Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN
Pendidikan pada masa sekarang ini lebih populer dengan penerapan teknologi
pembelajaran atau pembelajaran yang dalam prosesnya memanfaatkan perkembangan
teknologi. Dalam konteks teknologi pembelajaran, sumber belajar merupakan komponen
sistem pembelajaran yang merupakan sumber-sumber belajar yang dirancang terlebih
dahulu dalam desain atau pemilihan dan pemanfaatan menjadi sistem pembelajaran yang
lengkap.
Pentingnya sumber belajar dalam pembelajaran tidak bisa dipungkiri lagi.
Namun, sumber-sumber belajar pada umumnya belum dikelola dan dimanfaatkan dengan
baik. Padahal, berbagai sumber belajar tersebut hanya akan bermanfaat apabila
difungsikan secara maksimal dan dalam bentuk Pusat Sumber Belajar (PSB).
Sumber belajar (resources) adalah satu set bahan atau situasi belajar yang dengan
sengaja diciptakan supaya siswa secara individual dapat belajar. Pusat sumber belajar
(PSB) adalah segala sesuatu yang berbentuk ruangan sampai dengan sebuah bangunan
bertingkat yang rumit yang diatur sedemikian rupa untuk tujuan penyimpanan,
perkembangan, dan pemanfaatan koleksi sumber belajar, baik yang berbentuk bahan cetak
maupun non cetak untuk dipergunakan individu maupun kelompok.
Adapun perincian PSB akan dibahas dalam makalah, yaitu berkaitan dengan
pengertian, perkembangan dan pengembangan, prosedur pemanfaatan PSB dalam Mapel
PAI.

II. RUMUSAN MASALAH


A. Apa Pengertian Pusat Sumber Belajar?
B. Bagaimana Perkembangan dan Pengembangan Pusat Sumber Belajar?
C. Bagaimana Prosedur Pemanfaatan Pusat Sumber Belajar Dalam Mapel PAI?

III. TUJUAN PEMBAHASAN


A Untuk Mengetahui Pengertian Pusat Sumber Belajar
B. Untuk Mengetahui Bagaimana Perkembangan dan Pengembangan Pusat Sumber
Belajar
C. Untuk Mengetahui Bagaimana Prosedur Pemanfaatan Pusat Sumber Belajar Dalam
Mapel PAI

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pusat Sumber Belajar (PSB)


Belajar adalah suatu proses yang kompleks dan terjadi pada semua orang serta
berlangsung seumur hidup. Konsep belajar adalah mengingat, belajar adalah memahami,
belajar adalah menerapkan (melakukan, keterampilan, praktik), dan belajar adalah
pengembangan diri. Pada hakikatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi
manusia sepanjang masa. Dan Sesungguhnya sumber belajar itu banyak jenisnya.

Hakikat dari PSB adalah terpusat kepada peserta didik, dalam rangka
mengembangkan kepribadiannya dan untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
tertentu, misalnya interaksi belajar dalam kelompok kecil, belajar mandiri, belajar bebas
dan sebagainya.
Pusat Sumber Belajar atau resources centre atau learning Resources centre adalah
segala sesuatu yang berbentuk sebuah ruangan sampai dengan suatu bangunan yang rumit
yang didesain secara teratur dan khusus dengan tujuan untuk menyimpan, merawat,
mengembangkan koleksi sumber belajar baik yang berbentuk bahan cetak maupun bahan
non cetak oleh pelajar baik secara individual baik secara individual maupun dalam
kelompok kecil, fakultas, sekolah atau akademi. Pusat sumber belajar yang terkadang
diberi nama lain seperti laboratorium alat bantu belajar.
PSB merupakan bentuk bangunan mulai dari yang sederhana sampai bangunan
rumit dan lengkap. PSB ini dirancang untuk memberikan kemudahan kepada peserta didik
baik secara individu maupun kelompok atau guru untuk memanfaatkan sumber belajar
yang tersedia sehingga proses belajar terjadi.
PSB disebut pula media center, artinya suatu departemen yang memberikan
fasilitas pendidikan, pelatihan, dan pengenalan melalui produksi bahan media seperti
slide, transparasi OHP, filmstrip, video, film dan lain-lain. Selain itu juga, pemberian
layanan penunjang seperti sirkulasi peralatan audiovisual, penyajian program-program
video, pembuatan katalog, dan pemanfaatan pelayanan sumber-sumber belajar pada
perpustakaan.
Sedangkan menurut Irving R. Merrildan Harold A. Drop “PSB” adalah dipandang
sebagai suatu kegiatan yang terorganisasi yang terdiri dari direktur PSB , staf, peralatan,
dan bahan-bahan pembelajaran yang ditempatkan dalam suatu lokasi yang mempunyai
satu atau lebih fasilitas khusus untuk perencanaan, pembuatan, penyajian, pengembangan
dan pelayanan perencanaan yang berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran pada
suatu satuan pendidikan.
Dengan demikian PSB merupakan wahana yang memberikan fasilitas atau kemudahan
pada proses pembelajaran, dimana berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola

2
dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan
pembelajaran.

B. Perkembangan dan Pengembangan Pusat Sumber Belajar

1. Perkembangan Pusat Sumber Belajar


Pada saat belajar mengajar diatur dengan baik, maka kegiatan itu akan efisien.
Dalam mengajar guru dibantu pula dengan bermacam-macam sumber belajar.
Gerakan pertumbuhan PSB merupakan suatu kemajuan yang bersifat gradual
tetapi direncanakan, dari bentuknya yang pertama yaitu perpustakaan yang memberikan
penekanan yaitu berupa media cetak. Dalam melaksanakan kegiatannya, perpustakaan
mereaksi atas permintaan-permintaan dan memberikan layanan kepada para konsumen
yang bervariasi secara luas. Selanjutnya karena adanya tuntutan semakin dibutuhkannya
pelayanan dan kegiatan non tradisional seperti pembelajaran modul, belajar sendiri dan
bebas dengan demikian salah satu alasan timbulnya PSB adalah adanya pengembangan
sistem instruksional (suatu proses yang sistematis dan terus menerus yang akan
membantu peserta didik mengembangkan pengalaman-pengalaman belajar yang efektif
dan efisien).
Adapun tahapan perkembangan PSB sebagai berikut: Pertama, pemanfaatan dan
pengembangan sumber belajar tidak dikelola oleh lembaga formal, tetapi hanya oleh
perorang saja. Kedua, dimulai dengan istilah perpustakaan yang mengoleksi sumber
belajar yang berupa bahan cetak. Ketiga, sesuai dengan perkembangan media audiovisual
dalam bidang pendidikan, timbullah perpustakaan yang dilengkapi dengan pelayanan
audiovisual. Keempat, perpustakaan semacam ini kemudian dilengkapi dengan ruang
belajar non tradisional sehingga timbullah PSB yang terdiri dari perpustakaan, ruang
belajar tradisional dan pelayanan audiovisual. Kelima, pengembangan sistem
pembelajaran.
Pada pembahasan sebelumnya bahwa PSB dapat dikatakan pula seperti
perpustakaan dan juga laboratorium, dalam perkembangannya akan dibahas sebagai
berikut:

a. Perpustakaan
Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang merupakan integral dari lembaga
pendidikan yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur dan
dikelola secara otomatis dengan cara tertentu untuk digunakan oleh peserta didik dan
pendidik sebagai sumber informasi dalam rangka menunjang program belajar mengajar
disekolah.
Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan menyediakan
bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku, majalah, peta, surat kabar,
karyakarya tulis berupa monograf yang belum diterbitkan dan lain sebagainya. Oleh
karena itu perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pelajar mahasiswa dan masyarakat pada

3
umumnya untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang keilmuan baik untuk
tujuan akademis maupun untuk rekreasi. Bahan-bahan yang tersedia itu dapat
dikelompokkan ke dalam jenis (1) referensi, (2) reverse, (3) pinjaman.
Perpustakaan sebagai PSB memiliki peran sangat penting dalam proses belajar
mengajar. Salah satu fungsi perpustakaan ialah bertujuan untuk memotivasi siswa supaya
lebih giat membaca. Perpustakaan adalah suat unit kerja yang berupa tempat
mengumpulkan, menyimpan, memelihara koleksi bahan perpustakaan yang dikelola dan
diatur secara sistematis digunakan secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber
informasi.
Perkembangan perpustakaan saat ini menunjukkan bahwa perpustakaan bukan
hanya merupakan tempat untuk menyimpan atau mengoleksi buku sebagai benda mati.
Buku memang dapat dikaitkan dengan bahan utama perpustakaan, namun
perpustakaan masa kini tidak sekedar pengelolaan buku saja, tapi masih pula mengelola
bahan pustaka selain buku, seperti video, mikrofilm, slide, kaset, barang cetak lainnya dan
audio visual.
Peranan perpustakaan selaku mata rantai kunci dalam proses belajar mengajar
menjadikan salah satu bagian amat penting dari sekolah. Perpustakaan yang baik mampu
menyediakan sumber-sumber belajar yang terpusat.

b. Laboratorium
Laboratorium adalah suatu bentuk mengajar yang menghadapkan murid dengan
benda-benda dan peristiwa. Walaupun laboratorium dikaitkan dengan pengajaran IPA,
namun laboratorium dapat pula dikaitkan dengan yang lain, laboratorium bahasa
misalnya. Jika seorang guru membawa peserta didik berkaryawisata maka lingkungan
merupakan laboratorium geologi atau geografi dan IPS. Laboratorium menggunakan
benda dan peristiwa yang sebenarnya sebagai stimulus, dan bukan terutama komunikasi
verbal. Setiap eksperimen dalam laboratorium hendaknya mengandung sesuatu yang baru,
sehingga pekerjaan itu merangsang dan bukan hanya sekedar mengikuti prosedur.
Adapun laboratorium di sekolah-sekolah biasanya terdapat yang dinamakan
laboratorium IPA dan bahasa. laboratorium IPA merupakan tempat proses belajar
mengajar melalui metode praktikum, yang dapat menghasilkan pengalaman belajar.
Laboratorium bahasa merupakan variasi mesin mengajar yang juga menggunakan
sejumlah alat audio visual lainnya misalnya tape recorder, filmstrip, pelajaran berpogram
dan lain sebagainya. Laboratorium yang sederhana terdiri atas sejumlah “booth” atau
“kotak” tempat anak belajar secara individual.
Sedangkan dalam pembelajaran PAI, laboratorium sebagai PSB dapat bertujuan
untuk meningkatkan pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran PAI khususnya.
Menggunakan sejumlah alat audio visual lainnya misalnya tape recorder, filmstrip,
pelajaran berpogram yang sesuai dengan mata pelajaran PAI.

2. Pengembangan Pusat Sumber Belajar

4
a. Fungsi PSB
Pengembangan PSB merupakan bagian dari sistem penyelenggaraan pendidikan
pada setiap satuan pendidikan. Adapun indikator yang akan dijadikan acuan dalam
pengembangan PSB pada setiap satuan pendidikan adalah mengacu pada lima fungsi yang
terdapat dlamsuatu PSB. Dalam setiap fungsi PSB memiliki subfungsi yang
menggambarkan rentang tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan yaitu:

1. Fungsi pengembangan sistem intruksional


Fungsi ini menolong dinas atau bagian dan staf tenaga pendidik secara individual
dalam membuat rancangan (design) dan pemilihan option (pilihan) yang akan
meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.

2. Fungsi pelayanan media


Fungsi ini berhubungan dengan pelaksanaan memprogram media dan pelayanan
dukungan (supprot) yang dibutuhkan oleh staf pendidik dan peserta didik.

3. Fungsi produksi
Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi atau bahan-bahan intruksional
yang tidak diperoleh melalui sumber-sumber yang diperdagangkan.

4. Fungsi administrasi
Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara atas mana tujuan dan prioritas program
dapat tercapai.

5. Fungsi pelatihan
Fungsi ini berhubungan dengan upaya meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia (SDM) baik untuk pengelola PSB maupun masyarakat pengguna.

b. Langkah-langkah pengembangan PSB


Menurut Mayer pengembangan PSB berdasarkan pada empat hal, yaitu:
1. Berorientasi kepada peserta didik yang belajar atau berfungsi untuk memberikan
pelayanan kepada peserta didik
2. Desentralisasi, berarti penempatan bahan-bahan yang berbentuk media perangkat
lunak dan keras tersebut disebarkan dimana saja sepanjang proses belajar dapat

5
dilayani, seperti pusat-pusat belajar, di dalam kelas, atau digunakan secara
perorangan di rumah
3. Bahan-bahan belajar diproduksi dan dipelihara secara lokal
4. Program media dikembangkan secara terintegrasi dalam proses intruksional.
Sedangkan prinsip pengembangannya, yaitu dapat mencapai tujuan pembelajaran,
sesuai dengan karakteristik peserta didik, dan memberikan kemudahan bagi peserta
didik dalam belajar.
Pengembangan PSB yang efektif dan efisien diperlukan sebuah perencanaan yang matang
dan dukungan sumber daya yang memadai. Dalam mendesain dan mengembangkan suatu
PSB tentu diperlukan suatu proses yang sistematis dan sistematis berdasarkan pada
prinsipprinsip desain sistem intruksional (instructional System Design atau ISD).

Strategi pengembangan PSB dilaksanakan secara bertahap, dengan pentahapan sebagai


berikut:
a. Melakukan analisis kebutuhan dan studi kelayakan PSB di satuan pendidikan.
Pengembangan PSB diawali dengan kegiatan analisis kebutuhan. Kegiatan
analisis kebutuhan ini merupakan suat ilmiah yang melibatkan berbagai teknik
pengumpulan data dari berbagai sumber informasi untuk mengetahui kesenjangan antara
keadaan yang seharusnya terjadi dengan keadaan yang senyatanya terjadi dengan keadaan
yang senyatanya terjadi. Apabila kesenjangan tersebut dianggap sangat potensial sebagai
suaut masalah yang memerlukan pemecahan maka dianggap sebagai suat kebutuhan.
Maka kebutuhan pembelajaran adalah kebutuhan yang memerlukan penyelesaian dengan
menyediakan sumber-sumber belajar yang memadai dan dikelola oleh suat lembaga yaitu
PSB. Langkah-langkah dalam kegiatan analisis kebutuhan meliputi 3 tahap:

1) Perencanaan, meliputi penentuan fokus analisis kebutuhan, penentuan teknik


pengumpulan data (wawancara, observasi, dokumentasi dan lain-lain), dan
pengembangan instrumen.
2) Pelaksanaan, yaitu melakukan pengumpulan data sesuai dengan teknik
pengumpulan data dan instrumen yang telah ditentukan dalam perencanaan dan
menganalisisnya.
3) Pelaporan, yaitu melaporkan hasil analisis kebutuhan tersebut. Isi dari laporan
tersebut adalah sumber-sumber belajar yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran.

b. Mengembangkan sarana fisik PSB berdasarkan fungsi yang akan dikembangkan.


Banyak PSB yang sudah berdiri lambat laun tetapi tidak terurus, karena
kurangnya perawatan. Khususnya softwarepembelajaran seperti media cetak, media non
cetak, media grafik. Dalam mengembangkan PSB perlu diperhatikan beberapa hal di
antaranya, mengembangkan sarana dan prasarana tidak semata-mata berorientasikan pada

6
tujuan tetapi juga untuk pencapaian benifit dan berorientasikan pada pemanfaatan
teknologi informasi.

c. Mengembangkan program-program PSB yang berorientasikan pada tujuan, sosial, dan


benefit.
Pengembangan sumber belajar merupakan salah satu fungsi yang penting dalam
setiap PSB, baik meliputi media dan bahan belajar yang berupa cetak maupun non cetak.
Pengembangan media dan bahan belajar ini dapat dilakukan dengan cara: 1) Membuat
atau menulis sendiri, ini merupakan pengembangan media dan bahan belajar yang paling
ideal; 2) memodifikasi atau kompilasi yaitu menggunakan media dan bahan belajar yang
telah ada di pasaran, tetapi diadakan perubahan atau penambahan sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran; 3) mengadaptasi yaitu menggunakan sebagian atau secara
umum dengan melengkapi panduan belajar dalam menggunakan media dan bahan belajar
yang telah ada di pasaran.
Pengembangan sumber belajar khususnya media khususnya media dan bahan
belajar untuk PSB ini dapat menggunakan angka-angka pengembangan instruksional.
Reigeluth (1978) dalam Suparman (2001:30) pengembangan instruksional melalui tahap
desain, produksi, dan validasi. Selain itu, pengembangan intruksioanal dapat dilakukan
melalui proses disain, produksi, dan evaluasi formatif (Suparman, 2001: 33). Dengan
demikian, produk yang dihasilkan dan diharapkan akan terjamin kualitasnya dan dapat
memenuhi fungsinya untuk mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.

C. Prosedur Pemanfaatan Pusat Sumber Belajar Dalam Mapel PAI


Media pembelajaran merupakan salah satu unsur dari sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Media pembelajaran
merupakan perpaduan antara bahan dan alat atau perpaduan antara software dan
hardware. Berbagai media pembelajaran ini telah dikelola dan difungsikan secara
maksimal dan terorganisasi dalam PSB. Oleh karena itu, guru perlu memanfaatkan PSB
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, guru perlu memanfaatkan
PSB secara efektif dalam pengembangan instruksional, maka guru perlu memiliki hal-hal
berikut:
a) Menguasai dan memahami kompetensi dasar dan hubungannya dengan kompetensi
lain dengan baik
b) Menyukai apa yang diajarkannya dan menyukai membelajarkan sebagai suatu profesi
c) Memahami peserta didik, pengalaman, kemampuan, dan prestasinya
d) Menggunakan metode yang bervariasi dalam proses pembelajaran dan membentuk
kompetensi peserta didik

7
e) Mengeliminasi bahan-bahan yang kurang penting dan kurang berarti dalam kaitannya
dengan pembentukan kompetensi
f) Mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir
g) Menyiapkan proses pembelajaran
h) Mendorong peserta didik untuk memperoleh hasil yang lebih baik
i) Menghubungkan pengalaman yang lalu dengan kompetensi yang akan dikembangkan
Peningkatan kualitas pembelajaran dimaksudkan agar tercapai keunggulan dalam
proses pembelajaran. Suatu pembelajaran yang unggul adalah pembelajaran yang
mengutamakan hasil dan memberi peluang yang tinggi bagi guru dan peserta didik
untuk aktif, inovatif, dan pemanfaatan sumber belajar yang banyak dan bagus.
Akhirnya, media dan bahan belajar sebagai bagian dari sumber belajar, media harus
dipilih (diseleksi) dan dikembangkan secara maksimal untuk membantu peserta didik
mencapai tujuan belajarnya. Alangkah minimnya pengalaman belajar peserta didik, bila
mereka hanya memperoleh informasi dari sumber belajar yang terbatas. Guru memang
salah satu sumber belajar bagi peserta didiknya, tetapi bukan satu-satunya. Masih banyak
sumber belajar lain yang dapat dimanfaatkan untuk membuat peserta didik belajar. Peran
penting guru adalah mengupayakan agar setiap peserta didik dapat berinteraksi dengan
sebanyak mungkin sumber belajar. Oleh karena itu, pemanfaatan berbagai sumber belajar
semaksimal dan sebervariasi mungkin (utilizing learning resorces) merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Prosedur pemanfaatan PSB dalam mapel PAI :


Kelas / Semester : VIII / I
Mapel / Aspek : Akhlaq
Materi Pokok : Akhlaq terhadap diri sendiri
SK : Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri

KD : Menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakkal, ikhtiyaar, shabar,


syukuur dan qana’ah
Indikator : Siswa dapat menunjukkan pengertian dan pentingnya tawakkal,
ikhtiyaar, shabar, syukuur dan qana’ah Pelaksanaan :
· Peserta didik dibagi secara berkelompok. Ada 5 kelompok dan masing-masing
kelompok beranggotakan 6 orang.
· Kelompok 1 dapat Bab Tawakkal, kelompok 2 Ikhtiyar, dan seterusnya.
· Peserta didik ditugaskan untuk mencari bahan/materi di perpustakaan secara
kelompok sesuai dengan tugas yang di dapatkan.

8
· Masing-masing kelompok mendiskusikan tugas yang diberikan, kemudian hasil dari
diskusi kelompok dipresentasikan di depan kelas.

BAB III
PENUTUP

a) Kesimpulan
Pusat Sumber Belajar (PSB) adalah segala sesuatu yang berbentuk sebuah
ruangan sampai dengan suatu bangunan yang rumit yang didesain secara teratur dan
khusus dengan tujuan untuk menyimpan, merawat, mengembangkan koleksi sumber
belajar baik yang berbentuk bahan cetak maupun bahan non cetak oleh pelajar baik secara
individual baik secara individual maupun dalam kelompok kecil, fakultas, sekolah atau
akademi.
PSB dirancang untuk memberikan kemudahan kepada peserta didik atau guru
untuk memanfaatkan sumber belajar yang tersedia sehingga proses belajar terjadi. Suatu
pembelajaran yang unggul adalah pembelajaran yang mengutamakan hasil dan memberi
peluang yang tinggi bagi guru dan peserta didik untuk aktif, inovatif, dan pemanfaatan
sumber belajar yang banyak dan bagus.
Pada saat belajar mengajar diatur dengan baik, maka kegiatan itu akan efisien.
Begitu pula Pusat Sumber Belajar (PSB) mengalami perkembangan dan pengembangan.
Dan PSB dapat dikatakan pula seperti perpustakaan dan juga llaboratorium.

b) Kritik Saran
Demikian makalah mengenai Pusat Sumber Belajar (PSB) yang pemakalah
susun, semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan. Apabila terdapat
ketidakjelasan dan kekurangan dalam makalah dapat dirujuk kembali pada referensi yang
telah terlampir.

9
DAFTAR PPUSTAKA

[1] Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan


Aplikasinya,(Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 207-209
[2]Fred Percival dan Henry Ellington, Teknologi pendidikan, Penerjemah:
Sudjarwo, (Jakarta: Erlangga,1988), hlm. 126.
[3]Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2010), hlm. 194.
[4]Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya,.... hlm.
212-213.
[5]Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta,
2009), hlm. 229.
[6] Azhar Arsyad, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2003), hlm.
99.
[7]Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: Walisongo Press, 2005),
hlm. 101-102.
[8]Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar,.... hlm. 201.
[9]Nasution, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hlm. 109.

10
[10]Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya,....
hlm. 217-225.
[11] Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya,.....
hlm. 262-263.

11

Anda mungkin juga menyukai