Anda di halaman 1dari 21

EVALUASI

PEMBELAJARAN di
SD
Materi
Modul 5 Kegiatan Belajar 2

Analisis dan Perbaikan Instrumen

Oleh
Tri Mulyaningsih (857026448)

Dosen Pembimbing
Dr. Bambang Sri Anggoro M.Pd
A. MENGAPA ANALISIS BUTIR SOAL
PENTING?

1. Untuk mengetahui apakah butir butir soal yang disusun


sudah berfungsi sesuai dengan apa yang di kehendaki
oleh penyusun soal.
2. Sebagai umpan balik bagi siswa untuk mengetahui
keampuan mereka dalam meguasai materi
3. Sebagai umpan balik bagi anda sendiri sebagai guru
untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang di alami siswa
dalam memahami suatu materi.
4. Sebagai acuan untuk merevisi soal.
5. Untuk memperoleh kemampuan guru dalam menulis soal.
B. KAPAN ANALISIS BUTIR SOAL
DILAKUKAN?

1. Tingkat Kesukaran Butir Soal


Merupakan salah satu karakteristik yang dapat menunjukan
kualitas butir soal tersebut apakah mudah, sedang atau sukar.
Tingkat kesukaran butir soal dapat di hitung dengan rumus;

Keterangan:
p indeks tingkat kesukaran butir soal
B jumlah peserta tes yang menjawab benar
N jumlah dari seluruh peserta tes
Contoh:

Jika butir soal nomor 1 yang anda ujikan dapat di


jawab dengan benar oleh 10 dari 40 siswa maka
indeks tingkat kesukaran butir nomor 1 tersebut
adalah:

Tingkat kesukaran butir soal menurut Fernandes


p > 0,75 : Mudah
0,25 ≤ p ≤ 0,75 : Sedang
p < 0,24 : Sukar
2. DAYA BEDA (D)
Daya beda pada butir soal, dapat membedakan peserta didik yang
memiliki kamampuan tinggi (pandai) dengan peserta didik yang
memiliki kemampuan rendah (kurang pandai)
Daya beda dapat diukur dengan:
D = PA – PB

Keterangan:
D = Indeks dayabeda butir soal
PA= proporsi kelompok atas yang menjawab benar
PB= Proporsi Kelompok bawah yang menjawab benar
Contoh:
Dalam menjawab butir soal nomor 2, 6 dari 10
siswa yang termasuk dalam kelompok atas dapat
menjawab benar dan 2 dari 10 siswa yang
termasuk kelompok bawah dapat menjawab
benar maka indeks daya beda butir soal nomor 2
tersebut adalah:

D=
Menurut Fernandes (1984) katagori
indeks daya beda butir soal adalah
sebagai berikut:

D
0,30
0,20
D
C. BAGAIMANA CARA MELAKUKAN ANALISIS
SECARA SEDERHANA?

Beberapa langkah menganalisis butir soal soal secara sederhana:


1. Menghitung semua jumlah jawaban siswa yang benar
2. Dari jawaban semua siswa yang benar, lakukan penskoran mulai
dari tertinggi hingga terendah.
3. Lakukan pengelompokan dari presentase atas dan presentase
bawah dengan menggunakan aturan sebagai berikut :
a. Jika jumlah siswa ≤ 20 maka jumlah kelompok atas dan bawah
masing masing 50%
b. Jika jumlah siswa 21- 40 maka jumlah kelompok atas dan bawah
masing masing 33,3%
c. Jika jumlah siswa ≥ 40 maka jumlah kelompok atas dan bawah
masing masing 27%
4. Hitunglah jumlah siswa dalam kelompok atas yang
memilih tiap tiap alternatif jawaban yang disediakan.

5.Kemudian hitunglah jumlah siswa dalam kelompok


bawah yang memilih tiap-tiap alternatif jawaban yang
disediakan.

6. Hitung jumlah seluruh peserta tes(kelompok atas,


menengah, bawah) yang menjawab benar

7. Hitunglah tingkat kesukaran butir soal dan daya


beda.
Contoh :
Perhatikan jawaban 100 siswa terhadap butir soal nomor 1 berikut

Kelompok Alternatif Jawaban Jumlah


a b* c d e
Atas 5 15 0 0 7 27
Tengah 25
Bawah 3 7 12 0 5 27

Catatan : *kunci jawaban


tingkat kesukaran butir soal tersebut dapat di hitung dengan

P=

Indeks daya beda butir soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus
D = PA – PB
= -
= = 0,30
D. BAGAIMANA MENGANALISIS TES
URAIAN?
Cara menganalisis tes uraian di berikan oleh Whitney
dan Sabers ( Mehrens dan Lehmann, 1984) sebagai
berikut:
1. Tentukan jumlah siswa yang termasuk dalam
kelompok atas (25%) dan kelompok bawah (25%)
2. Hitung jumlah skor kelompok atas dan jumlah skor
kelompok bawah.
3. Hitung tingkat kesukaran dan daya beda setiap butir
soal dengan rumus berikut:
P=
D=

Dimana :
: jumlah skor kelompok atas
:jumlah skor kelompok bawah
N : 25% Peserta didik
Skor mak : skor maksimal setiap butir tes
Skor min : Skor minimal setiap butir tes
Contoh:
Perhatikan tabulasi data hasil tes sumatif IPA
untuk butir soal nomor 1 yang diikuti oleh 100
siswa berikut
Skor soal Kelompok atas Kelompok bawah
f fs f fs
7 0 0 0 0
6 0 0 0 0
5 4 20 0 0
4 10 40 4 16
3 6 18 12 36
2 5 10 8 16
1 0 0 0 0
0 0 0 1 0
25 88 25 68
Tingkat kesukaran dan daya beda butir soal yang
dihitung sebagai berikut :
E. BAGAIMANA MEMPERBAIKI BUTIR SOAL?

1. Perhatikan tingkat kesukaran butir soal. Butir soal di anggap


baik jika mempunyai tingkat kesukaran (p) antara 0,25 sampai
dengan 0,75 atau yang mendekati angka tersebut

2.Perhatikan daya beda butir soal. Jika anda menemukan butir


soal dimana kuncinya mempunyai daya beda negatif
sedangkan ada salah satu pengecohnya mempunyai beda
positif maka butir soal tersebut perlu anda telah kembali sebab
ada kemungkinan terjadi salah kunci
soal :
jika kita masukkan beberapa potong es kedalam gelas, beberapa saat kemudian es
akan mencair. Mengapa es tersebut dapat mencair?
a. sebab es terbuat dari air
b. sebab es mengalami proses penguapan
c. sebab es terkena udara luar yang lebih panas
d. sebab suhu es lebih tinggi dari suhu lingkungan

Sebaran jawaban 100 siswa terhadap butir soal tersebut adalah sebagai berikut
Kelompok Alternatif Jawaban Jumlah
a b c* d
Atas 7 3 17 0 27
Tengah 25
Bawah 7 12 8 0 27

Catatan : *kunci jawaban


hasil yang di peroleh

P =0,5
Da =0
Db =-0,33
Dc =0,33 (daya beda kunci)
Dd =0
Tingkat kesukaran 0,50 sedang, dan daya beda 0,33
Dari soal diatas nampaknya memenuhi kriteria sebagai soal
yang baik karena mempunyai tingkat kesukaran sedang dan
daya beda yang positif besar.
Butir soal diatas masih harus diperbaiki, karena daya beda
untuk alternatif jawaban a=0 dan alternatif jawaban d tidak
ada yang memilih. Perbaikan butir soal ditekankan pada
jawaban a dan d. Perbaikan butir soal tidak hanya pada
alternatif jawaban saja tetapi konstruksinya juga harus di
perbaiki.
Butir soal tersebut dapat diperbaiki sebagai berikut:

Jika kita masukkan beberapa potong es kedalam gelas


maka beberapa saat kemudian es akan mencair. Proses
tersebut dapat terjadi karena es ….
a. melepaskan panas ke udara
b. mengalami proses penguapan
c. terkena udara luar yang lebih panas
d. terurai menjadi hidrogen dan oksigen
F. BAGAIMANA MEMPERBAIKI NON-TES?
Prosedur memperbaiki instrumen non-tes sama dengan prosedur
memperbaiki tes. Perbaikan pertama dapat dilakukan setelah
menulis instrument.
Perbaikan yag dapat dilakukan pada tahap ini adalah
denganmeminta pakar untuk mereviu atau menelaah instrument
tersebut.
Setelah intrument ditelaah dan diperbaiki, langkah brikutnya uji coba
ke lapangan.
Kemudin analisis hasil uji coba tersebut dengan menggunakan
program analisis instrument yang relevan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai