Anda di halaman 1dari 17

Modul 5

KUALITAS ALAT UKUR


(INSTRUMEN)
Oleh:
Tria
Yolanda
Hesti
Rini
Anjelita

PGSD BI
SEMESTER 1
UNIVERSITAS TERBUKA
Validitas
Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang dapat
mengukur apa yang ingin kita ukur dengan tepat.
Ketepatan suatu alat ukur disebut dengan validitas.

Isi

Validitas Konstrak

Berdasarka
n kriteria
Reliabilitas
Suatu tes dikatakan memiliki Reliabilitas jika tes
tersebut menghasilkan hasil pengukuran yang tetap
(tes digunakan lebih dari satu kali pada kelompok
yang sama)
Koefisien Korelasi
Semakin mendekati 1  semakin tinggi reliabilitas tes
Hubungan Validitas dan Reliabilitas
Ketetapan hasil pengukuran (reliabilitas) sangat
diperlukan untuk memperoleh alat ukur yang dapat
memberikan hasil pengukuran yang tepat (valid).

alat ukur yang mempunyai reliabilitas yang tinggi


belum tenetu secara otomatis mempunyai validitas
yang tinggi.
 Ilustrasi hasil perlombaan memanah yang diikuti Anto, Andi, dan
Anang. Dari 10 anak panah yang telah mereka lepaskan diperoleh hasil
sebagai berikut:

d
d

Hasil Bidikan Andi


Hasil Bidikan Anto Hasil Bidikan Anang
Meningkatkan Reliabilitas Tes
Reliabilitas suatu tes dapat ditingkatkan dengan
menambah jumlah butir kedalam tes tersebut.
soal yang homogen dengan butir soal yang ada.

Reliabilitas tes yang baru sebagai akibat adanya penambahan butir soal secara
sederhana dapat dihitung dengan menggunakan rumus Spearman-Brown sebagai
berikut:

di mana:
ryy = reliabilitas sebelum penambahan butir soal
rxx = reliabilitas setelah penambahan butir soal
J = rasio jumlah butir soal setelah dan sebelum penambahan
Contoh:
Reliabilitas suatu tes yang terdiri atas 40 butir soal adalah =
0,40. Berapaka reliabilitas tes setelah ditambahkan 20 butir
soal yang homogen dengan butir soal yang sudah ada?
 
Jawaban :
Reliabilitas sebelum penambahan = 0,40. Jumlah butir soal
sebelum ditambah = 40 dan setelah ditambah = 20 berarti 60.
Dengan demikian rasio butir soal setelah dan sebelum
penambahan adalah 1,5.
Mengapa Analisis Butir Soal Penting?
Mengetahui apakah butir soal yang disusun sudah
berfungsi sesuai yang dikehendaki
Umpan balik bagi siswa
Umpan balik bagi guru
Sebagai acuan untuk revisi soal
Memperbaiki kemampuan guru dalam menulis soal
Kapan Analisis Butir Soal Dilakukan ?
Menganalisis Butir Soal
1. Menghitung jumlah jawaban yang benar untuk seluruh
siswa
2. Menyusun skor tertinggi hingga skor terendah
3. Menentukan presentase siswa yang termasuk kelompok
atas dan kelompok bawah menggunakan rambu –
rambu ( Nitko, 1983 dan Hanna, 1993 ) sebagai berikut :
jumlah siswa ≤ 20  jumlah kelompok atas dan
kelompok bawah 50 %
jumlah siswa antara 21 – 40  kelompok atas dan
kelompok bawah masing – masing 33,3 %
jumlah siswa ≥ 41  jumlah kelompok bawah dan
kelompok atas masing – masing 27 %
4. Hitunglah jumlah siswa dalam kelompok atas dan
bawah yang memilih tiap – tiap alternative jawaban
yang disediakan
5. Hitung seluruh peserta tes yang menjawab benar
6. Hitung tingkat kesukaran butir soal dan daya beda
dengan rumus yang disediakan
Cara menganalisis tes uraian
1. Tentukan jumlah siswa ke dalam kelompok atas (25% ) dan
kelompok bawah ( 25 %)
2. Hitung jumlah skor kelompok atas dan jumlah skor kelompok
bawah
3. Hitung tingkat kesukaran dan daya beda beda setiap butir soal
dengan rumus :
Bagaimana Memperbaiki Butir Soal?

Perhatikan tingkat kesukaran butir soal. Butir soal


dianggap baik jika mempunyai tingkat kesukaran (p)
antara 0,25 sampai dengan 0,75 atau yang mendekati
angka tersebut.
Perhatikan daya beda butir soal. Butir soal dianggap
baik jika kunci atau jawaban yang didnggap benar
mempunyai daya beda positif tinggi dan pengecohnya
mempunyai daya beda negative.
Contoh
Nomor soal 3.
Jika kita masukkan beberapa potong es ke dalam gelas
beberapa saat kemudian es akan mencair. Mengapa es
tersebut dapat mencair?
a. Sebab es terbuat dari air
b. Sebab es mengalami proses penguapan
c. Sebab es terkena udara luar yang lebih panas
d. Sebab suhu es lebih tinggi dari suhu lingkungan.
Bagaimana Memperbaiki Nontest?
Perbaikan pertama dapat dilakukan setelah menulis instrument
uji coba ke lapangan
analisis hasil uji coba menggunakan program analisis
instrument yang

Penyebab butir soal kurang baik antara lain:


1. Penggunakan Bahasa kurang komunikatif
2. kalimat bersifat ambiguous
3. pertanyaan atau pernyataan yang dibuat menyimpang dari
indicator.
4. pertanyaan atau pernyataan tidak mengukur trait(sifat) yang
akan didukur

Anda mungkin juga menyukai