Anda di halaman 1dari 4

NOMOR 1

Tahap Pra-konvensional
Tahap 1: Orientasi hukuman dan kepatuhan
Pada tahap perkembangan moral ini, seseorang melakukan sesuatu baik atau buruk
semata-mata karena untuk mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman.
Umumnya tahapan ini terjadi pada usia anak-anak, meski orang dewasa juga sering
melakukan tahapan ini. Perbuatan baik dilakukan untuk mendapatkan hadiah,
sementara perbuatan buruk dihindari agar tidak mendapatkan hukuman.
Contoh: seorang siswa mengerjakan tugas agar tidak dihukum oleh gurunya.

Tahap 2: Orientasi instrumental nisbi


Pada tahap perkembangan moral ini, seseorang melakukan suatu tindakan dengan
mempertimbangkan keuntungan apa yang akan diperolehnya setelah melakukan
tindakan tersebut. Perbuatan baik dilakukan dengan tujuan mendapatkan balasan
kebaikan dari orang lain, sementara perbuatan buruk tidak dilakukan karena tidak
ingin mendapatkan perlakuan buruk dari orang lain.
Contoh: seorang anak membantu ibunya agar dibelikan mainan baru.

Tahap Konvensional
Tahap 1: Orientasi kesepakatan timbal balik
Pada tahap perkembangan moral ini, seseorang melakukan suatu tindakan untuk
mendapatkan penilaian atau pengakuan dari lingkungan sosialnya. Seseorang berbuat
baik agar mendapat pengakuan sebagai “orang baik” dari orang-orang di sekitarnya,
begitu pula sebaliknya.
Contoh: seorang siswa selalu menjawab pertanyaan dari gurunya di kelas agar dicap
sebagai “siswa pandai” oleh sang guru.

Tahap 2: Orientasi hukum dan ketertiban


Pada tahap perkembangan moral ini, suatu tindakan dilakukan berdasarkan hukum
atau peraturan yang berlaku. Baik atau buruknya suatu tindakan, dilihat dari
kesesuaian dengan hukum atau peraturan yang berlaku. Perilaku baik dilakukan
semata-mata hanya untuk mematuhi peraturan.
Contoh: seorang siswi memakai jilbab di sekolah karena peraturan sekolah
mewajibkan hal tersebut.

Tahap Pasca Konvensional


Tahap 1: Orientasi kontrak sosial
Pada tahap perkembangan moral ini, baik buruknya suatu tindakan didasari oleh
kesepakatan bersama dengan dilandasi kesadaran bahwa setiap orang memiliki
perbedaan pendapat, hak, dan keyakinan. Suatu aturan bisa saja berubah dengan
kesepakatan bersama atau musyawarah.
Contoh: adanya kesepakatan mengenai peraturan di kelas antara siswa dan guru
(kontrak belajar).

Tahap 2: Orientasi prinsip etika universal


Pada tahap perkembangan moral ini, suatu tindakan dilakukan atas adanya kesadaran
dalam diri seseorang. Suatu tindakan merefleksikan prinsip-prinsip etis yang
melampaui aturan dan kesepakatan yang ada. Perilaku baik dilakukan oleh seseorang
atas kesadaran dari dalam dirinya sendiri, bukan karena adanya dorongan dari luar.
Contoh: seseorang memakai helm saat mengendarai motor karena sadar bahwa helm
dapat melindungi kepalanya apabila terjadi kecelakaan, bukan karena takut ditilang
polisi.

NOMOR 2
Contoh tuntutan perilaku yang terkait langsung antara konsep, nilai, norma dan moral:

No. Konsep Hal yang ditanamkan

Kompetensi Materi Nilai Moral Norma


Dasar Esensial

1 2 3 4 5 6

3.2 Pelaksanaan Hidup penuh Siswa untuk


Mengidentifikasi kewajiban dan tanggung jawab memiliki kepedul menumbuhkan
pelaksanaan hak dalam alam kehidupan ian terhadap prilaku
kewajiban dan hak kehidupan sehari-hari kewajiban dan tanggung
sebagai warga sehari-hari hak nya sebagai jawab atas
masyarakat dalam dalam kehidupan kewajiban dan
kehidupan sehari- sehari-har hak diperlukan
hari. norma agama.
sebagai
masyarakat
yang baik
mengerti akan
kewajiban dan
haknya untuk
diimplementas
ikan dalam
kehidupan
sehari-hari.

NOMOR 3
NOMOR 4
Pertanyaan pada bagian ini menyediakan jawaban dengan kode  (SB,B,CB,KB,STB), pada kolom kode jawaban isilah dengan
tanda √, adapun makna kode tersebut sebagai berikut:

BOBOT JAWABAN KETERANGAN


NILAI KODE
1 STB Sangat Tidak Baik
2 KB Kurang Baik
3 CB Cukup Baik
4 B Baik
5 SB Sangat Baik

Pengamatan Menjaga Kebersihan Lingkungan di Sekolah


petunjuk penskoran dengan menggunakan skala bertingkat model Liker
No. Aspek Pengamatan Prilaku menjaga kebersihan SB B CB KB STB
lingkungan di sekolah
1 Membuang samapah pada tempatnya
2 Melaksanakan piket yang telah ditentukan
3 Mengingatkan teman dengan bahasa yang
sopan jika kedapatan membuang sampah
sembarangan
4 Tidak mencoret-coret meja dan kursi yang
digunakan
5 Ikut bergotong royong
6 Menyiram hingga bersih setelah menggunakan
toilet
7 Merawat tanaman di lingkungan sekolah
8 Membersihkan kaca jendela
9 Tidak merusak pekarangan sekolah
10 Menjaga keindahan sekolah
Jumlah Skor

Pensekoran Kategori
100-90 A
80-70 B
60-50 C
40-30 D
20-10
E

Anda mungkin juga menyukai