PERNIKAHAN
ANGGOTA
KELOMPOK
Nabila Devira (42122032)
Inas Jihan Azzahra (42122043)
Retno Intan Evrilia (42122047)
Keti Sulistiyani (42122055)
PEMBAHASAN
Pengertian Pernikahan
DASAR PERNIKAHAN
Dasar pensyariatan nikah adalah Al-Qur’an, Al-Sunnah dan Ijma. Namun sebagian
ulama berpendapat hukum asal melakukan perkawinan mubah (boleh).
TUJUAN PERNIKAHAN
Pernikahan bertujuan untuk menunaikan syahwatnya agar mencegah
perzinahan, dan juga melaksanakan anjuran Nabi Shallallahu’alaihi wa salam.
HIKMAH PERNIKAHAN
Hikmah yang dapat ditemukan dalam pernikahan itu adalah menghalangi mata
dari melihat kepada hal-hal yang tida diizinkan syara’ dan menjaga kehormatan
diri dari terjatuh pada kerusakan seksual.
Rukun, Syarat, Dan
Larangan
Pernikahan
Rukun Nikah
Rukun dan syarat adalah menentukan suatu perbuatan hukum, terutama yang
menyangkut dengan sah atau tidaknya perbuatan tersebut dari segi hukum.
Dalam suatu pernikahan rukun dan syaratnya tidak boleh tertinggal, dalam arti
pernikahan tidak sah bila keduanya tidak ada atau tidak lengkap.
Adapun yang manjadi rukun dalam suatu pernikahan atau perkawinan menurut
Jumhur Ulama
ada lima rukun yaitu:
Mempelai laki-laki
Mempelai perempuan
Wali nikah
Saksi nikah
Ijab Qabul
Syarat Nikah
Syarat merupakan dasar yang harus dipenuhi untuk menentukan sah atau
tidaknya. Seperti halnya syarat dalam perkawinan juga harus dipenuhi karena
akan menimbulkan kewajiban dan hak suami istri untuk menjalin kehidupan
rumah tangga kedepannya
Syarat ini harus dipatuhi oleh kedua mempelai dan keluarga mempelai. Apabila
ada syarat yang tidak ada maka akad akan rusak.
Jenis-jenis perkawinan yang dilarang dalam hukum perkawinan islam antara lain
adalah sebagai berikut:
Nikah Mut’ah / Kawin Kontrak
Nikah Syighar
Nikah Tahlil
Pernikahan Poliandri
Pernikahan Sesama Jenis (Gay dan Lesbian)
Hak Dan Kewajiban
Suami Istri
Hak Dan Kewajiban Suami Istri
Dalam suatu hubungan rumah tangga baik suami maupun istri memiliki hak dan
kewajibannya masing-masing. Di satu sisi istri memiliki hak atas nafkah dan pada
sisi yang lain mempunyai kewajiban untuk taat.
Secara lebih detail, hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan yang
timbul akibat perkawinan harus disesuaikan dengan penilaian dan pandangan
(social budaya) masyarakat serta berlakunya azas kebermanfaatan menurut
ajaran syariat.
Hak dan kewajiban suami istri bisa dirangkum dalam 3 macam hak yang menjadi
kewajiban masing-masing pihak (suami istri) untuk mewujudkan kebahagiaan
keluarga, yaitu:
HAK KEWAJIBAN
Dijaga nama baik oleh si suami, dan lain-lain Menghormati keluarga suami dan lain-lain
a. Kepatuhan
Seorang suami berhak atas kepatuhan istri, yaitu di mana seorang istri
wajib mentaati suaminya, baik terhadap perkara yang rahasia maupun
yang terang atau jelas.
b. Menjaga diri
Seorang istri berkewajiban menjaga diri, harta dan keluarganya saat
suami tidak sedang berada di rumah.
contohnya: seperti misalnya menerima tamu laki-laki dalam kondisi
sendirian mesti dihindari oleh istri karena akan menimbulkan fitnah dan
prasangka yang tidak baik.
Hak bersama
Menurut Sayyid Sabiq, hak bersama antara suami dan istri meliputi hal-
hal sebagaimana berikut, yaitu:
Para ulama menyebutkan dua syarat yang Allah swt.sebut dalam al-Qur’an ketika
seorang lelaki hendakberpoligami, dan syarat lainnya yang disebutkan
dalamhadist Rasulullah saw.:
A
B
C
paling banyak
berlaku adil
kemampuan
adalah
empat,
antaraistri-
dan
jasmani
dan tidak boleh nafkah dalam
istrinya.
CERAI
Cerai / talak, di definisikan secara bahasa adalah pemutusan ikatan sedangkan
secara istilah adalah pemutusan tali perkawinan.
IDDAH
Iddah adalah masa dimana seorang wanita yang di ceraikan menunggu. Hukum Iddah
adalah wajib bagi seorang istri yang telah di ceraikan.
Iddah dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan durasi atau lama nya diantaranya;
1. Masa Iddah berdasarkan masa Haidh/ masa suci
2. Masa Iddah berdasarkan bulan dan hari
3. Masa Iddah berdasarkan kelahiran
KESIMPULAN
Menurut bahasa, pernikahan berarti hubungan seksual dan kesepakatan
atau komitmen. Sedangkan menurut syarat fikih empat madzhab adalah
akad untuk mendapatkan hak melakukan hubungan seksual.
Perkawinan yang dilarang dalam Islam meliputi perkawinan
mut'ah/konsensual, perkawinan syighar, perkawinan tahlil, perkawinan
poliandri dan perkawinan sesama jenis. Poligami dalam fikih secara
umum dipahami sebagai seorang suami yang mengambil dua sampai
empat istri sekaligus. Perceraian, yang berarti berakhirnya suatu
perkawinan. Iddah adalah waktu menunggu seorang wanita yang
diceraikan suaminya. Idda adalah wajib bagi seorang wanita yang
suaminya menceraikannya.