Anda di halaman 1dari 19

“Materi IPS Kurikulum SD dan Penyusunan LK, Alat Nilai, dan Media

Pembelajaran”

Untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah pendidikan IPS lanjutan

Dosen Pengampu : Dra. Sitti Jauhar, M.Si

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2

Kelas 95 PIL

Reski Amelia Juliasti 220407560048


Nurcahyani Anugrah 200407562031
Nurhaliza Tahir 220407560003
Andi Abdul Malik 220407562044
Nurul Hazizah 200407561025

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
A. KONSEP DASAR IPS SD

1. Konsep Sosiologi

Kata sosiologi berasal dari dua kata dalam bahasa latin


yaitu, socius yang artinya teman, keluarga, masyarakat dan logos
yang berarti ilmu. Secara keseluruhan diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang masyarakat.

Menurut Setiadi dan Kolip (2013, p. 1), bahwa kata


sosiologi berasal dari kata latin“socius” artinya teman, dan dari
bahasaYunani “logos” artinya ilmu, diungkapkan pertama kali
dalam buku yang berjudul “Cousr De Philosophie
Positive”karangan August Comte. Secara tematis ruanglingkup
sosiologi dapat dibedakan menjadi beberapa sub disiplin ilmu
sosiologi, seperti sosiologi pedesaan, sosiologi industri, sosiologi
perkotaan, sosiologi medis, sosiologi wanita, sosiologi militer,
sosiologi keluarga, sosiologi pendidikan, dan sosiologi seni.
Berikut penjelasan ruang lingkup sosiologi tersebut.

Tujuan sosiologi adalah untuk memperoleh pengetahuan


yang mendalam tentang masyarakat. Selain itu, sosiologi juga
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap ciri-ciri dan
sifat-sifat masyarakat serta meningkatkan daya adaptasi diri
dengan lingkungan hidupnya, terutama lingkungan sosial-
budayanya.

2. Konsep Antropologi

Kata antropologi berasal dari bahasa Yunani yakni


antrhopos yang berarti manusia atau orang, dan logos yang berarti
ilmu.
Menurut Astawa (2017, p. 132) secara harfiyah antropologi
berasal dari bahasa Yunani, yaitu anthropos berarti manusia, dan
logos artinya ilmu. Antropologi berarti ilmu yang mengkaji
manusia. antropologi dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu
antropologi fisik dan antropologi budaya. sebagai ilmu yang
membahas tentang manusia, antropologi pada hakikatnya
mempunyai tiga tujuan utama, yaitu:

a. Mendeskripsikan selengkap mungkin tata arahkehidupan


kelompok manusia dari berbagai sudut belahan bumi pada
setiap periode dan karakter fisik manusia yang hidup pada
kelompok itu.

b. Memahami manusia sebagai kelompok tertentu secara


keseluruhan.

c. Menemukan prinsip- prinsip umumtentang gaya hidup


manusia serta bagaimana gaya hidup itu tertentu.

3. Konsep Ilmu Ekonomi

Secara bahasa ekonomi berasal dari bahasa Yunani yakni


oikonamos atau oikonomia yang berarti manajemen urusan rumah
tangga, khususnya penyediaan danadministrasi pendapatan.

Menurut Supardan (2011 p. 367). istilah ekonomi berasal


dari bahasa Yunani, yaitu oikosnamos atau oikonomia yang artinya
manajemen urusan rumah tangga, khususnya penyediaan dan
administrasi pendapatan. ilmu ekonomi merupakan ilmu yang
mempelajari kebutuhan manusia dan upaya-upaya untuk
memenuhi kebutuhan manusia guna mencapai kemakmuran.

Menurut Astawa (2017, p. 148), objek kajian ilmu ekonomi


ialah keseluruhan kegiatanperekonomian manusia. Keluasan
kajian tersebut menyebabkan ruang lingkupdalam bidang ekonomi
dikenal menjadi dua yaitu bersifat mikrodan bersifat makro.
Manfaat Mempelajari Ekonomi yaitu dapat membantu cara
berpikir yang tepat dalam pengambilan keputusan, membanatu
memahami masyarakat, membantu pemahaman terhadap masalah-
masalah global dan membangun masyarakat yang lebih
demokrasi.

4. Konsep Geografi

Secara bahasa Geografi berasal dari kata Geodan Graphein


yang berarti bumi dan tulisan, untuk itu ilmu geografi membahas
tentang ilmu yang mempelajari bumi. geografi berasal dari
bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan graphein yang
berarti lukisan atau tulisan.

Menurut pengertian yang dikemukakan oleh Eratosthenes,


geographika berarti tulisan tentang bumi. Dalam hal gejala dan
proses kehidupan melibatkan kehidupan tumbuh-tumbuhan,
binatang, sebagai penghuni bumi tersebut.

Menurut Astawa (2011, p. 159-161), Menurut Ikatan


Geografi Indonesia (IGI), secara umum dapat dikemukakan
bahwa objek studi geografi ada dua, yaitu Objek Material dan
Objek Formal. Menurut Supardan (2011, p. 227), geografi
secara makro dapat dikelompokkan dalam dua sub disiplin,
yaitu: Geografi fisik dan Geografi manusia.

5. Konsep Sejarah

Sejarah berasal dari bahasa Arab yakni syajaratun (dibaca


syajarah), yang artinya pohoh kayu. Pengertian pohon kayu
disini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan atau
pertumbuhan tentang suatu hal (peristiwa) dalam suatu
kesinambungan (kontinuitas). Arti sejarah yang dikaitkan
dengan arti syajarah dan dihubungkan dengan kata history,
bersumber dari kata historia dapat disimpulkan bahwa sejarah
ialah cerita atau kejadian yang benar-benar telah terjadi pada
masa lampau.

Menurut Kartodirdjo dan Kontowiyoyo dalam Astawa


(2017, p. 175-178), pada hakikatnya sejarah memiliki dua nilai
guna yang menunjukkan eksistensinya sebagai ilmu yang
bermanfaat dalam kehidupan manusia, yaitu nilai instrinsik dan
ekstrinsik.

6. Konsep Psikologi Sosial

Ilmu psikologi secara bahasa berasasal dari bahasa Yunani


psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu
pengetahuan. Psikologi diartikan sebagai ilmu yang berkaitan
dengan proses mental baik norma maupun abnormal dan
pengaruhnya terhadap perilaku yakni gejala dan kejiwaan
manusia.

Menurut Shawd anCostanzo (Soeparno &Sandra, 2011, p.


16), psikologi sosial sebagai ilmu pengetahuan
yangmempelajari perilaku individual sebagai fungsi stimulus
sosial.

Sherif dan Muzfer (2011, p.17),mendefinisikan psikologi


sosial sebagai ilmu tentang pengalaman dan perilaku individu
dalam kaitannya dengan situasi stimulus sosial. Psikologi sosial
memiliki ketertarikan dengan cakupan yang luas. Focus utama
psikologi sosial yakni memahami bagaimana dan mengapa
individu berperilaku, berpikir, dan memiliki perasaan tertentu
dalam konteks situasi sosial. Situasi sosial yang dimaksud ialah
kehadiran orang lain secara nyata maupun seara imajinatif.
Menurut Hanurawan (2010, p. 2) psikologi sosial sebagai
salah satu cabang psikologi yang paling penting memiliki
beberapa tujuan keilmuwan. Beberapa tujuan keilmuwan dari
psikologi sosial itu adalah untuk memahami, menjelaskan,
meramalkan, memodifikasi, dan memecahkan masalah terkait
dengan cara berpikir, berperasaan, dan berperilaku individu
yang dipengaruhi kehadiran orang lain.

B. MATERI IPS BERDASARKAN KOMPETENSI DASAR IPS

Adapun materi IPS SD kelas rendah diawali dengan materi


tentang identitas diri, keluarga dan kerabat, pada kelas I, dan diakhiri
dengan materi tentang lingkungan rumah yang sehat dan perilaku
menjaga kesehatan rumah.

Sedangkan pada kelas II, materi IPS yang diberikan dimulai


dengan materi pemeliharaan dokumen dan koleksi benda berharga dan
diakhiri dengan materi tentang bentuk kerjsama di lingkungan tetangga.

Materi IPS SD pada kelas III diawali dengan materi tentang


lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah dan ditutup
dengan materi tentang penggunaan uang. Materi IPS SD kelas rendah
berangkat dari materi ajar yang sangat dekat (diri sendiri dan keluarga)
dengan diri siswa pada kelas I, dan semakin meluas (sekolah dan
tetangga) seiring dengan kenaikan kelas.

C. MATERI IPS BERDASARKAN KONSEP DASAR IPS

No Konsep Dasar IPS Banyaknya Materi IPS Kelas

I II III IV V VI

1. Sejarah 5 Materi 2 2 1 2 5 -
2. Ekonomi 2 Materi - - 2 3 1 2

3. Geografi 3 Materi 1 - 2 3 1 5
4. Sosiologi 3 Materi 2 1 - 1 -

5. Antropologi 2 Materi - 1 1 1 1 -

6. Psikologi Sosial 6 Materi 2 2 2 1 - -

Materi dan ruang lingkup IPS menurut Preston dan Herman adalah sebagai berikut:

1) Kelas I SD disajikan keluarga dan lingkungannya.

2) Kelas II SD mendapat sajian tentang lingkungan pertetanggaan dan


komunitasnya diwilayah yang berbeda, umumnya di negara sendiri.
Akan tetapi adakalanya juga negara lain pun diungkapkan.
3) Kelas III SD dihadapkan dengan komunitas sendiri dan luar negeri,
yang lebih dititik beratkan ialah tentang masalah sumber komunitas
sendiri, kebutuhan pangan, sandang dan pangan, bentuk-bentuk
komunikasi dan transportasi serta kehidupan di kota.
4) Kelas IV SD memperoleh bahan belajar tentang beberapa lingkungan
wilayah dan kebudayaan di dunia. Titik berat terutama tentang
kebudayaan dan komunitas tertentu dalam kebudayaan tersebut.
Terkadang yang mendapat perhatian adalah segi geografinya, dan hanya
sedikit saja yang menitik beratkan pada wilayah dan kebudayaan di
negara sendiri.

5) Kelas V SD membahas sejarah, geografi, sosiologi, dan antropologi


negara sendiri.Dalam beberapa program diungkapkan pula tentang
negara tetangga.
6) Kelas VI SD menurut Preston dan Herman dibahas tentang sejarah,
geografi, dan beberapa segi dari wilayah tertentu di dunia, terutama di
belahan dunia sebelah timur,misalnya sebagai sampel adalah negara-
negara Amerika Latin dan Kanada. Sejumlah kecil program menyajikan
secara luas studi permasalahan dan perkembangan kultural,sosial dan
ekonomi.
D. PERKEMBANGAN KURIKULUM IPS SD
Dalam Upaya mengantisipasi perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi, Kurikulum sari masa ke masa selalu mengalami
penyesuaian dan penyempurnaan guna mengantisipasi perubahan
zaman yang semakin pesat.
Sejak itu tahun 1964-2013 mengajar IPS telah beberapa kali
mengalami perubahan nama, Kurikulum dan ruang lingkup materi
yaitu:
1. Kurikulum 1964
Pada Kurikulum 1964 Pendidikan IPS di Sekolah Dasar
Bernama “Pendidikan Kemasyarakatan” dengan materi terdiri
dari Ilmu Bumi, Sejarah, dan Pengetahuan Kewarganegaraan.
Namun penyampaian di kelas berdiri sendiri-sendiri.
Kurikulum 1964 lebih menekankan unsur tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan Negara atau Moral.
2. Kurikulum 1968
Pada Kurikulum inikata “Pengetahuan” diganti dengan
“Pendidikan” Jadi nama pengajaran IPS pada kurikulum ini
tetap “Pendidikan Kemasyarakat” Pengajaran IPS dalam
Kurikulum ini diajarkan dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.
3. Kurikulum1975
Pada Kurikulum ini unsur Kewarganegaraan dipisahkan
dari pengajaran IPS dan dijadikan bidang pengajaran tersendiri
dengan nama “Pendidikan Moral Pancasila (PMP)”
Pengajaran PMP diajarkan sejak kelas 1 sedangkan IPS
diajarkan sejak kelas 3.
4. Kurikulum 1984
Materi pengajaran IPS disusun secara terpadu yang
terdiri dari beberapa pokok atau sub pokok yang merupakan
penyederhanaan dari beberapa disiplin ilmu. Khusus bagi
pengajaran Sejarah diharapkan secara tersendiri di dalam
kelas.
5. Kurikulum 1986
Terdapat beberapa penambahan dan pelengkap materi
yang tertuang dalam Kurikulum 1984. Kurikulum 1986 ini
dikenal dengan Kurikulum 1984 yang disempurnakan.
Pendekatan pembelajaranya menekanksn pada pendekatan
keterampilan proses dalam mencapai tujuan pembelajaran.
6. Kurikulum 1994
Nama dan ruang lingkup materi hamper sama dengan
Kurikulum 1986. Pada Kurikulum ini pendekatan
pembelajaran lebih mengutamakan pendekatan inkuiri yang
melatih siswa memilih keterampilan dalam memecahkan
masalah. Pengajaran IPS pada Kurikulum ini berfungsi untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam
melihat kegiatan-kegiatan social social yang dihadapi siswa
dalam kegiatan sehari-hari yang diajarkan dari kelas 3 sampai
kelas 6.
7. Kurikulum 2004
Nama IPS berubah menjadi “Pengetahuan Sosial (PS)”
dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum
ini menekankan kemampuan kompetensi yang harus dikuasai
siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di kela.
8. Kurikulum 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan)
Yakni model umum yang berisi kerangka acuan dan
model Kurikulum lengkap yang langsung diaplikasikan ke
dalam satuan Pendidikan. Kurikulum 2006 atau KTSP
merupakan modifikasi dari model Kurikulum yang sudah ada.
Kurikulum ini memuat beberapa standar isi dan standar
kompetensi.
9. Kurikulum 2013
Khususnya untuk SD adalah bersifat tematik integrative.
Dalam pendekatan ini, mata Pelajaran IPS sebagai materi
pembahasan pada semua mata Pelajaran. Prosesnya, tema-
tema yang ada pada Pelajaran itu diintegrasikan kedalam
sejumlah mata Pelajaran. Yakni mencakup materi pembahasan
Pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, PPKN, dll. Dalam
Kurikulum 2013 memuat berupa kompetensi inti dan
kompetensi dasar.
E. PENYUSUNAN LK, ALAT PENILAIAN DAN MEDIA
PEMBELAJARAN
1. Lembar Kerja
Salah satu sumber belajar dan media pembelajaran yang
dirasa dapat membantuPeserta Didik maupun Guru dalam
proses pembelajaran adalah LKPD.
Arsyad (2004) dalam Adriantoni (2016) mengatakan
bahwa “LKPD termasuk media cetak hasil pengembangan
teknologi cetak yang berupa buku dan berisi materi visual”.
Lembar Kerja Peserta Didik adalah lembaran yang berisi tugas
yang harus dikerjakanoleh Peserta Didik. ”LKPD biasanya
berupa petunjuk, langkah untuk menyelesaikan suatu tugas,
suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus
jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya” (Depdiknas,
2004). LKPD adalah lemberan-lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik (Prastowo, 2011).
Trianto (2008) dalam Adriantoni (2016) mendefinisikan
bahwa, “LKPD adalahpanduan Peserta Didik yang digunakan
untuk melakukan kegiatan penyelidikan dan pemecahan
masalah”. Dhari dan Haryono (1988) dalam Adriantoni (2016)
menyatakan bahwa, “LKPD adalah lembaran yang berisi
pedoman bagi PesertaDidik untuk melakukan kegiatan yang
terprogram”. Setiap LKPD berisikan antara lain:uraian singkat
materi, tujuan kegiatan, alat/bahan yang diperlukan dalam
kegiatan, langkah kerja pertanyaan-pertanyaan untuk
didiskusikan, kesimpulan hasil diskusi danlatihan ulangan.
Beberapa pendapat lain yang menjelaskan pengertian
LKPD, antara lain Hidayah dan Sugiarto (2006) dalam Majid
(2013) menyatakan bahwa LKPD merupakan salah satu jenis
alat bantu pemebelajaran. Secara umum LKPD merupakan
perangkat pemebelajaran sebagai perlengkapan atau sarana
pendukung pelaksanaan rencana pembelajaran (RPP).
Beberapa kenyataan menunjukan LKPD digunakanhampir di
akhir suatu sesi, yaitu setelah guru menjelaskan suatu konsep
atau pemahaman sehingga LKPD lebih terasa sebagai soal
latihan atau bahkan soal tes terhadap konsep yang telah
dijelaskan guru. Contoh LKPD terlampir.
2. Alat Penilaian
Sesuai karakteristik assesmen yang sekaligus menjadi
pembeda dengan evaluasi, bahwa di dalam assesmen tidak
hanya pengukuran dilakukan melalui tes, tetapi juga dengan
menggunakan nontes. Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar
dapat dibedakanmenjadi dua, yaitu teknik tes dan teknik bukan
tes (nontes). Berikut ini, merupakan penjelasannya:
1) Teknik Tes

Tes ini ada yang diberikan secara lisan (menuntut jawaban


secara lisan), adates tulisan (menuntut jawaban secara tulisan), dan
ada tes tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan). Soal-
soal tes ada yang disusun dalam bentuk objektif, ada juga yang
dalam bentuk esai atau uraian.
Tes adalah suatu alat pengumpul data yang bersifat resmi
karena penuh dengan batasan-batasan. Tes pada umumnya
digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa,
terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan
pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Namun
tes juga dapat digunakan untuk menilai hasil belajar bidang afektif
dan psikomotoris.
Ada dua jenis tes yang akan dibahas, yakni tes uraian atau tes
essai dan tes objektif. Tes uraian terdiri dari uraian bebas, uraian
terbatas dan uraian berstruktur. Sedangkan tes objektif terdiri dari
beberapa bentuk, yakni bentuk pilihan benar- salah, pilihan
berganda dengan berbagai variasinya, menjodohkan, dan isian
pendek atau melengkapi.

a. Tes uraian (tes subjektif)

Secara umum, tes uraian adalah pertanyaan yang


menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan,
menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan
alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan
pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa
sendiri. Bentuk tes uraian dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Uraian bebas (free essay)
Dalam uraian bebas jawaban siswa tidak dibatasi,
bergantung pada pandangan siswa itu sendiri karena
pertanyaannya bersifat umum.Kelemahan tes ini ialah
guru sukar menilainya karena jawaban siswa bervariasi,
sulit menentukan kriteria penilaian, sangat subjektif
karena tergantung pada gurunya sebagai penilai.
2) Uraian terbatas

Dalam bentuk ini pertanyaan telah diarahkan


kepada hal-hal tertentu atau ada pembatasan tertentu.
Pertanyaan sudah lebih spesifik pada objek tertentu.
3) Uraian berstruktur

Uraian berstruktur merupakan soal yang


jawabannya berangkai antara soal pertama dengan soal
berikutnya, sehinga jawaban di soal pertama akan
mempengaruhi benar-salahnya jawaban di soal
berikutnya. Data yang diajukan biasanya dalam bentuk
angka, tabel, grafik, gambar, bagan, kasus, bacaan
tertentu, diagram, dan lain-lain.
Kebaikan-kebaikan tes uraian:

• Mudah disiapkan dan disusun

• Tidak banyak memberikan kesempatan untuk


berspekulasi ataumenduga-duga
• Mendorong siswa untuk berani mengemukakan
pendapat sertamenyusun dalam bentuk kalimat yang
bagus
• Member kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan
maksudnyadengan gaya bahasa dan caranya sendiri
• Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami suatu
masalah yangditeskan.
Kelemahan-kelemahan tes uraian:

• Kadar validitas dan reabilitas rendah karena sukar


diketahui segi-segimana dari pengetahuan siswa yang
betul-betul dikuasai.
• Kurang mewakili seluruh bahan pelajaran karena
soalnya hanyabeberapa saja.
• Cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur
subjektif.

• Pemeriksaannya lebih sulit sebab membutuhkan


pertimbanganindividual lebih banyak dari penilai.

• Waktu untuk koreksinya lebih lama dan tidak dapat


diwakilkan oranglain.
b. Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat
dilakukan secara objektif. Dalam penggunaan tes objektif
jumlah soal yang diajukan jauh lebih banyak daripada tes
essay. Macam-macam tes objektif:
1) Tes benar-salah (true- false)

2) Tes pilihan ganda (multiple choice test)

3) Tes menjodohkan (matching test)

4) Tes isian (completion test) Kebaikan tes objektif:

• Lebih mewakili bahan ajar karena soalnya lebih banyak

• Lebih mudah dan cepat cara membacanya karena


terdapat jawabannyasudah disediakan, tinggal memilih
saja
• Pemeriksaannya dapat diserahkan kepada orang lain

• Dalam pemeriksaan, tidak ada unsur subjektif


• Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada tes
essai

• Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan


dan daya pengenalan kembali saja, dan sukar untuk
mengukur proses mental yangtinggi
• Banyak kesempatan untuk main untung-untungan

• Kerjasama antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes


lebih terbuka

2) Teknik bukan tes (Non tes)

Hasil belajar dan proses tidak hanya dinilai oleh tes, tetapi
juga dapat dinilaioleh alat-alat non tes atau bukan tes. Penggunaan
non tes untuk menilai hasil dan proses belajar masih sangat terbatas
jika dibandingkan dengan penggunaan tes dalam menilai hasil dan
proses belajar. Para guru disekolah pada umumnya lebih banyak
menggunakan tes daripada bukan tes mengingat alatnya mudah
dibuat, penggunaannya lebih praktis dan yang dinilai terbatas pada
aspek kognitif berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh siswa setelah
menyelesaikan pengalaman belajarnya. Berikut ini penjelasan dari
alat bukan tes atau nontes:

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode atau cara yang


digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan
jalan tanya jawab sepihak.Wawancara dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu wawancara bebas dan wawancara terpimpin.
b. Kuesioner
Kuesioner sering disebut juga angket. Kuesioner adalah
sebuah daftarpertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan
diukur (responden).
Kuesioner dapat ditinjau dari beberapa segi:

c. Skala

Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, dan


perhatian yangdisusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai
oleh responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai
sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Skala dibagi menjadi
dua, yaitu:
1) Skala Penilaian

Skala penilaian mengukur penampilan atau perilaku


orang lain oleh seseorang melalu pernyataan perilaku
individu pada suatu titik kontinuum atau suatu katagori
yang bermakna nilai.
2) Skala Sikap

Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap


seseorang terhadap objek tertentu. Hasilnya berupa
katagori sikap, yakni mendukung(positif),
menolak(negatif), dan netral.
d. Daftar Cocok (Cheklist)

Daftar cocok adalah deretan pernyataan(yang biasanya


singkatsingkat) dimana responden yang dievaluasi tinggal
membubuhkan tanda cocok(V) ditempat yang sudah
disediakan.
e. Observasi

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan


cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan
secara sistematis. Ada3 jenis observasi yakni:
• Observasi Langsung

• Observasi Dengan Alat (Tidak Langsung)

• Observasi Partisipasi

f. Sosiometri
Sosiometri adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menyesuaikan dirinya, terutama hubungan sosial siswa dengan
teman sekelasnya. Sosiometri dapat dilakukan dengan cara
menugaskan kepada semua siswa dikelas tersebut untuk
memilih satu atau dua temannya yang paling dekat atau paling
akrab. Usahakan dalam kesempatan memilih tersebutagar tidak
ada siswa yang berusaha melakukan kompromi untuk saling
memilih supaya pilihan tersebut bersifat netral, tidak diatur
sebelumnya.Tuliskan nama pilihan tersebut pada kertas kecil,
kemudian digulung dan dikumpulkan oleh guru. Setelah
seluruhnya terkumpul, guru mengolahnya dengan dua cara.
Cara pertama melukiskan alur-alur pilihan dari setiap siswa
dalam bentuk sosiogram sehingga terlihat hubungan antar
siswa berdasarkan pilihannya. Cara kedua adalah memberi skor
kepada pilihan siswa.
2. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan


untuk menyampaikan informasi pelajaran kepada peserta didik dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Hal ini didukung
dengan menurut Arsyad (2015:10), Mediapembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dalam
proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat
siswa dalam belajar. Menurut Karim (2014:7), media pembelajaran
adalah suatuperentara yang menghubungkan si penyampai pesan dengan
si penerima pesan , dalam hal ini pesan berupa materi pembelajaran
untuk mencapai suatu tujuan dalam hal yang berhubungan dengan
program pendidikan.
Pengertian media mengarah pada sesuatu yang dapat meneruskan
informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan.
Media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan
menyampaikan pesan atau informasi (AECT dalam Arsyad, 2011).
Masih dari sudut pandang yang sama, Kemp dan Dayton (1985:3),
mengemukakan bahwa peran media dalam proses komunikasi adalah
sebagai alat pengirim (transfer) yang mentransmisikan pesan dari
pengirim (sender) kepada penerima pesan atau informasi (receiver)
(Kartika, 2008). Sejalan dengan hal tersebut Munadi (2012) menyatakan
bahwa “media merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta
lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif” Secara umum media
pembelajaran dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu:

1. Media Visual, yaitu suatu jenis media yang semata-mata hanya


memanfaatkan indera penglihatan peserta didik untuk
menyampaikan pesan pembelajaran. Dengan demikian
penggunaan media pembelajaran ini tergantung dari kemampuan
penglihatan peserta didik. Sebagai contoh: media cetak, seperti
buku, modul, jurnal, poster, dan peta; model seperti globe bumi
dan miniatur; dan mediarealitas alam sekitar.
2. Media Audio, yaitu jenis media pembelajaran dengan hanya
melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pesan dan informasi
yang diterimanya adalah berupapesan verbal seperti bahasa lisan
dan pesan nonverbal dalam bentuk bunyibunyian, musik, dan
bunyi tiruan.
3. Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran dengan melibatkan indera penglihatan dan
indera pendengaran dalam suatu proses atau kegiatan. Pesan dan
informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa
pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan
maupun pendengaran. Sebagai contoh film, program TV dan video
DAFTAR PUSTAKA

Buku Siswa SD/MIKelas IV Tema:Selalu Berhemat Energi (Buku Tematik Terpadu


Kurikulum 2013,Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016)
Buku Guru SD/MI Kelas IV Tema : Selalu Berhemat Energi (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016)
BUPENA BUKU Penilaian Tema Selalu Berhemat Energi 4A untuk SD/MIKelas IV,
2013,Jakarta : Penerbit Erlangga, 2018.
https://www.youtube.com/watch?v=oVtAecz7544&t=16shttps://www.canva.com/desig
n/DA FJKAs_bLI/iB5R2gLmRyslLjYdVY0-iA/edit
https://educhannel.id/blog/artikel/pengertian-media-pembelajaran.html

https://adlilfirdaus.blogspot.com/2013/01/makalah-kurikulumpendidikan-
ips.html?m=

http://staff.unila.ac.id/darsono/2012/03/05/sk-kd-ips-sd/

Anda mungkin juga menyukai