pada Pokok Bahasan Propfesi Guru PB VI. PROFESI GURU A. Profesi Guru dan Organisasi Profesi 1. Dalam melaksanakan pendidikan nasional, guru memegang peranan yang amat strategis sebagai pelaksana dalam lingkup intruksional. 2. Pendidikan nasional dapat dilaksanakan secara baik oleh guru yang profesional. 2. “Profesi” ialah sebutan kepada suatu jabatan atau pekerjaan yang membutuhkan keahlian serta persyaratan khusus tertentu. “Profesional” mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan kepada orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. “Profesionalitas” adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. “Profesionalisasi” adalah suatu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 3. Suatu profesi memiliki ciri-ciri, yaitu: a. adanya pengakuan (dari masyarakat dan pemerintah), b. adanya disiplin ilmu yang menjadi kerangka rujukan, c. adanya persiapan atau pendidikan khusus, d. adanya seleksi khusus, dan e. adanya organisasi profesi yang mewadahi para anggotanya. 4. Guru sebagai profesi ditandai dengan adanya keahlian, rasa tanggung jawab, dan rasa kesejawantan diantara para anggotanya. 5. Kualitas profesionalisme didukung oleh lima kompetensi sebagai berikut: a. Keinginan untuk selalu menampilkan prilaku yang mendekati standar ideal. b. Maningkatkan dan memelihara citra profesi. c. Keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan perkembangan, profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampilannya, dengan jalan: 1) mengikuti kegiatan ilmiah misalnya lokakarya, seminar, simposium, dan sebagainya, 2) mengikuti penataran atau pendidikan lanjutan, 3) melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, 4) menelaah kepustakaan, membuat karya ilmiah, 5) memasuki organisasi profesi (misalnya PGRI). d. Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi. e. Memiliki kebanggaan terhadap profesinya. 6. PGRI merupakan satu-satunya organisasi profesi bagi para guru di Indonesia. Ada 5 (lima) Misi yang diembang oleh PGRI, yaitu sebagai berikut: Pertama, adalah misi nasional berupa misi untuk mempertahankan, mengisi, dan mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 yaitu terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Kedua, adalah misi pembangunan nasional, yaitu ikut berperan serta untuk menyukseskan pembangunan nasional sebagai bagian dari pengisian kemerdekaan. Ketiga, adalah misi pendidikan nasional, yaitu ikut berperan serta secara aktif dalam menyukseskan pendidikan nasional sebagai bagian dari pembangunan nasional khususnya dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia. Keempat, adalah misi profesional, yaitu misi untuk memperjuangkan perwujudan guru profesional dengan segala hak dan martabatnya serta pengembangan karirnya. Kelima, adalah misi kesejahteraan, yaitu memperjuangkan tercapainya kesejahteraan lahir bathin para guru dan tenaga kependidikan lainnya. B. Perilaku Profesi Guru 1. Peranan (role) guru artinya keseluruhan tingkah laku yang harus dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Guru mempunyai peranan yang luas baik di sekolah, di dalam keluarga, maupun di masyarakat. Peranan guru dapat di lihat dari segi administrasi pendidikan, orientasi pribadi, dan pandangan psikologi. 2. Unjuk kerja sebagai guru banyak ditentukan oleh derajat motivasi yang ada di dalam dirinya. Kepuasan bekerja sebagai guru merupakan salah satu sumber motivasi. Kepuasan itu berkaitan dengan aspek-aspek, yaitu imbalan kerja, rasa aman dalam pekerjaan, kondisi kerja yang baik, kesempatan pengembangan diri, dan hubungan pribadi. 3. Dalam kaitan dengan kegiatan mengajar, guru berperan sebagai perancang pembelajaran, pengelola pembelajaran, penilai hasil belajar, dan pengarah belajar. Untuk dapat mewujudkan perilaku mengajar secara efektif, guru perlu memiliki keunggulan dalam; mengajar, hubungan dengan siswa, hubungan dengan pihak lain, pencatatan dan penelitian, serta sikap profesional. 4. Interaksi antara guru dengan siswa baik secara individual maupun kelompok, sangat menentukan dalam unjuk kerja profesional guru.