Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS BUTIR SOAL

PILIHAN GANDA
UJI VALIDITAS

 Validitas berkenaan dengan ketepatan


alat penilaian terhadap konsep yang
dinilai sehingga betul-betul menilai
apa yang seharusnya dinilai.
 Validitas tes berkaitan dengan
keefektifan suatu tes dalam mengukur
sesuatu yang diukur secara benar
1. Validitas Isi
 Validitas isi dilakukan dengan cara
mempersiapkan butir-butir pertanyaan tes
sesuai dengan isi dari standar kompetensi
dan kompetensi dasar pada struktur
kurikulum SMK dan Standar Kompetensi
Nasional bidang keahlian.
 Vaiditas isi tes diperoleh dari penilaian para
ahli (expert professional judgement), sehingga
instrumen penilaian yang digunakan
memenuhi validitas isi (content validity).
2. Validitas Muka
 Validitas muka tes dilihat dari keabsahan
susunan kalimat atau penggunaan kata dalam
menyusun butir-butir soal, sehingga
pengertiannya tidak menimbulkan tafsiran
lain.
 Kemudahan untuk memahami soal,
kerapihan, kebersihan dan pemakaian tanda
baca sesuai dengan notasi yang jelas,
sehingga instrumen penilaian yang digunakan
memenuhi validitas muka (face validity).
3. Validitas Konstruk
 Validitas konstruk berkenaan dengan
kesanggupan alat penilaian untuk
mengukur pengertian-pengertian yang
terkandung dalam materi yang diukurnya
secara teliti.
 Bukti validitas konstruk untuk tes pilihan
ganda diperoleh dari penggunaan tes
berupa data empiris, dengan menggunakan
rumus koefisien korelasi point beserial
UJI RELIABILITAS

1. Uji reliabilitas untuk mengukur aspek


pengetahuan dengan menggunakan
Koefisien Reliabilitas Kuder Richardson 21
(KR-21).
2. Alasan penggunaan rumusan tersebut
adalah bahwa KR-21 merupakan bentuk
pengujian reliabilitas yang khusus
dipergunakan pada item tes yang dibuat
sistematikanya menggunakan pilihan ganda.
ANALISIS TINGKAT KESULITAN

I = B
N
 I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal
yang diujikan

KRITERIA:
0,00 – 0,30 = soal kategori sukar
0,31 – 0,70 = soal kategori sedang
0,71 – 1,00 = soal kategori mudah
ANALISIS DAYA PEMBEDA
 Mengkaji butir-butir soal dengan tujuan
untuk mengetahui kesanggupan soal dalam
membedakan siswa yang tergolong mampu
(tinggi prestasinya) dengan siswa yang
tergolong kurang atau lemah prestasinya
 Rumus yang digunakan:
SR – ST
SR = Jumlah siswa menjawab salah kelompok
rendah
ST = Jumlah siswa yang menjawab salah
kelompok tinggi
Langkah Menghitung Daya Pembeda
 Memeriksa jawaban soal semua siswa peserta tes
 Membuat daftar peringkat hasil tes berdasarkan
skor yang dicapainya
 Menentukan jumlah sampel sebanyak 27 % dari
jumlah peserta tes untuk kelompok siswa pandai
(peringkat atas) dan 27 % untuk kelompok siswa
kurang (peringkat bawah)
 Melakukan analisis butir soal, yakni menghitung
jumlah siswa yang menjawab salah dari semua
nomor soal, baik pada kelompok pandai maupun
pada kelompok kurang
 Menghitung selisih jumlah siswa yang salah
menjawab pada kelompok kurang dengan
kelompok pandai.
 Membandingkan nilai selisih yang diperoleh
dengan nilai Tabel Ross & Stanley
 Menentukan ada tidaknya daya pembeda
pada setiap nomor soal dengan kriteria
“memiliki daya pembeda” bila nilai selisih
jumlah siswa yang menjawab salah antara
kelompok kurang dengan kelompok pandai
(SR – ST) sama atau lebih besar dari tabel.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai