LAPORAN AKHIR
2023
Penyusun Dokumen :
PT KALIA GLOBAL CONSULT
Cluster Aquatic Garden Bg 2 No. 41 Grandwisata
Kel. Lambangjaya, Kec. Tambun Selatan,
Kab. Bekasi, Prov. Jawa Barat
Contact : 081218517953
Kataliaglobalconsult@Gmail.Com
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY)
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia
yang dilimpahkan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan kajian mengenai
Laporan Akhir Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pelabuhan Pengumpan Lokal
Watuprapat di Kabupaten Pasuruan ini sesuai dengan rencana.
i
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY)
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Demikian Laporan Akhir ini dibuat, kami mengharap semoga Laporan Pendahuluan
ini telah sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja. Tim Penyusun juga mengucapkan
terima kasih kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan telah
mempercayakan Konsultan PT Katalia Global Consult untuk melaksanakan studi ini
serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian buku laporan ini.
Akhir kata Tim Penyusun mengharap saran dan masukan dari para pembaca demi
kesempurnaan laporan saat ini.
ii
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Hal
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ iii
DAFTAR RUMUS ................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................... I-1
1.2 Identifikasi Masalah............................................................ I-6
1.3 Rumusan Masalah ............................................................. I-7
1.4 Batasan Masalah ............................................................... I-8
1.5 Maksud dan Tujuan............................................................ I-8
1.6 Ruang Lingkup ................................................................... I-9
1.7 Output / Keluaran ............................................................... I-10
1.8 Sistematika Penulisan ........................................................ I-10
BAB II METODOLOGI
2.1 Rancangan Penelitian ........................................................ II-1
2.2 Tahapan Penelitian ............................................................ II-3
2.2.1 Tahapan Penyelesaian Pekerjaan ............................. II-6
2.2.2 Metode Pengumpulan Data ....................................... II-15
2.3 Metode Analisis .................................................................. II-33
iii
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
iv
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
DAFTAR PUSTAKA
v
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
v
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Pelabuhan merupakan salah satu mata rantai yang sangat penting dari seluruh
proses perdagangan dalam negeri maupun luar negeri. Pelabuhan bukan sekedar
tempat bongkar muat barang maupun naik turunnya penumpang tetapi juga sebagai
titik temu antar moda angkutan dan pintu gerbang ekonomi bagi pengembangan
daerah sekitarnya (Ridwan dan Hartini 1997:52).
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari
17.000 pulau dengan dua pertiga wilayahnya adalah perairan dan terletak pada
lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan dunia. Oleh
karena itu sangat membutuhkan angkutan yang menghubungkan satu pulau dengan
yang lain. Angkutan yang diinginkan memiliki kriteria cepat, murah dan efisien dalam
menunjang pergerakan manusia dan barang. Angkutan laut merupakan salah satu
alternatif yang ada. Sehingga peran pelabuhan dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi maupun mobilitas sosial dan perdangan sangat besar.
I-1
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kemajuan industri serta perdagangan tentunya tidak terlepas dari perang angkutan
barang. Sudah selayaknya potensi pergerakan angkutan barang di Kabupaten
Pasuruan seharusnya didukung dengan penyediaan sarana dan prasarana untuk
menunjang kelancaran arus gerak lalu lintas kendaraan yang masuk atau keluar
I-2
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
I-3
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Salah satu unsur dari sistem transportasi adalah pelabuhan. Pelabuhan Pengumpan
merupakan:
a. Titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai tempat
pengangkutan orang dan bongkar muat barang;
b. Tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian lalu
lintas;
c. Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk
melancarkan arus orang dan barang;
d. Unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi efisiensi kehidupan
suatu kota/wilayah.
I-4
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
I-5
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
I-6
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
I-7
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Batasan malasah yang akan dibahas dalam Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan ini yaitu
mengenai:
a. Melakukan penentuan lokasi yang berpotensi menjadi alternatif
pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal wilayah timur Kabupaten
Pasuruan;
b. Melakukan kajian analisis pemilihan titik lokasi pembangunan Pelabuhan
Pengumpan Lokal yang paling tepat di wilayah timur Kabupaten Pasuruan
dengan Metode Composite Performe Indeks;
c. Melakukan analisa terkait transportasi;
d. Melakukan analisa terkait kelayakan ekonomi rencana pembangunan
Pelabuhan Pengumpan Lokal.
I-8
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
I-9
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dalam kegiatan penyusunan laporan pada studi ini khususnya terkait Studi
Kelayakan (Feasibility Study) Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di
Kabupaten Pasuruan, maka laporan disusun dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini akan diuraikan mengenai : latar belakang, identifikasi masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, ruang lingkup, lokasi studi,
output/keluaran dan sistematika penulisan.
Serta penguraian dari masing-masing sub bab.
Bab II Metodologi
Pada bab ini akan diuraikan mengenai : rancangan penelitian, tahapan penelitian,
metode pengumpulan data, teknik pengolahan/analisis, dan bagan alir penelitian.
Serta penguraian dari masing-masing sub bab.
I - 10
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
I - 11
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
I - 12
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Sesuai dengan salah satu tujuan penelitian dalam Studi Kelayakan (Feasibility
Study) Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan yang telah
ditetapkan yaitu untuk menganalisa penentuan lokasi pembangunan Pelabuhan
Pengumpan Lokal sehingga nantinya Pelabuhan Pengumpan Lokal yang akan
dibangun dapat dimaksimalkan peruntukannya bagi titik simpul pengaturan dan
pendistribusian orang serta barang, maka untuk mendeskripsikan variabel-variabel
penelitian akan digunakan desain deskriptif sedangkan untuk mencari pengaruh
antar variabel penelitian akan digunakan desain kausal yaitu:
a. Rancangan Deskriptif
Penentuan faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian dalam menganalisis
seleksi lokasi alternatif Pelabuhan Pengumpan Lokal meliputi:
1) Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN);
2) Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
3) Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Tatrawil;
4) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota dan Tatralok;
5) Prastudi Kelayakan;
6) Jarak Mencapai Kedalaman Perairan Rencana (diukur dari garis pantai alami
pada kondisi surut terendah/LWS);
7) Aksesibilitas
8) Infrastruktur Penunjang Utama;
9) Tinggi Gelombang Alami (Tanpa Perlu Breakwater);
10) Waktu Operasional Pelabuhan Dalam 1 Tahun;
11) Sedimentasi;
12) Luas Perairan Untuk Olah Gerak Kapal (disesuaikan dengan hierarki
pelabuhan rencana);
13) Arus;
II - 1
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Penentuan analisis kriteria unsur penilaian yang digunakan untuk pemilihan lokasi
pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal dengan menggunakan metode
pengambilan keputusan Composite Performance Indeks (CPI) meliputi indikator:
1) Kriteria Tata Ruang;
2) Kriteria Teknis;
3) Kriteria Ekonomi, Finansial dan Biaya Pembangunan;
4) Kriteria Lingkungan;
5) Kriteria Keselamatan Pelayaran.
II - 2
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
b. Rancangan Kausal
Desain penelitian pada Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pelabuhan Pengumpan
Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan ini adalah desain kausal, karena
menerangkan hubungan sebab akibat antara dua variabel. Pada penelitian ini
hubungan yang dimaksud adalah penentuan lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal
yang strategis dan sesuai dengan kriteria-kriteria penentuan lokasi Pelabuhan
Pengumpan Lokal sehingga berdampak pada minat pengguna angkutan orang dan
barang untuk menggunakan fasilitas – fasilitas yang ada pada Pelabuhan
Pengumpan Lokal tersebut.
II - 3
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Lebih jelasnya mengenai diagram alir penelitian Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
II - 4
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 5
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dalam tahap persiapan ini dilakukan beberapa kegiatan sebagai awal dari seluruh
rangkaian kegiatan yang direncanakan. Hasil tahap persiapan ini akan sangat
mempengaruhi proses yang dilakukan dalam tahap-tahap selanjutnya. Secara
umum terdapat 2 (dua) kegiatan utama dalam tahap persiapan ini, yakni:
1) Pemantapan metodologi, maksud dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Merencanakan secara lebih detail tahap-tahap pelaksanaan kegiatan
berikutnya untuk mengefisiensikan penggunaan waktu dan sumber
daya;
Menetapkan metode dan analisis yang akan digunakan bagi pemilihan
lokasi, hal ini penting untuk ditetapkan karena akan mempengaruhi
kebutuhan data, penyediaan waktu analisis, dan kualitas hasil penelitian
secara keseluruhan.
2) Studi literatur, yang berguna untuk:
Menelaah sejumlah metode pelaksanaan studi sejenis yang pernah
dilakukan;
II - 6
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 7
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Terkait data sekunder digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan guna
menunjang penelitian dari instansi pemerintah maupun swasta. Data sekunder
secara umum antara lain:
1) Rencana Tata Guna Lahan dan Prasarana Fisik Wilayah serta tata guna
lahan perairan, meliputi:
II - 8
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 9
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 10
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 11
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 12
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 13
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Sedangkan data primer merupakan data yang didapat dari survey lapangan, dimana
survey yang nantinya dilakukan adalah sebagai berikut:
Survey Topografi;
Survey Bathimetri;
Survey Hdrooseanografi;
Survey Permintaan Jasa Angkutan Laut;
Identifikasi Dampak Lingkungan Hidup / Rona Awal Lingkungan
Survey pencacahan lalu lintas terklasifikasi jaringan lintas angkutan;
Survey parkir tepi jalan (on street) angkutan barang;
Survey wawancara angkutan barang;
Survey wawancara industri;
Survey wawancara pengemudi angkutan.
II - 14
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 15
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
1) Kebijakan Pemerintah terkait Rencana Tata Guna Lahan dan Prasarana Fisik
Wilayah yang ada, meliputi:
2) Data Sosial Ekonomi Wilayah, meliputi:
3) Fisiografi, Topografi dan Meteorologi
4) Dokumen/hasil studi terkait
5) Simpul-simpul transportasi laut;
6) Karakteristik laut.
Sebelum survey primer, terlebih dahulu dilakukan tahap persiapan survey yang
intinya mendayagunakan sumber daya peroleh informasi sekunder bagi kematangan
pelaksanaan survey primer. Pada tahap ini segala informasi yang berkaitan dengan
masalah lapangan pada wilayah kajian diramu dengan peta-peta serta teori
idealisasi sasaran analisis dan diterjemahkan ke dalam bentuk-bentuk formulir
survey, rencana kerja survey, organisasi lapangan, dan peta-peta detail.
Sebagaimana layaknya dalam proses kajian penataan, pengkajian dan analisis data
lainnya, prinsip GIGO (Garbage In Garbage Out) juga akan diterapkan dalam kajian
ini, dimana ketetapan dan keakuratan data dan informasi yang diperoleh merupakan
kunci utama untuk memperoleh hasil analisis dan rekomendasi yang tepat dan
akurat. Sebaliknya apabila data dan informasi yang digunakan tidak memenuhi
standar kriteria ketepatan dan keakuratan, maka analisis dan rekomendasi yang
dihasilkan juga akan berbeda jauh dari ketepatan dan keakuratan.
II - 16
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kekurangan data yang dibutuhkan dari data sekunder yang telah diperoleh,
dilakukan pengamatan langsung atau survey di lapangan. Survey yang dilaksanakan
untuk mendapatkan data primer yang diinginkan antara lain:
1) Survey Topografi
Pengukuran Topografi dilakukan pada lokasi dan sekitar rencana pelabuhan
serta bertujuan untuk melakukan pengukuran untuk memperoleh data kontur
tanah pada sisi darat di area rencana dan lahan-lahan di sekitarnya yang
berbatasan langsung, serta memasang titik-titik acuan.
II - 17
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
GPS
Kamera
Kompas
Waterpass
Total station
Tripod
Rambu ukur
Jalon (pole stick)
II - 18
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
2) Survey Bathimetri
Pengukuran Bathimetri seluas ±30,0 Ha (atau disesuaikan dengan kondisi
pelabuhan) dilakukan pada lokasi dan sekitar pelabuhan dan bertujuan untuk
mendapatkan peta situasi wilayah perairan pada lokasi rencana pembangunan
pelabuhan. Survey bathimetri mencakup kerapatan, kedalaman yang diukur
sampai batas dari alur pelayaran masuk. Ruang lingkup survey ini adalah
menentukan patok-patok tetap referensi, pengukuran kedalaman
menggunakan echosounder dan pengukuran posisi menggunakan satelit GPS
(Global Positioning System) dan satu unit portable computer diperlukan untuk
menyimpan data yang di download dari alat GPS setiap 300 kali pencatatan
data termasuk menghitung serta mengolah hasil pengukuran.
II - 19
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
3) Survey Hidrooseanografi
Hidrografi menurut International Hydrographic Organization (IHO) adalah ilmu
tentang pengukuran dan penggambaran parameter-parameter yang diperlukan
untuk menjelaskan sifat-sifat dan konfigurasi dasar laut secara tepat, hubungan
geografisnya dengan daratan, serta karakteristik dan dinamika lautan. Survey
Hidrografi adalah kegiatan survey yang dilakukan untuk mendapatkan
parameter tersebut.
II - 20
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Pasang Surut
Survey untuk menentukan muka air terendah dan tertinggi. Survey ini dilakukan
secara bersamaan dengan survey kedalaman. Pasang surut terjadi karena
pengaruh gaya tarik benda-benda angkasa terutama bulan. Pasang surut
terjadi sebanyak dua kali dalam dua puluh empat jam. Karena pengaruh bulan
maka pola grafik pasang surut akan kembali seperti semula pada hari ke enam
belas.
Arus
Survey ini akan dilakukan dengan alat current meter. Disamping itu untuk arus
permukaan bisa dilakukan dengan alat sederhana seperti pelampung yang
diberi bendera. Dengan bantuan dua buah alat theodolith, arah perjalan dan
kecepatan arus dapat diperhitungkan.
Angin
Data angin selama 25 tahun merupakan data sekunder dan didapat dari Badan
Meteorologi dan Geo-Fisika.
II - 21
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 22
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 23
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 24
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Cara Penggunaan :
Untuk memanjangkan batang (stick) dari alat bantu ukur jalan kita
terlebih dahulu melonggarkan batangnya dengan cara memutar bagian
yang ditunjukkan pada nomor 2 ke kiri, dan setelah longgar baru ditarik
ke atas dan dikuatkan, bagian penunjuk angka panjang jalan (yang
diberi nomor 1) sebelum digunakan harus disetel agar semua
menunjukkan angka nol.
b) Alat tulis
Alat tulis merupakan salah satu peralatan survey untuk mempermudah
penulisan hasil survai di lapangan. Alat tulis ini telah dirancang
sedemikian rupa, sehingga mempermudah melakukan penulisan, dan
alat dimaksud dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
II - 25
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Cara Penggunaan :
Dengan cara dipegang dengan tangan dan selanjutnya kertas dijepit di
penjepit (nomor 1) yang ada pada atas papan agar kertas tidak
diterbangkan oleh angin pada saat kita menulis di lapangan.
Sedangkan untuk mencatat hasil survey di sket gunakan alat tulis
mudah, dan mudah juga dihapus apabila terjadi kesalahan. Dalam hal
ini alat tulis yang paling efektif dan efisien adalah pensil.
II - 26
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
b) Lebar pada ruas jalan baik pada badan jalan maupun bahu jalan serta
fasilitas pendukung jalan lainnya;
c) Jumlah dan jenis rambu;
d) Kondisi tata guna lahan;
e) Prasarana jalan lainnya
II - 27
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
ukuran anggota tim survey menurut fungsi jalan, tipe jalan dan jumah ruas
mikro serta tinggi rendahnya volume lalu lintas.
II - 28
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 29
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 30
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 31
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
jarak tertentu (misal 50 meter) dan mencatat waktu tempuh kendaraan antara
dua titik tersebut. Kecepatan kendaraan yang disurvey meliputi kendaraan
pribadi, angkutan umum dan sepeda motor. Nilai yang diambil adalah nilai
rata-ratanya dan dilakukan untuk setiap ruas jalan yang mempunyai
perbedaan fisik/karakteristik di dalam wilayah studi.
II - 32
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 33
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Analisa struktur ruang dari suatu pelabuhan akan melibatkan penataan pada struktur
ruang pelabuhan, penataan ruang kawasan pelabuhan dan optimalisasi lahan.
Fungsi kegiatan dan fungsi masing-masing bagian yang mendukung kelancaran
kegiatan pelabuhan perlu diperhitungkan sedemikian rupa agar sesuai dengan
kebutuhan dan meminimalkan dampak lingkungan dan sosial terhadap wilayah
sekitar pelabuhan.
Hasil analisis tata ruang dapat memberikan arahan terhadap pola penataan
pengembangan kawasan pelabuhan pada wilayah studi dengan tujuan
meminimalisir dampak lingkungan yang negatif, baik dalam aspek lingkungan fisik,
sosial, maupun dampak negatif dari sisi ekonomi.
Dalam kegiatan ini dilakukan proses identifikasi dan peramalatan semua faktor-
faktor di atas yang diperkirakan memiliki kaitan dengan potensi pergerakan
kargo/penumpang dari wilayah studi. Proses peramalan dilakukan dengan
II - 34
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Perkiraan dan proyeksi arus lalu lintas barang dan penumpang juga didasarkan
pada ukuran kapal terbesar yang direncanakan akan melayani pelabuhan serta
identifikasi pelabuhan asal dan pelabuhan tujuan. Perlu dilakukan pula kajian terkait
UPT Ditjen Hubla pada pelabuhan terdekat yang akan mengawasi operasional
pelabuhan yang baru dibangun.
II - 35
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kesimpulan akhir dari hasil kajian teknis ini akan dituangkan dalam bentuk gambar
desain teknis rencana pelabuhan pada lokasi studi disesuaikan menurut kondisi
wilayah lokasi studi dan kondisi potensi lingkungan fisik, sosial dan ekonomi wilayah.
II - 36
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
erosi dan abrasi serta laju pengendapan (sedimentasi), kondisi lapisan tanah, luas
daratan dan topografi.
II - 37
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Yang menjadi parameter manfaat ataupun kerugian ekonomis dari suatu rencana
pembangunan pelabuhan meliputi antara lain:
1) Peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB);
2) Peningkatan Pendapatan Asli Daerah;
3) Terbukanya kesempatan berusaha;
4) Berkembangnya sektor dan sub sektor ekonomi yang terkait;
5) Terbukanya akses terhadap potensi pasar yang baru.
Sedangkan parameter kerugian atau dampak negatif ekonomis dari suatu rencana
pembangunan pelabuhan misalnya antara lain:
1) Tertutupnya akses masyarakat/nelayan ke wilayah pesisir;
2) Potensi pencemaran lingkungan akibat dampak pembangunan dan kegiatan
operasi pelabuhan;
3) Berubahnya rona lingkungan;
4) Berkurangnya pendapatan masyarakat tertentu.
II - 38
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kelayakan ekonomi dihitung minimal dengan metode Benefit Cost Ratio (BCR)
dengan memperhitungkan multiplier effect keberadaan pelabuhan terhadap kegiatan
ekonomi wilayah.
Benefit Cost Ratio adalah perbandingan antara Present Value Benefit dibagi dengan
Present Value Cost. Hasil BCR dari suatu proyek dikatakan layak secara finansial
bila nilai BCR adalah lebih besar dari 1. Nilai ini dilakukan berdasarkan nilai
sekarang, yaitu dengan membandingkan selisih manfaat dengan biaya yang lebih
besar dari nol dan selisih manfaat dan biaya yang lebih kecil dari nol.
Nilai B/C Nett yang lebih kecil dari 1(satu) menunjukkan investasi yang buruk. Hal ini
menggambarkan bahwa keuntungan yang dipakai pemakai Pelabuhan Pengumpan
Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan lebih kecil dari biaya investasi yang
diberikan pada proses penanganan atau pembangunan Pelabuhan Pengumpan
Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan.
II - 39
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 40
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Indikator Kelayakan
Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah selisih antara Present Value Benefit dikurangi
dengan Present Value Cost. Hasil NPV dari suatu Proyek yang dikatakan layak
secara finansial adalah yang menghasilkan NPV bernilai positif. Dalam hal ini semua
rencana akan dilaksanakan apabila NPV > 0, atau persamaan di atas memenuhi:
II - 41
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
biota laut dan daerah perlindungan laut, terumbu karang, kawasan pemilahan
dan perlindungan biota lainnya).
Kajian terhadap aspek lingkungan dalam studi kelayakan hanya bersifat indikatif dan
tetap harus ditindaklanjuti dengan studi lingkungan seperti AMDAL atau UKL/UPL
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan
hidup. Dalam penetapan lokasi pelabuhan, elemen-elemen lingkungan yang
diperhitungkan dalam analisis meliputi:
1) Keseimbangan antara luasan pemanfaatan dan pelestarian ekosistem yang
ada, dimana persyaratan (luas pemanfaatan / fungsi lahan yang diijinkan
untuk dikonversi terhadap luasan ekosistem yang ada adalah maksimum 40%
atau mengikuti peraturan yang ada di daerah setempat);
2) Daya dukung lingkungan (carrying capacity);
3) Rona awal lingkungan di lokasi yang meliputi kondisi fisik, kimia, biologi,
ekosistem, flora dan fauna perairan, serta sosio ekonomi dan budaya;
4) Lahan pelabuhan maupun jalan akses menuju pelabuhan tidak berada di
dalam kawasan lindung, konservasi atau kawasan khusus dimana pada area
tersebut tidak diperbolehkan adanya kegiatan kepelabuhanan ataupun
pembangunan fisik lainnya;
5) Rencana dan tahapan yang harus ditempuh untuk proses relokasi atau
pemindahan apabila pada rencana lokasi pelabuhan terdapat penduduk
ataupun kegiatan ekonomi di bidang lain seperti perikanan, pertanian,
perkebunan dsb;
6) Rencana pengadaan lahan kompensasi untuk mengganti lahan konservasi
atau hutan lindung yang digunakan untuk kegiatan kepelabuhanan;
7) Rencana tahapan pembangunan yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat
meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan;
8) Teknologi (sistem dan peralatan) yang digunakan dalam proses
pembangunan dipilih yang bersifat ramah terhadap lingkungan.
II - 42
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 43
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kondisi struktur sarana prasarana keselamatan pelayaran pada wilayah studi perlu
dianalisis dalam rangka pemenuhan kebutuhan keselamatan pelayaran pelabuhan.
Hasil analisis kelayakan teknis akan menjadi bahan masukan bagi penyusunan
desain teknis kebutuhan pelabuhan dan keselamatan pelayaran.
II - 44
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Analisa ini dilakukan setelah dipilihnya beberapa lokasi alternatif untuk rencana
pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal di Kabupaten Pasuruan. Terkait
penetapan lokasi pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal yang paling tepat,
digunakan metode pengambilan keputusan berbasis indeks kinerja Composite
Performance Index (CPI).
Adapun teknik analisis kelayakan yang akan digunakan mengacu pada Keputusan
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor : KP.227/DJPL/2019 tentang Pedoman
Teknis Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Pelabuhan. Terkait tabel
penilaian pembobotan kriteria kelayakan sebagaimana matriks terlampir sehingga
dengan kriteria-kriteria tercantum dalam tabel sebagai berikut.
II - 45
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Arus
Pasang Surut (asumsi bukan pasut ekstrim)
Topografi
Ekonomi, Potensi Hinterland dan Foreland
Finansial dan PDRB
3 25%
Biaya EIRR
Pembangunan FIRR
Status Lahan
4 Lingkungan 10%
Jumlah Penduduk di Wilayah Hinterland
Total 100%
Sumber : Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor :
KP.227/DJPL/2019
II - 46
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 47
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 48
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 49
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 50
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
<6 bulan 0
II - 51
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 52
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Sub Total II
II - 53
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 54
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 55
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Sub Total IV
Lebar dan kedalaman alur pelayaran cukup dan tidak
ada rintangan navigasi (areal MIGAS, ranjau, kabel 100
laut, kapal keram) dan sudah ditetapkan oleh Menteri
Lebar dan kedalaman alur pelayaran cukup dan tidak
Keselamatan ada rintangan navigasi (areal MIGAS, ranjau, kabel 75
5 Alur Pelayaran 7%
Pelayaran (15%) laut, kapal karam)
Lebar dan kedalaman alur pelayaran cukup tetapi ada
rintangan navigasi (areal MIGAS, ranjau, kabel laut, 50
kapal karam)
Lebar dan kedalaman alur pelayaran tidak cukup 0
II - 56
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 57
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
II - 58
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dari total penilaian berdasarkan sub unsur sebagaimana tersebut pada tabel di atas,
diperoleh status kelayakan sesuai passing grade sebagai berikut.
II - 59
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kabupaten Pasuruan terletak antara 1120.30’ - 1130.30’ Bujur Timur dan 70 30’ - 80
30’ Lintang Selatan. Kabupaten Pasuruan mempunyai batasan wilayah dimana
berbatasan untuk masing-masing wilayah adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Sidoarjo dan Selat Madura;
Sebelah Selatan : Kabupaten Malang;
Sebelah Timur : Kabupaten Probolinggo;
Sebelah Barat : Kabupaten Mojokerto.
III - 1
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 2
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tabel 3.1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Pasuruan Tahun 2022
III - 3
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 4
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Jumlah
Kecamatan Ibukota Kecamatan
Desa/Kelurahan
Purwodadi Desa Purwodadi 13
Tutur Desa Wonosari 12
Puspo Desa Puspo 7
Tosari Desa Tosari 8
Lumbang Desa Cukurguling 12
Pasrepan Desa Pasrepasn 17
Kejayan Kelurahan Kejayan 25
Wonorejo Desa Wonorejo 15
Purwosari Kelurahan Purwosari 15
Prigen Kelurahan Prigen 14
Sukorejo Desa Glagahsari 19
Pandaan Kelurahan Petungsari 18
Gempol Desa Karangrejo 15
Beji Desa Beji 14
Bangil Kelurahan Kolusari 15
Rembang Desa Rembang 17
Kraton Desa Kraton 25
Pohjentrek Desa Susukan Rejo 9
Gondang Wetan Kelurahan Gondangwetan 20
Rejoso Desa Rejoso Lor 16
Winongan Desa Winongan Lor 18
Grati Kelurahan Gratitunon 15
Lekok Desa Tambaklekok 11
Nguling Desa Nguling 15
Kabupaten Pasuruan Kecamatan Bangil 365
Sumber : Kabupaten Pasuruan Dalam Angka, 2023
Memiliki 7 sungai yang mengalir di wilayah ini yaitu Sungai Lawean, Sungai Rejoso,
Sungai Gembong, Sungai Welang, Sungai Masangan, Sungai Kedunglarangan dan
Sungai Petrung di mana dua di antara sungai tersebut mengaliri wilayah Kecamatan
III - 5
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Bangil, sehingga dengan dibuatnya irigasi teknis maka sangat kondusif untuk area
pertanian tanaman pangan khususnya padi. Sementara wilayah yang merupakan
daerah pesisir di dekat pantai cukup potensial untuk budidaya ikan maupun produksi
ikan laut.
3.1.2 TOPOGRAFI
III - 6
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 7
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
3.1.3 DEMOGRAFI
III - 8
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Laju Pertumbuhan
Jumlah Kepadatan
Penduduk per Tahun
Kecamatan Penduduk Penduduk
2020-2022
(jiwa) (jiwa per km2)
(%)
Posisi geografis Kabupaten Pasuruan yang berada delta jalur ekonomi Surabaya –
Jember / Banyuwangi / Bali, Surabaya – Malang, dan Malang – Jember /
Banyuwangi / Bali, sangat strategis dan memiliki nilai ekonomis. Dalam wilayah
Kabupaten Pasuruan melintas 7 (tujuh) sungai besar yang bermuara di Selat
Madura, yaitu Sungai Lawean, Sungai Rejoso, Sungai Gembong, Sungai Welang,
Sungai Masangan, Sungai Kedunglarangan dan Sungai Petrung. Dengan demikian
tingkat pemenuhan kebutuhan air untuk pertanian cukup memadai. Selain itu
terdapat juga danau dan sejumlah mata air. Danau Ranu Grati di Kecamatan Grati
memiliki volume efektif 5.013m dan volume maximum sebesar 5.217m dengan debit
maximum 980 l/det dan debit minimum 463 l/det. Sedangkan sumber mata air
sebanyak 471 tersebar di seluruh kecamatan, dengan sumber mata air terbesar
adalah Umbulan di Kecamatan Winongan. Pemanfaatan mata air Umbulan tidak
hanya mencukupi kebutuhan penduduk Kabupaten Pasuruan, tetapi juga wilayah
lain di Provinsi Jawa Timur, antara lain Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, dan
Kota Surabaya. Selain itu juga terdapat mata air Banyu Biru di Kecamatan
Winongan.
III - 9
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Potensi pertanian Kabupaten Pasuruan cukup besar antara lain berupa tanaman
hortikultura dan produk peternakan. Tanaman hortikultura antara lain buah-buhan
seperi mangga, durian, dan apel. Kemudian jenis bunga seperti krisan dan sedap
malam, serta sayuran seperti kentang dan paprika. Produk peternakan seperti susu
sapi memiliki potensi yang cukup besar, selain diolah menjadi berbagai jenis pangan
antara lain permen, minuman susu kemasan aneka rasa, juga untuk memenuhi
permintaan industri pengolahan susu yang berada di Kabupaten Pasuruan yaitu PT.
Nestle di Kecamatan Kejayan dan PT. Indolakto di Kecamatan Purwosari.
Potensi wisata di Kabupaten Pasuruan meliputi obyek Wisata Alam, Wisata Budaya,
Wisata Agro dan Wisata Minat Khusus. Wisata Alam antara lain: Gunung Bromo,
Taman Candra Wilwatikta di Pandaan, Air Terjun Kakek Bodho dan Air Terjun Putuk
Truno di Prigen, Pemandian Alam Banyubiru di Winongan, Danau Ranu di Grati,
Sumber Air Umbulan di Winongan, dan Air Terjun Coban Baung di Purwodadi.
Wisata Budaya dan Religi antara lain Candi Gunung Gangsir, Candi Belahan, Candi
Jawi, Goa Jepang/Inna Tretes, Makam Ki Ageng Penanggungan, Makam Mbah Ratu
Ayu di Bangil, Makam Mbah Semendhi di Winongan, Makam Mbah Segoropuro di
Rejoso, Pertapaan Abiyoso, dan Pertapaan Indrokilo, serta kawasan Masjid Cheng
Ho. Wisata Agro antara lain di Kecamatan Tutur yaitu Wisata Apel/Agro Krisna,
Bunga Krisan dan Paprika, Peternakan Sapi Perah, Jamur, Durian, Wisata Bhakti
Alam. Kemudian PG Kedawung di Kecamatan Grati, Mangga klon 21 dan bunga
sedap malam di Kecamatan Rembang, serta Kebun Raya LIPI di Kecamatan
Purwodadi. Wisata Minat Khusus antara lain di Kecamatan Prigen yaitu Taman
Safari Indonesia II, Taman Dayu, Kaliandra, dan Finna Golf & Country Club.
Kemudian Bukit Flora di Kecamatan Tutur, Baung Camp di Kecamatan Purwodadi,
dan sentra bordir di Kecamatan Bangil.
III - 10
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
3.1.5 EKONOMI
III - 11
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
3.1.6 TRANSPORTASI
Panjang jalan yang ada di Kabupaten Pasuruan pada tahun 2022 mencapai
2.504,73 km dimana jalan nasional sepanjang 100,78 km, jalan provinsi 88,06 km,
dan jalan kabupaten 2.315,89 km. Transportasi darat di Kabupaten Pasuruan juga
didukung oleh jalur kereta api dan terdapat beberapa stasiun kereta api yang
menghubungkan jalur Surabaya – Malang / Blitar dan Surabaya – Jember /
Banyuwangi.
Jumlah kendaraan di Kabupaten Pasuruan pada tahun 2020 untuk jenis kendaraan
sepeda motor mencapai 28.289 kendaraan, mobil penumpang sebanyak 5.424
kendaraan, bus 13 kendaraan, dan mobil barang 1.164 kendaraan.
Terkait peta administrasi Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada gambar seperti
yang terdapat di bawah ini.
III - 12
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 13
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dalam hal Kajian Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pelabuhan Pengumpan Lokal
Watuprapat di Kabupaten Pasuruan, kawasan pemukiman dapat menjadi zona
bangkitan perjalanan terbesar sehingga potensi permintaan penumpangnya
cenderung berasal dari kawasan tersebut. Kawasan pemukiman di Kabupaten
Pasuruan bersifat linier terhadap keberadaan jalan raya dimana perkembangan
kawasan pemukiman cenderung terbangun di sekitar jalan raya termasuk jalan yang
menjadi poros utama aliran perjalanan masyarakat. Dominansi perkembangan
kawasan pemukiman di Kabupaten Pasuruan cenderung terjadi di Kecamatan
Pandaan, Kecamatan Gempol, Kecamatan Beji, dan Kecamatan Bangil. Hal ini
menyimpulkan bahwa kawasan pemukiman belum merata di Kabupaten Pasuruan.
Lebih jelasnya mengenai visualisasi kawasan pemukiman di Kabupaten Pasuruan
utamanya di Kecamatan Pandaan dapat dilihat pada gambar berikut.
III - 14
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Jika kawasan pemukiman berpotensi menjadi zona bangkitan terbesar, maka zona
tarikan di Kabupaten Pasuruan dapat berasal dari pusat – pusat kegiatan yang ada
dalam kabupaten. Di Kabupaten Pasuruan, pusat kegiatan baik perdagangan,
perkantoran, jasa, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya tersebar di berbagai
wilayah. Namun, dominansi area sibuk atau Central Business District (CBD) di
Kabupaten Pasuruan cenderung berkembang di Kecamatan Pandaan. Pusat tarikan
di Kecamatan Pandaan terbentuk oleh karakteristik tata guna lahan dengan
beragam pusat kegiatan terkemas dalam satu kawasan. Baik perdagangan,
perkantoran, pendidikan, industri, layanan kesehatan, serta kawasan wisata hampir
seluruhnya ada di Kecamatan Pandaan. Salah satu pusat kegiatan yang ada di
Kecamatan Pandaan adalah Kawasan Taman Dayu dimana pada kawasan ini
terdapat beragam tarikan perjalanan baik dari perdagangan, wisata, olahraga,
pendidikan, dan lain sebagainya. Adanya simpul transportasi utama berupa Terminal
Tipe A juga menyumbang tarikan perjalanan yang besar di Kecamatan Pandaan.
Dari berbagai hal tersebut, otomatis akan menarik kegiatan - kegiatan lain untuk
berkembang di sekitar pusat kegiatan tersebut. Lebih jelasnya mengenai visualisasi
kawasan CDB di Kabupaten Pasuruan utamanya di Kecamatan Pandaan dapat
dilihat pada gambar berikut.
III - 15
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 16
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dalam hal pariwisata, Kabupaten Pasuruan memiliki berbagai jenis destinasi wisata
dengan wisata alam sebagai dominasinya. Lokasi wisata alam yang paling terkenal
di Kabupaten Pasuruan terletak di Kecamatan Prigen di kawasan Tretes. Bahkan
beberapa tempat kuliner seperti cafe maupun rumah makan juga didesain memiliki
daya tarik dari sisi wisata untuk menarik pengunjung. Beberapa destinasi wisata di
Kabupaten Pasuruan khususnya di Kecamatan Prigen di antaranya Cimory Dairy
Land, Air Terjun Kakek Bodo, Candi Jawi, Ngopi Bareng Pintu Langit, dan
sebagainya. Selain wisata di Kecamatan Prigen masih banyak lagi wisata alam di
Kabupaten Pasuruan seperti Taman Safari, Saygon Waterpark, dan bahkan wisata
alam Gunung Bromo yang dapat dijangkau melalui Desa Tosari. Lebih jelasnya
mengenai visualisasi kawasan pariwisata di Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada
gambar berikut.
III - 17
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 18
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 19
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Untuk kawasan pelayanan kesehatan ditandai dengan adanya rumah sakit, klinik,
puskesmas, posyandu, dan/atau pusat pelayanan kesehatan lainnya. Di Kabupaten
Pasuruan penggunaan lahan untuk pelayanan kesehatan juga tersebar di berbagai
wilayah namun dominansi pusat pelayanan kesehatan terbesar seperti rumah sakit
cenderung berada di Kecamatan Pandaan, Kecamatan Gempol, dan Kecamatan
Bangil. Salah satu pusat pelayanan kesehatan utama di Kabupaten Pasuruan
adalah RSUD Bangil di Kecamatan Bangil. Sedangkan rumah sakit lainnya juga
dapat dikatakan cukup besar meskipun sebagian besar dimiliki oleh swasta. Lebih
jelasnya mengenai visualisasi kawasan pelayanan kesehatan di Kabupaten
Pasuruan dapat dilihat pada gambar berikut.
III - 20
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Terkait penggunaan lahan untuk tempat ibadah mengikuti letak pusat pemukiman di
Kabupaten Pasuruan. Oleh karena itu keberadaan tempat ibadah di Kabupaten
Pasuruan seperti masjid, mushola, gereja, dan lainnya tersebar di seluruh wilayah
Kabupaten Pasuruan. Salah satu tempat ibadah terpopuler di Kabupaten Pasuruan
adalah Masjid Cheng Ho yang merupakan masjid dengan desain bangunan
menyerupai bangunan budaya Cina sehingga tak hanya sebagai tempat ibadah,
Masjid Cheng Ho bahka juga menjadi salah satu destinasi populer di Kabupaten
Pasuruan. Lebih jelasnya mengenai visualisasi pusat tempat ibadah di Kabupaten
Pasuruan dapat dilihat pada gambar berikut.
III - 21
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Pasuruan 2009 – 2029 bahwa lokasi rencana
pembangunan pelabuhan pengumpan lokal di Kabupaten Pasuruan yaitu di
Kecamatan Nguling, Nantinya dalam penentuan lokasi disesuaikan dengan
peruntukan kawasan.
a. Pasal 16
(1) Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten menggambarkan sistem
pusat – pusat kegiatan di wilayah Kabupaten Pasuruan yang
memberikan layanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan
di sekitarnya yang berada dalam Wilayah Kabupaten, yang
dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah utama yang
mengintegrasikan kesatuan wilayah kabupaten, serta didukung
dan/atau dilengkapi dengan sistem jaringan prasarana lainnya sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
(2) Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten digambarkan dalam peta
dengan tingkat ketelitian 1:300.000 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
ini.
b. Pasal 17
(1) Kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan yang ada di wilayah
Kabupaten sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1) ditetapkan atas
dasar penetapan dan fungsi kawasan yakni meliputi 24 kawasan
perkotaan sebagai ibukota kecamatan dan satu diantaranya
direncanakan dan/atau dipromosikan sebagai Ibukota Kabupaten;
serta 24 kawasan perdesaan di luar kawasan perkotaan.
(2) Kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
g. Perkotaan Kejayan terdiri dari wilayah Desa Tanggulangin, Desa
Patebon, dan Kelurahan Kejayan di Kecamatan Kejayan.
III - 22
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
c. Pasal 18
Arahan pengembangan sistem perkotaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 ayat (2) yaitu Pusat Kegiatan Perkotaan yang ada di wilayah
Kabupaten.
d. Pasal 19
Pusat kegiatan perkotaan yang dimaksud dalam Pasal 18, di antaranya :
(1) Pusat Kegiatan Lokal (PKL) berada di Perkotaan Bangil.
(2) Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) berada di Perkotaan Pandaan,
Purwosari, Gondangwetan, Pasrepan, dan Grati.
(3) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) berada di Perkotaan Purwosari,
Gondangwetan, Pasrepan, Grati, Prigen, Gempol, Kraton, Beji,
Sukorejo, Rembang, Pohjentrek, Lekok, Nguling, Winongan, Rejoso,
Wonorejo, Kejayan, Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari dan Lumbang.
e. Pasal 52
(1) Rencana Kawasan pesisir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat
(2), meliputi:
a. Zona konservasi atau lindung;
b. Zona pengembangan; serta
c. Zona pengembangan di darat.
(2) Zona konservasi atau lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a, meliputi di sepanjang pantai di Kecamatan Bangil, Kecamatan Kraton,
Kecamatan Lekok, Kecamatan Grati, dan Kecamatan Nguling.
(3) Zona pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
meliputi:
a. Kawasan perikanan tangkap, terdapat di seluruh kawasan perairan laut
Kabupaten Pasuruan yang merupakan area yang dirancang untuk
mengakomodasi dan menjamin akses yang kontinyu pada sumberdaya
ikan bagi nelayan yang menggunakan alat tangkap yang permanen
maupun setengah permanen dan struktur budidaya laut;
b. Kawasan pariwisata, meliputi sepanjang pesisir pantai di Kabupaten
Pasuruan yang pemanfaatannya selain untuk hutan bakau; serta
c. Kawasan peruntukan industri di pesisir Kabupaten Pasuruan saat ini
dikembangkan terutama di Kecamatan Nguling (dalam skala besar),
sedangkan secara terbatas/kecil untuk mendukung pengolahan hasil
III - 23
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Lebih jelasnya mengenai Peta Rencana Struktur Ruang Wilayah, Peta Rencana
Pola Ruang Wilayah, Peta Penetapan Kawasan Strategis dapat dilihat pada gambar
seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 24
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 25
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 26
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 27
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Untuk lebih jelasnya terkait usulan potensi lokasi alternatif pelabuhan pengumpan
lokal pada penentuan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pelabuhan Pengumpan
Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan akan dijelaskan pada pembahasan berikut
ini.
Usulan lokasi alternatif pertama dari penentuan Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan adalah di Desa
Watuprapat Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan. Secara administratif usulan
lokasi alternatif ini terletak pada koordinat 7°40'04.0"S 113°03'41.8"E. Ruas jalan
untuk menuju lokasi saat ini masih berupa jalan lokal yang hanya dilalui oleh
kendaraan pribadi dalam jumlah arus yang rendah.
III - 28
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tata guna lahan sekitar lokasi didominasi oleh lahan kosong namun meskipun
demikian masih terdapat area pemukiman dalam jumlah yang cukup rendah.
III - 29
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 30
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 3.19. Lokasi Alternatif Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal di Desa Watuprapat
III - 31
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Usulan lokasi alternatif pertama dari penentuan Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan adalah di Desa
Mlaten Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan. Secara administratif usulan lokasi
alternatif ini terletak pada koordinat 7°42'05.3"S 113°05'10.0"E. Ruas jalan untuk
menuju lokasi saat ini masih berupa jalan lokal yang hanya dilalui oleh kendaraan
pribadi dalam jumlah arus yang rendah.
Tata guna lahan sekitar lokasi didominasi pemukiman padat yang terbentuk di
sekitar tepi pantai dan berkembang mengikuti ketersediaan akses jalan di area
tersebut. Sedangkan untuk lahan pertanian cenderung berada di di bagian barat
daya dan tenggara dari area pemukiman tersebut.
III - 32
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 33
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 34
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 3.22. Lokasi Alternatif Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal di Desa Mlaten
III - 35
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Usulan lokasi alternatif pertama dari penentuan Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan adalah di Desa
Kapasan Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan. Secara administratif usulan
lokasi alternatif ini terletak pada koordinat 7°40'43.43"S 113° 4'12.57"E. Ruas jalan
untuk menuju lokasi saat ini masih berupa jalan lokal yang hanya dilalui oleh
kendaraan pribadi dalam jumlah arus yang rendah.
Tata guna lahan sekitar lokasi didominasi oleh lahan kosong namun pemukiman
juga cenderung terbentuk di sekitar tepi pantai meskipun tidak serapat pemukiman
pada laternatid lokasi di Desa Mlaten.
III - 36
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 37
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 3.24. Lokasi Alternatif Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal di Desa Kapasan
III - 38
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dari gambar di atas dapat diketaui mengenai berbagai lokasi alternatif Studi
Kelayakan (Feasibility Study) Pelabuhan Pengumpan Lokal di Kabupaten Pasuruan
baik di Desa Watuprapat, Desa Mlaten dan Desa Kapasan. Dari berbagai alternatif
tersebut nantinya akan dipilih lokasi alternatif terbaik untuk lokasi rencana
pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal untuk Kabupaten Pasuruan.
Sebelum melakukan analisa lebih lanjut pada Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan, terlebih dahulu
perlu dilakukan identifikasi terhadap jaringan jalan yang diperkirakan terpengaruh
III - 39
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
oleh lokasi alternatif pelabuhan pengumpan lokal. Jaringan jalan tersebut meliputi
berbagai ruas jalan dan persimpangan di sekitar kawasan studi.
Hasil pengumpulan data berdasarkan survei di lapangan adalah hasil dari survei
inventarisasi jalan dan simpang. Dari survei ini diperoleh data mengenai geometrik
jalan, tata guna lahan di sekitarnya dan lain sebagainya serta dapat diketahui ruas
jalan utama yang akan menjadi akses ke masing – masing lokasi alternatif pada
Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di
Kabupaten Pasuruan. Adapun batasan-batasan jaringan jalan yang terdampak :
a. Akses jalan dan simpang yang menuju ke ke masing – masing lokasi alternatif
pelabuhan pengumpan lokal di Kabupaten Pasuruan;
b. Akses – akses menuju ke masing – masing lokasi alternatif pelabuhan
pengumpan lokal di Kabupaten Pasuruan seperti simpang dan u-turn.
Lingkup studi jaringan jalan (kawasan studi) menggunakan dasar kawasan terbatas
pada ruas jalan dan simpang yang terkena dampak langsung dari masing – masing
lokasi alternatif pada Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pelabuhan Pengumpan
Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan seperti penjelasan pada gambar yang
terdapat di bawah ini.
III - 40
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Lebih jelasnya mengenai berbagai ruas jalan dan simpang yang terkena dampak
dari masing – masing lokasi alternatif pada Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan adalah sebagai
berikut:
Kondisi dari ruas Jalan Sedarum - Kedawang berdasarkan hasil survei inventarisasi
di lapangan didapatkan data sebagai berikut:
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 4 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1,5 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Rendah
III - 41
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Sedarum - Kedawang dapat
dilihat pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 42
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 43
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kondisi dari ruas Jalan Sedarum - Wotgalih berdasarkan hasil survei inventarisasi di
lapangan didapatkan data sebagai berikut:
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 5 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1,5 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Medium
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Sedarum - Wotgalih dapat dilihat
pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 44
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 45
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 46
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
3. Ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo (Kaki Barat
Simpang 4 Pos Polisi Sedarum)
Kondisi dari ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo berdasarkan
hasil survei inventarisasi di lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Arteri
Status Jalan : Jalan Nasional
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 11 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 4 meter untuk sisi utara dan 3 meter untuk sisi selatan
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Medium
Tabel 3.6. Kapasitas Ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo
Nama Faktor Koreksi Kapasitas
Arah
Segmen Co FCw FCsp FCsf FCcs (C)
Jl. Bts. Kota Pasuruan 3000 0,83 1,00 1,00 1,00 2503
Pasuruan -
Bts. Kab. Probolinggo 3000 0,83 1,00 1,00 1,00 2503
Probolinggo
Sumber : Hasil Analisa
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab.
Probolinggo dapat dilihat pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 47
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 3.29. Visualisasi Ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo
III - 48
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 3.30. Kondisi Eksisting Ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo
III - 49
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
4. Ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo (Kaki Timur
Simpang 4 Pos Polisi Sedarum)
Kondisi dari ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo berdasarkan
hasil survei inventarisasi di lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Arteri
Status Jalan : Jalan Nasional
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 11 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 4 meter untuk sisi utara dan 3 meter untuk sisi selatan
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Medium
Tabel 3.7. Kapasitas Ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo
Nama Faktor Koreksi Kapasitas
Arah
Segmen Co FCw FCsp FCsf FCcs (C)
Jl. Bts. Kota Pasuruan 3000 0,83 1,00 1,00 1,00 2503
Pasuruan -
Bts. Kab. Probolinggo 3000 0,83 1,00 1,00 1,00 2503
Probolinggo
Sumber : Hasil Analisa
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab.
Probolinggo dapat dilihat pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 50
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 3.31. Visualisasi Ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo
III - 51
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 3.32. Kondisi Eksisting Ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo
III - 52
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kondisi dari ruas Jalan Sedarum - Kedawang berdasarkan hasil survei inventarisasi
di lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 4 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1,5 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Paving block
Hambatan Samping : Rendah
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Sedarum - Kedawang dapat
dilihat pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 53
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 54
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 55
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kondisi dari ruas Jalan Sedarum - Kedawang berdasarkan hasil survei inventarisasi
di lapangan didapatkan data sebagai berikut:
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 4 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1,5 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Rendah
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Sedarum - Kedawang dapat
dilihat pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 56
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 57
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 58
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kondisi dari ruas Jalan Sedarum - Kedawang berdasarkan hasil survei inventarisasi
di lapangan didapatkan data sebagai berikut:
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 4 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1,5 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Rendah
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Sedarum - Kedawang dapat
dilihat pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 59
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 60
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 61
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kondisi dari ruas Jalan Sedarum - Kedawang berdasarkan hasil survei inventarisasi
di lapangan didapatkan data sebagai berikut:
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 4 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1,5 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Paving Block
Hambatan Samping : Rendah
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Sedarum - Kedawang dapat
dilihat pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 62
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 63
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 64
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kondisi dari ruas Jalan Kedawang - Kapasan berdasarkan hasil survei inventarisasi
di lapangan didapatkan data sebagai berikut:
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 4 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Rendah
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Kedawang - Kapasan dapat
dilihat pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 65
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 66
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 67
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kondisi dari ruas Jalan Mlaten - Kedawang berdasarkan hasil survei inventarisasi di
lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 4 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1,5 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Rendah
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Mlaten - Kedawang dapat dilihat
pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 68
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 69
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 70
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
11. Ruas Jalan Kapasan - Kedundung Watuprapat (Kaki Barat Simpang 3 SDN
Watuprapat)
Kondisi dari ruas Jalan Kapasan - Kedundung Watuprapat berdasarkan hasil survei
inventarisasi di lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 4 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Belum ada perkerasan
Hambatan Samping : Rendah
III - 71
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 72
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 73
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kondisi dari ruas Jalan Kapasan - Kedundung Watuprapat berdasarkan hasil survei
inventarisasi di lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 4 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Belum ada perkerasan
Hambatan Samping : Rendah
III - 74
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 75
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 76
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
13. Ruas Jalan Waru - Watuprapat (Kaki Selatan Simpang 3 SDN Watuprapat)
Kondisi dari ruas Jalan Waru - Watuprapat berdasarkan hasil survei inventarisasi di
lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 3 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Belum ada perkerasan
Hambatan Samping : Rendah
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Waru - Watuprapat dapat dilihat
pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 77
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 78
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 79
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
14. Ruas Jalan Nguling - Mlaten (Kaki Utara Simpang 3 Pasar Mlaten)
Kondisi dari ruas Jalan Nguling - Mlaten berdasarkan hasil survei inventarisasi di
lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 5 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1,5 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Rendah
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Nguling - Mlaten dapat dilihat
pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 80
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 81
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 82
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
15. Ruas Jalan Nguling - Mlaten (Kaki Selatan Simpang 3 Pasar Mlaten)
Kondisi dari ruas Jalan Nguling - Mlaten berdasarkan hasil survei inventarisasi di
lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 5 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1,5 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Rendah
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Nguling - Mlaten dapat dilihat
pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 83
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 84
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 85
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
16. Ruas Jalan Mlaten - Kedawang (Kaki Barat Simpang 3 Pasar Mlaten)
Kondisi dari ruas Jalan Mlaten - Kedawang berdasarkan hasil survei inventarisasi di
lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 4 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1,5 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Rendah
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Mlaten - Kedawang dapat dilihat
pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 86
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 87
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 88
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
17. Ruas Jalan Nguling - Mlaten (Kaki Selatan Simpang 3 Akses Wisata
Mangrove)
Kondisi dari ruas Jalan Nguling - Mlaten berdasarkan hasil survei inventarisasi di
lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 5 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1,5 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Rendah
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Nguling - Mlaten dapat dilihat
pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 89
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 90
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 91
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
18. Ruas Jalan Mlaten - Penunggul (Kaki Timur Simpang 3 Akses Wisata
Mangrove)
Kondisi dari ruas Jalan Mlaten - Penunggul berdasarkan hasil survei inventarisasi di
lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 3 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 0,8 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Rendah
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Mlaten - Penunggul dapat dilihat
pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 92
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 93
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 94
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
19. Ruas Jalan Nguling - Mlaten (Kaki Utara Simpang 4 Pasar Nguling)
Kondisi dari ruas Jalan Nguling - Mlaten berdasarkan hasil survei inventarisasi di
lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 5 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1,5 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Rendah
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Nguling - Mlaten dapat dilihat
pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 95
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
19. Ruas Jalan Nguling - Mlaten (Kaki Utara Simpang 4 Pasar Nguling)
Kondisi dari ruas Jalan Nguling - Mlaten berdasarkan hasil survei inventarisasi di
lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 5 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1,5 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Rendah
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Nguling - Mlaten dapat dilihat
pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 95
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 96
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 97
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
20. Ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo (Kaki Barat
Simpang 4 Pasar Nguling)
Kondisi dari ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo berdasarkan
hasil survei inventarisasi di lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Arteri
Status Jalan : Jalan Nasional
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 11 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 4 meter untuk sisi utara dan 3 meter untuk sisi selatan
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Medium
Tabel 3.23. Kapasitas Ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo
Nama Faktor Koreksi Kapasitas
Arah
Segmen Co FCw FCsp FCsf FCcs (C)
Jl. Bts. Kota Pasuruan 3000 0,83 1,00 1,00 1,00 2503
Pasuruan -
Bts. Kab. Probolinggo 3000 0,83 1,00 1,00 1,00 2503
Probolinggo
Sumber : Hasil Analisa
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab.
Probolinggo dapat dilihat pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 98
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 3.63. Visualisasi Ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo
III - 99
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 3.64. Kondisi Eksisting Ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo
III - 100
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
21. Ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo (Kaki Timur
Simpang 4 Pasar Nguling)
Kondisi dari ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo berdasarkan
hasil survei inventarisasi di lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Arteri
Status Jalan : Jalan Nasional
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 11 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 4 meter untuk sisi utara dan 3 meter untuk sisi selatan
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Medium
Tabel 3.24. Kapasitas Ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo
Nama Faktor Koreksi Kapasitas
Arah
Segmen Co FCw FCsp FCsf FCcs (C)
Jl. Bts. Kota Pasuruan 3000 0,83 1,00 1,00 1,00 2503
Pasuruan -
Bts. Kab. Probolinggo 3000 0,83 1,00 1,00 1,00 2503
Probolinggo
Sumber : Hasil Analisa
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab.
Probolinggo dapat dilihat pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 101
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 3.65. Visualisasi Ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo
III - 102
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 3.66. Kondisi Eksisting Ruas Jalan Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Probolinggo
III - 103
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
22. Ruas Jalan Nguling - Watestani (Kaki Selatan Simpang 4 Pasar Nguling)
Kondisi dari ruas Jalan Nguling - Watestani berdasarkan hasil survei inventarisasi di
lapangan didapatkan data sebagai berikut :
Fungsi Jalan : Jalan Kolektor
Status Jalan : Jalan Kabupaten
Tipe Jalan : 2/2 UD
Lebar Jalan : 4 meter;
Jumlah Lajur :2
Jumlah Jalur :2
Bahu Kiri / Kanan : 1 meter untuk masing – masing sisi
Kondisi Jalan : Baik
Jenis Perkerasan : Fleksibel – Hotmix
Hambatan Samping : Medium
Lebih jelasnya mengenai visualisasi dari ruas Jalan Nguling - Watestani dapat dilihat
pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 104
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 105
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 106
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Simpang 4 Pos Polisi Sedarum merupakan simpang yang terdampak langsung dari
lokasi alternatif perencanaan pelabuhan pengumpan lokal di Kecamatan Nguling
Kabupaten Pasuruan pada Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pelabuhan
Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan. Secara astronomis simpang
ini terletak pada koordinat 7°42'57.9"S 113°03'38.9"E. Simpang 4 Pos Polisi
Sedarum memiliki tipe pengendalian prioritas (tidak bersinyal). Lebih jelasnya
mengenai data pendekatan Simpang 4 Pos Polisi Sedarum dapat dilihat pada tabel
seperti yang terdapat di bawah ini.
Kondisi visualisasi dari Simpang 4 Pos Polisi Sedarum dapat dilihat pada gambar
seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 107
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 108
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 109
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Simpang 3 TPST Nguling Indah merupakan simpang yang terdampak langsung dari
lokasi alternatif perencanaan pelabuhan pengumpan lokal di Kecamatan Nguling
Kabupaten Pasuruan pada Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pelabuhan
Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan. Secara astronomis simpang
ini terletak pada koordinat 7°41'53.9"S 113°04'15.0"E. Simpang 3 TPST Nguling
Indah memiliki tipe pengendalian uncontrolled (tidak bersinyal dan tanpa
pengendalian). Lebih jelasnya mengenai data pendekatan Simpang 3 TPST Nguling
Indah dapat dilihat pada tabel seperti yang terdapat di bawah ini.
Kondisi visualisasi dari Simpang 3 TPST Nguling Indah dapat dilihat pada gambar
seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 110
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 111
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 112
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kondisi visualisasi dari Simpang 3 Kedawang dapat dilihat pada gambar seperti
yang terdapat di bawah ini.
III - 113
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 114
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 115
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kondisi visualisasi dari Simpang 3 SDN Watuprapat dapat dilihat pada gambar
seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 116
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 117
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 118
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Simpang 3 Pasar Mlaten merupakan simpang yang terdampak langsung dari lokasi
alternatif perencanaan pelabuhan pengumpan lokal di Kecamatan Nguling
Kabupaten Pasuruan pada Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pelabuhan
Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan. Secara astronomis simpang
ini terletak pada koordinat 7°42'06.8"S 113°05'05.3"E. Simpang 3 Pasar Mlaten
memiliki tipe pengendalian uncontrolled (tidak bersinyal dan tanpa pengendalian).
Lebih jelasnya mengenai data pendekatan Simpang 3 Pasar Mlaten dapat dilihat
pada tabel seperti yang terdapat di bawah ini.
Kondisi visualisasi dari Simpang 3 Pasar Mlaten dapat dilihat pada gambar seperti
yang terdapat di bawah ini.
III - 119
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 120
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 121
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kondisi visualisasi dari Simpang 3 Akses Wisata Mangrove dapat dilihat pada
gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 122
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 123
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 124
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kondisi visualisasi dari Simpang 4 Stager Pasar Nguling dapat dilihat pada gambar
seperti yang terdapat di bawah ini.
III - 125
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 126
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
III - 127
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dari berbagai gambar di atas dapat kita ketahui mengenai ruas jalan dan simpang
yang terkena dampak dari masing – masing lokasi alternatif pada Studi Kelayakan
(Feasibility Study) Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten
Pasuruan. Ruas jalan dan simpang tersebut merupakan jaringan jalan menuju ke
lokasi, sehingga perlu diantisipasi apabila telah diperoleh lokas alternatif terpilih dari
Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di
Kabupaten Pasuruan.
III - 128
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 1
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 2
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 3
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
g) Pasal 76
1) Rencana Induk Pelabuhan serta Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah
Lingkungan Kepentingan Pelabuhan untuk pelabuhan laut ditetapkan
oleh:
a. Menteri untuk pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul setelah
mendapat rekomendasi dari gubernur dan bupati/walikota akan
kesesuaian dengan tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota;
dan
b. Gubernur atau bupati/walikota untuk pelabuhan pengumpan.
2) Rencana Induk Pelabuhan serta Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah
Lingkungan Kepentingan Pelabuhan untuk pelabuhan sungai dan
danau ditetapkan oleh bupati/walikota.
h) Pasal 96
1) Pembangunan pelabuhan laut dilaksanakan berdasarkan izin dari:
a. Menteri untuk pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul; dan
b. Gubernur atau bupati/walikota untuk pelabuhan pengumpan.
2) Pembangunan pelabuhan laut sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus memenuhi persyaratan teknis kepelabuhanan, kelestarian
lingkungan, dan memperhatikan keterpaduan intradan antar moda
transportasi.
IV - 4
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 5
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 6
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Terkait beberapa aspek teoritis untuk Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pelabuhan
Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan seperti penjelasan di bawah
ini.
a. Pelabuhan
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya
dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
IV - 7
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
ekonomi yang di pergunakan sebagai tempat kapal sandar, berlabuh, naik turun
penumpang dan bongkar muat barang dan di lengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan
intra dan antarmoda transportasi (Feri Setiawan, et all, 2016).
IV - 8
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
b. Perusahaan Pelayaran
Menurut Suwarno (2011), pelayaran dilihat dari kegiatannya ada dua macam, yaitu:
1. Pelayaraan niaga (shipping Business,commercial shipping atau merchant
marine) adalah usaha jasa dalam bidang penyediaan ruangan pada angkutan air
atau angkutan laut untuk kepentingan mengangkut muatan penumpang dan
barang dagangan dari suatu pelabuhan asal (muat) ke pelabuhan tujuan
(bongkar), baik didalam negeri (interinsulair) maupun luar negeri (ocean going
shipping).
IV - 9
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
2. Pelayaran bukan niaga, yaitu : pelayaran angkatan perang, pelayaran dinas pos,
pelayaran dinas penambang, pelayaran penjagaan pantai, pelayaran hidrografi,
dan sebagainya.
Bagi dunia perdagangan, baik dalam negeri maupun luar negeri, lebih-lebih pada era
ekonomi global sekarang ini, maka peranan pelayaran niaga menduduki peranan
sangat penting dan strategis. Hampir semua angkutan barang ekspor dan import
oleh para penjual dan pembeli cenderung lebih sering menggunakan jasa angkutan
laut, dengan alasan:
1. Kapasitas mengangkut kapal laut lebih besar dari pada sarana lainnya.
2. Biaya bongkar muat di pelabuhan relative lebih rendah.
3. Biaya angkutan berupa uang tambang (freight) perunit lebih murah karena
dalam jumlah banyak.
Dengan demikian peluang angkutan laut Indonesia untuk berkembang cukup besar
seiring dengan besar volume eksport-import dari dan ke Indonesia sesuai
perkembangan perdagangan yang terjadi. Jumlah muatan ekspor dan import yang
dapat diangkut kapal-kapal asing. Sungguh merupakan peluang sangat besar bagi
perusahaan pelayaran nasional Indonesia.
Perusahaan pelayaran adalah badan usaha milik Negara atau swasta, berbentuk
perusahaan Negara persero, Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Comanditer (CV),
dan lain-lain yang melakukan usaha jasa dalam bidang penyediaan ruangan kapal
laut untuk kepentingan mengangkut muatan penumpang (orang/dagangan) dari
suatu pelabuhan asal (muat) kepelabuhan tujuan (bongkar), baik di dalam negeri
(interinsuler) maupun luar negeri (ocean going shipping).
Manfaat industri jasa perusahaan pelayaran sebagai jasa transportasi laut atau
shipping industri sebagai berikut:
1. Place utility, yaitu barang menjadi lebih bermanfaat setelah dipindahkan
ketempat lain.
2. Time utility, yaitu yang saat ini belum bermanfaat sekarang menjadi lebih
bermanfaat.
IV - 10
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Menurut Suwarno (2011), jasa pelayaran adalah mencakup segala sesuatu yang
berkaitan dengan jasa angkutan laut, baik angkutan penumpang maupun angkutan
barang. Jasa pelayaran sendiri ditentukan berdasarkan beberapa macam tipe yaitu:
1. Pelayaran Tetap (Liner Service) : pelayaran yang dijalankan secara tetap dan
teratur, baik dalam hal keberangkatan maupun kedatangan di pelabuhan, trayek
yang dijalani, tarif angkutan dan syarat-syarat perjanjian pengangkutan.
Keuntungan pelayaran jenis ini adalah memenuhi kebutuhan bagi cargo owner,
mempunyai carrier yang tetap dan lebih mudah diramalkan dan diadakan
preplanning dan Voyage Calculation. Sedangkan kerugiannya adalah
membutuhkan organisasi yang lebih kompleks, harus ada balanced trade
terutama untuk liner container, dan Dibutuhkan jumlah armada yang besar.
2. Pelayaran Tidak Tetap (Tramper) : Pelayaran tidak tetap merupakan pelayaran
yang tidak terikat oleh ketentuan formal apapun yang baik menyangkut wilayah
operasi, trayek yang dijalani, tarif yang berlaku, maupun persyaratan dan
ketentuan perjanjian pengangkutan. Keuntungan pelayaran jenis ini adalah kapal
hanya menyinggahi pelabuhan yang mempunyai prospek muatan cukup,
pelabuhan yang disinggahi kurang, tetapi muatan yang diangkut cukup banyak,
dan struktur organisasi sederhana. Sementara kerugiannya adalah tidak
mempunyai cargo owner yang tetap, dan ada kemungkinan berlayar dalam
keadaan kosong menuju satu pelabuhan muat.
3. Pelayaran feeder (pengumpan) : Pelayaran yang menggunakan kapal container
dengan ukuran dan kapasitas lebih kecil, antara 600-800 TEUS melayari jalur
pelabuhan pegumpul (HUB port) ke pelabuhan pengumpan (SPOKE port) atau
sebaliknya.
IV - 11
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
2. Kapal Tanker
Jenis dari kapal tanker yang berfungsi untuk mengangkut minyak. Terdapat 2
jenis kapal tanker pengangkut minyak, yaitu kapal tanker pengangkut minyak
matang/halus dan kapal tanker pengangkut minyak mentah.
IV - 12
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 13
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
5. Kapal Kontainer
Kapal Kontainer adalah kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti
kemas yang standar. Memiliki rongga (cells) untuk menyimpan peti kemas
ukuran standar
IV - 14
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 4.8. Kapal Pengangkut Barang Berat (Heavy Lift Cargo Transporter)
IV - 15
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 16
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
3. Imigrasi (Immigration)
Direktorat Imigrasi adalah badan yang berada di bawah Departemen
Kehakiman. Dipelabuhan, instansi ini mempunyai tugas untuk:
a. Mengawasi keluar masuknya oang sesuai ketentuan dari keimigrasian.
b. Memeriksa penumpang dan awak kapal, dalam hal penumpang asing yang
IV - 17
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
e. Macam-Macam Dokumen
Dokumen-dokumen umum yang biasanya digunakan dalam penyelenggaraan
kegiatan keagenan ada beberapa hal yaitu sebagai berikut:
1. Permintaan Pelayanan Kapal dan Barang (PPKB)
PPKB adalah yang di dalamnya berisi pemerintah jasa pandu, tunda dan jasa
tambat.
2. Notice Of Readiness
Yaitu Surat pemberitahuan dari Nahkoda kepada penyewa kapal, yang
menyatakan bahwa kapal siap mulai pembongkaran / pemuatan
3. Laporan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal (LK3)
IV - 18
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Yaitu laporan kedatangan dan keberangkatan kapal yang di buat oleh agen dan
di tanda tangani oleh kapten.
4. Ship document list
Adalah daftar dokumen yang berada di atas kapal. Dokumen-dokumen tersebut
diantaranya:
a. Loading Document
Loading Document adalah dokumen yang berisi tentang seluruh
kegiatan pemuatan dia atas kapal.
1) Statement of Fact
Statement of Fact adalah surat pernyataan yang dibuat berdasarkan
data nyata diatas kapal
2) Time Sheet
Time Sheet adalah laporan rincian proses pemuatan yang dibuat
oleh Foreman yang berkoordinasi dengan Boarding Agent
3) Stowage Plan
Stowage Plan adalah rencana pemuatan yang dibuat oleh kapal
yang kemudian diterapkan oleh Foreman.
4) Shipping Order
Shipping Order adalah dokumen yang berisi data exporter dan
importer beserta jumlah muatanya.
5) Cargo Manifest
Cargo Manifest adalah dokumen yang berisi data yang hamper
sama dengan Shipping Order tapi berdasarkan B/L ditanda tangani oleh
Agen.
b. Surat Persetujuan Berlayar (SPB)
SPB (Surat Persetujuan Berlayar) adalah surat yang dikeluarkan KSOP
(Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan) yang menerangkan bahwa
kapal sudah diijinkan berlayar kembali setelah kapal selesai melakukan
Cleareance Out. Dokumen-dokumen tersebut merupakan dokumen yang
sering diurus oleh agen untuk syarat pengurus cleareance kapal.
IV - 19
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 20
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Syahbandar memerlukan data yang diperoleh dari Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yaitu Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) yang merupakan badan khusus
untuk melakukan pengawasan terhadap angkutan laut (kapal) dalam
kontruksi dan kelengkapan kapal agar syahbandar dapat mengeluarkan
surat-surat atau dokumen dokumen yang akan digunakan angkutan laut untuk
melakukan pelayaran . Berkas permohonan penerbitan Surat Persetujuan
Berlayar (Port Clearance) diserahkan kepada Syahbandar setelah semua
kegiatan di atas kapal selesai dan kapal siap untuk berlayar yang
dinyatakan dalam surat pernyataan kesiapan kapal berangkat dari Nakhoda
(Master Sailing Declaration). Setelah permohonan diajukan Syahbandar
melakukan pemeriksaan kelengkapan dan validitas dari surat dan dokumen
kapal.
IV - 21
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 22
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 23
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 24
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 25
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
10) Jangan kurangi muatan di steered axle dengan menempatkan muatan terlalu
jauh ke belakang.
11) Jangan jalankan kendaraan dengan setiap bagian muatan tidak tertahan.
12) Jangan naiki kendaraan atau muatan kecuali kalau sangat penting dan alat
akses yang aman.
13) Jangan ambil setiap kesempatan, ada hal-hal yang lebih baik untuk dilakukan
daripada mengalami kecelakaan.
k. Jaringan Lintas
Penetapan jaringan lintas dilakukan dengan memilih ruas jalan yang layak dilalui
oleh kendaraan barang dengan pertimbangan:
1) Terletak di jaringan lintas angkutan barang
Terletak pada ruas jalan di wilayah timur Kabupaten Pasuruan yang menjadi
jaringan lintas angkutan barang dalam pergerakan dan distribusi barang
keluar masuk maupun hanya melintas.
2) Kendaraan barang
Kendaraan barang yang direncanakan akan mempergunakan jaringan lintas
ini adalah kendaraan barang berkapasitas besar jenis truk dan kendaraan
angkutan barang berkapasitas kecil seperti pick up serta kendaraan angkutan
barang sesuai dengan dimensi dan jenis kendaraan yang ada di wilayah
studi.
3) Kelas jalan
Berdasarkan kendaraan yang direncanakan mempergunakan jaringan lintas
tersebut, maka kelas jalan minimal adalah kelas jalan III.
l. Pengembangan Model
Model transportasi adalah simulasi untuk mempresentasikan keadaan yang
sesungguhnya dan kemungkinan yang akan terjadi terhadap sistem transportasi
masa yang akan datang (Morlok, 1978). Salah satu metode permodelan transportasi
adalah four step model pada gambar di bawah ini.
IV - 26
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
2) Distribusi Perjalanan
Tahap ini merupakan tahap yang menghubungkan interaksi antara tata guna
lahan, jaringan transportasi dan arus lalu lintas. Pola sebaran arus lalu lintas
antara zona asal i ke zona tujuan d adalah hasil dari dua hal yang terjadi
secara bersamaan. Distribusi perjalanan pada intinya adalah tahapan untuk
mendapatkan matriks asal-tujuan yang akan digunakan dalam proses
selanjutnya.
IV - 27
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
3) Pemilihan Moda
Dalam melaksanakan tahapan pemilihan moda, ada dua macam konsep
pendekatan, yaitu Trip End Model dan Trip Interchange Modal Split Model.
Dalam studi ini, dipergunakan konsep pendekatan Trip End Model untuk
membagi total person trip menjadi vehicle trip.
4) Pembebanan Perjalanan
Pembebanan perjalanan bertujuan untuk menentukan jalan yang dilewati oleh
kendaraan berdasarkan asal tujuannya. Setelah proses pembebanan
perjalanan, maka kinerja layanan persimpangan dan ruas jalan dapat
dianalisis.
1. Ruas Jalan
Terkait kinerja ruas jalan terdapat berbagai indikator kinerja mulai dari derajat
kejenuhan, kecepatan serta kepadatan. Lebih jelasnya terkait indikator kinerja di
ruas jalan adalah sebagai berikut:
(a) Derajat Kejenuhan
Untuk mengetahui kinerja ruas jalan maka perlu dilakukan perhitungan besaran
derajat kejenuhan ruas jalan. Derajat Kejenuhan merupakan perbandingan arus total
lalu lintas yang melewati suatu ruas jalan dengan kapasitas jalan ruas jalan tersebut.
Derajat Kejenuhan ruas jalan dinyatakan dengan rumus berikut :
DS = Q/C ………………………………………………………………Rumus IV.1
IV - 28
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Mana:
DS = Derajat kejenuhan
Q = Arus total lalu lintas (smp/jam)
C = Kapasitas jalan (smp/jam)
Nilai arus lalu lintas (Q) dihitung berdasarkan hasil survei pencacahan lalu lintas di
ruas jalan, dimana masing-masing tipe kendaraan dikalikan dengan nilai ekivalen
mobil penumpang (emp). Besaran emp untuk berbagai tipe kendaraan, sebagai
fungsi tipe jalan, tipe alinyemen dan arus lalu lintas.
IV - 29
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
1. Kapasitas Dasar
Merupakan kapasitas yang berlaku untuk jalan kota untuk tipe jalan sebagai berikut :
2 lajur 2 arah ( 2/2 ), 4 lajur 2 arah ( 4/2 ), dan 1-3 lajur 1 arah ( 1-3/1 ) dengan nilai-
nilai sebagai berikut :
Tabel 4.1. Nilai Kapasitas Dasar
IV - 30
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Keterangan :
Sedikit : Rintangan ada tetapi lebih kecil dari satu setiap 500 meter
Banyak : Rata-rata rintangan setiap 500 meter
IV - 31
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Samping FCsf
Lebar Bahu Ws
< 0.5 1.0 1.5 > 2.0
VL 0.96 0.98 1.01 1.03
L 0.94 0.97 1.00 1.02
4/2D M 0.92 0.95 0.98 1.00
H 0.88 0.92 0.95 0.98
VH 0.84 0.88 0.92 0.96
VL 0.96 0.99 1.01 1.03
L 0.94 0.97 1.00 1.02
4 / 2 UD M 0.92 0.95 0.98 1.00
H 0.87 0.91 0.94 0.98
VH 0.80 0.86 0.90 0.95
VL 0.94 0.96 0.99 1.01
2 / 2 UD
L 0.92 0.94 0.97 1.00
Atau
M 0.89 0.92 0.95 0.98
Jalan
H 0.82 0.86 0.90 0.95
Satu arah
VH 0.73 0.79 0.85 0.91
Sumber : MKJI,1997
b) Faktor Penyesuaian (FCsf) Untuk Jalan Dengan Kerb
Tabel 4.6. Penyesuaian Untuk Jalan Dengan Kerb
Faktor penyesuaian untuk hambatan
Kelas samping
Tipe Jalan Hambatan Jarak : kerb - penghalang FCsf
Samping Jarak : kerb - penghalang Wk
< 0.5 1.0 1.5 > 2.0
VL 0.95 0.97 0.99 1.01
L 0.94 0.96 0.98 1
4/2D M 0.91 0.93 0.95 0.98
H 0.86 0.89 0.92 0.95
VH 0.81 0.85 0.88 0.92
4 / 2 UD VL 0.95 0.97 0.99 1.01
IV - 32
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Sumber : MKJI,1997
IV - 33
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Sumber : MKJI,1997
Tabel 4.9. Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas (FVw)
IV - 34
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tabel 4.10. Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Akibat Hambatan Samping (FFVsf)
Tabel 4.11. Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Akibat Ukuran Kota (FFVcs)
Sumber : MKJI,1997
(c) Kecepatan
Kecepatan ruas jalan pada keadaan lalu lintas, hambatan samping dan kondisi
geometrik lapangan yang ada, dihitung dengan cara sebagai berikut :
Masukkan nilai Derajat Kejenuhan pada sumbu horisontal (X) pada gambar di
bawah ini;
Buat garis sejajar dengan sumbu vertikal (Y) dari titik ini sampai memotong
tingkatan kecepatan arus bebas (FV);
IV - 35
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Buat garis horisontal dengan sumbu (X) sampai memotong sumbu vertikal (Y)
pada bagian sebelah kiri gambar dan baca nilai untuk kecepatan kendaraan
ringan untuk kendaraan ringan pada kondisi yang dianalisa.
Gambar 4.12. Kecepatan Sebagai Fungsi dari Derajat Kejenuhan Pada Jalan 2/2
UD
Gambar 4.13. Kecepatan Sebagai Fungsi dari Derajat Kejenuhan Pada Jalan
Banyak Lajur Satu Arah
IV - 36
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 37
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 38
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Sumber : MKJI,1997
IV - 39
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 40
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dimana :
QTOT = Arus total (smp/jam)
C = Kapasitas (smp/jam)
(c) Tundaan
Tundaan-tundaan yang terjadi simpang tidak bersinyal adalah sebagai berikut:
1. Tundaan lalu lintas simpang (DT I) adalah tundaan lalu lintas, rata-rata untuk
semua kendaraan bermotor yang masuk simpang, ditentukan dari kurva
empiris antara DT dan DS;
2. Tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA) adalah tundaan lalu lintas rata-rata
semua kendaraan bermotor yang masuk persimpangan dari jalan utama,
ditentukan dari kurva empiris antara DTMA dan DS
3. Tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI), dihitung dengan rumus berikut:
DTMI = (QTOT x DTI – QMA x DTMA) / QMI
4. Tundaan geometrik simpang (DG) adalah tundaan geometrik rata-rata
seluruh kendaraan bermotor yang masuk simpang, dihitung dengan rumus
berikut:
Untuk DS < 1,0
DG = (1 - DS) × (PT × 6 + (1 - PT) × 3) + DS × 4 ……………………Rumus IV.6
IV - 41
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
3. Simpang Bersinyal
Berikut rumusan terkait perhitungan simpang bersinyal berdasarkan metode MKJI
(1997).
(a) Arus simpang
Arus simpang (Q) untuk setiap gerakan dikonversikan dari kendaraan per jam
menjadi satuan mobil penumpang (smp) per jam dengan menggunakan ekivalen
IV - 42
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Rasio Kendaraan tak bermotor pada simpang ini diperhitungkan sebagai berikut:
IV - 43
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Keterangan :
LEV dan LAV= Jarak dari garis henti ke titik konflik untukmasing-masing
kendaraan yang bergerak maju atau meninggalkan
IEV = Panjang kendaraan yang berangkat (m)
VEV, VAV = Kecepatan masing-masing kendaraan yang berangkat dan yang
datang (m/det)
Keterangan :
LTI = waktu hilang (detik)
IG = waktu antar hijau (detik)
c = waktu siklus (detik)
g = waktu hijau (detik)
IV - 44
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dimana :
S = Arus jenuh (smp/jam)
SO = Arus jenuh dasar (smp/jam)
FCS= Faktor penyesuaian ukuran kota
FSF= Faktor penyesuaian hambatan samping
FG = Faktor penyesuaian kelandaian
FP = Faktor penyesuaian parkir
FRT= Faktor penyesuaian belok kanan
FLT= Faktor penyesuaian belok kiri
We = Lebar efektif pendekat
IV - 45
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dimana :
cua = waktu siklus sebelum penyesuaian sinyal (detik)
LTI = waktu hilang total per siklus (detik)
IFR = rasio arus simpang (FRcrit)
(j) Kapasitas
Kapasitas adalah arus simpang maksimum yang dipertahankan untuk melewati
suatu pendekat. Rumus matematis sebagai berikut:
C = S x g/c ………………………….…………......……Rumus IV.13
Dimana :
C = kapasitas (smp/jam)
S = Arus jenuh (smp/jam)
G = waktu hijau (detik)
c = waktu siklus yang ditentukan (detik)
IV - 46
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dimana :
DS = derajat kejenuhan
Gr = rasio hijau
c = waktu siklus (detik)
C = kapasitas (smp/jam) = arus jenuh kali rasio hijau (S x GR)
Q = arus simpang pada pendekat tersebut (smp/detik)
Panjang antrian (QL) diperoleh dari perkalian (NQ) dengan luas rata-rata yang
dipergunakan per smp (20 m2) dan pembagian dengan lebar masuk
…………………………….....……Rumus IV.15
Kendaraan terhenti
Angka henti (NS) adalah jumlah berhenti rata-rata per kendaraan (termasuk
berhenti terulang dalam antrian) sebelum melewati suatu simpang
………………………......………...…Rumus IV.16
Dimana
NQ= Jumlah rata-rata antrian smp
Q = Arus simpang pada pendekat tersebut (smp/detik)
c = waktu siklus (detik)
(l) Tundaan
Tundaan (delay) merupakan waktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk melalui
simpang apabila dibandingkan dengan lintasan tanpa adanya simpang
Dj = DTj+ DGj………………………......…………….…Rumus IV.17
Tundaan pada suatu simoang dapat terjadi karena 2 hal yaitu tundaan simpang
(DT) karena interaksi simpang dengan gerakan lainnya pada suatu simpang
………………......………Rumus IV.18
Dimana
c = waktu siklus (detik)
C = kapasita (smp/jam)
IV - 47
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
GR = rasio hijau
DS = derajat kejenuhan
Tundaan geometrik (DG) kerana perlambatan dan percepatan saat membelok pada
suatu simpang dan atau berhenti karena lampu merah
DG = (1-PSV) x PT x 6 + (PSV x 4) ……………………Rumus IV.19
Dimana :
PSV = rasio kendaraan berhenti pada pendekat
PT = rasio kendaraan berbelok pada pendekat
Dimana
DS = derajat kejenuhan
Q = arus simpang (smp/jam)
C = kapasitas (smp/jam)
IV - 48
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tingkat
No Karakteristik-Karakteristik
Pelayanan
1. Arus Stabil dengan volume lalu lintas lebih tinggi
3 C 2. Kecepatan Perjalanan Rata-Rata Turun s/d 60 km/jam
3. Kepadatan lalu lintas sedang
1. Arus Mendekati Tidak Stabil dengan volume lalu lintas
tinggi
4 D
2. Kecepatan Perjalanan Rata-Rata Turun s/d 50 km/jam
3. Kepadatan lalu lintas sedang
1. Arus Tidak Stabil dengan volume lalu lintas mendekati
kapasitas
2. Kecepatan Perjalanan Rata-Rata Sekitar 30 km/jam
5 E
untuk jalan antar kota dan 10 km/jam untuk jalan
perkotaan
3. Kepadatan lalu lintas tinggi karena hambatan internal
1. Arus Tertahan dan terjadi antrian
6 F 2. Kecepatan Perjalanan Rata-Rata 30 km/jam
3. Kepadatan lalu lintas sangat tinggi dan volume rendah
Sumber : Peraturan Menteri Perhubungan No 96 Tahun 2015
IV - 49
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
5. Road Occupancy
Road Occupancy/m² merupakan tingkat penggunaan kendaraan di dalam ruang
untuk lalu lintas berdasarkan hasil perkalian antara kerapatan, proporsi kendaraan,
dan ukuran kendaraan yang kemudian dibagi dengan luasan segmen jalan.
Berikut ini merupakan rumus Road Occupancy/m² :
DIMENSI (M²)
JENIS KENDARAAN UKURAN KENDARAAN
IV - 50
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 51
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
A (i + 1.j) =
Iij = Aij x Pj
Ii =
Keterangan :
Aij = nilai alternatif ke-i pada kriteria ke-j
Xij (min) = niai alternatif ke-i pada kriteria awal minimum ke-j
A(i+1.j) = nilai alternatif ke-i+1 pada kriteria ke-j
o. Analisis Kelayakan
Proses analisa kelayakan ekonomi dilakukan untuk menghitung kelayakan
pembangunan dan pengoperasian Pelabuhan Pengumpan Lokal wilayah timur
Kabupaten Pasuruan dengan membandingkan antara jumlah biaya (cost) terhadap
manfaat (benefit) yang ditimbulkan sepanjang masa perencanaan (time horizon).
Dengan kata lain analisis ekonomi ini dilakukan dengan membentuk arus nilai uang
(cash flow) dari rencana pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal wilayah timur
Kabupaten Pasuruan.
IV - 52
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 53
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Indikator Kelayakan
Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah selisih antara Present Value Benefit dikurangi
dengan Present Value Cost. Hasil NPV dari suatu Proyek yang dikatakan layak
secara finansial adalah yang menghasilkan NPV bernilai positif. Dalam hal ini semua
rencana akan dilaksanakan apabila NPV > 0, atau persamaan di atas memenuhi :
Jika nilai IRR lebih besar dari discount rate yang berlaku, maka proyek mempunyai
keuntungan ekonomi.
IV - 54
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Nilai B/C Nett yang lebih kecil dari 1(satu) menunjukkan investasi yang buruk. Hal
ini menggambarkan bahwa keuntungan yang dipakai pemakai Pelabuhan
Pengumpan Lokal wilayah timur Kabupaten Pasuruan lebih kecil dari biaya investasi
yang diberikan pada proses penanganan atau pembangunan Pelabuhan
Pengumpan Lokal wilayah timur Kabupaten Pasuruan.
IRR adalah suatu nilai dari tingkat suku bunga (discount rate) pada saat sekarang
(present value) dari manfaat/pendapatan investasi sama dengan nilai sekarang
(present value) dari biaya investasi, atau besarnya tingkat bunga saat dimana nilai
NPV = 0. Nilai ini tidak menunjukkan berapa besar tingkat keuntungan dari investasi
tersebut, tetapi jika nilai IRR > discount rate aktual yang diperkirakan akan terjadi
sepanjang masa perencanaan, maka alternatif tersebut layak untuk dilaksanakan.
IV - 55
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 56
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Upah per jam didasarkan pada Upah Dasar dan dihitung untuk 12 golongan
pegawai, yaitu sebagai berikut :
Pekerja;
Pekerja setengah terampil
Pekerja terampil;
Tukang setengah terampil;
Tukang terampil;
Kepala tukang;
Mandor;
Operator alat berat;
Pembantu operator/mekanik;
Supir truk;
Kenek;
Penjaga malam.
IV - 57
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
berlaku. Perhitungan upah per jam UMR adalah merupakan hasil perkalian antara
nilai UMR dengan suatu faktor tertentu.
b) Biaya Peralatan
c) Biaya Material
Unit biaya bahan-bahan lokal diambil dari daftar SK Kepala Daerah setempat
dimana proyek akan dilaksanakan tentang Standar Harga Tertinggi Barang, Bahan
Bangunan dan Upah Tenaga Kerja Edisi Terbaru dan Jurnal Bahan Bangunan,
Konstruksi dan Interior Edisi Terbaru.
Bahan-bahan berupa pasir, gravel, batu belah, batu kali, tanah timbunan dan lime
stone dipergunakan harga hasil survei ke quarry yang diperkirakan akan
dipergunakan dalam proyek dimaksud.
IV - 58
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Harga tanah yang diperhitungkan adalah harga rata-rata dari harga tanah
berdasarkan NJOP rata-rata dan harga pasar atau dapat dituliskan dengan rumusan
sebagai berikut:
IV - 59
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
IV - 60
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V-1
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Namun peran penting transportasi laut, sungai, danau dan penyeberangan dimaksud
tentunya tidak akan terwujud tanpa kehadiran pelabuhan yang berfungsi juga
V-2
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
sebagai titik simpul antara transportasi darat, laut, sungai, danau dan
penyeberangan. Pelabuhan dapat dikatakan sebagai salah satu mata rantai dalam
rangka penyelenggaraan total transport atau berpindahnya barang/penumpang dari
tempat asal ke tujuan akhir yang memerlukan paling tidak 2 (dua) jenis moda
transportasi yang berbeda. Bahkan dalam perkembangan saat ini, pelabuhan dapat
pula dipandang sebagai bagian dari kegiatan logistik yang keberadaannya di suatu
daerah akan menumbuhkembangkan kegiatan perekonomian di daerah tersebut.
V-3
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V-4
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
b. Pelabuhan Pengumpul
Lokasi pelabuhan pengumpul berpedoman pada kriteria teknis sebagai
berikut:
Berada dekat dengan jalur pelayaran nasional kurang dari 50 mil;
Memiliki jarak dengan pelabuhan pengumpul lainnya minimal 50 mil;
Kedalaman kolam pelabuhan mulai -7 sampai dengan -9 mLWS;
Memiliki dermaga dengan kapasitas minimal 3.000 DWT;
Panjang dermaga 120 - 350 m’;
Luas lahan pelabuhan sesuai kebutuhan;
Memiliki peralatan bongkar muat sesuai jenis angkutan barang.
V-5
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V-6
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
1. pelabuhan sungai dan danau yang digunakan untuk melayani angkutan sungai
dan danau; dan/ atau
2. pelabuhan sungai dan danau yang melayani angkutan penyeberangan, hierarki
pelayanannya adalah sebagai berikut:
3. Antar provinsi dan/atau antar negara;
4. Antar kabupaten/ kota dalam 1 (satu) provinsi; dan/ atau
5. Dalam 1 (satu) kabupaten/kota.
Rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP-3-K) merupakan salah
satu instrumen dalam pengendalian pemanfaatan ruang laut yang berada dalam
wewenang pemerintah provinsi. Berbagai isu muncul secara dinamis dalam proses
penyusunan hingga implementasi instrumen perencanaan ini. Melihat pentingnya
fungsi dari instrumen ini, maka setiap elemen yang terlibat di dalamnya diharapkan
mengerti dan paham mengenai proses-proses pengendalian yang dimaksud, tak
terkecuali pelaksana pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang merupakan
kepanjangan tangan dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut di daerah.
V-7
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
amanah dari Pasal 7 ayat (3) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Oleh karena itu upaya tindak
lanjut penyusunan RZWP-3-K perlu menjadi fokus Pemerintah Daerah Provinsi, agar
kepastian dan legalitas pengelolaan WP-3-K segera tercipta sehingga rencana
investasi, infrastruktur dan lain sebagainya menjadi jelas secara hukum.
Rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP-3-K) wilayah Provinsi
Jawa Timur diatur oleh Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018
tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K)
Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 – 2038 yang dimana di dalamnya
termasuk bahasan pada Kabupaten Pasuruan sebagai wilayah studi dalam kajian
ini.
RZWP-3-K berlaku selama 20 (dua puluh) tahun dan dapat ditinjau kembali setiap 5
(lima) tahun sekali. Peninjauan kembali RZWP-3-K dapat dilakukan lebih dari 1
(satu) kali dalam 5 (lima) tahun apabila terjadi perubahan lingkungan strategis
berupa:
a bencana alam skala besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-
undangan;
b perubahan batas teritorial negara yang ditetapkan dengan undang-undang;
dan/atau
c perubahan batas wilayah Daerah yang ditetapkan dengan undang- undang.
V-8
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Selain itu, peninjauan kembali dan perubahan dalam waktu kurang dari 5 (lima)
tahun juga dilakukan apabila terjadi perubahan kebijakan nasional dan strategi yang
mempengaruhi pemanfaatan ruang provinsi.
V-9
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
f zona pertambangan;
g zona energi; dan
h zona bandar udara.
V - 10
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 11
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil atau disebut KKP-3-K meliputi
zona inti dan zona pemanfaatan terbatas. Arahan pengembangan KKP-3-K adalah
diarahkan untuk perlindungan terhadap habitat dan populasi ikan, serta alur migrasi
biota laut, perlindungan ekosistem pesisir unik dan/atau rentan terhadap perubahan,
serta perlindungan situs budaya atau adat tradisional, penelitian, dan pendidikan.
KKP-3-K terletak di perairan :
a. Laut Jawa pada wilayah administrasi Kabupaten Tuban (NLP 3502-01 dan 3502-
03), Kabupaten Lamongan (NLP 3504-01), Kabupaten Gresik (NLP 3504-01,
3504-03, 3505, 3505-01, dan 3505-03), Kabupaten Bangkalan (NLP 3504-03 dan
3504-08), Kabupaten Sampang (NLP 3504-12 dan 3504-16), Kabupaten
Pamekasan (NLP 3504-16), dan Kabupaten Sumenep (NLP 3508-03, 3508-05,
3509-02, 3509-04, dan 3509-08);
b. Selat Madura pada wilayah administrasi Kabupaten Gresik (NLP 3504-02), Kota
Surabaya (NLP 3504-02, 3504-06, dan 3504–07), Kabupaten Sidoarjo (NLP
3504-05 dan 3504-06), Kabupaten Pasuruan (NLP 3504, 3504-05, dan 3504-09),
Kota Pasuruan (NLP 3504-05), Kabupaten Probolinggo (NLP 3504, 3504-09, dan
3504-13), Kota Probolinggo (NLP 3504-09), Kabupaten Situbondo (NLP 3504-13,
3506-08, 3507-01 3507-05, dan 3507-10), Kabupaten Bangkalan (NLP 3504-02,
V - 12
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 13
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 14
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 15
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 16
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dari gambar di atas dapat dilihat rencana alokasi ruang pada Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir dan Pulau - Pulau Kecil di Provinsi Jawa Timur. Rencana alokasi
ruang tersebut terdiri atas berbagai zona – zona dimana tersebar pada seluruh
wilayah di Pronvinsi Jawa Timur.
Adapun detail dari rencana alokasi ruang pada Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan
Pulau - Pulau Kecil di Provinsi Jawa Timur khususnya untuk Kabupaten Pasuruan
terhadap zonasi pelabuhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
V - 17
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tabel 5.1 Rencana Alokasi Ruang Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa Timur Untuk Kabupaten Pasuruan
Lokasi Luas Titik Koordinat
Zona Sub Zona NLP Kode
Perairan Kabupaten/Kota Objek (km2) Long (x) Lat (Y)
Pelabuhan DLKr KPU - PL - Selat
Kab.Pasuruan Pelabuhan
DLKp 3504 - 05 24,73 112,90245347900 -7,57491424034
DLKrp - 22 Madura Pasuruan
KPU - PL - Selat
3504 – 05 Kab.Pasuruan 5,79 112,90380806200 -7,58348623110
DLKrp - 22 Madura
KPU - PL - Selat
3504 – 05 Kab.Pasuruan 3,58 112,88796537000 -7,60097946636
DLKrp - 22 Madura
KPU - PL - Selat
3504 – 06 Kab.Pasuruan 10,62 112,91061690900 -7,50578834476
DLKrp - 22 Madura
KPU - PL - Selat
3504 – 06 Kab.Pasuruan 2,68 112,91109677000 -7,52146607095
DLKrp - 22 Madura
KPU - PL - Selat
3504 Kab.Pasuruan 6,98 112,91676502400 -7,47471312591
DLKrp - 22 Madura
KPU - PL - Selat
3504 – 05 Kab.Pasuruan 23,22 112,98538393400 -7,61569433098
DLKrp - 23 Madura
KPU - PL - Selat
3504 – 05 Kab.Pasuruan 2,25 112,96874821500 -7,63776995766
DLKrp - 23 Madura
KPU - PL - Selat
3504 – 05 Kab.Pasuruan 0,85 112,98446182600 -7,65286330691
DLKrp - 23 Madura
V - 18
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Selat
Kab.Pasuruan Pelabuhan
3504 - 05 112,99029838300 -7,65680579500
Madura Lekok
V - 19
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Sumber : Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil
(RZWP-3-K) Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 – 2038
V - 20
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Rencana tata ruang wilayah Provinsi Jawa Timur diatur dalam Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Tahun 2011 – 2031. Wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa
Timur mencakup perencanaan seluruh wilayah administrasi Provinsi Jawa Timur,
yang meliputi daratan seluas kurang lebih 4.779.975 Ha terdiri dari 38
Kabupaten/Kota, wilayah pesisir dan laut sejauh 12 mil dari garis pantai, ruang di
dalam bumi serta wilayah udara. Penataan Ruang Wilayah Provinsi bertujuan untuk
mewujudkan ruang wilayah provinsi yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan
melalui pengembangan sistem agropolitan dan sistem metropolitan. Kebijakan dan
strategi penataan ruang wilayah provinsi meliputi pengembangan :
1. Wilayah
Kebijakan pengembangan wilayah meliputi :
a. pemantapan sistem perkotaan PKN sebagai kawasan metropolitan di Jawa
Timur; dan
b. peningkatan keterkaitan kantong-kantong produksi utama di Jawa Timur
dengan pusat pengolahan dan pemasaran sebagai inti pengembangan
sistem agropolitan.
2. Struktur Ruang
Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang wilayah provinsi meliputi :
a. kebijakan dan strategi pengembangan sistem pusat pelayanan; dan
b. kebijakan dan strategi pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah.
3. Pola Ruang
Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang wilayah provinsi meliputi :
a. kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung;
b. kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budi daya; dan
c. kebijakan dan strategi pengembangan kawasan pesisir dan pulau-pulau
kecil.
4. Kawasan Strategis
Kebijakan pengembangan kawasan strategis provinsi meliputi :
V - 21
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Rencana sistem pusat pelayanan di Provinsi Jawa Timur terdiri atas rencana sistem
perkotaan disertai dengan penetapan fungsi WP-nya dan sistem perdesaan. WP
yang dimaksud dalam hal ini meliputi :
a WP Germakertosusila Plus dengan pusat di Kota Surabaya meliputi: Kota
Surabaya, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro,
Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto,
Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten
Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten
Sumenep, dengan fungsi: pertanian tanaman pangan, perkebunan, hortikultura,
kehutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, perdagangan, jasa,
pendidikan, kesehatan, pariwisata, transportasi, dan industri;
b WP Malang Raya dengan pusat di Kota Malang meliputi: Kota Malang, Kota
Batu, dan Kabupaten Malang, dengan fungsi: pertanian tanaman pangan,
perkebunan, hortikultura, kehutanan, perikanan, peternakan, pertambangan,
perdagangan, jasa, pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan industri;
c WP Madiun dan sekitarnya dengan pusat di Kota Madiun meliputi: Kota Madiun,
Kabupaten Madiun, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, Kabupaten
V - 22
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Pada rencana pusat pelayanan sesuai yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Tahun 2011 – 2031 terdiri atas :
a. Rencana Sistem Perkotaan, meliputi :
1. PKN : Kawasan Perkotaan Gresik–Bangkalan–Mojokerto–Surabaya–
Sidoarjo–Lamongan (Gerbangkertosusila) dan Malang;
2. PKW : Probolinggo, Tuban, Kediri, Madiun, Banyuwangi, Jember, Blitar,
Pamekasan, Bojonegoro, dan Pacitan;
3. PKWP : Pasuruan dan Batu;
V - 23
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Rencana sistem jaringan prasarana wilayah sesuai yang diatur dalam Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Tahun 2011 – 2031 meliputi:
a. rencana sistem jaringan transportasi;
b. rencana sistem jaringan energi;
c. rencana sistem jaringan telekomunikasi dan informatika;
d. rencana sistem jaringan sumber daya air; dan
e. rencana sistem prasarana pengelolaan lingkungan.
V - 24
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
wilayah selatan Jawa Timur dan Kepulauan Madura serta pembuka akses wilayah
terisolir, terutama pulau-pulau kecil. Rencana sistem jaringan transportasi terdiri
atas:
Rencana sistem jaringan transportasi darat meliputi jaringan jalan, jaringan kereta
api, dan jaringan sungai, danau, dan penyeberangan. Dalam hal jaringan jalan
rencana sistem jaringan transportasinya meliputi jalan dan terminal. Untuk jaringan
jalur kereta api rencana sistem transportasi daratnya meliputi jalur kereta apu umum,
stasiun, dry port, dan terminal barang. Sedangkan untuk jaringan sungai, danau, dan
penyeberangan adalah berupa pelabuhan penyeberangan.
Pelabuhan penyeberangan yang sudah ada sesuai yang diatur dalam Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Tahun 2011 – 2031 meliputi :
1. Pelabuhan penyeberangan dengan pelayanan antarprovinsi yang meliputi
Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi dan Pelabuhan Tanjung Perak
di Kota Surabaya.
2. Pelabuhan penyeberangan dengan pelayanan antarkabupaten/ kota dalam
provinsi yang meliputi Pelabuhan Ujung di Kota Surabaya, Pelabuhan Kamal di
Kabupaten Bangkalan, Pelabuhan Jangkar di Kabupaten Situbondo, dan
Pelabuhan Kalianget di Kabupaten Sumenep.
3. Pelabuhan penyeberangan dengan pelayanan dalam wilayah kabupaten/kota,
meliputi Pelabuhan Kalianget, Pelabuhan Kangean dan Pelabuhan Sapudi di
Kabupaten Sumenep, dan Pelabuhan Gresik dan Pelabuhan Bawean di
Kabupaten Gresik.
V - 25
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Pelabuhan laut yang sudah ada sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 pada
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011 – 2031 terdiri atas:
1. Pelabuhan utama, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak di Kota Surabaya
2. Pelabuhan yang pengumpul meliputi Pelabuhan Kamal di Kabupaten Bangkalan,
Pelabuhan Bawean dan Pelabuhan Gresik di Kabupaten Gresik, Pelabuhan
Tanjung Wangi di Kabupaten Banyuwangi, Pelabuhan Pasuruan di Kota
Pasuruan, Pelabuhan Paiton di Kabupaten Probolinggo, Pelabuhan Tanjung
Tembaga di Kota Probolinggo, Pelabuhan Kalbut di Kabupaten Situbondo, dan
Pelabuhan Kangean, Pelabuhan Sapudi, dan Pelabuhan Sepeken di Kabupaten
Sumenep.
3. Pelabuhan pengumpan yang meliputi :
Pengumpan Regional di antaranya Pelabuhan Boom Banyuwangi di
Kabupaten Banyuwangi, Pelabuhan Panarukan di Kabupaten Situbondo,
Pelabuhan Brondong di Kabupaten Lamongan, Pelabuhan Branta dan
Pelabuhan Pasean di Kabupaten Pamekasan, Pelabuhan Telaga Biru di
V - 26
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Pengembangan pelabuhan selain yang telah disebutkan juga dapat dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat umum dan khusus dengan memperhatikan
persyaratan teknis, ekonomi, dan lingkungan.
V - 27
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Bandar udara umum yang sudah ada pada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011 –
2031 meliputi :
1. Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan primer, yaitu bandar udara
Juanda di Kabupaten Sidoarjo untuk penggunaan internasional utama, regional,
dan haji.
2. Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan tersier, yaitu bandar udara
Abdulrachman Saleh di Kabupaten Malang.
3. Bandar udara pengumpan meliputi bandar udara Blimbingsari di Kabupaten
Banyuwangi, bandar udara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep, bandar udara
Noto Hadinegoro di Kabupaten Jember, dan bandar udara Bawean di Kabupaten
Gresik.
V - 28
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Lapangan Udara TNI AL Raci di Kabupaten Pasuruan, dan Lapangan Udara TNI
AD Melik di Kabupaten Situbondo.
2. Bandar udara khusus sipil, yaitu bandar udara khusus di Pagerungan Kabupaten
Sumenep.
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan arahan kebijakan dan strategi
dalam pemanfaatan ruang wilayah suatu daerah tertentu. RTRW berkaitan erat
dengan perencanaan khususnya dalam hal ini perencanaan transportasi suatu
daerah. Perencanaan transportasi harus dibuat sebaik mungkin untuk menunjang
pergerakan manusia dan barang dimana transportasi dikenal sebagai permintaan
turunan dari adanya kegiatan ekonomi. Transportasi yang dapat menjaga
kelancaran, keselamatan, dan ketertiban lalu lintas tentu akan meningkatkan
kelancaran kegiatan ekonomi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di derah tersebut.
Berdasarkan Perda Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Pasuruan Tahun 2009 – 2029 pasal 5 dijelaskan bahwa
V - 29
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 30
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 31
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Arahan pengembangan sistem perkotaan yaitu Pusat Kegiatan Perkotaan yang ada
di wilayah Kabupaten Pasuruan diantaranya :
a Pusat Kegiatan Lokal (PKL) berada di Perkotaan Bangil.
b Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) berada di Perkotaan Pandaan, Purwosari,
Gondangwetan, Pasrepan, dan Grati.
c Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) berada di Perkotaan Purwosari,
Gondangwetan, Pasrepan, Grati, Prigen, Gempol, Kraton, Beji, Sukorejo,
Rembang, Pohjentrek, Lekok, Nguling, Winongan, Rejoso, Wonorejo, Kejayan,
Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari dan Lumbang.
Dalam hal prasarana wilayah, rencana sistem jaringan prasarana wilayah Kabupaten
Pasuruan adalah meliputi rencana sistem jaringan prasarana utama serta rencana
sistem prasarana lainnya. Rencana sistem jaringan prasarana utama di Kabupaten
Pasuruan meliputi rencana pengembangan sistem jaringa transportasi darat dan
perkeretaapian, sedangkan sistem jaringan prasarana lainnya yaitu meliputi rencana
pengembangan sistem jaringan prasarana energi, sumber daya air, telekomunikasi,
dan prasarana wilayah lainnya.
V - 32
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 33
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Rencana pengembangan prasarana jalan kabupaten sebagai jalan lokal yaitu ruas
jalan yang menghubungkan antar ibukota kecamatan atau dengan kegiatan yang
memiliki skala kecamatan di Kabupaten Pasuruan, yang meliputi:
a Ruas jalan Prigen –Pandaan – Bangil;
b Ruas jalan Bangil – Rembang – Pohjentrek –Gondang Wetan;
c Ruas jalan Gondang Wetan – Pasrepan – Puspo – Tosari;
d Ruas jalan Purwodadi –Purwosari – Wonorejo – Kejayan – Kota Pasuruan;
e Ruas jalan Wonorejo – Pasrepan – Lumbang – Winongan – Grati;
V - 34
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 35
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 36
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Pada Perda Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Pasuruan Tahun 2009 – 2029 pasal 9 dijelaskan bahwa kebijakan dan
strategi pengembangan pola ruang wilayah Kabupaten Pasuruan meliputi kebijakan
pengembangan pola ruang wilayah, strategi pengembangan kawasan lindung,
strategi pengembangan kawasan budidaya, serta kebijakan dan strategi
pengembangan kawasan lainnya.
V - 37
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 38
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
pada kondisi khusus dimana akan dilakukan alih fungsi maka harus dilakukan
pengganti lahan setidaknya tanaman tegakan tinggi tahunan yang berfungsi
untuk menggantikan fungsi hutan sesuai Peraturan perundangan yang berlaku
tanpa mengorbankan fungsi konservasi tanah dan air dari keberadaan hutannya;
b Mengembangkan kawasan pertanian melalui penetapan lahan pertanian pangan
berkelanjutan, pengembangan spesialisasi komoditas pada setiap wilayah,
pengembangan intensifikasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna,
pengembangan sentra produksi dan agropolitan, serta pelarangan alih fungsi
pada lahan pertanian pangan berkelanjutan;
c Mengembangkan kawasan perkebunan dilaksanakan melalui peningkatan
produktivitas dan pengolahan hasil perkebunan dengan teknologi tepat guna
guna mendorong kualitas produk perluasan pemasaran dan pengolahan hasil
produk perkebunan serta peningkatan partisipasi masyarakat yang tinggal di
sekitar perkebunan;
d Mengembangkan kawasan perikanan dengan mengoptimalisasikan kawasan
perikanan tangkap di bagian utara Kabupaten Pasuruan melalui pengembangan
tempat pendaratan ikan (TPI), Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), serta
mendorong pengembangan budidaya perikanan tambak/air tawar sebagai salah
satu sektor perekonomian yang mulai berkembang yang difasilitasi oleh adanya
industri pengolahan perikanan, sedangkan pengembangan perikanan air tawar
lainnya dikembangkan menyebar sesuai potensi yang ada pada peruntukkan
pertanian lahan kering, danau, kolam, saluran irigasi/sungai, sangat didorong
pembentukan dan pengembangan cluster sentra perikanan, serta
dibatasi/terbatas pada peruntukkan pertanian lahan basah (sistem mina padi)
sebagai embrio minapolitan perikanan tangkap dan budidaya;
e Mengembangkan kawasan peternakan melalui pengembangan dan pengelolaan
hasil peternakan dengan industri peternakan yang ramah lingkungan yang
didukung dengan adanya pengembangan cluster sentra produksi peternakan
(terutama terkait dengan industri pakan ternak dan pemanfaatan kotoran ternak);
f Mengembangkan secara terbatas/dibatasi kawasan pertambangan melalui
peningkatan nilai ekonomis hasil pertambangan serta optimalisasi pengolahan
lahan pasca penambangan dengan cara penjenjangan bertahap proses
pengembalian rona alam menjadi peruntukkan budidaya lainnya yang potensial
dan bersifat konservasi terhadap tanah dan air seperti peruntukkan pertanian,
V - 39
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 40
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 41
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
hutan kota baik dalam skala lingkungan, kecamatan maupun skala kabupaten
sesuai dengan Ketentuan dan peraturan yang berlaku;
Menetapkan keharusan adanya penyediaan RTH privat pada masing-masing
jenis peruntukan yang ada dengan komposisi yang berbeda pada kawasan-
kawasan tertentu yang ditetapkan sangat strategis, dan bernilai lahan sangat
tinggi, tetapi dengan tetap mengutamakan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas lingkungan yang hampir sama; dan/atau
Menetapkan dan mengembangkan secara optimal, berdayaguna dan
berhasilguna RTH Privat pada masing-masing bentukan peruntukan yang ada
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
V - 42
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
b. Kawasan pertanian
Rencana kawasan pertanian yang dimaksud meliputi :
1 rencana kawasan pertanian lahan basah (sawah) seluas 29.413,21 Ha,
diarahkan di setiap kecamatan dan untuk pengembangannya dialokasikan di
V - 43
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
c. Kawasan Perkebunan
Rencana kawasan perkebunan di Kabupaten Pasuruan meliputi kawasan
perkebunan yang dikelola oleh PTP XII Randuagung yang tersebar di 2 (dua)
kecamatan yaitu Kecamatan Pasrepan dan Kecamatan Kejayan serta Kawasan
perkebunan milik masyarakat yang tersebar di seluruh kecamatan.
d. Kawasan Perikanan
Rencana pengembangan kawasan perikanan dibagi dalam dua kelompok yakni
kelompok kawasan perikanan darat yang dikembangkan di kolam, sungai,
tambak, karamba, danau dan sawah (mina padi), serta kelompok perikanan laut,
dengan arahan pengembangan kawasan perikanan, diantaranya :
1 Pengembangan perikanan kolam dan sungai direncanakan terdistribusi
merata di seluruh Wilayah Kabupaten Pasuruan
2 Kawasan perikanan danau di Kabupaten Pasuruan terkonsentrasi di wilayah
Danau Ranu Grati, Kecamatan Grati
3 Perikanan tambak pada umumnya terdapat di pesisir utara Kabupaten
Pasuruan yaitu meliputi Kecamatan Bangil, Kraton, Rejoso, Lekok dan
Kecamatan Nguling
4 Pengembangan komoditi perikanan darat kelompok kolam dan sungai seperti
udang galah, lele dan bawal tawar, serta gurami dibudidayakan secara
terpadu, dapat menyatu pada rencana kawasan permukiman dengan
V - 44
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
e. Kawasan Peternakan
Rencana Pengembangan Kawasan Peternakan dikembangkan menyebar di
hampir semua kecamatan yang ada di Kabupaten Pasuruan serta kawasan
peternakan diklasifikasikan menjadi dua yaitu ternak besar dan ternak kecil.
f. Kawasan pertambangan
Rencana kawasan pertambangan di Kabupaten Pasuruan adalah termasuk
kelompok pertambangan mineral yang meliputi pertambangan mineral bukan
logam dan batuan. Mineral yang dimaksud antara lain meliputi batu belah, sirtu,
batu padas, tras, pasir, andesit. Rencana kawasan pertambangan ini tersebar di
Kecamatan Beji, Kecamatan Gempol, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Tosari,
Kecamatan Tutur, Kecamatan Puspo, Kecamatan Kejayan, Kecamatan
Pasrepan, Kecamatan Winongan, Kecamatan Lekok, Kecamatan Lumbang,
Kecamatan Nguling, Kecamatan Grati dan Kecamatan Sukorejo, serta
kemungkinan pengembangan pada Kecamatan lain yang memiliki potensi dan
prospek pengembangan serta telah memenuhi Kelayakan sebagai bagian dari
V - 45
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 46
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
i. Kawasan permukiman
Rencana kawasan pemukiman di Kabupaten Pasuruan meliputi kawasan
pemukiman perkotaan dan perdesaan dimana permukiman perdesaan lokasinya
V - 47
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
j. Kawasan Perdagangan
Pengembangan Kawasan Perdagangan adalah meliputi :
1 Kawasan Perdagangan (dan jasa) skala wilayah adalah kawasan yang
memiliki fasilitas perdagangan (dan jasa) seperti pasar induk dengan skala
layanan wilayah Kabupaten Pasuruan dan bahkan mungkin lebih, diarahkan
pada lokasi khusus yang memiliki potensi dan daya tarik sebagai kawasan
strategis dan/atau kawasan tujuan pariwisata dan daya tarik wisata, sesuai
fungsi dan hirarki wilayah yang telah ditentukan.
2 Kawasan Perdagangan (dan jasa) skala lokal adalah kawasan yang memiliki
fasilitas perdagangan (dan jasa) seperti pasar tradisional, pasar modern
dan/atau kawasan Pusat Perbelanjaan dengan skala layanan lokal yaitu
lingkup desa dan/atau kecamatan, diarahkan di setiap pusat-pusat layanan di
tiap desa dan kecamatan
3 Kawasan Perdagangan (dan jasa) sektor informal yaitu dikembangkan secara
proporsional dan terkendali untuk mendukung penguatan ekonomi kerakyatan
di setiap kawasan perkotaan dan perdesaan, diatur oleh Pemerintah Daerah,
dan/atau disediakan ruangnya oleh masyarakat umum, sektor swasta,
Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah Propinsi maupun Pemerintah.
V - 48
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 49
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Lebih jelasnya mengenai Peta Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Pasuruan
dapat dilihat pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
V - 50
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 51
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
a Kepentingan Pertahanan-Keamanan
Penetapan kawasan strategis untuk kepentingan pertahanan dan Keamanan di
Kabupaten Pasuruan didasarkan kepada penetapan KSN yang meliputi:
1 Kawasan YONKAV VIII di Kecamatan Beji;
V - 52
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 53
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
d Kepentingan Sosio-Budaya
Penetapan strategis kabupaten untuk kepentingan sosio-budaya meliputi :
1 Kawasan Candi Jawi di Kecamatan Prigen;
2 Kawasan Candi Makutoromo di Kecamatan Purwosari;
3 Kawasan Candi Sepilar di Kecamatan Purwodadi;
4 Kawasan Candi Watu Tetek Belahan di Kecamatan Gempol;
5 Kawasan Candi Gunung Gangsir di Kecamatan Beji;
6 Kawasan Pertapaan Indrakila di Kecamatan Prigen;
7 Kawasan Pertapaan Abiyoso di Kecamatan Purwosari;
8 Kawasan Makam Segoropuro di Kecamatan Rejoso;
9 Kawasan Vulcano Park Gunung Bromo di Kecamatan Tutur, Tosari, Puspo
dan Lumbang;
10 Kawasan Budaya Suku Tengger di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari; serta
11 Kawasan Makam Mbah Semedi di Kecamatan Winongan.
V - 54
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
V - 55
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dari berbagai penjelasan dan gambar di atas dapat diketahui gambaran penetapan
ruang di Kabupaten Pasuruan dimana untuk rincian rencana program utama dalam
kaitannya dengan transportasi di Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel berikut.
V - 56
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tabel 5.2. Indikasi Rencana Program Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Pasuruan
KAITAN
DENGAN
NO RENCANA KEBIJAKAN PROGRAM UTAMA LOKASI
KAJIAN YANG
DILAKUKAN
A. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
1 Sistem Pengembangan 1) Pengembangan Jalan tol 1) Surabaya – Malang dan Jalan Tol Penyediaan
Prasarana prasarana Surabaya – Pasuruan – Probolinggo dan/atau
Wilayah jaringan jalan penetapan
(Transportasi guna menunjang 2) Pengembangan jalan 2) Surabaya – Banyuwangi, Surabaya – pengembangan
Darat) pertumbuhan dan arteri primer Pasuruan – Malang, dan jalan lingkar jalan menuju
pemerataan perkotaan Bangil dan jalan lingkar pelabuhan
pembangunan perkotaan Purwosari dan perkotaan pengumpan lokal
wilayah Grati, serta jalan yang yang
menghubungkan interchange direncanakan
Rembang
V - 57
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
KAITAN
DENGAN
NO RENCANA KEBIJAKAN PROGRAM UTAMA LOKASI
KAJIAN YANG
DILAKUKAN
4) Pengembangan jalan 4) Meliputi :
lokal primer pada semua a Jalan Prigen – Jalan Pandaan –
jalan penghubung utama Jalan Bangil
antar kecamatan dan b Jalan Bangil – Jalan Rembang –
penghubung dengan Jalan Phjentrek – Jalan Gondang
fungsi utama di Wetan
Kabupaten Pasuruan c Jalan Gondang Wetan – Jalan
yang tidak terletak di jalan Pasrepan – Jalan Puspo – Jalan
arteri maupun kolektor Tosari
d Jalan Purwodadi – Jalan
Purwosari – Jalan Wonorejo –
Jalan Kejayan – Kota Pasuruan
e Jalan Wonorejo – Jalan Pasrepan
– Jalan Lumbang – Jalan
Winongan – Jalan Grati
f Jalan Purwodadi – Jalan Tutur
g Jalan Prigen – Jalan Sukorejo –
Jalan Wonorejo – Jalan Pasrepan
V - 58
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
KAITAN
DENGAN
NO RENCANA KEBIJAKAN PROGRAM UTAMA LOKASI
KAJIAN YANG
DILAKUKAN
5) Pengembangan jalan 5) Interchange Rembang
pendukung jalan tol atau
jalan akses / bypass tol
V - 59
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
KAITAN
DENGAN
NO RENCANA KEBIJAKAN PROGRAM UTAMA LOKASI
KAJIAN YANG
DILAKUKAN
2) Pengembangan jaringan 2) Jalur rute Kota Surabaya – Sidoarjo – penumpang agar
jalur kereta api umum Bangil – Malang, Kota Surabaya – terintegrasi
perkotaan dan antar kota Sidoarjo – Bangil – Kota Pasuruan dengan pelabuhan
pengumpan lokal
3) Pengembangan 3) Jalur rute prasarana perkeretaapian
prasarana perkeretaapian khusus di wilayah Kecamatan Grati –
umum dan perkeretaapian Winongan
khusus
V - 60
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dari kondisi tata guna lahannya, dapat diketahui bahwa kondisi saat ini menunjukkan
perkembangan wilayah Kabuaten Pasuruan cukup signifikan dengan ditunjukkan
karakteristik wilayah Kabupaten Pasuruan yaitu sebagai berikut:
a. Kawasan pemukiman cenderung berkembang di Kecamatan Pandaan, Kecamatan
Gempol, Kecamatan Beji, dan Kecamatan Bangil;
b. Central Business District (CBD) cenderung berkembang di Kecamatan Pandaan
meskipun Kecamatan Bangil adalah ibukota Kabupaten Pasuruan;
c. Kawasan industri cenderung berkembang di Kecamatan Gempol, Kecamatan
Rembang, Kecamatan Beji, dan Kecamatan Pandaan;
d. Kawasan wisata cenderung berkembang di Kecamatan Prigen dan Kecamatan
Tosari;
e. Kawasan perkantoran terbesar terletak di Kecamatan Bangil;
f. Pusat perdagangan terbesar berkembang di Kecamatan Pandaan dan Kecamatan
Bangil;
g. Kawasan pelayanan pendidikan tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten
Pasuruan;
h. Pusat pelayanan kesehatan juga tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Pasuruan
dengan rumah sakit utamanya terletak di Kecamatan Bangil yaitu RSUD Bangil;
i. Lahan pertanian terluas berada di Kecamatan Tutur, Kecamatan Lumbang, dan
Kecamatan Pasrepan;
Dari kondisi eksisting di atas, dapat ditemui beberapa permasalahan kaitannya dengan
Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di
Kabupaten Pasuruan yaitu sebagai berikut:
a. Pusat tarikan masyarakat lokal Kabupaten Pasuruan terbesar berada di Kecamatan
Pandaan dan Kecamatan Bangil tepatnya di pada pusat perkantoran dan komersial
perdagangan;
V - 61
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
b. Pusat tarikan perjalanan dari zona eksternal pada hari kerja terbesar berasal dari
kawasan industri di Kecamatan Gempol, Kecamatan Pandaan, dan Kecamatan Beji;
c. Pusat tarikan perjalanan dari zona eksternal pada hari libur terbesar berasal dari
kawasan wisata di Kecamatan Prigen dan Kecamatan Tosari;
d. Kawasan permukiman terpadat pada Kecamatan Pandaan, Kecamatan Gempol,
Kecamatan Beji, dan Kecamatan Bangil sehingga bangkitan perjalanan pada daerah
ini sangat tinggi;
e. Karakteristik masyarakat Kabupaten Pasuruan cenderung menggunakan kendaraan
pribadi sehingga permintaan akan angkutan umum tergolong sangat rendah;
f. Fasilitas dan prasarana angkutan umum di Kabupaten Pasuruan seperti halte masih
tergolong minim serta dalam kondisi yang kurang baik;
g. Masih banyak ditemui parkir on street, pedagang kaki lima, dan kegiatan lain yang
menyebabkan hambatan samping pada badan jalan di Kabupaten Pasuruan.
V - 62
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Analisa struktur ruang dari suatu pelabuhan akan melibatkan penataan pada struktur
ruang pelabuhan, penataan ruang kawasan pelabuhan dan optimalisasi lahan.
Fungsi kegiatan dan fungsi masing-masing bagian yang mendukung kelancaran
kegiatan pelabuhan perlu diperhitungkan sedemikian rupa agar sesuai dengan
kebutuhan dan meminimalkan dampak lingkungan dan sosial terhadap wilayah
sekitar pelabuhan.
VI - 1
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 2
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 3
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 4
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari ketiga lokasi alternatif rencana
pembangunan pelabuhan pengumpan lokal di Kabupaten Pasuruan belum
seluruhnya sesuai dengan aspek tata ruang yang ada serta dapat diketahui bahwa
pada setiap turunan peraturan tata ruang mengenai rencana pengembangan
pelabuhan laut di Kabupaten Pasuruan belum saling terhubung dan melengkapi satu
sama lain. Untuk itu perlu dilakukan penyesuaian kembali terhadap peraturan yang
mendasari rencana pembangunan pelabuhan pengumpang lokal di Kecamatan
Nguling Kabupaten Pasuruan.
Tabel 6.2. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kondisi Eksisting Jam Sibuk Pagi
Tahun 2023 (smp/jam)
OD 1 2 3 4 5 6 7 Oi
1 0,0 14,1 9,9 43,5 144,4 11,7 234,7 458,3
2 12,4 0,0 34,6 24,9 166,7 16,7 82,1 337,4
3 14,3 32,9 0,0 8,7 111,1 21,7 152,5 341,3
4 19,1 9,4 24,7 0,0 77,8 58,5 117,3 306,8
5 6,7 18,8 12,8 12,4 0,0 25,1 410,7 486,5
6 33,4 6,6 9,9 16,2 222,2 0,0 176,0 464,2
7 9,5 12,2 6,9 18,7 388,9 33,4 0,0 469,7
Dd 95,4 94,0 98,7 124,4 1.111,1 167,2 1.173,4 2.864,2
Sumber : Hasil Analisa
VI - 5
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dari tabel di atas dapat kita ketahui mengenai matriks asal tujuan di sekitar lokasi
pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat pada kondisi eksisting
pada jam sibuk pagi tahun 2023.
Tabel 6.3. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kondisi Eksisting Jam Sibuk Siang
Tahun 2023 (smp/jam)
OD 1 2 3 4 5 6 7 Oi
1 0,0 10,4 7,3 31,8 101,4 6,6 171,3 328,9
2 10,6 0,0 25,6 18,2 117,0 9,4 60,0 240,7
3 12,2 24,4 0,0 6,4 78,0 12,2 111,4 244,5
4 16,3 7,0 18,3 0,0 54,6 32,9 85,7 214,7
5 5,7 13,9 9,5 9,1 0,0 14,1 299,9 352,2
6 28,5 4,9 7,3 11,8 156,0 0,0 128,5 337,0
7 8,1 9,0 5,1 13,6 273,0 18,8 0,0 327,8
Dd 81,3 69,6 73,1 90,8 780,1 94,1 856,7 2.045,8
Sumber : Hasil Analisa
Dari tabel di atas dapat kita ketahui mengenai matriks asal tujuan di sekitar lokasi
pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat pada kondisi eksisting
pada jam sibuk siang tahun 2023.
Tabel 6.4. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kondisi Eksisting Jam Sibuk Sore
Tahun 2023 (smp/jam)
OD 1 2 3 4 5 6 7 Oi
1 0,0 7,1 5,0 36,5 133,2 10,0 196,6 388,3
2 10,2 0,0 17,4 20,8 153,7 14,2 68,8 285,1
3 11,7 16,5 0,0 7,3 102,5 18,5 127,8 284,3
4 15,7 4,7 12,4 0,0 71,7 49,8 98,3 252,6
5 5,5 9,5 6,5 10,4 0,0 21,3 344,0 397,2
6 27,4 3,3 5,0 13,5 204,9 0,0 147,4 401,6
7 7,8 6,1 3,5 15,6 358,6 28,5 0,0 420,2
Dd 78,3 47,3 49,6 104,2 1.024,7 142,3 983,0 2.429,3
Sumber : Hasil Analisa
VI - 6
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dari tabel di atas dapat kita ketahui mengenai matriks asal tujuan di sekitar lokasi
pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat pada kondisi eksisting
pada jam sibuk sore tahun 2023.
Analisis proyeksi terhadap pola pergerakan arus lalu lintas barang dan penumpang,
baik arus penumpang dan barang yang masuk maupun yang keluar wilayah studi.
Proses peramalatan bangkitan pergerakan barang/penumpang dilakukan dengan
menggunakan pendekatan dan metode ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan,
seperti analisis regresi tunggal atau berganda, analisis multi faktor, analisis multi
kriteria, model sistem dinamis, model simulasi dan lain-lain. Model peramalan pola
pergerakan barang/penumpang sedapat mungkin memperhitungkan semua faktor
sosial-ekonomi yang membangkitkan maupun yang menghambat pertumbuhan trafik
yang dimodelkan.
Perkiraan dan proyeksi arus lalu lintas barang dan penumpang juga didasarkan
pada ukuran kapal terbesar yang direncanakan akan melayani pelabuhan serta
identifikasi pelabuhan asal dan pelabuhan tujuan. Perlu dilakukan pula kajian terkait
UPT Ditjen Hubla pada pelabuhan terdekat yang akan mengawasi operasional
pelabuhan yang baru dibangun.
VI - 7
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
dilakukan untuk dapat meramalkan kondisi lalu lintas yang akan datang pada tahap
analisis selanjutnya.
Kinerja ruas jalan adalah kemampuan ruas jalan untuk melayani kebutuhan arus lalu
lintas sesuai dengan fungsinya yang dapat diukur dan dibandingkan dengan standar
tingkat pelayanan jalan. Nilai tingkat pelayanan jalan dijadikan sebagai parameter
kinerja ruas jalan. Tingkat pelayanan ruas jalan dapat didefinisikan sebagai ukuran
kualitatif yang menggambarkan persepsi penilaian pengguna jalan terhadap kondisi
lalu lintas. Tingkat pelayanan terbaik didefinisikan pada LoS (Level of Service) A dan
tingkat pelayanan terburuk adalah LoS (Level of Service) E dimana rincian
kriterianya berbeda – beda untuk masing – masing kategori tingkak pelayanan yang
dimaksud.
V/C ratio dapat juga dikatakan sebagai derajat jenuh (DS) yaitu perbandingan antara
volume lalu lintas dengan kapasitas ruas jalan. Arus lalu lintas dikatakan jenuh (DS
mendekati 1) apabila sudah mendekati kapasitasnya. Data kapasitas diperoleh
melalui perhitungan dengan menggunakan faktor-faktor koreksi yang sudah
dijelaskan pada sub bab sebelumnya, sedangkan data volume lalu lintas diperoleh
melalui survei pencacahan lalu lintas terklasifikasi pada masing-masing ruas jalan.
VI - 8
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dari hasil survei kemudian diambil data volume terbesar yang akan digunakan
dalam perhitungan derajat jenuh ruas jalan (DS).
Lebih jelasnya mengenai V/C ratio ruas jalan pada Studi Kelayakan (Feasibility
Study) Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat pada kondisi eksisting tahun 2023
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
VI - 9
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 10
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kapasitas
Pagi Siang Sore V/C Ratio
Nama Jalan Arah Jalan
(smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) pagi siang sore
Kapasan 78,09 38,09 105,07 610,62 0,13 0,06 0,17
Jl. Kapasan - Gunungsir
Gunungsir 96,78 45,43 141,98 610,62 0,16 0,07 0,23
Kedawang 89,32 48,07 117,14 610,62 0,15 0,08 0,19
Jl. Kedawang - Kapasan
Kapasan 108,59 55,64 155,21 610,62 0,18 0,09 0,25
Gunungsir 78,6 42,3 103,1 610,62 0,13 0,07 0,17
Jl. Gunungsir - Nguling
Nguling 95,6 49,0 136,6 610,62 0,16 0,08 0,22
Sedarum 134,3 99,4 67,5 630,11 0,21 0,16 0,11
Jl. Sedarum - Kedawang
Kedawang 127,2 93,0 76,9 630,11 0,20 0,15 0,12
Mlaten 103,8 72,6 72,6 630,11 0,16 0,12 0,12
Jl. Mlaten - Kedawang
Kedawang 117,6 103,8 65,6 630,11 0,19 0,16 0,10
Mlaten 86,5 48,7 73,6 448,22 0,19 0,11 0,16
Jl. Mlaten - Penunggul
Penunggul 89,0 38,8 66,3 448,22 0,20 0,09 0,15
Nguling 136,5 95,5 95,5 610,62 0,22 0,16 0,16
Jl. Nguling - Sudimulyo
Sidomulyo 154,8 136,5 86,4 610,62 0,25 0,22 0,14
Koramil 188,1 105,9 160,1 763,28 0,25 0,14 0,21
Jl. Koramil - SMPN 1 Nguling
SMPN 1 Nguling 193,5 84,4 144,1 763,28 0,25 0,11 0,19
Pasar 209,0 117,7 177,9 787,64 0,27 0,15 0,23
Jl. Pasar - Nguling
Nguling 215,0 93,8 160,2 787,64 0,27 0,12 0,20
Jl. Bts. Kota Pasuruan - Bts. Kab. Pasuruan 1173,4 856,7 983,0 3168,00 0,37 0,27 0,31
VI - 11
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kapasitas
Pagi Siang Sore V/C Ratio
Nama Jalan Arah Jalan
(smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) pagi siang sore
Probolinggo Probolinggo 1111,1 780,1 1024,7 3168,00 0,35 0,25 0,32
Utara 162,0 70,6 120,7 787,64 0,21 0,09 0,15
Jl. Desa 1
Selatan 151,1 85,1 128,6 787,64 0,19 0,11 0,16
Utara 143,4 62,5 106,8 610,62 0,23 0,10 0,17
Jl. Dr. Sutomo
Selatan 133,7 75,3 113,8 610,62 0,22 0,12 0,19
Sedarum 179,2 78,1 133,5 771,40 0,23 0,10 0,17
Jl. Sedarum - Wotgalih
Wotgalih 167,2 94,1 142,3 771,40 0,22 0,12 0,18
Nguling 171,5 150,3 153,9 597,63 0,29 0,25 0,26
Jl. Nguling - Watestani
Watestani 176,1 145,3 139,7 597,63 0,29 0,24 0,23
Sumber : Hasil Analisa
VI - 12
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kinerja ruas jalan yang dikaji lainnya adalah kecepatan pada ruas jalan. Kecepatan
tersebut diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan melalui survei kecepatan
sesaat (spot speed). Selain itu kecepatan dapat diperoleh dari hubungan kecepatan
dengan V/C ratio.
VI - 13
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Volume Kecepatan
Nama Ruas Jalan Arah
(smp/jam) (km/jam)
Sedarum 134,3 41,47
Jl. Sedarum - Kedawang
Kedawang 127,2 41,61
Mlaten 103,8 42,06
Jl. Mlaten - Kedawang
Kedawang 117,6 41,80
Mlaten 86,5 42,19
Jl. Mlaten - Penunggul
Penunggul 89,0 42,12
Nguling 136,5 40,93
Jl. Nguling - Sudimulyo
Sidomulyo 154,8 40,55
Koramil 188,1 38,90
Jl. Koramil - SMPN 1 Nguling
SMPN 1 Nguling 193,5 38,82
Pasar 209,0 39,07
Jl. Pasar - Nguling
Nguling 215,0 38,97
Jl. Bts. Kota Pasuruan - Bts. Pasuruan 1173,4 52,44
Kab. Probolinggo Probolinggo 1111,1 52,80
Utara 162,0 39,79
Jl. Desa 1
Selatan 151,1 39,95
Utara 143,4 40,79
Jl. Dr. Sutomo
Selatan 133,7 40,98
Sedarum 179,2 38,27
Jl. Sedarum - Wotgalih
Wotgalih 167,2 38,45
Nguling 171,5 38,08
Jl. Nguling - Watestani
Watestani 176,1 37,99
Sumber : Hasil Survey
Kinerja ruas jalan selain kecepatan dan V/C ratio adalah kepadatan pada suatu ruas
jalan. Kepadatan ruas jalan dapat diukur dengan cara survei input-output, yaitu
dengan menghitung jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada satu potongan
jalan pada suatu periode waktu tertentu. Tetapi pada analisa ini menggunakan
hubungan antara volume dan kecepatan seperti pada perhitungan tabel di bawah ini.
VI - 14
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 15
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Selain ruas jalan, pada studi ini juga dilakukan analisa terhadap persimpangan.
Persimpangan yang menjadi bahasan dalam Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat meliputi simpang bersinyal dan simpang
tidak bersinyal. Pada analisa kondisi persimpangan ini dilakukan inventarisasi
terhadap kondisi geometrik, analisa lebar pendekat dan tipe persimpangan, analisa
kapasitas persimpangan, dan analisa kinerja persimpangan. Untuk lebih jelasnya
VI - 16
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 17
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Berdasarkan survey di Simpang 4 Pasar Nguling (APILL) maka dapat diketahui mengenai kinerja simpang pada kondisi eksisting
yaitu tahun 2023. Dimana didapat kinerja persimpangan pada kondisi eksisting seperti pada penjelasan di bawah ini.
Tabel 6.8. Parameter dan Tingkat Pelayanan Simpang 4 Pasar Nguling Tahun 2023 (Kondisi Eksisting)
Barat Utara Timur Selatan
Jl. Bts. Kota Jl. Bts. Kota
No. Indikator Kinerja Jl. Nguling - Jl. Nguling -
Pasuruan - Bts. Pasuruan - Bts.
Mlaten Watestani
Kab. Probolinggo Kab. Probolinggo
1 Derajat Kejenuhan (DS) 0,11 0,14 0,14 0,28
2 Panjang Antrian (meter) 7,13 3,85 9,12 8,33
Tundaan Lalu Lintas Rata - Rata
3 44,78 43,26 44,81 41,66
(Detik/smp)
Tundaan Geometrik Rata - Rata
4 2,26 1,40 2,30 2,16
(Detik/smp)
5 Tundaan Rata - Rata (Detik/smp) 47,04 44,67 47,11 43,82
Tundaan Simpang Rata - rata
6 46,28
(Detik/smp)
Sumber : Hasil Analisa
VI - 18
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Berdasarkan hasil analisa di atas dapat diketahui mengenai kinerja di Simpang 4 Pasar Nguling pada tahun eksisting tahun
2023. Sedangkan terkait fase Simpang 4 Pasar Nguling pada kondisi eksisting dapat dilihat pada gambar fase di bawah ini.
VI - 19
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Berdasarkan survey di beberapa Simpang Tidak Bersinyal maka dapat diketahui mengenai kinerja simpang pada kondisi
eksisting yaitu tahun 2023. Dimana didapat kinerja persimpangan tidak bersinyal pada kondisi eksisting seperti pada tabel di
bawah ini.
Tabel 6.9. Parameter dan Tingkat Pelayanan Simpang Tidak Bersinyal Tahun 2023 (Kondisi Eksisting)
1 Simpang 4 Pos Polisi Sedarum
Tundaan Rata - Rata
Arus Lalu Tundaan Tundaan
Kapasitas Derajat (det/smp) Tingkat
Lintas Geometrik Simpang Peluang Antrian
(smp/jam) Kejenuhan Jalan Jalan Pelayanan
(smp/jam) Total (det/smp) (det/smp)
Mayor Minor
Eksisting 2023
2000,63 304,73 0,15 1,94 5,27 2,53 4,88 7,41 1,89 ---- 6,89 B
2 Simpang 3 TPST Nguling Indah
Tundaan Rata - Rata
Arus Lalu Tundaan Tundaan
Kapasitas Derajat (det/smp) Tingkat
Lintas Geometrik Simpang Peluang Antrian
(smp/jam) Kejenuhan Jalan Jalan Pelayanan
(smp/jam) Total (det/smp) (det/smp)
Mayor Minor
Eksisting 2023
1815,59 362,51 0,22 2,57 6,18 3,37 4,32 7,69 3,45 ------ 10,71 B
VI - 20
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 21
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 22
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 23
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Setelah model dikembangkan dan validasi, maka model siap untuk diaplikasikan
untuk melakukan estimasi kebutuhan transportasi masa mendatang. Seterusnya
kebutuhan akan sistem pasokan (supply) yang antara lain berupa kebutuhan
jaringan jalan, lokasi titik simpul, dan (jika diperlukan) kebutuhan moda angkutan
umum dan barang serta kebutuhan lalu lintas lainnya juga dapat ditentukan.
Model transportasi pada pada hakekatnya merupakan simplikasi dan simulasi untuk
mempresentasikan keadaan yang sesungguhnya dan kemungkinan yang akan
terjadi pada sistem transportasi dengan menggunakan pendekatan analisis
pragmatis, matematis dan analogi hukum fisika. Proses simulasi tersebut didasarkan
kepada hubungan dan interaksi antara aktivitas tata guna lahan dan penyediaan
fasilitas transportasi.
Berdasarkan batas daerah kajian, zona-zona tersebut dibagi atas : zona internal dan
zona eksternal. Zona yang berada di dalam daerah kajian (zona internal)
berpengaruh sangat besar terhadap sistem pergerakan lalu lintas di dalam daerah
kajian. Sedangkan zona yang berada di luar batas daerah kajian (zona eksternal)
VI - 24
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
dianggap kurang atau sedikit berpengaruh terhadap pergerakan arus lalu lintas
didaerah kajian.
Model transportasi pada pada hakekatnya merupakan simplikasi dan simulasi untuk
mempresentasikan keadaan yang sesungguhnya dan kemungkinan yang akan
terjadi pada sistem transportasi dengan menggunakan pendekatan analisis
pragmatis, matematis dan analogi hukum fisika. Proses simulasi tersebut didasarkan
kepada hubungan dan interaksi antara aktivitas tata guna lahan dan penyediaan
fasilitas transportasi.
Berdasarkan batas daerah kajian, zona-zona tersebut dibagi atas : zona internal dan
zona eksternal. Zona yang berada di dalam daerah kajian (zona internal)
berpengaruh sangat besar terhadap sistem pergerakan lalu lintas di dalam daerah
kajian. Sedangkan zona yang berada di luar batas daerah kajian (zona eksternal)
dianggap kurang atau sedikit berpengaruh terhadap pergerakan arus lalu lintas
didaerah kajian.
Pergerakan yang melintasi batas daerah kajian harus mempunyai pusat zona
eksternal (atau tujuan) yang mewakili daerah lain diluar daerah kajian, atau kezona
yang mencerminkan pintu inlet atau outlet (gateways) di tempat pergerakan tersebut
melintasi batas daerah kajian. Keuntungan penggunaan zona eksternal tersebut
adalah jika suatu jaringan eksternal digunakan, dimungkinkan teridentifikasinya
pergerakan berjarak jauh yang melintasi daerah kajian dan ini tentu membebani
sistem jaringan didalam daerah kajian. Kemungkinan terdapat lalu lintas menerus
yang menggunakan jaringan didalam daerah kajian dapat diminimalkan dengan
memilih daerah kajian secara hati-hati, meskipun tidak dapat dihilangkan secara
total hasil Pembangunan jaringan disajikan pada gambar dibawah ini.
VI - 25
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Zona 2
Zona 1 Zona 3
Zona 4
Zona 7
Zona 5
Zona 6
Adapun zona pada daerah studi terbagi menjadi beberapa zona yang
dipertimbangkan mempengaruhi lokasi studi dan terpengaruh kegiatan Studi
Kelayakan (Feasibility Study) Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat. Pembagian
zona pada model disajikan pada tabel seperti yang terdapat di bawah ini.
VI - 26
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
ZONA ARAH
7 Perjalanan dari/ke arah Pasuruan
Sumber : Hasil Analisa
Simulasi kinerja lalu lintas eksisting yaitu simulasi kinerja lalu lintas pada tahun
dasar. Dan terkait Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pelabuhan Pengumpan Lokal
Watuprapat di Kabupaten Pasuruan, tahun dasar yang digunakan adalah Tahun
2023 seperti pada penjelasan sub bab sebelumnya.
Berdasarkan hasil survei diperoleh mengenai estimasi matriks asal tujuan perjalanan
(OD) saat ini (tahun 2023) dalam satuan smp/jam. Penentuan matriks dilakukan
dengan sistem trial and eror untuk mendapatkan hasil terbaik dengan memodifikasi
perjalanan internal dan eksternal sampai pada hasil validasi sesuai.
Tabel 6.11. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kondisi Eksisting Jam Sibuk Pagi
Tahun 2023 (smp/jam)
OD 1 2 3 4 5 6 7 Oi
1 0,0 14,1 9,9 43,5 144,4 11,7 234,7 458,3
2 12,4 0,0 34,6 24,9 166,7 16,7 82,1 337,4
3 14,3 32,9 0,0 8,7 111,1 21,7 152,5 341,3
4 19,1 9,4 24,7 0,0 77,8 58,5 117,3 306,8
5 6,7 18,8 12,8 12,4 0,0 25,1 410,7 486,5
6 33,4 6,6 9,9 16,2 222,2 0,0 176,0 464,2
7 9,5 12,2 6,9 18,7 388,9 33,4 0,0 469,7
Dd 95,4 94,0 98,7 124,4 1.111,1 167,2 1.173,4 2.864,2
Sumber : Hasil Analisa
Dari tabel di atas dapat kita ketahui mengenai matriks asal tujuan di sekitar lokasi
Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat pada kondisi eksisting
pada jam sibuk pagi tahun 2023.
VI - 27
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tabel 6.12. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kondisi Eksisting Jam Sibuk Siang
Tahun 2023 (smp/jam)
OD 1 2 3 4 5 6 7 Oi
1 0,0 10,4 7,3 31,8 101,4 6,6 171,3 328,9
2 10,6 0,0 25,6 18,2 117,0 9,4 60,0 240,7
3 12,2 24,4 0,0 6,4 78,0 12,2 111,4 244,5
4 16,3 7,0 18,3 0,0 54,6 32,9 85,7 214,7
5 5,7 13,9 9,5 9,1 0,0 14,1 299,9 352,2
6 28,5 4,9 7,3 11,8 156,0 0,0 128,5 337,0
7 8,1 9,0 5,1 13,6 273,0 18,8 0,0 327,8
Dd 81,3 69,6 73,1 90,8 780,1 94,1 856,7 2.045,8
Sumber : Hasil Analisa
Dari tabel di atas dapat kita ketahui mengenai matriks asal tujuan di sekitar lokasi
Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat pada kondisi eksisting
pada jam sibuk siang tahun 2023.
Tabel 6.13. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kondisi Eksisting Jam Sibuk Sore
Tahun 2023 (smp/jam)
OD 1 2 3 4 5 6 7 Oi
1 0,0 7,1 5,0 36,5 133,2 10,0 196,6 388,3
2 10,2 0,0 17,4 20,8 153,7 14,2 68,8 285,1
3 11,7 16,5 0,0 7,3 102,5 18,5 127,8 284,3
4 15,7 4,7 12,4 0,0 71,7 49,8 98,3 252,6
5 5,5 9,5 6,5 10,4 0,0 21,3 344,0 397,2
6 27,4 3,3 5,0 13,5 204,9 0,0 147,4 401,6
7 7,8 6,1 3,5 15,6 358,6 28,5 0,0 420,2
Dd 78,3 47,3 49,6 104,2 1.024,7 142,3 983,0 2.429,3
Sumber : Hasil Analisa
Dari tabel di atas dapat kita ketahui mengenai matriks asal tujuan di sekitar lokasi
Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat pada kondisi eksisting
pada jam sibuk sore tahun 2023.
VI - 28
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Simulasi kinerja lalu lintas saat Pembangunan (konstruksi) dimana untuk rencana
pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat diperlukan waktu sekitar 1
tahun masa pembangunan sampai akhir tahun 2024. Pada simulasi ini dilakukan
simulasi kinerja lalu lintas pada saat konstruksi tahun 2024 dimana perjalanan utama
akan sangat dipengaruhi dari pergerakan kendaraan konstruksi serta pola
pergerakan kendaraan yang melintas di Kabupaten Pasuruan. Matriks asal tujuan
perjalanan serta kinerja lalu lintas pada kondisi konstruksi tahun 2024 dapat dilihat
pada table berikut :
Tabel 6.14. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kondisi Konstruksi Jam Sibuk Pagi
Tahun 2024 (smp/jam)
OD 1 2 3 4 5 6 7 Oi
1 0,0 14,8 10,4 45,7 151,7 12,3 246,4 481,3
2 13,0 0,0 36,3 26,1 175,0 17,6 86,2 354,2
3 15,0 34,6 0,0 9,1 116,7 22,8 160,2 358,4
4 20,0 9,9 25,9 0,0 81,7 61,4 123,2 322,1
5 7,0 19,7 13,5 13,1 0,0 26,3 431,2 510,8
6 35,1 6,9 10,4 17,0 233,3 0,0 184,8 487,5
7 10,0 12,8 7,3 19,6 408,3 35,1 0,0 493,1
Dd 100,1 98,7 103,7 130,6 1.166,7 175,5 1.232,1 3.007,4
Sumber : Hasil Analisa
Dari tabel di atas dapat kita ketahui mengenai matriks asal tujuan di sekitar lokasi
Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat pada kondisi Konstruksi
pada jam sibuk pagi tahun 2024.
VI - 29
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tabel 6.15. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kondisi Konstruksi Jam Sibuk Siang
Tahun 2024 (smp/jam)
OD 1 2 3 4 5 6 7 Oi
1 0,0 11,0 7,7 33,4 106,5 6,9 179,9 345,3
2 11,1 0,0 26,9 19,1 122,9 9,9 63,0 252,8
3 12,8 25,6 0,0 6,7 81,9 12,8 116,9 256,8
4 17,1 7,3 19,2 0,0 57,3 34,6 90,0 225,5
5 6,0 14,6 10,0 9,5 0,0 14,8 314,9 369,8
6 29,9 5,1 7,7 12,4 163,8 0,0 134,9 353,8
7 8,5 9,5 5,4 14,3 286,7 19,8 0,0 344,2
Dd 85,4 73,1 76,7 95,4 819,1 98,8 899,6 2.148,1
Sumber : Hasil Analisa
Dari tabel di atas dapat kita ketahui mengenai matriks asal tujuan di sekitar lokasi
Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat pada kondisi Konstruksi
pada jam sibuk siang tahun 2024.
Tabel 6.16. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kondisi Konstruksi Jam Sibuk Sore
Tahun 2024 (smp/jam)
OD 1 2 3 4 5 6 7 Oi
1 0,0 7,4 5,2 38,3 139,9 10,5 206,4 407,7
2 10,7 0,0 18,2 21,9 161,4 14,9 72,2 299,4
3 12,3 17,4 0,0 7,7 107,6 19,4 134,2 298,6
4 16,4 5,0 13,0 0,0 75,3 52,3 103,2 265,3
5 5,8 9,9 6,8 10,9 0,0 22,4 361,2 417,0
6 28,8 3,5 5,2 14,2 215,2 0,0 154,8 421,7
7 8,2 6,5 3,6 16,4 376,6 29,9 0,0 441,2
Dd 82,2 49,6 52,1 109,4 1.075,9 149,4 1.032,1 2.550,8
Sumber : Hasil Analisa
Dari tabel di atas dapat kita ketahui mengenai matriks asal tujuan di sekitar lokasi
Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat pada kondisi Konstruksi
pada jam sibuk sore tahun 2024.
VI - 30
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tabel 6.17. Kinerja Ruas Jalan Kondisi (Konstruksi) Hasil Pemodelan Tahun 2024
Kapasitas
Pagi Siang Sore Pagi Siang Siang
Nama Jalan Arah Jalan
(smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) V/C LOS V/C LOS V/C LOS
Jl. Kapasan - Kedundung Kapasan 98,7 73,1 49,6 610,62 0,16 A 0,12 A 0,08 A
Watuprapat (Depan Lokasi
Kedundung Watuprapat 93,5 68,4 56,5 610,62 0,15 A 0,11 A 0,09 A
Pelabuhan Watuprapat)
Jl. Kapasan - Kedundung Kapasan 103,7 76,7 52,1 610,62 0,17 A 0,13 A 0,09 A
Watuprapat (Depan Lokasi
Kedundung Watuprapat 98,1 71,8 59,4 610,62 0,16 A 0,12 A 0,10 A
Pelabuhan Kapasan)
Jl. Nguling - Mlaten (Depan Nguling 130,6 95,4 109,4 787,64 0,17 A 0,12 A 0,14 A
Lokasi Pelabuhan Mlaten) Mlaten 123,7 86,8 114,0 787,64 0,16 A 0,11 A 0,14 A
Semongkrong 100,1 85,4 82,2 763,28 0,13 A 0,11 A 0,11 A
Jl. Semongkrong - Pasinan
Pasinan 99,0 92,4 86,9 763,28 0,13 A 0,12 A 0,11 A
Jl. Gunungsir - Waru Gunungsir 90,1 76,8 74,0 610,62 0,15 A 0,13 A 0,12 A
Watuprapat Waru Watuprapat 89,1 83,1 78,2 610,62 0,15 A 0,14 A 0,13 A
Sumberwaru 78,4 57,2 65,6 763,28 0,10 A 0,07 A 0,09 A
Jl. Sumberwaru - Pasinan
Pasinan 74,2 52,1 68,4 763,28 0,10 A 0,07 A 0,09 A
Jl. Kedundung Watuprapat - Kedundung Watuprapat 90,1 76,8 74,0 610,62 0,15 A 0,13 A 0,12 A
Waru Watuprapat Waru Watuprapat 89,1 83,1 78,2 610,62 0,15 A 0,14 A 0,13 A
Waru 66,5 20,6 65,3 457,97 0,15 A 0,05 A 0,14 A
Jl. Waru - Watuprapat
Watuprapat 84,2 40,8 91,6 457,97 0,18 A 0,09 A 0,20 B
VI - 31
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kapasitas
Pagi Siang Sore Pagi Siang Siang
Nama Jalan Arah Jalan
(smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) V/C LOS V/C LOS V/C LOS
Kapasan 82,0 40,0 110,3 610,62 0,13 A 0,07 A 0,18 A
Jl. Kapasan - Gunungsir
Gunungsir 101,6 47,7 149,1 610,62 0,17 A 0,08 A 0,24 B
Kedawang 93,8 50,5 123,0 610,62 0,15 A 0,08 A 0,20 B
Jl. Kedawang - Kapasan
Kapasan 114,0 58,4 163,0 610,62 0,19 A 0,10 A 0,27 B
Gunungsir 82,5 44,4 108,2 610,62 0,14 A 0,07 A 0,18 A
Jl. Gunungsir - Nguling
Nguling 100,3 51,4 143,4 610,62 0,16 A 0,08 A 0,23 B
Sedarum 141,1 104,4 70,9 630,11 0,22 B 0,17 A 0,11 A
Jl. Sedarum - Kedawang
Kedawang 133,5 97,7 80,8 630,11 0,21 B 0,16 A 0,13 A
Mlaten 109,0 76,2 76,2 630,11 0,17 A 0,12 A 0,12 A
Jl. Mlaten - Kedawang
Kedawang 123,5 109,0 68,9 630,11 0,20 A 0,17 A 0,11 A
Mlaten 90,8 51,2 77,3 448,22 0,20 B 0,11 A 0,17 A
Jl. Mlaten - Penunggul
Penunggul 93,5 40,8 69,6 448,22 0,21 B 0,09 A 0,16 A
Nguling 143,4 100,3 100,3 610,62 0,23 B 0,16 A 0,16 A
Jl. Nguling - Sudimulyo
Sidomulyo 162,5 143,4 90,7 610,62 0,27 B 0,23 B 0,15 A
Koramil 197,5 111,2 168,1 763,28 0,26 B 0,15 A 0,22 B
Jl. Koramil - SMPN 1 Nguling
SMPN 1 Nguling 203,2 88,6 151,4 763,28 0,27 B 0,12 A 0,20 A
Pasar 219,4 123,6 186,8 787,64 0,28 B 0,16 A 0,24 B
Jl. Pasar - Nguling
Nguling 225,8 98,5 168,2 787,64 0,29 B 0,13 A 0,21 B
VI - 32
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kapasitas
Pagi Siang Sore Pagi Siang Siang
Nama Jalan Arah Jalan
(smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) V/C LOS V/C LOS V/C LOS
Jl. Bts. Kota Pasuruan - Bts. Pasuruan 1232,1 899,6 1032,1 3168,00 0,39 B 0,28 B 0,33 B
Kab. Probolinggo Probolinggo 1166,7 819,1 1075,9 3168,00 0,37 B 0,26 B 0,34 B
Utara 170,1 74,2 126,7 787,64 0,22 B 0,09 A 0,16 A
Jl. Desa 1
Selatan 158,7 89,4 135,1 787,64 0,20 B 0,11 A 0,17 A
Utara 150,5 65,6 112,1 610,62 0,25 B 0,11 A 0,18 A
Jl. Dr. Sutomo
Selatan 140,4 79,1 119,5 610,62 0,23 B 0,13 A 0,20 A
Sedarum 188,2 82,1 140,1 771,40 0,24 B 0,11 A 0,18 A
Jl. Sedarum - Wotgalih
Wotgalih 175,5 98,8 149,4 771,40 0,23 B 0,13 A 0,19 A
Nguling 180,1 157,8 161,6 597,63 0,30 B 0,26 B 0,27 B
Jl. Nguling - Watestani
Watestani 184,9 152,6 146,6 597,63 0,31 B 0,26 B 0,25 B
Sumber: Hasil Analisa
VI - 33
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Pada tahap ini akan dilakukan simulasi kinerja lalu lintas pada tahun rencana 2025
dengan kondisi terkait Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat sudah
beroperasi penuh. Pada kondisi operasi tingkat perjalanan akan dipengaruhi oleh
volume lalu lintas pada tahun tersebut dan pola pergerakan lalu lintas pada tahun
tersebut yang diakibatkan oleh pusat-pusat bangkitan dan tarikan kegiatan di sekitar
Kabupaten Pasuruan. Matriks asal tujuan perjalanan serta kinerja lalu lintas pada
kondisi operasi tahun 2025 dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 6.18. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kondisi Operasi Jam Sibuk Pagi
Tahun 2025 (smp/jam)
OD 1 2 3 4 5 6 7 Oi
1 0,0 15,5 10,9 47,9 158,9 12,9 258,1 504,2
2 13,6 0,0 38,0 27,4 183,3 18,4 90,4 371,1
3 15,7 36,2 0,0 9,6 122,2 23,9 167,8 375,4
4 21,0 10,3 27,2 0,0 85,6 64,4 129,1 337,5
5 7,3 20,7 14,1 13,7 0,0 27,6 451,8 535,2
6 36,7 7,2 10,9 17,8 244,5 0,0 193,6 510,7
7 10,5 13,4 7,6 20,5 427,8 36,8 0,0 516,6
Dd 104,9 103,4 108,6 136,8 1.222,3 183,9 1.290,7 3.150,7
Sumber : Hasil Analisa
Dari tabel di atas dapat kita ketahui mengenai matriks asal tujuan di sekitar lokasi
Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat pada kondisi Operasi pada
jam sibuk pagi tahun 2025.
VI - 34
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tabel 6.19. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kondisi Operasi Jam Sibuk Siang
Tahun 2025 (smp/jam)
OD 1 2 3 4 5 6 7 Oi
1 0,0 11,5 8,0 35,0 111,6 7,2 188,5 361,8
2 11,6 0,0 28,1 20,0 128,7 10,4 66,0 264,8
3 13,4 26,8 0,0 7,0 85,8 13,5 122,5 269,0
4 17,9 7,7 20,1 0,0 60,1 36,2 94,2 236,2
5 6,3 15,3 10,5 10,0 0,0 15,5 329,8 387,4
6 31,3 5,4 8,0 13,0 171,6 0,0 141,4 370,7
7 8,9 10,0 5,6 15,0 300,3 20,7 0,0 360,6
Dd 89,4 76,6 80,4 99,9 858,1 103,5 942,4 2.250,4
Sumber : Hasil Analisa
Dari tabel di atas dapat kita ketahui mengenai matriks asal tujuan di sekitar lokasi
Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat pada kondisi Operasi pada
jam sibuk siang tahun 2025.
Tabel 6.20. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kondisi Operasi Jam Sibuk Sore
Tahun 2025 (smp/jam)
OD 1 2 3 4 5 6 7 Oi
1 0,0 7,8 5,5 40,1 146,5 11,0 216,3 427,1
2 11,2 0,0 19,1 22,9 169,1 15,7 75,7 313,6
3 12,9 18,2 0,0 8,0 112,7 20,4 140,6 312,8
4 17,2 5,2 13,6 0,0 78,9 54,8 108,1 277,9
5 6,0 10,4 7,1 11,5 0,0 23,5 378,4 436,9
6 30,1 3,6 5,5 14,9 225,4 0,0 162,2 441,8
7 8,6 6,8 3,8 17,2 394,5 31,3 0,0 462,2
Dd 86,1 52,0 54,6 114,6 1.127,2 156,5 1.081,3 2.672,3
Sumber : Hasil Analisa
Dari tabel di atas dapat kita ketahui mengenai matriks asal tujuan di sekitar lokasi
Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat pada kondisi Operasi pada
jam sibuk sore tahun 2025.
VI - 35
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tabel 6.21. Kinerja Ruas Jalan Kondisi (Operasi) Hasil Pemodelan Tahun 2025
Kapasitas
Pagi Siang Sore Pagi Siang Siang
Nama Jalan Arah Jalan
(smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) V/C LOS V/C LOS V/C LOS
Jl. Kapasan - Kedundung Kapasan 103,4 76,6 52,0 610,62 0,17 A 0,13 A 0,09 A
Watuprapat (Depan Lokasi
Kedundung Watuprapat 97,9 71,6 59,2 610,62 0,16 A 0,12 A 0,10 A
Pelabuhan Watuprapat)
Jl. Kapasan - Kedundung Kapasan 108,6 80,4 54,6 610,62 0,18 A 0,13 A 0,09 A
Watuprapat (Depan Lokasi
Kedundung Watuprapat 102,8 75,2 62,2 610,62 0,17 A 0,12 A 0,10 A
Pelabuhan Kapasan)
Jl. Nguling - Mlaten (Depan Nguling 136,8 99,9 114,6 787,64 0,17 A 0,13 A 0,15 A
Lokasi Pelabuhan Mlaten) Mlaten 129,6 91,0 119,5 787,64 0,16 A 0,12 A 0,15 A
Semongkrong 104,9 89,4 86,1 763,28 0,14 A 0,12 A 0,11 A
Jl. Semongkrong - Pasinan
Pasinan 103,7 96,8 91,0 763,28 0,14 A 0,13 A 0,12 A
Jl. Gunungsir - Waru Gunungsir 94,4 80,5 77,5 610,62 0,15 A 0,13 A 0,13 A
Watuprapat Waru Watuprapat 93,4 87,1 81,9 610,62 0,15 A 0,14 A 0,13 A
Sumberwaru 82,1 59,9 68,8 763,28 0,11 A 0,08 A 0,09 A
Jl. Sumberwaru - Pasinan
Pasinan 77,7 54,6 71,7 763,28 0,10 A 0,07 A 0,09 A
Jl. Kedundung Watuprapat - Kedundung Watuprapat 94,4 80,5 77,5 610,62 0,15 A 0,13 A 0,13 A
Waru Watuprapat Waru Watuprapat 93,4 87,1 81,9 610,62 0,15 A 0,14 A 0,13 A
Waru 69,6 21,6 68,4 457,97 0,15 A 0,05 A 0,15 A
Jl. Waru - Watuprapat
Watuprapat 88,2 42,7 96,0 457,97 0,19 A 0,09 A 0,21 B
VI - 36
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kapasitas
Pagi Siang Sore Pagi Siang Siang
Nama Jalan Arah Jalan
(smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) V/C LOS V/C LOS V/C LOS
Kapasan 85,9 41,9 115,6 610,62 0,14 A 0,07 A 0,19 A
Jl. Kapasan - Gunungsir
Gunungsir 106,5 50,0 156,2 610,62 0,17 A 0,08 A 0,26 B
Kedawang 98,2 52,9 128,9 610,62 0,16 A 0,09 A 0,21 B
Jl. Kedawang - Kapasan
Kapasan 119,4 61,2 170,7 610,62 0,20 A 0,10 A 0,28 B
Gunungsir 86,5 46,5 113,4 610,62 0,14 A 0,08 A 0,19 A
Jl. Gunungsir - Nguling
Nguling 105,1 53,9 150,2 610,62 0,17 A 0,09 A 0,25 B
Sedarum 147,8 109,4 74,3 630,11 0,23 B 0,17 A 0,12 A
Jl. Sedarum - Kedawang
Kedawang 139,9 102,4 84,6 630,11 0,22 B 0,16 A 0,13 A
Mlaten 114,2 79,8 79,8 630,11 0,18 A 0,13 A 0,13 A
Jl. Mlaten - Kedawang
Kedawang 129,4 114,2 72,2 630,11 0,21 B 0,18 A 0,11 A
Mlaten 95,2 53,6 81,0 448,22 0,21 B 0,12 A 0,18 A
Jl. Mlaten - Penunggul
Penunggul 97,9 42,7 72,9 448,22 0,22 B 0,10 A 0,16 A
Nguling 150,2 105,0 105,0 610,62 0,25 B 0,17 A 0,17 A
Jl. Nguling - Sudimulyo
Sidomulyo 170,3 150,2 95,0 610,62 0,28 B 0,25 B 0,16 A
Koramil 206,9 116,5 176,1 763,28 0,27 B 0,15 A 0,23 B
Jl. Koramil - SMPN 1 Nguling
SMPN 1 Nguling 212,9 92,8 158,6 763,28 0,28 B 0,12 A 0,21 B
Pasar 229,9 129,4 195,7 787,64 0,29 B 0,16 A 0,25 B
Jl. Pasar - Nguling
Nguling 236,5 103,2 176,2 787,64 0,30 B 0,13 A 0,22 B
VI - 37
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kapasitas
Pagi Siang Sore Pagi Siang Siang
Nama Jalan Arah Jalan
(smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) V/C LOS V/C LOS V/C LOS
Jl. Bts. Kota Pasuruan - Bts. Pasuruan 1290,7 942,4 1081,3 3168,00 0,41 B 0,30 B 0,34 B
Kab. Probolinggo Probolinggo 1222,3 858,1 1127,2 3168,00 0,39 B 0,27 B 0,36 B
Utara 178,2 77,7 132,7 787,64 0,23 B 0,10 A 0,17 A
Jl. Desa 1
Selatan 166,2 93,6 141,5 787,64 0,21 B 0,12 A 0,18 A
Utara 157,7 68,8 117,5 610,62 0,26 B 0,11 A 0,19 A
Jl. Dr. Sutomo
Selatan 147,1 82,8 125,2 610,62 0,24 B 0,14 A 0,21 B
Sedarum 197,1 86,0 146,8 771,40 0,26 B 0,11 A 0,19 A
Jl. Sedarum - Wotgalih
Wotgalih 183,9 103,5 156,5 771,40 0,24 B 0,13 A 0,20 B
Nguling 188,7 165,3 169,2 597,63 0,32 B 0,28 B 0,28 B
Jl. Nguling - Watestani
Watestani 193,7 159,9 153,6 597,63 0,32 B 0,27 B 0,26 B
Sumber: Hasil Analisa
VI - 38
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Pada tahap ini akan dilakukan simulasi kinerja lalu lintas 5 tahun mendatang
terhitung dari tahun rencana pengoperasian Pelabuhan Pengumpan Lokal
Watuprapat secara penuh yaitu tahun 2025. Dimana untuk mendapatkan perjalanan
tahun 2030 dilakukan dengan memproyeksikan jumlah perjalanan selama 5 tahun
yang didasarkan pada tingkat pertumbuhan perjalanan di Kabupaten Pasuruan.
Tabel 6.22. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kondisi Operasi Jam Sibuk Pagi
Tahun 2025 dengan Skenario Do Nothing (smp/jam)
OD 1 2 3 4 5 6 7 Oi
1 0,0 19,8 13,9 61,1 202,8 16,4 329,5 643,5
2 17,4 0,0 48,5 34,9 234,0 23,5 115,3 473,6
3 20,1 46,2 0,0 12,2 156,0 30,5 214,2 479,2
4 26,8 13,2 34,7 0,0 109,2 82,1 164,7 430,7
5 9,4 26,4 18,0 17,5 0,0 35,2 576,6 683,0
6 46,9 9,2 13,9 22,7 312,0 0,0 247,1 651,8
7 13,4 17,2 9,7 26,2 546,0 46,9 0,0 659,4
Dd 133,9 132,0 138,6 174,6 1.559,9 234,7 1.647,3 4.021,1
Sumber : Hasil Analisa
Dari tabel di atas dapat kita ketahui mengenai matriks asal tujuan di sekitar lokasi
Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat pada kondisi Operasi pada
jam sibuk pagi tahun 2025 dengan Skenario Do Nothing.
VI - 39
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tabel 6.23. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kondisi Operasi Jam Sibuk Siang
Tahun 2025 dengan Skenario Do Nothing (smp/jam)
OD 1 2 3 4 5 6 7 Oi
1 0,0 14,7 10,3 44,6 142,4 9,3 240,6 461,7
2 14,8 0,0 35,9 25,5 164,3 13,2 84,2 337,9
3 17,1 34,2 0,0 8,9 109,5 17,2 156,4 343,3
4 22,8 9,8 25,7 0,0 76,7 46,3 120,3 301,5
5 8,0 19,5 13,3 12,7 0,0 19,8 421,0 494,4
6 40,0 6,8 10,3 16,6 219,0 0,0 180,4 473,1
7 11,4 12,7 7,2 19,1 383,3 26,4 0,0 460,2
Dd 114,1 97,7 102,6 127,5 1.095,2 132,2 1.202,8 2.872,1
Sumber : Hasil Analisa
Dari tabel di atas dapat kita ketahui mengenai matriks asal tujuan di sekitar lokasi
Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat pada kondisi Operasi pada
jam sibuk siang tahun 2025 dengan Skenario Do Nothing.
Tabel 6.24. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kondisi Operasi Jam Sibuk Sore
Tahun 2025 dengan Skenario Do Nothing (smp/jam)
OD 1 2 3 4 5 6 7 Oi
1 0,0 10,0 7,0 51,2 187,0 14,0 276,0 545,1
2 14,3 0,0 24,4 29,3 215,8 20,0 96,6 400,3
3 16,5 23,2 0,0 10,2 143,9 26,0 179,4 399,2
4 22,0 6,6 17,4 0,0 100,7 69,9 138,0 354,7
5 7,7 13,3 9,1 14,6 0,0 30,0 483,0 557,6
6 38,5 4,6 7,0 19,0 287,7 0,0 207,0 563,8
7 11,0 8,6 4,9 21,9 503,5 40,0 0,0 589,9
Dd 109,9 66,4 69,7 146,3 1.438,6 199,8 1.380,0 3.410,6
Sumber : Hasil Analisa
Dari tabel di atas dapat kita ketahui mengenai matriks asal tujuan di sekitar lokasi
Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat pada kondisi Operasi pada
jam sibuk sore tahun 2025 dengan Skenario Do Nothing.
VI - 40
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tabel 6.25. Kinerja Ruas Jalan Kondisi (Operasi) Hasil Pemodelan Tahun 2030 Dengan Skenario Do Nothing
Kapasitas
Pagi Siang Sore Pagi Siang Siang
Nama Jalan Arah Jalan
(smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) V/C LOS V/C LOS V/C LOS
Jl. Kapasan - Kedundung Kapasan 132,0 97,7 66,4 610,62 0,22 B 0,16 A 0,11 A
Watuprapat (Depan Lokasi
Kedundung Watuprapat 125,0 91,4 75,6 610,62 0,20 B 0,15 A 0,12 A
Pelabuhan Watuprapat)
Jl. Kapasan - Kedundung Kapasan 138,6 102,6 69,7 610,62 0,23 B 0,17 A 0,11 A
Watuprapat (Depan Lokasi
Kedundung Watuprapat 131,2 96,0 79,4 610,62 0,21 B 0,16 A 0,13 A
Pelabuhan Kapasan)
Jl. Nguling - Mlaten (Depan Nguling 174,6 127,5 146,3 787,64 0,22 B 0,16 A 0,19 A
Lokasi Pelabuhan Mlaten) Mlaten 165,4 116,1 152,5 787,64 0,21 B 0,15 A 0,19 A
Semongkrong 133,9 114,1 109,9 763,28 0,18 A 0,15 A 0,14 A
Jl. Semongkrong - Pasinan
Pasinan 132,4 123,5 116,1 763,28 0,17 A 0,16 A 0,15 A
Jl. Gunungsir - Waru Gunungsir 120,5 102,7 98,9 610,62 0,20 A 0,17 A 0,16 A
Watuprapat Waru Watuprapat 119,2 111,1 104,5 610,62 0,20 A 0,18 A 0,17 A
Sumberwaru 104,8 76,5 87,8 763,28 0,14 A 0,10 A 0,11 A
Jl. Sumberwaru - Pasinan
Pasinan 99,2 69,7 91,5 763,28 0,13 A 0,09 A 0,12 A
Jl. Kedundung Watuprapat - Kedundung Watuprapat 120,5 102,7 98,9 610,62 0,20 A 0,17 A 0,16 A
Waru Watuprapat Waru Watuprapat 119,2 111,1 104,5 610,62 0,20 A 0,18 A 0,17 A
Waru 88,9 27,6 87,3 457,97 0,19 A 0,06 A 0,19 A
Jl. Waru - Watuprapat
Watuprapat 112,6 54,5 122,5 457,97 0,25 B 0,12 A 0,27 B
VI - 41
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kapasitas
Pagi Siang Sore Pagi Siang Siang
Nama Jalan Arah Jalan
(smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) V/C LOS V/C LOS V/C LOS
Kapasan 109,6 53,5 147,5 610,62 0,18 A 0,09 A 0,24 B
Jl. Kapasan - Gunungsir
Gunungsir 135,9 63,8 199,3 610,62 0,22 B 0,10 A 0,33 B
Kedawang 125,4 67,5 164,4 610,62 0,21 B 0,11 A 0,27 B
Jl. Kedawang - Kapasan
Kapasan 152,4 78,1 217,9 610,62 0,25 B 0,13 A 0,36 B
Gunungsir 110,3 59,4 144,7 610,62 0,18 A 0,10 A 0,24 B
Jl. Gunungsir - Nguling
Nguling 134,2 68,7 191,7 610,62 0,22 B 0,11 A 0,31 B
Sedarum 188,6 139,6 94,8 630,11 0,30 B 0,22 B 0,15 A
Jl. Sedarum - Kedawang
Kedawang 178,5 130,6 108,0 630,11 0,28 B 0,21 B 0,17 A
Mlaten 145,7 101,9 101,9 630,11 0,23 B 0,16 A 0,16 A
Jl. Mlaten - Kedawang
Kedawang 165,2 145,7 92,1 630,11 0,26 B 0,23 B 0,15 A
Mlaten 121,5 68,4 103,4 448,22 0,27 B 0,15 A 0,23 B
Jl. Mlaten - Penunggul
Penunggul 125,0 54,5 93,1 448,22 0,28 B 0,12 A 0,21 B
Nguling 191,7 134,1 134,1 610,62 0,31 B 0,22 B 0,22 B
Jl. Nguling - Sudimulyo
Sidomulyo 217,3 191,7 121,2 610,62 0,36 B 0,31 B 0,20 A
Koramil 264,0 148,7 224,8 763,28 0,35 B 0,19 A 0,29 B
Jl. Koramil - SMPN 1 Nguling
SMPN 1 Nguling 271,7 118,5 202,4 763,28 0,36 B 0,16 A 0,27 B
Pasar 293,4 165,2 249,7 787,64 0,37 B 0,21 B 0,32 B
Jl. Pasar - Nguling
Nguling 301,9 131,6 224,9 787,64 0,38 B 0,17 A 0,29 B
VI - 42
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kapasitas
Pagi Siang Sore Pagi Siang Siang
Nama Jalan Arah Jalan
(smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) V/C LOS V/C LOS V/C LOS
Jl. Bts. Kota Pasuruan - Bts. Pasuruan 1647,3 1202,8 1380,0 3168,00 0,52 C 0,38 B 0,44 B
Kab. Probolinggo Probolinggo 1559,9 1095,2 1438,6 3168,00 0,49 C 0,35 B 0,45 C
Utara 227,4 99,2 169,4 787,64 0,29 B 0,13 A 0,22 B
Jl. Desa 1
Selatan 212,2 119,5 180,6 787,64 0,27 B 0,15 A 0,23 B
Utara 201,3 87,8 149,9 610,62 0,33 B 0,14 A 0,25 B
Jl. Dr. Sutomo
Selatan 187,8 105,7 159,8 610,62 0,31 B 0,17 A 0,26 B
Sedarum 251,6 109,7 187,4 771,40 0,33 B 0,14 A 0,24 B
Jl. Sedarum - Wotgalih
Wotgalih 234,7 132,2 199,8 771,40 0,30 B 0,17 A 0,26 B
Nguling 240,8 211,0 216,0 597,63 0,40 B 0,35 B 0,36 B
Jl. Nguling - Watestani
Watestani 247,2 204,0 196,1 597,63 0,41 B 0,34 B 0,33 B
Sumber: Hasil Analisa
VI - 43
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Pada tahap ini akan dilakukan simulasi kinerja lalu lintas 5 tahun mendatang
terhitung dari tahun rencana pengoperasian Pelabuhan Pengumpan Lokal
Watuprapat yaitu Tahun 2025 dengan adanya skenario Do Something.
Simulasi kinerja lalu lintas pada tahun rencana 2030 terkait Pengoperasian
Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat dilakukan rekayasa yaitu pada ruas jalan
dan simpang terdampak. Rekomendasi penanganan yang dimaksud adalah dengan
cara mengatur sirkulasi lalu lintas kawasan, manajemen dan rekayasa lalu lintas
jaringan jalan terdampak, perambuan dan pemarkaan, pemasangan fasilitas
keamanan dan alat penerangan jalan, dan lainnya yang akan dijelaskan lebih detail
pada bab selanjutnya.
VI - 44
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tabel 6.26. Kinerja Ruas Jalan Kondisi (Operasi) Hasil Pemodelan Tahun 2030 Dengan Skenario Do Something
Kapasitas
Pagi Siang Sore Pagi Siang Siang
Nama Jalan Arah Jalan
(smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) V/C LOS V/C LOS V/C LOS
Jl. Kapasan - Kedundung Kapasan 132,0 97,7 66,4 610,62 0,22 B 0,16 A 0,11 A
Watuprapat (Depan Lokasi
Kedundung Watuprapat 125,0 91,4 75,6 610,62 0,20 B 0,15 A 0,12 A
Pelabuhan Watuprapat)
Jl. Kapasan - Kedundung Kapasan 138,6 102,6 69,7 610,62 0,23 B 0,17 A 0,11 A
Watuprapat (Depan Lokasi
Kedundung Watuprapat 131,2 96,0 79,4 610,62 0,21 B 0,16 A 0,13 A
Pelabuhan Kapasan)
Jl. Nguling - Mlaten (Depan Nguling 174,6 127,5 146,3 787,64 0,22 B 0,16 A 0,19 A
Lokasi Pelabuhan Mlaten) Mlaten 165,4 116,1 152,5 787,64 0,21 B 0,15 A 0,19 A
Semongkrong 133,9 114,1 109,9 763,28 0,18 A 0,15 A 0,14 A
Jl. Semongkrong - Pasinan
Pasinan 132,4 123,5 116,1 763,28 0,17 A 0,16 A 0,15 A
Jl. Gunungsir - Waru Gunungsir 120,5 102,7 98,9 610,62 0,20 A 0,17 A 0,16 A
Watuprapat Waru Watuprapat 119,2 111,1 104,5 610,62 0,20 A 0,18 A 0,17 A
Sumberwaru 104,8 76,5 87,8 763,28 0,14 A 0,10 A 0,11 A
Jl. Sumberwaru - Pasinan
Pasinan 99,2 69,7 91,5 763,28 0,13 A 0,09 A 0,12 A
Jl. Kedundung Watuprapat - Kedundung Watuprapat 120,5 102,7 98,9 610,62 0,20 A 0,17 A 0,16 A
Waru Watuprapat Waru Watuprapat 119,2 111,1 104,5 610,62 0,20 A 0,18 A 0,17 A
Waru 88,9 27,6 87,3 457,97 0,19 A 0,06 A 0,19 A
Jl. Waru - Watuprapat
Watuprapat 112,6 54,5 122,5 457,97 0,25 B 0,12 A 0,27 B
VI - 45
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kapasitas
Pagi Siang Sore Pagi Siang Siang
Nama Jalan Arah Jalan
(smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) V/C LOS V/C LOS V/C LOS
Kapasan 109,6 53,5 147,5 610,62 0,18 A 0,09 A 0,24 B
Jl. Kapasan - Gunungsir
Gunungsir 135,9 63,8 199,3 610,62 0,22 B 0,10 A 0,33 B
Kedawang 125,4 67,5 164,4 610,62 0,21 B 0,11 A 0,27 B
Jl. Kedawang - Kapasan
Kapasan 152,4 78,1 217,9 610,62 0,25 B 0,13 A 0,36 B
Gunungsir 110,3 59,4 144,7 610,62 0,18 A 0,10 A 0,24 B
Jl. Gunungsir - Nguling
Nguling 134,2 68,7 191,7 610,62 0,22 B 0,11 A 0,31 B
Sedarum 188,6 139,6 94,8 630,11 0,30 B 0,22 B 0,15 A
Jl. Sedarum - Kedawang
Kedawang 178,5 130,6 108,0 630,11 0,28 B 0,21 B 0,17 A
Mlaten 145,7 101,9 101,9 630,11 0,23 B 0,16 A 0,16 A
Jl. Mlaten - Kedawang
Kedawang 165,2 145,7 92,1 630,11 0,26 B 0,23 B 0,15 A
Mlaten 121,5 68,4 103,4 448,22 0,27 B 0,15 A 0,23 B
Jl. Mlaten - Penunggul
Penunggul 125,0 54,5 93,1 448,22 0,28 B 0,12 A 0,21 B
Nguling 191,7 134,1 134,1 610,62 0,31 B 0,22 B 0,22 B
Jl. Nguling - Sudimulyo
Sidomulyo 217,3 191,7 121,2 610,62 0,36 B 0,31 B 0,20 A
Koramil 264,0 148,7 224,8 763,28 0,35 B 0,19 A 0,29 B
Jl. Koramil - SMPN 1 Nguling
SMPN 1 Nguling 271,7 118,5 202,4 763,28 0,36 B 0,16 A 0,27 B
Pasar 293,4 165,2 249,7 787,64 0,37 B 0,21 B 0,32 B
Jl. Pasar - Nguling
Nguling 301,9 131,6 224,9 787,64 0,38 B 0,17 A 0,29 B
VI - 46
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kapasitas
Pagi Siang Sore Pagi Siang Siang
Nama Jalan Arah Jalan
(smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) V/C LOS V/C LOS V/C LOS
Jl. Bts. Kota Pasuruan - Bts. Pasuruan 1647,3 1202,8 1380,0 3168,00 0,52 C 0,38 B 0,44 B
Kab. Probolinggo Probolinggo 1559,9 1095,2 1438,6 3168,00 0,49 C 0,35 B 0,45 C
Utara 227,4 99,2 169,4 787,64 0,29 B 0,13 A 0,22 B
Jl. Desa 1
Selatan 212,2 119,5 180,6 787,64 0,27 B 0,15 A 0,23 B
Utara 201,3 87,8 149,9 610,62 0,33 B 0,14 A 0,25 B
Jl. Dr. Sutomo
Selatan 187,8 105,7 159,8 610,62 0,31 B 0,17 A 0,26 B
Sedarum 251,6 109,7 187,4 771,40 0,33 B 0,14 A 0,24 B
Jl. Sedarum - Wotgalih
Wotgalih 234,7 132,2 199,8 771,40 0,30 B 0,17 A 0,26 B
Nguling 240,8 211,0 216,0 597,63 0,40 B 0,35 B 0,36 B
Jl. Nguling - Watestani
Watestani 247,2 204,0 196,1 597,63 0,41 B 0,34 B 0,33 B
Utara 264,0 195,4 132,7 3366,00 0,08 A 0,06 A 0,04 A
Jl. Baru
Selatan 249,9 182,9 151,2 3366,00 0,07 A 0,05 A 0,04 A
Sumber: Hasil Analisa
VI - 47
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Pada tahap ini akan dilakukan perbandingan kinerja pada semua kondisi meliputi
kondisi eksisting tahun 2023, masa konstruksi 2024, masa operasi 2025 dan masa
operasi pada tahun 2030 baik untuk skenario Do Nothing maupun Do Something
dari rencana Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat.
Perbandingan kinerja yang berdasarkan V/C ratio dan tingkat pelayanan ruas jalan
dapat dilihat pada tabel berikut:
VI - 48
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VCR KEC KEP LOS VCR KEC KEP LOS VCR KEC KEP LOS VCR KEC KEP. LOS VCR KEC KEP LOS
Jl. Kapasan - Kapasan 0,15 41,77 2,25 A 0,16 41,68 2,37 A 0,17 41,58 2,49 A 0,22 41,02 3,22 B 0,22 41,02 3,22 B
Kedundung
Watuprapat (Depan Kedundung
0,15 41,86 2,13 A 0,15 41,78 2,24 A 0,16 41,69 2,35 A 0,20 41,16 3,04 B 0,20 41,16 3,04 B
Lokasi Pelabuhan Watuprapat
Watuprapat)
Jl. Kapasan - Kapasan 0,16 41,68 2,37 A 0,17 41,58 2,49 A 0,18 41,48 2,62 A 0,23 40,88 3,39 B 0,23 40,88 3,39 B
Kedundung
Watuprapat (Depan Kedundung
0,15 41,78 2,24 A 0,16 41,69 2,35 A 0,17 41,60 2,47 A 0,21 41,03 3,20 B 0,21 41,03 3,20 B
Lokasi Pelabuhan Watuprapat
Kapasan)
Jl. Nguling - Mlaten Nguling 0,16 40,34 3,08 A 0,17 40,25 3,24 A 0,17 40,16 3,41 A 0,22 39,60 4,41 B 0,22 39,60 4,41 B
(Depan Lokasi
Mlaten 0,15 40,44 2,91 A 0,16 40,35 3,06 A 0,16 40,27 3,22 A 0,21 39,74 4,16 B 0,21 39,74 4,16 B
Pelabuhan Mlaten)
Jl. Semongkrong - Semongkrong 0,12 40,31 2,37 A 0,13 40,24 2,49 A 0,14 40,17 2,61 A 0,18 39,74 3,37 A 0,18 39,74 3,37 A
Pasinan Pasinan 0,12 40,32 2,34 A 0,13 40,25 2,46 A 0,14 40,18 2,58 A 0,17 39,76 3,33 A 0,17 39,76 3,33 A
Gunungsir 0,14 41,92 2,05 A 0,15 41,84 2,15 A 0,15 41,76 2,26 A 0,20 41,25 2,92 A 0,20 41,25 2,92 A
Jl. Gunungsir - Waru
Waru
Watuprapat 0,14 41,94 2,02 A 0,15 41,86 2,13 A 0,15 41,78 2,23 A 0,20 41,27 2,89 A 0,20 41,27 2,89 A
Watuprapat
Jl. Sumberwaru - Sumberwaru 0,10 40,61 1,84 A 0,10 40,55 1,93 A 0,11 40,50 2,03 A 0,14 40,17 2,61 A 0,14 40,17 2,61 A
Pasinan Pasinan 0,09 40,66 1,74 A 0,10 40,61 1,83 A 0,10 40,56 1,92 A 0,13 40,25 2,46 A 0,13 40,25 2,46 A
Kedundung
Jl. Kedundung 0,14 41,92 2,05 A 0,15 41,84 2,15 A 0,15 41,76 2,26 A 0,20 41,25 2,92 A 0,20 41,25 2,92 A
Watuprapat
Watuprapat - Waru
Waru
Watuprapat 0,14 41,94 2,02 A 0,15 41,86 2,13 A 0,15 41,78 2,23 A 0,20 41,27 2,89 A 0,20 41,27 2,89 A
Watuprapat
Jl. Waru - Watuprapat Waru 0,14 43,75 1,45 A 0,15 43,66 1,52 A 0,15 43,58 1,60 A 0,19 43,05 2,06 A 0,19 43,05 2,06 A
VI - 49
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VCR KEC KEP LOS VCR KEC KEP LOS VCR KEC KEP LOS VCR KEC KEP. LOS VCR KEC KEP LOS
Watuprapat 0,19 43,10 2,02 A 0,20 42,98 2,13 B 0,21 42,86 2,24 B 0,27 42,10 2,91 B 0,27 42,10 2,91 B
Jl. Kapasan - Kapasan 0,17 41,55 2,53 A 0,18 41,45 2,66 A 0,19 41,35 2,80 A 0,24 40,70 3,62 B 0,24 40,70 3,62 B
Gunungsir Gunungsir 0,23 40,82 3,48 B 0,24 40,67 3,67 B 0,26 40,52 3,85 B 0,33 39,61 5,03 B 0,33 39,61 5,03 B
Jl. Kedawang - Kedawang 0,19 41,31 2,84 A 0,20 41,20 2,99 B 0,21 41,08 3,14 B 0,27 40,35 4,08 B 0,27 40,35 4,08 B
Kapasan Kapasan 0,25 40,54 3,83 B 0,27 40,38 4,04 B 0,28 40,22 4,24 B 0,36 39,20 5,56 B 0,36 39,20 5,56 B
Gunungsir 0,17 41,59 2,48 A 0,18 41,49 2,61 A 0,19 41,39 2,74 A 0,24 40,76 3,55 B 0,24 40,76 3,55 B
Jl. Gunungsir - Nguling
Nguling 0,22 40,93 3,34 B 0,23 40,79 3,52 B 0,25 40,65 3,70 B 0,31 39,78 4,82 B 0,31 39,78 4,82 B
Jl. Sedarum - Sedarum 0,21 41,47 3,24 B 0,22 41,34 3,41 B 0,23 41,21 3,59 B 0,30 40,38 4,67 B 0,30 40,38 4,67 B
Kedawang Kedawang 0,20 41,61 3,06 B 0,21 41,49 3,22 B 0,22 41,36 3,38 B 0,28 40,58 4,40 B 0,28 40,58 4,40 B
Mlaten 0,16 42,06 2,47 A 0,17 41,97 2,60 A 0,18 41,87 2,73 A 0,23 41,25 3,53 B 0,23 41,25 3,53 B
Jl. Mlaten - Kedawang
Kedawang 0,19 41,80 2,81 A 0,20 41,68 2,96 A 0,21 41,57 3,11 B 0,26 40,86 4,04 B 0,26 40,86 4,04 B
Mlaten 0,19 42,19 2,05 A 0,20 42,07 2,16 B 0,21 41,95 2,27 B 0,27 41,20 2,95 B 0,27 41,20 2,95 B
Jl. Mlaten - Penunggul
Penunggul 0,20 42,12 2,11 A 0,21 42,00 2,23 B 0,22 41,87 2,34 B 0,28 41,10 3,04 B 0,28 41,10 3,04 B
Jl. Nguling - Nguling 0,22 40,93 3,34 B 0,23 40,79 3,52 B 0,25 40,65 3,70 B 0,31 39,78 4,82 B 0,31 39,78 4,82 B
Sudimulyo Sidomulyo 0,25 40,55 3,82 B 0,27 40,39 4,02 B 0,28 40,23 4,23 B 0,36 39,22 5,54 B 0,36 39,22 5,54 B
Koramil 0,25 38,90 4,83 B 0,26 38,75 5,10 B 0,27 38,61 5,36 B 0,35 37,67 7,01 B 0,35 37,67 7,01 B
Jl. Koramil - SMPN 1
SMPN 1
Nguling 0,25 38,82 4,99 B 0,27 38,66 5,26 B 0,28 38,51 5,53 B 0,36 37,54 7,24 B 0,36 37,54 7,24 B
Nguling
Pasar 0,27 39,07 5,35 B 0,28 38,91 5,64 B 0,29 38,74 5,93 B 0,37 37,70 7,78 B 0,37 37,70 7,78 B
Jl. Pasar - Nguling
Nguling 0,27 38,97 5,52 B 0,29 38,81 5,82 B 0,30 38,63 6,12 B 0,38 37,56 8,04 B 0,38 37,56 8,04 B
24,9 33,2
Jl. Bts. Kota Pasuruan Pasuruan 0,37 52,44 22,38 B 0,39 52,10 23,65 B 0,41 51,75 B 0,52 49,50 33,28 C 0,52 49,50 C
4 8
- Bts. Kab.
23,4 31,1
Probolinggo Probolinggo 0,35 52,80 21,04 B 0,37 52,48 22,23 B 0,39 52,16 B 0,49 50,07 31,15 C 0,49 50,07 C
3 5
Utara 0,21 39,79 4,07 B 0,22 39,67 4,29 B 0,23 39,54 4,51 B 0,29 38,78 5,86 B 0,29 38,78 5,86 B
Jl. Desa 1
Selatan 0,19 39,95 3,78 A 0,20 39,84 3,98 B 0,21 39,72 4,18 B 0,27 39,02 5,44 B 0,27 39,02 5,44 B
VI - 50
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VCR KEC KEP LOS VCR KEC KEP LOS VCR KEC KEP LOS VCR KEC KEP. LOS VCR KEC KEP LOS
Utara 0,23 40,79 3,51 B 0,25 40,64 3,70 B 0,26 40,49 3,89 B 0,33 39,57 5,09 B 0,33 39,57 5,09 B
Jl. Dr. Sutomo
Selatan 0,22 40,98 3,26 B 0,23 40,85 3,44 B 0,24 40,71 3,61 B 0,31 39,86 4,71 B 0,31 39,86 4,71 B
Sedarum 0,23 38,27 4,68 B 0,24 38,14 4,93 B 0,26 38,00 5,19 B 0,33 37,15 6,77 B 0,33 37,15 6,77 B
Jl. Sedarum - Wotgalih
Wotgalih 0,22 38,45 4,35 B 0,23 38,33 4,58 B 0,24 38,20 4,81 B 0,30 37,42 6,27 B 0,30 37,42 6,27 B
Nguling 0,29 38,08 4,50 B 0,30 37,90 4,75 B 0,32 37,73 5,00 B 0,40 36,60 6,58 B 0,40 36,60 6,58 B
Jl. Nguling - Watestani
Watestani 0,29 37,99 4,64 B 0,31 37,80 4,89 B 0,32 37,62 5,15 B 0,41 36,46 6,78 B 0,41 36,46 6,78 B
Utara A 0,08 65,61 4,02 A
Jl. Baru
Selatan A 0,07 65,68 3,80 A
VI - 51
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 52
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Jl. Bts. Kota Pasuruan - Jl. Nguling - Jl. Bts. Kota Pasuruan - Jl. Nguling -
Bts. Kab. Probolinggo Mlaten Bts. Kab. Probolinggo Watestani
Derajat Kejenuhan (DS) 0,20 0,26 0,25 0,51
Panjang Antrian (meter) 18,71 11,63 23,95 24,82
Tundaan Lalu Lintas Rata - Rata (Detik/smp) 44,89 43,65 44,97 43,72
Tundaan Geometrik Rata - Rata (Detik/smp) 2,83 1,66 2,85 2,89
Tundaan Rata - Rata (Detik/smp) 47,72 45,32 47,82 46,61
Tundaan Simpang Rata - rata (Detik/smp) 47,28
Simpang 4 Pasar Nguling (DO Something 2030)
Barat Utara Timur Selatan
Indikator Kinerja Jl. Bts. Kota Pasuruan - Jl. Nguling - Jl. Bts. Kota Pasuruan - Jl. Nguling -
Bts. Kab. Probolinggo Mlaten Bts. Kab. Probolinggo Watestani
Derajat Kejenuhan (DS) 0,19 0,25 0,24 0,48
Panjang Antrian (meter) 16,80 10,37 21,54 22,15
Tundaan Lalu Lintas Rata - Rata (Detik/smp) 44,88 43,61 44,95 43,44
Tundaan Geometrik Rata - Rata (Detik/smp) 2,73 1,62 2,75 2,77
Tundaan Rata - Rata (Detik/smp) 47,61 45,23 47,70 46,21
Tundaan Simpang Rata - rata (Detik/smp) 47,12
Sumber: Hasil Analisa
VI - 53
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 54
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 55
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 56
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
4 Simpang 3 Kedawang
Tundaan Rata - Rata
Arus Lalu Tundaan Tundaan
Kapasitas Derajat (det/smp) Tingkat
Lintas Geometrik Simpang Peluang Antrian
(smp/jam) Kejenuhan Jalan Jalan Pelayanan
(smp/jam) Total (det/smp) (det/smp)
Mayor Minor
Eksisting 2023
1635,64 234,34 0,14 1,83 2,93 2,38 4,82 7,20 1,65 ------ 6,23 B
Konstruksi 2024
1635,64 281,21 0,16 2,11 3,39 2,76 4,77 7,56 2,03 ---- 7,20 B
Operasi 2025
1635,64 337,45 0,18 2,44 3,92 3,19 4,70 7,94 2,50 ---- 8,32 B
Operasi 2030 Do Nothing
1635,64 404,94 0,23 2,81 4,54 3,69 4,61 8,45 3,04 ---- 9,61 B
Operasi 2030 Do Something
1308,51 323,95 0,21 2,73 4,40 3,58 4,47 8,28 2,98 ---- 9,41 B
VI - 57
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 58
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 59
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 60
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Sebagai tindak lanjut dari analisis potensi serta peluang ekonomi wilayah dan pola
pergerakan barang dan penumpang, diperlukan analisis perkiraan kebutuhan
fasilitas yang harus dipersiapkan dalam memenuhi kebutuhan permintaan jasa
kepelabuhanan tersebut beserta penyusunan rancang bangun fasilitas pelabuhan
laut yang optimal.
Analisis dituangkan dalam bentuk gambar desain teknis rencana pelabuhan pada
lokasi studi disesuaikan menurut kondisi wilayah lokasi studi dan kondisi potensi
lingkungan fisik, sosial dan ekonomi wilayah.
Aspek kelayakan teknis harus memperhatikan kondisi dan kapasitas daratan serta
perairan (alur dan kolam), bathimetri/kedalaman perairan, kecepatan dan arah angin
(wind rose), karakteristik gelombang, karakteristik pasang surut dan arus, tingkat
VI - 61
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
erosi dan abrasi serta laju pengendapan (sedimentasi), kondisi lapisan tanah, luas
daratan dan topografi.
VI - 62
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Yang menjadi parameter manfaat ataupun kerugian ekonomis dari suatu rencana
pembangunan pelabuhan meliputi antara lain:
1) Peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB);
2) Peningkatan Pendapatan Asli Daerah;
3) Terbukanya kesempatan berusaha;
4) Berkembangnya sektor dan sub sektor ekonomi yang terkait;
5) Terbukanya akses terhadap potensi pasar yang baru.
Sedangkan parameter kerugian atau dampak negatif ekonomis dari suatu rencana
pembangunan pelabuhan misalnya antara lain:
1) Tertutupnya akses masyarakat/nelayan ke wilayah pesisir;
2) Potensi pencemaran lingkungan akibat dampak pembangunan dan kegiatan
operasi pelabuhan;
3) Berubahnya rona lingkungan;
4) Berkurangnya pendapatan masyarakat tertentu.
VI - 63
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Analisis kelayakan ekonomi dan finansial dalam Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan ini dilakukan
dalam konteks untuk mengetahui seberapa besar manfaat atau keuntungan yang
diperoleh dalam suatu jaringan transportasi. Hasil analisis kelayakan ini sangat
menentukan dalam pengambilan keputusan apakah pembangunan Pelabuhan
Pengumpan Lokal Watuprapat ini akan dilaksanakan atau tidak.
Terdapat dua pertanyaan dasar dua pertanyaan dasar yang perlu dijawab terlebih
dahulu sebelum menyusun daftar komponen biaya dan manfaat setiap alternatif
perencanaan yang diajukan dan melakukan analisis kelayakan, yakni:
a. Apa tujuan dari setiap alternatif perencanaan yang diajukan?
b. Bagaimana status pembiayaan dari alternatif perencanaan tersebut?
VI - 64
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
pengusahaannya atau dikenal dari sisi finansial (financial feability), serta perlu juga
ditinjau dari sisi manfaatnya kepada masyarakat atau lebih dikenal sebagai analisis
ekonomi (economy feasibility).
Dalam kajian ekonomi, maka Pemerintah cenderung menilai suatu investasi dalam
kerangka ekonomi dimana tujuan utama kebijakan investasi dipakai sebagai alat
untuk menyediakan jasa pelayanan bagi masyarakat. Dalam hal ini komponen biaya
dikaji dalam kerangka jumlah sumber daya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah
termasuk subsidi, penggunaan lahan milik pemerintah, dan kemudahan biaya
lainnya.
VI - 65
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kelayakan ekonomi dihitung minimal dengan metode Benefit Cost Ratio (BCR)
dengan memperhitungkan multiplier effect keberadaan pelabuhan terhadap kegiatan
ekonomi wilayah.
Benefit Cost Ratio adalah perbandingan antara Present Value Benefit dibagi dengan
Present Value Cost. Hasil BCR dari suatu proyek dikatakan layak secara finansial
bila nilai BCR adalah lebih besar dari 1. Nilai ini dilakukan berdasarkan nilai
sekarang, yaitu dengan membandingkan selisih manfaat dengan biaya yang lebih
besar dari nol dan selisih manfaat dan biaya yang lebih kecil dari nol.
Nilai B/C Nett yang lebih kecil dari 1(satu) menunjukkan investasi yang buruk. Hal ini
menggambarkan bahwa keuntungan yang dipakai pemakai Pelabuhan Pengumpan
Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan lebih kecil dari biaya investasi yang
diberikan pada proses penanganan atau pembangunan Pelabuhan Pengumpan
Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan.
VI - 66
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 67
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Indikator Kelayakan
Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah selisih antara Present Value Benefit dikurangi
dengan Present Value Cost. Hasil NPV dari suatu Proyek yang dikatakan layak
secara finansial adalah yang menghasilkan NPV bernilai positif. Dalam hal ini semua
rencana akan dilaksanakan apabila NPV > 0, atau persamaan di atas memenuhi:
VI - 68
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Secara matematis bentuk fungsional dari indikator BCR ini adalah sebagai berikut:
BCR =
Jika suatu alternative menunjukkan nilai BCR > 1, maka alternative tersebut secara
ekonomis layak untuk dilaksanakan, dan alternative terbaik adalah yang
memberikan nilai BCR terbesar. Indikator BCR ini secara langsung memberikan
ukuran efektifitas biaya (cost effectiveness) dari usulan rencana yang diajukan.
Untuk dapat melihat sejauh mana suatu investasi yang dilakukan dapat memberikan
manfaat atau keuntungan atau tidak, maka perlu dilakukan analisa finansial terhadap
investasi yang dilakukan. Dalam analisa finansial, kriteria-kriteria yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1) Net Present Value (NPV)
Net Present Value adalah salah satu penilaian investasi dalam analisa finansial yang
didapat dengan cara menghitung selisih antara nilai sekarang suatu investasi
dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan
datang. Jika nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas dimasa yang akan datang
lebih besar dari nilai investasi yang dilakukan, maka dapat dikatakan
menguntungkan atau investasi tersebut dapat diterima (bermanfaat) sedangkan jika
lebih kecil maka investasi tersebut tidak menguntungkan.
Dari hasil perhitungan di atas dapat kita ketahui bahwa hasil dari nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas di masa yang akan datang lebih besar dari nilai
investasi yang dilakukan, maka investasi tersebut dapat diterima (bermanfaat).
VI - 69
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Benefit Cost Ratio adalah salah satu penilaian kriteria investasi dalam analisa
finansial yang didapat dengan cara membandingkan manfaat bersih yang telah
dinilai sekarang (Present Value) dengan biaya investasi.
BCR = PV Benefit
PV Cost
= 46.325.744.230
39.620.708.000
= 1,16
Dari hasil perhitungan BCR didapat nilai 1,16 ini berarti bahwa pembangunan
Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat tersebut dapat diterima atau
menguntungkan. Hal ini dikarenakan memenuhi persyaratan dari BCR jika nilai BCR
> 1 maka pembangunan tersebut dapat diterima.
21.777.036.230
IRR 8 (18 8)
21.777.036.230 9.492.198.907
IRR = 14,96 %
Oleh karena hasil perhitungan didapat nilai r (14,96%) dimana nilai tersebut lebih
besar dari nilai k (8%) maka menurut kriteria IRR usul investasi tersebut dapat
diterima atau dengan kata lain perencanaan pembangunan Pelabuhan Pengumpan
Lokal Watuprapat dapat diterima berdasarkan analisa ekonomi.
VI - 70
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 71
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 72
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
DF 8 DF 18
TAHUN COST BENEFIT CASH FLOW PV (DF 8%) PV (DF 18%) PV Cost 8 % PV Benefit 8 %
% %
7.986.450.665 4.218.450.665 0,3152 2.517.329.249 0,084 352.240.630 2.517.329.249
16 0
8.681.345.656 8.681.345.656 0,2919 2.534.084.797 0,071 614.639.272 - 2.534.084.797
17 0
9.417.915.601 9.417.915.601 0,2703 2.545.662.587 0,060 565.074.936 - 2.545.662.587
18 0
10.198.345.069 10.198.345.069 0,2502 2.551.625.936 0,051 518.075.930 - 2.551.625.936
19 0
11.024.925.491 11.024.925.491 0,2317 2.554.475.236 0,043 475.174.289 - 2.554.475.236
20 3.768.000.000 3.768.000.000
11.900.060.170 8.132.060.170 0,2145 2.552.562.906 0,037 296.820.196 2.552.562.906
VI - 73
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai rincian analisa ekonomi untuk
mengetahui nilai kelayakan suatu rencana pembangunan Pelabuhan Pengumpan
Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan.
Kawasan pesisir memiliki makna yang sangat penting dari segi ekologi, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Hal ini disebabkan oleh besarnya potensi
sumber daya alam hayati dan non-hayati, sumber daya buatan, serta layanan
kelautan dan kemaritiman yang memiliki peranan penting dalam kehidupan
masyarakat dan sebagai fondasi utama dalam upaya pembangunan nasional.
Potensi yang luar biasa ini tercermin dari panjang garis pantai Indonesia yang
mencapai 95.181 km, yang menghubungkan sekitar 17.508 pulau di wilayah ini.
Kabupaten Pasuruan juga termasuk dalam kawasan pesisir dengan wilayah perairan
laut dan kawasan pantai yang membentang sepanjang ± 48 km mulai dari
Kecamatan Nguling hingga Kecamatan Bangil dengan wilayah eksploitasi laut
mencapai 112,5 mil laut persegi dan potensi laut lestari/maximum suistainable yield
(MSY) sebesar ± 27.000 ton per tahun. Kawasan perairan laut di Kabupaten
Pasuruan memiliki garis pantai memanjang dari Barat ke Timur menghadap ke Selat
Madura dengan luas kawasan pesisir secara administratif (jarak arbiter 2 km dari
garis pantai) sekitar 4.917 ha.
Beberapa daerah di Indonesia yang secara geografis memiliki wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil menyadari betapa pentingnya pengelolaan kawasan tersebut untuk
berbagai kegiatan baik yang bersifat ekonomis maupun konservasi dengan
seimbang dan tepat. Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil memang merupakan
wilayah yang memiliki keunikan tersendiri namun rentan terhadap terjadinya konflik
kepentingan, ekonomi dan sosial serta berbagai persoalan lingkungan akibat
VI - 74
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
pemanfaatan yang tidak didasarkan pada prinsip ekologis yang merupakan dasar
pengelolaan sumberdaya secara berkelanjutan (Fajri Chikmawati, 2019).
Menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa Timur Tahun
2018-2038, Kawasan Konservasi adalah kawasan laut dengan ciri khas tertentu
yang dilindungi untuk mewujudkan pengelolaan ruang laut secara berkelanjutan
yang setara dengan kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan dibidang penataan ruang. Strategi pengembangan KKP3K
yang tertuang dalam peraturan tersebut dilakukan dengan:
a. Menetapkan dan mengembangkan KKP3K ke dalam zona inti dan zona
pemanfaatan terbatas;
b. Melakukan perlindungan mutlak habitat dan populasi ikan serta alur migrasi biota
laut, perlindungan ekosistem pesisir, dan perlindungan situs budaya atau adat
tradisional;
c. Mensinergikan KKP3K dengan kegiatan tradisional masyarakat; dan
d. Melakukan rehabilitasi terhadap KKP3K.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa Timur Tahun
2018-2038 Pasal 34, Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang
meliputi zona inti dan zona pemanfaatan terbatas terletak di perairan:
a. Laut Jawa pada wilayah administrasi Kabupaten Tuban (NLP 3502-01 dan 3502-
03), Kabupaten Lamongan (NLP 3504-01), Kabupaten Gresik (NLP 3504-01,
3504-03, 3505, 3505-01, dan 3505-03), Kabupaten Bangkalan (NLP 3504-03 dan
3504-08), Kabupaten Sampang (NLP 3504-12 dan 3504-16), Kabupaten
Pamekasan (NLP 3504-16), dan Kabupaten Sumenep (NLP 3508-03, 3508-05,
3509-02, 3509-04, dan 3509-08);
b. Selat Madura pada wilayah administrasi Kabupaten Gresik (NLP 3504-02), Kota
Surabaya (NLP 3504-02, 3504-06, dan 3504–07), Kabupaten Sidoarjo (NLP
3504-05 dan 3504-06), Kabupaten Pasuruan (NLP 3504, 3504-05, dan 3504-09),
Kota Pasuruan (NLP 3504-05), Kabupaten Probolinggo (NLP 3504, 3504-09, dan
3504-13), Kota Probolinggo (NLP 3504-09), Kabupaten Situbondo (NLP 3504-13,
3506-08, 3507-01 3507-05, dan 3507-10), Kabupaten Bangkalan (NLP 3504-02,
VI - 75
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 76
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tabel 6.32. Matrik Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) di Kabupaten Pasuruan
LUAS
LOKASI TITIK KOORDINAT
SUB (KM2)
ZONA NLP KODE
ZONA KABUPATEN NAMA
PERAIRAN LONG (X) LAT (Y)
/ KOTA OBYEK
Kawasan Kawasan 3504 – KK – KKP3K – Selat Kab.
- 0,78 113,08651810200 -7,69762963070
Konservasi Konservasi 09 57 Madura Pasuruan
Pesisir & Pesisir & 3504 – KK – KKP3K – Selat Kab.
- 2,25 112,96874821500 -7,63776995766
Pulau Pulau 05 64 Madura Pasuruan
Kecil Kecil 3504 – KK – KKP3K – Selat Kab.
- 0,01 112,97874715900 -7,64998228506
(KKP3K) (KKP3K) 05 64 Madura Pasuruan
3504 – KK – KKP3K – Selat Kab.
- 4,29 112,93199929800 -7,62283247712
05 65 Madura Pasuruan
3504 – KK – KKP3K – Selat Kab.
- 3,58 112,88796537000 -7,60097946638
05 67 Madura Pasuruan
KK – KKP3K – Selat Kab.
3504 - 8,87 113,14126194200 -7,52758916834
69 Madura Pasuruan
KK – KKP3K – Selat Kab.
3504 - 0,34 113,11631944100 -7,47242267146
71 Madura Pasuruan
Sumber : Lampiran III Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018
VI - 77
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 78
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
jelas dan terdefinisi dengan baik, aktivitas manusia dan pengelolaan sumber daya
alam di dalam kawasan dapat lebih mudah diawasi dan dikontrol. Dengan demikian,
prinsip zonasi dalam konteks kawasan konservasi perairan menjelma menjadi alat
yang efektif dalam melestarikan ekosistem dan keanekaragaman hayati, sambil
tetap mempertimbangkan kebutuhan manusia dan perkembangan sosial-ekonomi
yang berkelanjutan.
Dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa Timur Tahun
2018-2038, Strategi pengembangan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) dilakukan
melalui serangkaian langkah yang komprehensif dan terarah. Pertama-tama,
langkah ini melibatkan proses penetapan serta pengembangan KKP ke dalam
berbagai zona yang telah ditetapkan, yakni zona inti, zona perikanan berkelanjutan,
zona pemanfaatan terbatas, dan zona lainnya. Di dalam zona inti, fokus utama
adalah menjaga keaslian ekosistem perairan dan menjauhkannya dari gangguan
aktivitas manusia yang dapat membahayakan keseimbangan ekologis. Langkah
selanjutnya adalah melakukan perlindungan yang ketat terhadap berbagai kegiatan
kunci dalam siklus kehidupan ikan, seperti pemijahan, pengasuhan, dan alur ruaya
ikan. Dengan demikian, upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses
VI - 79
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Sama halnya dengan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K),
letak Kawasan Konservasi Perairan (KKP) hingga tahun 2018 juga telah tertuang
dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018 Pasal 36 yaitu,
a. Laut Jawa pada wilayah administrasi Kabupaten Sumenep (NLP 3509, 3509-03,
3509-04, dan 3509-08);
b. Selat Madura pada wilayah administrasi Kabupaten Sumenep (NLP 3507-08 dan
3509-07) dan Kabupaten Situbondo (NLP 3507-01);
c. Selat Bali pada wilayah administrasi Kabupaten Banyuwangi (NLP 3506-06); dan
d. Samudera Hindia pada wilayah administrasi Kabupaten Banyuwangi (NLP 3506-
04), Kabupaten Jember (NLP 3503-07), Kabupaten Malang (NLP 3503-03),
Kabupaten Trenggalek (NLP 3501-03, 3501-04, dan 3501-06), dan Kabupaten
Pacitan (NLP 3501-01, 3501-02, dan 3501-04).
VI - 80
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
a. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam zona inti KKP meliputi kegiatan penelitian
dan pendidikan;
b. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam zona perikanan berkelanjutan meliputi
kegiatan penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pariwisata alam perairan,
penelitian, dan kegiatan pendidikan; dan
c. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam zona pemanfaatan terbatas meliputi
kegiatan pariwisata alam perairan, kegiatan penelitian dan pendidikan.
VI - 81
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Berbeda halnya dengan aktivitas atau kegiatan yang diperbolehkan pada Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) maupun Kawasan Konservasi
Perairan (KKP) Zona Pemanfaatan Terbatas antara lain usaha wisata edukasi,
selam, snorkeling, tontonan maupun wisata berenang, selain itu juga diperbolehkan
untuk melakukan penanaman tanaman bakau dan nipah, perlindungan
keanekaragaman hayati, penyelamatan dan perlindungan lingkungan, penelitian dan
pendidikan kegiatan konservasi, serta survei dan / atau penelitian ilmiah. Sedangkan
pada bagian Zona Lainnya hal-hal yang diperbolehkan adalah usaha wisata edukasi,
dayung, selam, dan memancing. Dalam zona ini juga dapat melalukan pengambilan
foto/video bawah laut, penanaman tanaman bakau dan nipah, budidaya mangrove,
perlindungan keanekaragaman hayati, penyelamatan dan perlindungan lingkungan,
penelitian maupun pendidikan kegiatan konservasi, survei dan / atau penelitian
ilmiah, penangkapan ikan menggunakan Squid Jigging dan Pole atau Line.
VI - 82
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tidak hanya aktivitas atau kegiatan yang diperboleh dilakukan pada Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) atau Kawasan Konservasi
Perairan (KKP), Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018 juga
telah mengatur aktivitas atau kegiatan yang tidak diperbolehkan untuk dilakukan
pada kawasan tersebut, yaitu
1. Usaha wisata dayung, selam, memancing, selancar olahraga tirta, dermaga
wisata ekstrim (beresiko tinggi), snorkeling, tontonan, berenang, dan wisata alam
perairan maupun tirta (bahari);
2. Usaha kegiatan hiburan dan rekreasi, vila (cottage) di atas laut, restoran di atas
laut, serta usaha jasa perjalanan wisata;
3. Usaha angkutan laut wisata dalam negeri dan internasional;
4. Budidaya mangrove dan ikan hasil rekayasa genetik;
5. Pengambilan terumbu karang;
6. Pemungutan hasil hutan bukan kayu pada hutan mangrove (madu; getah; daun;
buah dan biji; tanin; ikan; hasil hutan bukan kayu lainnya);
7. Penangkapan ikan dengan kapasitas kapal < 10GT, 10-30 GT, maupun ≥ 30 GT;
8. Pengambilan barang-barang purbakala dengan perahu bermotor 5 - 30 GT
maupun ≥ 30 GT;
9. Pengambilan barang-barang selain barang purbakala dengan perahu bermotor ≤
5GT, 5-30 GT, dan > 30 GT;
10. Pelepasan jangkar;
11. Penggunaan galah untuk mendorong perahu;
12. Usaha pembudidayaan ikan laut (kerapu, kakap, baronang) dan pembudidayaan
ikan untuk kepentingan industri;
VI - 83
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
13. Usaha budidaya perikanan terapung (jaring apung dan pen system seluas ≥ 5 Ha
dengan jumlah 1000 unit;
14. Pengambilan sumber daya laut non ikan untuk kepentingan ekonomi;
15. Pengangkutan ikan hasil budidaya atau penangkapan dengan Kapal;
16. Pengangkut Ikan Hidup Berbendera Indonesia maupun Berbendera Asing;
17. Pemasangan Keramba Jaring Apung, serta pemasangan rumpon perairan dalam
atau dangkal;
18. Bongkar muat ikan;
19. Penangkapan ikan menggunakan pukat hela (trawls), payang, cantrang, jaring
lampara, dogol, dan sejenisnya. Menggunakan Gill Net (Jaring insang) dan
sejenisnya, seine nets dan sejenisnya, Long bag set net (jaring kantong besar),
Squid Jigging, Pancing Prawe Dasar, Long line (rawai Tuna), Pole dan Line,
Bubu/Muroami dan sejenisnya, Bouke Ami, dan penangkapan ikan
menggunakan Bagan Apung;
20. Penelitian dan pengembangan perikanan;
21. Kegiatan pengujian kapal perikanan/perahu ikan bermotor;
22. Eksplorasi maupun pengangkutan mineral logam, mineral bukan logam, batuan,
batubara, mineral radioaktif, dan energi OTEC;
23. Pembangunan FPSO (Floating Production Storage and Offloading), PLTU,
anjungan/platform migas, Floating Storage Offloading (FSO), Fasilitas Terapung
(Floating Facility) Migas: Mooring, dan pembangunan Terminal Regasifikasi LNG;
24. Pengerukan perairan dengan capital dredging;
25. Eksploitasi (Operasi Produksi) Batubara, mineral logam, mineral bukan logam,
batuan, batubara, dan mineral radioaktif;
26. Pengolahan & Pemurnian Batubara, mineral logam, mineral bukan logam,
batuan, batubara, dan mineral radioaktif;
27. Penempatan tailing (bahan yang tertinggal setelah pemisahan fraksi) di bawah
laut;
28. Pembakaran Gas Suar Bakar (Flaring);
29. Pemusnahan handak migas;
30. Pemasangan fasilitas turbin generator energi, dan mesin kalor;
31. Kegiatan Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL);
32. Pembangunan, pemindahan, dan/atau pembongkaran bangunan atau instalasi
pipanisasi di perairan;
VI - 84
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
33. Penanaman kabel atau tiang maupun pipa dengan diameter 0-20 cm, 20-50 cm,
50-100 cm, dan diatas 100 cm, serta sarana di laut;
34. Pembangunan kabel telekomunikasi Local Port Service (LPS) dan Sarana Bantu
Navigasi Pelayaran (SBNP);
35. Penetapan tempat labuh, tempat alih muat antar kapal, serta penetapan alur
pelayaran dari dan ke pelabuhan maupun internasional;
36. Pembangunan Kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan olah gerak kapal,
maupun dermaga perikanan;
37. Pembangunan terminal peti kemas, terminal curah kering maupun cair, dan
terminal ro-ro;
38. Pembangunan Tempat perbaikan kapal, TPI, breakwater (pemecah gelombang),
turap (revetment), dan groin;
39. Penempatan kapal mati;
40. Usaha pelayanan perbaikan dan pemeliharaan kapal perikanan : dock/slipway,
bengkel dan tempat perbaikan jaring, serta pelayanan logistik dan perbekalan
kapal perikanan;
41. Usaha bongkar muat barang : pengemasan, penumpukan, dan penyimpanan di
pelabuhan;
42. Usaha tally mandiri : kegiatan cargodoring, receiving/delivery, stuffing, dan
stripping peti kemas bagi kepentingannya sendiri;
43. Pembangunan dan pengoperasian Jetty, cement grinding plant dan cement
packing plant;
44. Pengoperasian Pelabuhan Pengumpan Regional dan Lokal;
45. Pengerukan dan reklamasi di wilayah perairan Pelabuhan Pengumpan Regional
dan Lokal;
46. Usaha angkutan laut badan usaha pada lintas pelabuhan antar kab/kota dalam
provinsi Jawa Timur;
47. Usaha angkutan laut pelayaran rakyat atau badan usaha pada lintas pelabuhan
antar kab/kota dalam provinsi Jawa Timur, antar provinsi dan pelabuhan
internasional
48. Usaha jasa angkutan perairan pelabuhan, dan jasa penyewaan peralatan
angkutan laut;
49. Pengelolaan (TUKS) di dalam DLKR/DLKP pelabuhan pengumpan regional;
50. Operasi Kapal Angkutan Penyeberangan Dalam Provinsi;
VI - 85
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 86
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Melalui batasan aktivitas yang telah diatur sedemikian rupa pada kawasan pesisir,
maka penting sekali untuk memperhatikan lokasi rencana Pembangunan Pelabuhan
Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan apakah termasuk ke dalam
Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau-Kecil maupun Kawasan Konservasi
Perairan. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan titik koordinat dan wilayah
Kawasan Konservasi yang telah diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil Provinsi Jawa Timur Tahun 2018-2038 khususnya yang berada di Kabupaten
VI - 87
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 88
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.4. Kesesuaian Lokasi Rencana Pembangunan Pelabuhan Watuprapat dengan Kawasan Konservasi
VI - 89
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018 merupakan sebuah
panduan penting dalam mengidentifikasi dan menetapkan Kawasan Konservasi
Perairan di wilayah tersebut. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa setelah
melakukan analisis mendalam terhadap isi peraturan ini, ternyata tidak ditemukan
penunjukan lokasi Kawasan Konservasi Perairan yang berada di Kabupaten
Pasuruan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam konteks peraturan tersebut,
Kabupaten Pasuruan tidak termasuk dalam daftar wilayah yang ditetapkan untuk
Kawasan Konservasi Perairan. Sebagai hasil dari peninjauan dan evaluasi lebih
lanjut, dapat disimpulkan bahwa dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 1 Tahun 2018, upaya konservasi perairan di Kabupaten Pasuruan tidak
secara eksplisit diakui atau dimasukkan dalam lingkup kawasan yang diatur oleh
peraturan tersebut. Sehingga dapat dipastikan bahwa lokasi rencana Pembangunan
Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat yang berada di Kabupaten Pasuruan tidak
termasuk ke dalam Kawasan Konservasi Perairan. Hal ini juga dapat terlihat melalui
gambar 1. dimana tidak adanya titik atau lokasi yang menggambarkan Kawasan
Konservasi Perairan di Kabupaten Pasuruan.
Kondisi berbeda terjadi pada hasil peninjauan Kawasan Konservasi Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil di Jawa Timur, dimana ditemukan beberapa titik lokasi yang
menunjukkan bahwa Kabupaten Pasuruan termasuk ke dalam daftar wilayah yang
ditetapkan untuk Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Akan tetapi
kondisi ini tidak menimbulkan masalah serius dikarenakan hasil identifikasi
menunjukkan bahwa titik lokasi rencana Pembangunan Pelabuhan Pengumpan
Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan memiliki letak yang berbeda jika
dibandingkan dengan titik lokasi Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Dalam konteks ini, dapat disimpulkan bahwa lokasi yang dipilih untuk pembangunan
pelabuhan pengumpan lokal adalah terpisah secara geografis dari lokasi kawasan
konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil. Hal ini memiliki implikasi penting terhadap
aktivitas yang dapat dilakukan pada lokasi rencana Pembangunan Pelabuhan
Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan.
Fakta bahwa ketiga alternatif lokasi yang diajukan untuk Pembangunan Pelabuhan
Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan tidak berada dalam cakupan
Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta Kawasan Konservasi
VI - 90
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa Timur Tahun
2018-2038, Kawasan Strategis Nasional Tertentu yang selanjutnya disebut KSNT
adalah kawasan yang terkait dengan kedaulatan negara, pengendalian lingkungan
hidup, dan / atau situs warisan dunia, yang pengembangannya diprioritaskan bagi
kepentingan nasional.
VI - 91
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dalam konteks Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa Timur Tahun
2018-2038, konsep Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT) menggambarkan
kawasan-kawasan yang memiliki nilai strategis dan sensitif yang berkaitan erat
dengan kepentingan nasional. KSNT ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi
atau pembangunan saja, tetapi juga mempertimbangkan faktor-faktor yang lebih luas
seperti kedaulatan negara, pengendalian lingkungan hidup, dan keberadaan situs
warisan dunia.
VI - 92
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT) yang berada di Jawa Timur juga
tercantum dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018,
dimana kawasan ini merupakan pulau-pulau terluar yang meliputi:
a. Pulau Sekel di Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek (NLP 3501-03);
b. Pulau Panekan di Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek (NLP 3501-05);
dan
c. Pulau Nusa Barong di Kecamatan Puger Kabupaten Jember (NLP 3503-05 dan
3503-07).
VI - 93
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 94
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
sosial dari pembangunan tetap perlu dievaluasi dan dikelola dengan cermat. Ini akan
memastikan bahwa pembangunan pelabuhan berkontribusi pada pembangunan
berkelanjutan yang seimbang antara aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, lembaga
lingkungan, dan komunitas lokal, akan memainkan peran penting dalam memastikan
bahwa pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten
Pasuruan dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek-aspek kritis dan
mendukung visi keberlanjutan wilayah tersebut.
Kawasan Strategis Nasional atau KSN dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil Provinsi Jawa Timur Tahun 2018-2038, dideskripsikan sebagai wilayah
penataan ruang yang diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting
secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara,
ekonomi, sosial, budaya, dan / atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah
ditetapkan sebagai warisan dunia. Sedangkan pada Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, kebijakan
pengembangan kawasan strategis nasional meliputi
a. Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk
mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan
keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi
perlindungan kawasan, melestarikan keunikan bentang alam, dan melestarikan
warisan budaya nasional;
b. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara;
c. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan
perekonomian nasional yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam
perekonomian internasional;
d. Pemanfaatan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi secara optimal untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
e. Pelestarian dan peningkatan sosial dan budaya bangsa;
f. Pelestarian dan peningkatan nilai kawasan lindung yang ditetapkan sebagai
warisan dunia, cagar biosfer, dan ramsar; dan
VI - 95
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang berada di Jawa Timur juga tercantum
dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018, dimana
kawasan ini merupakan pulau-pulau terluar yang meliputi:
a. Daerah Ranjau Area I di perairan Kabupaten Sumenep (NLP 3507, 3507-07 dan
3507-08) dan Kabupaten Tuban (NLP 3502 dan 3502-03);
b. Daerah Ranjau Area I Pangkah Wetan di perairan Kabupaten Gresik (NLP 3504,
3504-02, dan 3504-03), Kota Surabaya (NLP 3504-02), dan Kabupaten
Bangkalan (NLP 3504-02);
c. Daerah Ranjau Area I Tambak Wedi di perairan Kota Surabaya (NLP 3504-06
dan 3504-07) dan Kabupaten Sidoarjo (NLP 3504-06);
d. Daerah Ranjau Area II di perairan Kabupaten Sumenep (NLP 3507, 3507-11 dan
3507-12), Kabupaten Tuban (NLP 3502), dan Kabupaten Lamongan (NLP 3504);
e. Daerah Ranjau Area II Labuan Barat Laut Madura di perairan Kabupaten Gresik
(NLP 3504, 3504-02, dan 3504-03) dan Kabupaten Bangkalan (NLP 3504, 3504-
02, 3504-03, dan 3504-08);
f. Daerah Ranjau Area II Perairan Tambak Wedi di perairan Kota Surabaya (NLP
3504-06 dan 3504-07) dan Kabupaten Bangkalan (NLP 3504-07);
g. Daerah Ranjau Area III Perairan Timur Batu Poron di perairan Kota Surabaya
(NLP 3504 dan 3504-07), Kabupaten Bangkalan (NLP 3504, 3504-07, dan 3504-
11), dan Kabupaten Sampang (NLP 3504, 3504-07, 3504-10, dan 3504-11);
h. Daerah Ranjau Area IV di perairan Kabupaten Sidoarjo (NLP 3504) dan
Kabupaten Sampang (NLP 3504);
i. Daerah Ranjau Area V di perairan Kabupaten Sidoarjo (NLP 3504), Kota
Pasuruan (NLP 3504 dan 3504-06), dan Kabupaten Pasuruan (NLP 3504 dan
3504-06);
j. Daerah Ranjau Area VII Kampung Lohgung di perairan Kabupaten Tuban (NLP
3504 dan 3504-01) dan Kabupaten Lamongan (NLP 3504 dan 3504-01);
k. Daerah Ranjau Area IX Perairan Pakis di perairan Kabupaten Lamongan (NLP
3504 dan 3504-01) dan Kabupaten Gresik (NLP 3504, 3504-01, 3504-03, dan
35040-04);
VI - 96
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
l. Daerah Ranjau Area X Perairan Banyu Urip di perairan Kabupaten Gresik (NLP
3504-03);
m. Daerah Ranjau Area XI Perairan Utara Banyu Urip di perairan Kabupaten Gresik
(NLP 3504, 3504-03, dan 3504-04);
n. Daerah Latihan Bom Laut di perairan Kota Probolinggo(NLP 3504), Kabupaten
Probolinggo (NLP 3504), Kabupaten Sampang (NLP 3504), Kabupaten
Pamekasan (NLP 3504), dan Laut Lepas (NLP 3504);
o. Daerah Latihan Kapal Selam di perairan Kabupaten Sumenep (NLP 3507 dan
3507-11);
p. Daerah Latihan KRI TNI AL di perairan Kabupaten Tuban (NLP 3502, 3502-01,
3502-02, 3502-03, 3502-04, 3504, dan 3504-01), Kabupaten Lamongan (NLP
3504 dan 3504-01), Kabupaten Gresik (NLP 3504, 3504-01, 3504-02, 3504-03,
dan 3504-04), Kota Surabaya (NLP 3504, 3504-02, dan 3504-06), Kabupaten
Sidoarjo (NLP 3504, 3504-05, dan 3504-06), Kabupaten Bangkalan (NLP 3504,
3504-02, 3504-03, 3504-08, 3504-12, dan 3504-15), Kabupaten Sampang (NLP
3504, 3504-10, 3504-11, 3504-12, 3504-15, dan 3504-16), Kabupaten
Pamekasan (NLP 3504, 3504-14, 3504-15, 3504-16, 3507, 3507-03, dan 3507-
04), Kabupaten Sumenep (NLP 3504, 3504-14, 3504-15, 3507, 3507-02, 3507-
03, 3507-04, 3507-07, 3507-08, 3507-09, 3507-11, 3507-12, 3509, 3509-01, dan
3509-03), Kota Pasuruan (NLP 3504-05 dan 3504-06), Kabupaten Pasuruan
(NLP 3504, 3504-05, 3504-06, dan 3504-09), Kota Probolinggo (NLP 3504 dan
3504-09), Kabupaten Probolinggo (NLP 3504, 3504-09, dan 3504-13),
Kabupaten Situbondo (NLP 3504, 3504-13, 3506, 3506-08, 3506-11, 3507, 3507-
01, 3507-05, 3507-06, 3507-10, dan 3507-13), Kabupaten Banyuwangi (NLP
3506, 3506-08, dan 3506-11), dan Laut Lepas (NLP 3504 dan 3507);
q. Daerah Latihan Menyelam TNI AL di perairan Kota Probolinggo (NLP 3504-09);
r. Daerah Latihan Pendaratan Amphibi di perairan Kabupaten Gresik (NLP 3505,
3505-01, 3505-02, dan 3505-03) dan Kabupaten Sumenep (NLP 3508, 3508-01,
3508-02, 3508-03, 3508-04, dan 3508-05);
s. Daerah Latihan Penembakan TNI AL di perairan Kabupaten Situbondo (NLP
3504 dan 3504-13) dan Kabupaten Probolinggo (NLP 3504 dan 3504-13); dan
t. Pengajuan Daerah Latihan Baru PER KOARMATIM di perairan Kota Surabaya
(NLP 3504-02 dan 3504-07) dan Kabupaten Bangkalan (NLP 3504-02 dan 3504-
07).
VI - 97
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Di luar kegiatan yang telah ditetapkan, terdapat berbagai aktivitas yang mungkin
ingin dilaksanakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Namun, penting untuk
diingat bahwa aktivitas-aktivitas ini harus sesuai dengan regulasi dan peraturan yang
berlaku, serta mendapatkan izin dari pihak terkait sebelum dapat dilakukan. Sebagai
contoh konkret, pembangunan pelabuhan merupakan salah satu aktivitas yang bisa
diusulkan dan dilakukan di luar kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pembangunan pelabuhan memiliki dampak yang signifikan terhadap sektor ekonomi
dan perdagangan suatu wilayah, namun hal ini harus diiringi dengan koordinasi yang
cermat dengan otoritas terkait. Dalam hal ini, proses perizinan dan persetujuan
menjadi langkah krusial yang harus dijalankan untuk memastikan bahwa
pembangunan pelabuhan tersebut mematuhi standar keamanan, lingkungan, dan
sosial yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, mengamankan izin dari pihak terkait
merupakan langkah awal yang tidak dapat diabaikan bagi siapa pun yang berencana
untuk menjalankan aktivitas di luar cakupan kegiatan yang telah ditentukan
sebelumnya.
VI - 98
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 99
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dari tabel matriks di atas dapat tergambarkan secara detail mengenai letak
Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang ada di Kabupaten Pasuruan dimana
tercantum dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018
tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa Timur
Tahun 2018-2038. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah lokasi perencanaan
pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan
berada dalam Kawasan Strategis Nasional (KSN) di Jawa Timur. Sehingga dapat
menentukan langkah yang tepat dalam merealisasikan keberlanjutan pembangunan
pelabuhan.
VI - 100
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.5. Kesesuaian Lokasi Rencana Pembangunan Pelabuhan Watuprapat dengan Kawasan Strategis Nasional (KSN)
VI - 101
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Pelabuhan memiliki peran yang sangat penting dalam seluruh proses perdagangan,
baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pentingnya peran pelabuhan dalam
mendukung perkembangan ekonomi dan perdagangan telah menjadikan
pembangunan infrastruktur pelabuhan sebagai perhatian utama di berbagai daerah
saat ini. Pelabuhan bukan sekadar tempat untuk bongkar muat barang dan moda
transportasi, tetapi juga merupakan pusat konektivitas yang menghubungkan
aktivitas ekonomi dari berbagai sektor dan wilayah. Dalam era globalisasi ini,
pelabuhan memiliki peran strategis sebagai pintu gerbang bagi arus perdagangan
internasional maupun domestik. Oleh karena itu, pemerintah dan berbagai
pemangku kepentingan di berbagai daerah kini berfokus pada pengembangan,
modernisasi, dan peningkatan kapasitas pelabuhan guna mengoptimalkan potensi
ekonomi serta memastikan kelancaran aliran barang dan jasa. Dengan membangun
dan meningkatkan pelabuhan, diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan
VI - 102
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
ekonomi regional, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan daya saing
daerah dalam skala nasional maupun internasional (Kurniawati, 2019).
VI - 103
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 104
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
panjang dalam hal efisiensi operasional, reputasi yang baik, dan dampak positif
pada lingkungan dan masyarakat dapat mengimbangi biaya tersebut.
VI - 105
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Selain itu, aspek lingkungan juga melibatkan dampak sosial dan ekonomi dari
pembangunan pelabuhan. Pertimbangan ini mencakup bagaimana proyek
pembangunan pelabuhan dapat memengaruhi masyarakat sekitar, baik secara
positif maupun negatif. Keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan
pengambilan keputusan bisa menjadi kunci penting dalam mengurangi potensi
dampak negatif terhadap komunitas lokal. Selain itu, analisis ekonomi juga harus
dilakukan untuk memastikan bahwa pembangunan pelabuhan tidak hanya
memberikan manfaat ekonomi bagi pihak terkait, tetapi juga tidak merugikan
masyarakat dalam jangka panjang.
Dalam hal ini, kelayakan pembangunan pelabuhan dari perspektif lingkungan adalah
tentang mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan perlindungan
lingkungan serta kesejahteraan sosial. Pendekatan holistik seperti ini memerlukan
kerjasama antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk menghasilkan solusi
yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi semua pihak yang terlibat. Dengan
demikian, analisis mendalam terhadap aspek lingkungan, baik alamiah maupun
sosial-ekonomi, menjadi landasan penting dalam pengambilan keputusan terkait
pembangunan dan operasionalisasi pelabuhan yang bertanggung jawab dan
berkelanjutan. Untuk itu, kajian kelayanan pelabuhan ditinjau dari aspek lingkungan
difokuskan pada tahapan kegiatan yang potensial menimbulkan dampak terhadap
komponen lingkungan (fisik-kimia, biologi, sosial, ekonomi, dan budaya), yaitu:
a. Tahap Pra Konstruksi
Tahap ini terdiri dari beberapa tahapan yang saling terkait untuk memastikan
bahwa proyek tersebut dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Pertama-tama,
penetapan lokasi dan perijinan menjadi titik awal yang penting. Dalam tahap ini,
tim proyek akan melakukan peninjauan mendalam terhadap lokasi yang telah
VI - 106
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
b. Tahap Konstruksi
Kegiatan inti dari sebuah proyek pembangunan ada pada tahap konstruksi, di
mana rencana dan persiapan awal yang telah dilakukan di tahap pra konstruksi
akan diimplementasikan dengan dukungan penuh dari sumber daya manusia,
peralatan, dan bahan material. Langkah pertama adalah penerimaan tenaga
kerja konstruksi. Tenaga kerja yang akan dipekerjakan untuk kegiatan ini terdiri
atas mereka yang mempunyai keahlian khusus (skill) dan tenaga kerja yang tidak
mempunyai keahlian (unskill). Penyerapan tenaga kerja tersebut akan di
prioritaskan untuk daerah setempat (lokal) sepanjang tenaga kerja yang ada
memiliki kemampuan yang disyaratkan. Setelah itu, mobilisasi tenaga kerja
menjadi langkah penting dalam mengatur dan mengalokasikan tenaga kerja
sesuai dengan spesifikasi pekerjaan dan jadwal yang telah disusun. Proses ini
melibatkan koordinasi antara tim manajemen proyek dan tim lapangan untuk
memastikan bahwa pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana. Sementara itu,
VI - 107
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
mobilisasi peralatan dan bahan material juga menjadi fokus dalam tahap ini.
Peralatan konstruksi yang diperlukan harus dipersiapkan dan diatur agar siap
digunakan saat diperlukan. Pengadaan bahan material yang berkualitas dan
sesuai dengan spesifikasi akan memastikan bahwa proyek berjalan lancar tanpa
hambatan material. Reklamasi atau pengurugan pantai mungkin perlu dilakukan
untuk menambah kedalaman perairan di dalam kolam pelabuhan agar kapal
dapat berlayar dan berlabuh. Langkah ini melibatkan perubahan topografi lahan
untuk mempersiapkan area yang akan dibangun. Pembangunan pelabuhan dan
fasilitas pendukung adalah inti dari proyek tersebut. Proses ini melibatkan
konstruksi infrastruktur utama, seperti pelabuhan dan bangunan pendukung
lainnya, sesuai dengan desain yang telah disusun sebelumnya. Setelah
pembangunan selesai, tahap commissioning test akan dilakukan. Ini melibatkan
pengujian dan pengkondisian semua sistem dan fasilitas yang telah dibangun,
untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik dan siap digunakan.
Tahap demobilisasi peralatan dilakukan setelah seluruh proses pembangunan
pelabuhan telah selesai. Peralatan yang tidak lagi diperlukan akan dipindahkan
atau dikeluarkan dari lokasi proyek. Tahap terakhir adalah demobilisasi tenaga
kerja. Ini melibatkan pengaturan keluar bagi pekerja konstruksi yang telah
menyelesaikan tugas mereka dalam proyek tersebut.
c. Tahap Operasi
Tahap Operasi adalah saat di mana proyek yang telah selesai dibangun mulai
berfungsi dan beroperasi sesuai dengan tujuan awalnya. Kegiatan dalam tahap
operasi mencakup beberapa langkah penting yang bertujuan untuk menjaga
kinerja dan efisiensi dari fasilitas yang telah dibangun. Berikut adalah penjelasan
lebih lanjut tentang kegiatan dalam tahap operasi, Pertama-tama, penerimaan
tenaga kerja operasional adalah langkah awal dalam menjalankan proyek setelah
tahap konstruksi selesai. Tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang relevan dengan operasi fasilitas akan diterima untuk
mengelola dan menjalankan berbagai sistem yang ada. Mobilisasi tenaga kerja
juga merupakan bagian integral dari tahap operasi. Tim operasional perlu diatur
dan dikoordinasikan agar sesuai dengan jadwal dan tanggung jawab masing-
masing. Proses mobilisasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua anggota
tim memiliki peran yang jelas dan siap melaksanakan tugasnya. Pengoperasian
VI - 108
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
pelabuhan adalah inti dari tahap operasi dalam konteks proyek ini. Ini melibatkan
mengaktifkan semua sistem dan fasilitas yang telah dibangun selama tahap
konstruksi. Pengoperasian pelabuhan mencakup pengaturan, pengawasan, dan
pemeliharaan berbagai aspek, termasuk fasilitas penerimaan kapal, peralatan
bongkar muat, infrastruktur transportasi, serta layanan pendukung lainnya.
Komponen lingkungan serta isu-isu lingkungan yang muncul dari adanya kegiatan
pembangunan pelabuhan yang perlu dipantau meliputi : a) Fisik Kimia, yaitu
perubahan pemanfaatan lahan, peningkatan kebisingan, penurunan kualitas udara,
serta timbulnya bau, b) Biologi, yaitu peningkatan flora dan penurunan biota laut, c)
Sosial Ekonomi dan Budaya, meliputi peningkatan kegiatan perekonomian,
penambahasan kesempatan kerja, pengurangan kesempatan kerja, peningkatan
pendapatan masyarakat, peningkatan PAD, tuntutan ganti rugi, kerusakan jalan,
gangguan kenyamanan lalu lintas, keresahan masyarakat, gangguan kesehatan
VI - 109
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 110
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tabel 6.34. Matrik Identifikasi Dampak Potensial Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan
TAHAPAN KEGIATAN
VI - 111
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
TAHAPAN KEGIATAN
VI - 112
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
TAHAPAN KEGIATAN
Keterangan :
1. Penetapakan Lokasi dan Perijinan 6. Mobilisasi Tenaga Kerja 12. Demobilisasi Peralatan
2. Sosialisasi Rencana Pembangunan 7. Mobilisasi alat dan material 13. Penerimaan Tenaga Kerja
3. Penyiapan dan Pematangan Lahan 8. Reklamasi/Pengurugan Pantai Operasional
(Land Clearing) 9. Pembangunan Pelabuhan dan 14. Mobilisasi Tenaga Kerja
4. Pembuatan Base Camp Fasilitas Pendukung 15. Pengoperasian Pelabuhan
5. Penerimaan Tenaga Kerja 10. Commissioning Test 16. Pemeliharaan dan Perawatan
Konstruksi 11. Demobilisasi Tenaga Kerja Pelabuhan
VI - 113
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Salah satu keuntungan dari memiliki kondisi lingkungan yang serupa adalah
kemungkinan bahwa reaksi lingkungan terhadap aktivitas pelabuhan akan relatif
konsisten di ketiga lokasi tersebut. Dampak terhadap kualitas air, misalnya, dapat
VI - 114
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
diantisipasi dengan lebih baik karena karakteristik hidrologi dan oseanografi yang
serupa di ketiga lokasi. Hal serupa berlaku untuk penilaian dampak terhadap
keanekaragaman hayati, vegetasi, dan ekosistem pesisir secara keseluruhan.
Dengan demikian, analisis dampak lingkungan dapat lebih terfokus dan lebih andal
dalam menghasilkan prediksi yang mendekati realitas. Secara keseluruhan, memiliki
ketiga lokasi pelabuhan dengan kondisi lingkungan serupa dan berdekatan adalah
keuntungan yang signifikan dalam meramalkan dampak lingkungan. Namun,
pemahaman mendalam tentang faktor-faktor lokal yang mungkin memengaruhi
dampak tetap diperlukan untuk mengambil keputusan yang tepat dan berkelanjutan
dalam memilih lokasi yang paling sesuai untuk pelabuhan yang diusulkan.
VI - 115
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 116
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
sering melibatkan penggunaan alat berat dan bahan kimia, seperti pembakaran
lahan atau penggunaan pestisida. Hal ini bisa menghasilkan emisi gas beracun
dan partikel-partikel berbahaya ke udara. Kualitas udara yang buruk ini dapat
berdampak negatif pada kesehatan manusia dan hewan, serta dapat
berkontribusi terhadap masalah polusi udara dan perubahan iklim global.
Selain itu, tuntutan ganti rugi sering kali muncul akibat proses land clearing.
Masyarakat lokal atau pemilik lahan yang terdampak sering kali mengalami
kerugian finansial akibat hilangnya sumber penghidupan atau produktivitas lahan
mereka. Ini bisa mencakup hilangnya tanaman pertanian, penggembalaan
ternak, atau aktivitas ekonomi lainnya yang bergantung pada lahan tersebut.
Oleh karena itu, perlu ada pengaturan dan mekanisme yang adil untuk mengatasi
tuntutan ganti rugi ini. Tidak hanya itu, kegiatan land clearing juga dapat
menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Konflik dapat muncul antara
pihak yang mendukung proyek pembangunan dan pihak yang merasa terdampak
negatif oleh dampak lingkungan dan sosial dari kegiatan tersebut. Keresahan ini
dapat mencakup perdebatan tentang dampak lingkungan, penurunan kualitas
hidup, serta hak-hak masyarakat atas lahan dan lingkungan yang sehat.
d. Pembuatan Basecamp
Pembuatan basecamp pada tahap pra konstruksi pembangunan pelabuhan
seringkali juga berdampak pada lingkungan sekitar, terutama dalam hal
keresahan masyarakat. Basecamp merupakan fasilitas penting yang digunakan
untuk menunjang aktivitas konstruksi, seperti tempat tinggal sementara bagi
pekerja, penyimpanan material, dan kantor proyek. Namun, lokasi basecamp
sering kali memerlukan pengosongan lahan, perubahan tata guna lahan, dan
penggunaan sumber daya alam yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari
masyarakat lokal.
VI - 117
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Berdasarkan diagram alir di atas, beberapa kegiatan pada tahap konstruksi juga
memiliki pengaruh terhadap lingkungan sekitar lokasi pembangunan pelabuhan,
adapaun kegiatan yang dimaksud yaitu,
a. Penerimaan dan Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi
Penerimaan tenaga kerja dalam sektor konstruksi, khususnya dalam proyek
pembangunan pelabuhan, memiliki dampak positif yang signifikan terhadap
perekonomian dan masyarakat di sekitarnya. Proses pembangunan pelabuhan
memerlukan keterlibatan beragam jenis tenaga kerja, mulai dari pekerja
konstruksi hingga ahli teknis yang terampil dalam berbagai bidang seperti
rekayasa sipil, arsitektur, dan manajemen proyek. Dengan adanya peningkatan
penerimaan tenaga kerja di sektor ini, peluang pekerjaan bagi masyarakat lokal
semakin terbuka lebar, yang pada gilirannya akan mengurangi tingkat
pengangguran di daerah tersebut. Selain itu, dampak positif lainnya adalah
peningkatan pendapatan masyarakat sekitar proyek pembangunan pelabuhan.
VI - 118
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Para pekerja yang terlibat dalam proyek ini akan menerima upah dan gaji yang
dapat meningkatkan daya beli mereka. Pendapatan yang diperoleh para pekerja
ini akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal, karena mereka akan
mengalokasikan sebagian dari pendapatan mereka untuk berbagai kebutuhan,
termasuk barang dan jasa dari sekitar tempat tinggal mereka. Selain itu, adanya
kenaikan kebutuhan akan barang dan jasa seiring dengan meningkatnya jumlah
tenaga kerja juga dapat mendorong pertumbuhan bisnis lokal, seperti warung
makan, tempat penginapan, dan toko-toko kecil. Secara keseluruhan,
penerimaan tenaga kerja konstruksi pada pembangunan pelabuhan memiliki
dampak positif yang luas, tidak hanya dalam hal peningkatan kesempatan kerja,
tetapi juga dalam peningkatan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi
masyarakat sekitar. Namun, perlu diingat bahwa dampak positif ini juga perlu
dikelola dengan baik, termasuk aspek-aspek seperti perlindungan hak pekerja,
kesehatan dan keselamatan kerja, serta integrasi yang harmonis antara pekerja
lokal dan ahli dari luar daerah, untuk memastikan manfaat jangka panjang yang
berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat. Dampak positif lainnya adalah
adanya transfer pengetahuan dan keterampilan dari tenaga ahli yang berasal dari
luar daerah. Proyek pembangunan pelabuhan sering kali melibatkan tim yang
terdiri dari individu dengan latar belakang yang beragam, termasuk mereka yang
memiliki keahlian khusus dalam bidang teknis dan manajemen. Interaksi antara
pekerja lokal dan tenaga ahli dari luar dapat mendorong pertukaran
pengetahuan, pelatihan, dan pengembangan kompetensi, yang pada akhirnya
akan meningkatkan kapabilitas kerja masyarakat setempat.
VI - 119
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
pelabuhan mungkin akan mengalami peningkatan beban lalu lintas, yang dapat
mengganggu mobilitas harian masyarakat, menghambat arus kendaraan, dan
menghasilkan waktu perjalanan yang lebih lama.
Selain dampak pada lalu lintas, mobilisasi tenaga kerja juga bisa menyebabkan
rasa keresahan di kalangan masyarakat sekitar. Mobilisasi tenaga kerja dalam
proyek pembangunan pelabuhan dapat memunculkan keresahan yang berkaitan
dengan aspek budaya di kalangan masyarakat setempat. Proses pembangunan
sering kali membawa perubahan signifikan dalam lingkungan sekitar, termasuk
perubahan dalam tata kota, struktur fisik, dan dinamika sosial. Hal ini dapat
mengakibatkan berbagai tantangan, terutama ketika budaya dan tradisi lokal
terancam atau terganggu. Kedatangan tenaga kerja dari luar daerah dengan latar
belakang budaya yang berbeda juga dapat menimbulkan ketidakpastian atau
rasa khawatir di kalangan masyarakat setempat. Perbedaan dalam gaya hidup,
bahasa, dan norma sosial dapat menciptakan ketidaknyamanan dan perasaan
terasing. Kecemasan terkait dengan perubahan nilai-nilai budaya tradisional atau
penurunan kelestarian budaya lokal juga dapat muncul.
VI - 120
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Tidak hanya dampak terhadap lalu lintas, aktivitas konstruksi yang intensif juga
dapat menyebabkan keresahan di kalangan masyarakat sekitar. Kebisingan,
debu, dan aktivitas yang berlangsung sepanjang hari dapat mengganggu kualitas
hidup penduduk setempat. Masyarakat mungkin merasa terganggu oleh polusi
suara dan udara yang dihasilkan oleh peralatan berat, serta perubahan visual
dan lingkungan akibat kehadiran konstruksi. Penurunan kualitas udara akibat
emisi polutan juga dapat terjadi sebagai pengaruh dari kegiatan mobilisasi
peralatan dan material. Asap, debu, dan partikel-partikel berbahaya dapat
mencemari udara, menyebabkan masalah pernapasan dan kesehatan bagi
penduduk sekitar lokasi pembangunan. Untuk mengatasi dampak-dampak
negatif ini, penting untuk memperhatikan aspek lingkungan dan sosial dalam
perencanaan proyek. Pengelola proyek perlu mempertimbangkan pengaturan
lalu lintas yang efisien untuk mengurangi dampak pada jalan-jalan lokal, serta
mengadopsi praktik konstruksi yang ramah lingkungan untuk mengurangi polusi
dan dampak visual. Selain itu, berkomunikasi secara terbuka dengan masyarakat
sekitar mengenai jadwal kerja, potensi dampak, dan langkah-langkah mitigasi
yang akan diambil dapat membantu mengurangi keresahan dan meningkatkan
pemahaman.
VI - 121
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Hasil penelitian yang dilakukan (Wulandari & Makkah, 2019) juga menunjukkan
bahwa reklamasi atau pengurugan pantai menimbulkan dampak lingkungan.
Pertama, wilayah pantai yang semula merupakan ruang publik bagi masyarakat
umum akan hilang atau berkurang dikarenakan perubahan fungsi menjadi
kegiatan privat. Dari sisi lingkungan juga disampaikan bahwa banyak biota laut
yang mati baik flora maupun fauna karena timbunan tanah urugan sehingga
mempengaruhi ekosistem yang sudah ada. Kedua, sistem hidrologi gelombang
air laut yang jatuh ke pantai akan berubah dari alaminya. Berubahnya alur air
akan mengakibatkan daerah diluar reklamasi akanm endapat limpahan air
yang banyak sehingga kemungkinan akan terjadinya abrasi, tergerus atau
mengakibatkan terjadinya banjir atau rob karena genangan air yang banyak dan
lama hal ini diakibatkan adanya peningkatan permukaan air laut. Ketiga, aspek
sosialnya, kegiatan masyarakat di wilayah pantai sebagian besar adalah sebagai
petani tambak, nelayan ataupun buruh. Dengan adanya reklamasi ini akan
mempengaruhi ikan yang ada di laut, sehingga nanti akan berakibat pada
menurunnya pendapatan mereka yang tentunya menggantungkan hidup
kepada laut. Selanjutnya adalah aspek ekologi, kondisi ekosistem di
wilayah pantai yang kaya akan keanekaragaman hayati sangat
mendukung fungsi pantai sebagai penyangga daratan. Ekosistem perairan
pantai sangat rentan terhadap perubahan sehingga apabila terjadi
perubahan baik secara alami maupun rekayasa akan mengakibatkan
berubahnya keseimbangan ekosistem. Ketidakseimbangan ekosistem perairan
VI - 122
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
pantai dalam waktu yang relatif lama ini akan berakibat pada kerusakan
ekosistem wilayah pantai, kondisi ini menyebabkan kerusakan pantai.
Selama konstruksi, kemungkinan terjadi gangguan aliran air tanah menjadi salah
satu masalah yang memerlukan penanganan serius, mengingat potensi dampak
negatif pada mata air dan ekosistem terkait. Gangguan distribusi air tanah juga
dapat terjadi akibat perubahan alur aliran air bawah tanah, yang pada gilirannya
mempengaruhi keberlanjutan pasokan air bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar. Menuurt Sonata, 2017, gangguan aliran air juga dapat diakibatkan oleh
kegiatan pembuatan/perubahasan sistem drainase yang dilakukan untuk
mempermudah kegiatan pembangunan pelabuhan.
Dalam konteks ini, peningkatan permukaan air laut juga perlu diperhatikan,
terutama jika konstruksi pelabuhan berdampak pada perubahan pola arus laut
VI - 123
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 124
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
dan perubahan dalam pola hidup komunitas. Oleh karena itu, manajemen transisi
yang baik dari tahap konstruksi ke tahap paska-konstruksi sangatlah penting.
Upaya untuk mengurangi dampak negatif seperti pengurangan kesempatan kerja
dapat melibatkan rencana pelatihan atau diversifikasi keterampilan bagi pekerja
konstruksi yang terkena dampak, sementara masalah lalu lintas dapat diatasi
melalui rencana pengembangan infrastruktur jalan yang sesuai. Selain itu,
keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan implementasi proyek dapat
membantu mengurangi keresahan mereka dengan memastikan bahwa
kepentingan dan kebutuhan mereka tetap diperhatikan.
f. Demobilisasi Peralatan
Demobilisasi peralatan pada tahap konstruksi pembangunan pelabuhan memiliki
implikasi yang signifikan terhadap lingkungan sekitarnya. Salah satu dampak
yang muncul adalah kerusakan pada infrastruktur jalan yang digunakan selama
fase konstruksi. Peralatan berat yang digunakan dalam proyek konstruksi sering
kali memberikan beban tambahan pada jalan-jalan lokal, yang mungkin tidak
dirancang untuk menangani berat dan intensitas lalu lintas semacam itu.
Akibatnya, setelah peralatan tersebut ditarik kembali, dapat terjadi kerusakan
pada permukaan jalan, termasuk retakan, lubang, dan penurunan kualitas
permukaan. Kerusakan semacam ini dapat meningkatkan biaya perawatan jalan
dalam jangka panjang dan juga mempengaruhi kenyamanan pengguna jalan.
Gangguan kenyamanan lalu lintas adalah dampak lain yang muncul akibat
demobilisasi peralatan konstruksi. Selama proses pembangunan, seringkali
terjadi pembatasan akses atau pengalihan lalu lintas untuk memfasilitasi
penggunaan peralatan berat dan kegiatan konstruksi. Namun, ketika peralatan
tersebut ditarik kembali, masyarakat dapat menghadapi situasi di mana
infrastruktur jalan belum sepenuhnya pulih atau masih mengalami pengalihan
lalu lintas yang menyulitkan. Hal ini dapat menyebabkan kemacetan, peningkatan
waktu perjalanan, dan frustrasi bagi para pengguna jalan, yang pada gilirannya
dapat berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup masyarakat di sekitar
proyek.
VI - 125
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 126
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.7. Diagram Alir Dampak Lingkungan Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan
pada Tahap Konstruksi
VI - 127
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Potensi dampak lingkungan dari pembangunan pelabuhan pada tahap operasi telah
tergambar secara jelas dan ringkas pada diagram alir dampak lingkungan
Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan
pada tahap operasi, namun berikut ini merupakan rincian kegiatan beserta
penjelasan dampak yang ditimbulkan yaitu,
a. Penerimaan dan Mobilisasi Tenaga Kerja Operasional
Penerimaan dan mobilisasi tenaga kerja pada tahap operasional pelabuhan
memiliki dampak yang beragam terhadap dinamika sosial dan ekonomi di sekitar
area tersebut. Dampak pertama yang muncul adalah penambahan kesempatan
kerja bagi masyarakat lokal. Pelabuhan yang beroperasi memerlukan berbagai
jenis pekerjaan, mulai dari petugas keamanan, operator peralatan, petugas
administrasi, hingga pekerja bongkar muat. Hal ini menciptakan peluang baru
bagi penduduk setempat untuk bekerja dan mengembangkan keterampilan
mereka, mengurangi tingkat pengangguran, dan meningkatkan stabilitas ekonomi
di wilayah tersebut.
VI - 128
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
b. Pengoperasian Pelabuhan
Pengoperasian pelabuhan memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan
sekitarnya, terutama dalam aspek fisik dan kimia yaitu kebisingan dan kualitas
udara. Salah satu dampak yang umum terjadi adalah peningkatan kebisingan.
Pelabuhan yang beroperasi melibatkan berbagai aktivitas seperti bongkar muat
barang, pengoperasian peralatan berat, dan lalu lintas kendaraan. Semua
aktivitas ini dapat menghasilkan tingkat kebisingan yang tinggi, yang dapat
mengganggu kenyamanan masyarakat di sekitar pelabuhan serta berdampak
negatif pada kesehatan manusia, terutama jika terpapar dalam jangka waktu
yang lama. Selain itu, pengoperasian pelabuhan juga berpotensi menyebabkan
penurunan kualitas udara. Aktivitas bongkar muat dan pengoperasian mesin di
pelabuhan dapat menghasilkan emisi partikulat, gas buang, dan polutan udara
lainnya. Terutama di pelabuhan yang mengangkut bahan-bahan berbahaya, zat-
zat beracun dan berbahaya dapat terlepas ke udara, yang berpotensi merusak
kualitas udara di sekitar area tersebut. Polutan udara ini tidak hanya dapat
mempengaruhi kesehatan manusia tetapi juga dapat merusak ekosistem dan
tumbuhan di sekitar pelabuhan. Timbulnya bau yang tidak sedap juga menjadi
dampak lain dari pengoperasian pelabuhan. Bahan-bahan yang diangkut melalui
pelabuhan, terutama jika termasuk bahan kimia atau limbah, dapat menghasilkan
bau yang tidak menyenangkan. Bau ini tidak hanya mengganggu kenyamanan
warga sekitar tetapi juga dapat memicu reaksi alergi atau masalah pernapasan
pada individu yang sensitif terhadap bau tertentu.
VI - 129
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dampak yang cukup substansial terhadap aspek fisik dan kimia lingkungan,
khususnya terkait dengan hidrologi adalah gangguan distribusi air tanah.
Aktivitas konstruksi dan operasional pelabuhan dapat mengubah tata guna lahan
dan pola aliran air, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pergerakan air
tanah. Penebangan vegetasi, penurunan permeabilitas tanah akibat aktivitas
berat, serta perubahan dalam aliran permukaan air dapat menghambat siklus
alami penyimpanan dan distribusi air tanah. Ini dapat berdampak pada
ketersediaan air tanah bagi masyarakat setempat serta ekosistem yang
bergantung pada air tanah. Selain itu, gangguan kualitas air laut juga dapat
menjadi dampak yang muncul akibat pengoperasian pelabuhan. Aktivitas di
pelabuhan seperti bongkar muat barang, pengisian bahan bakar, dan
pengolahan limbah dapat menyebabkan pelepasan polutan dan kontaminan ke
perairan laut. Ini dapat merusak kualitas air laut dan mengancam keberlanjutan
ekosistem laut. Peningkatan kadar polutan dan bahan kimia beracun dalam air
laut dapat berdampak negatif pada organisme laut, termasuk ikan dan biota
lainnya, serta mengganggu keseimbangan ekosistem pesisir. Ungkapan ini juga
didukung oleh penelitian terkait (Patimah et al., 2022), dimana pengoperasian
pelabuhan akan menyebabkan degradasi air laut dengan menurunnya kualitas
dari air laut baik fisik, kimia, maupun biologi. Konsentrasi logam berat
mempengaruhi kondisi mikroba di air laut. Hal tersebut dapat menyebabkan
pencemaran biologis yang membawa dampak langsung terhadap ekosistem.
Pencemaran air menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan terutama
perairan yang dapat berakibat pada menurunnya kekayaan sumberdaya alam
(Hamuna, 2018).
Jika dilihat dari segi aspek biologi, terutama terkait dengan keberlanjutan
ekosistem laut dan keanekaragaman biota laut. Salah satu dampak yang dapat
muncul adalah penurunan biota laut. Aktivitas di pelabuhan seperti
pembangunan dermaga, bongkar muat barang, dan pengoperasian peralatan
dapat mengganggu habitat alami biota laut di sekitar area pelabuhan. Perubahan
pada substrat dasar laut, peningkatan sedimentasi, dan perubahan aliran air laut
dapat memengaruhi kondisi fisik dan biologis habitat laut, yang pada akhirnya
dapat mengakibatkan penurunan populasi biota laut yang ada di sekitar
pelabuhan. Pencemaran air laut juga menjadi ancaman serius bagi
VI - 130
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gangguan kenyamanan lalu lintas merupakan dampak lain yang ditimbulkan dari
kegiatan pengoperasian pelabuhan. Aktivitas bongkar muat barang, pergerakan
truk pengangkut, dan kepadatan kendaraan dapat menyebabkan kemacetan dan
peningkatan waktu perjalanan di sekitar pelabuhan. Ini tidak hanya mengganggu
mobilitas masyarakat, tetapi juga berdampak pada produktivitas dan efisiensi
transportasi. Gangguan kesehatan masyarakat juga tidak dapat dihindari sebagai
pengaruh dari pengoperasian pelabuhan. Aktivitas pelabuhan dapat
menghasilkan polusi udara dan debu yang berpotensi merugikan kesehatan
masyarakat. Partikel-partikel udara yang terkandung dalam debu dari aktivitas
pelabuhan dapat masuk ke saluran pernapasan manusia, yang pada akhirnya
dapat menyebabkan masalah pernapasan dan gangguan kesehatan lainnya.
Kecelakaan kerja adalah dampak serius yang dapat terjadi di lingkungan
pelabuhan. Pengoperasian peralatan berat dan aktivitas bongkar muat yang
kompleks memiliki risiko kecelakaan yang tinggi. Kecelakaan ini dapat
berdampak pada keamanan pekerja, menyebabkan cedera atau bahkan
kehilangan nyawa. Oleh karena itu, perusahaan pelabuhan harus memberikan
pelatihan dan perlindungan yang memadai bagi pekerja, serta
mengimplementasikan prosedur keamanan yang ketat.
Pembuangan limbah padat dan cair juga menjadi isu penting dalam
pengoperasian pelabuhan. Limbah padat seperti kemasan bekas dan limbah
industri harus dikelola dengan baik agar tidak mencemari lingkungan. Selain itu,
pembuangan limbah cair yang mengandung bahan kimia berbahaya atau polutan
harus diatur dengan ketat agar tidak merusak ekosistem perairan. Peningkatan
volume sampah adalah dampak lain yang perlu diperhatikan. Kegiatan ini dapat
menyebabkan peningkatan aktivitas ekonomi, yang pada gilirannya dapat
VI - 131
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 132
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Berikut ini merupakan rincian diagram alir dari dampak lingkungan yang ditimbulkan
akibat Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten
Pasuruan khususnya pada tahap operasi,
VI - 133
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.8. Diagram Alir Dampak Lingkungan Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di Kabupaten Pasuruan
pada Tahap Operasi
VI - 134
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 135
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 136
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 137
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
bisa meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul. Selain itu, pemerintah dan
lembaga terkait perlu melakukan investasi dalam infrastruktur yang tahan bencana,
seperti bangunan yang memenuhi standar keamanan, sistem peringatan dini, dan
jalur evakuasi yang jelas.
Satu di antara provinsi pada negara Indonesia yang rawan terhadap bencana alam
adalah Provinsi Jawa Timur. Menurut Larasati et al., (2016) bahwa Jawa Timur ialah
suatu daerah supermarket bencana. Sejumlah bencana yang berisiko terjadi ialah
VI - 138
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
letusan gunung api, gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran lahan
dan perumahan, wabah penyakit dan epidemic, abrasi pantai, cuaca ekstrim, puting
beliung, kekeringan, dan kegagalan teknologi. Tentunya, penerapan prinsip
antisipasi sangat penting dalam merencanakan pembangunan Pelabuhan
Pengumpan Lokal Watuprapat yang terletak di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Mengingat lokasi pelabuhan dan lingkungan sekitarnya, serta menghadapi berbagai
kemungkinan ancaman dan risiko, upaya antisipasi akan memastikan kesuksesan
proyek ini serta kelangsungan operasional pelabuhan di masa depan. Pertama-
tama, identifikasi potensi ancaman dan risiko yang berkaitan dengan lokasi
pelabuhan perlu dilakukan dengan cermat. Ini meliputi analisis risiko terhadap
bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dan cuaca ekstrem, serta risiko terkait
faktor manusia seperti keselamatan operasional, pelanggaran lingkungan, dan
konflik sosial. Dengan pemahaman mendalam tentang risiko ini, rencana
pembangunan pelabuhan dapat dirancang dengan mempertimbangkan mitigasi
yang sesuai.
Kedua, penerapan standar bangunan yang tahan bencana menjadi penting dalam
memastikan ketahanan pelabuhan terhadap ancaman fisik. Bangunan pelabuhan,
dermaga, dan infrastruktur pendukungnya harus dirancang dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti daya tahan terhadap gempa bumi,
ketinggian air pasang, dan efek angin kencang. Penerapan teknologi konstruksi
yang inovatif dan bahan bangunan yang kuat akan meningkatkan ketahanan
pelabuhan terhadap bencana. Ketiga, penyusunan rencana tanggap darurat dan
evakuasi menjadi bagian integral dari antisipasi. Selain membangun infrastruktur
yang tahan bencana, mempersiapkan rencana respons yang efektif terhadap
kemungkinan bencana akan meminimalkan risiko dampak yang lebih besar. Ini
mencakup pelatihan staf pelabuhan, pemasangan sistem peringatan dini, dan
pengembangan jalur evakuasi yang jelas. Pengaturan peralatan keselamatan dan
kesehatan kerja juga penting untuk mengurangi risiko cedera pekerja. Keempat,
kolaborasi dengan pihak terkait seperti pemerintah daerah, lembaga penelitian, dan
komunitas lokal sangat esensial. Ini akan membantu mengintegrasikan pemahaman
dan perspektif yang beragam dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek.
Keterlibatan komunitas setempat dalam pelaksanaan rencana tanggap darurat dan
pelatihan evakuasi akan memperkuat kapasitas lokal dalam menghadapi bencana.
VI - 139
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Metode analisis risiko bencana diadaptasi dari metode yang dikembangkan oleh
Agustawijaya dan Syamsuddin (2010), yang membahas terkait teknis analisis rating
untuk risiko bencana longsor. Dari penelitian tersebut dilakukan modifikasi menjadi
lebih sederhana sehingga lebih mudah dipahami dan diterapkan dalam analisis
VI - 140
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dalam konteks analisis risiko bencana, terdapat hubungan yang kompleks antara
faktor-faktor yang berperan dalam menentukan risiko tersebut. Salah satu aspek
yang menjadi perhatian adalah nilai bencana, yang dalam hal ini diasosiasikan
dengan faktor H. Jika nilai bencana H dianggap sebagai sebuah konstanta, maka
pergeseran nilai risiko bencana, yang direpresentasikan oleh Rh, akan sangat
bergantung pada faktor lain, yaitu nilai Vh. Pengaruh nilai Vh ini menjadi penentu
dalam menilai risiko yang mungkin timbul. Terdapat suatu paradoks yang menarik
dalam penghubungannya, di mana jika nilai Rh memiliki tingkat yang tinggi, maka
korelasi yang kuat dengan nilai Vh menjadi semakin penting. Untuk mengelola
situasi ini, strategi mitigasi dapat diimplementasikan sebagai solusi potensial.
VI - 141
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Artinya, jika nilai Rh menunjukkan angka yang tinggi, tindakan yang dapat diambil
adalah dengan mengurangi nilai Vh melalui langkah-langkah mitigasi yang sesuai.
Pentingnya nilai kerentanan, yang tercermin dalam nilai Vh, menjadi suatu fokus
utama dalam mengartikulasikan risiko bencana. Situasi di mana nilai kerentanan
rendah menjadi kunci dalam mengurangi potensi risiko. Sebagai contoh, ketika nilai
Vh mendekati nol atau sangat kecil, hal ini mengindikasikan tingkat kerentanan yang
rendah terhadap dampak bencana. Dalam konteks ini, nilai Rh akan cenderung
rendah pula, yang pada gilirannya menunjukkan bahwa risiko bencana menjadi
minim atau bahkan tidak ada. Misalnya, dalam kasus ketika bencana terjadi di suatu
wilayah yang tidak berpenduduk dan dikenal sebagai wilayah kosong, aspek
kerentanan manusia menjadi minim, sehingga risiko bencana dianggap hampir tidak
relevan. Dalam gambaran keseluruhan, penting untuk memahami kompleksitas
hubungan antara nilai bencana, nilai kerentanan, dan risiko bencana untuk dapat
mengambil langkah-langkah yang efektif dalam mitigasi dan pengelolaan bencana.
VI - 142
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
dalam menghadapi dan mengurangi potensi risiko yang mungkin muncul selama dan
setelah pembangunan dilakukan.
VI - 143
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 144
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.9. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Cuaca Ekstrim di Desa Watuprapat
VI - 145
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.10. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Gelombang Ekstrim dan Abrasi di Desa Watuprapat
VI - 146
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.11. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Gempa Bumi di Desa Watuprapat
VI - 147
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.12. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Kekeringan di Desa Watuprapat
VI - 148
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.13. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Tsunami di Desa Watuprapat
VI - 149
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
1 Banjir - 0
5 Kekeringan Rendah 1
6 Likuefaksi - 0
7 Tsunami Tinggi 3
10 Tanah Longsor - 0
Sumber : Hasil analisis
VI - 150
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
cukup signifikan, namun masih dalam tingkat yang dapat dikelola dan diatasi dengan
strategi mitigasi yang tepat.
Ketetapan bahwa Desa Watuprapat masuk ke dalam zona bencana kategori sedang
memberikan landasan penting dalam pengambilan langkah-langkah yang tepat guna
untuk meminimalkan risiko serta mempersiapkan komunitas dalam menghadapi
potensi bahaya. Evaluasi ini bukan hanya merupakan alat untuk memahami
kompleksitas risiko bencana, tetapi juga menjadi panduan berharga bagi pembuatan
keputusan dan alokasi sumber daya untuk melindungi kehidupan, harta benda, dan
lingkungan masyarakat Desa Watuprapat. Dengan pemahaman yang lebih baik
tentang nilai risiko bencana dan kategori yang relevan, upaya-upaya adaptasi dan
penguatan kapasitas dapat dilakukan dengan lebih terarah dan efektif guna
meminimalkan dampak bencana yang mungkin terjadi.
VI - 151
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
1 Banjir Tinggi 3
5 Kekeringan Rendah 1
6 Likuefaksi Rendah 1
7 Tsunami Tinggi 3
10 Tanah Longsor - 0
Sumber : Hasil analisis
Tabel klasifikasi tingkat risiko bencana pada Desa Mlaten merupakan intrepretasi
seluruh peta identifikasi tingkat kerawanan bencana Desa Mlaten yang tertera pada
beberapa gambar di bawah ini,
VI - 152
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.14. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Banjir di Desa Mlaten
VI - 153
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.15. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Cuaca Ekstrim di Desa Mlaten
VI - 154
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.16. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Gelombang Ekstrim dan Abrasi di Desa Mlaten
VI - 155
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.17. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Gempa Bumi di Desa Mlaten
VI - 156
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.18. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Kekeringan di Desa Mlaten
VI - 157
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.19. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Likuefaksi di Desa Mlaten
VI - 158
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.20. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Tsunami di Desa Mlaten
VI - 159
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 160
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
yang ada di wilayah ini. Hasil dari identifikasi risiko bencana di Desa Kapasan akan
memiliki dampak yang signifikan dalam menentukan kelayakan pembangunan
Pelabuhan Pengumpan Lokal Watuprapat di wilayah tersebut. Data dan informasi
yang dihasilkan dari pemetaan indeks risiko bencana akan memengaruhi
pembobotan nilai kelayakan proyek di Desa Kapasan.
VI - 161
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.21. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Cuaca Ekstrim di Desa Kapasan
VI - 162
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.22. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Gelombang Ekstrim dan Abrasi di Desa Kapasan
VI - 163
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.23. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Gempa Bumi di Desa Kapasan
VI - 164
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.24. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Kekeringan di Desa Kapasan
VI - 165
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 6.25. Peta Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Tsunami di Desa Kapasan
VI - 166
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dalam upaya untuk mengkaji tingkat risiko bencana yang mungkin terjadi di Desa
Kapasan, strategi yang diterapkan mencakup pemetaan hasil pembacaan informasi
pada peta menjadi data yang lebih terstruktur dan informatif. Oleh karena itu, hasil
pemetaan tersebut dirangkum dan disajikan dalam bentuk tabel yang memberikan
gambaran lebih rinci tentang potensi risiko bencana di lokasi tersebut.
1 Banjir - 0
5 Kekeringan Rendah 1
6 Likuefaksi - 0
7 Tsunami Tinggi 3
10 Tanah Longsor - 0
Sumber : Hasil analisis
VI - 167
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
seperti banjir, cuaca ekstrem, gelombang ekstrim dan abrasi, gempa bumi,
kekeringan, likuefaksi, dan tsunami.
Dalam konteks ini, penilaian risiko bencana menjadi landasan penting bagi
pembuatan keputusan dan pengembangan strategi. Kategori "sedang" menunjukkan
bahwa tindakan mitigasi dan adaptasi merupakan langkah penting untuk mengurangi
dampak potensi risiko. Langkah-langkah ini mencakup perencanaan infrastruktur
tahan bencana, peningkatan kesadaran masyarakat, dan pengembangan rencana
tanggap darurat yang efektif. Dengan memahami tingkat risiko yang ada, pihak
berwenang dan komunitas di Desa Kapasan dapat bekerja sama untuk
meminimalkan potensi kerugian dan menjaga keselamatan serta ketahanan
masyarakat di tengah tantangan risiko bencana yang mungkin muncul di masa
depan.
Masalah lingkungan hidup dewasa ini timbul karena kecerobohan manusia dalam
pengelolaan lingkungan hidup. Masalah hukum lingkungan dalam periode beberapa
dekade akhir-akhir ini menduduki tempat perhatian dan sumber pengkajian yang
tidak ada habis-habisnya, baik ditingkat regional, nasional maupun internasional,
dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kelestarian lingkungan merupakan sumber
daya alam yang wajib kita semua lestarikan dan tetap menjaga kelanjutannya guna
kehidupan umat manusia. Dua hal yang paling essensial dalam kaitannya dengan
masalah pengelolaan lingkungan hidup, adalah timbulnya pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup (Mulyono, 2018).
VI - 168
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
ataupun azas yang terkandung dalam UUPLH tersebut, yang mana tujuannya
sebagai perlindungan terhadap lingkungan hidup beserta segenap isinya. Namun
demikian untuk penerapannya masih perlu ditindaklanjuti dengan berbagai peraturan
pelaksana agar dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan.
VI - 169
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
pelabuhan seperti muatan dan bongkar muatan kapal, aliran lalu lintas logistik, serta
kebisingan dari aktivitas pelabuhan dapat mengganggu keseimbangan lingkungan
lokal dan mengancam spesies-spesies sensitif. Selain itu, pembuangan limbah dan
polusi dari kapal dan aktivitas pelabuhan dapat meracuni air dan udara,
menyebabkan kerusakan lingkungan jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi
para pembuat kebijakan dan pihak terkait dalam pembangunan pelabuhan untuk
mempertimbangkan dampak lingkungan dalam perencanaan dan pelaksanaan
proyek. Evaluasi lingkungan yang komprehensif, pengelolaan limbah yang efektif,
penggunaan teknologi ramah lingkungan, serta keterlibatan aktif masyarakat lokal
dan ahli lingkungan dapat membantu meminimalkan dampak negatif pembangunan
pelabuhan. Dengan memadukan tujuan pembangunan ekonomi dengan pelestarian
lingkungan, kita dapat mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan
manfaat jangka panjang bagi semua pihak terlibat.
Setiap rencana usaha dan atau kegiatan yang memungkinkan dapat menimbulkan
dampak besar dan penting terhadap lingkungan wajib memiliki analisis mengenai
dampak lingkungan hidup atau biasa disebut AMDAL. Sebagai bagian dari
kelayakan untuk melaksanan suatu rencana usaha dan atau kegiatan, Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal
Watuprapat di Kabupaten Pasuruan merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan izin melakukan usaha dan atau kegiatan. Hal itu merupakan
konsekuensi dari kewajiban setiap Perusahaan Pemerintah, swasta maupun
perorangan untuk memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta sebagai
upaya dalam menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
Konsekuensi yang dimaksud adalah bahwa syarat serta kewajiban sebagaimana
telah ditentukan dalam rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana
pemantauan lingkungan hidup harus dicantumkan dalam izin usaha dan atau
kegiatan yang bersangkutan. Selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Sinaga, 2016) dimana penelitian tersebut membahas terkait dampak pembangunan
pelabuhan perikanan Pantai Labuan terhadap lingkungan sosial masyarakat nelayan
di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Dalam
penelitian tersebut disebutkan bahwa kegiatan pembangunan pelabuhan diwajibkan
untuk melakukan analisis mengenai dampak lingkungan. Dalam penelitian lain
(Gunawati dan Sudarwati, 2017), menyebutkan bahwa dalam proses menganalisa
VI - 170
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
suatu kelayakan dalam kegiatan atau usaha juga perlu dilakukan terlebih dahulu
studi mengenai dampak lingkungan yang akan terjadi saat ini atau masa yang akan
dampak.
VI - 171
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 172
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
c. Saran masukan serta tanggapan masyarakat terhadap rencana usaha dan/ atau
kegiatan;
d. Prakiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting dampak yang terjadi jika
rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut dilaksanakan;
e. Evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk menentukan
kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup; dan
f. Rencana pengelolaan dan pemantau lingkungan hidup.
Sesuai dengan ketentuah Pasal 2 dari Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup, bahwa:
a. Peraturan ini bertujuan memberikan pedoman penyusunan dokumen lingkungan
hidup;
b. Dokumen lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :
1) Dokumen AMDAL, terdiri atas dokumen:
a) Kerangka acuan;
b) ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan Hidup)
c) RKL-RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup)
2) Formulir UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup)
3) SPPL (Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup) diperuntukan bagi kegiatan yang tidak wajib amdal
dan/atau UKL UPL
VI - 173
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 174
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VI - 175
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
13. Polusi rendah (low pollution), dalam arti polusi yang ditimbulkan sarana
transportasi baik polusi gas buang, air, suara, maupun getaran serendah
mungkin.
14. Efisien (efficenf), keadaan ini dapat diukur antara lain berdasarkan perbandingan
manfaat dengan besarnya biaya yang dikeluarkan.
Pada subab ini fokus pembahasan adalah pada analisis terkait aksesibilitas terkait
jaringan transportasi jalan yang menghubungkan pergerakan / perjalanan dari dan
ke lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal rencana.
Aksesibilitas merupakan suatu konsep yang menggabungkan sistem tata guna lahan
secara geografis dengan sistem jaringan transportasi yang menhubungkannya.
Dengan kata lain aksesibilitas adalah tingkat kemudahan untuk mencapai suatu
tujuan lokasi yang menjadi ukuran adalah jarak tempuh, waktu tempuh, kelengkapan
dan kualitas dari fasilitas prasarana yang tersedia. Nilai indeks aksesibilitas dihitung
dengan rumus (Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan sesuai dengan KEPMEN
Kimpraswil No 534/KPTS/M/2001).
VI - 176
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Kondisi struktur sarana prasarana keselamatan pelayaran pada wilayah studi perlu
dianalisis dalam rangka pemenuhan kebutuhan keselamatan pelayaran pelabuhan.
Hasil analisis kelayakan teknis akan menjadi bahan masukan bagi penyusunan
desain teknis kebutuhan pelabuhan dan keselamatan pelayaran.
VI - 177
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Topografi adalah adalah gambaran tentang tinggi rendahnya permukaan bumi yang
di sajikan dalam bentuk tiga dimensi. Pada hakikatnya topografi adalah studi tentang
permukaan bumi dan objek lain yang ada dipermukaan bumi; seperti tutupan lahan,
vegetasi, lautan, danau, manusian serta kebudayaan yang telah berkembang
disuatu tempat. Dalam perkembangan GIS, banyak aplikasi yang dapat ditangani
antara lain adalah bidang sumber daya alam untuk perencanaan tata guna tanah
misalkan pelabuhan. Peta topografi merupakan peta yang memuat informasi umum
tentang keadaan permukaan tanah beserta informasi ketinggiannya menggunakan
garis kontur, yaitu garis pembatas bidang yang merupakan tempat kedudukan titik-
titik dengan ketinggian sama terhadap bidang referensi (pedoman /acuan) tertentu
(Silvia dkk, 2004). Data topografi di wilayah penelitian diperoleh dengan
menggunakan bantuan alat ukur tanah yakni Theodolit. Metode yang digunakan
adalah metode Tachimetry yaitu menggunakan titik poligon sebagai tempat
berdirinya alat yang dapat membidik titik-titik detail ke berbagai arah. Berdasarkan
hasil pengukuran dan survey lapangan untuk keadaan topografi di wilayah sekitar
Watuprapat dengan 3 lokasi berbeda yang telah direkomendasikan ketinggiannya
adalah sebagai berikut:
a. Lokasi Desa Watuprapat
Terkait lokasi 1 (pertama) yaitu di Desa Watuprapat dengan koordinat -7.6677886,
113.0616216 dimana untuk kondisi ketinggian tanah kurang lebih 3 mdpl. Lebih
jelasnya mengenai visualisasi potongan melintang untuk alternatif lokasi Pelabuhan
Pengumpan Lokal di Desa Watuprapat dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
VII - 1
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 2
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 3
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa dengan ketinggian topografi yang seperti
hal tersebut, untuk lokasi alternatif ke 3 (ketiga) yaitu di Desa Mlaten secara teknis
tidak lebih diuntungkan untuk pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal. Hal ini
dikarenakan dilihat dari segi ketinggian resiko lokasi tergenang saat pasang lebih
tinggi namun perlu ditinjau kembali juga terkait data pasang surut. Penjelasan lebih
lengkap terkait keadaan topografi tersebut disajikan secara spasial dalam bentuk
peta kontur pada gambar berikut.
Gambar 7.4. Peta Topografi Yang Sudah Diolah Software ArcMap Dengan Kontur
VII - 4
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Batimetri dapat diartikan sebagai ukuran kedalaman laut, baik sebagai elevasi
maupun mengenai depresi dasar laut yang dapat memberikan informasi tentang
topografi dasar laut dan memberikan petunjuk tentang struktur dan kedalaman laut.
Kedalaman laut dapat diukur dengan menggunakan GPS Map Sounding dimana
kedalaman dasar laut dapat dihitung dari perbedaan waktu antara pengiriman dan
penerima pulsa suara, atau menggunakan sistem Side-Scan Sonar yang dapat
mengukur kedalaman dasar laut dan pemetaan dasar laut (Arief dkk, 2013).
Informasi batimetri atau kedalaman perairan diperlukan untuk menunjang aspek
kelayakan pelabuhan. Jenis data yang digunakan untuk memperoleh informasi
kedalaman adalah data sekunder berupa titik fix perum (koordinat X dan koordinat
Y) dan data kedalaman (koordinat Z). Koordinat tersebut kemudian diolah untuk
menghasilkan kontur kedalaman dengan menggunakan bantuan Software ArcMap
untuk pengolahan data.
VII - 5
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Hasil dari pengolahan data batimetri menunjukkan bahwa perairan di sekitar desa
Watuprapat yang mencakup 3 lokasi rekomendasi berbeda untuk perencanaan
Pelabuhan pengumpan lokal memiliki kedalaman -1 hingga -6 meter yang di mana
kedalaman minimal pelabuhan sesuai dengan permenhub no 57 tahun 2020 adalah
-6 meter. Dari masing-masing 3 lokasi yang direkomendasikan, rata-rata memiliki
jarak kurang lebih 2 km dari bibir pantai untuk mencapai kedalaman yang
dipersyaratkan, sehingga dibutuhkan konstruksi atau bangunan khusus untuk
mencapai kedalaman tersebut dari bibir pantai, salah satu contoh yang
VII - 6
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Gambar 7.8. Contoh Kondisi Pantai di Lokasi Alternatif Watuprapat Ketika Surut
Dikarenakan kondisi perairan yang surut di waktu siang hari dan tidak ada kapal
yang bisa berlayar, maka pelaksanaan survey pengukuran kedalaman baru bisa
dilaksanakan pada malam hari ketika air mulai pasang. Terkait visualisasi
pengukuran kedalaman dan pemasangan GPS untuk data titik lokasi dapat dilihat
pada gambar seperti yang terdapat di bawah ini.
VII - 7
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 8
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 9
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Data tinggi gelombang pada tabel diatas, diketahui selama 8 tahun terakhir sejak
tahun 20016 hingga 2023, prediksi rata-rata tinggi gelombang pertahun berkisar 0,59
meter dengan rata-rata ketinggian di tiap bulan berkisar antara 0,5 hingga 0,75
meter dan cnderung cukup stabil. Sementara di bulan Agustus 2023, pemantauan
tinggi gelombang di perairan selat Madura masih cukup stabil di ketinggian 0,5 meter
per 29 Agustus 2023.
Kecenderungan arus laut merupakan salah satu elemen penting dalam melihat
kelayakan pelabuhan. Hal ini disebabkan karena arus mempunyai arti yang penting
dalam operasi pelabuhan, dimana selain berfungsi untuk keselamatan dan
kemudahan kapal dalam melakukan manuver, juga untuk membersihkan kolam
pelabuhan dari kotoran akibat buangan kapal yang berupa minyak maupun debris
yang lain serta berpengaruh dalam sedimentasi dalam kolam pelabuhan (Pradono,
2007). Informasi kecepatan dan arah arus laut dilakukan untuk mengetahui pola arus
di lokasi pengembangan pelabuhan. Pola arus laut ini sangat mempengaruhi
pergerakan material dari air lautnya. Informasi diperoleh dari instansi BMKG Maritim
Jawa Timur dalam bentuk peta yang kemudian dibuatkan tabel rata-rata selama 8
tahun.
VII - 10
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Terkait pemantauan kecepatan arus laut di Jawa Timur dan sekitarnya melakukan
pemantauan data dari BMKG. Lebih jelasnya mengenai visualisasi pemantauan
kecepatan data arus laut di Jawa Timur dan sekitarnya dapat dilihat pada gambar
seperti yang terdapat di bawah ini.
VII - 11
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Sumber : BMKG
Gambar 7.12. Pemantauan Kecepatan Arus Laut di Jawa Timur dan Sekitarnya
Per 23 Agustus 2023
Data kecepatan arus pada tabel di atas diketahui selama 8 tahun terakhir arah arus
lebih cenderung mengarah ke arah selatan dengan kecepatan yang cenderung stabil
yakni 5 cm/s dan prediksi untuk kecepatan arus pertahun adalah 5 cm/s dan
cenderung rendah. Kecepatan arus yang tinggi akan mempengaruhi laju
VII - 12
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Terkait analisa pasang surut adalah melihat perubahan ketinggian permukaan dalam
selang waktu 20 hari sesuai prosedur pengambilan data pasang surut. Berikut
adalah data perubahan ketinggian permukaan dalam selang waktu 20 hari dimulai
tanggal 1 hingga tanggal 20 Agustus 2023 dengan minimal pengambilan data adalah
selama 15 hari sesuai prosedur pengambilan data pasang surut.
VII - 13
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Sumber : BMKG
VII - 14
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Sumber : BMKG
Gambar 7.13. Grafik Perubahan Ketinggian Permukaan Air Laut di Selat Madura
VII - 15
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Sumber : BMKG
Gambar 7.14. Grafik Perubahan Ketinggian Permukaan Air Laut di Selat Madura
Dari data di atas dapat diketahui bahwa pasang tertinggi yang pernah terjadi selama
20 hari adalah setinggi 130 cm atau 1,3 meter dari posisi awal 0 sedangkan surut
terendah yang pernah terjadi adalah sedalam minus 50 cm atau -0,5 meter dari
posisi awal. Sehingga selisih pasang tertinggi dan surut terendah adalah 1,8 meter
atau kurang dari 2 meter. Ini sudah cukup memenuhi sebagai syarat perairan yang
akan dijadikan Pelabuhan karena memiliki selisih pasang surut di bawah 5 meter.
VII - 16
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Analisa ini dilakukan setelah dipilihnya beberapa lokasi alternatif untuk rencana
pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal di Kabupaten Pasuruan. Terkait
penetapan lokasi pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal yang paling tepat,
digunakan metode pengambilan keputusan berbasis indeks kinerja Composite
Performance Index (CPI).
Adapun teknik analisis kelayakan yang akan digunakan mengacu pada Keputusan
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor : KP.227/DJPL/2019 tentang Pedoman
Teknis Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Pelabuhan. Terkait tabel
penilaian pembobotan kriteria kelayakan sebagaimana matriks terlampir sehingga
dengan kriteria-kriteria tercantum dalam tabel sebagai berikut.
VII - 17
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Total 100%
Sumber : Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor :
KP.227/DJPL/2019
VII - 18
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 19
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 20
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 21
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 22
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 23
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
bersih
Signifikan H25 setinggi <0,5 meter di
100
depan dermaga
Signifikan H25 setinggi 0,5 m – 1,0 m di
75
depan dermaga
Tinggi Gelombang
Signifikan H25 setinggi 1,0 m – 3,0 m di
Alami (tanpa perlu 50 3% 75 75 75
depan dermaga
breakwater)
Signifikan H25 setinggi 3,0 m – 5,0 m di
25
depan dermaga
Siginifikan H25 setinggi >5,0 meter di
0
depan dermaga
Sepanjang Tahun 100
Waktu Operasional 8-12 bulan 80
3% 80 80 80
Dalam 1 Tahun 6-8 bulan 60
<6 bulan 0
Tidak perlu pengerukan 100
Sedimentasi Capital Dredging (tanpa pemeliharaan) 50 3% 100 100 100
Capital Dredging (dengan pemeliharaan) 0
VII - 24
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 25
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 26
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 27
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 28
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 29
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 30
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 31
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 32
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 33
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
Dari total penilaian berdasarkan sub unsur sebagaimana tersebut pada tabel di atas,
diperoleh status kelayakan sesuai passing grade sebagai berikut.
VII - 34
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
negeri dan dalam jumah yang terbatas untuk mengakomodir atau sebagai
pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan juga sebagai
tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan
dengan jangkauan pelayanan dalam kabupaten/kota, maka Pelabuhan yang
direncanakan harus bisa memenuhi fungsi-fungsi tersebut. Untuk memenuhi fungsi-
fungsi tersebut salah satu sarana prasarana yang dibutuhkan adalah kapal. Kapal-
kapal tersebut bisa difungsikan sebagai sara pengangkut barang, penumpang,
bahkan keduanya sekaligus. Kelebihan dari kapal apabila dibandingkan dengan
transportasi darat adalah dalam hal kapasitas muat. Kapal mampu membawa
muatan yang lebih banyak dibandingkan dengan mobil pick-up atau truck.
Dikarenakan lokasi desa Watuprapat yang jauh dari akses jalan utama dengan
kondisi jalanan desa yang sempit dan belum tertata dengan baik, membuat
mobilisasi melalui jalur perairan menjadi salah satu alternatif pilihan yang lebih baik.
Ditambah lagi 3 lokasi rekomendasi berada di daerah pemukiman padat penduduk
membuat rencana pembangunan jalan baru atau bahkan rencana pelebaran jalan
untuk akses pendukung menuju lokasi pelabuhan menjadi terhambat. Rencana
pembangunan pelabuhan pengumpan lokal di sekitar desa Watuprapat akan bisa
menjadi solusi akses masyarakat desa Watuprapat ke Pelabuhan terdekat seperti
Pelabuhan Perikanan Lekok, Pasuruan yang lokasinya tidak jauh kurang lebih 10 km
dari lokasi terjauh yaitu lokasi 3, melalui jalur laut.
VII - 35
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VII - 36
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
8.1 KESIMPULAN
VIII - 1
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
VIII - 2
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023
8.2 REKOMENDASI
VIII - 3
LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL WATUPRAPAT DI KAB. PASURUAN, PROV. JATIM
2023