OLEH KELOMPOK 3
DOSEN PENGAMPU
PENDIDIKAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2020
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Pengembangan Pusat Sumber Belajar..................................................................................5
2.2 Kompen-Komponen Pusat Sumber Belajar.........................................................................7
2.5 Pengelolaan Pusat Sumber Belajar.....................................................................................10
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Dapat mendeskripsikan, mengembangkan dan mengelola pusat sumber bealajar
1.3 MANFAAT
Mampu mengembangkan dan mengelola pusat sumber belajar dengan berbagai sumber
daya yang tersedia agar sesuai dengan kebutuhan para peserta belajar
BAB II
PEMBAHASAN
pengembangan dan pengelolaan pusat sumber belajar (PSB). Menurut Morris (1992)
pengembangan Pusat Sumber Belajar didasarkan atas tiga pokok pikiran, yaitu
Staf yang akan bertugas di PSB perlu ditentukan baik mengenai jumlah
maupun kualifikasinya. Setelah staf ditunjuk, kemudian ditempatkan atau
diorganisasikan sesuai dengan keahliannya. Untuk suatu PSB, hendaknya
diangkat sejumlah tenaga yang mencukupi. Tenaga itu hendaknya meliputi
para ahli media, tata usaha, ahli pembelajaran, ahli pustaka media, pemelihara
peralatan media, ahli komunikasi, dan sebagainya.
c. Fasilitas
PSB harus memiliki fasilitas berupa kantor, mebeler dan koleksi media.
Fasilitas kantor PSB dan pengaturan tata letak fasilitas dan peralatan
memegang peranan penting dalam memperlancar ruang gerak pegawai
maupun pengguna PSB. Program kegiatan PSB banyak ditentukan oleh
bentuk, ukuran gedung dan pengaturan perlengkapan serta kecukupan
fasilitas yang dimiliki. Pimpinan PSB perlu melengkapi dan mengatur
program media sesuai dengan fasilitas dan perlengkapan yang tersedia.
Kelancaran lalu lintas kerja ditentukan oleh pengaturan mebelair. Interaksi
atau diskusi kelompok mudah dilaksanakan jika meja kursi diatur secara
melingkar. Sedangkan untuk kegiatan klasikal, mudah dilaksanakan jika meja
kursi diatur secara berbanjar dari depan ke belakang. PSB perlu dilengkapi
ruang yang dapat digunakan untuk kegiatan pengajaran baik secara klasikal,
kelompok kecil, maupun individual.
d. Penyusunan Program
g. Pemanfaatan/Penyebarluasan
Konsep teknologi media dan PSB merupakan hal baru. Karena itu agar
pemanfaatan media membudaya dan dikenal secara luas, maka perlu usaha
promosi atau penyebarluasan konsep pemanfaatan media dalam PSB.
Pengelolaan PSB perlu memiliki keterampilan kehumasan untuk
memasyarakatkan penggunaan media. Ahli media perlu menyebarluaskan
informasi tentang pelayanan, kegiatan dan hubungan kerja antara PSB dengan
kegiatan pembelajaran di sekolah dan masyarakat. Sasaran kampanye
penggunaan media antara lain murid, guru, orang tua murid, pejabat
pemerintah, pemimpin masyarakat, dan sebagainya. Promosi tentang PSB
perlu dilakukan terus menerus. Promosi atau kampanye tentang PSB dapat
dilakukan dengan kunjungan, ceramah, mengundang tamu untuk datang,
menggunakan poster, leaflet, brosur, iklan di media massa seperti Koran,
radio, TV, dan sebagainya. Jika dipandang perlu PSB dapat membentuk
semacam badan atau komisi yang mengurusi PSB yang terdiri dari pejabat
pemerintah, pejabat depdikbud, murid dan orang tua murid.
h. Evaluasi
Kegiatan PSB perlu dievaluasi efektivitasnya. Evaluasi perlu dilakukan
secara terus menerus. Ahli media perlu menyusun rancangan dan instrumen
evaluasi. Sasaran yang perlu di evaluasi antara lain kegiatan pemilihan
koleksi media, pelayanan media, hasil pemanfaatan media dan hasil
pembelajaran dengan menggunakan media di PSB
2.3 PENGELOLAAN PUSAT SUMBER BELAJAR
Berdasarkan wewenang yang diserahkan kepada Pusat Sumber Belajar maka hal yang
harus dilakukan oleh pemimpin institusi sebagai manager yang mengelola tenaga PSB adalah
seperti diuraikan berikut ini :
a. Tugas utama yang harus dilakukan oleh pimpinan institusi yang membawahi PSB
sebelum merencanakan program peningkatan mutu adalah mendata sumber daya yang
dimiliki (sarana dan prasarana, siswa, guru, staf administrasi, dan lingkungan sekitar)
b. Menganalisis tingkat kesiapan semua sumber daya institusi tersebut untuk
melaksanakan pekerjaan di PSB.
c. Pemimpin institusi bersama dengan anggotanya secara bersama-sama menyusun
program peningkatan, berdasarkan data dan analisis kesiapan sumber daya, mutu
institusi untuk jangka panjang, jangka menegah dan jangka pendekd.
d. Menyusun skala prioritas program peningkatan mutu untuk program jangka pendek
yang akan dilaksanakan satu tahun ke depan.
e. Melakukan evaluasi diri terhada pelaksanaan program institusi secara jujur dan
transparan kemudian ditindak lanjuti dengan perbaikan terus menerus.
f. Melakukan refleksi diri terhadap semua rogram yang telah dilaksanakan di
lingkungan PSB
g. Melatih para pendidik yang membutuhkan dan peserta didik dalam implementasi
PSB
h. Menyelengarakan berbagai bentuk pertemuan ilmiah seperti lokakarya, seminar dan
diskusi panel untuk evaluasi kegiatan PSB.
B.Pengelolaan Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan aktivitas yang sangat penting dalam proses pendidikan
di sekolah atau di perguruan tinggi. Disinilah pendidik dan peserta didik berinteraksi
dalam rangka internalisasi pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik.
Keberhasilan sekolah dan perguruan tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan
sangat bergantung pada apa yang dilakukan oleh para pendidik di dalam kelas. Oleh
karena itu, pendidik diharapkan dapat :
Pengelolaan fasilitas juga merupakan hal penting lainnya yang perlu diperhatikan.
Keberhasilan PSB juga ditentukan ketersediaan alat, fasilitas, sarana dan prasarana
yang siap pakai setiap waktu. Karena itu perlu ada pengelolaan yang baik terhadap
semua fasilitas itu.
Mengetahui keadaan dan kondisi sarana dan fasilitas
Mengadakan alat dan sarana belajar
Menggunakan sarana dan fasilitas sekolah
Memelihara dan merawat kebersihan
Mengevaluasi kondisi dan keterpakaian peralatan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam mengembangkan dan mengelola Pusat Sumber Belajar haruslah
memperhatikan komponen-komponen utama yang ada di dalamnya antara lain seperti
tenaga pendidik dan fasilitas penunjang pembelajaran, dengan didukung proses
perencanaan dan evaluasi yang tepat Pusat Sumber Belajar dapat memberikan hasil yang
optimal dan efektifbagi proses pembelajaran para peserta.
DAFTAR PUSTAKA
Kadek, Suartama (2013). Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha