Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : FIQIH


B. Kegiatan Belajar : KB 2 ( Pernikahan Monogami, Poligami dan Nikah
Mut’ah)

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

1 Konsep (Beberapa istilah Beberapa istilah dan definisi yang saya temukan pada KB
dan definisi) di KB 2 Modul Fiqih:

1. Konsep Nikah dalam Islam


Nikah dalam Islam merupakan syariat yang terkandung
didalamnya nilai-nilai ibadah.
2. Monogami
Azas monogami telah ditetapkan oleh Islam sejak
lima belas abad yang lalu sebagai salah satu asas
perkawinan dalam Islam. Adapun dasar hukum
monogami dalam Islam adalah Q.S. An-Nisa:3,
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil
terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu
mengawininya), maka kawinilah perempuan-
perempuan (lain) yang kamu senangi; dua, tiga atau
empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan berbuat
adil, maka (kawinilah) seorang saja atau budak-
budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah
lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya [Q.S. an-
Nisa: 3).
3. Poligami
Dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai
“Sistem perkawinan yang membolehkan seorang pria
memiliki beberapa wanita sebagai isterinya di waktu
yang bersamaan”.
4. Nikah Mut’ah
Yusuf Qardhawi memberikan pengertian nikah
mut’ah secara terminologi, yaitu seorang laki-laki
mengikat (menikahi) seorang perempuan untuk
waktu yang ditentukan dengan imbalan uang yang
tertentu pula. Di Indonesia, kawin mut’ah ini
populer dengan sebutan kawin kontrak.

2 Daftar materi pada KB 1) Hukum Nikah


yang sulit dipahami Para ulama menghukumi nikah itu sesuai dengan illat
(sebab) yang ditemui dari seseorang yang akan
melangsungkan pernikahan.
a) Wajib
Hukum ini layak dibebankan kepada orang
yang telah mampu memberi nafkah, jiwanya
terpanggil untuk nikah dan jika tidak nikah
khawatir terjerumus ke lembah perzinahan.
b) Sunah
Hukum ini pantas bagi orang yang merindukan
pernikahan dan mampu memberi nafkah tapi
sebenarnya ia masih mampu menahan dirinya
dari perbuatan zina.
c) Haram
Hukum ini layak bagi orang yang tidak mampu
memberikan nafkah dan jika ia memaksakan
diri untuk menikah akan mengkhianati isterinya
atau suaminya, baik dalam pemberian nafkah
lahiriyah maupun batiniyah, sehingga dengan
perkawinan itu hak-hak istri/suami tidak
terpenuhi.
2) Pengertian Nikah Mut’ah
Kata mut’ah ( ‫ )متعة‬berasal dari bahasa Arab yang
mempunyai arti bekal yang sedikit dan barang yang
menyenangkan. Tidaklah nikah mut’ah itu dilakukan,
kecuali kecenderungan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan seksual, jika sudah habis waktu kontrak
yang telah ditentukan, maka otomatis berakhir lah
riwayat pernikahan itu.
1 Hukum Poligami
Di masyarakat seperti sekarang ini, berpoligami
dianggap sesuatu perbuatan yang negatif karena
hanya semata mengikuti nafsu biologis dan tidak
mengikuti aturan yang sebenarnya.
Dibolehkannya seorang suami berpoligami tanpa alas
an-alasan dharurat, adalah adanya izin dari istri
sebelumnya. Kewajiban bagi seorang suami untuk
berlaku adil dalam memberikan nafkah terhadap
isteri-isterinya adalah konsekuensi dari tindakan
Daftar materi yang sering
berpoligami dalam Islam.
3 mengalami miskonsepsi
2 Hukum Nikah Mut’ah
dalam pembelajaran
Nikah mut’ah pada zaman Nabi pernah diperbolehkan
namun tidak berlaku untuk semua orang hanya untuk
orang tertentu dikarenakan terdapat suatu kondisi
yang sangat mendesak.
Kebolehan hukum nikah mut’ah itu telah dinasakh
(dihapus hukumnya) oleh keharamannya. Dengan
demikian hukum yang berlaku sejak terjadinya
penghapusan sampai sekarang dan seterusnya
adalah keharaman nikah mut’ah.

Anda mungkin juga menyukai