Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGEMBANGAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN PUSAT SUMBER BELAJAR

OLEH KELOMPOK 3

SELVI APRILIA (06151381924045)

AYU ANITA (06151181924002)

BIMA SAKTI (06151281924030)

DOSEN PENGAMPU

Dr.Azizah Husin, M.Pd


Yanti Karmila Nengsih,S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2020
Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................3

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................3


1.2 Tujuan...................................................................................................................................3
1.3 Manfaat.................................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Pengembangan Pusat Sumber Belajar..................................................................................5
2.2  Kompen-Komponen Pusat Sumber Belajar.........................................................................7
2.5 Pengelolaan Pusat Sumber Belajar.....................................................................................10

BAB III PENUTUP.................................................................................................................12


3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dizaman yang serba cepat berubah seperti sekarang ini pengembangan pusat sumber
belajar merupakan sebuah keniscayaan. Keniscayaan pengembangan pusat sumber belajar
didasarkan pada dua realitas berlawanan yang dimilikinya. Di mana di satu sisi pusat sumber
belajar memiliki sifat yang statis, akan tetapi di sisi lain dituntut memiliki peran yang
dinamis. Sifat statis berasal dari komponen pusat sumber belajar yang meliputi; Sanggar
Kegiatan Belajar, Balai Pengembangan Kegiatan Belajar, Pusat Sumber Belajar, Pusat
Media, Pusat Media Pendidikan, Perpustakaan Media Nasional, Perpustakaan Media
Wilayah, Perpustkaan Media Daerah, Perpustakaan Media Distrik/Kecamatan, dan
sebagainya. Sedangkan dari sisi peran pusat, sumber belajar dituntut untuk berperan sebagai
sumber berbagai informasi dan pengetahuan yang diperlukan dalam mengembangkan
berbagai kompetensi yang diinginkan oleh para perserta belajarnya. Dengan kondisi tersebut
maka pusat sumber belajar sangat penting untuk dikembangkan dan dikelola secara baik agar
nantinya bisa menyesuaikan dengan perkembangan yang sedang terjadi

1.2 TUJUAN
Dapat mendeskripsikan, mengembangkan dan mengelola pusat sumber bealajar
1.3 MANFAAT
Mampu mengembangkan dan mengelola pusat sumber belajar dengan berbagai sumber
daya yang tersedia agar sesuai dengan kebutuhan para peserta belajar
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGEMBANGAN PUSAT SUMBER BELAJAR

Pusat Sumber Belajar merupakan lingkungan (setting/site) di mana sumber-sumber


belajar dikelola dan. dikembangkan untuk membantu kualitas, efektivitas dan efisiensi
belajar manusia. Pusat Sumber Belajar dikembangkan berdasarkan pandaugan/visi bahwa
manusia dapat belajar di mana saja, kapan saja, dan dengan menggunakan sumber belajar apa
saja. Berdasar pandangan tersebut maka Pusat Sumber Belajar mempunyai misi pokok yaitu
memberikan fasilitas, kemudahan, atau bantuan belajar kepada si belajar (siswa, murid,
mahasiswa, peserta penataran, dan sebagainya) dengan jalan memanfaatkan secara maksimal
sumber – sumber belajar. Sumber belajar dapat diklasifikasikan menjadi pesan (materi
pelajaran dan ilmu yang dipelajari), orang (guru, penatar, dosen), bahan (buku tulis, bahan
praktikum, kaset, film, transparansi), alat (radio tape, pesawat TV, alat praktikum, OHP),
teknik (metode ceramah, diskusi, bermain peran, karyawisata), lingkungan (ruang kelas,
laboratorium, perpustakaan, sekolah, kampus).

Menurut konsep teknologi pendidikan, fungsi pengembangan sumber belajar meliputi


kegiatan riset, desain, produksi, evaluasi/seleksi logistik, pemanfaatan, dan penyebarluasan.
Sedangkan fungsi pengelolaan (organisasi dan personalia) meliputi kegiatan penyusunan
struktur organisasi, pengangkatan, pelatihan, penempatan/penugasan, promosi, dan
pemberhentian personel. Jadi sekali lagi fungsi atau tugas pokok Pusat Sumber Belajar
adalah pengembangan dan pengelolaan sumber-sumber belajar. Sumber belajar dapat
diklasirikasikin dengan beberapa cara. Pertama menjawab pertanyaan "Apa, oleh siapa,
menggunakan bahan, alat, dan teknik bagaimana, dan dalam lingkungan (setting) seperti
apa?" Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka sumber belajar dikelompokkan menjadi:
Pesan, Orang, Bahan, Alat, Teknik, Dan Lingkungan (disingkat POBATEL). Kedua,
sumber belajar juga dapat diklasifikan menjadi dua, yaitu sumber belajar yang direncanakan
(learning resource by design) dan sumber belajar karena dimanfaatkan (learning resource by
utilization). Contoh sumber belajar karena direncanakan misalnya buku teks, radio
pendidikan, tranparansi untuk mengajar, peta, globe, model, dan sebagainya. Contoh sumber
belajar karena dimanfaatkan misalaya tokoh masyarakat yang diundang sebagai dosen tamu,
ruang pengadilan untuk magang mahasiswa fakultas hukum, pabrik kertas untuk praktek
kuliah lapangan mahasiswa teknik kimia, sawah petani untuk PKL siswa sekolah pertanian,
candi, museum, pantai, laut, kantor pemerintah, dan sebagainya

pengembangan dan pengelolaan pusat sumber belajar (PSB). Menurut Morris (1992)
pengembangan Pusat Sumber Belajar didasarkan atas tiga pokok pikiran, yaitu

a. Pusat Sumber Belajar merupakan penunjang utama kegiatan pembelajaran.

b. Maksud utama Pusat Sumber Belajar adalah untuk memberikan


pelayanan kepada tenaga pengajar (guru), siswa, tenaga administrai
dan orang tua siswa dalam memilih, mengevaluasi, meneliti,
mengembangkan dan memanfaatkan media, termasuk media dan
teknologi komunikasi mutakhir.

c. Program PSB meningkatkan efektivitas pembelajaran melalui usaha


perencanaan yang sistematis

2.2 KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN PUSAT SUMBER BELAJAR


Maka komponen utama pengembangan PSB hendaknya mencerminkan
pengorganisasian dan pengadministrasian PSB di bidang pendanaan, ketenagaan, fasilitas,
penyusunan program, pengelolaan koleksi, teknologi, penyebarluasaan/pemanfaatan dan
evaluasi.
Jadi, paling tidak, ada delapan komponen yang perlu diperhatikan dalam
rangka pengembangan PSB, yaitu:
a. Dana

Dana perlu disediakan untuk mengembangkan PSB. Dana diperlukan


untuk semua kegiatan PSB mulai dari kegiatan administrasi, produksi,
pemeliharaan, pengadaan fasilitas kantor, pengadaan koleksi media, gaji
karyawan, dan sebagainya.
b. Staf

Staf yang akan bertugas di PSB perlu ditentukan baik mengenai jumlah
maupun kualifikasinya. Setelah staf ditunjuk, kemudian ditempatkan atau
diorganisasikan sesuai dengan keahliannya. Untuk suatu PSB, hendaknya
diangkat sejumlah tenaga yang mencukupi. Tenaga itu hendaknya meliputi
para ahli media, tata usaha, ahli pembelajaran, ahli pustaka media, pemelihara
peralatan media, ahli komunikasi, dan sebagainya.
c. Fasilitas

PSB harus memiliki fasilitas berupa kantor, mebeler dan koleksi media.
Fasilitas kantor PSB dan pengaturan tata letak fasilitas dan peralatan
memegang peranan penting dalam memperlancar ruang gerak pegawai
maupun pengguna PSB. Program kegiatan PSB banyak ditentukan oleh
bentuk, ukuran gedung dan pengaturan perlengkapan serta kecukupan
fasilitas yang dimiliki. Pimpinan PSB perlu melengkapi dan mengatur
program media sesuai dengan fasilitas dan perlengkapan yang tersedia.
Kelancaran lalu lintas kerja ditentukan oleh pengaturan mebelair. Interaksi
atau diskusi kelompok mudah dilaksanakan jika meja kursi diatur secara
melingkar. Sedangkan untuk kegiatan klasikal, mudah dilaksanakan jika meja
kursi diatur secara berbanjar dari depan ke belakang. PSB perlu dilengkapi
ruang yang dapat digunakan untuk kegiatan pengajaran baik secara klasikal,
kelompok kecil, maupun individual.
d. Penyusunan Program

Program kegiatan PSB hendaknya disusun bersama para Dosen/Guru dan


tenaga lain yang terkait. Ahli media perlu mengatur jadwal penggunaan
fasilitas dan ruang PSB untuk kegiatan klasikal, kelompok, maupun
individual.
e. Pengaturan Koleksi Media

Pengelolaan koleksi media dalam PSB merupakan kegiatan administrasi


yang paling utama. Ahli media bertanggung jawab terhadap pemilihan,
pengadaan, pemrosesan/katalogisasi dan pemeliharaan koleksi media
pembelajaran yang dimiliki PSB.
1) Pemilihan Media
Menentukan berbagai jenis media yang akan dibeli atau diadakan untuk
membantu pelaksaan kurikulum dan pembelajaran di sekolah yang
bersangkutan, baik untuk keperluan murid maupun guru merupakan
proses yang berkelanjutan yang harus dilaksanakan oleh pengelola
PSB/ahli media. Dalam menentukan media hendaknya bekerja sama
dengan guru, petugas administrasi, siswa dan wali murid. Pemilihan
media noncetak perlu mendapatkan perhatian sehubungan dengan
berkembangnya kemajuan teknologi komunikasi yang memungkinkan
informasi disimpan dalam bentuk kaset, video, film, disket, CD-ROM,
dan sebagainya.
2) Pengadaan dan Penerimaan Barang

Ahli media bertugas mengadminitrasikan pengadaan dan penerimaan


barang. Begitu media dipilih untuk di beli, ahli media perlu
mengidentifikasikan sumber dan tempat di mana media dapat di beli.
Beberapa media dapat di beli dari toko atau penjual yang telah
mengadakan penawaran. Beberapa media harus di beli langsung dari
pabrik pembuatannya. Cara pembelian dapat menggunakan formulir
pemesanan, membeli langsung ke toko atau pabrik, atau menggunakan
sarana modern seperti faximile dan e-mail
3) Pemrosesan dan Katalogisasi

Ada media yang telah di beri katalog oleh pabrik pembuatannya.


Namun banyak pula yang tidak disertai katalog. Ahli media perlu
membuat katalog koleksi bahan atau media yang dimiliki PSB.
Pemberian nomor katalog, pengklaifikasian, isi singkat, durasi (panjang
program). Pendataan setiap jenis media tersebut sangat diperlukan
untuk sirkulasi peminjaman dan penyimpanan.
4) Pemeliharaan Koleksi Media

Mengusahakan agar koleksi media tetap aktual tidak ketinggalan jaman


dan lengkap juga merupakan tanggungjawab ahli media di PSB.
Koleksi media yang telah ketinggalan jaman, kuno dan tidak lagi
digunakan perlu di keluarkan dari daftar koleksi agar tidak membebani
tugas administrasi dan tidak menghabiskan tempat penyimpanan.
Pengeluaran koleksi biasanya dilakukan pada saat pendaftaran ulang
inventaris barang pada akhir tahun. Kegiatan mengeluarkan suatu
barang dari koleksi biasa disebut penghapusan barang – barang
inventaris. Ahli media bertanggung jawab menentukan jumlah yang
harus ada pada setiap jenis koleksi, menentukan barang yang harus
tetap dipertahankan keberadaannya, jumlah yang harus ditambahkan
dan jumlah koleksi yang harus dikeluarkan atau dihapus. Bekerja sama
dengan para guru, ahli media dapat membuat peta koleksi media yang
dimiliki oleh PSB.
Pemeliharaan mngandung pula pengertian menjaga agar media tidak
rusak sehingga tetap dapat digunakan. Karena itu perlu diidentifikasi
media yang rusak atau aus untuk diperbaiki baik bagian – bagiannya
maupun keseluruhan media tersebut. Misalnya head tape recorder perlu
dibersihkan atau diganti, lampu OHP perlu penggantian, kaca lensa
perlu dibersihkan, kabel putus perlu diganti, dan sebagainya.
f. Teknologi

Sehubungan dengan kemajuan teknologi komunikasi, koleksi media pada


PSB banyak didominasi oleh peralatan elektronika mulai dari peralatan yang
sederhana sampai media mutakhir. Peralatan media sederhana termasuk
kelompok media kecil, misalnya tape recorder, pesawat radio, OHP,
proyektor film bingkai. Sedangkan media mutakhir termasuk media besar,
seperti televise, telpon, faximile, video recorder, CD-ROM player/recorder,
komputer dan sebagainya.
Ahli media lazimnya dipandang sebagai orang yang menguasai
keterampilan di bidang teknologi komunikasi. Sehubungan dengan itu
beberapa tugas dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan antara lain:
1) Mengoperasikan, memelihara dan memperbaiki perangkat teknologi
dalam PSB.
2) Memberikan pelatihan kepada guru dan murid dalam mengoperasikan
dan pemeliharaan peralatan media.
3) Merancang pembelian peralatan media.
4)Memasang jaringan teknologi komunikasi seperti pesawat telepon,
jaringan komputer, CCTV, dan sebagainya.

g. Pemanfaatan/Penyebarluasan

Konsep teknologi media dan PSB merupakan hal baru. Karena itu agar
pemanfaatan media membudaya dan dikenal secara luas, maka perlu usaha
promosi atau penyebarluasan konsep pemanfaatan media dalam PSB.
Pengelolaan PSB perlu memiliki keterampilan kehumasan untuk
memasyarakatkan penggunaan media. Ahli media perlu menyebarluaskan
informasi tentang pelayanan, kegiatan dan hubungan kerja antara PSB dengan
kegiatan pembelajaran di sekolah dan masyarakat. Sasaran kampanye
penggunaan media antara lain murid, guru, orang tua murid, pejabat
pemerintah, pemimpin masyarakat, dan sebagainya. Promosi tentang PSB
perlu dilakukan terus menerus. Promosi atau kampanye tentang PSB dapat
dilakukan dengan kunjungan, ceramah, mengundang tamu untuk datang,
menggunakan poster, leaflet, brosur, iklan di media massa seperti Koran,
radio, TV, dan sebagainya. Jika dipandang perlu PSB dapat membentuk
semacam badan atau komisi yang mengurusi PSB yang terdiri dari pejabat
pemerintah, pejabat depdikbud, murid dan orang tua murid.
h. Evaluasi
Kegiatan PSB perlu dievaluasi efektivitasnya. Evaluasi perlu dilakukan
secara terus menerus. Ahli media perlu menyusun rancangan dan instrumen
evaluasi. Sasaran yang perlu di evaluasi antara lain kegiatan pemilihan
koleksi media, pelayanan media, hasil pemanfaatan media dan hasil
pembelajaran dengan menggunakan media di PSB
2.3 PENGELOLAAN PUSAT SUMBER BELAJAR

Menurut Charles (1989) pengelolaan didefenisikan sebagai sebuah kegiatan pekerjaan


dengan orang-orang secara pribadi maupun kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
Selanjutnya Burhanuddin (1994) mendefenisikan pengelolaan sama dengan manajemen
sebagai sebuah usaha pencapaian tujuan yang diinginkan dengan membangun suatu
lingkungan atau suasana yang dinamis dan harmonis terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
orang-orang dalam kelompok terorganisasi. Dua pengertian di atas memberikan informasi
bahwa pengelolaan atau manajemen merupakan usaha untuk mencapai tujuan melalui orang
lain dengan menciptakan situasi kerja yang kondusif. Artinya pengelolaan atau manajemen
adalah sebuah perilaku organisasi yang dilakukan oleh seorang pimpinan terhadap sumber
daya yang ada di lingkungan kerja yang dipimpinnya

Pengelola PSB merupakan seseorang yang ditunjuk oleh pemimpin institusi


pendidikan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh PSB. Kepala atau ketua PSB
merupakan top menajer PSB yang akan membawahi beberapa unit yang lain. Sesuai dengan
konsep PSB yang akan melayani kebutuhan peserta didik dan pendidik dalam tiga unit yaitu
pengembangan sistem pembelajaran, pengembangan multimedia, dan pelayanan akan sumber
belajar bagi pendidik dan peserta didik. Karena itu pengelola yang dimaksud adalah tenaga
yang akan mengisi jabatan kepala unit-unit tersebut susuai dengan kebutuhan. Mudhoffir
(1992) mengelompokkan ketenagaan pada PSB seperti informasi yang akan diuraikan
sebagai berikut

1. Pimpinan Pusat Sumber Belajar


2. Pimpinan Unit Pengembang Sistem Pembelajaran
3. Tenaga Ahli Media (Media Professional)
4. Tenaga Pelayanan Peminjaman dan Penyimpanan
5. Teknisi (Technician)
6. Tenaga Administrasi

7. Tenaga Bantu (Aide)


Pengelolaan merupakan salah komponen penting dalam aktivitas PSB. PSB yang sudah
disiapkan secara lengkap perelatan, fasilitas, sarana prasarana dan tenaga yang handal akan
menjadi sia-sia jika tidak dikelola secara professional. Oleh karena itu pengelolaan harus
menjadi fokus dalam mengembangkan PSB baik di sekolah maupiun perguruan tinggi.
Implementasi pengelolaan tenaga PSB dengan benar akan memberikan dampak positif
terhadap perubahan tingkah laku warga sekolah atau peguruan tinggi yang pada akhirnya
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

Berdasarkan wewenang yang diserahkan kepada Pusat Sumber Belajar maka hal yang
harus dilakukan oleh pemimpin institusi sebagai manager yang mengelola tenaga PSB adalah
seperti diuraikan berikut ini :

A.Perencanaan dan Evaluasi

a. Tugas utama yang harus dilakukan oleh pimpinan institusi yang membawahi PSB
sebelum merencanakan program peningkatan mutu adalah mendata sumber daya yang
dimiliki (sarana dan prasarana, siswa, guru, staf administrasi, dan lingkungan sekitar)
b. Menganalisis tingkat kesiapan semua sumber daya institusi tersebut untuk
melaksanakan pekerjaan di PSB.
c. Pemimpin institusi bersama dengan anggotanya secara bersama-sama menyusun
program peningkatan, berdasarkan data dan analisis kesiapan sumber daya, mutu
institusi untuk jangka panjang, jangka menegah dan jangka pendekd.
d. Menyusun skala prioritas program peningkatan mutu untuk program jangka pendek
yang akan dilaksanakan satu tahun ke depan.
e. Melakukan evaluasi diri terhada pelaksanaan program institusi secara jujur dan
transparan kemudian ditindak lanjuti dengan perbaikan terus menerus.
f. Melakukan refleksi diri terhadap semua rogram yang telah dilaksanakan di
lingkungan PSB
g. Melatih para pendidik yang membutuhkan dan peserta didik dalam implementasi
PSB
h. Menyelengarakan berbagai bentuk pertemuan ilmiah seperti lokakarya, seminar dan
diskusi panel untuk evaluasi kegiatan PSB.
B.Pengelolaan Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan aktivitas yang sangat penting dalam proses pendidikan
di sekolah atau di perguruan tinggi. Disinilah pendidik dan peserta didik berinteraksi
dalam rangka internalisasi pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik.
Keberhasilan sekolah dan perguruan tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan
sangat bergantung pada apa yang dilakukan oleh para pendidik di dalam kelas. Oleh
karena itu, pendidik diharapkan dapat :

 Megupayakan semaksimal mungkin terjadinya proses individualisasi pemebelajaran


 Memberikan keseimbangan antara pembelajaran klasikal dan pembelajaran yang lebih
individual di dalam PSB
 Menciptakan pembelajaran yang berpusat pada peserta belajar
 Mengembangan model pembelajaran dengan menggunakan pembelajan kontekstual.
 Selalu mengaitkan antara meteri ajar di kelas dengan proses inkuiri dengan aneka
sumber yang disediakan di PSB
 Memanfaatkan secara optimal perpustakaan sebagai sumber belajar.
 Memanfaatkan lingkungan dan sumber daya lain di luar institusi sebagai sumber
belajar.
 Pemanfaatan laboratorium untuk pemahaman materi sebagai sumber belajar.
 Mengembangkan evaluasi belajar yang mencakup 3 ranah (kognitif, afektif,
psikomotorik)
 Mengembangkan bentuk evaluasi sesuai dengan materi pokok
 Mengintegrasikan soft skill atau life skill dalam proses pembelajaran
 Menumbuhkan kegemaran membaca
C. Pengelolaan Fasilitas (Peralatan dan Perlengkapan)

Pengelolaan fasilitas juga merupakan hal penting lainnya yang perlu diperhatikan.
Keberhasilan PSB juga ditentukan ketersediaan alat, fasilitas, sarana dan prasarana
yang siap pakai setiap waktu. Karena itu perlu ada pengelolaan yang baik terhadap
semua fasilitas itu.
 Mengetahui keadaan dan kondisi sarana dan fasilitas
 Mengadakan alat dan sarana belajar
 Menggunakan sarana dan fasilitas sekolah
 Memelihara dan merawat kebersihan
 Mengevaluasi kondisi dan keterpakaian peralatan
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam mengembangkan dan mengelola Pusat Sumber Belajar haruslah
memperhatikan komponen-komponen utama yang ada di dalamnya antara lain seperti
tenaga pendidik dan fasilitas penunjang pembelajaran, dengan didukung proses
perencanaan dan evaluasi yang tepat Pusat Sumber Belajar dapat memberikan hasil yang
optimal dan efektifbagi proses pembelajaran para peserta.
DAFTAR PUSTAKA

Darmansyah. (2013). Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Padang

Kadek, Suartama (2013). Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha

Anda mungkin juga menyukai