Anda di halaman 1dari 20

Evaluasi Pembelajaran di SD

Nama : ACHMAD HASANNUDIN


NIM : 857724664

UNIVERSITAS TERBUKA
2021
Modul 5
Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
KB I
Validitas dan Reliabilitas Hasil
Pengukuran

Apakah Validitas Itu??


 Validitas berasal dari kata “validity” yang memiliki
arti ketepatan & kecermatan.
 Valid atau sahih
Menurut (Gronlund dan Linn, 1990) ada tiga jenis validitas
mengacu pada ketepatan interpretasi yang dibuat dari
hasil pengukuran

Validitas Isi

VALIDITAS Validitas
Konstrak

Validitas
dengan
kriteria
tertentu
Validitas Isi
“Tingkat representativitas isi/substansi pengukuran
terhadap konsep variabel sebagaimana dirumuskan
dalam definisi operasional”

“Mengacu pada seberapa banyak materi tes dapat


mengukur keseluruhan bahan atau materi yang telah
diajarkan”
Validitas Konstrak

“Mengacu pada seberapa banyak alat ukur dapat


mengungkap keseluruhan konstrak yang digunakan
sebagai dasar dalam penyusunan tes”

“Validitas konstrak ditekankan pada konstruksi


pertanyaan satu dengan lainnya memiliki hubungan
yang erat satu sama lainnya”
Validasi yang dikaitkan dengan kriteria tertentu

“Mengacu pada seberapa banyak materi tes dapat


dengan tepat memprediksi kesesuaian antara
pengetahuan yang dimiliki sekarang dengan
keberhasilannya pada masa yang akan datang atau
kesesuaian antara penguasaan suatu pengetahuan
dengan keterampilan penggunaan pengetahuan”
Apakah Reliabilitas Itu?

“Reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil


suatu pengukuran dapat dipercaya. Kepercayaan itu
dalam bentuk keandalan instrumen yaitu konsistensi
hasil dari waktu kewaktu jika suatu instrumen
digunakan pada subjek.”

“Menurut Gronlund dan Linn, 1990) reliabilitas


menngacu pada ketetapan hasil yang diperoleh dari
suatu pengukuran”
Apakah dua set tes yang
Equivalent
digunakan paralel atau tidak
tes

Konsep
Reliabilitas

Apakah kumpulan butir soal


Konsistensi yang ada dalam satu set
internal tersebut mengukur dimensi
hasil belajar yang sama atau
tidak
Untuk menghitung korelasi ( formula product-moment)

N (ΣX Y) – (ΣX ΣY)


r = -------------------------------------
[NΣX2 – (ΣX)2] [NΣY2 – (ΣY)2]

Dimana, r : Koefisien korelasi dari xy


N : Jumlah data
X : Data pertama
Y : Data kedua
Bagaimana Hubungan Antara Validitas dan
Reliabilitas

Neither Both
Reliable Valid
Reliable Not Reliable and
Not Valid Not Reliable
Valid Valid
Bagaimana Meningkatkan
Reliabilitas Tes?

“Reliabilitas suatu tes dapat ditingkatkan


dengan menambah jumlah butir soal
kedalam tes”
KB 2
Analisis dan Perbaikan Instrumen

Mengapa Analisis Butir Soal Penting?


 Untuk mengetahui apakah butir-butir soal yang disusun sudah berfungsi sesuai
dengan apa yang dikehendaki oleh penyusun soal
 Sebagai umpan balik bagi siswa untuk mengetahui kemampuan mereka dalam
menguasai suatu materi.
 Sebagai umpan balik bagi guru untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami
siswa dalam memahami suatu materi
 Sebagai acuan untuk merevisi soal
 Untuk memperbaiki kemampuan guru dalam menulis soal
Kapan Analisis Butir Soal Dilakukan?

Tingkat
kesukaran Kategori tingkat
butir soal kesukaran butir soal :
Mudah,
P > 0,75 mudah
Sedang
0,25<p<0,75 sedang
atau Sukar
P < 0,24 sukar

p : tingkat kesukaran butir soal


B : jumlah peserta tes menjawab benar
N : Jumlah seluruh peserta
Kategori indeks daya beda butir
soal :
D > 0,40 Sangat baik
0,30 < D < 0,40 Baik
0,20< D < 0,30 Sedang
D < 0,20 Tidak baik

Membedakan
kemampuan Daya beda
individu peserta (D)
tes

D = PA - PB

D : Indeks daya beda butir soal


PA : Kelompok atas yang menjawab benar
PB : Kelompok bawah yang menjawab benar
Bagaimana Melakukan Analisis Secara
Sederhana

1. Hitunglah jumlah jawaban yang benar untuk seluruh siswa


2. Susunlah skor siswa dari skor tertinggi ke skor terendah (berdasarkan jawaban benar)
3. Tentukan siswa masuk dalam kelompok atas dan kelompok bawah (berdasarkan
urutan skor)
4. Hitunglah jumlah siswa dalam kelompok atas yang memilih tiap-tiap alternatif
jawaban yang disediakan
5. Dengan cara yang sama Hitung jumlah siswa dalam kelompok bawah yang memilih
tiap-tiap alternatif jawaban yang disediakan
6. Hitung jumlah seluruh peserta yang menjawab benar
7. Hitung tingkat kesukaran butiran soal dan daya beda dengan rumus yang digunakan
Bagaimana Menganalisis Tes Uraian
Cara menganalisis tes uraian oleh Whitney dan Sabers (Mehrens
dan Lehmann, 1984) sebagai berikut:
 Tentukan jumlah yang termasuk dalam kelompok atas
(25%) dan kelompok bawah (25%)
 Hitung jumlah skor kelompok atas dan jumlah skor
kelompok bawah
 Hitung tingkat kesukaran dan daya beda setiap butiran soal
BAGAIMANA MEMPERBAIKI BUTIR SOAL?
Beberapa hal dalam memperbaiki butir soal sebagai
berikut :
 Perhatikan tingkat kesukaran butir soal. Butir soal
dianggap baik jika mempunyai tingkat kesukaran
(p) antara 0.25 sampai dengan 0.75 atau yang
mendekati angkat tersebut.
 Perhatikan daya beda butir soal. Butir soal dianggap
baik jika kunci atau jawaban yang dianggap benar
mempunyai daya beda positif tinggi dan alternative
jawaban mempunyai daya beda negative dan ada
salah satu alternative jawaban mempunyai daya
beda positif, aka butir soal tersebut perlu ditelaah
kembali,sebab ada kemungkinan terjadi salah kunci.
BAGAIMANA MEMPERBAIKI NON-TES?
Prosedur memperbaiki instrumen non-tes:
 Meminta pakar untuk meriview atau menelaah instrument,
 Uji coba kelapangan.
 Analisis hasil uji coba dengan menggunakan program analisis instrument
yang relevan.
 Melihat kualitas instrument seperti validitas, reliabilitas serta kualitas
sosal
 Memperbaiki butir soal yang lemah
 Uji coba butir soal yang telah diperbaiki sampai yakin instrument non-tes
yang akan digunakan dapat dipertanggung jawabkan kualitasny.

Penyebab butir soal kurang baik antara lain :


 Penggunaan bahasa kurang komukatif
 Kalimat bersifat ambiguous (dapat ditafsirkan ganda)
 Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat menyimpang dari indikator
 Pertanyaan atau pernyataan tidak mengukur trait (sifat) yang akan diukur.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai