 1,00 yang artinya memiliki kepercayaan yang sangat
tinggi. Soal buatan tes pilihan ganda yang dibuat memiliki reliabilitas yang tinggi sehingga
bisadigunakanberkali-kali
TINGKAT KESUKARAN
Analisis tingkat kesukaran artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya,
sehingga dapat diperoleh soal-soal yang layak untuk diberikan keperserta didik,
untuk mengetahui mana soal yang mudah, mana soal yang sedang dan mana soal
yang sulit. Tingkat kesukaran soal dapat diliat dari seberapa banyak siswa tersebut
dapat menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru yang membuat soal. Analisis
tingkat kesukaran pada penelitian ini menggunakan satu rumus. Hasil analisis
Tingkat Kesukaran yaitu:
Tingkat Kesukaran
j𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ j𝑎w𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑟
Soal 𝑝 =
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠i𝑠wa
Indeks Kriteria
Soal 1 0,70 Soal sedang
Soal 2 0,35 Soal sedang
Soal 3 0,70 Soal sedang
Soal 4 0,45 Soal sedang
Soal 5 0,50 Soal sedang
Soal 6 0,30 Soal sukar
Soal 7 0,40 Soal sedang
Soal 8 0,55 Soal sedang
Soal 9 0,70 Soal sedang
Soal 10 0,25 Soal sukar
Soal 11 0,45 Soal sedang
Soal 12 0,65 Soal sedang
Soal 13 0,10 Soal sukar
Soal 14 0,60 Soal sedang
Soal 15 0,40 Soal sedang
Soal 16 0,60 Soal sedang
Soal 17 0,50 Soal sedang
Soal 18 0,55 Soal sedang
Soal 19 0,65 Soal sedang
Soal 20 0,30 Soal sukar
Indeks Kriteria
Soal 1 0,70 Soal sedang
Soal 2 0,35 Soal sedang
Soal 3 0,70 Soal sedang
Soal 4 0,45 Soal sedang
Soal 5 0,50 Soal sedang
Soal 6 0,30 Soal sukar
Soal 7 0,40 Soal sedang
Soal 8 0,55 Soal sedang
Soal 9 0,70 Soal sedang
Soal 10 0,25 Soal sukar
Soal 11 0,45 Soal sedang
Soal 12 0,65 Soal sedang
Dapat diartikan dari pendapat di atas bahwa butir soal UAS TEMATIK tema
7 bahwa butir soal tema 7 yang bentuknya pilihan ganda memiliki kualitas soal yang
baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adlah adanya keseimbangan dari
tingkat kesulitan soal tersebut. Kesembangan yang dimaksud adalah jumlah soal-soal
yang tergolong mudah, sedang dan sukar seimbang. Tingkat kesukaran soal perlu
dilihat dari kemampuan siswa dalam menjawab soal yang diberikan, bukan dilihat dari
sudut pandang guru yang yang membuat soal. Perbandingan antara soal yang mudah,
sedang dan sukar dapat dibuat 3-4-3 atau 3-5-2, yang diartikan adalah 30% soal
berkatagori mudah, 40% soal yang berkatagori sedang dan 30% soal bekatagori sukar
atau 30% soal berkatagori mudah, 50% soal berkatagori sedang dan 20% soal
berkatagori sukar.
Mengutip dari jurnal (Heri Susanto, Achi Rinaldi dan Novalia, 2015) Butir-
butir soal yang termasuk dalam katagori sedang sebaiknya sebagai dicatat dalam buku
bank soal. Selanjutnya, butir-butir soal tersebut dapat dikeluarkan lagi dalam tes hasil
belajar pada waktu yang akan dating. Untuk butir soal yang sukar kemungkinan ada
tiga tindak lanjut yaitu: (1) butir soal tersebut tidak lagi dipakai dan tidak dikeluarkan
lagi dalam hasil tes berikutnya. (2) dikaji ulang, diteliti dan ditelusuri sehingga dapat
diketahui factor penyeban anak tidak dapat menjawab soal tersebut. (3) butir soal
yang sukar sebaiknya memiliki manfaat yaitu butir soal dapat dimanfaatkan pada tes
seleksi yang bersifat longgar, dalam artian bahwa Sebagian besar dari testee akan
dinyatakan lulus dalam tes seleksi tersebut. Dalam kondisi ini, pemberian butir soal
yang mudah akan memberikan kesempatan bagi banyak testee untuk lolos dalam tes
seleksi atau ujian yang diadakan.
antara siswa yang mampu dengan siswa yang kurang mampu dalam
mengerjakan soal. Daya pembeda soal akan mengkaji soal-soal tes dari segi
kemampuan tes tersebut dalam membedakan siswa yang masuk dalam kategori
Analisis daya beda artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan tes
tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk kedalam kategori rendah dan
kategori tinggi. Daya pembeda butir adalah kemampuan suatu butir tes untuk dapat
membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah.
Analisis daya beda pada penelitian ini menggunakan rumus. Hasil analisis daya beda
yaitu:
Soal D = PA – PB
Indeks Kriteria
Soal 1 0,60 BAIK
Soal 2 0,30 CUKUP
Soal 3 0,40 BAIK
Soal 4 0,70 BAIK SEKALI
Soal 5 0,40 BAIK
Soal 6 0,60 BAIK
Soal 7 0,60 BAIK
Soal 8 0,50 BAIK
Soal 9 0,20 CUKUP
Soal 10 0,30 CUKUP
D = PA – PB
SOAL INDEKS KRITERIA
Soal 11 0,10 KURANG BAIK
Soal 12 0,10 KURANG BAIK
Soal 13 0,00 KURANG BAIK
Soal 14 0,20 CUKUP
Soal 15 0,00 KURANG BAIK
Soal 16 0,60 BAIK
Soal 17 -0,20 JELEK SEKALI
Soal 18 0,50 BAIK
Soal 19 0,50 BAIK
Soal 20 0,00 KURANG BAIK
Ndiung, S., & Jediut, M. (2020). Pengembangan instrumen tes hasil belajar
matematika peserta didik sekolah dasar berorientasi pada berpikir tingkat tinggi.
Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 10(1), 94.
Magdalena, I., Fauziah, S. N., Faziah, S. N., & Nupus, F. S. (2021). Analisis
Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesulitan dan Daya Beda Butir Soal Ujian Akhir
Semester Tema 7 Kelas III SDN Karet 1 Sepatan
Heri Susanto, Achi Rinaldi dan Novalia. (2015). Analisis Validitas Reabilitas Tingkat
Kesukaran dan Daya Beda pada Butir Soal Ujian Akhir . Al-Jabar: Jurnal
Pendidikan Matematika, 203-217.
Kusaeri Supranto. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Nana Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Novalia dan Muhammad Syazali. (2014). Olah Data Penelitian Pendidikan. Bandar
Lampung: AURA.
Sofian Effendi dan Masri Singarimbun. (2011). Metode Penelitian Survie. Jakarta: LP3ES.
Sudijono. (2012). pengantar evaluasi pendidikan. jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada.
Sujono Anas . (2013). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Bandung : Alfa Beta.
Sukardi. (2011). Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Oprasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.
Widoyoko. (2014). Penilaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
131
Lampiran 2
Langkah Penilaian
Pembelajaran Jenis Aktivitas Siswa
1 2 3 4 5
KegiatanPendahulu 1. Peserta didik menjawab salam √
an
2. Peserta didik berdoa √
3. Peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan √
4. Peserta didik yang dipanggil Namanya menjawab Ketika
√
guru mengecek kehadiran
5. Peserta didik mendengarkan apersepsi yang disampaikan
√
oleh guru
6. Peserta didik menyimak motivasi yang disampaikan oleh
√
guru
7. Peserta didik mendengarkan tujuan yang disampaikan oleh
√
guru
Kegiatan Inti Fase 1. Menentukan Pertanyaan Mendasar
Peserta didik mengamati video yang ditayangkan oleh guru √
Fase 2. Mendesaian perencanaan produk
Peserta didik duduk sesuai dengan kelompok yang dibagikan √
Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek
√
meliputi pembagian tugas
Fase 3. Menyusun jadwal pembuatan
Langkah Penilaian
Pembelajaran Jenis Aktivitas Siswa
1 2 3 4 5
Lampiran3
Hari/ Tanggal :
Observer :
Petunjuk:
Langkah Peni
Pembelajar laia
an Jenis Aktivitas Guru n
1 2 3 4 5
KegiatanPen Guru mengucapkan salam √
dahuluan
Guru meminta kepada peserta didik untuk
√
berdoa
Guru mengecek kehadiran peserta didik √
Guru memberikan apresiasi untuk menggali
√
pengetahuan awal
Guru memberi motivasi √
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √
pengembangan proyek
Kelas : XI
3 = selalu,
2 = sering,
1 = kadang-kadang
No Nama Sikap
2 Riska
3 Niswatul
4 Mukhrasya
5 Naina
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
No Nilai
Aspek Yang di Nilai
3 2 1