Anda di halaman 1dari 16

Fundamentals of

Dynamics

Oleh
Dr. Agus Dwi Anggono
Dinamika Teknik
Mempelajari gerak dalam ilmu Teknik Mesin

Gerak
Statik absolut

Gerak
relatif
Gerak
Partikel Kenematic Gaya-massa-
percepatan
Dinamik
Usaha-
Rigid body Kinetic energy
Impuls-
momentum
Lows of motion (Newton’s low)
Hukum Pertama: setiap benda akan memiliki
kecepatan yang konstan kecuali ada gaya yang
resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut.
Hukum Kedua: sebuah “F” akan mengalami percepatan “a “
yang arahbenda dengan massa “m” mengalami gaya resultan
sebesar nya sama dengan arah gaya, dan besarnya
berbanding lurus terhadap “F” dan berbanding terbalik
terhadap “m”. atau F=ma. Bisa juga diartikan resultan gaya
yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari
momentum linear benda tersebut terhadap waktu.

Hukum kedua ini disebut sebagai hukum gerak yang selalu


berkaitan dengan gerakan suatu benda. Hukum gerak ini
menjadi dasar untuk dinamika gerak partikel.
Hukum kedua menyatakan bahwa total gaya pada
sebuah partikel sama dengan banyaknya perubahan
momentum linier p terhadap waktu :

Karena hukumnya hanya berlaku untuk sistem


dengan massa konstan, variabel massa (sebuah
konstan) dapat dikeluarkan
Hukum Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda
memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan
segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya
sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi
gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki
besar yang sama namun arahnya berbeda.
Gaya dan Momen
Dalam mekanika Newton, gaya yang bekerja pada
suatu benda dibagi menjadi dua, yaitu Gaya Internal
dan Gaya Eksternal.
Resultan atau total gaya (F) adalah jumlah gaya
eksternal yang bekerja pada suatu benda.
Resultan atau total momen (M) adalah jumlah semua
memen dari gaya eksternal.
Dinamika gerak partikel
Sebuah partikel A bergerak dalam koordinat x, y, z
dalam kerangka kotak (rectangular). Jika vektor
dasarnya adalah i, j dan k, maka posisi vektor dari
artikel tersebut dapat ditulis:
Ingat, kecepatan adalah jarak per waktu, sehingga

Karena koordinatnya tetap, maka

sehingga kecepatannya menjadi:


Dengan cara yang sama, untuk percepatan dapat
ditulis:

Percepatannya menjadi:
Gerakan pada bidang datar
Pada gambar (a), partikel A bergerak pada bidang xy,
sehingga sumbu z dianggap nol (0). Maka komponen
r, v dan a, dapat ditulis:

dimana
Gambar (b) menunjukkan komponen kecepatan.
Sudut teta menunjukkan arah kecepatan v, sehingga
dapat dituliskan:

Karena kemiringan lintasan


juga sama dy/dx maka
kecepatan v menyinggung
lintasan tersebut.
Gambar (c) menunjukkan komponen percepatan (a),
dimana sudut betha dapat dicari dengan:

Karena sudut betha berbeda


dengan sudut teta, maka
percepatan ini tidak
menyinggung lintasan.
Gerakan 1-dimensi
Jika lintasan partikel hanya berupa garis dalam arah (x), ini
dapat dikatakan gerakan 1-dimensi, seperti pada gambar.
Dalam hal ini, sumbu (y) dapat dianggap nol (0). Sehingga
komponen (r), (v) dan (a) dapat ditulis:
 r=ri v=vi a=ai
Dalam beberapa kasus, percepatan dituliskan dalam
perbandingan antara kecepatan dengan waktu, sehingga
dapat dijumpai seperti:
Soal:
1. Sebuah benda bergerak ke arah (x) mengikuti
persamaan x = -3t2 + 12t – 6 m (meter), dimana (t)
dalam detik. Jika interval waktu t=0 sampai t=3,
maka
1. Gambarkan grafik posisi, kecepatan dan percepatan
sebagai fungsi waktu (t)
2. Berapa jarak total lintasannya?
3. Tentukan perpindahan benda tersebut
Soal:
Sebuah pin P pada lengan teleskopik bergerak secara
parabolik mengikuti lintasan y2 = 40x, dimana (x) dan
(y) dalam milimeter (mm). Koordinat (y) bervariasi
mengikuti persamaan y = 4t2 + 6t mm. Pada saat y=30
mm hitunglah :
Vektor kecepatan dari P
Vektor percepatan dari P

Anda mungkin juga menyukai