MODUL 5
KUALITAS ALAT UKUR
( INSTRUMEN)
Oleh Kelompok 5
Anggota :
1. Nurhayati
2. Mila
3. Fina
4. Siti Nurul Ulfah
5. Karniti
TUJUAN PEMBELAJARAN
Gambar 1 Gambar 2
Apakah validitas itu ?
Gambar 1 Gambar 2
Timbangan neraca Timbangan Duduk
Apakah validitas itu ?
Menurut Gronlund dan Linn,1990 pengertian Validitas mengacu pada ketepatan
interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran atau evaluasi.
Dimana
r xy : Koefisien korelasi dari xy
N : Jumlah data
X : Data pertama
Y : Data kedua
Bagaimana Hubungan antara Validitas
dan Reliabitas
Ketetapan hasil pengukuran (reliabilitas) sangat diperlukan
untuk memperoleh alat ukur yang dapat memberikan hasil
pengukuran yang tepat (valid). Tetapi alat ukur yang
mempunyai reliabilitas tinggi belum tentu secara otomatis
mempunyai validitas yang tinggi. Karena tingginya reliabilitas
yang dihasilkan oleh suatu alat ukur jika tidak dibarengi
dengan tingginya validitas maka dapat memberikan informasi
yang salah.
Contoh di Hal 5.12-5.13
Bagaimana Meningkatkan Reliabilitas Tes
• Pada umumnya analisis butir soal memang dilakukan untuk tes pilihan
ganda, kita dapat menganalisis tes uraian yang di berikan oleh whitney
dan sabers ( mahrens dan lehmann;1984) dengan cara sebagai berikut :
1. Tentukan jumlah siswa yang termasuk ke dalam kelompok atas ( 25% )
dan kelompok bawah ( 25%)
2. Hitung jumlah skor kelompok atas dan jumlah skor kelompok bawah .
3. Hitung tingkat kesukaran dan daya beda setiap butir soal dengan rumus
berikut :
Rumus menganalisis tes uraian
E . BAGAIMANA MEMPERBAIKI BUTIR SOAL
Dari data tersebut coba hitung tingkat kesukaran dan daya beda untuk setiap alternatif jawaban. Jika
hasil perhitungan benar maka akan di peroleh hasil sebagai berikut :
P = 0,50
Da= 0
Db= -0,33
Dc=0,33 ( Daya Beda Kunci )
Dd=0
Dari hasil perhitungan tampak bahwa butir soal nomor 3 tersebut mempunyai tingkat kesukaran 0,50
( sedang ) dan daya beda 0,33
F . BAGAIMANA MEMPERBAIKI NON-TES