Dosen:
Ir. Biemo Woerjanto Soemardi, MSE, Ph.D.
Budi Hasiholan, S.T., M.Eng., Ph.D.
Asisten:
Sabela Putri Sexa
Disusun Oleh:
Hengki Candra 15017030
Tyan Setio 15017042
Gevin 15017090
Bobby Williams 15017142
Ersza Autonia 15017143
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan Mata Kuliah SI-4152 Estimasi Biaya
Konstruksi
Disusun Oleh :
Hengki Candra 15017030
Tyan Setio 15017042
Gevin 15017090
Bobby Williams 15017142
Ersza Autonia 15017143
Dosen
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas besar ini dengan
sebaik-baiknya. Laporan Tugas Besar SI-4152 Estimasi Biaya Konstruksi dibuat
sebagai syarat kelulusan Mata Kuliah SI-4152 Estimasi Biaya Konstruksi, Program
Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi
Bandung. Laporan tugas besar ini merupakan laporan yang berisi proses dan hasil
aplikasi dari Mata Kuliah SI-4152 Estimasi Biaya Konstruksi yang telah dilakukan
oleh mahasiswa Program Studi Teknik Sipil angkatan 2017.
Penyelesaian laporan tugas besar ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang
senantiasa membantu, mendukung, serta memberikan kritik dan saran kepada
penulis dalam berbagai bentuk. Sehingga, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Orang tua yang selalu mendoakan serta memberikan dukungannya dalam proses
penyelesaian laporan praktikum ini.
2. Dosen Mata Kuliah SI-4152 Estimasi Biaya Konstruksi, yaitu Pak Biemo
Woerjanto Soemardi.
3. Para asisten tugas besar Estimasi Biaya Konstruksi.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas besar ini masih belum sempurna, baik
dari segi isi dan metode penulisan. Oleh karena itu, penulis tetap mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca sekalian apabila memang masih terdapat kesalahan
dalam penulisan laporan tugas besar Estimasi Biaya Konstruksi ini. Terakhir
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pembaca dan
semoga laporan tugas besar ini bermanfaat
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 7
I.1 Latar Belakang ......................................................................................... 7
I.2 Gambar Umum Proyek ............................................................................. 8
I.3 Tujuan ..................................................................................................... 10
I.4 Lingkup Pekerjaan (Tender Struktur)..................................................... 11
I.5 Metodologi Pengerjaan........................................................................... 11
BAB II DASAR TEORI ....................................................................................... 12
II.1 Estimasi Biaya ........................................................................................ 12
II.2 Identifikasi Pekerjaan ............................................................................. 14
II.2.1 Metode Work Breakdown Structure ............................................... 14
II.3 Metode Estimasi ..................................................................................... 16
II.3.1 Unit Cost Analysis .......................................................................... 16
II.3.2 Resource Enumeration .................................................................... 18
II.3.3 Assembly Method ........................................................................... 19
II.4 Quantity TakeOff ................................................................................... 21
II.5 BIM ........................................................................................................ 22
BAB III PENGOLAHAN DATA (ANALISIS) ................................................... 24
III.1 Identifikasi Pekerjaan ......................................................................... 24
III.2 Perhitungan Volume Pekerjaan ........... Error! Bookmark not defined.
III.2.1 Perhitungan Volume Pekerjaan PersiapanError! Bookmark not
defined.
III.2.2 Perhitungan Volume Pekerjaan Tanah dan Pondasi ....................... 58
III.2.3 Perhitungan Volume Pekerjaan Struktur ......................................... 61
III.2.4 Perhitungan Volume Pekerjaan Arsitektur.................................... 103
III.2.5 Perhitungan Volume Pekerjaan MEPError! Bookmark not defined.
iii
III.3 Biaya Langsung (Analisis Harga Satuan) ......................................... 108
III.3.1 Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan Persiapan ........................ 108
III.3.2 Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan Tanah dan Pondasi.......... 113
III.3.3 Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan Struktur ........................... 116
III.3.4 Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan Arsitektur ........................ 122
III.3.5 Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan MEPError! Bookmark not
defined.
III.4 Biaya Tidak Langsung ...................................................................... 131
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 135
IV.1 Kesimpulan ....................................................................................... 135
IV.2 Saran ................................................................................................. 135
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 136
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
7
Maka dari itu, dalam pembangunan LABTEK 1B diperlukan
pengestimasian biaya sebagai acuan dalam menyusun anggaran yang
digunakan sebagai kontrol biaya proyek sehingga proyek dapat berjalan
secara optimal.
I.2 Gambar Umum Proyek
Proyek pembangunan LABTEK 1B direncanakan terdiri dari satu
lantai basement yang dioperasikan untuk ruang peralatan serta bengkel &
gudang dan lima lantai lainnya yang dioperasikan untuk berbagai macam
ruangan seperti ruang Dosen/Peneliti, ruang kelas, dan laboratorium.
LABTEK 1B berlokasi di wilayah Kampus ITB Jatinagor yang secara khusus
berbatasan dengan gedung Laboratorium Teknik 1 dengan luas lahan untuk
pembangunan LABTEK 1B ini sebesar 7.948,29 m2.
8
Gambar I.3 Tampak Samping
9
c. Lantai 1 :
• Ruang seminar/multimedia, Ka. Prodi, staff lounge, rouang tata
usaha, hall, janitor, difabel, toilet, ruang panel, pantry, ruang OB
& locker, ruang administrasi Pendidikan, lounge Dosen, ruang
Dosen, ruang arsip, dan perpustakaan pusat.
d. Lantai 2 :
• Ruang kelas besar, ruang kelas, hall, musholla, tempat wudhu,
janitor, toilet, difabel, ruang panel, pantry, gudang, ruang Dosen,
ruang persiapan, ruang penyimpanan, lab. hidraulika, dan lab
kualitas air & mikrobiologi air.
e. Lantai Atap :
• Roof garden, shaft sampah, janitor, dan ruang mesin lift.
3. Dimensi Bangunan LABTEK 1B
a. Panjang bentang A-A’ struktur atas : 72 m
b. Panjang bentang B-B’ struktur atas : 91 m
c. Panjang bentang A-A’ basement : 63 m
d. Panjang bentang B-B’ basement : 40,5 m
e. Tinggi lantai basement :4m
f. Tinggi lantai dasar, 1,2 :4m
I.3 Tujuan
Tujuan dari pengerjaan tugas besar ini adalah sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang lakukan dalam pembangunan
proyek Labtek 1B, Kampus ITB Jatinangor.
2. Menghitung volume pekerjaan dari setiap jenis pekerjaan dalam
pembangunan proyek Labtek 1B, Kampus ITB Jatinangor.
3. Mengestimasi biaya dari pembangunan proyek Labtek 1B, Kampus ITB
Jatinangor
4. Mengestimasi harga penawaran pada proyek Labtek 1B, Kampus ITB
Jatinangor.
10
I.4 Lingkup Pekerjaan (Tender Struktur)
Lingkup pekerjaan pada Proyek Labtek 1B Kamput ITB Jatinangor,
yang menjadi pembahasan dalam laporan tugas besar ini adalah sebagai
berikut.
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan yang dibutuhkan seperti mobilisasi, demobilisasi, air
kerja, dan sebagainya
2. Pekerjaan Struktural
Pekerjaan struktural terdiri dari pondasi, Tie Beam, pelat lantai, kolom
balok, dan atap
3. Pekerjaan Arsitektural
Pekerjaan arsitektural meliputi dinding, lantai, plafon, kusen, pintu,
jendela, sanitari sundries, atap, dan louvre.
I.5 Metodologi Pengerjaan
Berikut adalah metodologi pengerjaan laporan tugas besar ini,
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini merupakan penjelasan awal mengenai pelelangan yang akan
dilakukan terhadap proyek konstruksi Labtek 1B. Diharapkan melalui bab ini,
pembaca akan memiliki pemahaman awal yang tepat. Bab ini terdiri dari 5
sub-bab, yaitu latar belakang, gambaran umum proyek, tujuan, lingkup
pekerjaan, dan metodologi pengerjaan.
BAB II: DASAR TEORI
Seluruh teori yang diperlukan dalam pengerjaan tugas besar (pelelangan) ini
akan dikumpulkan dan dipelajari pada bab ini. Dengan demikian, teori-teori
ini akan menjadi landasan yang kuat dalam pengerjaan selanjutnya.
BAB III: PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini akan dilakukan analisis pekerjaan dan biaya mengenai konstruksi
Labtek 1B. Bab ini dimulai dengan identifikasi pekerjaan, lalu perhitungan
volume pekerjaan, biaya langsung, dan diakhiri oleh biaya tidak langsung.
BAB IV: PENUTUP
Bab IV merupakan bab terakhir yang terdiri dari kesimpulan dan saran terkait
laporan ini.
11
BAB II
DASAR TEORI
II.1 Estimasi Biaya
Estimasi dalam arti luas adalah upaya untuk memperkirakan suatu nilai
melalui analisis perhitungan berlandaskan pengetahuan dan pengalaman.
Estimasi biaya proyek adalah upaya untuk memperkirakan seluruh biaya yang
dibutuhkan dalam melaksanakan suatu proyek dari tahap awal hingga
selesainya proyek, hingga pemeliharaan melalui analisis perhitungan.
Estimasi biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pryek,
mengingat kesalahan dalam membuat estimasi proyek bisa berakibat
kesalahan dalam pengambilan keputusan menjalankan proyek.
Dalam bidang konstruksi, estimasi meliputi banyak hal yang mencakup
bermacam maksud dan kepentingan, seperti :
• Pemilik
Menggunakan estimasi sebagai alat bantu untuk menentukan biaya
investasi modal yang harus ditanam.
• Konsultan
Menggunakan estimasi sebagai alat bantu untuk menetapkan kelayakan
rancangan.
• Kontraktor
Menggunakan estimasi untuk menyusun harga pembangunan dan
penawaran.
Secara umum estimasi dapat dibagi ke dalam 4 jenis estimasi sebagai berikut:
• Estimasi Kasar
Merupakan estimasi yang dibuat pada tahap awal prakarsa proyek
berdasarkan garis besar rencana proyek yang diusulkan, mengingat belum
cukup tersedia data dan informasi. Estimasi ini digunakan untuk
menyaring dan menyeleksi usulan proyek ataupun membuat ranking
prioritas usulan proyek.
• Estimasi Pendahuluan
Merupakan estimasi yang dibuat pada awal tahap memulai proyek dan
digunakan untuk keperluan penyusunan studi kelayakan proyek. Pada saat
12
estimasi dibuat, gambar desain dan spesifikasi detail proyek belum ada,
sehingga estimasi pendahuluan umumnya disiapkan berdasarkan desain
konseptual atau rancangan umum proyek.
• Estimasi untuk Anggaran
Merupakan estimasi yang dibuat setelah proyek dinyatakan layak dan
disusun berdasarkan detai desain. Estimasi ini digunakan sebagai acuan
penyusunan anggaran biaya proyek, selain itu pihak kontraktor
menggunakan estimasi detail guna menyusun penawaran.
• Estimasi Definitif
Merupakan estimasi yang dibuat untuk mengevaluasi penawaran penyedia
barang/jasa serta menetapkan keputusan pengadaan. Pada tahap ini,
struktur rincian skup pekerjaan, spesifikasi dan dokumen pengadaan telah
diselesaikan. Sehingga memungkinkan estimasi dibuat dengan metode
estimasi detail dengan menggunakan harga sesuai dipasaran. Estimasi ini
sering disebut Harga Perkiraan Sendiri atau Owner Estimate.
13
memilihsesuatu peralatan harus dilihat kebutuhan sebenarnya berdasarkan
kemampuannya, kapasitas, cara operasi dan spesifikasi teknis lainnya.
4. Keuntungan dan Pajak Perusahaan
Nilai keuntungan perusahaan pada umumnya dinyatakan sebagai persentae
dari seluruh jumlah pembiayaan. Nilainya dapat berkisar antara 8 % –
12 %.
5. Biaya Langsung dan Tak Langsung
Biaya yang terkait langsung dengan besarnya jumlah kegiatan atau produk
yang diciptakan, seperti upah, alat, dan bahan. Biaya tidak langsung dibagi
dua golongan yaitu biaya umum (overhead) dan biaya proyek. Yang
dikelompokkan sebagai biaya umum meliputi: gaji personil tetap kantor
pusat dan lapangan, sewa kantor, telepon, dll. Sedangkan yang dikelompo-
kkan sebagai biaya proyek, pengeluarannya dapat dibebankan pada proyek
tetapi tidak dimasukkan pada biaya material, upah kerja atau peralatan.
14
jadwal pekerjaan, biaya sebenarnya, dan akuntabilitas. WBS sendiri
menyediakan sebuah struktur hirarki yang bertindak sebagai jembatan
atau penghubung antara ruang lingkup proyek dan rencana rinci proyek.
Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan WBS adalah
sebagai berikut.
1. Meningkatkan efisiensi waktu dalam penyelesaian suatu proyek
2. Mengetahui pekerjaan apa saja yang sudah dicapai
3. Membuat rencana proyek pada waktu yang akan dating
4. Meningkatkan akurasi dan kelengkapan pendefinisian proyek
5. Menjadi dasar anggaran dan penjadwalan
6. Menjadi alat kontrol pelaksanaan proyek
Menurut (Satzinger, et al., 2012) ada dua pendekatan umum
untuk membuat WBS, yaitu berdasarkan tujuan proyek atau
berdasarkan timeline proyek. Pendekatan pertama dilakukan dengan
mengidentifikasi seluruh tujuan yang harus diselesaikan sesuai dengan
iterasi yang telah dibuat. Kemudian WBS mengidentifikasi setiap tugas
yang diperlukan untuk membuat setiap tujuan. Sedangkan pendekatan
yang kedua, setiap tugas dikerjakan sesuai dengan urutan timeline dari
aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan akhir.
Terdapat 2 bentuk sajian yang bisa digunakan untuk
menampilkan WBS, yaitu berbentuk tree diagram dan berbentuk tabel.
15
Gambar II.3 WBS Berbentuk Tabel
Setelah WBS dan perhitungan waktu pengerjaan telah selesai,
dilanjutkan dengan tahap penyusunan jadwal kerja. Terdapat 2 jenis
model deskripsi penjadwalan, yaitu dengan bar chart dan network
diagram. Bar chart menerangkan flow time dari setiap pekerjaan dan
tidak menggambarkan keterkaitan antar pekerjaan. Sedangkan network
diagram menunjukkan keterkaitan antar tugas dan mengidentifikasi
saat kritis pada jadwal.
16
peralatan dengan harga bahan bangunan, standar pengupahan pekerja,
dan harga sewa/beli peralatan untuk menyelesaikan satuan pekerjaan
konstruksi. Biaya langsung ini dipengaruhi oleh angka koefisien yang
menunjukkan nilai satuan bahan/material, nilai satuan alat, dan nilai
satuan upah tenaga kerja ataupun satuan pekerjaan yang dapat
digunakan sebagai acuan/panduan untuk merencanakan atau
mengendalikan biaya suatu pekerjaan. Untuk harga bahan material
didapat dari pasaran, yang kemudian dikumpulkan dalam suatu daftar
yang dinamakan harga satuan bahan/material, sedangkan upah tenaga
kerja didapatkan dari lokasi setempat yang kemudian dikumpulkan dan
didata dalam suatu daftar yang dinamakan daftar harga satuan upah
tenaga kerja. Harga satuan yang didalam perhitungannya haruslah
disesuaikan dengan kondisi lapangan, kondisi alat/efisiensi, metode
pelaksanaan dan jarak angkut. Biaya tidak langsung terdiri dari biaya
umum dan keuntungan. Biaya umum atau overhead ini ditentukan dari
kebutuhan yang selalu ada dalam proyek seperti kantor proyek dan
biaya administrasi. Keuntungan ditentukan oleh kontraktor dan menjadi
biaya tambahan dalam kontrak.
Skema harga satuan pekerjaan, yang dipengaruhi oleh biaya
langsung dan tak langsung dapat dirangkum sebagai berikut.
17
tiap proyek dan tiap kontraktor. Biasanya, kontraktor atau estimator
lebih memilih menggunakan tinjauan lapangan karena lebih relevan dan
tidak overestimate. Namun, tinjauan lapangan yang menggunakan
pengalaman masa lalu tidak selalu sesuai dengan kondisi lapangan yang
ada, contohnya perbedaan produktivitas pekerja dari proyek
sebelumnya dengan yang sedang dikerjakan.
II.3.2 Resource Enumeration
Resource enumeration atau pencacahan sumber daya merupakan
metode estimasi yang dapat membantu mengatasi kelemahan dari unit
price analysis, walaupun unit price analysis sudah cukup akurat. Setiap
proyek adalah unik, sehingga untuk mendapatkan harga tidak dapat
langsung menggunakan harga satuan, melainkan dengan membaginya
atau mencacahnya lagi menjadi item pekerjaan yang lebih spesifik dan
kemudian dikelompokkan untuk sumber daya yang tipikal.
Produktivitas dari setiap sumber daya didapat dari data historis maupun
dari intuisi estimator. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan
pencacahan sumber daya.
18
Dalam pendekatan dengan AHS, biaya sumber daya dan tingkat
produksi merupakan nilai agregat dari sumber daya dan tarif yang
terakumulasi pada sejumlah pekerjaan selama pengumpulan data
historis. Dengan pencacahan sumber daya, estimator dapat menentukan
kelompok sumber daya tertentu pada tingkat biaya tertentu dan tingkat
produksi tertentu pada elemen pekerjaan tertentu yang sedang
diestimasi. Metode ini akan menghasilkan definisi biaya satuan yang
jauh lebih tepat. Namun, metode yang sangat terperinci ini memakan
waktu. Oleh sebab itu, pencacahan sumber daya hanya akan digunakan
pada:
a. Item yang biaya satuannya tidak tersedia
b. Item yang merupakan persentase besar dari keseluruhan biaya
pekerjaan, sehingga analisis ini dapat menghasilkan
penghematan biaya yang dapat memberikan margin
kemenangan pada waktu penawaran
c. Item pekerjaan yang sangat kompleks pada proyek yang rumit
dan unik dimana penggunaan AHS dianggap tidak memadai
II.3.3 Assembly Method
Assembly Method atau metode dengan mengestimasi paket kerja.
Paket kerja ini dilihat sebagai kelompok estimasi, dimana dimensi yang
tepat dan parameter yang berhubungan dengan biaya ditentukan untuk
setiap paket. Berikut ini adalah contoh skema dari assembly atau paket
kerja.
Data untuk setiap item pekerjaan didapat dari meninjau
metodologi dan spesifikasi dari pekerjaan tersebut. Metode ini dapat
dilihat sebagai pengembangan yang lebih terstruktur dari pencacahan
sumber daya dan dapat dihitung secara manual maupun otomatis
dengan program komputer. Jika menggunakan program komputer,
maka estimator dapat memasukkan data-data kuantitas, dimensi, dan
informasi metodologi pekerjaan ke dalam program untuk nantinya
diproses dan diintegrasikan dengan data-data dari katalog harga
sehingga terjadi penyesuaian pada harga, sumber daya, dan
19
produktivitas. Berikut adalah alur kerja dari estimasi paket kerja secara
otomatis.
20
II.4 Quantity TakeOff
Quantity Takeoff merupakan istilah yang cukup sering ditemukan oleh
professional yang terlibat dalam arsitektur dan konstruksi. Istilah ini sudah
lama digunakan dan seringkali disebut dengan istilah lain, seperti estimating
takeoffs, material estimating, dan quantity surveying. Secara umum, Quantity
Takeooff adalah proses pengukuran beban kerja, melalui kuantifikasi jumlah
bahan, pekerja, peralatan bantu, dan sumber daya lain yang terkait dengan
pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan atau penciptaan produk. Namun dalam
arti khusus, OTQ merujuk pada perkiraan jumlah bahan/material, yang
hasilnya dikenal dengan istilah daftar kuantitas atau bill of quantity (BoQ)
yang nantinya juga dijadikan bahan untuk melakukan procurement.
Quantity Takeoff memegang peranan penting dalam keberhasilan
proses perencanaan dan membutuhkan keterampilan yang spesial supaya data
dapat diolah dengan baik. Proses quantity takeoff yang kurang baik akan
menghasilkan biaya konstruksi yang underestimate atau overestimate,
menyebabkan proses konstruksi yang tidak efisien. Terdapat 2 metode yang
dapat dilakukan untuk melakukan quantity takeoff, yaitu:
1. Digital Material Takeoffs
Quantity Takeoffs menggunakan analisis komputer merupakan hal
yang baru muncul pada akhir tahun 80an dan perkembangannya sangat
cepat hingga saat ini. Kelebihan digital material takeoffs adalah akurasi
dan kecepatan pengolahan data dibandingkan dengan manual material
takeoffs. Meskipun, prosesnya yang sudah menggunakan komputer,
namun metode ini tetap tidak terlepas dari elemen manusia (operator) yang
terampil dalam input data dan mengoperasikan komputer.
2. Manual Material Takeoffs
Manual Material Takeoffs merupakan metode tertua dan paling
simpel. Metode ini melibatkan estimator membaca gambar rancangan
bangunan dan dengan hari hari memperhatikan tipe dan jumlah material
yang dibutuhkan. Metode ini memakan banyak waktu dan punya
kemungkinan kesalahan yang lebih tinggi. Selain itu, metode ini juga
membutuhkan keterampilan estimator dan pengetahuannya akan material.
21
Kelebihan metode ini adalah metode ini dapat dilakukan secara lebih detail,
walau tidak menutup kemungkinan digital material takeoffs akan terus
berkembang dalam hal detail, efisiensi waktu, dan keakuratan mengolah
data.
Langkah-langkah QTO:
- Baca gambar dan spesifikasi (pastikan lengkap dan berurutan). Urutan
pada QTO pada umumnya mengikuti urutan proses kerja dalam proyek
(konstruksi) yang tercantum dalam kontrak (gambar teknis),
- Identifikasi komponen utama (major items). Untuk proyek besar dan
kompleks dapat membagi pekerjaan (proyek) menjadi bagian-bagian
tertentu yang mudah dikelola, kemudian lakukan QTO pada masing-
masing bagian,
- Baca dokumen BoQ dalam kontrak, untuk mengetahui pay item dan pay
line,
- Tetapkan apakah diperlukan pekerjaan tambahan (tidak tercantum
dalam kontrak),
- Tulis dengan jelas semua asumsi dan gunakan format baku untuk
mempermudah pekerjaan.
Kuantifikasi/Pengukuran:
- Kuantifikasi jumlah pekerjaan/kegiatan/tugas, bukan jumlah bahan
yang digunakan. Sesuaikan dengan pay itam
- Pengukuran berdasarkan kondisi terpasang (net in place). Perhatikan
Pay Line
- Hitung/pertimbangkan juga item pekerjaan yang tidak menggunakan
bahan (terpasang
II.5 BIM
BIM (Building Information Modeling) adalah proses mengintegrasikan
manajemen, koordinasi, dan simulasi sebuah proyek (plan, design, build,
operation, and maintenance) dalam model 3 dimensi. Selain itu, BIM
memungkinkan seluruh pihak dalam proyek untuk bekerja secara kolaborasi
sehingga mengoptimalkan produktivitas SDM. Model ini akan mendukung
22
seluruh fase desain dan memungkinkan analisis serta pengaturan yang lebih
baik dari pada manual.
BIM berfungsi untuk mendesain serta mengatur sebuah proyek secara
detail. Alhasil, model tersebut akan memberikan visualisasi yang jelas kepada
owner (pemilik proyek) sebelum dibangun. Sebenarnya, konsep BIM sudah
ada sejak tahun 1970an, namun menjadi terkenal pada tahun 2000an.
Peningkatan penggunaan BIM ini disebabkan meningkatnya populasi dan
kebutuhan manusia sehingga mendorong perusahaan konstruksi untuk
bertindak pintar dan efisien.
23
BAB III
PENGOLAHAN DATA (ANALISIS)
WBS Umum
Labtek 1B ITB
Jatinangor
Pekerjaan Pekerjaan
Arsitektural Arsitektural
MEP MEP
24
WBS Pekerjaan Beton (Gedung A dan B)
1. WBS Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan
dan General
Conditions
Pengukuran dan
Pembuatan Papan Pengadaan
Pembersihan Lahan Pemasangan Keamanan Proyek Pekerjaan K3
Nama Proyek Kebutuhan Kerja
Bowplank
Pekerjaan
Pekerjaan Pembuatan Papan Pekerjaan Pemasangan Pagar Asuransi CAR dan
Pembuatan Direksi
Pembersihan Lahan Nama Proyek Pengukuran Sementara Jamsostek
Keet
Pekerjaan
Pekerjaan Bedeng Pembuatan Pos
Pemasangan Peralatan K3
Kerja Satpam
Bowplank
Pekerjaan
Pembuatan Toiler
Pekerjaan
Pembuatan Los
Kerja dan Gudang
Pengadaan Genser
Pengadaan Towe
Crane
Pengadaan
Passenger Hoist
Penyediaan Air
Kerja
Penyediaan Listrik
Kerja
Mobilisasi
Demobilisasi
Pengadaan
Material
25
2. WBS Civil Works
Civil Works
Pekerjaan Pekerjaan
Pekerjaan Galian
Pembuangan Pemasangan
Tanah Tiebeam
Sisa Tanah Spun Pile
26
3. WBS Pekerjaan Struktur Bawah
Pekerjaan
Pembuatan Kolom Pembuatan Pelat
Pembuatan Pile Cap Pemasangan Kolom Pembuatan Tie Beam
Pedestal Lantai Basement
Beton Basement
Pekerjaan
Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan
Pemasangan Tulangan Pekerjaan
Pemasangan Tulangan Pemasangan Tulangan Pemasangan Tulangan
Kolom Beton Pemasangan Tie Beam
Pile Cap Kolom Pedestal Pelat Lantai Basement
Basement
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran
Kolom Beton
Pile Cap Kolom Pedestal Pelat Lantai Basement Tie Beam
Basement
27
4. WBS Pekerjaan Struktur Atas
Pekerjaan Struktur
Atas
Pekerjaan
Pembuatan Kolom Pembuatan Balok Pembuatan Pelat Pembuatan Tangga Pekerjaan
Pemasangan Tangga
Beton Beton Lantai Beton Pemasangan Atap
Baja
Pekerjaan Pembuatan
Pekerjaan Pembuatan Pekerjaan Pembuatan Pekerjaan Pembuatan Pekerjaan Pembuatan
Bekisting dan Bondex
Bekisting Kolom Bekisting Balok Bekisting Tangga Bekisting Pelat Atap
Pelat Lantai
Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran
Kolom Balok Pelat Lantai Tangga Pelat Atap
Pekerjaan Fabrikasi
Rangka Baja
Pekerjaan
Pemasangan Rangka
Baja Ringan
28
5. WBS Pekerjaan Arsitektural
Pekerjaan
Arsitektural
Pekerjaan
Pekerjaan Dinding Pekerjaan Panel Pekerjaan Railing
Finishing
Bata GRC Besi
Perangkat Keras
Pekerjaan
Pekerjaan Grill
Pengecatan
Besi
Politur
Pekerjaan Atap
Pekerjaan Taman
Pekerjaan
Eksterior dan
Interior
29
6. WBS Pekerjaan MEP
Pekerjaan MEP
Pekerjaan Instalasi
Pekerjaan Instalasi Pekerjaan Instalasi
Air Kotor ke Sumur
Saklar Sprinkler
Resapan
Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Instalasi
Instalasi Air Kotor ke
Penangkal Petir
Septic Tank
Pekerjaan Pasangan
Kloset
Pekerjaan Wastafel
Pekerjaan Pasangan
Urinoir
30
WBS Pekerjaan Baja (Gedung C)
7. WBS Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan
Persiapan dan
General Conditions
Pekerjaan
Penyediaan Air
Pemasangan
Kerja
Bowplank
Penyediaan
Listrik Kerja
Mobilisasi
Demobilisasi
Pengadaan
Material
31
8. WBS Civil Works
Civil Works
Pekerjaan Pekerjaan
Pekerjaan Galian
Pembuangan Pemasangan
Tanah Tie beam
Sisa Tanah Spun Pile
32
9. WBS Pekerjaan Struktur Bawah
Pekerjaan
Pembuatan Kolom Pembuatan Pelat
Pembuatan Pile Cap Pembuatan Tie Beam Pemasangan Kolom
Pedestal Lantai Basement
Baja Basement
Pekerjaan Pekerjaan
Pekerjaan Pekerjaan
Pembongkaran Pembongkaran
Pembongkaran Pembongkaran
Bekisting Kolom Bekisting Pelat Lantai
Bekisting Pile Cap Bekisting Tie Beam
Pedestal Basement
33
10. WBS Pekerjaan Struktur Atas
Pekerjaan Pekerjaan
Pembongkaran Pemongkaran Bekisting
Bekisting Pelat Lantai Pelat Atap
34
11. WBS Pekerjaan Arsitektural
Pekerjaan
Arsitektural
Pekerjaan
Pekerjaan Dinding Pekerjaan Panel Pekerjaan Railing
Finishing
Bata GRC Besi
Perangkat Keras
Pekerjaan
Pekerjaan Grill
Pengecatan
Besi
Politur
Pekerjaan Atap
Pekerjaan Taman
Pekerjaan
Eksterior dan
Interior
35
12. WBS Pekerjaan MEP
Pekerjaan MEP
Pekerjaan Instalasi
Pekerjaan Instalasi
Pemipaan Hydrant
Stop Kontak
& Fire Extinguisher
Pekerjaan Instalasi
Pekerjaan Instalasi
Pemipaan
Penerangan
Sprinkler
Pekerjaan Instalasi
Penangkal Petir
36
WBS (Work Breakdown Structure) seperti yang sudah dituliskan pada BAB II Dasar Teori, dapat dibuat dalam bentuk tree
diagram dan dalam bentuk tabel. Penulis juga membuat WBS dalam bentuk tabel agar lebih mudah dibaca.
C C C C C
O Project O O Scope of O O
Project Name Type Of Work Word Package
D Name D D Work D D
E E E E E
Pekerjaan
Labtek 1B Pekerjaan
Persiapan dan
ITB 1 Beton (Gedung 1.1 1.1.1 Pembersihan Lahan 1.1.1.1 Pekerjaan Pembersihan Lahan
General
Jatinangor A dan B)
Conditions
Pembuatan Papan Nama
1.1.2 1.1.2.1 Pembuatan Papan Nama Proyek
Proyek
Pengukuran dan
1.1.3 1.1.3.1 Pekerjaan Pengukuran
Pemasangan Bowplank
Pekerjaan Pemasangan
1.1.3.2
Bouwplank
37
Pengadaan Kebutuhan Pekerjaan Pembuatan Direksi
1.1.4 1.1.4.1
Kerja Keet
1.1.4.2 Pekerjaan Bedeng kerja
1.1.4.3 Pekerjaan Pembuatan Toilet
Pekerjaan Pembuatan Los Kerja
1.1.4.4
dan Gudang
Pengadaan genset (operator dan
1.1.4.5
BBM)
1.1.4.6 Pengadaan Tower Crane
1.1.4.7 Pengadaan Passenger Hoist
1.1.4.8 Penyediaan Air Kerja
1.1.4.9 Penyediaan Listrik Kerja
1.1.4.10 Mobilisasi Demobilisasi
1.1.4.11 Pengadaan Material
1.1.5 Keamanan Proyek 1.1.5.1 Pemasangan Pagar Sementara
1.1.5.2 Pembuatan Pos Satpam
1.1.6 Pekerjaan K3 1.1.6.1 Asuransi CAR dan Jamsostek
1.1.6.2 Peralatan K3
1.1.6.3 Kebersihan Selama Proyek
1.2 Civil Works 1.2.1 Dewatering 1.2.1.1 Pekerjaan Dewatering Tanah
38
1.2.2 Galian Tanah 1.2.2.1 Pekerjaan Galian Tanah Pile Cap
Pekerjaan Galian Tanah
1.2.2.2
Tiebeam
Pekerjaan Pemasangan Bracing
1.2.3 Pemasangan Bracing 1.2.3.1
Tanah
1.2.4 Timbunan Tanah 1.2.4.1 Pekerjaan Penimbunan Tanah
Pekerjaan Pembuangan Sisa
1.2.4.2
Tanah
1.2.5 Pemadatan Tanah 1.2.5.1 Pekerjaan Pemadatan Tanah
1.2.6 Pondasi Bangunan 1.2.6.1 Mobilisasi Spun Pile
Pekerjaan Pemancangan Spun
1.2.6.2
Pile
Pekerjaan
Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.3 Struktur 1.3.1 Pembuatan Pile Cap 1.3.1.1
Pile Cap
Bawah
39
Pembuatan Kolom Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.3.2 1.3.2.1
Pedestal Kolom Pedestal
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.3.2.2
Kolom Pedestal
Pekerjaan Pengecoran Kolom
1.3.2.3
Pedestal
Pekerjaan Pembongkaran
1.3.2.4
Bekisting Kolom Pedestal
Pembuatan Pelat Lantai Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.3.3 1.3.3.1
Basement Pelat Lantai
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.3.3.2
Pelat Lantai
Pekerjaan Pembongkaran
1.3.3.4
Bekisting Pelat Lantai
Pekerjaan Pemasangan Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.3.4 1.3.4.1
Kolom Beton Basement Kolom Basement
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.3.4.2
Kolom Basement
40
Pekerjaan Pengecoran Kolom
1.3.4.3
Basement
Pekerjaan Pembongkaran
1.3.4.4
Bekisting Kolom Basement
Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.3.5 Pembuatan Tie Beam 1.3.5.1
Tie Beam
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.3.5.2
Tie Beam
1.3.5.3 Pekerjaan Pengecoran Tie Beam
Pekerjaan Pembongkaran
1.3.5.4
Bekisting Tie Beam
Pekerjaan Pembuatan Kolom Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.4 1.4.1 1.4.1.1
Struktur Atas Beton Kolom
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.4.1.2
Kolom
1.4.1.3 Pekerjaan Pengecoran Kolom
Pekerjaan Pembongkaran
1.4.1.4
Bekisting Kolom
Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.4.2 Pembuatan Balok Beton 1.4.2.1
Balok
41
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.4.2.2
Balok
1.4.2.3 Pekerjaan Pengecoran Balok
Pekerjaan Pembongkaran
1.4.2.4
Bekisting Balok
Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.4.3 Pembuatan Pelat Lantai 1.4.3.1
dan Bondex Pelat Lantai
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.4.3.2
Pelat Lantai
Pekerjaan Pengecoran Pelat
1.4.3.3
Lantai
Pekerjaan Pembongkaran
1.4.3.4
Bekisting Pelat Lantai
Pembuatan Tangga Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.4.4 1.4.4.1
Beton Tangga
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.4.4.2
Tangga
1.4.4.3 Pekerjaan Pengecoran Tangga
Pekerjaaan Pembongkaran
1.4.4.4
Bekisting Tangga
42
Pekerjaan Pemasangan
1.4.5
Tangga Baja
Pekerjaan Pemasangan Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.4.6 1.4.6.1
Atap Pelat Atap
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.4.6.2
Pelat Atap
1.4.6.3 Pekerjaan Pengecoran Pelat Atap
Pekerjaaan Pembongkaran
1.4.6.4
Bekisting Pelat Atap
Pekerjaan Fabrikasi Rangka Baja
1.4.6.5
Ringan
Pekerjaan Pemasangan Rangka
1.4.6.6
Baja Ringan
Pekerjaan
1.5 1.5.1 Pekerjaan Dinding 1.5.1.1 Pekerjaan Pengadukan Semen
Arsitektural
1.5.1.2 Pekerjaan Dinding Bata
Pekerjaan Pasangan Dinding
1.5.1.3
Kamar Mandi
1.5.1.4 Pekerjaan Beton Fasade
1.5.1.5 Pekerjaan Metal Sheet
43
Pekerjaan Pintu dan
1.5.2 1.5.2.1 Pekerjaan Pintu Alumunium
Jendela
Pekerjaan Finishing Perangkat
1.5.2.2
Keras
Pekerjaan Kaca dan
1.5.2.3
Pemasangannya
Pekerjaan Partisi dan Plafond
1.5.3 Pekerjaan Finishing 1.5.3.1
Gypsum
Pekerjaan Panel Calcium Silicate
1.5.3.2
(GRC)
1.5.3.3 Pekerjaan Pelat Tembaga
1.5.3.4 Pekerjaan Lantai
1.5.3.5 Pekerjaan Pengecatan
1.5.3.6 Pekerjaan Pengecatan Politur
1.5.3.7 Pekerjaan Sealant Sambungan
1.5.4 Pekerjaan Khusus 1.5.4.1 Pekerjaan Louvre Alumunium
1.5.4.2 Pekerjaan Railing Besi
1.5.4.3 Pekerjaan Sanitair Sundries
1.5.4.4 Pekerjaan Grassblock
1.5.4.5 Pekerjaan Adukan Lantai Beton
44
1.5.4.6 Pekerjaan Grill Besi
1.5.4.7 Pekerjaan Saluran Drainase
1.5.4.8 Pekerjaan Atap
1.5.4.9 Pekerjaan Taman
1.5.4.10 Pekerjaan Eksterior dan Interior
Pekerjaan Pasangan Septic Tank
1.6 MEP 1.6.1 Sanitasi 1.6.1.1
dan Rembesan
Pekerjaan Pasangan Instalasi Air
1.6.1.2
Bersih
Pekerjaan Pasangan Instalasi Air
1.6.1.3
Kotor ke Sumur Resapan
Pekerjaan Pasangan Instalasi Air
1.6.1.4
Kotor ke Septic Tank
1.6.1.5 Pekerjaan Pasangan Kloset
1.6.1.6 Pekerjaan Pasangan Wastafel
1.6.1.7 Pekerjaan Pasangan Kran Air
1.6.1.8 Pekerjaan Pasangan Urinoir
1.6.2 Elektrikal 1.6.2.1 Pekerjaan Instalasi Stop Kontak
1.6.2.2 Pekerjaan Instalasi Penerangan
1.6.2.3 Pekerjaan Instalasi Saklar
45
Pekerjaan Instalasi Penangkal
1.6.2.4
Petir
Instalasi Pemadam Pekerjaan Instalasi Pemipaan
1.6.3 1.6.3.1
Kebakaran Hydrant & Fire Extinguisher
Pekerjaan Instalasi Pemipaan
1.6.3.2
Sprinkler
1.6.3.3 Pekerjaan Instalasi Sprinkler
1.6.4 Pekerjaan Instalasi AC
Pekerjaan Instalasi Fire
1.6.5
Alarm
Pekerjaan Instalasi
1.6.6
Telepon
Pekerjaan
Pekerjaan Baja Persiapan dan
2 2.1 2.1.1 Pembersihan Lahan 2.1.1.1 Pekerjaan Pembersihan Lahan
(Gedung C) General
Conditions
Pembuatan Papan Nama
2.1.2 2.1.2.1 Pembuatan Papan Nama Proyek
Proyek
Pengukuran dan
2.1.3 2.1.3.1 Pekerjaan Pengukuran
Pemasangan Bowplank
46
Pekerjaan Pemasangan
2.1.3.2
Bouwplank
Pengadaan Kebutuhan Pengadaan genset (operator dan
2.1.4 2.1.4.1
Kerja BBM)
2.1.4.2 Penyediaan Air Kerja
2.1.4.3 Penyediaan Listrik Kerja
2.1.4.4 Mobilisasi Demobilisasi
2.1.4.5 Pengadaan Material
2.1.5 Keamanan Proyek 2.1.5.1 Pemasangan Pagar Sementara
2.2 Civil Works 2.2.1 Dewatering 2.2.1.1 Pekerjaan Dewatering Tanah
2.2.2. Galian Tanah 2.2.2.1 Pekerjaan Galian Tanah Pile Cap
2.2.2.2 Pekerjaan Galian Tie Beam
Pekerjaan Pemasangan Bracing
2.2.3 Pemasangan Bracing 2.2.3.1
Tanah
2.2.4 Timbunan Tanah 2.2.4.1 Pekerjaan Penimbunan Tanah
Pekerjaan Pembuangan Sisa
2.2.4.2
Tanah
2.2.5 Pemadatan Tanah 2.2.5.1 Pekerjaan Pemadatan Tanah
2.2.6 Pondasi Bangunan 2.2.6.1 Mobilisasi Spun Pile
47
Pekerjaan Pemancangan Spun
2.2.6.2
Pile
Pekerjaan
Pekerjaan Pembuatan Bekisting
2.3 Struktur 2.3.1 Pembuatan Pile Cap 2.3.1.1
Pile Cap
Bawah
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
2.3.1.2
Pile Cap
2.3.1.3 Pekerjaan Pengecoran Pile Cap
Pekerjaan Pembongkaran
2.3.1.4
Bekisting Pile Cap
Pekerjaan Pembuatan Bekisting
2.3.2 Pembuatan Tie Beam 2.3.2.1
Tie Beam
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
2.3.2.2
Tie Beam
2.3.2.3 Pekerjaan Pengecoran Tie Beam
Pekerjaan Pembongkaran
2.3.2.4
Bekisting Tie Beam
Pembuatan Kolom Pekerjaan Pembuatan Bekisting
2.3.3 2.3.3.1
Pedestal Kolom Pedestal
48
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
2.3.3.2
Kolom Pedestal
Pekerjaan Pengecoran Kolom
2.3.3.3
Pedestal
Pekerjaan Pembongkaran
2.3.3.4
Bekisting Kolom Pedestal
Pembuatan Pelat Lantai Pekerjaan Pembuatan Bekisting
2.3.4 2.3.4.1
Basement Pelat Lantai
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
2.3.4.2
Pelat Lantai
Pekerjaan Pengecoran Pelat
2.3.4.3
Lantai
Pekerjaan Pembongkaran
2.3.4.4
Bekisting Pelat Lantai
Pekerjaan Pemasangan Pekerjaan Pemasangan Kolom
2.3.5 2.3.5.1
Kolom Baja Basement Baja
2.3.5.2 Pekerjaan Sambungan Kolom
Pekerjaan Pekerjaan Pemasangan Pekerjaan Pemasangan Kolom
2.4 2.4.1 2.4.1.1
Struktur Atas Kolom Baja Baja
2.4.1.2 Pekerjaan Sambungan Kolom
49
Pekerjaan Pemasangan Pekerjaan Pemasangan Balok
2.4.2 2.4.2.1
Balok Baja Baja
2.4.2.2 Pekerjaan Sambungan Balok
Pekerjaan Pembuatan Bekisting
2.4.3 Pembuatan Pelat Lantai 2.4.3.1
dan Bondex Pelat Lantai
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
2.4.3.2
Pelat Lantai
Pekerjaan Pengecoran Pelat
2.4.3.3
Lantai
Pekerjaan Pembongkaran
2.4.3.4
Bekisting Pelat Lantai
Pekerjaan Pemasangan Pekerjaan Pembuatan Bekisting
2.4.4 2.4.4.1
Atap Pelat Atap
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
2.4.4.2
Pelat Atap
2.4.4.3 Pekerjaan Pengecoran Pelat Atap
Pekerjaaan Pembongkaran
2.4.4.4
Bekisting Pelat Atap
Pekerjaan
2.5 2.5.1 Pekerjaan Dinding 2.5.1.1 Pekerjaan Pengadukan Semen
Arsitektural
50
2.5.1.2 Pekerjaan Dinding Bata
Pekerjaan Pasangan Dinding
2.5.1.3
Kamar Mandi
2.5.1.4 Pekerjaan Beton Fasade
2.5.1.5 Pekerjaan Metal Sheet
Pekerjaan Pintu dan
2.5.1 2.5.1.1 Pekerjaan Pintu Alumunium
Jendela
Pekerjaan Finishing Perangkat
2.5.1.2
Keras
Pekerjaan Kaca dan
2.5.1.3
Pemasangannya
Pekerjaan Partisi dan Plafond
2.5.3 Pekerjaan Finishing 2.5.3.1
Gypsum
Pekerjaan Panel Calcium Silicate
2.5.3.2
(GRC)
2.5.3.3 Pekerjaan Pelat Tembaga
2.5.3.4 Pekerjaan Lantai
2.5.3.5 Pekerjaan Pengecatan
2.5.3.6 Pekerjaan Pengecatan Politur
2.5.3.7 Pekerjaan Sealant Sambungan
51
2.5.4 Pekerjaan Khusus 2.5.4.1 Pekerjaan Louvre Alumunium
2.5.4.2 Pekerjaan Railing Besi
2.5.4.3 Pekerjaan Sanitair Sundries
2.5.4.4 Pekerjaan Grassblock
2.5.4.5 Pekerjaan Adukan Lantai Beton
2.5.4.6 Pekerjaan Grill Besi
2.5.4.7 Pekerjaan Saluran Drainase
2.5.4.8 Pekerjaan Taman
5.4.10 Pekerjaan Eksterior dan Interior
2.6 MEP 2.6.1 Elektrikal 2.6.1.1 Pekerjaan Instalasi Stop Kontak
2.6.1.2 Pekerjaan Instalasi Penerangan
2.6.1.3 Pekerjaan Instalasi Saklar
Pekerjaan Instalasi Penangkal
2.6.1.4
Petir
Instalasi Pemadam Pekerjaan Instalasi Pemipaan
2.6.2 2.6.2.1
Kebakaran Hydrant & Fire Extinguisher
Pekerjaan Instalasi Pemipaan
2.6.2.2
Sprinkler
2.6.2.3 Pekerjaan Instalasi Sprinkler
2.6.3 Pekerjaan Instalasi AC
52
Pekerjaan Instalasi Fire
2.6.4
Alarm
Pekerjaan Instalasi
2.6.5
Telepon
53
Gambar 3. 2 Gedung Beton L bawah
Bagian atas L
54
Gambar 3. 3 Denah Gedung Beton
Perhitungan dilakukan dengan cara yang sama dan diperoleh luas
area sebesar 720.76 m2.
Tabel 3. II Perhitungan Area Pembersihan lahan Gedung Baja
55
Tabel 3. III Pengukuran dan Pemasangan Bowplank Gedung Beton
Keliling L atas 78400 mm
Keliling L bawah 73000 mm
Total Keliling 151400 mm
Total Keliling 151.4 m
Gunakan cara yang sama untuk gedung baja dan diperoleh 114.9
m.
4. Kuantifikasi Pekerjaan Pembuatan Direksi Keet
Sesuai ketentuan, dikarenakan proyek yang dibangun cukup besar,
maka luas direksi keet adalah
5 𝑚𝑚 𝑥𝑥 10 𝑚𝑚 = 50 𝑚𝑚2
5. Kuantifikasi Pekerjaan Pembuatan Bedeng Kerja
Sesuai ketentuan, bedeng kerja memiliki ukuran
9 𝑚𝑚 𝑥𝑥 10 𝑚𝑚 = 90 𝑚𝑚2
6. Kunatifikasi Pekerjaan Pembuatan Toilet
Sesuai ketentuan, jumlah toilet yang dibangun sebanyak 1.
7. Kunatifikasi Pekerjaan Pembuatan Los Kerja dan Gudang
Sesuai ketentuan, los kerja dan Gudang dibuat seluas
4 𝑚𝑚 𝑥𝑥 10 𝑚𝑚 = 40 𝑚𝑚2
8. Kunatifikasi Pekerjaan Pengadaan genset Gedung Beton dan Baja
Genset direncanakan digunakan sebanyak 8 unit bulan
untuk pekerjaan gedung beton dan baja.
9. Kuantifikasi Pekerjaan Pengadaan Tower Crane dan Passenger
Hoist
Tower crane 2.5 ton akan digunakan selama 5 bulan,
sedangkan passenger hoist akan digunakan sebulan lebih lama,
yaitu 6 bulan.
10. Kuantifikasi Pekerjaan Penyediaan Air dan Listrik Kerja Gedung
Beton dan Baja
Penyediaan air dan listrik kerja untuk pekerjaan gedung
beton dan baja adalah selama 18 bulan atau selama proyek
tersebut ada.
56
11. Kuantifikasi Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Gedung
Beton dan Baja
Sesuai ketentuan, pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi
akan dilakukan selama 6 bulan.
12. Kuantifikasi Pekerjaan Pengadaan Material Gedung Beton dan
Baja
Material akan diadakan sebanyak 1 lump sum.
13. Kuantifikasi Pekerjaan Pemasangan Pagar Sementara
agar sementara dipasang dengan bentuk persegi panjang yang
akan mengelilingi seluruh pekerjaan gedung beton dan baja.
Terdapat offset sebesar 5 meter ke kiri dan kanan pekerjaan
gedung untuk mengakomodasi ruang gerak tambahan. Pagar
sementara dipasang sepanjang 257.8 m.
14. Kuantifikasi Pekerjaan Pembuatan Pos Satpam
Sesuai ketentuan, pos satpam dibuat seluas
5 𝑚𝑚 𝑥𝑥 6 𝑚𝑚 = 30 𝑚𝑚2
15. Kuantifikasi Pekerjaan Asuransi CAR dan Jamsostek
Pengadaan asuransi CAR dan Jamsostek dilakukan 1 lump sum.
16. Kuantifikasi Pekerjaan Persiapan Peralatan K3
Pengadaan peralatan K3 dilakukan 1 lump sum.
17. Kuantifikasi Pekerjaan Kebersihan Selama Proyek
Kebersihan selama proyek dilakukan 1 lump sum.
Berikut adalah rekapitulasi kuantifikasi pekerjaan persiapan
gedung beton,
Tabel 3. IV Rekapitulasi Kuantifikasi Pekerjaan Persiapan Gedung Beton
No. Pekerjaan Satuan Volume
1 Pekerjaan Pembersihan Lahan m2 1389.6
2 Pembuatan Papan Nama Proyek buah 1
3 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank m 151.4
4 Pekerjaan Pembuatan Direksi Keet m2 50
5 Pekerjaan Bedeng kerja m2 90
6 Pekerjaan Pembuatan Toilet buah 1
7 Pekerjaan Pembuatan Los Kerja dan Gudang m2 40
11 Penyediaan Air Kerja bulan 18
12 Penyediaan Listrik Kerja bulan 18
13 Mobilisasi Demobilisasi bulan 6
14 Pemasangan Pagar Sementara m 257.8
15 Pembuatan Pos Satpam m2 30
57
Berikut adalah rekapitulasi kuantifikasi pekerjaan persiapan
gedung baja,
Tabel 3. V Rekapitulasi Kuantifikasi Pekerjaan Persiapan Gedung baja
No. Pekerjaan Satuan Volume
1 Pekerjaan Pembersihan Lahan m2 720.76
2 Pembuatan Papan Nama Proyek buah 1
3 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank m 114.9
4 Mobilisasi Demobilisasi bulan 18
58
Tabel III.2 Perhitungan Elevasi Eksiting Rata-rata
El. Eksisting Rata
1 773,75
2 772,5
3 771,25
4 770
5 768,75
6 767,5
7 766,25
Average 770
Level Rencana
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 = +765.25 𝑚𝑚
Tebal Slab
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 = 150 𝑚𝑚𝑚𝑚 = 0,15 𝑚𝑚
Lantai Kerja
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 30 𝑚𝑚𝑚𝑚 = 0,03 𝑚𝑚
Pasir Urug
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 = 50 𝑚𝑚𝑚𝑚 = 0,05 𝑚𝑚
Luas Lahan
Luas lahan dicari dengan melihat hatch properties pada AutoCAD.
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐿𝐿𝐿𝐿ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 = 5687,77 𝑚𝑚2
59
Tabel III.3 Perhitungan Jumlah Tiang Pancang
Tepi Jumlah Jumlah
Titik
Pondasi Pancang/Titik Pancang
P1 1 8 8
P2 2 4 8
P3 3 11 33
P4 4 11 44
P5 5 9 45
P6 6 6 36
P7 7 3 21
Total Tiang Pancang 195
P1 8 1 8
P2 4 2,5 10
P3 11 4,48 49,28
P4 11 6,25 68,75
P5 9 7,84 70,56
P6 6 10 60
P7 3 14,4 43,2
Total Luas (m2) 309,79
60
Volume Urugan Pasir
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶 × 𝑇𝑇. 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 309,79 𝑚𝑚2 × 0,1 𝑚𝑚
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 30,98 𝑚𝑚3
III.2.3 Perhitungan Volume Pekerjaan Struktur
Pekerjaan struktur pada proyek Labtek 1B ITB Jatinangor terdiri
dari 2 gedung utama, yaitu Gedung Baja (Gedung C) dan Gedung
Beton (A dan B)
GEDUNG BAJA
Contoh perhitungan:
61
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐾𝐾𝐾𝐾 = 𝐴𝐴 × 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵
𝑚𝑚
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 12384 𝑚𝑚𝑚𝑚2
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐾𝐾𝐾𝐾 = × 7850
𝑚𝑚 106
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐾𝐾𝐾𝐾 = 97,2144 𝑘𝑘𝑘𝑘
𝑚𝑚
Setelah itu, kita perlu menghitung secara manual berapa
kebutuhan panjang dari masing-masing profil per lantai dengan
melihat gambar desain. Panjang masing-masing profil nantinya akan
dikalikan dengan nilai massa per satuan panjang agar mendapatkan
massa. Panjang masing-masing profil tiap lantai dan perhitungan
massa baja dapat dilihat pada tabel-tabel sebagai berikut.
Tabel III.6 Kebutuhan Panjang Tiap Profil Baja di Lantai Basement
Massa per
Panjang Massa
No. Kode Profil satuan panjang
(m) (kg)
(kg/m)
1 KA IWF 600x300x9x12 35,36 97,2144 3437,501
2 KB Box 1200x600x22x19 8,84 580,3348 5130,16
3 KC Box 1200x600x25x19 17,68 635,065 11227,95
62
Contoh perhitungan:
𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 = 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 × 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
𝑘𝑘𝑘𝑘
𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝐵𝐵1 (𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵) = 97,2144 × 35,36 𝑚𝑚
𝑚𝑚
𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝐵𝐵1 (𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵) = 3437,501 𝑘𝑘𝑘𝑘
Massa
No. Kode Profil
(kg)
63
GEDUNG BETON
Tangga Beton
Pada perhitungan kebutuhan material tangga beton, maka
macam-macam material yang dibutuhkan perlu diidentifikasi. Pada
tangga beton ini, material-material yang dibutuhkan adalah beton,
bekisting, dan baja tulangan.
Dalam mempermudah proses perhitungan volume beton dan
bekisting, sebaiknya melakukan perhitungan luas permukaan sisi
tangga, bagian bawah tangga, bagian bawah bordes, dan keliling
bordes. Berikut merupakan perhitungan luas-luas permukaan tersebut
dalam bentuk tabel.
Tabel III.11 Perhitungan Luas Permukaan Bagian-bagian Tangga Lt.
Basement-2
Luas Permukaan Tangga
Tinggi Anak Tangga 0,17 m
Lebar Anak Tangga 0,28 m
Jumlah Anak Tangga 12
Panjang Miring 3,930801 m
Tebal Pelat Tangga 0,18 m
Lebar Tangga 1,5 m
LANTAI DASAR - 2
2-3
TAI
64
Tinggi Anak Tangga 0,17 m
Lebar Anak Tangga 0,28 m
Jumlah Anak Tangga 11
Panjang Miring 3,603235 m
Tebal Pelat Tangga 0,18 m
Lebar Tangga 1,5 m
Luas Permukaan Sisi Tangga 0,910382 m2
Luas Permukaan Bawah Tangga 5,404852 m2
Luas Permukaan Bordes
Tebal Bordes 0,18 m
Panjang Bordes 3,8 m
Lebar Bordes 1,8 m
Jarak Antar Tangga 0,8 m
Luas Permukaan Bawah Bordes 6,84 m2
Luas Permukaan Keliling Bordes 1,476 m2
Contoh Perhitungan:
Perhitungan luas permukaan sisi tangga bagian basement
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑎𝑎. 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 × 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑎𝑎. 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
𝐿𝐿 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 = � × 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡�
2
+ (𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 × 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡)
0,17 × 0,28
𝐿𝐿 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 = � × 12� + (0,18 × 1,5)
2
𝐿𝐿. 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 = 0,993 𝑚𝑚2
Perhitungan luas permukaan bawah tangga bagian basement
𝐿𝐿. 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 = 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 × 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝐿𝐿. 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 = 1,5 × 3,93
𝐿𝐿. 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 = 5,896 𝑚𝑚2
Perhitungan luas permukaan bawah bordes bagian basement
𝐿𝐿. 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 = 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 × 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏
𝐿𝐿. 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 = 3,8 × 1,8
𝐿𝐿. 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 = 6,84 𝑚𝑚2
Perhitungan luas permukaan keliling bordes bagian basement
𝐿𝐿. 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 = (𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 + (2 × 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏) + 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡)
× 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏
65
𝐿𝐿. 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 = (3,8 + (2 × 1,8) + 0,8) × 0,18
𝐿𝐿. 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 = 1,476 𝑚𝑚2
66
Kebutuhan Bekisting Tangga Lantai Basement-2:
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵. 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 = ��(𝐿𝐿. 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 × 2) + 𝐿𝐿. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇�
67
Jumlah Tul. Longitudinal 2 Buah
Panjang Tul. Longitudinal 1,45 m
Jumlah Anak Tangga 102 Buah
Total Tulangan Anak Tangga 1110,144 m
Contoh perhitungan:
Jumlah Sengkang
𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠
1,5
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
0,15
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 = 10
Jumlah Tul. Longitudinal
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 =
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿
0,28
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝑔𝑔𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
0,15
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 ≈ 2
Total Tulangan Anak Tangga
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. = 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 × ((𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 × 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝑛𝑛𝑎𝑎𝑎𝑎)
+ (𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 × 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆)
68
Jumlah Tul. Long. (Vertikal) 38 Buah
Total Tulangan Pelat Bordes 491 m
Contoh Perhitungan:
Lebar Bersih Bordes
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 − 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 − �2 × 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 (𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎)�
69
Panjang Miring 3,930801 m
Spasi Tul. Longitudinal (Hor.) 0,15 m
Panjang Tul. Longitudinal 1,45 m
Jumlah Tul. Long. (Horizontal) 27 m
Lebar Tangga 1,5 m
Spasi Tul. Longitudinal (Ver.) 0,1 m
Jumlah Tul. Long. (Vertikal) 15 Buah
Total Tulangan Pelat Tangga 372,162 m
Contoh Perhitungan:
Jumlah Tul. Horizontal Pelat Tangga Lt. Basement-2
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻. = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻
3,93
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
0,15
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 = 27
Jumlah Tul. Vertikal
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉.
1,45
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
0,1
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. = 15 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ
Total Tulangan Pelat Bordes
70
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. = 2 × 3 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 × ((𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻.× 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ)
+ (𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉.× 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ))
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. = 2 × 3 × ((1,45 × 27) + (3,93 × 15))
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. = 293,862 𝑚𝑚
Kemudian jumlah tulangan direkapitulasi dan dibedakan
berdasarkan diameter tulangan.
Tabel III.20 Rekapitulasi Kebutuhan Total Tulangan pada Tangga Beton
Tangga Baja 1
Tangga Baja 1 merupakan penamaan salah satu tangga yang
terbuat dari baja pada Gedung A dan B. Kebutuhan material tangga
baja terdiri dari profil, pelat, baut, tulangan, steeldeck, shear stud, las,
dan beton. Untuk memudahkan, penulis membuat kebutuhan material
tiap detail terlebih dahulu sebagai berikut.
Tabel III.21 Detail 1 Sambungan Tangga Baja 1
Detail 1
Baut
Spesifikasi Baut 8M16
Jumlah Baut 16 Buah
Pelat
Tebal Pelat 0,012 m
Lebar Pelat 0,175 m
Panjang Pelat 0,565 m
Jumlah 2 Buah
Luas Total Pelat 0,19775 m2
Stiffener
Luas Total Stiffener 0,136263 m2
71
Tebal Stiffener 0,006 m
Jumlah Stiffener 4 Buah
Luas Total Stiffener 0,545054 m2
Las
Tebal 5 mm
Panjang Las 5,928 m
Profil Baja
B1 0,78264 m
72
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0,28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0,56 m
Stiffener
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Tebal Stiffener 0,006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0,713 m
73
Tabel III.25 Detail 5 Sambungan Tangga Baja 1
Detail 5
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0,28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0,56 m
Stiffener
Luas Stiffener 0,027296 m2
Tebal Stiffener 0,006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0,713 m
74
Panjang Pelat 0,715 m
Jumlah 1 Buah
Luas Total Pelat 0,125125 m2
Stiffener (1)
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Tebal Stiffener 0,006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Stiffener (2)
Luas Stiffener 0,027296 m2
Tebal Stiffener 0,01 m
Jumlah Stiffener 4 Buah
Luas Total Stiffener 0,10918 m2
75
Tabel III.28 Detail 8 Sambungan Tangga Baja 1
Detail 8
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0,28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0,56 m
Stiffener
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Tebal Stiffener 0,006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0,713 m
76
Panjang Pelat 0,715 m
Jumlah 1 Buah
Luas Total Pelat 0,125125 m2
Stiffener (1)
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Tebal Stiffener 0,006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
77
Spesifikasi Baut 3M16
Jumlah Baut 9 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0,18 m
Jumlah 4 Buah
Panjang Total Profil 0,72 m
78
Detail 4 4
Detail 5 4
Detail 6 4
Detail 7 4
Detail 8 3
Detail 9 3
Detail 10 1
Detail 11 1
Detail 12 100
79
Profil Baja
B1 23,4792 m
80
Tabel III.38 Kebutuhan Profil Baja pada Tangga Baja 1
Profil pada Tangga (B1)
Lantai Dasar-1 16,684 m
Lantai 1-2 15,604 m
Lantai 2-3 15,656 m
Lantai 3-Atap 15,656 m
Total 63,6 m
Tabel III.40 Perhitungan Luas Steeldeck dan Beton pada Tangga Baja 1
Luas Atap
Lebar Area Atap 6,6 m
Panjang Area Atap 9,09 m
Luas Atap 59,994 m2
Luas Steeldeck 59,994 m2
81
Luas Penampang Beton 1,377649 m2
Volume Beton 12,52283 m3
82
Diameter 10 mm 802,56 m
Steeldeck
Luas Steeldeck 59,994 m2
Shear Stud
Jumlah 608 Buah
Las
Tebal 5 mm 176,304 m
Tebal 6 mm 16,319 m
Beton
Volume 12,52283 m3
Tangga Baja 2
Tangga Baja 2 merupakan penamaan salah satu tangga yang
terbuat dari baja pada Gedung A dan B. Untuk memudahkan, penulis
membuat kebutuhan material tiap detail terlebih dahulu sebagai
berikut.
Detail 1
Baut
Spesifikasi Baut 8M16
83
Jumlah Baut 16 Buah
Pelat
Tebal Pelat 0.012 M
Lebar Pelat 0.175 m
Panjang Pelat 0.565 M
Jumlah 2 Buah
Luas Total Pelat 0.19775 m2
Stiffener
Luas Total Stiffener 0.136263496 m2
Tebal Stiffener 0.006 M
Jumlah Stiffener 4 Buah
Luas Total Stiffener 0.545053984 m2
Las
Tebal 5 Mm
Panjang Las 5.928 M
Profil Baja
B1 0.78264 M
Detail 2
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.28 M
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0.56 M
Stiffener
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 M
84
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0.713 m
Detail 3
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0.56 m
Stiffener
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0.713 m
Detail 4
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0.56 m
Stiffener
85
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0.693 m
Detail 5
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0.56 m
Stiffener
Luas Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Las
Tebal 6 Mm
Panjang Las 0.713 M
Detail 6
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Spesifikasi Baut 12M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.28 m
Jumlah 2 Buah
86
Panjang Total Profil 0.56 m
Pelat
Tebal Pelat 0.01 m
Lebar Pelat 0.175 m
Panjang Pelat 0.715 m
Jumlah 1 Buah
Luas Total Pelat 0.125125 m2
Stiffener (1)
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Stiffener (2)
Luas Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.01 m
Jumlah Stiffener 4 Buah
Luas Total Stiffener 0.109184 m2
Detail 7
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0.56 m
Stiffener
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0.713 m
Detail 8
Baut
87
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0.56 M
Stiffener
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 M
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Las
Tebal 6 Mm
Panjang Las 0.713 M
Detail 9
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Spesifikasi Baut 12M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0.56 m
Pelat
Tebal Pelat 0.01 m
Lebar Pelat 0.175 m
Panjang Pelat 0.715 m
Jumlah 1 Buah
Luas Total Pelat 0.125125 m2
Stiffener (1)
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
88
Tabel III.53 Detail 10 Tangga baja 2
Detail 10
Baut
Spesifikasi Baut 8M16
Jumlah Baut 16 Buah
Pelat
Tebal Pelat 0.012 m
Lebar Pelat 0.175 m
Panjang Pelat 0.565 m
Jumlah 4 Buah
Luas Total Pelat 0.3955 m2
Stiffener
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 m
Jumlah Stiffener 4 Buah
Luas Total Stiffener 0.109184 m2
Las
Tebal 5 mm
Panjang Las 18.464 m
Profil Baja
B1 1.56528 m
Detail 11
Baut
Spesifikasi Baut 3M16
Jumlah Baut 9 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.18 m
Jumlah 4 Buah
Panjang Total Profil 0.72 m
89
Panjang Profil 0.285 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0.57 m
Chequered Plate
Tebal Pelat 0.006 m
Lebar Pelat 3.86 m
Panjang Pelat 1.5 m
Jumlah 1 Buah
Luas Total Pelat 5.79 m2
Kuantitas Detail
Detail 1 14
Detail 2 5
Detail 3 4
Detail 4 4
Detail 5 5
Detail 6 4
Detail 7 4
Detail 8 3
Detail 9 3
Detail 10 1
Detail 11 1
Detail 12 100
Dengan mengalikan kuantitas masing-masing sambungan dan
menjumlahkan seluruh material yang dibutuhkan, maka
didapatkanlah rekapitulasi kebutuhan material dari sambungan pada
tangga baja 2.
Tabel III.57 Total material pada sambungan
90
Baut 8M16 240 Buah
Baut 12M16 84 Buah
Pelat
Tebal 6 mm 8.613411776 m2
Tebal 10 mm 1.312611 m2
Tebal 12 mm 3.164 m2
Profil
L100x10x10 17.92 m
L40x40x4 57 m
Chequered Plate
Chequered Plate 6 mm 579 m2
Las
Tebal 5 mm 101.456 m
Tebal 6 mm 17.745 m
Profil Baja
B1 12.52224 m
Kolom
Profil C1 78.4 m
91
Perhitungan kebutuhan chequered plate sebagai bordes pada
tangga baja 2 sebagai berikut.
Tabel III.60 Kebutuhan Chequered Plate
92
Total 402.6 m
Luas Atap
Lebar Area Atap 6.6 m
Panjang Area Atap 9.09 m
Luas Atap 59.994 m2
Luas Steeldeck 59.994 m2
Luas Penampang Beton 1.377648928 m2
Volume Beton 12.52282876 m3
Shear Stud
Jumlah Shear Stud/Baris 38 Buah
Panjang Area Atap 9.09 m
Spasi 0.6 m
Jumlah Baris 16 Baris
Total Shear Stud 608 Buah
Baut
Baut 2M12 400 Buah
Baut 3M16 9 Buah
Baut 4M16 384 Buah
Baut 8M16 240 Buah
Baut 12M16 84 Buah
Pelat
Tebal 6 mm 8.613411776 m2
Tebal 10 mm 1.312611 m2
Tebal 12 mm 3.164 m2
Chequered Plate
Chequered Plate 6 mm 579 m2
Chequered Plate 7 mm 37.44 m3
Profil Baja
L100x10x10 17.92 M
L40x40x4 57 M
IWF 250x250x9x14 (C1) 199.72 M
IWF 350x175x7x11 (B1) 232.82224 M
IWF 250x125x6x9 (B2) 6.6 M
93
Tulangan
Diameter 10 mm 802.56 M
Steeldeck
Luas Steeldeck 59.994 m2
Shear Stud
Jumlah 608 Buah
Las
Tebal 5 mm 101.456 M
Tebal 6 mm 17.745 M
Beton
Volume 12.52282876 m3
94
Lebar Daerah Atap 40 m
Overstek Genteng (1 sisi) 0,5 m
Kemiringan Atap 18
Luas Atap Miring / Luas Zincalume 534,56339 m2
Luas Atap Miring (Arah Horizontal
Panjang Daerah Atap 11,4 m
Lebar Daerah Atap 34,5 m
Overstek Genteng (1 sisi) 0,5 m
Kemiringan Atap 18
Luas Atap Miring / Luas Zincalume 462,85367 m2
Contoh perhitungan:
Luas Atap Miring (Arah Vertikal)
�(𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 + 2 × 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜) × (𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 + 2 × 𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂)�
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 =
cos (𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎)
95
Panjang Diagonal 64,488 m
Total 515,7528 m
Tabel III.69 Volume Beton dan Bekisting Kolom Beton Bertulang Gedung A
dan B
Kolom
Volume Luas Bekisting
Lantai 3
(m ) (m2)
basement 78.876 548.270
lantai dasar 71.689 485.753
lantai 1 49.410 334.800
Total 199.975 1368.823
96
Tabel III.70 Volume Tulangan Balok Beton Bertulang Gedung A dan B
Tabel III.71 Volume Beton dan Bekisting Balok Beton Bertulang Gedung A
dan B
Balok
Volume Luas Bekisting
Lantai 3 2
(m ) (m )
basement 94.009 731.578
lantai dasar 115.377 1028.040
lantai 1 98.578 877.850
Total 307.965 2637.468
Tabel III.73 Volume Beton dan Bekisting Balok Beton Bertulang Gedung A
dan B
Pelat
Volume Luas Bekisting
Lantai 3
(m ) (m2)
basement 306.180 548.270
lantai dasar 275.387 485.753
lantai 1 163.320 334.800
Total 744.887 1368.823
97
Pile Cap Gedung A dan B
Pile Cap memiliki kebutuhan beberapa material seperti beton,
bekisting, dan tulangan. Volume kebutuhan material-material tersebut
didapatkan dengan bantuan software Cubicost.
Tabel III.74 Volume Tulangan Pile Cap Gedung A dan B
Tabel III.75 Volume Beton dan Bekisting Pile Cap Gedung A dan B
Pile Cap
Volume Luas Bekisting
Lantai 3 2
(m ) (m )
basement 242.024 289.038
lantai dasar 7.583 15.984
Total 249.607 305.022
DPT
Volume Luas Bekisting
Lantai 3 2
(m ) (m )
basement 206.316 1393.487
Total 206.316 1393.487
98
Dibuat perbandingan antara perhitungan volume pekerjaan struktur
dengan Cubicost dan secara manual untuk satu segmen di masing-
masing komponen struktural bangunan. Berikut adalah hasil
perhitungan volume pekerjaan struktur secara manual untuk kolom,
balok, pile cap, dan pelat.
Tabel III.78 Pile Cap P1 Basement
Tulangan D16-200
Diameter 16 mm
Luas penampang 201,0619298 mm2
Spasi 200 mm
Panjang 1000 mm
Jumlah tulangan longitudinal 12
Jumlah sengkang 4
Selimut beton 40 mm
Panjang sengkang 3680 mm
0,002412743 m3
Volume tulangan longitudinal
18,94003379 kg
0,002959632 m3
Volume sengkang
23,23310812 kg
Total volume tulangan 42,17314191 kg
Beton
Diameter spun pile 500 mm
Volume spun pile dalam pile cap 0,019634954 m3
Volume beton 0,974992671 m3
Bekisting
Luas permukaan 0,8 m2
Volume bekisting 3,2 m2
99
Tabel III.79 Balok B1-A Lantai Dasar
Balok B1-A Lantai Dasar
Tulangan Atas
Diameter 22 mm
Luas penampang 380,132711 mm2
Panjang 3300 mm
Jumlah tulangan 8
Volume 0,0100355 m3
Tulangan Tengah
Diameter 13 mm
Luas penampang 132,73229 mm2
Panjang 3300 mm
Jumlah tulangan 2
Volume 0,00087603 m3
Tulangan Bawah
Diameter 22 mm Tumpuan
Luas penampang 380,132711 mm2 Kiri
Panjang 3300 mm
Jumlah tulangan 6
Volume 0,00752663 m3
Sengkang
Diameter 13 mm
Luas penampang 132,73229 mm2
Selimut beton 40 mm
Panjang 1480 mm
Spasi 100 mm
Jumlah tulangan 3
Volume 0,00058933 m3
0,0190275 m3
Total Volume Tulangan
149,365841 kg
Tulangan Atas
Diameter 22 mm
Luas penampang 380,132711 mm2
Panjang 3300 mm
Jumlah tulangan 4
Volume 0,00501775 m3
Tulangan Tengah
Diameter 13 mm
Luas penampang 132,73229 mm2
Panjang 3300 mm
Jumlah tulangan 2
Volume 0,00087603 m3
Tulangan Bawah
Diameter 22 mm Lapangan
Luas penampang 380,132711 mm2
Panjang 3300 mm
Jumlah tulangan 8
Volume 0,0100355 m3
Sengkang
Diameter 13 mm
Luas penampang 132,73229 mm2
Selimut beton 40 mm
Panjang 1480 mm
Spasi 150 mm
Jumlah tulangan 3
Volume 0,00058933 m3
0,01651862 m3
Total Volume Tulangan
129,671166 kg
Total Volume Tulangan 279,037007 kg
Beton
h 600 mm
b 300 mm
Panjang 6600 mm
Volume beton 1,17148138 m3
Bekisting
Luas permukaan samping 3,96 m2
Volume bekisting 7,92 m2
100
Tabel III.80 Kolom K1-A Lantai Dasar - Lantai 1
Tulangan Utama
Diameter 19 mm
Luas penampang 283,528737 mm2
Panjang 4370 mm
Jumlah tulangan 20
Volume 0,024780412 m3
Sengkang
Diameter 13 mm
Luas penampang 132,7322896 mm2
Selimut beton 60 mm
Panjang 1920 mm
Jumlah tulangan 4
Volume 0,001529076 m3
0,026309488 m3
Total Volume Tulangan
206,5294776 kg
Beton
h 600 mm
b 600 mm
Panjang 4370 mm
Volume beton 1,546890512 m3
Bekisting
Luas permukaan samping 2,622 m2
Volume bekisting 10,488 m2
Tulangan Utama
Diameter 10 mm
Luas penampang 78,5398163 mm2
Panjang 3725 mm
Jumlah tulangan 24
Volume 0,00702146 m3
Sengkang
Diameter 10 mm
Luas penampang 78,5398163 mm2
Selimut beton 20 mm
Panjang 21250 mm
Jumlah tulangan 2
Volume 0,00333794 m3
0,0103594 m3
Total Volume Tulangan
81,3213039 kg
Beton
h 150 mm
b 6900 mm
Panjang 3725 mm
Volume beton 3,8450156 m3
101
Berikut adalah jumlah segmen untuk tiap komponen.
Tabel III.82 Rekapitulasi Jumlah Segmen
102
Dapat dilihat bahwa terdapat error yang cukup besar antara volume
manual dan Cubicost. Hal ini disebabkan oleh kurangnya akurasi
dalam perhitungan manual dan adanya perbedaan dimensi untuk
segmen yang sama (contohnya pelat S1 dan pile cap P1 itu tidak
memiliki dimensi yang sama untuk setiap segmennya sedangkan
dalam perhitungkan manual diasumsikan sama)
III.2.4 Perhitungan Volume Pekerjaan Arsitektur
Perhitungan volume pekerjaan arsitektur meliputi pekerjaan
dinding pasangan bata/partisi, pekerjaan plesteran dan acian,
pekerjaan pengecatan/finishing keramik, pekerjaan lantai dan
waterproofing, pekerjaan plint lantai-dinding, pekerjaan plafond,
pekerjaan pintu dan jendela, dan pekerjaan khusus.
1. Pekerjaan dinding pasangan bata/partisi
Pekerjaan volume dinding pasangan bata/partisi dilakukan dengan
mengalikan panjang dinding dengan tinggi lantainya. Dari
perhitungan yang dilakukan didapatkan:
Volume Dinding Bata = 3423m 2
Volume Gypsum = 757.72m 2
Volume DindingBeton = 614.25m 2
2. Pekerjaan plesteran dan acian
Pekerjaan volume plesteran dan acian diasumsikan merupakan dua
kali volume dinding pasangan bata/partisi. Dari perhitungan yang
dilakukan didapatkan:
Volume Plesteran dan Acian = 8074.5m 2
3. Pekerjaan pengecatan/finishing keramik
Pekerjaan volume pengecatan/finishing keramik dilakukan dengan
mengalikan panjang dinding dengan tinggi lantainya kemudian
ditotalkan secara keseluruhan. Dari perhitungan yang dilakukan
didapatkan:
Volume Pengecatan Finishing Keramik = 3865.38m 2
103
4. Pekerjaan lantai
Pekerjaan volume lantai dilakukan dengan mencari luas area lantai
menggunakan rumus panjang dikalikan dengan lebar dikurangi
dengan luas kolom. Dari perhitungan yang dilakukan didapatkan:
Luas Lantai = 2918.75m 2
5. Pekerjaan plint lantai-dinding
Pekerjaan volume panjang plint lantai-dinding dilakukan dengan
mengurangi keliling area yang ditinjau dengan panjang pintu. Dari
perhitungan yang dilakukan didapatkan:
Panjang Plint = 1290.32m 2
6. Pekerjaan plafond
Pekerjaan plafond dilakukan dengan mencari luas area plafond
menggunakan rumus panjang dikali dengan lebar sesuai dengan
bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan untuk plafond
adalah papan panel kalsium dan beton ekspos pada lantai pertama
dan kedua dari bangunan. Dari perhitungan didapatkan :
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 (𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 − 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 1&2)
= 1364.701𝑚𝑚2
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 (𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 − 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 1&2) = 10.232 𝑚𝑚2
104
PJ7 3.444 J44 6.90768
P1 1.68 BV1 0.336
P2 1.47 PJ7 16.471408
P4 2.1 PJ7 16.471408
PB 4.08 J27 12.177
TOTAL 36.6749 TOTAL 114.584752
Luas pintu Luas jendela
Pintu Jendela
(m^2) (m^2)
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ4 3.36 PJ4 0
PJ8 3.13732 J39 6.762
PJ9 3.4419 J45 19.178016
PJ10 3.4419 PJ8 23.542272
PJ10 1.8404 PJ9 15.258048
PJ14 1.8404 J46 10.460736
PJ16 3.4419 J48 17.5956
P1 1.68 J49 14.3964
P2 1.47 J50 11.1972
P3 10.08 LV1 14.964
P4 3.36 LV2 17.028
LANTAI P5 0.84 PJ10 10.02768
DASAR
P6 1.68 PJ11 9.038016
PJ14 7.53168
J27 36.531
J28 20.72304
J29 27.306
J30 11.808
J31 8.13276
PJ16 11.771136
J32 40.128
J33 17.030216
J34 5.796175
J35 24.346
LV3 9.804
LV4 17.931
LV5 5.0344
LV6 12.0235
BV1 0.336
TOTAL 48.01382 TOTAL 432.601085
105
Luas pintu Luas jendela
Pintu Jendela
(m2) (m2)
PJ1 3.36 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ3 3.444 PJ3 22.231872
PJ4 3.36 PJ4 0
PJ5 3.4419 PJ5 14.035482
PJ9 3.4419 J2 9.953664
PJ12 3.444 J3 15.68784
PJ13 3.444 J4 17.92896
PJ14 1.8404 J5 3.7352
LANTAI PJ15 3.4419 J39 6.762
SATU
P1 5.04 J41 2.24
P2 1.47 J45 19.178016
P3 3.36 J46 10.460736
P4 3.36 PJ12 45.774144
PJ13 20.622816
PJ14 7.53168
J26 10.033
PJ15 16.357649
J35 24.346
J37 23.1
BV1 0.336
TOTAL 45.8081 TOTAL 274.467185
Luas pintu Luas jendela
Pintu Jendela
(m2) (m2)
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ4 3.36 PJ4 0
PJ5A 3.4419 PJ5A 9.835482
LANTAI PJ5A 3.4419 PJ5A 9.835482
DUA
PJ5A' 3.4419 J6 0.84364
PJ6 6.8224 J7 10.12368
P1 3.36 J8 7.59276
P2 1.47 J9 23.62192
P3 3.36 J10 8.4364
P4 3.36 J11 0.989184
J12 2.637824
J40 6.10512
J42 2.0224
106
J45 19.178016
PJ5A' 10.369632
J13 6.709248
J14 7.667712
J15 3.19488
J22 8.96448
J23 22.1792
J24 11.76704
J46 8.888256
J47 11.851008
J38 20.856
BV1 0.336
TOTAL 40.4581 TOTAL 220.925574
Luas pintu Luas jendela
Pintu Jendela
(m2) (m2)
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ4 3.36 PJ4 0
PJ5A 3.4419 PJ5A 9.835482
PJ5A 3.4419 PJ5A 9.835482
PJ5A' 3.4419 J40 6.10512
PJ6 6.8224 J42 2.0224
P1 3.36 J45 19.178016
P2 1.47 PJ5A' 10.369632
LANTAI
TIGA P3 3.36 J16 0.75364
P4 3.36 J17 5.84752
J18 13.15692
J19 17.54256
J20 7.3094
J23 13.30752
J24 17.65056
J46 8.888256
J47 11.851008
J25 7.3312
J36 21.98096
J38 20.856
BV1 0.336
TOTAL 40.4581 TOTAL 211.077886
107
8. Pekerjaan khusus
Pada pekerjaan khusus, terdapat grill besi lantai dasar beton
sejumlah 24 buah dan grill lantai dasar baja sejumlah 8 buah. Selain
itu, terdapat saluran drainase pada bangunan baja dengan total
panjang sebesar 254.6 m dan total panjang pada bangunan beton
sebesar 25 m.
108
Tabel III.87 AHS Pembersihan Lahan
Pembersihan 1 m2 lapangan dan perataan
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,10 Rp 50.000,00 Rp 5.000,00
Mandor L.04 OH 0,05 Rp 75.000,00 Rp 3.750,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 8.750,00
B BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 8.750,00
D Overhead & Profit (10%) Rp 875,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 9.625,00
109
Tabel III.91 Pembuatan Bedeng Pekerja
Pembuatan 1 m2 Bedeng Pekerja
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,000 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
Tukang kayu L.02 OH 2,000 Rp 60.000,00 Rp 120.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,200 Rp 70.000,00 Rp 14.000,00
Mandor L.04 OH 0,050 Rp 75.000,00 Rp 3.750,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 187.750,00
B BAHAN
Dolken kayu diameter 8-10/400 cm M.29.b Batang 1,250 Rp 115.000,00 Rp 143.750,00
Kayu M.31.a m3 0,186 Rp 6.250.000,00 Rp 1.162.500,00
Paku biasa M.71.b kg 0,300 Rp 15.000,00 Rp 4.500,00
Semen portland M.15 kg 18,000 Rp 58.000,00 Rp 20.880,00
Pasir beton M.14.a m3 0,030 Rp 110.000,00 Rp 3.300,00
Koral beton M.12 m3 0,050 Rp 350.000,00 Rp 17.500,00
Seng gelombang M.88.a Lbr 1,500 Rp 36.000,00 Rp 54.000,00
Plywood 4 mm Lbr 1,350 Rp 39.000,00 Rp 52.650,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 1.459.080,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 1.646.830,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 164.683,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1.811.513,00
110
Tabel III.94 AHS Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi dan Demobilisasi
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Supir Truk L.10 OH 0,100 Rp 85.000,00 Rp 8.500,00
Operator Alat Berat L.06 OH 0,100 Rp 50.000,00 Rp 5.000,00
Mandor L.04 OH 0,010 Rp 75.000,00 Rp 750,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 14.250,00
B BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN
C PERALATAN
Tower Crane E.07.a bln 1,000 Rp 125.000,00 Rp 125.000,00
Passanger Hoist E.23 bln 1,000 Rp 340.000,00 Rp 340.000,00
Excavator E.11.d bln 1,000 Rp 350.000,00 Rp 350.000,00
Dozer Ringan E.05.a bln 1,000 Rp 120.000,00 Rp 120.000,00
Geneator Set E.12.a bln 1,000 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
Dump Truck E.08.b bln 1,000 Rp 210.000,00 Rp 210.000,00
JUMLAH HARGA ALAT Rp 1.195.000,00
D Jumlah (A+B+C) Rp 1.209.250,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 120.925,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1.330.175,00
111
Pemasangan 1 buah kran diameter 1/2"
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,010 Rp 50.000,00 Rp 500,00
Tukang batu L.02 OH 0,400 Rp 60.000,00 Rp 24.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,040 Rp 70.000,00 Rp 2.800,00
Mandor L.04 OH 0,005 Rp 75.000,00 Rp 375,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 27.675,00
B BAHAN
Kran Air buah 1,000 Rp 38.000,00 Rp 38.000,00
Sealtape buah 0,025 Rp 4.000,00 Rp 2,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 38.002,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 65.677,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 6.567,70
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 72.244,70
Gedung Baja:
Perhitungan AHS yang dilakukan hanya pekerjaan yang terkhusus di
gedung baja, karena sebagian besar pay item untuk kedua gedung
sudah dihitung pada perhitungan di gedung beton.
Tabel III.98 Pembersihan Lahan
Pembersihan 1 m2 lapangan dan perataan
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,10 Rp 50.000,00 Rp 5.000,00
Mandor L.04 OH 0,05 Rp 75.000,00 Rp 3.750,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 8.750,00
B BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 8.750,00
D Overhead & Profit (10%) Rp 875,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 9.625,00
112
Tabel III.99 Pembuatan Papan Nama Proyek
1 Buah papan nama pekerjaan menggunakan multiflex 10 mm, frame allumunium siku dan tiang kayu 5/7, printing banner
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,750 Rp 50.000,00 Rp 37.500,00
Tukang kayu L.02 OH 0,750 Rp 60.000,00 Rp 45.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,100 Rp 70.000,00 Rp 7.000,00
Mandor L.04 OH 0,075 Rp 75.000,00 Rp 5.625,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 95.125,00
B BAHAN
Multiplek tebal 9 mm M.39.b Lbr 0,180 Rp 85.000,00 Rp 15.300,00
Tiang kayu 5/7 kelas II, tinggi 3 m' M.37.a m3 0,021 Rp 5.870.000,00 Rp 123.270,00
Frame aluminium M.52.e kg 0,100 Rp 22.500,00 Rp 2.250,00
2
Banner plastik ukuran 0,6 x 0,8 m M.112.b m2 0,480 Rp 155.000,00 Rp 74.400,00
Paku campuran 5 cm dan 7 cm M.71.b kg 1,250 Rp 15.000,00 Rp 18.750,00
Cat kayu M.115.b kg 1,500 Rp 37.450,00 Rp 56.175,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 215.220,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 310.345,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 31.034,50
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 341.379,50
Harga Jumlah
Perkiraan
No Komponen Kode Satuan Satuan Harga
Kuantitas
(Rp.) (Rp.)
A. Tenaga
113
1. Pekerja (L01) Jam 0,0441 Rp11.431 Rp504
2. Mandor (L04) Jam 0,0073 Rp14.974 Rp110
3. Operator (L08) Jam 0,0073 Rp17.829 Rp131
4. Pembantu Operator (L09) Jam 0,0073 Rp13.145 Rp97
5. Supir Truk (L10) Jam 0,0073 Rp15.135 Rp111
Jumlah Harga Tenaga Rp952
B. Bahan
Jumlah Harga Bahan Rp0
C. Peralatan
1. Excavator (E10) Jam 0,0073 Rp180.000 Rp1.322
2. Dump Truck (E08) Jam 0,1253 Rp261.110 Rp32.710
Jumlah Harga Peralatan Rp34.033
D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan, dan Peralatan Rp34.985
E. Overhead & Profit Rp5.248
F. Harga Satuan Pekerjaan Rp40.233
Harga
Perkiraan Jumlah
No Komponen Kode Satuan Satuan
Kuantitas Harga (Rp.)
(Rp.)
A. Tenaga
1. Pekerja (L01) Jam 0,2405 Rp11.431 Rp2.749
2. Mandor (L04) Jam 0,0481 Rp14.974 Rp720
3. Operator (L08) Jam 0,0481 Rp17.829 Rp858
Pembantu
4. (L09) Jam 0,0481 Rp13.145 Rp632
Operator
Jumlah Harga Tenaga Rp4.959
B. Bahan
Tiang Pancang
1. Diameter 500 mm Buah 1,00 Rp5.500.000 Rp5.500.000
Panjang 12 m
Jumlah Harga Bahan Rp5.500.000
C. Peralatan
114
Crane (di base
1. Jam 0,0335 Rp260.000 Rp8.710
camp)
2. Trailer 28 ton Jam 0,0041 Rp413.668 Rp1.696
3. Crane (di lokasi) Jam 0,1205 Rp260.000 Rp31.330
Pile Driver
4. Jam 0,0481 Rp300.057 Rp14.433
Hammer
Jumlah Harga Peralatan Rp56.169
D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan, dan Peralatan Rp5.561.128
E. Overhead & Profit Rp834.169
F. Harga Satuan Pekerjaan Rp6.395.297
Harga
Perkiraan Jumlah
No Komponen Kode Satuan Satuan
Kuantitas Harga (Rp.)
(Rp.)
A. Tenaga
1. Pekerja (L01) Jam 1,200 Rp11.431 Rp13.717
2. Mandor (L04) Jam 0,060 Rp14.974 Rp898
3. Tukang Batu (L02) Jam 0,200 Rp13.717 Rp2.743
4. Kepala Tukang (L03) Jam 0,020 Rp15.438 Rp309
Jumlah Harga Tenaga Rp17.667
B. Bahan
1. Semen Kg 230,00 Rp68.970 Rp15.863.100
2. Pasir Beton Kg 893,00 Rp210.540 Rp188.012.220
3. Kerikil Kg 1027,00 Rp186.703 Rp191.743.981
4. Air Liter 200,00 Rp8 Rp1.600
Jumlah Harga Bahan Rp395.620.901
C. Peralatan
Jumlah Harga Peralatan Rp0
D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan, dan Peralatan Rp395.638.568
E. Overhead & Profit Rp59.345.785
F. Harga Satuan Pekerjaan Rp454.984.354
115
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 × 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 454.984.354 /𝑚𝑚3 × 15,49 𝑚𝑚3
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 7.047.480.147
Harga
Perkiraan Jumlah Harga
No Komponen Kode Satuan Satuan
Kuantitas (Rp.)
(Rp.)
A. Tenaga
1. Pekerja (L01) Jam 0,300 Rp11.431 Rp3.429
2. Mandor (L04) Jam 0,010 Rp14.974 Rp150
Jumlah Harga Tenaga Rp3.579
B. Bahan
1. Pasir Urug m3 1,200 Rp186.800 Rp224.160
Jumlah Harga Bahan Rp224.160
C. Peralatan
Jumlah Harga Peralatan Rp0
D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan, dan Peralatan Rp227.739
E. Overhead & Profit Rp34.161
F. Harga Satuan Pekerjaan Rp261.900
116
Tabel III.106 Pemasangan Baja Profil
Rekapitulasi Volume
Besi Profil IWF 50323 kg
Besi Profil CNP (Box) 69229 kg
Total 119552 kg
117
Tabel III.110 Pemasangan Bekisting
Pemasangan 1 m2 bekisting untuk tangga
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,660 Rp 50.000,00 Rp 33.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,330 Rp 60.000,00 Rp 19.800,00
Kepala tukang L.03 OH 0,033 Rp 70.000,00 Rp 2.310,00
Mandor L.04 OH 0,033 Rp 75.000,00 Rp 2.475,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 57.585,00
B BAHAN
Kayu kelas III M.35.a m3 0,030 Rp 1.500.000,00 Rp 45.000,00
Paku 5 cm - 12 cm M.71.c kg 0,400 Rp 12.500,00 Rp 5.000,00
Minyak bekisting M.129 Liter 0,150 Rp 40.000,00 Rp 6.000,00
Balok kayu kelas II M.33.b m3 0,015 Rp 5.500.000,00 Rp 82.500,00
Plywood tebal 9 mm M.39.b Lbr 0,350 Rp 85.000,00 Rp 29.750,00
Dolken kayu, Φ 8-10 cm, panjang 4 m M.29.b Batang 2,000 Rp 70.250,00 Rp 140.500,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 138.500,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 196.085,00
D Overhead & Profit (10%) Rp 19.608,50
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 215.693,50
118
Tabel III.113 Pengelasan
Pengerjaan 10 cm pengelasan dengan las listrik
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,04 Rp 50.000,00 Rp 2.000,00
Tukang besi konstruksi L.02 OH 0,02 Rp 60.000,00 Rp 1.200,00
Kepala tukang L.03 OH 0,002 Rp 70.000,00 Rp 140,00
Mandor L.04 OH 0,002 Rp 75.000,00 Rp 150,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 3.490,00
B BAHAN
Kawat las listrik M.69 kg 0,400 Rp 24.750,00 Rp 9.900,00
Solar M.70.a Liter 0,300 Rp 12.000,00 Rp 3.600,00
Minyak pelumas M.130 Liter 0,040 Rp 7.150,00 Rp 286,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 13.786,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 17.276,00
D Overhead & Profit (10%) Rp 1.727,60
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 19.003,60
119
Tabel III.116 Pemasangan Bekisting Lantai Floordeck
1 m2 Bekisting lantai Floordeck tipe pelat (JAP ≤ 0,6 m)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,100 Rp 50.000,00 Rp 5.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,050 Rp 60.000,00 Rp 3.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,005 Rp 70.000,00 Rp 350,00
Mandor L.04 OH 0,010 Rp 75.000,00 Rp 750,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 9.100,00
B BAHAN
Kaso 5/7 cm M.37.a m3 0,0030 Rp 5.870.000,00 Rp 17.610,00
Balok 8/12 cm M.31.a m3 0,0068 Rp 6.250.000,00 Rp 42.500,00
Paku 7 cm - 12 cm M.71.c kg 0,2700 Rp 12.500,00 Rp 3.375,00
Floordeck M.60.a m2 1,0800 Rp 82.500,00 Rp 89.100,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 152.585,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 161.685,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 16.168,50
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 177.853,50
Berikut rekapitulasi volume dari pekerjaan tangga baja tipe 1 dan tipe
2.
Tabel III.117 Rekapitulasi Volume Tangga Baja Tipe 1
Rekapitulasi Volume
Besi Profil IWF 26730,01 kg
Besi Profil L 251,9501 kg
Pelat Baja 6 mm 762,529 kg
Pelat Baja 10 mm 103,04 kg
Pelat Baja 12 mm 558,8415 kg
Bordes 29328,23 kg
Baut 1317 buah
Tulangan 49,48084 10 kg
Beton 12,52283 m3
Las 1926,23 10 cm
Steel deck 59,994 m2
Rekapitulasi Volume
Besi Profil IWF 26186,93 kg
Besi Profil L 268,6549 kg
Pelat Baja 6 mm 405,6917 kg
Pelat Baja 10 mm 103,04 kg
Pelat Baja 12 mm 298,0488 kg
Bordes 29328,23 kg
Baut 1117 buah
Tulangan 49,48084 10 kg
Beton 12,52283 m3
Las 1192,01 10 cm
Steel deck 59,994 m2
120
4. Pekerjaan Rangka Baja Atap
Tabel III.119 Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Pemasangan 1 m2 atap pelana rangka atap baja canai dingin profil C75
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,734 Rp 50.000,00 Rp 36.700,00
Tukang batu L.02 OH 0,734 Rp 60.000,00 Rp 44.040,00
Kepala tukang L.03 OH 0,073 Rp 70.000,00 Rp 5.110,00
Mandor L.04 OH 0,037 Rp 75.000,00 Rp 2.775,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 88.625,00
B BAHAN
Baja ringan canai dingin C75 kg 3,065 Rp 57.500,00 Rp 176.237,50
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 176.237,50
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 264.862,50
D Overhead & Profit (10%) Rp 26.486,25
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 291.348,75
Rekapitulasi Volume
Baja ringan 997,4171 m2
Zincalume 997,4171 m2
121
Contoh perhitungan untuk pekerjaan struktur baja:
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
= 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 × 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
= 119551,8798 𝑘𝑘𝑘𝑘 × 𝑅𝑅𝑅𝑅 47.817, −
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑝𝑝𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 5.716.612.238,31
Pekerjaan struktur baja hanya terdiri dari pemasangan baja profil,
maka:
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 = 𝑹𝑹𝑹𝑹 𝟓𝟓. 𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕. 𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔. 𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐, 𝟑𝟑𝟑𝟑
122
Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016, berikut adalah AHS dari
pembuatan dinding bata merah
Tabel III.124 Pekerjaan Dinding Bata
Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1 bata, campuran spesi 1 PC : 3 PP
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Bata Merah Buah 140 Rp 650.00 Rp 91,000.00
Portland Cement kg 32.95 Rp 1,160.00 Rp 38,222.00
Bahan
Pasir (PP) m3 0.091 Rp 110,000.00 Rp 10,010.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 139,232.00
Pekerja OH 0.6 Rp 50,000.00 Rp 30,000.00
Tukang batu OH 0.2 Rp 60,000.00 Rp 12,000.00
Tenaga Kerja Kepala Tukang OH 0.02 Rp 70,000.00 Rp 1,400.00
Mandor OH 0.03 Rp 75,000.00 Rp 2,250.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 45,650.00
Jumlah (A+B+C) Rp 184,882.00
Overhead & Profit (10%) Rp 18,488.20
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 203,370.20
Berikut biayanya,
2750.27 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 203,370.20 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 559,322,662.63 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
240.058 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 203,370.20 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 28,820,643.47 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
Berikut biayanya,
360.624 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 164,472.88 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 59,312,867.88 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
123
Tabel III.126 Pekerjaan Pemasangan Pintu dan Jendela
Pembuatan dan pemasangan 1 m2 pintu dan jendela kaca, kayu kelas I atau II
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Papan kayu m3 0.024 Rp 2,750,000.00 Rp 66,000.00
Bahan lem kayu kg 0.3 Rp 50,000.00 Rp 15,000.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 81,000.00
Pekerja OH 0.8 Rp 50,000.00 Rp 40,000.00
Tukang kayu OH 2.4 Rp 60,000.00 Rp 144,000.00
Tenaga Kerja Kepala Tukang OH 0.24 Rp 70,000.00 Rp 16,800.00
Mandor OH 0.04 Rp 75,000.00 Rp 3,000.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 203,800.00
Jumlah (A+B+C) Rp 284,800.00
Overhead & Profit (10%) Rp 28,480.00
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 313,280.00
Berikut biayanya,
250.56 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 313,280.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅78,495,436.80 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
34.56 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 313,280.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 10,826,956.80 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
Berikut biayanya,
55.68 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 91,201.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅5,087,071.68 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
7.68 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 91,201.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 700,423.68 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
3. Pekerjaan Finishing
a. Pekerjaan Rangka Besi Hollow Plafon
Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari rangka besi hollow plafon
124
Tabel III.128 Pekerjaan Rangka Besi Hollow Plafon
Rangka Besi Hollow
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Besi Hollow 4 x 4 m 5 Rp 19,000.00 Rp 95,000.00
Bahan Paku Sekrup kg 0.25 Rp 25,000.00 Rp 6,250.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 101,250.00
Pekerja OH 0.2 Rp 50,000.00 Rp 10,000.00
Tukang OH 0.3 Rp 60,000.00 Rp 18,000.00
Tenaga Kerja Kepala Tukang OH 0.03 Rp 70,000.00 Rp 2,100.00
Mandor OH 0.01 Rp 75,000.00 Rp 750.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 30,850.00
Jumlah (A+B+C) Rp 132,100.00
Overhead & Profit (10%) Rp 13,210.00
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 145,310.00
Berikut biayanya,
55.68 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 91,201.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅5,087,071.68 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
7.68 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 91,201.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 700,423.68 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
Berikut biayanya,
2401.171968 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 37,717.90 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 90,567,164.17 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
c. Pekerjaan Lantai
Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari pekerjaan lantai,
125
Tabel III.130 Pekerjaan Lantai
Memasang 1 m2 lantai keramik 60 x 60 cm warna/corak
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Ubin kearmik 60 x 60 cm warna m2 1 Rp 75,000.00 Rp 75,000.00
Semen portland kg 11.38 Rp 1,160.00 Rp 13,200.80
Bahan
Pasir pasang m3 0.042 Rp 110,000.00 Rp 4,620.00
Semen warna kg 1.5 Rp 18,000.00 Rp 27,000.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 119,820.80
Pekerja OH 0.62 Rp 50,000.00 Rp 31,000.00
Tukang OH 0.35 Rp 60,000.00 Rp 21,000.00
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0.035 Rp 70,000.00 Rp 2,450.00
Mandor OH 0.03 Rp 75,000.00 Rp 2,250.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 56,700.00
Jumlah (A+B+C) Rp 176,520.80
Overhead & Profit (10%) Rp 17,652.08
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 194,172.88
Berikut biayanya,
3279.53 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 194,172.88 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 636,794,879.69 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
641.7425 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 194,172.88 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 124,608,989.44 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
Berikut biayanya,
1657.812 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 19,582.64 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 32,464,343.93 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
77.75 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 19,582.64 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 1,522,550.20 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
126
Tabel III.132 Pekerjaan Plesteran
Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 3 PP tebal 20 mm
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Portland Cement kg 10.368 Rp 1,160.00 Rp 12,026.88
Bahan Pasir (PP) m3 0.031 Rp 110,000.00 Rp 3,410.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 15,436.88
Pekerja OH 0.26 Rp 50,000.00 Rp 13,000.00
Tukang Batu OH 0.2 Rp 60,000.00 Rp 12,000.00
Tenaga Kerja Kepala Tukang OH 0.02 Rp 70,000.00 Rp 1,400.00
Mandor OH 0.013 Rp 75,000.00 Rp 975.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 27,375.00
Jumlah (A+B+C) Rp 42,811.88
Overhead & Profit (10%) Rp 4,281.19
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 47,093.07
Berikut biayanya,
6729.0372 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 (47,093 + 241,167)
= 𝑅𝑅𝑅𝑅 479,511,639.60 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
480.116 𝑚𝑚2 𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥 (47,093 + 241,167)
= 𝑅𝑅𝑅𝑅 34,213,098.80 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
Berikut biayanya,
3886.134 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 26,978.60 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 104,842,473.56 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
127
240.058 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 26,978.60 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 6,476,428.76 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
4. Pekerjaan Khusus
a. Pekerjaan Grass Block (Gedung Baja saja)
Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari grass block,
Berikut biayanya,
641.7425 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 125,473.70 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 80,521,805.92 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
Berikut biayanya,
24 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 88,000.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 2,112,000.00 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
8 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 88,000.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 704,000.00 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
128
Tabel III.137 Pekerjaan Saluran Drainase
Pemasangan 1 m piipa galvanis diameter 1"
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Pipa galvanis 1" M 1.2 Rp 258,000.00 Rp 309,600.00
Bahan
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 309,600.00
Pekerja OH 0.054 Rp 52,000.00 Rp 2,808.00
Tukang Kayu OH 0.09 Rp 63,000.00 Rp 5,670.00
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0.009 Rp 76,000.00 Rp 684.00
Mandor OH 0.027 Rp 91,000.00 Rp 2,457.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 11,619.00
Jumlah (A+B+C) Rp 321,219.00
Overhead & Profit (10%) Rp 32,121.90
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 353,340.90
Berikut biayanya,
254.6 𝑚𝑚 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 353,340.90 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 89,960,593.14 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
25 𝑚𝑚 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 353,340.90 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 8,833,522.56 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
d. Pekerjaan Atap (Gedung Beton saja)
Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari atap,
Tabel III.138 Pekerjaan Atap
Rangka Besi Hollow
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Besi Hollow 4 x 4 m 5 Rp 19,000.00 Rp 95,000.00
Bahan Paku Sekrup kg 0.25 Rp 25,000.00 Rp 6,250.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 101,250.00
Pekerja OH 0.2 Rp 50,000.00 Rp 10,000.00
Tukang OH 0.3 Rp 60,000.00 Rp 18,000.00
Tenaga Kerja Kepala Tukang OH 0.03 Rp 70,000.00 Rp 2,100.00
Mandor OH 0.01 Rp 75,000.00 Rp 750.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 30,850.00
Jumlah (A+B+C) Rp 132,100.00
Overhead & Profit (10%) Rp 13,210.00
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 145,310.00
Berikut biayanya,
2749.866 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 145,310.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 399,583,028.40 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
129
Tabel III.140 Pekerjaan Eksterior
1 m2 Pengecatan Dinding Eksterior
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Cat Tembok ICI lt 0.25 Rp 63,000.00 Rp 15,750.00
Cat Dasar sebelum pengecatan lt 0.125 Rp 48,000.00 Rp 6,000.00
Bahan
Rol Cat bh 0.01 Rp 21,000.00 Rp 210.00
Ampelas lbr 0.5 Rp 3,000.00 Rp 1,500.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 23,460.00
Pekerja OH 0.2 Rp 52,000.00 Rp 10,400.00
Tukang Cat OH 0.3 Rp 63,000.00 Rp 18,900.00
Tenaga Kerja Kepala Tukang OH 0.03 Rp 76,000.00 Rp 2,280.00
Mandor OH 0.01 Rp 91,000.00 Rp 910.00
Steger Werk lot 0.025 Rp 56,000.00 Rp 1,400.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 33,890.00
Jumlah (A+B+C) Rp 57,350.00
Overhead & Profit (10%) Rp 5,735.00
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 63,085.00
Berikut biayanya,
2750.27 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 (68,733.50 + 63,085.00)
= 𝑅𝑅𝑅𝑅 362,536,273.28 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
240.058 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 (68,733.50 + 63,085.00)
= 𝑅𝑅𝑅𝑅 31,644,085.42 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
Tabel III.141 Rekapan Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan Arsitektur Gedung Beton
Pekerjaan Satuan Volume Pekerjaan Harga Satuan Biaya
Pekerjaan
12 Rp 24,222.00 Rp 290,664.00
1.5 Arsitektural 1.5.1 Pekerjaan Dinding 1.5.1.1 Pekerjaan Pengadukan Semen buah
1.5.1.2 Pekerjaan Dinding Bata m2 2750.268538 Rp 203,370.20 Rp 559,322,662.63
1.5.1.3 Pekerjaan Pasangan Dinding Kamar Mandi m2 360.624 Rp 164,472.88 Rp 59,312,867.88
250.56 Rp 313,280.00 Rp 78,495,436.80
1.5.2 Pekerjaan Pintu dan Jendela 1.5.2.1 Pekerjaan pemasangan pintu dan jendela m2
1.5.2.2 Pekerjaan Kaca dan Pemasangannya m2 55.68 Rp 91,201.00 Rp 5,078,071.68
1.5.3 Pekerjaan Finishing 1.5.3.1 Pekerjaan Panel Calcium Silicate (GRC) m2 2401.171968 Rp 37,717.90 Rp 90,567,164.17
1.5.3.2 Pekerjaan Lantai m2 3279.525337 Rp 194,172.88 Rp 636,794,879.69
1.5.3.3 Pekerjaan Plint Ubin Lantai m 1657.812425 Rp 19,582.64 Rp 32,464,343.91
1.5.3.4 Pekerjaan Pleseteran dan Acian m2 6729.037076 Rp 71,260.07 Rp 479,511,639.61
1.5.3.5 Pekerjaan Pengecatan Politur m2 3886.134698 Rp 26,978.60 Rp 104,842,473.56
1.5.4 Pekerjaan Khusus 1.5.4.1 Pekerjaan Grill Besi jumlah 24 Rp 88,000.00 Rp 2,112,000.00
1.5.4.2 Pekerjaan Saluran Drainase m 254.6 Rp 353,340.90 Rp 89,960,593.14
1.5.4.3 Pekerjaan Atap m2 2749.866 Rp 145,310.00 Rp 399,583,028.46
1.5.4.4 Pekerjaan Eksterior dan Interior m2 2750.268538 Rp 131,818.50 Rp 362,536,273.28
Total Rp 2,900,872,098.81
130
Tabel III.142 Rekapan Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan Arsitektur Gedung Baja
Pekerjaan Satuan Volume Pekerjaan Harga Satuan Biaya
Pekerjaan
Rp 24,222.00
2.5 Arsitektural 2.5.1 Pekerjaan Dinding 2.5.1.1 Pekerjaan Pengadukan Semen buah 12 Rp 290,664.00
2.5.1.2 Pekerjaan Dinding Bata m2 240.058 Rp 203,370.20 Rp 48,820,643.47
Rp 313,280.00
2.5.1 Pekerjaan Pintu dan Jendela 2.5.1.1 Pekerjaan pemasangan pintu dan jendela m2 34.56 Rp 10,826,956.80
2.5.1.2 Pekerjaan Kaca dan Pemasangannya m2 7.68 Rp 91,201.00 Rp 700,423.68
2.5.3 Pekerjaan Finishing 2.5.3.1 Pekerjaan Lantai m2 641.7425 Rp 194,172.88 Rp 124,608,989.44
2.5.3.2 Pekerjaan Plint Ubin Lantai m 77.75 Rp 19,582.64 Rp 1,522,550.26
2.5.3.3 Pekerjaan Pleseteran dan Acian m2 480.116 Rp 71,260.07 Rp 34,213,098.81
2.5.3.4 Pekerjaan Pengecatan Politur m2 240.058 Rp 26,978.60 Rp 6,476,428.76
2.5.4 Pekerjaan Khusus 2.5.4.1 Pekerjaan Grassblock m2 641.7425 Rp 125,473.70 Rp 80,521,805.92
2.5.4.2 Pekerjaan Grill Besi jumlah 8 Rp 88,000.00 Rp 704,000.00
2.5.4.3 Pekerjaan Saluran Drainase m 25 Rp 353,340.90 Rp 8,833,522.50
2.5.4.4 Pekerjaan Eksterior dan Interior m2 240.058 Rp 131,818.50 Rp 31,644,085.47
Total Rp 349,163,169.12
SKT Pelaksana
1 Agung Wiratmo Manajer Proyek Ahli Utama 5 Tahun S1 18 Rp 32,500,000 Rp 26,162,500 Rp 470,925,000
Lapangan Pekerjaan
2 Joko Widodo Manajer Teknik Ahli Madya SKT Teknisi Gedung 4 Tahun S1 18 Rp 26,500,000 Rp 21,332,500 Rp 383,985,000
Sertifikat
Tenaga Sub
6 Sugeng Wuluh Juru Gambar Keterampilan Kerja 4 Tahun D3 5 Rp 11,250,000 Rp 9,056,250 Rp 45,281,250
Profesional
Juru Gambar
131
Berikut merupakan Total Biaya tidak Langsung,
132
Alat Pelindung Diri
d
:
Helm Pelindung Bh 50 Rp 18,000 Rp 900,000
Pelindung Mata Psg 10 Rp 5,000 Rp 50,000
Sarung Tangan Psg 50 Rp 5,000 Rp 250,000
Bh Rp 410,000 Rp 2,460,000
Full Body Harness 6
Bh Rp 25,000 Rp 1,250,000
Rompi Keselamatan 50
Pelindung Pernafasan
Bh Rp 2,000 Rp 100,000
dan Mulut 50
Jas Hujan Bh 50 Rp 25,000 Rp 1,250,000
Fasilitas Sarana
e
Kesehatan :
Peralatan P3K Kotak 3 Rp 100,000 Rp 300,000
Asuransi dan
f
Perijinan :
Rp
OB Rp 246,645,000
BPJS 900 274,050
Surat Ijin Kelayakan Alat/Ke
Rp 8,000,000 Rp 8,000,000
Alat nd 1
133
Rambu Peringatan Bh 5 Rp 75,000 Rp 375,000
Rambu Pekerjaan
Bh 5 Rp 75,000 Rp 375,000
Sementara
134
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pengerjaan tugas besar ini adalah sebagai berikut.
1. Jenis pekerjaan yang dilakukan dalam konstruksi Labtek 1B dapat dilihat
pada tabel Work Breakdown Structure di bab 3.1
2. Volume dari setiap jenis pekerjaan, baik untuk gedung beton dan gedung
baja dapat dilihat pada bab 3.2
3. Analisis dan estimasi biaya pekerjaan dapat dilihat pada bab 3.3 untuk
biaya langsung dan bab 3.4 untuk biaya tidak langsung
4. Harga penawaran dari konstruksi labtek 1B ialah Rp 47.179.816.021,54
dengan rincian
a. Rp 19.581.551,61 / m2 untuk gedung Beton.
b. Rp 27.705.882,55 / m2 untuk gedung Baja.
IV.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran agar pengerjaan tugas besar Estimasi Biaya
Konstruksi menjadi lebih efektif,
1. Sebaiknya BOQ sudah dipersiapkan sejak menganalisis dan
mengestimasi biaya setiap pekerjaan.
135
DAFTAR PUSTAKA
Senior, B. A., & Halpin, D. W. (2011). Construction Management Fourth Edition.
136