Anda di halaman 1dari 4

Analisis Daya Pembeda

Salah satu tujuan analisis kuantitatif soal adalah untuk menentukan dapat
tidaknya suatu soal membedakan kelompok dalam aspek yang di ukur sesuai
dengan perbedaan yang ada dlam kelompok itu.

Indeks yang di gunakan dalam membedakan peserta tes yang berkemampuan


tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah adalah indeks daya
pembeda. Indeks ini menunjukkan kesesuaian antara fungsi soal dengan
fungsi tes secara keseluruhan. Dengan demikian validitas soal ini sama
dengan daya pembeda soal yaitu daya yang membedakan antara peserta tes
yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah.

1. Hubungan antara tingkat kesukaran dan daya pembeda.


Tingkat kesukaran berpengaruh langsung pada daya pembeda soal. Jila setiap
orang memilih benar jawaban ( P = 1 ), atau jika setiap orang memiliki benar
jawaban (P = 0) maka soal tidak dapat digunakan untuk membedakan
kemampuan peserta tes. oleh kaena itu soal yang baik adalah soal yang
memiliki daya pembeda antara peserta tes kelompok atas dan kelompok
rendah. Kelompok rendah memiliki tingkat kemampuam 0.50 dan akan
diperoleh daya pembeda kelompok atas maksimal 1.00.

2. Daya pembeda soal pilihan ganda


Bagaimana menentukan daya pembeda soal pilihan ganda?Yang
menunjukkan tingkat kesukaran soal pilihan ganda. Daya pembeda di
tentukan dengan melihat kelompok atas dan kelompok bawah berdasarkam
sekor total. perhatikan tabel berikut.

Nomor soal Skor


No Peserta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
1 Aan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
2 Adi 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 3
3 Ana 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7
4 Andi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
1 0 1 0 1 0 0 0 1 0
5 Candra 4
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
6 dian 8
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
7 Risma 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 3
8 sasa 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 6
9 titik 4
1 0 0 0 0 0 1 1 1 0
10 uun 4
Untuk memudahkan perhitungan sekor yang terdapat pada tabel di urutkan
dari peserta tes yang memperoleh skor yang tinggi menuju peserta yang
memperoleh sekor yang rendah. Perhatikan tabel berikut:

Nomor soal
No Peserta Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Aan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
2 Dian 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
3 Andi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
4 Ana 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7
5 Sasa 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6
1 0 1 0 1 0 0 0 1 0
6 Candra 4
1 0 0 1 1 0 0 0 1 0
7 Titik 4
1 0 0 0 1 0 0 1 1 0
8 Uun 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 4
9 Adi 3
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
10 Risma 3
Jumlah
jawaban 10 5 6 6 8 5 5 5 5 0
benar
Jumlah
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
peserta
Kesukaran 0.00 0.50 0.60 0.60 0.80 0.50 0.50 0.50 0.5 1.00

Keterangan :
Skor Siswa kelompok atas 6 – 10
Skor Siswakelompok bawah 5 - 1

Berikut ini cara menghitung daya beda:


Nilai DB akan merentang antara nilai -1,00 hingga +1.00. dengan mengambil
soal comtoh di atas beberapa kondisi soal dapat di jelaskan sebagai berikut:
contoh : soal nomor 2 semua siswa kelompok atas dapat menjawab benar dan
semua siswa kelompok bawah menjawab salah, maka DB akan + 1,00. DB
dapat di tentukan besarnya dengan rumus sebagi berikut : PT – PR

TB RB
-
T T

PT =Proporsi siswa yang menjawab benar pada kelompok siswa yang


mwmpunyai kemampuan tinggi
PR =Proporsi siswa yang menjawab benar pada kelompok siswa yang
mwmpunyai kemampuan rendah
TB =Jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok siswa yang
mempunyai kemampuan tinggi
T =Jumlah kelompok siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.
RB =Jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok siswa yang
mempunyai kemampuan rendah
R =Jumlah kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rendah.

Berikut adalah tabel kategori tingkat kesukaran dalam daya beda.

Kelompok Kelompok
No soal Daya Beda
atas bawah
1 1.00 1.00 0.00
2 1.00 0.00 1.00
3 1.00 0.10 0.90
4 1.00 0.10 0.90
5 0.30 0.60 -0.30
6 1.00 0.00 1.00
7 1.00 0.10 0.90
8 0.80 0.10 0.70
9 0.00 1.00 -1.00
10 0.00 0.00 0.00

Kembali pada tingkat kesukaran yang di tunjukkan pada tabel dapat kita lihat
soal no 9 merupakan soal yang sukar bagi kelompok atas tetapi sangat mudah
bagi kelompok bawah soal no 10 merupakan soal yang sangat sukar baik bagi
kelompok atas maupun kelompok bawah. soal nomor 2 dan nomor 6
merupakan soal yang sangat sukar dagi kelompok bawah tetapi relatif mudah
untuk kelompok atas. Perhitungan daya beda sangatlah sederhana dan
menyajikan informasi yang dapat membedakan masing – masing kelompok
berdasarkan kemampuan mereka. (engelhart, 1965) . soal nomor 1 dan nomor
10 tidak menujukkan perbedaan antar kelompok. Tidak adanya perbedaan
tingkat kesukaran pada soal nomor 1 dan nomor 10 yang juga menujukkan
bahwa soal tidak dapat menujukkan perbedaan antar kelompok. Soal no 5 dan
no 9 mempunyai indeks dayabeda yang baik, tetapi terbalik. Tanda negatif no
5 dan no 9 menujukkan bahwa peserta tes yang kemampuanya tinggi tidak
dapat menjawab soal dengan benar , tetapi peserta tes yang kemampuanya
rendah menjawab dengan benar , data setatistik diatas menunjukkan bahwa
soal nomor 5 dan 9 merupakan soal yang tidak baik, data setatistik
menujukkan bahwa soal nomer 2,3,4,6,7 dan 8 merupakan soal yang baik
ditinjau dari daya pembeda.

3. Daya pembeda soal uraian


Bagaimana cara menentukan daya pembeda soal uraian? Lankah yang di
lakukan untuk menghitung daya pembeda sama seperti yang dilakukan pada
soal pilihan ganda. Urutkan seluruh peserta tes berdasarkan perolehan sekor
total dari yang tinggi keperolehan sekor yang rendah.

Dari contoh diatasdapat disimpulkan bahwa cara menghitung daya pembeda


adalah dengan menempuh langkah sebagai berikut :
1.Memeriksa jawaban soal semua siswa peserta tes.
2.Membuat daftar peringkat atau urutan hasil tes berdasarkan sekor yang di
capainya.
3.Menentukan jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah.
4.Menghitung selisi tingkat kesukaran menjawab soal antara kelompok atas dan
kelompok bawah.
5.Membandingkan nilai selisih yang di peroleh.
6.Menentukan ada tidaknya daya pembeda pada setiap nomor soal dengan
kriteria “memiliki daya pembeda”.

Anda mungkin juga menyukai