Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

Sejarah Kebudayaan Islam

M. Ihsan Bimantara

Fahmi Idris

Syarat Untuk Memenuhi Nilai Semester Genap

Kelas X

MA NW Rempung

Th : 2018/2019
PENDAHULUAN

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh..

Segala Puji kita ucapkan atas kehadirat Allah swt. Karena dengan rahmat-Nya kita
diberikan berbagai macam nikmat diantaranya nikmat sehat dan nikmat sempat, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan Pak Zakaria dengan sebaik-baiknya,

Kedua kalinya tak lupa pula kita haturkan sholawat beriring salam kepada Nabi besar
Muhammad saw. Yang telah membawa kita selaku umatnya dari jalan yang gulita menuju
jalan yang terang benderang, Mudah-mudahan kita termasuk golongan umatnya yang selalu
pandai bersyukur Aminnn..

Alhamdulillah dengan jadinya Resume ini maka selesai sudah tugas Sejarah
Kebudayan Islam kami, semoga saja Resume ini dapat memberikan manfaat yang banyak
untuk semua orang yang membacanya, Aminnn.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Kami yaitu Pak Zakaria s.pd. yang telah membimbing kami di mata pelajarannya tersebut,
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman kami yang telah mendukung kami
dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Sekian dan terima kasih

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh..


PEMBAHASAN

PARA KHULAFAURRASYIDIN DAN KEBERHASILAN-KEBERHASILAN PADA


MASA PEMERINTAHANNYA

Khalifah pengganti Rasulullah saw. disebut juga Khulafaurrasyidin terdiri atas empat
orang/khalifah yaitu Abu Bakar As-siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin
Abi Thalib. Berikut penjelasan tentang empat tokoh tersebut dan keberhasilannya masing-
masing dalam mengembangkan ajaran agama islam.

1. Abu Bakar As-Siddiq (11 – 13 H / 632 – 634 M).

Abu Bakar As-siddiq merupakan keturunan dari Abu Quhafah. Abu Bakar As-
siddiq lahir pada tahun ke-2 setelah tahun gajah, sehingga beliau dua tahun lebih
muda dari Nabi Muhammad saw.. Abu Bakar As-siddiq terpilih sebagai Khalifah
setelah wafatnya Rasulullah saw. untuk memimpin kaum islam serta mengurusi
persoalan umat.

Keberhasilan-keberhasilan yang di raih oleh Khalifah Abu Bakar As-siddiq pada masa
pemerintahannya antara lain :

a) Memerangi Kaum Murtad dan Pembangkang.

Diawal masa pemerintahan Abu Bakar As-siddiq, banyak muncul


berbagai macam permasalahan yang dapat menganggu stabilitas pemerintahan
islam. Namun dalam praktiknya, Abu Bakar As-siddiq selalu berpesan untuk
tetap melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan cara damai, sehingga
tidak terjadi perlawanan yang lebih besar.
Tidak semua kaum murtad menolak pendekatan secara damai dengan
umat islam, tetapi tidak sedikit pula yang terang-terangan menolak dan justru
mereka mengajak berperang. Kelompok yang secara terang-terangan
mengajak berperang itu biasanya dipimpin oleh orang yang mengaku dirinya
sebagai nabi atau dikenal sebagai nabi palsu. Diantaranya nabi palsu itu
antaralain :

 Aswad Al-Ansi
 Tulaihah bin Khuwailid Al-Asadi
 Malik bin Nuwairah
 Musailamah Al-Kazab
b) Pembukuan Al-Qur’an.

Pada awalnya ayat-ayat Al-Qur’an masih dituliskan pada benda-benda


yang berserakan seperti kulit, kayu, dan pelepah daun kurma. Atas nasihat
Umar bin Khattab kepada Abu Bakar As-siddiq mengumpulkan ayat-ayat Al-
Qur’an tersebut untuk dijadikan satu dalam bentuk sebuah kitab dengan Zaid
bin Tsabit sebagai pemimpin pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an yang masih
berserakan tersebut.
Hasil dari pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an yang sudah selesai
menjadi mushaf, kemudian disimpam oleh Abu Bakar As-siddiq. Setelah Abu
Bakar As-siddiq meninggal dunia, maka mushaf tersebut disimpan oleh putri
dari Umar bin Khattab dan juga salah satu istri dari Nabi Muhammad saw..

c) Perluasan Wilayah dan Ajaran Agama Islam.

Ada beberapa hal yang dijadikan pedoman utama para juru dakwah
dan para tentara islam dalam melakukan perluasan wilayah dan penyebaran
ajaran islam, atau memasuki wilayah baru yang akan dijadikan tempat
penyebaran agama islam.
Diantaranya yaitu :

 Dianjurkan masuk islam maka jiwa dan hartanya akan mendapat


perlindungan.
 Boleh tidak memeluk ajaran agama islam, tetapi harus membayar
jizyiah maka jiwa dan hartanya akan terlindungi.
 Jika melakukan perlawanan terhadap umat islam maka akan diperangi.

Wilayah-wilayah yang menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Persia


dan Kerajaan Bizantium menjadi daerah-daerah sasaran penyebaran ajaran
agama islam. Atas dasar itu, khalifah Abu Bakar As-siddiq mempunyai
keinginan untuk menguasai wilayah tersebut dengan cara mengirim dua
panglimanya yang bernam Khalid bin Walid dan Musanna bin Haritsah. Abu
Bakar As-siddiq memerintahkan Khalid bin Walid untuk ikut serta membantu
pasukan Bizantium untuk menguasai wilayah Suriah.
Dalam perkembangannya, Kerajan Bizantium menjadikan kota
Damaskus di Suriah sebagai pusat pemerintahan di kawasan wilayah Arab dan
daerah-daerah sekitarnya. Dalam peperangan tersebut pasukan islam
berjumlah 18.000 orang sedangkan pasukan Romawi berjumlah 240.000
orang.
Melihat kondisi demikian, khalifah Abu Bakar As-siddiq
memerintahkan Khalid bin Walid untuk membawa pasukan menuju Syam.
Keberanian pasukan muslim semakin bertambah setelah bergabungnya
pasukan yang dibawa Khalid bin Walid, akhirnya pertempuran terjadi di dekat
sungai Yamruk.
Ketika peperangan berlangsung, terdengar kabar bahwa Abu Bakar As-
siddiq meninggal dunia dan beliau digantikan oleh Umar bin Khattab
sedangkan Khalid bin Walid digantikan oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. Perang
Yamruk ini akhirnya dimenangkan oleh pasukan islam.

2. Umar bin Khattab (13 – 23 H / 634 – 644 M).

Umar bin Khattab menjadi khalifah tidak berdasarkan pemilihan maupun


musyawarah bersama secara terbuka, mrlainkan Umar diangkat menjadi khalifah atas
penunjukan atau wasiat serta kepercayaan yang diberikan Abu Bakar As-siddiq.
Umar bin Khattab juga dikenal sebagai sosok yang tegas dalam menghadapi
masalah. Atas sikap yang tegas seperti itu, maka Umar bin Khattab diberikan gelar
oleh Rasulullah saw. dengan sebutan Al-Faruq, yang artinya pemisah atau pembeda.

Keberhasilan-keberhasilan yang di raih oleh Khalifah Umar bin Khattab pada masa
pemerintahannya antara lain :

a) Ekspansi Wilayah (Perluasan Wilayah).

Ketika pemerintahan Umar bin Khattab, umat islam melakukan


perluasan wilayah secara besar-besaran. Perluasan secara besar-besaran ini
lebih dikenal dalam sejarah islam dengan sebutan Futuhal Al-Islamiyah.
Wilayah islam pada masa pemerintahan Umar bin Khattab semakin banyak
dan luas, serta menjangkau wilayah-wilayah di Eropa Timur.
Karena wilayah kekuasaan islam semakin luas maka untuk
memudahkan pengawasan jalannya pemerintahan, maka Umar bin Khattab
membagi wilayah kekuasaan islam menjadi delapan wilayah provinsi dengan
dipimpin oleh seorang Gubernur.
Gubernur dari delapan wilayah Provinsi tersebut antara lain :

 Muawiyah bin Abu Sufyan, Gubernur Suriah dengan Ibukota


Damaskus.
 Nafi’ bin Abu Haris, Gubernur Hijaz dengan Ibukota Mekkah.
 Abu Musa Al-Asy’ary, Gubernur Iran dengan Ibukota Bashrah.
 Mughirah bin Su’bah, Gubernur Irak denga Ibukota Kufah.
 Amr bin As, Gubernur Mesir dengan Ibukota Fustat.
 Alqamah bin Majaz, Gubernur Palestina dengan Ibukota Jerussalem.
 Umair bin Said, Gubernur Jazirah Mesopotamia dengan Ibukota Hims.
 Khalid bin Walid, Gubernur Suriah Utara dan Asia Kecil.

b) Penataan Administrasi dan Keuangan Negara.


Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, dibentuklah suatu
lembaga yang bernama “Baitul Mal” dan “Dewan Perang”. Baitul mal
mengelola permasalahan yang berkaitan dengan keuangan negara, mengelola
keluar masuknya keuangan mulai dari provinsi-provinsi sampai tingkat pusat
dengan pengawasan yang sangat ketat dan hati-hati. Sedangkan Dewan Perang
mengurusi pencatatan administrasi militer.
Keuangan yang ada di Baitul Mal dapat digunakan untuk memberikan
pembayaran gaji kepada para pegawai pemerintahan serta gaji untuk tentara
yang pembayarannya harus disesuaikan dengan pangkat dan kedudukannya.
Keuangan yang ada di Baitul Mal tidak hanya untuk membayar gaji para
pegawai, tetapi juga untuk memberikan santunan kepada rakyat miskin.

c) Penetapan Kalender Hijriah.

Khalifah Umar bin Khattab mempunyai pendapat sendiri untuk


penetapan dimulainya kalender islam, yaitu saat Nabi Muhammad saw.
melakukan hijrah, sebab dari hijrah itulah umat islam mengawali
kemenangannya (sebagai titik balik kemenangan umat islam). Umar bin
Khattab wafat pada tanggal 2 Zulhijjah 23 H karena di bunuh oleh Abu
Lu’luah. Beliau ditikam dengan sebilah pisau yang telah di lumuri dengan
racun.

3. Utsman bin Affan (23 – 35 H / 644 – 656 M).

Utsman bin Affan adalah saudagar yang berhasil sehingga beliau banyak
mempunyai harta yang berasal dari mekkah. Hartanya banyak yang digunakan
untukmendukung dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah saw. dalam menyiarkan
ajaran agama islam.
Umat islam memberikan julukan kepada khalifah Utsman bin Affan dengan
sebutan Zun Nurain yang memiliki maksud “Memiliki Dua Cahaya”. Julukan tersebut
diberikan kepada Utsman bin Affan setelah beliau menikahi putri kedua dan putri
ketiga Rasulullah saw. yaitu Ruqayah dan Ummu Kalsum.
Utsman bin Affan terpilih menjadi khalifah atas pembicaraan enam anggota
dewan yang di bentuk oleh Umar bin Khattab saat itu beliau berusia 70 tahun, dan
beliau memimpin umat islam selama 12 tahun.

Keberhasilan-keberhasilan yang di raih oleh Khalifah Utsman bin Affan pada masa
pemerintahannya antara lain :
a) Pembukuan Mushaf Al-Qur’an.

Utsman bin Affan membentuk panitia yang akan menyusun Al-Qur’an.


Kepanitian yang akan menyusun Al-Qur’an tersebut dipimpin oleh Zaid bin
Tsabit, serta beranggotakan Abdullah bin Zuhair dan Abdurrahman bin Haris.
Tugas dari penitia tersebut adalah menyalin kembali ayat-ayat Al-Qur’an
kedalam sebuah kitab yang dinamakan “Mushaf’.
Atas kebijakan dari panitia, mushaf diperbanyak menjadi Lima
Mushaf. Satu mushaf berada di kota Madinah, sedangkan yang empat lainnya
dikirim ke berbagai wilayah-wilayah lain yaitu Mekkah, Suriah, Basrah dan
Kufah. Mushaf yang tetap tinggal di Madinah dinamakan Mushaf Al-Imam
atau Mushaf Usmani.

b) Renovasi Masjid Nabawi

Pada masa pemerintahan khalifah Utsman bin Affan dilakukan


renovasi terhadap Masjid Nabawi. Selain diperbaiki secara fisik dan
bangunannya, masjid tersebut juga direnovasi masalah bentuk serta corak agar
terlihat lebih bagus dan indah.

c) Pembentukan Angkatan Laut

Pada waktu pemerintahan Utsman bin Affan, kekuasaan islam sudah


sangat luas hingga Afrika, Siprus dan Konstantinopel. Agar wilayah tersebut
tetap dalam penjagaan dan pengawasan tentara islam, maka Muawiyah bin
Abu Sufyan sebagai Gubernur Suriah mengajukan usulan untuk membentuk
angkatan laut. Usulan tersebut langsung di respon positif oleh khalifah Utsman
bin Affan.

d) Ekspansi Wilayah

Perluasan wilayah yang dilakukan umat Islam pada masa pemerintahan


khalifah Utsman bin Affan sudah sangat luas. Perluasan wilayah telah sampai
ke wilayah Azerbaijan yang dipimpin oleh Said bin As dan Huzaifah bin
Yaman. Sedangkan wilayah lain yang berhasil dikuasai oleh umat islam
adalah wilayah Armenia yang dipimpin oleh Salam bin Rabi’ah Al-Bahiy.

4. Ali bin Abi Thalib (35 – 40 H / 656 – 661 M).

Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah menggantikan Utsman bin Affan yang
dibunuh kaum Munafik dirumahnya sendiri yang sedang membaca Al-Qur’an.
Keberhasilan-keberhasilan yang di raih oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib pada masa
pemerintahannya antara lain :
a) Mengganti Pejabat Pemerintahan Yang Kurang Cakap.

Khalifah Ali bin Abi Thalib banyak mengganti pejabat pemerintahan


yang kurang cakap dalam bekerja. Ali bin Abi Thalib menginginkan
bentuk sebuah pemerintahan yang efektif dan efisien.

b) Membenahi Keuangan Negara.

Para pejabat yang digantikan oleh khalifah Ali bin Abi Thalib ternyata
banyak mendapatkan harta kekayaan dengan cara yang tidak benar
menurut agama. Oleh khalifah Ali bin Abi Thalib harta-harta yang
diperoleh para pejabat disita, kemudian diserahkan kepada Baitul Mal
untuk dikelola sebaik-baiknya.

c) Memajukan Ilmu Bahasa.

Pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib mulai dikembangkan ilmu
Nahwu, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tata bahasa Arab. Dengan
pembelajaran ilmu Nahwu tentunya banyak manfaatnya, diantaranya
orang-orang non-Arab dapat mempelajari Al-Qur’an dan hadis dengan
baik dan benar. Karena kedua sumber hukum islam tersebut berbahasa
Arab.

d) Memajukan Pembangunan.

Fokus pembangunan yang pertama kali dilakukan oleh khalifah Ali bin
Abi Thalib adalah membangun kota Kufah. Banyak ahli sejarah yang
mengatakan bahwa kepemimpinan Khulafaurrasydin adalah
kepemimpinan yang paling mendekati tipe kepemimpinan Rasulullah saw.
dalam memimpin umat islam dan pemerintahan islam

Anda mungkin juga menyukai