Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bernika Febri Yanti

Npm : 1912011090

Mata Kuliah : Hukum Islam

Dosen : Nilla Nargis, S.H., M.H.

POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DI INONESIA DALAM


PERSFEKTIF FIKIH ISLAM

P oligami merupakan perkawinan yang


sesuai dengan fitroh manusia dan
memiliki status perkawinan yang sah
surat-surat palsu sehingga pada akhirnya
berdampak
kebencian
pada
dalam
perpecahan
rumah
dan
tangga.Dasar
danbertujuan membangun rumah tangga peraturan poligami di Indonesia adalah
sakinah, mawaddah dan rahmah. Anjuran Undang Undang No. 1 Tahun 1974 pada
dalam melaksanakan perkawinan pasal 3 ayat 2 yang berbunyi: Pengadilan
diantaranya bertujuan untuk menjaga dapat memberi izin kepada seorang suami
kesucian jiwa dan mendapatkan untuk beristri lebih dari seorang apabia
keturunan.Poligami pada masa lampau dikehendaki oleh pihak-pihak yang
banyak yang mempraktekan diberbagai bersangkutan. Undang-Undang
Negara seperti: Jepang, India,2 Afrika, Perkawinan di Indonesia berupaya
Jerman, Prancis, Australia, Belanda, memberikan payung hukumsebagai
Denmark, Swedia dan lain-lain sudah langkah untuk mengatur perkawinan
merupakan hal yang lumrah. Kemampuan poligami yang sebelumnya begitu longgar
dalam materil dan libido merupakan dua menjadi dipersulit dengan syarat kumulatif
hal pendukung untuk melakukan meliputi: kewajiban suami untuk meminta
perkawinan poligami. Sejarah poligami di ijin ke pengadilan, mampu menjamin
Indonesia pada masa penjajahan belanda kebutuhan istri-istri, adanya jaminan suami
yang sangat memprihatinkan kaum wanita dapat berlaku adil, serta syarat-syarat
terjadi karena mudahnya orang melakukan tambahan yang lainnya dengan maksud
poligami tanpa mengindahkan syarat- memperkecil terjadinya poligami. Fikih
syarat yang dituntunkan oleh agama, Islam mengatur perkawinan poligami
seorang suami memaksa istrinya supaya secara tegas dalam surat An-Nisa ayat 3
diijinkan untuk berpoligami, membuat sebagai dasar bagi seorang suami yang
hendak melakukan poligami. Tugas maka, poligami bagi yang membutuhkan
seorang suami yang berpoligami ialah adil boleh melakukanya, apabila keadaannya
kepada setiap anggota keluarganya.Hadist berubah, boleh ia tidak berpoligami. telah
Nabi sebagai sumber kedua dalam fikih disebutkan dalam surat An-Nisa ayat 3 dan
Islam menjelaskan akibat poligami dari ayat 129.
seorang suami yang tidak berlaku adil
Menurut Imam Syafi‟i suami yang
teradap istri-istrinya sebagaimana Abu
berpoligami harus mampu memberikan
Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi
nafkah untuk istrinya, apabila ia tidak
Shalallahu „alaihi wasallam bersabda
mampu maka tidak boleh untuk
“barangsiapa yang memiliki dua orang
berpoligami karena beristri lebih dari satu
istri, lalu ia condong kepada salah seorang
tentunya menambah beban untuk
dari keduanya, maka ia akan datang pada
menanggung keluarga dari berbagai
hari kiamat sedangkan bahunya dalam
sisinya dan ketidakmampuan adil akan
keadaan miring sebelah”. Prosedur
membuatnya terjerumus pada kezaliman
poligami dalam Undang Undang
terhadap istri-istri dan anak-anaknya.
Perkawinan di Indonesia memberikan
syarat dan prosedur yang terlalu panjang Jumhur ulama tidak pernah berbeda

tidak menentukan prosedur seperti izin dan pendapat dalam hal poligami dan dalam

syarat alternatife seperti yang ada dalam waktu 18 abad yang silam16 tidak

dalam Undang Undang Perkawinan di menjadikan suatu masalah yang perlu

Indonesia. Jadi, bagaimana fikih Islam dibahas kembali. Adapun poligami

memandang prosedur poligami dalam merupakan perkawinan yang mubah.

Undang Undang Perkawinan di Indonesia. Syarat-syarat poligami bagi setiap

A. Poligami dalam Fikih Islam suami wajib dalam berbagai hal antara
lain:
Perkawinan dalam Islam ialah suatu ikatan
yang menghalalkan suami istri untuk a) Suami tidak boleh menikahi lebih

bermu'amalah dan membangun lembaga dari empat wanita. Para ulamatelah

keluarga. Ikatan lawan jenis ini bersepakat akan bolehnya poligami

mendapatkan perhatian khusus, karena dengan syarat tidak lebih dari

perkawinan merupakan jalan untuk setiap empat orang istri

orang dan jalan terbaik khususnya bagi b) Haram menyatukan wanita-wanita

yang bertaqwa. Poligami hal yang mubah yang masih ada tali

(boleh) untuk yang mampu bukan wajib. persaudaraannya


c) Kewajiban suami adalah berlaku
adil.

Anda mungkin juga menyukai