Anda di halaman 1dari 6

Bani M Asror

23030234137
Kimia KE 2023

Lembar Kerja Mahasiswa 002


Landasan Kimia Kuantum

Kimia Kuantum yang telah berkembang pada awal-awal abad ke-20 dalam perkembangannya
dilandasi oleh enam macam postulat. Silahkan dibaca dan dikaji keenam macam postulat
tersebut untuk membahas hal-hal sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan postulat?
Jawab:
Dalam kimia kuantum, postulat adalah pernyataan yang menjadi dasar teori.
Berdasarkan temuan eksperimen dan observasi, postulat dianggap benar. Kerangka
kerja untuk memahami struktur dan sifat kimia atum dibentuk oleh postulat. Fungsi
gelombang, operator, nilai eigen, nilai ekspektasi, persamaan Schrödinger, dan
permutasi simetri adalah enam postulat yang mendasari perkembangan prinsip
mekanika kuantum.
"Teori Atom Rutherford merupakan teori atom yang kebenarannya dimulai dari
studi tentang percobaan menembakan partikel alfa pada selembar lempeng emas, yang
menunjukkan bahwa sebagian besar partikel lolos melewati lempeng emas dan hanya
sebagian kecil yang dipantulkan atau dihamburkan."
Apakah pernyataan ini merupakan postullat?
Jawab:
Tidak, pertanyaan tersebut bukan merupakan postulat, melainkan deskripsi dari
percobaan yang dilkakukan oleh Rutherford yang mengarah pada perkembangan teori
atomnya. Postulat adalah pernyataan yang diajukan sebagai dasar suatu teori tanpa
memerlukan bukti.

2. Postulat pertama mekanika kuantum menyatakan bahwa “keadaan sistem secara lengkap
ditentukan dengan fungsi gelombang 𝛹 yang bergantung pada koordinat partikel dan
waktu”.
a. Berdasarkan fostulat ini, apakah ada dua partikel atau lebih yang tepat sama dalam
pengertian kedudukannya dalam ruang waktu yang sama?
Jawab:
Berdasarkan postulat pertama mekanika kuantum, fungsi gelombang Ψ bergantung
pada koordinat partikel dan waktu. Namun, dalam postulat pertama mekanika
kuantum, fungsi gelombang Ψ hanya menunjukkan kemungkinan di mana partikel
dapat ditemukan, sehingga tidak mungkin untuk mengetahui secara pasti posisi dan
momentum partikel. Dalam mekanika kuantum, prinnsip ketidakpastian menyatakan
bahwa tidak mungkin untuk mengetahui secara pasti posisi dan momentum partikel.
b. Apakah setiap partikel memiliki identitasnya sendiri?
Jawab:
Dalam postulat mekanika kuantum, fungsi gelombang Ψ, yang bergantung pada
koordinat partikel dan waktu, menentukan keadaan sistem secara keseluruhan.
Namun, fungsi gelombang Ψ memberikan informasi tentang kemungkinan partikel
ditemukan di lokasi dan waktu tertentu.

3. Setiap partikel pada keadaan tertentu berdasarkan postulat pertama dapat disajikan
dalam bentuk fungsi gelombang. Apakah hal ini sesuai dengan prinssip dualisme cahaya
atau prinsip dualisme partikel?
Jawab:
Tidak semua sesuai, karena pada dasarnya setiap gelombang harus memenuhi syarat
well behaved, seperti fungsi gelombang harus bernilai tunggal, fungsi gelombang harus
bersifat kontinu, fungsi gelombang harus kuadratik integrabel.

4. Setiap partikel dapat disajikan dengan fungsi gelombang dimana sifat gelombaangnya
harus well-behave. Berdasarkan pernyataan itu, yang manakah dari fungsi-fungsi
gelombang berikut yang dapat dipakai merepresentasikan suatu partikel.
a. Cos x
b. Sin x
c. Tan x
d. Sec x
e. Cotangen x
f. Cosec x
g. e-x
Jawab:
Fungsi gelombang yang digunakan untuk menunjukkan partikel dalam mekanika kuantum
harus "berperilaku baik", atau memiliki karakteristik matematis tertentu, agar dapat
memberikan interpretasi fisik yang konsisten. Dalam mekanika kuantum, dapat
dideferensialkan dua kali adalah syarat penting untuk fungsi gelombang. Fungsi seperti
sin x, cos x, dan e-x adalah contoh fungsi yang dapat dideferensialkan dua kali dan
bersifat kontinu di seluruh domain. Karena sifat matematisnya yang baik, ketigga fungsi
tersebut memenuhi syarat sebagai fungsi gelombang dalam mekanika kuantum. Tan,
Sec, Cotangen, dan Cosec x tidak berbeda setiap kali.

5. Fungsi gelombang yang merepresentasikan partikel-partikel bersifat ortonormal. Apa


makna dari pernyataan tersebut?
Jawab:
Sesuai dengan prinsip ketidakpastian, orthogonalitas menunjukkan bahwa posisi dan
momentum partikel tidak dapat diketahui secara bersamaan. Prinsip probabilitas dalam
mekanika kuantum dipenuhi oleh normalisasi fungsi gelombang, yang memastikan bahwa
probabilitas total untuk menemukan partikel di seluruh ruang adalah satu. Fungsi
gelombang ortonormal memberikan kerangka kerja matematis yang tepat untuk
menganalisis dan memodelkan partikel dalam mekanika kuantum, yang memungkinkan
pemahaman yang lebih baik tentang sifat-sifat partikel.
Formulasinya:


∫ Ψ𝑚 ∗ Ψndτ = 𝟏
−∞


∫ Ψ𝑚 ∗ Ψndτ = δmn
−∞
dengan 𝛿𝑚𝑛 disebut delta Kronikle yang memiliki nilai 𝛿𝑚𝑛 = 1 dan untuk 𝛹𝑚 = 𝛹𝑛 dan
𝛿𝑚𝑛 = 0 untuk 𝛹𝑚 ≠ 𝛹n
6. Suatu variabel dinamika atau observable (yang dapat diamati) selalu berkaitan dengan
suatu operator Hermite. Pernyataan fostulat kedua ini, operator-operator apa saja dalam
ruang fasa yang menjadi operator-operator utama dan operator-operator turunan?
Jawab:
Operator Hermite digunakan untuk menghasilkan informasi tentang variabel dinamika
seperti energi, momentum, kecepatan, posisi dan lain-lain. Operator mengubah suatu
fungsi menjadi fungsi yang lain. Suatu operator ditulis dengan huruf kapital yang diberi
topi. Sebagai contoh 𝐴̂ merupakan operator 𝐴. Operator hermite disyaratkan dalam
mekanika kuantum karena harus menghasilkan nilai nyata. Sifat fisik seperti energi, posisi,
momentum dan lain-lain sebagai hasil kerja operator dalam pengukuran memiliki nilai
nyata.

Bukti:
Observable Simbol Operator Operasi Kerja dari Operator
Nama Simbol
Jarak r 𝑟̂ dikalikan dengan r

momentum p 𝑝̂ 𝜕 𝜕 𝜕
−𝑖ℎ (𝑖 +𝑗 +𝑘 )
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
Energi
ℏ 𝜕2 𝜕2 𝜕2
kineti T 𝑇̂ − ( 2 + 2 + 2)
k 2𝑚 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧

Energi
V(r) 𝑉̂ (𝑟) dikalikan dengan V(r)
potensial


𝜕2 𝜕2 𝜕2
Energi total E ̂
𝐻 − ( + + ) + 𝑉̂ (𝑟)
2𝑚 𝑥 2 𝜕𝑦 2 𝜕 𝜕𝑧 2

Ix Ix −𝑖ℎ
𝜕 𝜕
(𝑦 − 𝑧 )
𝜕𝑧 𝜕𝑦
Momentum
sudut
𝜕 𝜕
Iy Iy −𝑖ℎ (𝑧 −𝑥 )
𝜕𝑥 𝜕𝑧
𝜕 𝜕
−𝑖ℎ (𝑥 − 𝑦 )
Iz Iz
𝜕 𝜕𝑥

7. Postulat ketiga dalam mekanika kuantum menyatakan bahwa setiap pengukuran variabel
dinamik yang dapat diamati (observable) selalu berkaitan dengan operator 𝐴̂, nilai yang
diamati merupakan nilai eigen atau eigen value 𝑎 yang memenuhi persamaan nilai eigen,
Apa yang dimaksudkan dengan fungsi eigen, operator eigen, dan nilai eigen?
Jawab:

Beri contoh fungsi, operator, dan nilai eigen.


Jawab:
Fungsi eigen dari sebuah operator adalah fungsi yang, ketika dioperasikan pada operator
tersebut, menghasilkan hasil yang proporsional dengan dirinya sendiri, dengan konstanta
proporsional yang disebut nilai eigen. Operator eigen adalah operator matematika yang,
ketika dioperasikan pada fungsi eigen-nya, menghasilkan fungsi eigen tersebut kali suatu
konstanta. Nilai eigen adalah konstanta yang muncul sebagai hasil pengukuran ketika
operator eigen dioperasikan pada fungsi eigen-nya, dan nilainya menunjukkan nilai yang
dapat diamati dalam pengukuran kuantum.

𝑨̂𝜳 = 𝒂𝜳

Nilai eigen dalam mekanika kuantum haruslah nyata, tidak boleh mengandung i = √−1

8. Postulat keempat mekanika kuantum berkaitan dengan nilai ekspektasi. Mengapa disebut
sebagai nilai ekspektasi, kenapa tidak nilai yaang pasti tepat?
Jawab:
Nilai rata-rata efektif 〈𝑎〉 disebut sebagai nilai ekspektasi atau nilai harapan karena
kuantitas yang diukur berkaitan dengan ketidak pastian, maka melalui postulat ini dapat
diinterpretasikan bahwa nilai rata-rata efektif 〈𝑎〉 dari pengukuran kuantitas 𝐴 yang
diharapkan muncul dari sejumlah pengukuran. Nilai ekspektasi adalah nilai rata-rata dari
hasil pengukuran yang dilakukan berulang kali pada keadaan kuantum yang sama.
Mekanika kuantum tidak dapat memberikan nilai pasti untuk suatu variabel dinamik pada
suatu keadaan kuantum karena prinsip ketidakpastian Heisenberg dan sifat probabilistik
mekanika kuantum.
Apakah nilai ekspektasi untuk keadaan yang ternormalisasi berbeda formulasinya dari
nilai ekspektasi dari keadaan yang tidak ternormalisasi? Mengapa demikian?
Jawab:
Ya, nilai ekspektasi untuk keadaan yang ternormalisasi berbeda formulasinya dari nilai
ekspektasi untuk keadaan yang tidak ternormalisasi. Ini karena nilai ekspektasi adalah
rata-rata tertimbang dari suatu observabel dalam suatu keadaan tertentu, dan normalisasi
mempengaruhi bobot atau probabilitas masing-masing keadaan.


∫−∞ Ψ ∗ ÂΨdτ
<𝑎 >= ∞
∫−∞ Ψ ∗ Ψdτ
Formulasi ini menunjukkan bahwa fungsi gelombang yang belum ternormalisasi harus
dinormalisasi

9. Untuk mengetahui keadaan partikel maka harus tahu bentuk fungsi gelombang yang
merepresentasikan partikel tersebut.
a. Bagaimanakah cara Anda untuk memperoleh bentuk fungsi gelombang yang
merepresentasikan suatu keadaan partikel?
Jawab:
Menyelesaikan Persamaan Schrödinger, Menggunakan Fungsi Gelombang yang
Diketahui, Memperkirakan Bentuk Fungsi Gelombang, Menggunakan Teknik Numerik

b. Persamaan Schrodinger ada yang bergantung waktu dan ada yang tidak bergantung
waktu. Apakah kegunaan dari kedua persamaan Schrodinger tersebut?
Jawab:
Persamaan Schrödinger bergantung waktu berlaku bagi partikel yang bergerak bebas
tanpa potensial 𝑉(𝑟) = 0, partikel bebas yang bergerak dengan potensial tetap 𝑉(𝑟) =
konstan, sampai partikel yang mengalami gaya sembarang yang berubah terhadap
ruang dan waktu. Persamaan Schrödinger ini secara nyata telah menghasilkan
ramalan yang sangat tepat mengenai hasil-hasil eksperimen. Persamaan Shrodinger
yang tidak bergantung waktu dapat digunakan untuk memrediksikan bahwa fungsi
gelombang dapat membentuk keadaan stasioner. Keadaan yang juga disebut sebagai
orbital, seperti orbital dalam atom maupun orbital dalam molekul.

c. Bagaimana perbedaan rumusan dari masing-masing persamaan tersebut?


Jawab:

Dimanakah penerapan persamaan Schrodinger yang bergantung waktu?


Jawab:
Digunakan untuk mempelajari:
• Perilaku partikel dalam sistem dinamis, seperti atom dan molekul.
• Fenomena seperti emisi dan absorpsi cahaya.
• Transisi antar tingkat energi dalam sistem kuantum.

Dimanakah penerapan persamaan Schrodinger yang tidak bergantung waktu?


Jawab:
Digunakan untuk mempelajari:
• Tingkat energi dan fungsi gelombang eigen (stasioner) dari sistem kuantum.
• Sifat-sifat struktural sistem, seperti geometri molekul.

10. Secara statistik susunan boson beerbeda dari sususnan fermion. Berdasarkan
pemahaman kedua hal tersebut, yang manakah partikel-partikel yang memiliki susunan
boson dan yang mana memiliki susunan fermion apakah proton, elektron, ataukah
neutron?
Jawab: Secara statistik, susunan partikel boson dan fermion berbeda dalam konteks
mekanika kuantum, khususnya dalam aturan distribusi partikel-partikel tersebut dalam
keadaan energi.

• Boson: Partikel boson mengikuti statistik Bose-Einstein, yang memungkinkan


beberapa partikel untuk menduduki keadaan energi yang sama. Ini berarti bahwa
partikel boson dapat berada dalam keadaan energi yang sama pada waktu yang
sama.
• Fermion: Partikel fermion mengikuti statistik Fermi-Dirac, yang tidak mengizinkan
dua partikel yang identik untuk menduduki keadaan energi yang sama pada waktu
yang sama. Ini dikenal sebagai prinsip penjajahan Pauli. Oleh karena itu, partikel
fermion harus mengisi keadaan energi secara bertahap, dan tidak ada dua fermion
yang dapat memiliki semua sifat kuantum yang sama. Contoh partikel fermion
adalah elektron, proton, dan neutron.

Proton dan neutron adalah fermion, karena keduanya memiliki spin semi-bulat (½)
dan mengikuti prinsip penjajahan Pauli. Mereka merupakan konstituen dasar dari
inti atom dan memiliki sifat-sifat yang serupa dalam hal kepenaannya untuk
mengisi keadaan energi. Elektron juga merupakan fermion. Meskipun elektron
tidak terikat dalam inti atom, mereka juga mengikuti prinsip penjajahan Pauli dan
memiliki spin semi-bulat (½).
Jadi, ketiga partikel tersebut (proton, elektron, dan neutron) semuanya memiliki
susunan fermion.

---------------------------SELAMAT BEKERJA—-------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai