Anda di halaman 1dari 30

#5 (6) Postulat

Mekanika Kuntum
Postulat -1
The state of a quantum mechanical
 system is completely
specified by a function  r , t   that depends on the
coordinates of the particle(s) and on time. This function,
called the wave function or state function, has the important
property that
   2
 r , t  r , t    r , t 

is the probability that the particle lies in the volume


element d located at r at time t : .

   2
 r , t  r , t d    r , t  d

 Keadaan dari suatu sistem mekanika kuantum secara
lengkap dispesifikasi oleh suatu fungsi 𝜓 𝑥, 𝑡 yang
bergantung pada koordinat partikel dan waktu. Fungsi ini,
dinamakan fungsi gelombang, mempunyai sifat penting
bahwa

𝜌 𝑥, 𝑡 = 𝜓 𝑥, 𝑡 2 = 𝜓 ∗ 𝑥, 𝑡 𝜓 𝑥, 𝑡

menyatakan probabilitas partikel berada dalam suatu


elemen ‘volume’ 𝑑𝑥 yang berada pada posisi x dan waktu
t.
𝑏 𝑏

𝑃 𝑥, 𝑡 = 𝜌 𝑥, 𝑡 𝑑𝑥 = 𝜓 𝑥, 𝑡 2 𝑑𝑥

𝑎 𝑎
1D Elemen panjang dx  x, t 

2D Elemen luas dA  dxdy   x, y , t 


3D Elemen volume d  dxdydz  x, y, z, t    r , t 
0
x dx

 Pada waktu t tertentu partikel berada pada elemen


panjang x dan x+dx

 Probabilitas menemukan keberadaan partikel pada


elemen panjang dx pada waktu t
𝑏 𝑏

𝑃 𝑥, 𝑡 = 𝜌 𝑥, 𝑡 𝑑𝑥 = 𝜓 𝑥, 𝑡 2 𝑑𝑥

𝑎 𝑎
dA
dy Elemen luas :

r dx dA  dxdy

 Pada waktu t tertentu partikel berada pada elemen luas


A dan A+dA

 Probabilitas menemukan keberadaan partikel pada


elemen panjang dx pada waktu t

 x, y, t  x, y, t dxdy    x, y, t  dxdy


  2
Pengantar

Kata-kata kunci
 Keadaan : dari suatu sistem mekanika kuntum
 Fungsi : yang bergantung pada posisi partikel dan waktu
 Fungsi gelombang atau fungsi keadaan
 Rapat probabilitas dan Probabilitas
 Elemen volume : pada posisi r waktu t

Pertanyaan untuk diri kita


 Apa yang dimaksud dengan sistem fisis mekanika kuantum ? Apa
yang dimaksud dengan keadaan dari sistem fisis ?
 Mengapa keadaan pertikel digambarkan dengan fungsi bukan
besaran fisis langsung ? Bagaimana mencari besaran fisis untuk
menggambarkan keadaan partikel ?
 Mengapa yang dibicarakan partikel tetapi namanya fungsi
gelombang ?
 Mengapa ada kaitan antara fungsi keadaan dan probabilitas ?
 Apa kaitan elemen volume dengan partikel ?
1
Pendidikan Fisika
Pengantar Fisika Kuantum FPMIPA Universitas Pendidikan Indoneisa
Pengantar

Postulat -2

To every observable in classical mechanics there


corresponds a linear, Hermitian operator in quantum
mechanics.

Operator pokok  Untuk setiap observabel (besaran


fisis) dalam mekanika klasik,
[1] Posisi : terdapat kaitan dengan operator
x
 xˆ (yang bersifat linier, Hermitian)
dalam mekanika kuantum.
[2] Momentum
d
px 
 pˆ x  i  Besaran fisis dalam mekanika
dx klasik, dinyatakan dalam bentuk
operator (linier, Hermitian) dalam
mekanika kuantum.

1
Pendidikan Fisika
Pengantar Fisika Kuantum FPMIPA Universitas Pendidikan Indoneisa
Pengantar

Kata-kata kunci
 Besaran fisis (dalam mekanika klasik)
 Operator (dalam mekanika kuantum)
 Operator Hermitian
 Operator linier

Pertanyaan untuk diri kita


 Mengapa mekanika klasik masih disangkutpautkan dalam
mekanika kuntum ?
 Bagaimana kaitan antara suatu besaran fisis (dalam mekanika
klasik) dengan bentuk operatornya (dalam mekanika kuantum) ?
 Bagaimana cara mencari bentuk operator dari suatu besaran fisis ?
 Apa yang dimaksud dengan operator Hermitian ?
 Apa yang dimaksud dengan operator linier ?
 Mengapa bentuk operator dari suatu besaran fisis harus Hermitian
dan linier ?

1
Pendidikan Fisika
Pengantar Fisika Kuantum FPMIPA Universitas Pendidikan Indoneisa
Pengantar

Postulat - 3

In any measurement of the observable associated with


operator  , the only values that will ever be observed are
the eigenvalues a, which satisfy the eigenvalue equation

Aˆ   a
 Dalam suatu pengukuran dari besaran fisis
yang terkait dengan bentuk operatornya, maka
harga-harga yang hanya akan teramati adalah
berupa harga eigen dari operator tersebut,
yang memenuhi persaam eigen berikut

Aˆ   a
1
Pendidikan Fisika
Pengantar Fisika Kuantum FPMIPA Universitas Pendidikan Indoneisa
Pengantar

Kata-kata kunci
 Pengukuran besaran fisis
 Harga pengukuran yang teramati
 Harga eigen
 Persamaan eigen

Pertanyaan untuk diri kita


 Mengapa yang diukur besaran fisis sementara yang dibicarakan
di kuantum operator ?
 Bagaimana peran operator kaitannya dengan hasil pengukuran
besaran fisis ?
 Apa yang dimaksud dengan persamaan eigen ?
 Mengapa harga yang teramati dari besaran fisis dalam
pengukuran dikaitkan dengan harga eigen ?

1
Pendidikan Fisika
Pengantar Fisika Kuantum FPMIPA Universitas Pendidikan Indoneisa
Pengantar

Postulat - 4

If a system is in a state described by a normalized


wave function  r, t  , then the average value of
the observable corresponding to  is given by

A   *  x, t Aˆ   x, t dx

 Jika suatu sistem berada dalam suatu keadaan

yang digambarkan oleh fungsi gelombang r , t 
yang ternormalisasi , maka harga rerata dari
suatu besaran fisis yang terkait dengan
operator  , diberikan oleh

A   *  x, t Aˆ   x, t dx

1
Pendidikan Fisika
Pengantar Fisika Kuantum FPMIPA Universitas Pendidikan Indoneisa
Pengantar

Kata-kata kunci
 Fungsi gelombang ternormalisasi
 Harga rata-rata

Pertanyaan untuk diri kita


 Apa yang dimaksud dengan fungsi gelombang yang
ternormalisasi ?
 Jika ada fungsi gelombang yang ternormalisasi, apakah ada
fungsi gelombang yang tidak ternormalisasi !
 Bagaimana cara menormalisasi fungsi gelombang ?
 Mengapa fungsi gelombangnya harus ternormalisasi ?
 Mengapa ada harga rata-rata dari suatu besaran fisis ? Jika ada
‘rata-rata’ berarti ada banyak harga dari besaran fisis tersebut !
 Postulat-2 membicarakan kaitan harga pengukuran besaran fisis
dan harga eigen, lalu adakah kaitannya dengan harga rata-rata ?
Jika ada, berarti harga eigen juga akan banyak ?

1
Pendidikan Fisika
Pengantar Fisika Kuantum FPMIPA Universitas Pendidikan Indoneisa
Postulat - 5

The wavefunction or state function of a system evolves in


time according to the time-dependent Schrödinger
equation

  r , t 

H r , t   i
ˆ
t
 Fungsi gelombang atau fungsi keadaan dari
suatu sistem berubah terhadap waktu sesuai
dengan persamaan Shcrodinger bergantung
waktu (TDSE)

  r , t 
Catatan : H r , t   i
ˆ
t
Ĥ dinamakan operator Hamiltonian ;
dalam klasik kita mengenal fungsi
Hamiltonian
1
Pendidikan Fisika
Pengantar Fisika Kuantum FPMIPA Universitas Pendidikan Indoneisa
Pengantar

Kata-kata kunci
 Fungsi gelombang berubah terhadap waktu
 Persamaan Schrodinger bergantung waktu

Pertanyaan untuk diri kita


 Mengapa fungsi gelombanganya berubah terhadap waktu ?
Bagaimana dengan variabel posisinya ?
 Mengapa perubahannya harus memenuhi persamaan
Schrodinger ?

1
Pendidikan Fisika
Pengantar Fisika Kuantum FPMIPA Universitas Pendidikan Indoneisa
Resume Postulat
Postulat #1 : Fungsi keadaan/fungsi gelombang

Postulat #2 : Operator dari observable

Postulat #3 : Kaitan pengukuran observable


dan harga eigen

Postulat #4 : Harga rerata (ekpektasi) dari suatu


observable

Postulat #5 : Dinamika fungsi keadaan


Bagaimana cara
mengimplementasikan
kelima postulat tersebut … ?

Prosedur
standar operasi
Amati baik-baik !
Mari berfikir bagaimana urutan logisnya ?

Postulat #1 :  r , t 

d
Postulat #2 : x
 xˆ ; p x 
 pˆ x  i
dx

Postulat #3 : Aˆ   a

Postulat #4 : A   * x, t Aˆ  x, t dx




  r , t 
Postulat #5 : H r , t   i
ˆ
t
Prosedur operasi baku (POB)
1. Identifikasi energi dari sistem fisis : energi kinetik dan
energi potensial : fisika klasik

2. Bentuk fungsi Hamiltonian : fisika klasik

3. Rumuskan operator Hamiltonian : P#2

4. Selesaikan TDSE : P#5

5. Terapkan syarat batas dan syarat awal untuk


mendapatkan fungsi gelombang : P#1

6. Rumuskan harga rerata dari suatu observabel yang ingin


diketahui : P#4
Dimanakah postulat #3
berada ?

 Saat ini kita belum punya cukup


informasi untuk menjawabnya !

 Dalam perjalanan berikutnya kita


harus menemukan dimana dia
‘berada’ !
#Gaya berfikir kuantum : POB
SISTEM FISIS :
L  T V • Partikel
• Benda tegar
Lagrangian • Sistem partikel
n

Hamiltonian
H p q
k 1
k k L

 Integral
5  Turunan
 Matriks
1  Vektor
Fungsi keadaan/  Fungsi
Fungsi gelombang

4 d 2r
Harga Rerata Observable F m
dt 2
Newtonian
Besaran Fisis (Observabe) Mekanika
 Posisi
2  Kecepatan
Operator dari Observable  Momentum
 Energi kinetik, energi potensial
 Gaya
#Gaya berfikir klasik : Newton
SISTEM FISIS :
• Partikel
• Benda tegar
• Sistem partikel
Kinematika

 Integral

r t  

Turunan
Matriks
 Vektor
 Fungsi


v t 
Kinematika

Dinamika Besaran Fisis (Observabe) Mekanika


 Posisi

a t 
  Kecepatan
F  Momentum
 Energi
 Gaya
d 2r
F m
dt 2
Revolusi berfikir dalam kuantum
Gelombang Partikel
 
y  x, t    A sin k n x  nt   pn 
 x, t    An sin 
E
x n t
n 1 n 1    

Fungsi gelombang
(fungsi keadaan)

Pers. Gelombang Pers. Schrodinger (TDSE)



 y  x, t  1  y  x, t 
2 2
ˆ 
H r , t   i
 r ,t
 2
x 2
v t 2 t
 Relasi de Broglie
𝑝 = ℏ𝑘

 Konsep kuanta : paket


gelombang terlokalisasi
Bagaimana membentuk gelombang terlokalisasi ?

Gelombang : menyebar Beda prinsip antara


gelombang dan
Partikel : terlokalisasi partikel

 Inspirasi dari superposisi gelombang yang membentuk


paket gelombang

Dua gelombang
disuperposisikan

Hasil superposisi :
paket gelombang

Belum terlokalisasi !
 Superposisi gelombang untuk ‘menghasilkan partikel’

Paket
gelombang

Kuanta
Partikel = paket gelombang
yang terlokalisasi
 Menggambarkan ‘sifat gelombang’ dari partikel
 Partikel ‘bersemayam’ dalam paket
 Posisinya ‘tidak’ diterministik :
probabilitas posisi !

 Superposisi (diskrit)  Superposisi (kontinu)


gelombang bidang gelombang bidang


 E   pn En 
 x, t    An sin
pn
x n t   x, t    n  
A sin  x  t dx
n 1      

Fungsi gelombang awal : t=0

 
 pn   pn 
 x,0   An sin  x  Ruang fungsi  x,0   n   x dx
A sin
n 1   
 Deret Fourier Teorema Parseval  Tranform Fourier
 Gambaran partikel : cara klasik

Trayektori partikel
‘jelas’ : diterministik
 Gambaran partikel : cara kuantum
Trayektori
E partikel ‘tidak’
jelas
Pertanyaan selanjutnya ?
Postulat #2 : Bagaimana merumuskan operator
dari suatu observable ?

Postulat #3 : Dari mana mendapatkan harga eigen ?


Berati harus ada persamaan eigen !

Postulat #4 : Bagaimana mencari harga rerata ?


Berari akan ada simpangan baku ?

Postulat #5 : Bagaimana merumuskan operator


Hamiltonain ?
#Refleksi

When you change the


way you look at things,
the things you look at
change

@By Max Planck

Anda mungkin juga menyukai