Anda di halaman 1dari 18

SHALAT FARDHU

KEGIATAN BELAJAR 2
PPG DALAM JABATAN 2021
LPTK UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
CAPAIAN:
Menguasi ketentuan dan tata cara salat
fardu
Sub Capaian Pembelajaran:
1. Menjelaskan pengertian dan hukum salat
fardu
2. Menjelaskan syarat-syarat salat fardu
3. Menjelaskan rukun salat fardu
4. Menjelaskan sunah-sunah salat fardu
5. Menjelaskan hal-hal yang membatalkan
salat fardu
6. Menjelaskan nilai pendidikan salat fardu
2. Pengertian Shalat

Secara etimologi shalat berarti do’a dan secara terminology / istilah, para ahli fiqih
mengartikan secara lahir dan hakiki. Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan
dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang
dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat – syarat yang telah
ditentukan (Sidi Gazalba,88).
Adapun secara hakikinya ialah “berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang
mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa
kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya” atau “mendahirkan hajat dan
keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau
dengan kedua – duanya” (Hasbi Asy-Syidiqi, 59).
Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba
dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya merupakan amalan yang
tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul
ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah
ditentukan syara’ (Imam Bashari Assayuthi, 30).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa shalat adalah
merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan denga perbuatan yang diawali
dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah
ditentukan syara”. Juga shalat merupakan penyerahan diri (lahir dan bathin) kepada
Allah dalam rangka ibadah dan memohon ridho-Nya.
4.Rukun Shalat
3.Syarat-syarat Shalat
• Niat
• Beragama islam
• Takbiratul ihram
• Sudah baligh dan berakal
• Berdiri tegak bagi yang berkuasa
• Suci dari hadats ketika shalat fardhu. Boleh sambil
• Suci seluruh anggota badan, duduk atau berbaring bagi yang
pakaian dan tempat sedang sakit.
• Menutup aurat, laki-laki • Membaca surat Al Fatihah pada tiap-
auratnya antara pusat dan lutut, tiap raka’at
sedang wanita seluruh anggota • Rukuk dengan tumakninah
badannya kecuali muka dan dua
buah tapak tangan • I’tidal dengan tumakninah
• Masuk waktu yang telah • Sujud dua kali dengan tumakninah
ditentukan untuk masing- • Duduk diantara dua sujud dengan
masing shalat tumakninah
• Menghadap kiblat • Duduk tasyahud akhir dengan
• Mengetahui mana yang rukun tumakninah
dan mana yang sunah • Membaca tasyahud akhir
• Membaca shalawat nabi pada
tasyahud akhir
• Membaca salam yang pertama
• Tertib: berurutan mengerjakan rukun-
rukun tersebut
5.Yang Membatalkan Shalat

• Shalat itu batal (tidak sah) apabila salah


satu syarat rukunnya tidak dilaksanakan
atau ditinggalkan dengan sengaja.
• Dan shalat itu batal dengan hal-hal yang
seperti tersebut dibawah ini:
• Berhadats 6.Sunah Dalam Melakukan Shalat
• Terkena najis tang tidak termaafkan Waktu mengerjakan shalat ada dua
• Berkata-kata dengan sengaja walaupun sunah, yaitu sunah Ab’adh dan
dengan satu huruf yang memberikan sunah ha’iat.
pengertian
• Terbuka auratnya
• Mengubah biat, misalnya ingin • Sunah Ab’adh
memutuskan shalat – Membaca tasyahud awal
• Makan atau minum meskipun sedikit – Membaca shalawat pada
• Bergerak berturut-turut tiga kali, seperti tasyahud awal
melangkat atau berjalan sekali yang
bersangatan – Membaca shalawat atas
• Membelakangi kiblat keluarga nabi saw. Pada
• Menambah rukun yang berupa tasyahud akhir
perbuatan, seperti rukuk dan sujud – Membaca qunut pada shalat
• Tertawa terbahak-bahak subuh, dan shalat witir dalam
• Mendahului imamnya dua rukun pertengahan bulan ramadhan,
• Murtad, keluar dari islam. hingga akhir bulan ramadhan.
• Sunah Hai’at
– Mengangkat kedua belah tangan
ketika takbiratul ihram, ketika akan
rukuk dan ketika berdiri dari rukuk.
– Meletakkan telapak tangan yang
kanan diatas pergelangan yang kiri
ketika berdekap (sedakep).
– Membaca doa iftitah sehabis
takbiratul ihram. – Membaca “sami’allahu liman hamidah” ketika
– Membaca ta’awwudz (a’uudzu bangkit dari rukuk dan membaca “rabbanaa lakal
billaahi minasysyaithaanir-rajiim) hamdu…..” ketika I’tidal.
ketika hendak membaca fatihah. – Meletakkan telapak tangan diatas paha waktu
– Membaca amin sesudah membaca duduk bertasyahud awal dan akhir dengan
fatihah. membentangkan yang kiri dan menggenggamkan
– Membaca surat Al-Qur’an pada dua yang kanan kecuali jari telunjuk.
raka’at permulaan (raka’at pertama – Duduk iftirasy dalam semua duduk shalat.
dan kedua) sehabis membaca – Duduk tawarruk (bersimpuh) pada waktu duduk
fatihah. tasyahud akhir.
– Mengeraskan bacaan fatihah dan – Membaca salam yang kedua.
surat pada raka’at pertama dan
kedua pada shalat maghrib, isya dan – Memalingkan mula ke kanan dan ke kiri masing-
subuh selain makmum. masing waktu membaca salam pertama dan
kedua.
– Membaca takbir ketika gerakan naik
turun.
– Membaca tasbih ketika rukuk dan
sujud.
7.Makruh Shalat

• Orang yang sedang shalat dimakruhkan:


• Menaruh telapak tangannya didalam lengan
bajunya ketika takbiratil ihram, rukuk dan
sujud.
• Menutup mulutnya rapat-rapat.
• Terbuka kepalanya 8.Hal-hal yang Mungkin Dilupakan
• Bertolak pinggang
• Memalingkan muka ke kiri dan ke kanan Dalam melaksanakan shalat mungkin ada hal
• Memejamkan mata yang dilupakan, misalnya:
• Menengadah ke langit
• Menahan hadats
• Lupa melaksanakan yang fardhu
• Berludah • Lupa melaksanakan sunah ab’adh
• Mengerjakan shalat diatas kuburan • Lupa untuk melaksanakan sunah Hai’at
• Melakukan hal-hal yang mengurangi
kekhusyukan shalat.
Sujud sahwi itu hukumnya sunah, dan letaknya
sebelum salam, dikerjakan dua kali sebagaimana
sujud biasa.

Apabila orang bimbang atau ragu-ragu tentang


jumlah bilangan raka’at yang telah dilakukan,
haruslah ia menetapkan yang yakin, yaitu yang
paling sedikit dan hendaklah ia bersujud sahwi.
9.Shalat Fardhu dan Waktunya

Shalat fardhu itu ada lima dan masing-


masing mempunyai waktu yang
ditentukan. Kita diperintahkan
menunaikan shalat-shalat itu di dalam
waktunya masing-masing.
• Zhuhur 10.Waktu-waktu yang Dilarang Untuk Shalat
awal waktunya setelah condong
matahari dari pertengahan langit. Akhir Ada lima waktu yang tidak boleh ditempati melakukan
waktunya apabila baying-bayang sesuatu shalat, kecuali shalat yang mempunya sebab, yaitu:
telah sama panjangnya dengan sesuatu
itu. • Setelah shalat subuh hingga terbitnya matahari
• Ashar • Ketika terbitnya matahari hingga sempurna dan naik
sekurang-kurangnya setinggi tombak (+/- 100 dari
waktunya mulai dari habisnya waktu permukaan bumi).
zhuhur, sampai terbenamnya matahari.
• Ketika matahari rembang (diatas kepala) hingga
• Maghrib condong sedikit ke barat.
waktunya dari terbenamnya matahari • Setelah shalat ashar hingga terbenamnya matahari
sampai hilanya syafaq (awan senja)
merah. • Ketika mulai terbenamnya matahari hingga sempurna.
• Isya’
waktunya dari mulai terbenam syafaq
(awan senja) hingga terbit fajar.
• Subuh
waktunya dari terbit fajar shidiq, hingga
terbit matahari.
12.Beberapa Pelajaran Dan
Kewajiban Shalat

• Shalat Merupakan Syarat 11.Shalat-shalat Sunah


Menjadi Takwa
• Shalat Merupakan Benteng • Shalat Rawatib
• Shalat sunah wudhu
Kemaksiatan • Shalat dhuha
• Shalat Mendidik Perbuatan • Shalat tahiyyatul masjid
Baik Dan Jujur • Shalat tahajjud
• Shalat istikharah
• Shalat Akan membangun • Shalat sunah muthlaq
etos kerja • Shalat sunah awwabin
• Shalat sunah tasbih
• Shalat sunah taubah
• Shalat sunah hajat
• Shalat tarawih
• Shalat witir
• Shalat ‘id (hari raya)
• Shalat dua gerhana
• Shalat istisqa’
HAL YANG MEMBATALKAN
SHALAT
1. Berbicara ketika shalat
2. Berhadas, baik besar maupun kecil
3. Tertawa
4. Makan dan minum
5. Berjalan terlalu banyak tanpa ada keperluan
6. Tersingkapnya aurat
7. Memalingkan badan dari kiblat
8. Menambah rukuk, sujud, berdiri atau duduk
secara sengaja
9. Mendahului imam dengan sengaja
10. Niat memutus shalat
HAL YANG MAKRUH DALAM
SHALAT

• Memejamkan dua mata


• Menoleh tanpa keperluan
• Meletakkan lengan dilantai ketika sujud
• Banyak melakukan gerakan yang sia-sia,
misal:
– main-main dengan jam (melihat jam,
memperbaiki tali jam, membersihkan jam dll)
– mempermainkan baju, atau gerakan lainnya.
MANFAAT SHALAT (dalam Al-Quran)
• Shalat sebagai persiapan sebelum datangnya
hari akhir
“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah
beriman: Hendaklah mereka mendirikan salat,
menafkahkan sebahagian rezki yang Kami
berikan kepada mereka secara sembunyi
ataupun terang-terangan sebelum datang hari
(kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli
dan persahabatan”. (QS.Ibrahim :31)
• Mencegah perbuatan keji dan mungkar
“Sesungguhnya salat itu mencegah dari
(perbuatan-perbuatan) keji (zinah) dan mungkar.
Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat)
adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-
ibadat lain) Dan Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan”. (al-‘Ankabut : 45)
lanjutan

• Menentukan kebaikan
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti
(yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan
memperturutkan hawa nafsunya, maka
mereka kelak akan menemui kesesatan”.
(Maryam: 59)
• Mendapatkan ketenangan hati dan jiwa
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh
kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan
ia berkeluh-kesah, dan apabila ia mendapat
kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang
yang mengerjakan salat, yang mereka itu
tetap mengerjakan salatnya”. (al-Ma’arij : 19-
23)
KEDUDUKAN SHALAT

• Shalat dalam Islam mempunyai kedudukan


yang tidak disamai oleh ibadah-ibadah
lainnya. Ia merupakan tiangnya agama ini.
Yang tentunya tidaklah akan berdiri tegak
kecuali dengan adanya tiang tersebut. Sabda
Rasulullah SAW menegaskan:
"Pondasi (segala) urusan adalah Islam, dan
tiangnya (Islam) adalah sholat, sedangkan yang
meninggikan martabatnya adalah jihad fi
sabilillah."
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad. Dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani)
lanjutan

• Shalat merupakan kewajiban mutlak yang


tidak pernah berhenti kewajiban
melaksanakannya sekalipun dalam keadaan
takut, sebagaimana firman Allah Ta'ala
menunjukkan:

"Peliharalah segala sholat(mu), dan (peliharalah)


sholat wustha. Jika kamu dalam keadaan takut
(akan bahaya), maka sholatlah sambil berjalan
atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu
telah aman, maka sebutlah Allah (sholatlah)
sebagaimana Allah telah mengajarkan
kepadamu apa yang belum kamu ketahui."
(QS. AL-baqarah : 238 - 239).
lanjutan

• Shalat adalah ibadah yang pertama kali


diwajibkan Allah dan nantinya akan menjadi
amalan pertama yang dihisab di antara
amalan-amalan manusia yang lain serta
merupakan akhir wasiat Rasulullah SAW,
sebagaimana disebutkan dalam sabdanya:
“Sholat, sholat dan budak-budak yang kamu
miliki."
(HR. Ibnu Majah dan Ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani)
lanjutan

• Shalat yang nantinya akan menjadi amalan


terakhir yang hilang dari agama ini. Jika
shalat telah hilang, berarti hilanglah agama
secara keseluruhan. Untuk itu Rasulullah
SAW mengingatkan dengan sabdanya:

"Tali-tali (penguat) Islam sungguh akan musnah


seikat demi segera berpegang dengan ikatan
berikutnya (yang lain). Ikatan yang pertama
kali binasa adalah hukum, dan yang terakhir
kalinya adalah sholat."
(HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim. Dishahihkan
oleh Syaikh Al-Albani).
ALHAMDULILLAH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai