ridwanefendi@upi.edu
Hakikat Analisis Butir Soal
Proses pengumpulan, peringkasan, dam penggunaan informasi dari
jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian
(Nitko, 1996 : 308)
Bertujuan membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang
soal yang tidak efektif, serta untuk mengetahui secara diagnostik
pada siswa apakah soal mereka sudah/belum memahami materi
yang telah diajarkan (Aiken, 1994 : 63)
Laporan statistik tentang respon individual siswa terhadap butir soal
(miller, 2008: 129)
Inti utama analisis butir soal adalah untuk mengidentifikasi
kekurangan-kekurangan dalam tes atau dalam pembelajaran
ridwanefendi@upi.edu
Manfaat Analisis Butir Soal
1. Untuk menentukan soal-soal yang cacat atau tidak
berfungsi penggunaannya
2. Untuk memperbaiki butir soal dan pembelajaran
melalui ambiguitas soal dan keterampilan tertentu
yang menyebabkan siswa sulit.
ridwanefendi@upi.edu
Profil Respon (Jawaban)
• Menentukan kelayakan atau keefektifan butir
soal membutuhkan analisis terhadap respon
siswa
• Profil respon merupakan distribusi frekuensi
respon siswa terhadap butir soal
• Bermanfaat untuk mengidentifikasi fungsi
distraktor (khususnya pada tes pilihan ganda)
ridwanefendi@upi.edu
Contoh Profil Respon Siswa Terhadap Butir soal
ridwanefendi@upi.edu
Menentukan Tingkat Kesukaran (TK)
ridwanefendi@upi.edu
Contoh
................. (Pokok soal) ................. (Pokok soal)
A. ......... (kunci jawaban) A. ......... (distraktor)
B. ......... (distraktor) B. ......... (kunci jawaban)
C. ......... (distraktor) C. ......... (distraktor)
D. ......... (distraktor) D. ......... (distraktor)
E. ......... (distraktor) E. ......... (distraktor)
8 22
TK 0,27 TK 0,73
30 30
Butir soal relatif sukar, Butir soal relatif mudah,
27% siswa (8 dari 30) menjawab benar 73% siswa (22 dari 30) menjawab benar
ridwanefendi@upi.edu
Berikut ini adalah contoh hasil ulangan 4 orang siswa dengan jumlah soal 3. Kotak yang di arsir
menunjukkan perolehan skor masing-masing siswa
(Baik)
ridwanefendi@upi.edu
Daya Pembeda (Discrimination)
• Indeks yang menyatakan sebuah butir soal membedakan antara siswa
dengan skor tinggi dan siswa dengan skor rendah pada suatu tes
• Butir soal dapat dinyatakan positif, negatif atau tidak memiliki daya
pembeda
• Daya pembeda positif terjadi ketika siswa dengan skor tinggi lebih banyak
menjawab benar butir soal daripada siswa dengan skor rendah (DP = +1)
• Daya pembeda negatif terjadi ketika siswa dengan skor rendah lebih
banyak menjawab benar butir soal daripada siswa dengan skor tinggi (DP =
-1)
• Tidak memiliki daya pembeda terjadi ketika jumlah siswa dengan skor
tinggi sama dengan jumlah siswa dengan skor tinggi (DP = 0). Butir soal
dengan DP = 0 harus direview dan ditulis ulang.
ridwanefendi@upi.edu
Derajat Daya Pembeda
0,00
-1,00 +1,00
• Butir soal dapat dinyatakan negatif, positif atau tidak memiliki daya pembeda
• Daya pembeda dinyatakan dengan skala dari -1 (maksimum daya pembeda negatif)
sd. +1 (maksimum daya pembeda positif)
ridwanefendi@upi.edu
Menentukan Daya Pembeda (DP)
• Menyusun distribusi skor tes dari skor tertinggi sd. Skor terendah
• Menentukan jumlah siswa yang mengikuti tes
• Menentukan persentase siswa kelompok tinggi dan kelompok
rendah (K = 50% jika jumlah siswa yang mengikuti tes ≤ 29; K = 33%
jika jumlah siswa yang mengikuti tes 30-39; dan K = 25%, jika jumlah
siswa yang mengikuti tes ≥ 40)
• Menentukan jumlah siswa dengan skor tinggi (kelompok tinggi)
yang menjawab benar tiap butir soal (H)
• Menentukan jumlah siswa dengan skor rendah (kelompok rendah)
yang menjawab benar tiap butir soal (L)
ridwanefendi@upi.edu
Menentukan Tingkat Kesukaran (TK)
H-L
DP soal obyektif : Daya Pembeda (DP)
K
ridwanefendi@upi.edu
Contoh
Asumsikan bahwa terdapat 36 siswa yang mengikuti tes. Profil
respon siswa terhadap 3 butir soal ditunjukkan sebagai berikut:
10 - 2 6-6
DP(1) 0,67 ( DP ) DP(3) 0,00 (tdk memiliki DP )
12 12
4 -8
DP(2) 0,33 ( DP ) Tulis ulang / buang
12
ridwanefendi@upi.edu
Berikut ini adalah contoh hasil ulangan 4 orang siswa dengan jumlah soal 3. Kotak yang di arsir
menunjukkan perolehan skor masing-masing siswa
(Baik)
ridwanefendi@upi.edu
Bagaimana menggunakan Daya Pembeda
untuk Merevisi Butir Soal??
• Butir soal
..............(pokok soal)
A. ........(distraktor)
B. ........(kunci jawaban)
C. .........(distraktor)
D. .........(distraktor)
• Profil respon
ridwanefendi@upi.edu
Distraktor
Pertanyaan/Pernyataan
Tes objektif
(item)
multiple
choice 1. …………………………………………………………………….
A. ……………………. Kunci Jawaban
B. …………………….. (Jawaban BENAR)
Alternatif Jawaban
C. ……………………...
(option) Distraktor
D. ……………………...
(Pengecoh)
E. ………………………
Jawaban-jawaban
SALAH
ridwanefendi@upi.edu
Untuk apa distraktor…???
• Pengecoh (menganggap distraktor sebagai kunci jawaban, padahal
BUKAN)
• Makin banyak testee yang terkecoh, distraktor makin dapat menjalankan
fungsinya
• Distraktor tidak berfungsi dengan baik, apabila distraktor yang dibuat pada
setiap item “tidak laku” (tidak ada seorangpun dari testee yang merasa
tertarik untuk memilih, distraktor tersebut sebagai jawaban BETUL)
• Distraktor dikatakan telah menjalankan fungsinya dengan baik, jika
distraktor tersebut telah memiliki daya tarik, sehingga testee (khususnya
kemampuan rendah) bimbang dan ragu yang akhirnya terkecoh memilih
distraktor sebagai jawaban BETUL
ridwanefendi@upi.edu
Bagaimana menganalisis fungsi distraktor?
ISTILAH LAIN : Analisis Pola Penyebaran Jawaban item
Suatu pola yang dapat menggambarkan bagaimana testee menentukan pilihan
Jawabannya terhadap kemungkinan jawaban yang telah dibuat pada setiap item
Kelaziman yang
berlaku
Bagaimana
menentukan suatu
Distraktor berfungsi dengan
distraktor berfungsi
baik, distraktor sekurang-
dengan baik/tidak?
kurangnya telah dipilih oleh
5% dari seluruh peserta tes
ridwanefendi@upi.edu
Contoh:
Berikut adalah pola jawaban tiga buah item tes hasil belajar fisika yang diikuti oleh 40
orang siswa SMA terhadap soal pilihan ganda dengan item sebanyak 40 butir, dimana
setiap butir item dilengkapi lima alternatif jawaban A, B, C, D, dan E.
Berdasarkan pola penyebaran jawaban seperti pada tabel di atas, analisis fungsi
distraktor pada masing-masing item!
ridwanefendi@upi.edu
Analisis distraktor Item No. 1
Kunci jawaban :B
Distraktor : A, C, D, dan E
• Distraktor A dipilih oleh 1 orang testee, berarti 1/40 x 100% = 2,5% (belum berfungsi)
• Distraktor C dipilih oleh 2 orang testee, berarti 2/40 x 100% = 5% (berfungsi)
• Distraktor D dipilih oleh 1 orang testee, berarti 1/40 x 100% = 2,5% (belum berfungsi)
• Distraktor E dipilih oleh 2 orang testee, berarti 2/40 x 100% = 5% (berfungsi)
Kesimpulan : Pada item nomor 1, hanya 2 buah distraktor yang sudah menjalankan
fungsinya dengan baik
ridwanefendi@upi.edu
Analisis distraktor Item No. 2
Kunci jawaban :D
Distraktor : A, B, C, dan E
• Distraktor A dipilih oleh 4 orang testee, berarti 4/40 x 100% = 10% (berfungsi)
• Distraktor B dipilih oleh 6 orang testee, berarti 6/40 x 100% = 15% (berfungsi)
• Distraktor C dipilih oleh 5 orang testee, berarti 5/40 x 100% = 12,5% (berfungsi)
• Distraktor E dipilih oleh 5 orang testee, berarti 5/40 x 100% = 12,5% (berfungsi)
ridwanefendi@upi.edu
Analisis distraktor Item No. 3
Kunci jawaban :C
Distraktor : A, B, D, dan E
• Distraktor A dipilih oleh 1 orang testee, berarti 1/40 x 100% = 2,5% (belum berfungsi)
• Distraktor B dipilih oleh 1 orang testee, berarti 1/40 x 100% = 2,5% (belum berfungsi)
• Distraktor D dipilih oleh 1 orang testee, berarti 1/40 x 100% = 2,5% (belum berfungsi)
• Distraktor E dipilih oleh 27 orang testee, berarti 27/40 x 100% = 67,5% (berfungsi)
Kesimpulan : Pada item nomor 3, hanya 1 buah distraktor yang sudah menjalankan
fungsinya dengan baik
ridwanefendi@upi.edu