Anda di halaman 1dari 137

LAPORAN TUGAS BESAR

SI-4152 ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI


Diajukan untuk memenuhi Tugas Besar mata kuliah Estimasi Biaya Konstruksi

Dosen:
Ir. Biemo Woerjanto Soemardi, MSE, Ph.D.
Budi Hasiholan, S.T., M.Eng., Ph.D.

Asisten:
Sabela Putri Sexa

Disusun Oleh:
Hengki Candra 15017030
Tyan Setio 15017042
Gevin 15017090
Bobby Williams 15017142
Ersza Autonia 15017143

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS BESAR


SI-4152 ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI
SEMESTER I TAHUN 2020/2021

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan Mata Kuliah SI-4152 Estimasi Biaya
Konstruksi

Disusun Oleh :
Hengki Candra 15017030
Tyan Setio 15017042
Gevin 15017090
Bobby Williams 15017142
Ersza Autonia 15017143

Bandung, November 2019


Telah Disetujui dan Disahkan oleh:
Asisten

Sabela Putri Sexa

Dosen

Ir. Biemo Woerjanto Soemardi, MSE, Ph.D.


196104091992031001

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas besar ini dengan
sebaik-baiknya. Laporan Tugas Besar SI-4152 Estimasi Biaya Konstruksi dibuat
sebagai syarat kelulusan Mata Kuliah SI-4152 Estimasi Biaya Konstruksi, Program
Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi
Bandung. Laporan tugas besar ini merupakan laporan yang berisi proses dan hasil
aplikasi dari Mata Kuliah SI-4152 Estimasi Biaya Konstruksi yang telah dilakukan
oleh mahasiswa Program Studi Teknik Sipil angkatan 2017.
Penyelesaian laporan tugas besar ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang
senantiasa membantu, mendukung, serta memberikan kritik dan saran kepada
penulis dalam berbagai bentuk. Sehingga, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Orang tua yang selalu mendoakan serta memberikan dukungannya dalam proses
penyelesaian laporan praktikum ini.
2. Dosen Mata Kuliah SI-4152 Estimasi Biaya Konstruksi, yaitu Pak Biemo
Woerjanto Soemardi.
3. Para asisten tugas besar Estimasi Biaya Konstruksi.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas besar ini masih belum sempurna, baik
dari segi isi dan metode penulisan. Oleh karena itu, penulis tetap mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca sekalian apabila memang masih terdapat kesalahan
dalam penulisan laporan tugas besar Estimasi Biaya Konstruksi ini. Terakhir
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pembaca dan
semoga laporan tugas besar ini bermanfaat

Bandung, November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 7
I.1 Latar Belakang ......................................................................................... 7
I.2 Gambar Umum Proyek ............................................................................. 8
I.3 Tujuan ..................................................................................................... 10
I.4 Lingkup Pekerjaan (Tender Struktur)..................................................... 11
I.5 Metodologi Pengerjaan........................................................................... 11
BAB II DASAR TEORI ....................................................................................... 12
II.1 Estimasi Biaya ........................................................................................ 12
II.2 Identifikasi Pekerjaan ............................................................................. 14
II.2.1 Metode Work Breakdown Structure ............................................... 14
II.3 Metode Estimasi ..................................................................................... 16
II.3.1 Unit Cost Analysis .......................................................................... 16
II.3.2 Resource Enumeration .................................................................... 18
II.3.3 Assembly Method ........................................................................... 19
II.4 Quantity TakeOff ................................................................................... 21
II.5 BIM ........................................................................................................ 22
BAB III PENGOLAHAN DATA (ANALISIS) ................................................... 24
III.1 Identifikasi Pekerjaan ......................................................................... 24
III.2 Perhitungan Volume Pekerjaan ........... Error! Bookmark not defined.
III.2.1 Perhitungan Volume Pekerjaan PersiapanError! Bookmark not
defined.
III.2.2 Perhitungan Volume Pekerjaan Tanah dan Pondasi ....................... 58
III.2.3 Perhitungan Volume Pekerjaan Struktur ......................................... 61
III.2.4 Perhitungan Volume Pekerjaan Arsitektur.................................... 103
III.2.5 Perhitungan Volume Pekerjaan MEPError! Bookmark not defined.

iii
III.3 Biaya Langsung (Analisis Harga Satuan) ......................................... 108
III.3.1 Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan Persiapan ........................ 108
III.3.2 Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan Tanah dan Pondasi.......... 113
III.3.3 Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan Struktur ........................... 116
III.3.4 Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan Arsitektur ........................ 122
III.3.5 Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan MEPError! Bookmark not
defined.
III.4 Biaya Tidak Langsung ...................................................................... 131
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 135
IV.1 Kesimpulan ....................................................................................... 135
IV.2 Saran ................................................................................................. 135
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 136

iv
DAFTAR GAMBAR

v
DAFTAR TABEL

vi
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Dalam proyek konstruksi, terdapat beberapa tahapan pelaksanaan
pekerjaan yang melibatkan sejumlah sumber daya dan membutuhkan
organisasi. Kegiatan proyek berlangsung dalam jangka waktu terbatas,
dengan alokasi dana tertentu dan bertujuan untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Sasaran yang dimaksud adalah sesuai spesifikasi yang ditetapkan,
sesuai time schedule, dan sesuai biaya yang direncanakan (Ervianto, 2005).
Dalam pengerjaan proyek, seluruh kegiatan telah direncanakan dengan
baik sehingga dapat meminimalisir masalah yang dapat mengakibatkan
dampak seperti keterlambatan proyek, pemborosan sumber daya,
penyimpangan mutu hasil, dan pembiayaan yang membengkak. Maka dari itu,
perlu dilakukan beberapa perencanaan seperti dalam hal pembiayaan.
Pembiayaan merupakan bahan pertimbangan utama karena
menyangkut jumlah yang besar dan rentan terhadap berbagai resiko. Terdapat
tiga penyebab kerugian proyek paling besar yaitu kesalahan dalam estimasi
biaya proyek, kepemimpinan proyek yang lemah dan unbalanced contract
(Budisuanda, 2011). Hal ini menegaskan biaya proyek merupakan hal penting
yang harus dicermati pengendaliannya. Awal dari pengendalian biaya adalah
dari proses estimasi biaya.
Estimasi biaya merupakan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan atau
kontrak. Estimasi biaya yang tidak akurat dapat memberikan dampak negatif
pada seluruh proses kontruksi. Pembengkakan biaya yang ditimbulkan pada
tahap pelaksanaan proyek sangat tergantung pada perencanaan, koordinasi
dan pengendalian dari kontraktor dan bergantung pada estimasi biaya. Tolak
ukur keberhasilan suatu proyek kontruksi ditinjau dari segi biaya adalah
ketika biaya proyek dapat ditekan seminimal mungkin sehingga diperoleh
keuntungan yang maksimal dan sesuai dengan estimasi biaya awal.

7
Maka dari itu, dalam pembangunan LABTEK 1B diperlukan
pengestimasian biaya sebagai acuan dalam menyusun anggaran yang
digunakan sebagai kontrol biaya proyek sehingga proyek dapat berjalan
secara optimal.
I.2 Gambar Umum Proyek
Proyek pembangunan LABTEK 1B direncanakan terdiri dari satu
lantai basement yang dioperasikan untuk ruang peralatan serta bengkel &
gudang dan lima lantai lainnya yang dioperasikan untuk berbagai macam
ruangan seperti ruang Dosen/Peneliti, ruang kelas, dan laboratorium.
LABTEK 1B berlokasi di wilayah Kampus ITB Jatinagor yang secara khusus
berbatasan dengan gedung Laboratorium Teknik 1 dengan luas lahan untuk
pembangunan LABTEK 1B ini sebesar 7.948,29 m2.

Gambar I.1 Peta Delineasi Tapak LABTEK 1B

Gambar I.2 Tampak Depan

8
Gambar I.3 Tampak Samping

Gambar I.4 Potongan A-A’

Gambar I.5 Potongan B-B’

Data umum arsitektural LABTEK 1B adalah sebagai berikut.


1. Luas lahan total : 7.948,29 m2
2. Fungsi lantai
a. Basement (1 lantai) :
• Ruang peralatan, bengkel & gudang, dapur, ruang penelitian,
ruang teknisi, ruang ketua lap, ruang kelas, hall, lobby lift, ruang
sampah, dan toilet.
b. Lantai Dasar :
• Ruang asistensi akademik, lounge & ruang pamer, ruang Profesor,
ruang Dosen/Peneliti, ruang server, ruang peralatan, ruang Dosen
reguler, dapur & pantry, lobby utama, toilet, janitor, difabel,
ruang kelas, ruang seminar besar, ruang seminar kecil.

9
c. Lantai 1 :
• Ruang seminar/multimedia, Ka. Prodi, staff lounge, rouang tata
usaha, hall, janitor, difabel, toilet, ruang panel, pantry, ruang OB
& locker, ruang administrasi Pendidikan, lounge Dosen, ruang
Dosen, ruang arsip, dan perpustakaan pusat.
d. Lantai 2 :
• Ruang kelas besar, ruang kelas, hall, musholla, tempat wudhu,
janitor, toilet, difabel, ruang panel, pantry, gudang, ruang Dosen,
ruang persiapan, ruang penyimpanan, lab. hidraulika, dan lab
kualitas air & mikrobiologi air.
e. Lantai Atap :
• Roof garden, shaft sampah, janitor, dan ruang mesin lift.
3. Dimensi Bangunan LABTEK 1B
a. Panjang bentang A-A’ struktur atas : 72 m
b. Panjang bentang B-B’ struktur atas : 91 m
c. Panjang bentang A-A’ basement : 63 m
d. Panjang bentang B-B’ basement : 40,5 m
e. Tinggi lantai basement :4m
f. Tinggi lantai dasar, 1,2 :4m
I.3 Tujuan
Tujuan dari pengerjaan tugas besar ini adalah sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang lakukan dalam pembangunan
proyek Labtek 1B, Kampus ITB Jatinangor.
2. Menghitung volume pekerjaan dari setiap jenis pekerjaan dalam
pembangunan proyek Labtek 1B, Kampus ITB Jatinangor.
3. Mengestimasi biaya dari pembangunan proyek Labtek 1B, Kampus ITB
Jatinangor
4. Mengestimasi harga penawaran pada proyek Labtek 1B, Kampus ITB
Jatinangor.

10
I.4 Lingkup Pekerjaan (Tender Struktur)
Lingkup pekerjaan pada Proyek Labtek 1B Kamput ITB Jatinangor,
yang menjadi pembahasan dalam laporan tugas besar ini adalah sebagai
berikut.
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan yang dibutuhkan seperti mobilisasi, demobilisasi, air
kerja, dan sebagainya
2. Pekerjaan Struktural
Pekerjaan struktural terdiri dari pondasi, Tie Beam, pelat lantai, kolom
balok, dan atap
3. Pekerjaan Arsitektural
Pekerjaan arsitektural meliputi dinding, lantai, plafon, kusen, pintu,
jendela, sanitari sundries, atap, dan louvre.
I.5 Metodologi Pengerjaan
Berikut adalah metodologi pengerjaan laporan tugas besar ini,
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini merupakan penjelasan awal mengenai pelelangan yang akan
dilakukan terhadap proyek konstruksi Labtek 1B. Diharapkan melalui bab ini,
pembaca akan memiliki pemahaman awal yang tepat. Bab ini terdiri dari 5
sub-bab, yaitu latar belakang, gambaran umum proyek, tujuan, lingkup
pekerjaan, dan metodologi pengerjaan.
BAB II: DASAR TEORI
Seluruh teori yang diperlukan dalam pengerjaan tugas besar (pelelangan) ini
akan dikumpulkan dan dipelajari pada bab ini. Dengan demikian, teori-teori
ini akan menjadi landasan yang kuat dalam pengerjaan selanjutnya.
BAB III: PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini akan dilakukan analisis pekerjaan dan biaya mengenai konstruksi
Labtek 1B. Bab ini dimulai dengan identifikasi pekerjaan, lalu perhitungan
volume pekerjaan, biaya langsung, dan diakhiri oleh biaya tidak langsung.
BAB IV: PENUTUP
Bab IV merupakan bab terakhir yang terdiri dari kesimpulan dan saran terkait
laporan ini.

11
BAB II
DASAR TEORI
II.1 Estimasi Biaya
Estimasi dalam arti luas adalah upaya untuk memperkirakan suatu nilai
melalui analisis perhitungan berlandaskan pengetahuan dan pengalaman.
Estimasi biaya proyek adalah upaya untuk memperkirakan seluruh biaya yang
dibutuhkan dalam melaksanakan suatu proyek dari tahap awal hingga
selesainya proyek, hingga pemeliharaan melalui analisis perhitungan.
Estimasi biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pryek,
mengingat kesalahan dalam membuat estimasi proyek bisa berakibat
kesalahan dalam pengambilan keputusan menjalankan proyek.
Dalam bidang konstruksi, estimasi meliputi banyak hal yang mencakup
bermacam maksud dan kepentingan, seperti :
• Pemilik
Menggunakan estimasi sebagai alat bantu untuk menentukan biaya
investasi modal yang harus ditanam.
• Konsultan
Menggunakan estimasi sebagai alat bantu untuk menetapkan kelayakan
rancangan.
• Kontraktor
Menggunakan estimasi untuk menyusun harga pembangunan dan
penawaran.
Secara umum estimasi dapat dibagi ke dalam 4 jenis estimasi sebagai berikut:
• Estimasi Kasar
Merupakan estimasi yang dibuat pada tahap awal prakarsa proyek
berdasarkan garis besar rencana proyek yang diusulkan, mengingat belum
cukup tersedia data dan informasi. Estimasi ini digunakan untuk
menyaring dan menyeleksi usulan proyek ataupun membuat ranking
prioritas usulan proyek.
• Estimasi Pendahuluan
Merupakan estimasi yang dibuat pada awal tahap memulai proyek dan
digunakan untuk keperluan penyusunan studi kelayakan proyek. Pada saat

12
estimasi dibuat, gambar desain dan spesifikasi detail proyek belum ada,
sehingga estimasi pendahuluan umumnya disiapkan berdasarkan desain
konseptual atau rancangan umum proyek.
• Estimasi untuk Anggaran
Merupakan estimasi yang dibuat setelah proyek dinyatakan layak dan
disusun berdasarkan detai desain. Estimasi ini digunakan sebagai acuan
penyusunan anggaran biaya proyek, selain itu pihak kontraktor
menggunakan estimasi detail guna menyusun penawaran.
• Estimasi Definitif
Merupakan estimasi yang dibuat untuk mengevaluasi penawaran penyedia
barang/jasa serta menetapkan keputusan pengadaan. Pada tahap ini,
struktur rincian skup pekerjaan, spesifikasi dan dokumen pengadaan telah
diselesaikan. Sehingga memungkinkan estimasi dibuat dengan metode
estimasi detail dengan menggunakan harga sesuai dipasaran. Estimasi ini
sering disebut Harga Perkiraan Sendiri atau Owner Estimate.

Estimasi keseluruhan biaya kontruksi biasanya meliputi analisis


perhitungan terhadap 5 unsur yaitu :
1. Analisis Biaya Material/ Bahan
Analisis meliputi perhitungan seluruh kebutuhan volume dan biaya
material yang digunakan untuk setiap komponen bangunan, baik material
pokok maupun penunjang.
2. Analisis Biaya Upah Tenaga Kerja
Estimasi komponen tenaga kerja merupakan aspek paling sulit dari
keseluruhan analisis biaya konstruksi. Banyak sekali faktor berpengaruh
yang harus diperhitungkan antara lain kondisi tempat kerja, ketrampilan,
lama waktu kerja, kepadatan penduduk, persaingan, produktivitas dan
indeks biaya hidup setempat.
3. Analisis Biaya Peralatan
Estimasi biaya peralatan termasuk pembelian atau sewa, mobilisasi,
memasang, membongkar dan pengoperasian selama konstruksi
berlangsung. Karena menyangkut pembiayaan mahal, maka untuk

13
memilihsesuatu peralatan harus dilihat kebutuhan sebenarnya berdasarkan
kemampuannya, kapasitas, cara operasi dan spesifikasi teknis lainnya.
4. Keuntungan dan Pajak Perusahaan
Nilai keuntungan perusahaan pada umumnya dinyatakan sebagai persentae
dari seluruh jumlah pembiayaan. Nilainya dapat berkisar antara 8 % –
12 %.
5. Biaya Langsung dan Tak Langsung
Biaya yang terkait langsung dengan besarnya jumlah kegiatan atau produk
yang diciptakan, seperti upah, alat, dan bahan. Biaya tidak langsung dibagi
dua golongan yaitu biaya umum (overhead) dan biaya proyek. Yang
dikelompokkan sebagai biaya umum meliputi: gaji personil tetap kantor
pusat dan lapangan, sewa kantor, telepon, dll. Sedangkan yang dikelompo-
kkan sebagai biaya proyek, pengeluarannya dapat dibebankan pada proyek
tetapi tidak dimasukkan pada biaya material, upah kerja atau peralatan.

Gambar II.1 Biaya Langsung dan Tidak Langsung

II.2 Identifikasi Pekerjaan


II.2.1 Metode Work Breakdown Structure
Work Breakdown Structure (WBS) adalah daftar kegiatan atau
target dari ruang lingkup suatu proyek yang terorganisir yang
digunakan pada proses perencanaan dan pengengalian proyek yang
menghubungkan pekerjaan dengan aspek lainnya seperti estimasi biaya,

14
jadwal pekerjaan, biaya sebenarnya, dan akuntabilitas. WBS sendiri
menyediakan sebuah struktur hirarki yang bertindak sebagai jembatan
atau penghubung antara ruang lingkup proyek dan rencana rinci proyek.
Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan WBS adalah
sebagai berikut.
1. Meningkatkan efisiensi waktu dalam penyelesaian suatu proyek
2. Mengetahui pekerjaan apa saja yang sudah dicapai
3. Membuat rencana proyek pada waktu yang akan dating
4. Meningkatkan akurasi dan kelengkapan pendefinisian proyek
5. Menjadi dasar anggaran dan penjadwalan
6. Menjadi alat kontrol pelaksanaan proyek
Menurut (Satzinger, et al., 2012) ada dua pendekatan umum
untuk membuat WBS, yaitu berdasarkan tujuan proyek atau
berdasarkan timeline proyek. Pendekatan pertama dilakukan dengan
mengidentifikasi seluruh tujuan yang harus diselesaikan sesuai dengan
iterasi yang telah dibuat. Kemudian WBS mengidentifikasi setiap tugas
yang diperlukan untuk membuat setiap tujuan. Sedangkan pendekatan
yang kedua, setiap tugas dikerjakan sesuai dengan urutan timeline dari
aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan akhir.
Terdapat 2 bentuk sajian yang bisa digunakan untuk
menampilkan WBS, yaitu berbentuk tree diagram dan berbentuk tabel.

Gambar II.2 WBS Berbentuk Diagram Tree

15
Gambar II.3 WBS Berbentuk Tabel
Setelah WBS dan perhitungan waktu pengerjaan telah selesai,
dilanjutkan dengan tahap penyusunan jadwal kerja. Terdapat 2 jenis
model deskripsi penjadwalan, yaitu dengan bar chart dan network
diagram. Bar chart menerangkan flow time dari setiap pekerjaan dan
tidak menggambarkan keterkaitan antar pekerjaan. Sedangkan network
diagram menunjukkan keterkaitan antar tugas dan mengidentifikasi
saat kritis pada jadwal.

II.3 Metode Estimasi


II.3.1 Unit Cost Analysis
Unit Cost Analysis atau Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi yang
dibagi dalam dua tinjauan, yaitu biaya langsung dan biaya tidak
langsung. Biaya langsung terdiri dari biaya tenaga kerja, bahan, dan
peralatan. Ketiga nilai biaya langsung ini didapatkan dengan perkalian
masing-masing kebutuhan bahan bangunan, upah tenaga kerja, dan

16
peralatan dengan harga bahan bangunan, standar pengupahan pekerja,
dan harga sewa/beli peralatan untuk menyelesaikan satuan pekerjaan
konstruksi. Biaya langsung ini dipengaruhi oleh angka koefisien yang
menunjukkan nilai satuan bahan/material, nilai satuan alat, dan nilai
satuan upah tenaga kerja ataupun satuan pekerjaan yang dapat
digunakan sebagai acuan/panduan untuk merencanakan atau
mengendalikan biaya suatu pekerjaan. Untuk harga bahan material
didapat dari pasaran, yang kemudian dikumpulkan dalam suatu daftar
yang dinamakan harga satuan bahan/material, sedangkan upah tenaga
kerja didapatkan dari lokasi setempat yang kemudian dikumpulkan dan
didata dalam suatu daftar yang dinamakan daftar harga satuan upah
tenaga kerja. Harga satuan yang didalam perhitungannya haruslah
disesuaikan dengan kondisi lapangan, kondisi alat/efisiensi, metode
pelaksanaan dan jarak angkut. Biaya tidak langsung terdiri dari biaya
umum dan keuntungan. Biaya umum atau overhead ini ditentukan dari
kebutuhan yang selalu ada dalam proyek seperti kantor proyek dan
biaya administrasi. Keuntungan ditentukan oleh kontraktor dan menjadi
biaya tambahan dalam kontrak.
Skema harga satuan pekerjaan, yang dipengaruhi oleh biaya
langsung dan tak langsung dapat dirangkum sebagai berikut.

Gambar II.4 Struktur Analisis Harga Satuan Pekerjaan


Analisis harga satuan (AHS) dapat ditinjau dari berbagai referensi,
misalnya dari SNI, Lampiran Peraturan Menteri PUPR, jurnal ilmiah,
dan pengalaman lapangan. Oleh sebab itu, AHS dapat berbeda-beda di

17
tiap proyek dan tiap kontraktor. Biasanya, kontraktor atau estimator
lebih memilih menggunakan tinjauan lapangan karena lebih relevan dan
tidak overestimate. Namun, tinjauan lapangan yang menggunakan
pengalaman masa lalu tidak selalu sesuai dengan kondisi lapangan yang
ada, contohnya perbedaan produktivitas pekerja dari proyek
sebelumnya dengan yang sedang dikerjakan.
II.3.2 Resource Enumeration
Resource enumeration atau pencacahan sumber daya merupakan
metode estimasi yang dapat membantu mengatasi kelemahan dari unit
price analysis, walaupun unit price analysis sudah cukup akurat. Setiap
proyek adalah unik, sehingga untuk mendapatkan harga tidak dapat
langsung menggunakan harga satuan, melainkan dengan membaginya
atau mencacahnya lagi menjadi item pekerjaan yang lebih spesifik dan
kemudian dikelompokkan untuk sumber daya yang tipikal.
Produktivitas dari setiap sumber daya didapat dari data historis maupun
dari intuisi estimator. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan
pencacahan sumber daya.

Gambar II.5 Alur Estimasi dengan Metode Pencacahan Sumber Daya

18
Dalam pendekatan dengan AHS, biaya sumber daya dan tingkat
produksi merupakan nilai agregat dari sumber daya dan tarif yang
terakumulasi pada sejumlah pekerjaan selama pengumpulan data
historis. Dengan pencacahan sumber daya, estimator dapat menentukan
kelompok sumber daya tertentu pada tingkat biaya tertentu dan tingkat
produksi tertentu pada elemen pekerjaan tertentu yang sedang
diestimasi. Metode ini akan menghasilkan definisi biaya satuan yang
jauh lebih tepat. Namun, metode yang sangat terperinci ini memakan
waktu. Oleh sebab itu, pencacahan sumber daya hanya akan digunakan
pada:
a. Item yang biaya satuannya tidak tersedia
b. Item yang merupakan persentase besar dari keseluruhan biaya
pekerjaan, sehingga analisis ini dapat menghasilkan
penghematan biaya yang dapat memberikan margin
kemenangan pada waktu penawaran
c. Item pekerjaan yang sangat kompleks pada proyek yang rumit
dan unik dimana penggunaan AHS dianggap tidak memadai
II.3.3 Assembly Method
Assembly Method atau metode dengan mengestimasi paket kerja.
Paket kerja ini dilihat sebagai kelompok estimasi, dimana dimensi yang
tepat dan parameter yang berhubungan dengan biaya ditentukan untuk
setiap paket. Berikut ini adalah contoh skema dari assembly atau paket
kerja.
Data untuk setiap item pekerjaan didapat dari meninjau
metodologi dan spesifikasi dari pekerjaan tersebut. Metode ini dapat
dilihat sebagai pengembangan yang lebih terstruktur dari pencacahan
sumber daya dan dapat dihitung secara manual maupun otomatis
dengan program komputer. Jika menggunakan program komputer,
maka estimator dapat memasukkan data-data kuantitas, dimensi, dan
informasi metodologi pekerjaan ke dalam program untuk nantinya
diproses dan diintegrasikan dengan data-data dari katalog harga
sehingga terjadi penyesuaian pada harga, sumber daya, dan

19
produktivitas. Berikut adalah alur kerja dari estimasi paket kerja secara
otomatis.

Gambar II.6 Contoh Assembly - Pondasi Beton

Gambar II.7 Program Assembly Method

20
II.4 Quantity TakeOff
Quantity Takeoff merupakan istilah yang cukup sering ditemukan oleh
professional yang terlibat dalam arsitektur dan konstruksi. Istilah ini sudah
lama digunakan dan seringkali disebut dengan istilah lain, seperti estimating
takeoffs, material estimating, dan quantity surveying. Secara umum, Quantity
Takeooff adalah proses pengukuran beban kerja, melalui kuantifikasi jumlah
bahan, pekerja, peralatan bantu, dan sumber daya lain yang terkait dengan
pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan atau penciptaan produk. Namun dalam
arti khusus, OTQ merujuk pada perkiraan jumlah bahan/material, yang
hasilnya dikenal dengan istilah daftar kuantitas atau bill of quantity (BoQ)
yang nantinya juga dijadikan bahan untuk melakukan procurement.
Quantity Takeoff memegang peranan penting dalam keberhasilan
proses perencanaan dan membutuhkan keterampilan yang spesial supaya data
dapat diolah dengan baik. Proses quantity takeoff yang kurang baik akan
menghasilkan biaya konstruksi yang underestimate atau overestimate,
menyebabkan proses konstruksi yang tidak efisien. Terdapat 2 metode yang
dapat dilakukan untuk melakukan quantity takeoff, yaitu:
1. Digital Material Takeoffs
Quantity Takeoffs menggunakan analisis komputer merupakan hal
yang baru muncul pada akhir tahun 80an dan perkembangannya sangat
cepat hingga saat ini. Kelebihan digital material takeoffs adalah akurasi
dan kecepatan pengolahan data dibandingkan dengan manual material
takeoffs. Meskipun, prosesnya yang sudah menggunakan komputer,
namun metode ini tetap tidak terlepas dari elemen manusia (operator) yang
terampil dalam input data dan mengoperasikan komputer.
2. Manual Material Takeoffs
Manual Material Takeoffs merupakan metode tertua dan paling
simpel. Metode ini melibatkan estimator membaca gambar rancangan
bangunan dan dengan hari hari memperhatikan tipe dan jumlah material
yang dibutuhkan. Metode ini memakan banyak waktu dan punya
kemungkinan kesalahan yang lebih tinggi. Selain itu, metode ini juga
membutuhkan keterampilan estimator dan pengetahuannya akan material.

21
Kelebihan metode ini adalah metode ini dapat dilakukan secara lebih detail,
walau tidak menutup kemungkinan digital material takeoffs akan terus
berkembang dalam hal detail, efisiensi waktu, dan keakuratan mengolah
data.
Langkah-langkah QTO:
- Baca gambar dan spesifikasi (pastikan lengkap dan berurutan). Urutan
pada QTO pada umumnya mengikuti urutan proses kerja dalam proyek
(konstruksi) yang tercantum dalam kontrak (gambar teknis),
- Identifikasi komponen utama (major items). Untuk proyek besar dan
kompleks dapat membagi pekerjaan (proyek) menjadi bagian-bagian
tertentu yang mudah dikelola, kemudian lakukan QTO pada masing-
masing bagian,
- Baca dokumen BoQ dalam kontrak, untuk mengetahui pay item dan pay
line,
- Tetapkan apakah diperlukan pekerjaan tambahan (tidak tercantum
dalam kontrak),
- Tulis dengan jelas semua asumsi dan gunakan format baku untuk
mempermudah pekerjaan.
Kuantifikasi/Pengukuran:
- Kuantifikasi jumlah pekerjaan/kegiatan/tugas, bukan jumlah bahan
yang digunakan. Sesuaikan dengan pay itam
- Pengukuran berdasarkan kondisi terpasang (net in place). Perhatikan
Pay Line
- Hitung/pertimbangkan juga item pekerjaan yang tidak menggunakan
bahan (terpasang
II.5 BIM
BIM (Building Information Modeling) adalah proses mengintegrasikan
manajemen, koordinasi, dan simulasi sebuah proyek (plan, design, build,
operation, and maintenance) dalam model 3 dimensi. Selain itu, BIM
memungkinkan seluruh pihak dalam proyek untuk bekerja secara kolaborasi
sehingga mengoptimalkan produktivitas SDM. Model ini akan mendukung

22
seluruh fase desain dan memungkinkan analisis serta pengaturan yang lebih
baik dari pada manual.
BIM berfungsi untuk mendesain serta mengatur sebuah proyek secara
detail. Alhasil, model tersebut akan memberikan visualisasi yang jelas kepada
owner (pemilik proyek) sebelum dibangun. Sebenarnya, konsep BIM sudah
ada sejak tahun 1970an, namun menjadi terkenal pada tahun 2000an.
Peningkatan penggunaan BIM ini disebabkan meningkatnya populasi dan
kebutuhan manusia sehingga mendorong perusahaan konstruksi untuk
bertindak pintar dan efisien.

Gambar II.8 Tampilan Software BIM 3D Modelling


BIM terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu
• BIM 3D: 3D Modelling
• BIM 4D: Dikolaborasi dengan Schedulling
• BIM 5D: Dikolaborasi dengan Data Estimasi (Kuantitas) dan Harga
• BIM 6D: Dikolaborasi dengan Building Sustainability
• BIM 7D: Dikolaborasi dengan Facility Management Application
Berikut adalah beberapa software BIM:
• Autodesk BIM 360
• Tekla BIMsight
• Revit
• Navisworks
• BIMobject

23
BAB III
PENGOLAHAN DATA (ANALISIS)

III.1 Identifikasi Pekerjaan


Dalam estimasi biaya konstruksi, agar biaya yang kita estimasi dapat
lebih akurat sesuai dengan gambar detail yang telah diberikan oleh owner,
maka perlu dilakukan identifikasi/penjabaran pekerjaan, mulai dari pekerjaan
paling umum hingga pekerjaan yang lebih spesifik. Tujuannya adalah agar
dalam proses estimasi biaya konstruksi, hal-hal yang detail tidak terlewat dan
membuat harga penawaran menjadi lebih mahal atau terlalu murah dan
menyebabkan kerugian.

WBS Umum

Labtek 1B ITB
Jatinangor

Pekerjaan Baja Pekerjaan Beton


(Gedung C) (Gedung A dan B)

Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Persiapan


dan general dan general
Conditions Conditions

Civil Works Civil Works

Pekerjaan Struktur Pekerjaan Struktur


Bawah Bawah

Pekerjaan Struktur Pekerjaan Struktur


Atas Atas

Pekerjaan Pekerjaan
Arsitektural Arsitektural

MEP MEP

Gambar III.1 WBS Umum (General)

24
WBS Pekerjaan Beton (Gedung A dan B)
1. WBS Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Persiapan
dan General
Conditions

Pengukuran dan
Pembuatan Papan Pengadaan
Pembersihan Lahan Pemasangan Keamanan Proyek Pekerjaan K3
Nama Proyek Kebutuhan Kerja
Bowplank

Pekerjaan
Pekerjaan Pembuatan Papan Pekerjaan Pemasangan Pagar Asuransi CAR dan
Pembuatan Direksi
Pembersihan Lahan Nama Proyek Pengukuran Sementara Jamsostek
Keet

Pekerjaan
Pekerjaan Bedeng Pembuatan Pos
Pemasangan Peralatan K3
Kerja Satpam
Bowplank

Pekerjaan
Pembuatan Toiler

Pekerjaan
Pembuatan Los
Kerja dan Gudang

Pengadaan Genser

Pengadaan Towe
Crane

Pengadaan
Passenger Hoist

Penyediaan Air
Kerja

Penyediaan Listrik
Kerja

Mobilisasi
Demobilisasi

Pengadaan
Material

Gambar III.2 WBS Pekerjaan Persiapan

25
2. WBS Civil Works

Civil Works

Pemasangan Pemadatan Pondasi


Dewatering Galian Tanah Timbunan Tanah
Bracing Tanah Bangunan

Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan


Pekerjaan Galian Mobilisasi Spun
Dewatering Pemasangan Penimbunan Pemadatan
Tanah Pile Cap Pile
Tanah Bracing Tanah Tanah Tanah

Pekerjaan Pekerjaan
Pekerjaan Galian
Pembuangan Pemasangan
Tanah Tiebeam
Sisa Tanah Spun Pile

Gambar III.3 WBS Civil Works

26
3. WBS Pekerjaan Struktur Bawah

Pekerjaan Struktur Bawah

Pekerjaan
Pembuatan Kolom Pembuatan Pelat
Pembuatan Pile Cap Pemasangan Kolom Pembuatan Tie Beam
Pedestal Lantai Basement
Beton Basement

Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan


Pekerjaan
Pemasangan Bekisting Pemasangan Bekisting Pemasangan Bekisting Pemasangan Kolom
Pemasangan Tie Beam
Pile Cap Kolom Pedestal Pelat Lantai Basement Beton Basement

Pekerjaan
Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan
Pemasangan Tulangan Pekerjaan
Pemasangan Tulangan Pemasangan Tulangan Pemasangan Tulangan
Kolom Beton Pemasangan Tie Beam
Pile Cap Kolom Pedestal Pelat Lantai Basement
Basement

Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran
Kolom Beton
Pile Cap Kolom Pedestal Pelat Lantai Basement Tie Beam
Basement

Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan


Pekerjaan Pekerjaan
Pembongkaran Pembongkaran Pembongkaran
Pembongkaran Pembongkaran
Bekisting Kolom Bekisting Pelat Lantai Bekisting Kolom Beton
Bekisting Pile Cap Bekisting Tie Beam
Pedestal Basement Basement

Gambar III.4 WBS Pekerjaan Struktur Bawah

27
4. WBS Pekerjaan Struktur Atas

Pekerjaan Struktur
Atas

Pekerjaan
Pembuatan Kolom Pembuatan Balok Pembuatan Pelat Pembuatan Tangga Pekerjaan
Pemasangan Tangga
Beton Beton Lantai Beton Pemasangan Atap
Baja

Pekerjaan Pembuatan
Pekerjaan Pembuatan Pekerjaan Pembuatan Pekerjaan Pembuatan Pekerjaan Pembuatan
Bekisting dan Bondex
Bekisting Kolom Bekisting Balok Bekisting Tangga Bekisting Pelat Atap
Pelat Lantai

Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan


Pemasangan Tulangan Pemasangan Tulangan Pemasangan Tulangan Pemasangan Tulangan Pemasangan Tulangan
Kolom Balok pelat Lantai Tangga Pelat Atap

Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran
Kolom Balok Pelat Lantai Tangga Pelat Atap

Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan


Pembongkaran Pembongkaran Pembongkaran Pembongkaran Pemongkaran
Bekisting Kolom Bekisting Balok Bekisting Pelat Lantai Bekisting Tangga Bekisting Pelat Atap

Pekerjaan Fabrikasi
Rangka Baja

Pekerjaan
Pemasangan Rangka
Baja Ringan

Gambar III.5 WBS Pekerjaan Struktur Atas

28
5. WBS Pekerjaan Arsitektural

Pekerjaan
Arsitektural

Pekerjaan Pintu Pekerjaan


Pekerjaan Dinding Pekerjaan Khusus
dan Jendela Finishing

Pekerjaan Pekerjaan Partisi


Pekerjaan Pintu Pekerjaan Louvre
Pengadukan dan Plafond
Aluminium Aluminium
Semen Gypsum

Pekerjaan
Pekerjaan Dinding Pekerjaan Panel Pekerjaan Railing
Finishing
Bata GRC Besi
Perangkat Keras

Pekerjaan Pekerjaan Kaca


Pekerjaan Pelat Pekerjaan Sanitair
Pasangan Dinding dan
Tembaga Sundries
Kamar Mandi Pemasangannya

Pekerjaan Beton Pekerjaan


Pekerjaan Lantai
Fasade Grassblock

Pekerjaan Metal Pekerjaan Pekerjaan Adukan


Sheet Pengecatan Lantai Beton

Pekerjaan
Pekerjaan Grill
Pengecatan
Besi
Politur

Pekerjaan Sealant Pekerjaan Saluran


Sambungan Drainase

Pekerjaan Atap

Pekerjaan Taman

Pekerjaan
Eksterior dan
Interior

Gambar III.6 WBS Pekerjaan Arsitektural

29
6. WBS Pekerjaan MEP

Pekerjaan MEP

Instalasi Pemadam Pekerjaan Instalasi Pekerjaan Instalasi Pekerjaan Instalasi


Sanitasi Elektrikal
Kebakaran AC Fire Alarm Telepon

Pekerjaan Pasangan Pekerjaan Instalasi


Pekerjaan Instalasi
Septic Tank dan Pemipaan Hydrant &
Stop Kontak
Rembesan Fire Extinguisher

Pekerjaan Pasangan Pekerjaan Instalasi Pekerjaan Instalasi


Instalasi Air Bersih Penerangan Pemipaan Sprinkler

Pekerjaan Instalasi
Pekerjaan Instalasi Pekerjaan Instalasi
Air Kotor ke Sumur
Saklar Sprinkler
Resapan

Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Instalasi
Instalasi Air Kotor ke
Penangkal Petir
Septic Tank

Pekerjaan Pasangan
Kloset

Pekerjaan Wastafel

Pekerjaan Kran Air

Pekerjaan Pasangan
Urinoir

Gambar III.7 WBS Pekerjaan MEP

30
WBS Pekerjaan Baja (Gedung C)
7. WBS Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan
Persiapan dan
General Conditions

Pembuatan Pengukuran dan Pengadaan


Pembersihan Keamanan
Papan Nama Pemasangan Kebutuhan
Lahan Proyek
Proyek Bowplank Kerja

Pekerjaan Pembuatan Pemasangan


Pekerjaan Pengadaan
Pembersihan Papan Nama Pagar
Pengukuran Genset
Lahan Proyek Sementara

Pekerjaan
Penyediaan Air
Pemasangan
Kerja
Bowplank

Penyediaan
Listrik Kerja

Mobilisasi
Demobilisasi

Pengadaan
Material

Gambar III.8 WBS Pekerjaan Persiapan

31
8. WBS Civil Works

Civil Works

Pemasangan Pemadatan Pondasi


Dewatering Galian Tanah Timbunan Tanah
Bracing Tanah Bangunan

Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan


Pekerjaan Galian Mobilisasi Spun
Dewatering Pemasangan Penimbunan Pemadatan
Tanah Pile Cap Pile
Tanah Bracing Tanah Tanah Tanah

Pekerjaan Pekerjaan
Pekerjaan Galian
Pembuangan Pemasangan
Tanah Tie beam
Sisa Tanah Spun Pile

Gambar III.9 WBS Civil Works

32
9. WBS Pekerjaan Struktur Bawah

Pekerjaan Struktur Bawah

Pekerjaan
Pembuatan Kolom Pembuatan Pelat
Pembuatan Pile Cap Pembuatan Tie Beam Pemasangan Kolom
Pedestal Lantai Basement
Baja Basement

Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan


Pekerjaan
Pemasangan Bekisting Pemasangan Bekisting Pemasangan Bekisting Pemasangan Kolom
Pemasangan Tie Beam
Pile Cap Kolom Pedestal Pelat Lantai Basement Baja Basement

Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan


Pekerjaan Pekerjaan Sambungan
Pemasangan Tulangan Pemasangan Tulangan Pemasangan Tulangan
Pemasangan Tie Beam Kolom
Pile Cap Kolom Pedestal Pelat Lantai Basement

Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran


Pile Cap Tie Beam Kolom Pedestal Pelat Lantai Basement

Pekerjaan Pekerjaan
Pekerjaan Pekerjaan
Pembongkaran Pembongkaran
Pembongkaran Pembongkaran
Bekisting Kolom Bekisting Pelat Lantai
Bekisting Pile Cap Bekisting Tie Beam
Pedestal Basement

Gambar III.10 WBS Pekerjaan Struktur Bawah

33
10. WBS Pekerjaan Struktur Atas

Pekerjaan Struktur Atas

Pemasangan Kolom Pembuatan Pelat Pekerjaan Pemasangan


Pemasangan Balok Baja
Baja Lantai Atap

Pekerjaan Pekerjaan Pembuatan


Pekerjaan Pemasangan Pekerjaan Pembuatan
Pemasangan Kolom Bekisting dan Bondex
Balok Baja Bekisting Pelat Atap
Baja Pelat Lantai

Pekerjaan Sambungan Pekerjaan Sambungan Pekerjaan Pemasangan Pekerjaan Pemasangan


Kolom Baja Balok Tulangan pelat Lantai Tulangan Pelat Atap

Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan Pengecoran


Pelat Lantai Pelat Atap

Pekerjaan Pekerjaan
Pembongkaran Pemongkaran Bekisting
Bekisting Pelat Lantai Pelat Atap

Gambar III.11 WBS Pekerjaan Struktur Atas

34
11. WBS Pekerjaan Arsitektural

Pekerjaan
Arsitektural

Pekerjaan Pintu Pekerjaan


Pekerjaan Dinding Pekerjaan Khusus
dan Jendela Finishing

Pekerjaan Pekerjaan Partisi


Pekerjaan Pintu Pekerjaan Louvre
Pengadukan dan Plafond
Aluminium Aluminium
Semen Gypsum

Pekerjaan
Pekerjaan Dinding Pekerjaan Panel Pekerjaan Railing
Finishing
Bata GRC Besi
Perangkat Keras

Pekerjaan Pekerjaan Kaca


Pekerjaan Pelat Pekerjaan Sanitair
Pasangan Dinding dan
Tembaga Sundries
Kamar Mandi Pemasangannya

Pekerjaan Beton Pekerjaan


Pekerjaan Lantai
Fasade Grassblock

Pekerjaan Metal Pekerjaan Pekerjaan Adukan


Sheet Pengecatan Lantai Beton

Pekerjaan
Pekerjaan Grill
Pengecatan
Besi
Politur

Pekerjaan Sealant Pekerjaan Saluran


Sambungan Drainase

Pekerjaan Atap

Pekerjaan Taman

Pekerjaan
Eksterior dan
Interior

Gambar III.12 WBS Pekerjaan Arsitektural

35
12. WBS Pekerjaan MEP

Pekerjaan MEP

Instalasi Pemadam Pekerjaan Instalasi Pekerjaan Instalasi Pekerjaan Instalasi


Elektrikal
Kebakaran AC Fire Alarm Telepon

Pekerjaan Instalasi
Pekerjaan Instalasi
Pemipaan Hydrant
Stop Kontak
& Fire Extinguisher

Pekerjaan Instalasi
Pekerjaan Instalasi
Pemipaan
Penerangan
Sprinkler

Pekerjaan Instalasi Pekerjaan Instalasi


Saklar Sprinkler

Pekerjaan Instalasi
Penangkal Petir

Gambar III.13 WBS Pekerjaan ME

36
WBS (Work Breakdown Structure) seperti yang sudah dituliskan pada BAB II Dasar Teori, dapat dibuat dalam bentuk tree
diagram dan dalam bentuk tabel. Penulis juga membuat WBS dalam bentuk tabel agar lebih mudah dibaca.

Tabel III.1 WBS Proyek Labtek 1B ITB Jatinangor


WBS Level 0 WBS Level 1 WBS Level 2 WBS Level 3 WBS Level 4

C C C C C
O Project O O Scope of O O
Project Name Type Of Work Word Package
D Name D D Work D D
E E E E E

Pekerjaan
Labtek 1B Pekerjaan
Persiapan dan
ITB 1 Beton (Gedung 1.1 1.1.1 Pembersihan Lahan 1.1.1.1 Pekerjaan Pembersihan Lahan
General
Jatinangor A dan B)
Conditions
Pembuatan Papan Nama
1.1.2 1.1.2.1 Pembuatan Papan Nama Proyek
Proyek
Pengukuran dan
1.1.3 1.1.3.1 Pekerjaan Pengukuran
Pemasangan Bowplank
Pekerjaan Pemasangan
1.1.3.2
Bouwplank

37
Pengadaan Kebutuhan Pekerjaan Pembuatan Direksi
1.1.4 1.1.4.1
Kerja Keet
1.1.4.2 Pekerjaan Bedeng kerja
1.1.4.3 Pekerjaan Pembuatan Toilet
Pekerjaan Pembuatan Los Kerja
1.1.4.4
dan Gudang
Pengadaan genset (operator dan
1.1.4.5
BBM)
1.1.4.6 Pengadaan Tower Crane
1.1.4.7 Pengadaan Passenger Hoist
1.1.4.8 Penyediaan Air Kerja
1.1.4.9 Penyediaan Listrik Kerja
1.1.4.10 Mobilisasi Demobilisasi
1.1.4.11 Pengadaan Material
1.1.5 Keamanan Proyek 1.1.5.1 Pemasangan Pagar Sementara
1.1.5.2 Pembuatan Pos Satpam
1.1.6 Pekerjaan K3 1.1.6.1 Asuransi CAR dan Jamsostek
1.1.6.2 Peralatan K3
1.1.6.3 Kebersihan Selama Proyek
1.2 Civil Works 1.2.1 Dewatering 1.2.1.1 Pekerjaan Dewatering Tanah

38
1.2.2 Galian Tanah 1.2.2.1 Pekerjaan Galian Tanah Pile Cap
Pekerjaan Galian Tanah
1.2.2.2
Tiebeam
Pekerjaan Pemasangan Bracing
1.2.3 Pemasangan Bracing 1.2.3.1
Tanah
1.2.4 Timbunan Tanah 1.2.4.1 Pekerjaan Penimbunan Tanah
Pekerjaan Pembuangan Sisa
1.2.4.2
Tanah
1.2.5 Pemadatan Tanah 1.2.5.1 Pekerjaan Pemadatan Tanah
1.2.6 Pondasi Bangunan 1.2.6.1 Mobilisasi Spun Pile
Pekerjaan Pemancangan Spun
1.2.6.2
Pile
Pekerjaan
Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.3 Struktur 1.3.1 Pembuatan Pile Cap 1.3.1.1
Pile Cap
Bawah

Pekerjaan Pemasangan Tulangan


1.3.1.2
Pile Cap

1.3.1.3 Pekerjaan Pengecoran Pile Cap


Pekerjaan Pembongkaran
1.3.1.4
Bekisting Pile Cap

39
Pembuatan Kolom Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.3.2 1.3.2.1
Pedestal Kolom Pedestal
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.3.2.2
Kolom Pedestal
Pekerjaan Pengecoran Kolom
1.3.2.3
Pedestal
Pekerjaan Pembongkaran
1.3.2.4
Bekisting Kolom Pedestal
Pembuatan Pelat Lantai Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.3.3 1.3.3.1
Basement Pelat Lantai
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.3.3.2
Pelat Lantai

Pekerjaan Pengecoran Pelat


1.3.3.3
Lantai

Pekerjaan Pembongkaran
1.3.3.4
Bekisting Pelat Lantai
Pekerjaan Pemasangan Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.3.4 1.3.4.1
Kolom Beton Basement Kolom Basement
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.3.4.2
Kolom Basement

40
Pekerjaan Pengecoran Kolom
1.3.4.3
Basement
Pekerjaan Pembongkaran
1.3.4.4
Bekisting Kolom Basement
Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.3.5 Pembuatan Tie Beam 1.3.5.1
Tie Beam
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.3.5.2
Tie Beam
1.3.5.3 Pekerjaan Pengecoran Tie Beam
Pekerjaan Pembongkaran
1.3.5.4
Bekisting Tie Beam
Pekerjaan Pembuatan Kolom Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.4 1.4.1 1.4.1.1
Struktur Atas Beton Kolom
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.4.1.2
Kolom
1.4.1.3 Pekerjaan Pengecoran Kolom
Pekerjaan Pembongkaran
1.4.1.4
Bekisting Kolom
Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.4.2 Pembuatan Balok Beton 1.4.2.1
Balok

41
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.4.2.2
Balok
1.4.2.3 Pekerjaan Pengecoran Balok
Pekerjaan Pembongkaran
1.4.2.4
Bekisting Balok
Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.4.3 Pembuatan Pelat Lantai 1.4.3.1
dan Bondex Pelat Lantai
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.4.3.2
Pelat Lantai
Pekerjaan Pengecoran Pelat
1.4.3.3
Lantai
Pekerjaan Pembongkaran
1.4.3.4
Bekisting Pelat Lantai
Pembuatan Tangga Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.4.4 1.4.4.1
Beton Tangga
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.4.4.2
Tangga
1.4.4.3 Pekerjaan Pengecoran Tangga
Pekerjaaan Pembongkaran
1.4.4.4
Bekisting Tangga

42
Pekerjaan Pemasangan
1.4.5
Tangga Baja
Pekerjaan Pemasangan Pekerjaan Pembuatan Bekisting
1.4.6 1.4.6.1
Atap Pelat Atap
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
1.4.6.2
Pelat Atap
1.4.6.3 Pekerjaan Pengecoran Pelat Atap
Pekerjaaan Pembongkaran
1.4.6.4
Bekisting Pelat Atap
Pekerjaan Fabrikasi Rangka Baja
1.4.6.5
Ringan
Pekerjaan Pemasangan Rangka
1.4.6.6
Baja Ringan
Pekerjaan
1.5 1.5.1 Pekerjaan Dinding 1.5.1.1 Pekerjaan Pengadukan Semen
Arsitektural
1.5.1.2 Pekerjaan Dinding Bata
Pekerjaan Pasangan Dinding
1.5.1.3
Kamar Mandi
1.5.1.4 Pekerjaan Beton Fasade
1.5.1.5 Pekerjaan Metal Sheet

43
Pekerjaan Pintu dan
1.5.2 1.5.2.1 Pekerjaan Pintu Alumunium
Jendela
Pekerjaan Finishing Perangkat
1.5.2.2
Keras
Pekerjaan Kaca dan
1.5.2.3
Pemasangannya
Pekerjaan Partisi dan Plafond
1.5.3 Pekerjaan Finishing 1.5.3.1
Gypsum
Pekerjaan Panel Calcium Silicate
1.5.3.2
(GRC)
1.5.3.3 Pekerjaan Pelat Tembaga
1.5.3.4 Pekerjaan Lantai
1.5.3.5 Pekerjaan Pengecatan
1.5.3.6 Pekerjaan Pengecatan Politur
1.5.3.7 Pekerjaan Sealant Sambungan
1.5.4 Pekerjaan Khusus 1.5.4.1 Pekerjaan Louvre Alumunium
1.5.4.2 Pekerjaan Railing Besi
1.5.4.3 Pekerjaan Sanitair Sundries
1.5.4.4 Pekerjaan Grassblock
1.5.4.5 Pekerjaan Adukan Lantai Beton

44
1.5.4.6 Pekerjaan Grill Besi
1.5.4.7 Pekerjaan Saluran Drainase
1.5.4.8 Pekerjaan Atap
1.5.4.9 Pekerjaan Taman
1.5.4.10 Pekerjaan Eksterior dan Interior
Pekerjaan Pasangan Septic Tank
1.6 MEP 1.6.1 Sanitasi 1.6.1.1
dan Rembesan
Pekerjaan Pasangan Instalasi Air
1.6.1.2
Bersih
Pekerjaan Pasangan Instalasi Air
1.6.1.3
Kotor ke Sumur Resapan
Pekerjaan Pasangan Instalasi Air
1.6.1.4
Kotor ke Septic Tank
1.6.1.5 Pekerjaan Pasangan Kloset
1.6.1.6 Pekerjaan Pasangan Wastafel
1.6.1.7 Pekerjaan Pasangan Kran Air
1.6.1.8 Pekerjaan Pasangan Urinoir
1.6.2 Elektrikal 1.6.2.1 Pekerjaan Instalasi Stop Kontak
1.6.2.2 Pekerjaan Instalasi Penerangan
1.6.2.3 Pekerjaan Instalasi Saklar

45
Pekerjaan Instalasi Penangkal
1.6.2.4
Petir
Instalasi Pemadam Pekerjaan Instalasi Pemipaan
1.6.3 1.6.3.1
Kebakaran Hydrant & Fire Extinguisher
Pekerjaan Instalasi Pemipaan
1.6.3.2
Sprinkler
1.6.3.3 Pekerjaan Instalasi Sprinkler
1.6.4 Pekerjaan Instalasi AC
Pekerjaan Instalasi Fire
1.6.5
Alarm
Pekerjaan Instalasi
1.6.6
Telepon
Pekerjaan
Pekerjaan Baja Persiapan dan
2 2.1 2.1.1 Pembersihan Lahan 2.1.1.1 Pekerjaan Pembersihan Lahan
(Gedung C) General
Conditions
Pembuatan Papan Nama
2.1.2 2.1.2.1 Pembuatan Papan Nama Proyek
Proyek
Pengukuran dan
2.1.3 2.1.3.1 Pekerjaan Pengukuran
Pemasangan Bowplank

46
Pekerjaan Pemasangan
2.1.3.2
Bouwplank
Pengadaan Kebutuhan Pengadaan genset (operator dan
2.1.4 2.1.4.1
Kerja BBM)
2.1.4.2 Penyediaan Air Kerja
2.1.4.3 Penyediaan Listrik Kerja
2.1.4.4 Mobilisasi Demobilisasi
2.1.4.5 Pengadaan Material
2.1.5 Keamanan Proyek 2.1.5.1 Pemasangan Pagar Sementara
2.2 Civil Works 2.2.1 Dewatering 2.2.1.1 Pekerjaan Dewatering Tanah
2.2.2. Galian Tanah 2.2.2.1 Pekerjaan Galian Tanah Pile Cap
2.2.2.2 Pekerjaan Galian Tie Beam
Pekerjaan Pemasangan Bracing
2.2.3 Pemasangan Bracing 2.2.3.1
Tanah
2.2.4 Timbunan Tanah 2.2.4.1 Pekerjaan Penimbunan Tanah
Pekerjaan Pembuangan Sisa
2.2.4.2
Tanah
2.2.5 Pemadatan Tanah 2.2.5.1 Pekerjaan Pemadatan Tanah
2.2.6 Pondasi Bangunan 2.2.6.1 Mobilisasi Spun Pile

47
Pekerjaan Pemancangan Spun
2.2.6.2
Pile
Pekerjaan
Pekerjaan Pembuatan Bekisting
2.3 Struktur 2.3.1 Pembuatan Pile Cap 2.3.1.1
Pile Cap
Bawah
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
2.3.1.2
Pile Cap
2.3.1.3 Pekerjaan Pengecoran Pile Cap
Pekerjaan Pembongkaran
2.3.1.4
Bekisting Pile Cap
Pekerjaan Pembuatan Bekisting
2.3.2 Pembuatan Tie Beam 2.3.2.1
Tie Beam
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
2.3.2.2
Tie Beam
2.3.2.3 Pekerjaan Pengecoran Tie Beam
Pekerjaan Pembongkaran
2.3.2.4
Bekisting Tie Beam
Pembuatan Kolom Pekerjaan Pembuatan Bekisting
2.3.3 2.3.3.1
Pedestal Kolom Pedestal

48
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
2.3.3.2
Kolom Pedestal
Pekerjaan Pengecoran Kolom
2.3.3.3
Pedestal
Pekerjaan Pembongkaran
2.3.3.4
Bekisting Kolom Pedestal
Pembuatan Pelat Lantai Pekerjaan Pembuatan Bekisting
2.3.4 2.3.4.1
Basement Pelat Lantai
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
2.3.4.2
Pelat Lantai
Pekerjaan Pengecoran Pelat
2.3.4.3
Lantai
Pekerjaan Pembongkaran
2.3.4.4
Bekisting Pelat Lantai
Pekerjaan Pemasangan Pekerjaan Pemasangan Kolom
2.3.5 2.3.5.1
Kolom Baja Basement Baja
2.3.5.2 Pekerjaan Sambungan Kolom
Pekerjaan Pekerjaan Pemasangan Pekerjaan Pemasangan Kolom
2.4 2.4.1 2.4.1.1
Struktur Atas Kolom Baja Baja
2.4.1.2 Pekerjaan Sambungan Kolom

49
Pekerjaan Pemasangan Pekerjaan Pemasangan Balok
2.4.2 2.4.2.1
Balok Baja Baja
2.4.2.2 Pekerjaan Sambungan Balok
Pekerjaan Pembuatan Bekisting
2.4.3 Pembuatan Pelat Lantai 2.4.3.1
dan Bondex Pelat Lantai
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
2.4.3.2
Pelat Lantai
Pekerjaan Pengecoran Pelat
2.4.3.3
Lantai
Pekerjaan Pembongkaran
2.4.3.4
Bekisting Pelat Lantai
Pekerjaan Pemasangan Pekerjaan Pembuatan Bekisting
2.4.4 2.4.4.1
Atap Pelat Atap
Pekerjaan Pemasangan Tulangan
2.4.4.2
Pelat Atap
2.4.4.3 Pekerjaan Pengecoran Pelat Atap
Pekerjaaan Pembongkaran
2.4.4.4
Bekisting Pelat Atap
Pekerjaan
2.5 2.5.1 Pekerjaan Dinding 2.5.1.1 Pekerjaan Pengadukan Semen
Arsitektural

50
2.5.1.2 Pekerjaan Dinding Bata
Pekerjaan Pasangan Dinding
2.5.1.3
Kamar Mandi
2.5.1.4 Pekerjaan Beton Fasade
2.5.1.5 Pekerjaan Metal Sheet
Pekerjaan Pintu dan
2.5.1 2.5.1.1 Pekerjaan Pintu Alumunium
Jendela
Pekerjaan Finishing Perangkat
2.5.1.2
Keras
Pekerjaan Kaca dan
2.5.1.3
Pemasangannya
Pekerjaan Partisi dan Plafond
2.5.3 Pekerjaan Finishing 2.5.3.1
Gypsum
Pekerjaan Panel Calcium Silicate
2.5.3.2
(GRC)
2.5.3.3 Pekerjaan Pelat Tembaga
2.5.3.4 Pekerjaan Lantai
2.5.3.5 Pekerjaan Pengecatan
2.5.3.6 Pekerjaan Pengecatan Politur
2.5.3.7 Pekerjaan Sealant Sambungan

51
2.5.4 Pekerjaan Khusus 2.5.4.1 Pekerjaan Louvre Alumunium
2.5.4.2 Pekerjaan Railing Besi
2.5.4.3 Pekerjaan Sanitair Sundries
2.5.4.4 Pekerjaan Grassblock
2.5.4.5 Pekerjaan Adukan Lantai Beton
2.5.4.6 Pekerjaan Grill Besi
2.5.4.7 Pekerjaan Saluran Drainase
2.5.4.8 Pekerjaan Taman
5.4.10 Pekerjaan Eksterior dan Interior
2.6 MEP 2.6.1 Elektrikal 2.6.1.1 Pekerjaan Instalasi Stop Kontak
2.6.1.2 Pekerjaan Instalasi Penerangan
2.6.1.3 Pekerjaan Instalasi Saklar
Pekerjaan Instalasi Penangkal
2.6.1.4
Petir
Instalasi Pemadam Pekerjaan Instalasi Pemipaan
2.6.2 2.6.2.1
Kebakaran Hydrant & Fire Extinguisher
Pekerjaan Instalasi Pemipaan
2.6.2.2
Sprinkler
2.6.2.3 Pekerjaan Instalasi Sprinkler
2.6.3 Pekerjaan Instalasi AC

52
Pekerjaan Instalasi Fire
2.6.4
Alarm
Pekerjaan Instalasi
2.6.5
Telepon

III.2 Perhitungan Volume Pekerjaan


III.2.1 Perhitungan Volume Pekerjaan Persiapan
Pada perhitungan volume pekerjaan persiapan, Gedung Beton (Gedung A dan B) dan Gedung Baja (Gedung C) akan
digabungkan.
1. Kuantifikasi Pekerjaan Pembersihan Lahan Gedung Beton dan Baja
Berikut adalah denah konstruksi Gedung Beton,

Gambar 3. 1 Gedung Beton L atas

53
Gambar 3. 2 Gedung Beton L bawah

Pembersihan lahan akan dilakukan pada seluruh area dari denah


tersebut. Perhitungan area dilakukan per bagian gedung dan juga
per baris ruangan.
Tabel 3. I Perhitungan Area Pembersihan Lahan Gedung Beton

Bagian atas L

Luas Area Baris 1 148320000 mm2

Luas Area Baris 2 115200000 mm2

Luas Area Baris 3 100800000 mm2


Luas Area Baris 4 14400000 mm3
Luas Area Baris 5 115200000 mm4

Luas Area Baris 6 115200000 mm5

Luas Area Baris 7 115200000 mm6


Bagian bawah L
Luas Area Baris 1 354240000 mm2
Luas Area Baris 2 311040000 mm2
Total Luas 1389600000 mm2
Total Luas 1389.6 m2

Dari hasil perhitungan, diperoleh luas area sebesar 1389.6 m2.


Berikut adalah denah konstruksi gedung baja,

54
Gambar 3. 3 Denah Gedung Beton
Perhitungan dilakukan dengan cara yang sama dan diperoleh luas
area sebesar 720.76 m2.
Tabel 3. II Perhitungan Area Pembersihan lahan Gedung Baja

Luas Area Baris 1 95760000 mm2

Luas Area Baris 2 225000000 mm2

Luas Area Baris 3 200000000 mm2


Luas Area Baris 4 200000000 mm2
Total Luas 720760000 mm2

Total Luas 720.76 m2

2. Kuantifikasi Pekerjaan Pembuatan Nama Proyek


Pada proyek ini, dibutuhkan satu buah papan nama proyek.
3. Kuantifikasi Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Gedung Beton dan Baja
Bouwplank akan dipasang sekeliling bangunan beton (L)
dan baja serta memisahkan kedua bangunan tersebut. Berikut
adalah perhitungan keliling bangunan beton (151.4 m),

55
Tabel 3. III Pengukuran dan Pemasangan Bowplank Gedung Beton
Keliling L atas 78400 mm
Keliling L bawah 73000 mm
Total Keliling 151400 mm
Total Keliling 151.4 m

Gunakan cara yang sama untuk gedung baja dan diperoleh 114.9
m.
4. Kuantifikasi Pekerjaan Pembuatan Direksi Keet
Sesuai ketentuan, dikarenakan proyek yang dibangun cukup besar,
maka luas direksi keet adalah
5 𝑚𝑚 𝑥𝑥 10 𝑚𝑚 = 50 𝑚𝑚2
5. Kuantifikasi Pekerjaan Pembuatan Bedeng Kerja
Sesuai ketentuan, bedeng kerja memiliki ukuran
9 𝑚𝑚 𝑥𝑥 10 𝑚𝑚 = 90 𝑚𝑚2
6. Kunatifikasi Pekerjaan Pembuatan Toilet
Sesuai ketentuan, jumlah toilet yang dibangun sebanyak 1.
7. Kunatifikasi Pekerjaan Pembuatan Los Kerja dan Gudang
Sesuai ketentuan, los kerja dan Gudang dibuat seluas
4 𝑚𝑚 𝑥𝑥 10 𝑚𝑚 = 40 𝑚𝑚2
8. Kunatifikasi Pekerjaan Pengadaan genset Gedung Beton dan Baja
Genset direncanakan digunakan sebanyak 8 unit bulan
untuk pekerjaan gedung beton dan baja.
9. Kuantifikasi Pekerjaan Pengadaan Tower Crane dan Passenger
Hoist
Tower crane 2.5 ton akan digunakan selama 5 bulan,
sedangkan passenger hoist akan digunakan sebulan lebih lama,
yaitu 6 bulan.
10. Kuantifikasi Pekerjaan Penyediaan Air dan Listrik Kerja Gedung
Beton dan Baja
Penyediaan air dan listrik kerja untuk pekerjaan gedung
beton dan baja adalah selama 18 bulan atau selama proyek
tersebut ada.

56
11. Kuantifikasi Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Gedung
Beton dan Baja
Sesuai ketentuan, pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi
akan dilakukan selama 6 bulan.
12. Kuantifikasi Pekerjaan Pengadaan Material Gedung Beton dan
Baja
Material akan diadakan sebanyak 1 lump sum.
13. Kuantifikasi Pekerjaan Pemasangan Pagar Sementara
agar sementara dipasang dengan bentuk persegi panjang yang
akan mengelilingi seluruh pekerjaan gedung beton dan baja.
Terdapat offset sebesar 5 meter ke kiri dan kanan pekerjaan
gedung untuk mengakomodasi ruang gerak tambahan. Pagar
sementara dipasang sepanjang 257.8 m.
14. Kuantifikasi Pekerjaan Pembuatan Pos Satpam
Sesuai ketentuan, pos satpam dibuat seluas
5 𝑚𝑚 𝑥𝑥 6 𝑚𝑚 = 30 𝑚𝑚2
15. Kuantifikasi Pekerjaan Asuransi CAR dan Jamsostek
Pengadaan asuransi CAR dan Jamsostek dilakukan 1 lump sum.
16. Kuantifikasi Pekerjaan Persiapan Peralatan K3
Pengadaan peralatan K3 dilakukan 1 lump sum.
17. Kuantifikasi Pekerjaan Kebersihan Selama Proyek
Kebersihan selama proyek dilakukan 1 lump sum.
Berikut adalah rekapitulasi kuantifikasi pekerjaan persiapan
gedung beton,
Tabel 3. IV Rekapitulasi Kuantifikasi Pekerjaan Persiapan Gedung Beton
No. Pekerjaan Satuan Volume
1 Pekerjaan Pembersihan Lahan m2 1389.6
2 Pembuatan Papan Nama Proyek buah 1
3 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank m 151.4
4 Pekerjaan Pembuatan Direksi Keet m2 50
5 Pekerjaan Bedeng kerja m2 90
6 Pekerjaan Pembuatan Toilet buah 1
7 Pekerjaan Pembuatan Los Kerja dan Gudang m2 40
11 Penyediaan Air Kerja bulan 18
12 Penyediaan Listrik Kerja bulan 18
13 Mobilisasi Demobilisasi bulan 6
14 Pemasangan Pagar Sementara m 257.8
15 Pembuatan Pos Satpam m2 30

57
Berikut adalah rekapitulasi kuantifikasi pekerjaan persiapan
gedung baja,
Tabel 3. V Rekapitulasi Kuantifikasi Pekerjaan Persiapan Gedung baja
No. Pekerjaan Satuan Volume
1 Pekerjaan Pembersihan Lahan m2 720.76
2 Pembuatan Papan Nama Proyek buah 1
3 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank m 114.9
4 Mobilisasi Demobilisasi bulan 18

Sebagai catatan, sebagian besar pekerjaan persiapan


dimasukkan sekali ke gedung beton, sehingga tidak perlu dihitung
ulang kembali di gedung baja.
III.2.2 Perhitungan Volume Pekerjaan Tanah dan Pondasi
Pada perhitungan volume pekerjaan tanah dan pondasi, volume
tanah dan jumlah pondasi pada Gedung Beton (Gedung A dan B) dan
Gedung Baja (Gedung C) akan digabungkan.
1. Volume Pekerjaan Tanah
Labtek Volume pekerjaan tanah pada Proyek Labtek 1B ITB
Jatinangor dicari dengan cara berikut.
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇ℎ = (𝐸𝐸𝐸𝐸. 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 − �𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅. −(𝑇𝑇. 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 + 𝐿𝐿. 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 + 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈)� × 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐿𝐿𝐿𝐿ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎

Elevasi Eksisting Rata-rata

Gambar III.14 Elevasi Eksisting Rata-rata


Elevasi Eksisting rata-rata dihitung dengan mengambil 7 titik
elevasi eksisting yang masih masuk dalam project site Labtek 1B.
Perhitungan Elevasi Eksisting rata-rata dapat dilihat pada tabel
berikut.

58
Tabel III.2 Perhitungan Elevasi Eksiting Rata-rata
El. Eksisting Rata
1 773,75
2 772,5
3 771,25
4 770
5 768,75
6 767,5
7 766,25
Average 770

Level Rencana
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 = +765.25 𝑚𝑚
Tebal Slab
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 = 150 𝑚𝑚𝑚𝑚 = 0,15 𝑚𝑚
Lantai Kerja
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 30 𝑚𝑚𝑚𝑚 = 0,03 𝑚𝑚
Pasir Urug
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 = 50 𝑚𝑚𝑚𝑚 = 0,05 𝑚𝑚
Luas Lahan
Luas lahan dicari dengan melihat hatch properties pada AutoCAD.
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐿𝐿𝐿𝐿ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 = 5687,77 𝑚𝑚2

Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan, maka


perhitungan volume pekerjaan tanah dapat dilakukan.
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇ℎ = (770 − � 765,25 − (0,15 + 0,03 + 0,05)� × 5687,77
𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽. 𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻 = 𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐, 𝟏𝟏𝟏𝟏 𝒎𝒎𝟑𝟑
2. Perhitungan Jumlah Tiang Pancang
Selanjutnya, jumlah tiang pancang yang dibutuhkan dihitung
dengan cara menghitung jumlah pondasi untuk masing-masing tipe
pondasi lalu dikalikan dengan jumlah tiang pancang untuk masing-
masing tipe pondasi. Perhitungan jumlah tiang pancang dibuat
dalam bentuk tabel sebagai berikut.

59
Tabel III.3 Perhitungan Jumlah Tiang Pancang
Tepi Jumlah Jumlah
Titik
Pondasi Pancang/Titik Pancang
P1 1 8 8
P2 2 4 8
P3 3 11 33
P4 4 11 44
P5 5 9 45
P6 6 6 36
P7 7 3 21
Total Tiang Pancang 195

3. Perhitungan Volume Lantai Kerja dan Urugan Pasir


Perhitungan volume lantai kerja dan urugan pasir dilakukan
dengan cara mengalikan jumlah pondasi untuk masing-masing tipe
pondasi kemudian dikalikan dengan luas pile cap (asumsi lantai
kerja dan urugan pasir seluas pile cap), kemudian ditotalkan.
Tabel III.4 Perhitungan Luas Lantai Kerja dan Urugan Pasir

Tepi Luas Luas Total


Titik
Pondasi (m2) (m2)

P1 8 1 8
P2 4 2,5 10
P3 11 4,48 49,28
P4 11 6,25 68,75
P5 9 7,84 70,56
P6 6 10 60
P7 3 14,4 43,2
Total Luas (m2) 309,79

Volume Lantai Kerja


𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶 × 𝑇𝑇. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 309,79 𝑚𝑚2 × 0,05 𝑚𝑚
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 15,49 𝑚𝑚3

60
Volume Urugan Pasir
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶 × 𝑇𝑇. 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 309,79 𝑚𝑚2 × 0,1 𝑚𝑚
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 30,98 𝑚𝑚3
III.2.3 Perhitungan Volume Pekerjaan Struktur
Pekerjaan struktur pada proyek Labtek 1B ITB Jatinangor terdiri
dari 2 gedung utama, yaitu Gedung Baja (Gedung C) dan Gedung
Beton (A dan B)

GEDUNG BAJA

Struktur Baja Gedung C


Strutkur baja menggunakan berbagai jenis profil baja sebagai
elemen strukturnya (kolom dan balok). Untuk memudahkan
menghitung total massa baja yang dibutuhkan, maka kita perlu
mengidentifikasi profil apa saja yang dibutuhkan pada Gedung C dan
mencari/menghitung nilai dari massa per satuan panjang dari profil
tersebut. Nilai dari massa per satuan panjang dari suatu profil dapat
dicari dengan merujuk pada tabel baja (dari produsen baja) atau
dengan menghitung luas penampang profil yang kemudian dikalikan
dengan massa jenis baja,
Tabel III.5 Data dan Perhitungan Massa jenis
Massa per satuan
A
No. Kode Profil panjang
(mm2)
(kg/m)
1 KA IWF 600x300x9x12 12384 97,2144
2 KB Box 1200x600x22x19 73928 580,3348
3 KC Box 1200x600x25x19 80900 635,065
4 B1 IWF 500x200x10x16 11414,01 89,6
5 B2 IWF 400x200x8x13 8407,643 66
6 B3 IWF 200x100X5,5x8 2713,376 21,3
7 BOX 1 Box 1400x600x16x12 58432 458,6912
8 BOX 2 Box 1400x600x19x12 66688 523,5008

Contoh perhitungan:

61
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐾𝐾𝐾𝐾 = 𝐴𝐴 × 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵
𝑚𝑚
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 12384 𝑚𝑚𝑚𝑚2
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐾𝐾𝐾𝐾 = × 7850
𝑚𝑚 106
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐾𝐾𝐾𝐾 = 97,2144 𝑘𝑘𝑘𝑘
𝑚𝑚
Setelah itu, kita perlu menghitung secara manual berapa
kebutuhan panjang dari masing-masing profil per lantai dengan
melihat gambar desain. Panjang masing-masing profil nantinya akan
dikalikan dengan nilai massa per satuan panjang agar mendapatkan
massa. Panjang masing-masing profil tiap lantai dan perhitungan
massa baja dapat dilihat pada tabel-tabel sebagai berikut.
Tabel III.6 Kebutuhan Panjang Tiap Profil Baja di Lantai Basement
Massa per
Panjang Massa
No. Kode Profil satuan panjang
(m) (kg)
(kg/m)
1 KA IWF 600x300x9x12 35,36 97,2144 3437,501
2 KB Box 1200x600x22x19 8,84 580,3348 5130,16
3 KC Box 1200x600x25x19 17,68 635,065 11227,95

Tabel III.7 Kebutuhan Panjang Tiap Profil Baja di Lantai Dasar


Massa per
Panjang satuan Massa
No. Kode Profil
(m) panjang (kg)
(kg/m)
1 KA IWF 600x300x9x12 17,68 97,2144 1718,751
2 KB Box 1200x600x22x19 8,84 580,3348 5130,16
3 KC Box 1200x600x25x19 17,68 635,065 11227,95
4 B1 IWF 500x200x10x16 99,1 89,6 8879,36
Tabel III.8 Kebutuhan Panjang Tiap Profil Baja di Lantai Dasar
Massa per
Panjang satuan Massa
No. Kode Profil
(m) panjang (kg)
(kg/m)
1 B1 IWF 500x200x10x16 151,9 89,6 13610,24
2 B2 IWF 400x200x8x13 329 66 21714
3 B3 IWF 200x100X5,5x8 45,2 21,3 962,76
4 BOX 1 Box 1400x600x16x12 24,25 458,6912 11123,26
5 BOX 2 Box 1400x600x19x12 48,5 523,5008 25389,79

62
Contoh perhitungan:
𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 = 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 × 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
𝑘𝑘𝑘𝑘
𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝐵𝐵1 (𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵) = 97,2144 × 35,36 𝑚𝑚
𝑚𝑚
𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝐵𝐵1 (𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵) = 3437,501 𝑘𝑘𝑘𝑘

Setelah melakukan perhitungan total massa kebutuhan baja


profil dari tiap lantai, maka akan lebih baik bila direkap kebutuhan
total untuk satu Gedung C.
Tabel III.9 Total Kebutuhan Profil dalam satu Gedung C

Massa
No. Kode Profil
(kg)

1 KA IWF 600x300x9x12 5156,252


2 KB Box 1200x600x22x19 10260,32
3 KC Box 1200x600x25x19 22455,9
4 B1 IWF 500x200x10x16 22489,6
5 B2 IWF 400x200x8x13 21714
6 B3 IWF 200x100X5,5x8 962,76
7 BOX 1 Box 1400x600x16x12 11123,26
8 BOX 2 Box 1400x600x19x12 25389,79
TOTAL 119551,9
Beton Bertulang pada Kolom, Balok, dan Pelat
Kebutuhan material untuk pembuatan beton bertulang secara
keseluruhan, terdiri dari beton, baja tulangan, dan bekisting. Volume
tulangan didapatkan menggunakan software TRB, sedangkan volume
beton dan bekisting didapatkan menggunakan software TAS.
Tabel III.10 Kebutuhan Baja Tulangan pada Gedung Baja

63
GEDUNG BETON

Tangga Beton
Pada perhitungan kebutuhan material tangga beton, maka
macam-macam material yang dibutuhkan perlu diidentifikasi. Pada
tangga beton ini, material-material yang dibutuhkan adalah beton,
bekisting, dan baja tulangan.
Dalam mempermudah proses perhitungan volume beton dan
bekisting, sebaiknya melakukan perhitungan luas permukaan sisi
tangga, bagian bawah tangga, bagian bawah bordes, dan keliling
bordes. Berikut merupakan perhitungan luas-luas permukaan tersebut
dalam bentuk tabel.
Tabel III.11 Perhitungan Luas Permukaan Bagian-bagian Tangga Lt.
Basement-2
Luas Permukaan Tangga
Tinggi Anak Tangga 0,17 m
Lebar Anak Tangga 0,28 m
Jumlah Anak Tangga 12
Panjang Miring 3,930801 m
Tebal Pelat Tangga 0,18 m
Lebar Tangga 1,5 m
LANTAI DASAR - 2

Luas Permukaan Sisi Tangga 0,993144 m2


Luas Permukaan Bawah Tangga 5,896202 m2
Luas Permukaan Bordes
Tebal Bordes 0,18 m
Panjang Bordes 3,8 m
Lebar Bordes 1,8 m
Jarak Antar Tangga 0,8 m
Luas Permukaan Bawah Bordes 6,84 m2
Luas Permukaan Keliling Bordes 1,476 m2

Tabel III.12 Perhitungan Luas Permukaan Bagian-bagian Tangga Lt. 2-3


Luas Permukaan Tangga
LAN

2-3
TAI

64
Tinggi Anak Tangga 0,17 m
Lebar Anak Tangga 0,28 m
Jumlah Anak Tangga 11
Panjang Miring 3,603235 m
Tebal Pelat Tangga 0,18 m
Lebar Tangga 1,5 m
Luas Permukaan Sisi Tangga 0,910382 m2
Luas Permukaan Bawah Tangga 5,404852 m2
Luas Permukaan Bordes
Tebal Bordes 0,18 m
Panjang Bordes 3,8 m
Lebar Bordes 1,8 m
Jarak Antar Tangga 0,8 m
Luas Permukaan Bawah Bordes 6,84 m2
Luas Permukaan Keliling Bordes 1,476 m2

Contoh Perhitungan:
Perhitungan luas permukaan sisi tangga bagian basement
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑎𝑎. 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 × 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑎𝑎. 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
𝐿𝐿 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 = � × 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡�
2
+ (𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 × 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡)
0,17 × 0,28
𝐿𝐿 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 = � × 12� + (0,18 × 1,5)
2
𝐿𝐿. 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 = 0,993 𝑚𝑚2
Perhitungan luas permukaan bawah tangga bagian basement
𝐿𝐿. 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 = 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 × 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝐿𝐿. 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 = 1,5 × 3,93
𝐿𝐿. 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 = 5,896 𝑚𝑚2
Perhitungan luas permukaan bawah bordes bagian basement
𝐿𝐿. 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 = 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 × 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏
𝐿𝐿. 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 = 3,8 × 1,8
𝐿𝐿. 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 = 6,84 𝑚𝑚2
Perhitungan luas permukaan keliling bordes bagian basement
𝐿𝐿. 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 = (𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 + (2 × 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏) + 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡)
× 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏

65
𝐿𝐿. 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 = (3,8 + (2 × 1,8) + 0,8) × 0,18
𝐿𝐿. 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 = 1,476 𝑚𝑚2

Setelah menghitung luas permukaan bagian-bagian tangga,


maka dapat dilanjutkan dengan perhitungan volume beton dan
bekisting yang dibutuhkan pada tangga beton ini.
Tabel III.13 Perhitungan Volume Kebutuhan Beton Tangga Beton
Lantai Dasar -2
Kebutuhan Beton Tangga 0,357532 m3
Kebutuhan Beton Bordes 1,2312 m3
Lantai 2-3
Kebutuhan Beton Tangga 0,327738 m3
Kebutuhan Beton Bordes 1,2312 m3
Total
Kebutuhan Beton Total 3,14767 m3
Contoh perhitungan:
Kebutuhan Beton Tangga Lantai Basement-2:
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 = (𝐿𝐿. 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 × 𝐿𝐿. 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇) × 2 × 3(𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙)
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 = (0,993 × 1,5) × 2 × 3
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 = 8,938 𝑚𝑚3
Kebutuhan Beton Bordes Lantai Basement-2:
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = (𝐿𝐿. 𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 × 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵) × 3 (𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿)
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = (5,896 × 0,18) × 3
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 3,6936
Tabel III.14 Perhitungan Volume Kebutuhan Bekisting Tangga Beton
Lantai Dasar -2
Volume Bekisting Tangga 65,65494 m2
Volume Bekisting Bordes 24,948 m2
Lantai 2-3
Volume Bekisting Tangga 20,06123 m2
Volume Bekisting Bordes 8,316 m2
Total
Volume Bekisting Total 118,9802 m2

66
Kebutuhan Bekisting Tangga Lantai Basement-2:
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵. 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 = ��(𝐿𝐿. 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 × 2) + 𝐿𝐿. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇�

+ (𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 × 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 × 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡)� × 2 × 3

𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵. 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 = ��(0,993 × 2) + 5,896� + (12 × 0,28 × 1,5)� × 2 × 3

𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 = 65,655 𝑚𝑚2


Kebutuhan Bekisting Bordes Lantai Basement-2:
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 3 × (𝐿𝐿. 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 + 𝐿𝐿. 𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 3 × (1,476 + 6,84)
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 24,948 𝑚𝑚2

Perhitungan yang terakhir adalah perhitungan jumlah tulangan


pada tangga beton. Untuk dapat menghitung jumlah tulangan, maka
kita perlu mengetahui konfigurasi tulangan yang ada pada pelat tangga,
pelat bordes, dan anak tangga. Berikut konfigurasi tulangan yang
didapatkan dari gambar rancangan.
Tabel III.15 Konfigurasi Tulangan pada Tangga Beton
Konfigurasi Tulangan (Pelat Tangga)
Tulangan Longitudinal (Ver.) D16-100
Tulangan Longitudinal (Hor.) D16-150
Konfigurasi Tulangan (Pelat Bordes)
Tulangan Longitudinal (Ver.) D16-100
Tulangan Longitudinal (Hor.) D16-100
Konfigurasi Tulangan (Anak Tangga)
Tulangan Longitudinal (Hor.) D10-150
Sengkang D10-150

Tabel III.16 Perhitungan Tulangan pada Anak Tangga


Tulangan Anak Tangga
Panjang Satu Sengkang 0,798376 m
Lebar Tangga 1,5 m
Spasi 0,15 m
Jumlah Sengkang 10 Buah
Spasi Tul. Longitudinal 0,15 m
Lebar Anak Tangga 0,28 m

67
Jumlah Tul. Longitudinal 2 Buah
Panjang Tul. Longitudinal 1,45 m
Jumlah Anak Tangga 102 Buah
Total Tulangan Anak Tangga 1110,144 m

Contoh perhitungan:
Jumlah Sengkang
𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠
1,5
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
0,15
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 = 10
Jumlah Tul. Longitudinal
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 =
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿
0,28
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝑔𝑔𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
0,15
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 ≈ 2
Total Tulangan Anak Tangga
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. = 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 × ((𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 × 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝑛𝑛𝑎𝑎𝑎𝑎)
+ (𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 × 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆)

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. = 102 × ((1,45 × 2) + (10 × 0,798))


𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 = 1110,144 𝑚𝑚

Tabel III.17 Perhitungan Tulangan pada Pelat Bordes


Tulangan Pelat Bordes
Lebar Bordes 1,8 m
Lebar Anak Tangga 0,28 m
Lebar Bersih Bordes 1,47 m
Spasi Tul. Longitudinal (Hor.) 0,1 m
Panjang Tul. Longitudinal 1,75 m
Jumlah Tul. Long. (Horizontal) 15 m
Panjang Bordes 3,8 m
Panjang Bersih Bordes 3,75 m
Spasi Tul. Longitudinal (Ver.) 0,1 m

68
Jumlah Tul. Long. (Vertikal) 38 Buah
Total Tulangan Pelat Bordes 491 m

Contoh Perhitungan:
Lebar Bersih Bordes
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 − 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 − �2 × 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 (𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎)�

𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 1,8 − 0,28 − (2 × 0,025)


𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 1,47 𝑚𝑚

Jumlah Tul. Horizontal


𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻. = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻
1,47
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
0,1
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐻𝐻𝑜𝑜𝑜𝑜 = 15
Panjang Bersih Bordes
𝑃𝑃. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 − �2 × 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆(𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴)�
𝑃𝑃. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 3,8 − (2 × 0,025)
𝑃𝑃. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 3,75 𝑚𝑚
Jumlah Tul. Vertikal
𝑃𝑃. 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉.
3,75
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
0,1
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. = 38 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ
Total Tulangan Pelat Bordes
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. = 4 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 × ((𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻.× 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ)
+ (𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉.× 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ))
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. = 4 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 × ((1,75.× 15) + (3,75 × 38))
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. = 491 𝑚𝑚

Tabel III.18 Perhitungan Pelat Tangga Lt. Basement-2


Tulangan Pelat Tangga (Lt. Basement-2)

69
Panjang Miring 3,930801 m
Spasi Tul. Longitudinal (Hor.) 0,15 m
Panjang Tul. Longitudinal 1,45 m
Jumlah Tul. Long. (Horizontal) 27 m
Lebar Tangga 1,5 m
Spasi Tul. Longitudinal (Ver.) 0,1 m
Jumlah Tul. Long. (Vertikal) 15 Buah
Total Tulangan Pelat Tangga 372,162 m

Tabel III.19 Perhitungan Pelat Tangga Lt. 2 -3


Tulangan Pelat Tangga (Lt. 2-3)
Panjang Miring 3,603235 m
Spasi Tul. Longitudinal (Hor.) 0,15 m
Panjang Tul. Longitudinal 1,45 m
Jumlah Tul. Long. (Horizontal) 25 m
Lebar Tangga 1,5 m
Spasi Tul. Longitudinal (Ver.) 0,1 m
Jumlah Tul. Long. (Vertikal) 15 Buah
Total Tulangan Pelat Tangga 126,5485 m

Contoh Perhitungan:
Jumlah Tul. Horizontal Pelat Tangga Lt. Basement-2
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻. = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻
3,93
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
0,15
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 = 27
Jumlah Tul. Vertikal
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉.
1,45
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 � �
0,1
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. = 15 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ
Total Tulangan Pelat Bordes

70
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. = 2 × 3 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 × ((𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻.× 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ)
+ (𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉.× 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ))
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. = 2 × 3 × ((1,45 × 27) + (3,93 × 15))
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇. = 293,862 𝑚𝑚
Kemudian jumlah tulangan direkapitulasi dan dibedakan
berdasarkan diameter tulangan.
Tabel III.20 Rekapitulasi Kebutuhan Total Tulangan pada Tangga Beton

D Massa Jenis Panjang Massa


Bagian
(mm) (kg/m) (m) (kg)

Anak Tangga 10 0,616 1110,144 684,445


Pelat Tangga 16 1,578 420,4105 663,549
Pelat Bordes 16 1,578 491 774,963
Total 2122,957

Tangga Baja 1
Tangga Baja 1 merupakan penamaan salah satu tangga yang
terbuat dari baja pada Gedung A dan B. Kebutuhan material tangga
baja terdiri dari profil, pelat, baut, tulangan, steeldeck, shear stud, las,
dan beton. Untuk memudahkan, penulis membuat kebutuhan material
tiap detail terlebih dahulu sebagai berikut.
Tabel III.21 Detail 1 Sambungan Tangga Baja 1
Detail 1
Baut
Spesifikasi Baut 8M16
Jumlah Baut 16 Buah
Pelat
Tebal Pelat 0,012 m
Lebar Pelat 0,175 m
Panjang Pelat 0,565 m
Jumlah 2 Buah
Luas Total Pelat 0,19775 m2
Stiffener
Luas Total Stiffener 0,136263 m2

71
Tebal Stiffener 0,006 m
Jumlah Stiffener 4 Buah
Luas Total Stiffener 0,545054 m2
Las
Tebal 5 mm
Panjang Las 5,928 m
Profil Baja
B1 0,78264 m

Tabel III.22 Detail 2 Sambungan Tangga Baja 1


Detail 2
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0,28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0,56 m
Stiffener
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Tebal Stiffener 0,006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0,0273 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0,713 m

Tabel III.23 Detail 3 Sambungan Tangga Baja 1


Detail 3
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil

72
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0,28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0,56 m
Stiffener
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Tebal Stiffener 0,006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0,713 m

Tabel III.24 Detail 4 Sambungan Tangga Baja 1


Detail 4
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0,28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0,56 m
Stiffener
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Tebal Stiffener 0,006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0,693 m

73
Tabel III.25 Detail 5 Sambungan Tangga Baja 1
Detail 5
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0,28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0,56 m
Stiffener
Luas Stiffener 0,027296 m2
Tebal Stiffener 0,006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0,713 m

Tabel III.26 Detail 6 Sambungan Tangga Baja 1


Detail 6
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Spesifikasi Baut 12M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0,28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0,56 m
Pelat
Tebal Pelat 0,01 m
Lebar Pelat 0,175 m

74
Panjang Pelat 0,715 m
Jumlah 1 Buah
Luas Total Pelat 0,125125 m2
Stiffener (1)
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Tebal Stiffener 0,006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Stiffener (2)
Luas Stiffener 0,027296 m2
Tebal Stiffener 0,01 m
Jumlah Stiffener 4 Buah
Luas Total Stiffener 0,10918 m2

Tabel III.27 Detail 7 Sambungan Tangga Baja 1


Detail 7
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0,28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0,56 m
Stiffener
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Tebal Stiffener 0,006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0,0273 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0,713 m

75
Tabel III.28 Detail 8 Sambungan Tangga Baja 1
Detail 8
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0,28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0,56 m
Stiffener
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Tebal Stiffener 0,006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0,713 m

Tabel III.29 Detail 9 Sambungan Tangga Baja 1


Detail 9
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Spesifikasi Baut 12M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0,28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0,56 m
Pelat
Tebal Pelat 0,01 m
Lebar Pelat 0,175 m

76
Panjang Pelat 0,715 m
Jumlah 1 Buah
Luas Total Pelat 0,125125 m2
Stiffener (1)
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Tebal Stiffener 0,006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0,027296 m2

Tabel III.30 Detail 10 Sambungan Tangga Baja 1


Detail 10
Baut
Spesifikasi Baut 8M16
Jumlah Baut 16 Buah
Pelat
Tebal Pelat 0,012 m
Lebar Pelat 0,175 m
Panjang Pelat 0,565 m
Jumlah 4 Buah
Luas Total Pelat 0,3955 m2
Stiffener
Luas Total Stiffener 0,027296 m2
Tebal Stiffener 0,006 m
Jumlah Stiffener 4 Buah
Luas Total Stiffener 0,109184 m2
Las
Tebal 5 mm
Panjang Las 10,32 m
Profil Baja
B1 1,56528 m

Tabel III.31 Detail 11 Sambungan Tangga Baja 1


Detail 11
Baut

77
Spesifikasi Baut 3M16
Jumlah Baut 9 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0,18 m
Jumlah 4 Buah
Panjang Total Profil 0,72 m

Tabel III.32 Detail 12 Sambungan Tangga Baja 1


Detail 12 (Anak Tangga)
Baut
Spesifikasi Baut 2m12
Jumlah Baut 4 Buah
Profil
Profil L40X40X4
Panjang Profil 0,285 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0,57 m
Chequered Plate
Tebal Pelat 0,006 m
Lebar Pelat 3,86 m
Panjang Pelat 1,5 m
Jumlah 1 Buah
Luas Total Pelat 5,79 m2

Setelah mengidentifikasi kebutuhan material untuk masing-


masing sambungan, maka penulis perlu menghitung jumlah
sambungan untuk masing-masing tipe yang ada pada tangga baja 1.
Berikut merupakan kuantitias untuk masing-masing detail.
Tabel III.33 Kuantitas Detail Tangga Baja 1
Kuantitas Detail
Detail 1 28
Detail 2 4
Detail 3 4

78
Detail 4 4
Detail 5 4
Detail 6 4
Detail 7 4
Detail 8 3
Detail 9 3
Detail 10 1
Detail 11 1
Detail 12 100

Dengan mengalikan kuantitas masing-masing sambungan dan


menjumlahkan seluruh material yang dibutuhkan, maka
didapatkanlah rekapitulasi kebutuhan material dari sambungan pada
tangga baja 1.
Tabel III.34 Total Material pada Sambungan Tangga Baja 1
Total Material Pada Sambungan
Baut
Baut 2M12 400 Buah
Baut 3M16 9 Buah
Baut 4M16 360 Buah
Baut 8M16 464 Buah
Baut 12M16 84 Buah
Pelat
Tebal 6 mm 16,18958 m2
Tebal 10 mm 1,312611 m2
Tebal 12 mm 5,9325 m2
Profil
L100x10x10 16,8 m
L40x40x4 57 m
Chequered Plate
Chequered Plate 6 mm 579 m2
Las
Tebal 5 mm 176,304 m
Tebal 6 mm 16,319 m

79
Profil Baja
B1 23,4792 m

Setelah perhitungan sambungan, penulis mencoba menghitung


kebutuhan total profil baja hanya untuk balok pada rangka tangga baja
1 sebagai berikut.
Tabel III.35 Kebutuhan Profil Baja Balok pada Rangka Tangga Baja 1
Rangka Balok Tangga
Profil B1 3,6 M
Profil C1 2,6 M
Rangka Balok Lantai 1, 2, 3, Atap
Profil B1 27,73 M
Rangka Balok Atap Tangga
Profil B1 31,38 M
Profil B2 6,6 M

Profil baja untuk kolom pada rangka tangga baja 1 juga


diperhitungan sebagai berikut.
Tabel III.36 Kebutuhan Profil Baja Kolom pada Rangka Tangga Baja 1
Kolom
Profil C1 78,4 M

Perhitungan kebutuhan chequered plate sebagai bordes pada


tangga baja 1 sebagai berikut.
Tabel III.37 Kebutuhan chequered plate pada Tangga Baja 1
Bordes (Chequered Plate)
Tebal 7 mm
Luas Satuan 4,68 m2
Jumlah 8
Luas Total 37,44 m2

Perhitungan kebutuhan profil baja pada tangga adalah sebagai


berikut.

80
Tabel III.38 Kebutuhan Profil Baja pada Tangga Baja 1
Profil pada Tangga (B1)
Lantai Dasar-1 16,684 m
Lantai 1-2 15,604 m
Lantai 2-3 15,656 m
Lantai 3-Atap 15,656 m
Total 63,6 m

Pada bagian atap dari tangga baja 1 terdapat kebutuhan material


tulangan baja, beton, shear stud, dan steeldeck.
Tabel III.39 Perhitungan Tulangan Longitudinal pada Atap Tangga Baja 1
Tulangan Longitudinal (Arah Vertikal)
Konfigurasi D10-150
Spasi 0,15 M
Diameter 0,01 Mm
Lebar Atap 6,6 M
Panjang Tulangan 9,09 M
Jumlah Tulangan 44
Total 399,96 M
Tulangan Longitudinal (Arah Horizontal)
Konfigurasi D10-150
Spasi 0,15 M
Diameter 0,01 Mm
Panjang Area Atap 9,09 M
Panjang Tulangan 6,6 M
Jumlah Tulangan 61
Total 402,6 M

Tabel III.40 Perhitungan Luas Steeldeck dan Beton pada Tangga Baja 1
Luas Atap
Lebar Area Atap 6,6 m
Panjang Area Atap 9,09 m
Luas Atap 59,994 m2
Luas Steeldeck 59,994 m2

81
Luas Penampang Beton 1,377649 m2
Volume Beton 12,52283 m3

Tabel III.41 Perhitungan Jumlah Shear Stud pada Tangga Baja 1


Shear Stud
Jumlah Shear Stud/Baris 38 Buah
Panjang Area Atap 9,09 m
Spasi 0,6 m
Jumlah Baris 16 Baris
Total Shear Stud 608 Buah
Berikut rekapitulasi keseluruhan kebutuhan material pada
tangga baja 1.
Tabel III.42 Rekapitulasi Perhitungan Kebutuhan Material pada Tangga
Baja 1
Baut
Baut 2M12 400 Buah
Baut 3M16 9 Buah
Baut 4M16 360 Buah
Baut 8M16 464 Buah
Baut 12M16 84 Buah
Pelat
Tebal 6 mm 16,18958 m2
Tebal 10 mm 1,312611 m2
Tebal 12 mm 5,9325 m2
Chequered Plate
Chequered Plate 6 mm 579 m2
Chequered Plate 7 mm 37,44 m3
Profil Baja
L100x10x10 16,8 m
L40x40x4 57 m
IWF 250x250x9x14 (C1) 199,72 m
IWF 350x175x7x11 (B1) 243,7792 m
IWF 250x125x6x9 (B2) 6,6 m
Tulangan

82
Diameter 10 mm 802,56 m
Steeldeck
Luas Steeldeck 59,994 m2
Shear Stud
Jumlah 608 Buah
Las
Tebal 5 mm 176,304 m
Tebal 6 mm 16,319 m
Beton
Volume 12,52283 m3

Berikut perhitungan total massa dari profil baja yang diperlukan


dari tangga baja 1.
Tabel III.43 Perhitungan Total Massa Profil Baja pada Tangga Baja 1

Panjang Massa Jenis Massa


Profil
(m) (kg/m) (kg)

L100x10x10 16,8 14,915 250,572


L40x40x4 57 0,024178 1,378146
IWF 250x250x9x14 (C1) 199,72 72,3613 14452
IWF 350x175x7x11 (B1) 243,7792 49,5649 12082,89
IWF 250x125x6x9 (B2) 6,6 29,5631 195,1165
Diameter 10 mm 802,56 0,616537558 494,8084
Total 27476,77

Tangga Baja 2
Tangga Baja 2 merupakan penamaan salah satu tangga yang
terbuat dari baja pada Gedung A dan B. Untuk memudahkan, penulis
membuat kebutuhan material tiap detail terlebih dahulu sebagai
berikut.

Tabel III.44 Detail 1 Tangga baja 2

Detail 1
Baut
Spesifikasi Baut 8M16

83
Jumlah Baut 16 Buah
Pelat
Tebal Pelat 0.012 M
Lebar Pelat 0.175 m
Panjang Pelat 0.565 M
Jumlah 2 Buah
Luas Total Pelat 0.19775 m2
Stiffener
Luas Total Stiffener 0.136263496 m2
Tebal Stiffener 0.006 M
Jumlah Stiffener 4 Buah
Luas Total Stiffener 0.545053984 m2
Las
Tebal 5 Mm
Panjang Las 5.928 M
Profil Baja
B1 0.78264 M

Tabel III.45 Detail 2 Tangga baja 2

Detail 2
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.28 M
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0.56 M
Stiffener
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 M

84
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0.713 m

Tabel III.46 Detail 3 Tangga baja 2

Detail 3
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0.56 m
Stiffener
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0.713 m

Tabel III.47 Detail 4 Tangga baja 2

Detail 4
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0.56 m
Stiffener

85
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0.693 m

Tabel III.48 Detail 5 Tangga baja 2

Detail 5
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0.56 m
Stiffener
Luas Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Las
Tebal 6 Mm
Panjang Las 0.713 M

Tabel III.49 Detail 6 Tangga baja 2

Detail 6
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Spesifikasi Baut 12M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.28 m
Jumlah 2 Buah

86
Panjang Total Profil 0.56 m
Pelat
Tebal Pelat 0.01 m
Lebar Pelat 0.175 m
Panjang Pelat 0.715 m
Jumlah 1 Buah
Luas Total Pelat 0.125125 m2
Stiffener (1)
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Stiffener (2)
Luas Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.01 m
Jumlah Stiffener 4 Buah
Luas Total Stiffener 0.109184 m2

Tabel III.50 Detail 7 Tangga baja 2

Detail 7
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0.56 m
Stiffener
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Las
Tebal 6 mm
Panjang Las 0.713 m

Tabel III.51 Detail 8 Tangga baja 2

Detail 8
Baut

87
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0.56 M
Stiffener
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 M
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Las
Tebal 6 Mm
Panjang Las 0.713 M

Tabel III.52 Detail 9 Tangga baja 2

Detail 9
Baut
Spesifikasi Baut 4M16
Jumlah Baut 12 Buah
Spesifikasi Baut 12M16
Jumlah Baut 12 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.28 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0.56 m
Pelat
Tebal Pelat 0.01 m
Lebar Pelat 0.175 m
Panjang Pelat 0.715 m
Jumlah 1 Buah
Luas Total Pelat 0.125125 m2
Stiffener (1)
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 m
Jumlah Stiffener 1 Buah
Luas Total Stiffener 0.027296 m2

88
Tabel III.53 Detail 10 Tangga baja 2

Detail 10
Baut
Spesifikasi Baut 8M16
Jumlah Baut 16 Buah
Pelat
Tebal Pelat 0.012 m
Lebar Pelat 0.175 m
Panjang Pelat 0.565 m
Jumlah 4 Buah
Luas Total Pelat 0.3955 m2
Stiffener
Luas Total Stiffener 0.027296 m2
Tebal Stiffener 0.006 m
Jumlah Stiffener 4 Buah
Luas Total Stiffener 0.109184 m2
Las
Tebal 5 mm
Panjang Las 18.464 m
Profil Baja
B1 1.56528 m

Tabel III.54 Detail 11 Tangga baja 2

Detail 11
Baut
Spesifikasi Baut 3M16
Jumlah Baut 9 Buah
Profil
Profil L100x100x10
Panjang Profil 0.18 m
Jumlah 4 Buah
Panjang Total Profil 0.72 m

Tabel III.55 Detail 12 Tangga baja 2

Detail 12 (Anak Tangga)


Baut
Spesifikasi Baut 2m12
Jumlah Baut 4 Buah
Profil
Profil L40X40X4

89
Panjang Profil 0.285 m
Jumlah 2 Buah
Panjang Total Profil 0.57 m
Chequered Plate
Tebal Pelat 0.006 m
Lebar Pelat 3.86 m
Panjang Pelat 1.5 m
Jumlah 1 Buah
Luas Total Pelat 5.79 m2

Setelah mengidentifikasi kebutuhan material untuk masing-


masing sambungan, maka penulis perlu menghitung jumlah
sambungan untuk masing-masing tipe yang ada pada tangga baja 2.
Berikut merupakan kuantitias untuk masing-masing detail.
Tabel III.56 Kebutuhan material Tangga baja 2

Kuantitas Detail
Detail 1 14
Detail 2 5
Detail 3 4
Detail 4 4
Detail 5 5
Detail 6 4
Detail 7 4
Detail 8 3
Detail 9 3
Detail 10 1
Detail 11 1
Detail 12 100
Dengan mengalikan kuantitas masing-masing sambungan dan
menjumlahkan seluruh material yang dibutuhkan, maka
didapatkanlah rekapitulasi kebutuhan material dari sambungan pada
tangga baja 2.
Tabel III.57 Total material pada sambungan

Total Material Pada Sambungan


Baut
Baut 2M12 400 Buah
Baut 3M16 9 Buah
Baut 4M16 384 Buah

90
Baut 8M16 240 Buah
Baut 12M16 84 Buah
Pelat
Tebal 6 mm 8.613411776 m2
Tebal 10 mm 1.312611 m2
Tebal 12 mm 3.164 m2
Profil
L100x10x10 17.92 m
L40x40x4 57 m
Chequered Plate
Chequered Plate 6 mm 579 m2
Las
Tebal 5 mm 101.456 m
Tebal 6 mm 17.745 m
Profil Baja
B1 12.52224 m

Setelah perhitungan sambungan, penulis mencoba menghitung


kebutuhan total profil baja hanya untuk balok pada rangka tangga baja
2 sebagai berikut.
Tabel III.58 Kebutuhan total profil baja untuk balok

Rangka Balok Tangga


Profil B1 3.6 m
Profil C1 2.6 m

Rangka Balok Lantai 1, 2, 3, Atap


Profil B1 27.73 m

Rangka Balok Atap Tangga


Profil B1 31.38 m
Profil B2 6.6 m

Profil baja untuk kolom pada rangka tangga baja 2 juga


diperhitungan sebagai berikut.
Tabel III.59 Kebutuhan total profil baja untuk kolom

Kolom
Profil C1 78.4 m

91
Perhitungan kebutuhan chequered plate sebagai bordes pada
tangga baja 2 sebagai berikut.
Tabel III.60 Kebutuhan Chequered Plate

Bordes (Chequered Plate)


Tebal 7 mm
Luas Satuan 4.68 m2
Jumlah 8
Luas Total 37.44 m2

Perhitungan kebutuhan profil baja pada tangga adalah sebagai


berikut.
Tabel III.61 Kebutuhan profil baja pada tangga

Profil pada Tangga (B1)


Lantai Dasar-1 16.684 m
Lantai 1-2 15.604 m
Lantai 2-3 15.656 m
Lantai 3-Atap 15.656 m
Total 63.6 m

Pada bagian atap dari tangga baja 2 terdapat kebutuhan material


tulangan baja, beton, shear stud, dan steeldeck.
Tabel III.62 Kebutuhan material tulangan baja, beton, shear stud, dan
steeldeck

Tulangan Longitudinal (Arah Vertikal)


Konfigurasi D10-150
Spasi 0.15 m
Diameter 0.01 mm
Lebar Atap 6.6 m
Panjang Tulangan 9.09 m
Jumlah Tulangan 44
Total 399.96 m
Tulangan Longitudinal (Arah Horizontal)
Konfigurasi D10-150
Spasi 0.15 m
Diameter 0.01 mm
Panjang Area Atap 9.09 m
Panjang Tulangan 6.6 m
Jumlah Tulangan 61

92
Total 402.6 m

Luas Atap
Lebar Area Atap 6.6 m
Panjang Area Atap 9.09 m
Luas Atap 59.994 m2
Luas Steeldeck 59.994 m2
Luas Penampang Beton 1.377648928 m2
Volume Beton 12.52282876 m3

Shear Stud
Jumlah Shear Stud/Baris 38 Buah
Panjang Area Atap 9.09 m
Spasi 0.6 m
Jumlah Baris 16 Baris
Total Shear Stud 608 Buah

Berikut rekapitulasi keseluruhan kebutuhan material pada


tangga baja 2.
Tabel III.63 Rekapitulasi kebutuhan material

Baut
Baut 2M12 400 Buah
Baut 3M16 9 Buah
Baut 4M16 384 Buah
Baut 8M16 240 Buah
Baut 12M16 84 Buah
Pelat
Tebal 6 mm 8.613411776 m2
Tebal 10 mm 1.312611 m2
Tebal 12 mm 3.164 m2
Chequered Plate
Chequered Plate 6 mm 579 m2
Chequered Plate 7 mm 37.44 m3
Profil Baja
L100x10x10 17.92 M
L40x40x4 57 M
IWF 250x250x9x14 (C1) 199.72 M
IWF 350x175x7x11 (B1) 232.82224 M
IWF 250x125x6x9 (B2) 6.6 M

93
Tulangan
Diameter 10 mm 802.56 M
Steeldeck
Luas Steeldeck 59.994 m2
Shear Stud
Jumlah 608 Buah
Las
Tebal 5 mm 101.456 M
Tebal 6 mm 17.745 M
Beton
Volume 12.52282876 m3

Berikut perhitungan total massa dari profil baja yang diperlukan


dari tangga baja 2.
Tabel III.64 Profil baja yang diperlukan dari tangga baja 2

Panjang Massa Jenis Massa


Profil
(m) (kg/m) (kg)

L100x10x10 17.92 14.915 267.2768


L40x40x4 57 0.024178 1.378
IWF 250x250x9x14 (C1) 199.72 72.3613 14452
IWF 350x175x7x11 (B1) 232.822 49.5649 11539.81
IWF 250x125x6x9 (B2) 6.6 29.5631 195.116
Diameter 10 mm 802.56 0.616537558 494.808
Total 26950.389

Rangka Baja Atap


Gedung A dan B memiliki 2 rangka atap yang dibedakan
berdasarkan arahnya (vertikal dan horizontal) bila dilihat dari tampat
atas. Pada atap terdapat 2 kebutuhan material, yaitu baja ringan dan
zincalume. Luas zincalume dihitung dengan menghitung luas atap
miring, sedangkan kebutuhan baja ringan dihitung dengan bantuan
AutoCAD. Berikut perhitungan luas atap miring dengan data yang
didapatkan dari gambar rancangan.
Tabel III.65 Perhitungan Luas Atap Miring
Luas Atap Miring (Arah Vertikal)
Panjang Daerah Atap 11,4 m

94
Lebar Daerah Atap 40 m
Overstek Genteng (1 sisi) 0,5 m
Kemiringan Atap 18
Luas Atap Miring / Luas Zincalume 534,56339 m2
Luas Atap Miring (Arah Horizontal
Panjang Daerah Atap 11,4 m
Lebar Daerah Atap 34,5 m
Overstek Genteng (1 sisi) 0,5 m
Kemiringan Atap 18
Luas Atap Miring / Luas Zincalume 462,85367 m2

Contoh perhitungan:
Luas Atap Miring (Arah Vertikal)
�(𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 + 2 × 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜) × (𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 + 2 × 𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂)�
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 =
cos (𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎)

�(11,4 + 2 × 0,5) × (40 + 2 × 0,5)�


𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 =
cos (18)
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 = 534,56 𝑚𝑚2

Tabel III.66 Perhitungan Kebutuhan Baja Ringan pada Atap


Kebutuhan Baja Ringan (K1)
Panjang Baja Ringan 41,16406 m
Jumlah Rangka 35 Buah
Kebutuhan Total K1 1440,7421 m
Kebutuhan Baja Ringan (K2)
Panjang Baja Ringan 23,9411 m
Jumlah Rangka 4 Buah
Kebutuhan Total K2 95,7644 m
Kebutuhan Baja Ringan lainnya (Arah Vertikal)
Panjang Keliling 396,932 m
Panjang Diagonal 64,488 m
Total 461,42 m
Kebutuhan Baja Ringan lainnya (Arah Horizontal)
Panjang Keliling 451,2648 m

95
Panjang Diagonal 64,488 m
Total 515,7528 m

Kemudian, volume baja ringan yang sudah dihitung pada tabel


sebelumnya, ditotalkan dan dibuat rekapitulasi dengan luas zincalume
yang dibutuhkan.
Tabel III.67 Rekapitulasi Kebutuhan Material Atap
Rekapitulasi
Kebutuhan Baja Ringan 2513,6793 m
Luas Zincalume 997,41707 m2

Kolom Beton Bertulang Gedung A dan B


Kolom beton bertulang memiliki kebutuhan beberapa material
seperti beton, bekisting, dan tulangan. Volume kebutuhan material-
material tersebut didapatkan dengan bantuan software Cubicost.
Tabel III.68 Volume Tulangan Kolom Beton Bertulang Gedung A dan B

Panjang Tulangan (m) Summary


Lantai
D10 D13 D16 D19 D22 (kg)
basement 609.091 6345.49 313.32 6668.101 24946.047 38882.05
lantai dasar 130.407 5269.471 296.041 8138.616 4030.957 17865.491
lantai 1 72.067 3280.991 76.333 2941.885 1838.158 8209.433
Total 811.565 14895.952 685.694 17748.602 30815.162 64956.974

Tabel III.69 Volume Beton dan Bekisting Kolom Beton Bertulang Gedung A
dan B

Kolom
Volume Luas Bekisting
Lantai 3
(m ) (m2)
basement 78.876 548.270
lantai dasar 71.689 485.753
lantai 1 49.410 334.800
Total 199.975 1368.823

Balok Beton Bertulang Gedung A dan B


Balok beton bertulang memiliki kebutuhan beberapa material
seperti beton, bekisting, dan tulangan. Volume kebutuhan material-
material tersebut didapatkan dengan bantuan software Cubicost.

96
Tabel III.70 Volume Tulangan Balok Beton Bertulang Gedung A dan B

Panjang Tulangan (m) Summary


Lantai
D10 D13 D16 D19 D22 (kg)
basement 1170.807 12721.131 2402.126 13417.274 3510.888 33222.226
lantai dasar 1711.403 14490.237 3160.915 1089.571 28949.822 49401.948
lantai 1 1516.766 12351.42 2938.623 0 26159.199 42966.008
Total 4398.976 39562.788 8501.664 14506.845 58619.909 125590.182

Tabel III.71 Volume Beton dan Bekisting Balok Beton Bertulang Gedung A
dan B

Balok
Volume Luas Bekisting
Lantai 3 2
(m ) (m )
basement 94.009 731.578
lantai dasar 115.377 1028.040
lantai 1 98.578 877.850
Total 307.965 2637.468

Pelat Beton Bertulang Gedung A dan B


Pelat beton bertulang memiliki kebutuhan beberapa material
seperti beton, bekisting, dan tulangan. Volume kebutuhan material-
material tersebut didapatkan dengan bantuan software Cubicost.
Tabel III.72 Volume Tulangan Pelat Beton Bertulang Gedung A dan B

Panjang Tulangan (m) Summary


Lantai
D10 (kg)
basement 32715.639 32715.639
lantai dasar 32661.947 32661.947
lantai 1 22107.307 22107.307

Total 87484.893 87484.893

Tabel III.73 Volume Beton dan Bekisting Balok Beton Bertulang Gedung A
dan B

Pelat
Volume Luas Bekisting
Lantai 3
(m ) (m2)
basement 306.180 548.270
lantai dasar 275.387 485.753
lantai 1 163.320 334.800
Total 744.887 1368.823

97
Pile Cap Gedung A dan B
Pile Cap memiliki kebutuhan beberapa material seperti beton,
bekisting, dan tulangan. Volume kebutuhan material-material tersebut
didapatkan dengan bantuan software Cubicost.
Tabel III.74 Volume Tulangan Pile Cap Gedung A dan B

Panjang Tulangan (m) Summary


Lantai
D16 D19 (kg)
basement 6121.457 19822.295 25943.753
lantai dasar 264.865 613.797 878.662
Total 6386.322 20436.092 26822.415

Tabel III.75 Volume Beton dan Bekisting Pile Cap Gedung A dan B

Pile Cap
Volume Luas Bekisting
Lantai 3 2
(m ) (m )
basement 242.024 289.038
lantai dasar 7.583 15.984
Total 249.607 305.022

DPT (Dinding Penahan Tanah)


DPT memiliki kebutuhan beberapa material seperti beton,
bekisting, dan tulangan. Volume kebutuhan material-material tersebut
didapatkan dengan bantuan software Cubicost.
Tabel III.76 Volume Tulangan DPT Gedung A dan B

Element Panjang Tulangan (m) Summary


Lantai
Type D6 D10 D16 (kg)
DPT basement 288.255 7223.322 23015.031 30238.353

Tabel III.77 Volume Beton dan Bekisting DPT Gedung A dan B

DPT
Volume Luas Bekisting
Lantai 3 2
(m ) (m )
basement 206.316 1393.487
Total 206.316 1393.487

98
Dibuat perbandingan antara perhitungan volume pekerjaan struktur
dengan Cubicost dan secara manual untuk satu segmen di masing-
masing komponen struktural bangunan. Berikut adalah hasil
perhitungan volume pekerjaan struktur secara manual untuk kolom,
balok, pile cap, dan pelat.
Tabel III.78 Pile Cap P1 Basement

Pile Cap P1 Basement

Tulangan D16-200
Diameter 16 mm
Luas penampang 201,0619298 mm2
Spasi 200 mm
Panjang 1000 mm
Jumlah tulangan longitudinal 12
Jumlah sengkang 4
Selimut beton 40 mm
Panjang sengkang 3680 mm
0,002412743 m3
Volume tulangan longitudinal
18,94003379 kg
0,002959632 m3
Volume sengkang
23,23310812 kg
Total volume tulangan 42,17314191 kg
Beton
Diameter spun pile 500 mm
Volume spun pile dalam pile cap 0,019634954 m3
Volume beton 0,974992671 m3
Bekisting
Luas permukaan 0,8 m2
Volume bekisting 3,2 m2

99
Tabel III.79 Balok B1-A Lantai Dasar
Balok B1-A Lantai Dasar

Tulangan Atas
Diameter 22 mm
Luas penampang 380,132711 mm2
Panjang 3300 mm
Jumlah tulangan 8
Volume 0,0100355 m3
Tulangan Tengah
Diameter 13 mm
Luas penampang 132,73229 mm2
Panjang 3300 mm
Jumlah tulangan 2
Volume 0,00087603 m3
Tulangan Bawah
Diameter 22 mm Tumpuan
Luas penampang 380,132711 mm2 Kiri
Panjang 3300 mm
Jumlah tulangan 6
Volume 0,00752663 m3
Sengkang
Diameter 13 mm
Luas penampang 132,73229 mm2
Selimut beton 40 mm
Panjang 1480 mm
Spasi 100 mm
Jumlah tulangan 3
Volume 0,00058933 m3
0,0190275 m3
Total Volume Tulangan
149,365841 kg
Tulangan Atas
Diameter 22 mm
Luas penampang 380,132711 mm2
Panjang 3300 mm
Jumlah tulangan 4
Volume 0,00501775 m3
Tulangan Tengah
Diameter 13 mm
Luas penampang 132,73229 mm2
Panjang 3300 mm
Jumlah tulangan 2
Volume 0,00087603 m3
Tulangan Bawah
Diameter 22 mm Lapangan
Luas penampang 380,132711 mm2
Panjang 3300 mm
Jumlah tulangan 8
Volume 0,0100355 m3
Sengkang
Diameter 13 mm
Luas penampang 132,73229 mm2
Selimut beton 40 mm
Panjang 1480 mm
Spasi 150 mm
Jumlah tulangan 3
Volume 0,00058933 m3
0,01651862 m3
Total Volume Tulangan
129,671166 kg
Total Volume Tulangan 279,037007 kg
Beton
h 600 mm
b 300 mm
Panjang 6600 mm
Volume beton 1,17148138 m3
Bekisting
Luas permukaan samping 3,96 m2
Volume bekisting 7,92 m2

100
Tabel III.80 Kolom K1-A Lantai Dasar - Lantai 1

Kolom K1-A Lantai Dasar - Lantai 1

Tulangan Utama
Diameter 19 mm
Luas penampang 283,528737 mm2
Panjang 4370 mm
Jumlah tulangan 20
Volume 0,024780412 m3
Sengkang
Diameter 13 mm
Luas penampang 132,7322896 mm2
Selimut beton 60 mm
Panjang 1920 mm
Jumlah tulangan 4
Volume 0,001529076 m3
0,026309488 m3
Total Volume Tulangan
206,5294776 kg
Beton
h 600 mm
b 600 mm
Panjang 4370 mm
Volume beton 1,546890512 m3
Bekisting
Luas permukaan samping 2,622 m2
Volume bekisting 10,488 m2

Tabel III.81 Pelat S1 Lantai Dasar

Pelat S1 Lantai Dasar

Tulangan Utama
Diameter 10 mm
Luas penampang 78,5398163 mm2
Panjang 3725 mm
Jumlah tulangan 24
Volume 0,00702146 m3
Sengkang
Diameter 10 mm
Luas penampang 78,5398163 mm2
Selimut beton 20 mm
Panjang 21250 mm
Jumlah tulangan 2
Volume 0,00333794 m3
0,0103594 m3
Total Volume Tulangan
81,3213039 kg
Beton
h 150 mm
b 6900 mm
Panjang 3725 mm
Volume beton 3,8450156 m3

101
Berikut adalah jumlah segmen untuk tiap komponen.
Tabel III.82 Rekapitulasi Jumlah Segmen

Pile Cap P1 Basement 7


Balok B1-A Lantai Dasar 18
Kolom K1-A Lantai Dasar - Lantai 1 11
Pelat S1 Lantai Dasar 64

Berikut adalah hasil perhitungan volume tiap segmen.


Tabel III.83 Rekapitulasi Volume Tiap Segmen

Pile Cap P1 Basement


Tulangan 295,2119933 kg
Beton 6,824948698 m3
Bekisting 22,4 m2
Balok B1-A Lantai Dasar
Tulangan 5022,666129 kg
Beton 21,08666484 m3
Bekisting 142,56 m2
Kolom K1-A Lantai Dasar - Lantai 1
Tulangan 2271,824253 kg
Beton 17,01579564 m3
Bekisting 115,368 m2
Pelat S1 Lantai Dasar
Tulangan 5204,563452 kg
Beton 246,0809983 m3

Perhitungan untuk volume pekerjaan pelat tidak mencakup volume


bekisting karena diasumsikan pekerjaan pelat dilakukan setelah
pekerjaan beton selesai dilaksanakan, sehingga tidak diperlukan
bekisting. Berikut adalah perbandingan dengan perhitungan volume
oleh Cubicost.
Tabel III.84 Perbandingan Volume Cubicost vs Manual

Volume Manual Volume Cubicost %Error


Pile Cap P1 Basement
Tulangan (kg) 295,2119933 486,286 39,29251647
Beton (m3) 6,824948698 5,6 21,87408389
Bekisting (m2) 22,4 14,883 50,5072902
Balok B1-A Lantai Dasar
Tulangan (kg) 5022,666129 9935,652 49,448047
Beton (m3) 21,08666484 17,368 21,41101361
Bekisting (m2) 142,56 151,679 6,012038581
Kolom K1-A Lantai Dasar - Lantai 1
Tulangan (kg) 2271,824253 2593,189 12,39264653
Beton (m3) 17,01579564 17,288 1,574527785
Bekisting (m2) 115,368 115,25 0,102386117
Pelat S1 Lantai Dasar
Tulangan (kg) 5204,563452 32661,947 84,06536067
Beton (m3) 246,0809983 223,461 10,12257096

102
Dapat dilihat bahwa terdapat error yang cukup besar antara volume
manual dan Cubicost. Hal ini disebabkan oleh kurangnya akurasi
dalam perhitungan manual dan adanya perbedaan dimensi untuk
segmen yang sama (contohnya pelat S1 dan pile cap P1 itu tidak
memiliki dimensi yang sama untuk setiap segmennya sedangkan
dalam perhitungkan manual diasumsikan sama)
III.2.4 Perhitungan Volume Pekerjaan Arsitektur
Perhitungan volume pekerjaan arsitektur meliputi pekerjaan
dinding pasangan bata/partisi, pekerjaan plesteran dan acian,
pekerjaan pengecatan/finishing keramik, pekerjaan lantai dan
waterproofing, pekerjaan plint lantai-dinding, pekerjaan plafond,
pekerjaan pintu dan jendela, dan pekerjaan khusus.
1. Pekerjaan dinding pasangan bata/partisi
Pekerjaan volume dinding pasangan bata/partisi dilakukan dengan
mengalikan panjang dinding dengan tinggi lantainya. Dari
perhitungan yang dilakukan didapatkan:
Volume Dinding Bata = 3423m 2
Volume Gypsum = 757.72m 2
Volume DindingBeton = 614.25m 2
2. Pekerjaan plesteran dan acian
Pekerjaan volume plesteran dan acian diasumsikan merupakan dua
kali volume dinding pasangan bata/partisi. Dari perhitungan yang
dilakukan didapatkan:
Volume Plesteran dan Acian = 8074.5m 2
3. Pekerjaan pengecatan/finishing keramik
Pekerjaan volume pengecatan/finishing keramik dilakukan dengan
mengalikan panjang dinding dengan tinggi lantainya kemudian
ditotalkan secara keseluruhan. Dari perhitungan yang dilakukan
didapatkan:
Volume Pengecatan Finishing Keramik = 3865.38m 2

103
4. Pekerjaan lantai
Pekerjaan volume lantai dilakukan dengan mencari luas area lantai
menggunakan rumus panjang dikalikan dengan lebar dikurangi
dengan luas kolom. Dari perhitungan yang dilakukan didapatkan:
Luas Lantai = 2918.75m 2
5. Pekerjaan plint lantai-dinding
Pekerjaan volume panjang plint lantai-dinding dilakukan dengan
mengurangi keliling area yang ditinjau dengan panjang pintu. Dari
perhitungan yang dilakukan didapatkan:
Panjang Plint = 1290.32m 2

6. Pekerjaan plafond
Pekerjaan plafond dilakukan dengan mencari luas area plafond
menggunakan rumus panjang dikali dengan lebar sesuai dengan
bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan untuk plafond
adalah papan panel kalsium dan beton ekspos pada lantai pertama
dan kedua dari bangunan. Dari perhitungan didapatkan :
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 (𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 − 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 1&2)
= 1364.701𝑚𝑚2
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 (𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 − 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 1&2) = 10.232 𝑚𝑚2

7. Pekerjaan pintu dan jendela


Pekerjaan pintu dilakukan dengan mencari luas area pintu ganda
menggunakan lebar dikali dengan tinggi dari pintu. Berikut
merupakan dimensi serta luas pintu ganda:
Tabel III.85 Dimensi Pintu Ganda dari semua lantai

Luas pintu Luas jendela


Pintu Jendela
(m2) (m2)
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ6 3.4112 PJ4 0
BASEMENT PJ5 3.4419 PJ5 14.035482
PJ5 3.4419 PJ5 14.035482
PJ5 3.4419 J43 10.460736
PJ4 3.36 J43 10.460736
PJ7 3.444 J43 10.460736

104
PJ7 3.444 J44 6.90768
P1 1.68 BV1 0.336
P2 1.47 PJ7 16.471408
P4 2.1 PJ7 16.471408
PB 4.08 J27 12.177
TOTAL 36.6749 TOTAL 114.584752
Luas pintu Luas jendela
Pintu Jendela
(m^2) (m^2)
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ4 3.36 PJ4 0
PJ8 3.13732 J39 6.762
PJ9 3.4419 J45 19.178016
PJ10 3.4419 PJ8 23.542272
PJ10 1.8404 PJ9 15.258048
PJ14 1.8404 J46 10.460736
PJ16 3.4419 J48 17.5956
P1 1.68 J49 14.3964
P2 1.47 J50 11.1972
P3 10.08 LV1 14.964
P4 3.36 LV2 17.028
LANTAI P5 0.84 PJ10 10.02768
DASAR
P6 1.68 PJ11 9.038016
PJ14 7.53168
J27 36.531
J28 20.72304
J29 27.306
J30 11.808
J31 8.13276
PJ16 11.771136
J32 40.128
J33 17.030216
J34 5.796175
J35 24.346
LV3 9.804
LV4 17.931
LV5 5.0344
LV6 12.0235
BV1 0.336
TOTAL 48.01382 TOTAL 432.601085

105
Luas pintu Luas jendela
Pintu Jendela
(m2) (m2)
PJ1 3.36 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ3 3.444 PJ3 22.231872
PJ4 3.36 PJ4 0
PJ5 3.4419 PJ5 14.035482
PJ9 3.4419 J2 9.953664
PJ12 3.444 J3 15.68784
PJ13 3.444 J4 17.92896
PJ14 1.8404 J5 3.7352
LANTAI PJ15 3.4419 J39 6.762
SATU
P1 5.04 J41 2.24
P2 1.47 J45 19.178016
P3 3.36 J46 10.460736
P4 3.36 PJ12 45.774144
PJ13 20.622816
PJ14 7.53168
J26 10.033
PJ15 16.357649
J35 24.346
J37 23.1
BV1 0.336
TOTAL 45.8081 TOTAL 274.467185
Luas pintu Luas jendela
Pintu Jendela
(m2) (m2)
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ4 3.36 PJ4 0
PJ5A 3.4419 PJ5A 9.835482
LANTAI PJ5A 3.4419 PJ5A 9.835482
DUA
PJ5A' 3.4419 J6 0.84364
PJ6 6.8224 J7 10.12368
P1 3.36 J8 7.59276
P2 1.47 J9 23.62192
P3 3.36 J10 8.4364
P4 3.36 J11 0.989184
J12 2.637824
J40 6.10512
J42 2.0224

106
J45 19.178016
PJ5A' 10.369632
J13 6.709248
J14 7.667712
J15 3.19488
J22 8.96448
J23 22.1792
J24 11.76704
J46 8.888256
J47 11.851008
J38 20.856
BV1 0.336
TOTAL 40.4581 TOTAL 220.925574
Luas pintu Luas jendela
Pintu Jendela
(m2) (m2)
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ2 1.68 PJ2 1.384042
PJ4 3.36 PJ4 0
PJ5A 3.4419 PJ5A 9.835482
PJ5A 3.4419 PJ5A 9.835482
PJ5A' 3.4419 J40 6.10512
PJ6 6.8224 J42 2.0224
P1 3.36 J45 19.178016
P2 1.47 PJ5A' 10.369632
LANTAI
TIGA P3 3.36 J16 0.75364
P4 3.36 J17 5.84752
J18 13.15692
J19 17.54256
J20 7.3094
J23 13.30752
J24 17.65056
J46 8.888256
J47 11.851008
J25 7.3312
J36 21.98096
J38 20.856
BV1 0.336
TOTAL 40.4581 TOTAL 211.077886

107
8. Pekerjaan khusus
Pada pekerjaan khusus, terdapat grill besi lantai dasar beton
sejumlah 24 buah dan grill lantai dasar baja sejumlah 8 buah. Selain
itu, terdapat saluran drainase pada bangunan baja dengan total
panjang sebesar 254.6 m dan total panjang pada bangunan beton
sebesar 25 m.

III.3 Biaya Langsung (Analisis Harga Satuan)


III.3.1 Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan Persiapan
Berikut adalah hasil analisis dan estimasi biaya pekerjaan persiapan
dengan bersumber pada Lampiran Peraturan Menteri PUPR Nomor
28/PRT/M/2016 tentang Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum (khusus Bidang Cipta Karya) dan Jurnal Harga
Satuan Bahan Bangunan Konstruksi dan Interior edisi 34 tahun 2015.
Gedung Beton:
Tabel III.86 AHS Direksi Keet
Pembuatan 1 m3 kantor sementara lantai plesteran
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 2,00 Rp 50.000,00 Rp 100.000,00
Tukang kayu L.02 OH 2,00 Rp 60.000,00 Rp 120.000,00
Tukang batu L.02 OH 1,00 Rp 60.000,00 Rp 60.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,30 Rp 70.000,00 Rp 21.000,00
Mandor L.04 OH 0,05 Rp 75.000,00 Rp 3.750,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 304.750,00
B BAHAN
Dolken kayu diameter 8-10/400 cm M.29.b Batang 1,250 Rp 115.000,00 Rp 143.750,00
Kayu M.31.a m3 0,180 Rp 6.250.000,00 Rp 1.125.000,00
Paku biasa M.71.b kg 0,080 Rp 15.000,00 Rp 1.200,00
Besi Strip kg 1,100 Rp 25.000,00 Rp 27.500,00
Semen Portland M.15 kg 35,000 Rp 58.000,00 Rp 40.600,00
Pasir Pasang M.14.b m3 0,150 Rp 110.000,00 Rp 16.500,00
Pasir beton M.14.a m3 0,100 Rp 110.000,00 Rp 11.000,00
Koral beton M.12 m3 0,150 Rp 350.000,00 Rp 52.500,00
Bata merah M.05.d buah 30,000 Rp 650,00 Rp 19.500,00
Seng pelat M.90.a lembar 0,250 Rp 22.000,00 Rp 5.500,00
Jendela naco Bh 0,200 Rp 11.500,00 Rp 2.300,00
Kaca polos m2 0,080 Rp 49.000,00 Rp 3.920,00
Kunci tanam Bh 0,150 Rp 105.000,00 Rp 15.750,00
Plywood 4 mm lembar 0,060 Rp 39.000,00 Rp 2.340,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 1.467.360,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 1.772.110,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 177.211,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1.949.321,00

108
Tabel III.87 AHS Pembersihan Lahan
Pembersihan 1 m2 lapangan dan perataan
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,10 Rp 50.000,00 Rp 5.000,00
Mandor L.04 OH 0,05 Rp 75.000,00 Rp 3.750,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 8.750,00
B BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 8.750,00
D Overhead & Profit (10%) Rp 875,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 9.625,00

Tabel III.88 AHS Gudang Semen dan Peralatan


Pembuatan 1 m2 gudang semen dan peralatan
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,000 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
Tukang kayu L.02 OH 2,000 Rp 60.000,00 Rp 120.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,200 Rp 70.000,00 Rp 14.000,00
Mandor L.04 OH 0,050 Rp 75.000,00 Rp 3.750,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 187.750,00
B BAHAN
Dolken kayu diameter 8-10/400 cm M.29.b Batang 1,700 Rp 115.000,00 Rp 195.500,00
Kayu M.31.a m3 0,210 Rp 6.250.000,00 Rp 1.312.500,00
Paku biasa M.71.b kg 0,300 Rp 15.000,00 Rp 4.500,00
Semen portland M.15 kg 10,500 Rp 58.000,00 Rp 12.180,00
Pasir beton M.14.a m3 0,030 Rp 110.000,00 Rp 3.300,00
Koral beton M.12 m3 0,050 Rp 350.000,00 Rp 17.500,00
Seng gelombang M.88.a Lbr 1,500 Rp 36.000,00 Rp 54.000,00
Seng pelat M.90.a Lbr 0,250 Rp 22.000,00 Rp 5.500,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 1.604.980,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 1.792.730,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 179.273,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1.972.003,00

Tabel III.89 AHS Rumah Jaga (Pos Satpam)


Pembuatan 1 m2 rumah jaga (konstruksi kayu)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,000 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
Tukang kayu L.02 OH 1,500 Rp 60.000,00 Rp 90.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,150 Rp 70.000,00 Rp 10.500,00
Mandor L.04 OH 0,050 Rp 75.000,00 Rp 3.750,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 154.250,00
B BAHAN
Dolken kayu diameter 8-10/400 cm M.29.b Batang 3,000 Rp 115.000,00 Rp 345.000,00
Kayu 5/7 M.31.a m3 0,276 Rp 6.250.000,00 Rp 1.725.000,00
Paku biasa M.71.b kg 0,700 Rp 15.000,00 Rp 10.500,00
Seng gelombang M.88.a kg 1,500 Rp 36.000,00 Rp 54.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 2.134.500,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 2.288.750,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 228.875,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 2.517.625,00

Tabel III.90 AHS Pemasangan Bouwplank


Pengukuran dan Pemasangan 1 m3 Bouwplank
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,100 Rp 50.000,00 Rp 5.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,100 Rp 60.000,00 Rp 6.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,010 Rp 70.000,00 Rp 700,00
Mandor L.04 OH 0,005 Rp 75.000,00 Rp 375,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 12.075,00
B BAHAN
Kayu balok 5/7 M.33.d m3 0,012 Rp 1.400.000,00 Rp 16.800,00
Paku 2"-3" M.71.c kg 0,02 Rp 12.500,00 Rp 250,00
Kayu papan 3/20 M.35.e m3 0,007 Rp 1.500.000,00 Rp 10.500,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 27.550,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 39.625,00
D Overhead & Profit (10%) Rp 3.962,50
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 43.587,50

109
Tabel III.91 Pembuatan Bedeng Pekerja
Pembuatan 1 m2 Bedeng Pekerja
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,000 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
Tukang kayu L.02 OH 2,000 Rp 60.000,00 Rp 120.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,200 Rp 70.000,00 Rp 14.000,00
Mandor L.04 OH 0,050 Rp 75.000,00 Rp 3.750,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 187.750,00
B BAHAN
Dolken kayu diameter 8-10/400 cm M.29.b Batang 1,250 Rp 115.000,00 Rp 143.750,00
Kayu M.31.a m3 0,186 Rp 6.250.000,00 Rp 1.162.500,00
Paku biasa M.71.b kg 0,300 Rp 15.000,00 Rp 4.500,00
Semen portland M.15 kg 18,000 Rp 58.000,00 Rp 20.880,00
Pasir beton M.14.a m3 0,030 Rp 110.000,00 Rp 3.300,00
Koral beton M.12 m3 0,050 Rp 350.000,00 Rp 17.500,00
Seng gelombang M.88.a Lbr 1,500 Rp 36.000,00 Rp 54.000,00
Plywood 4 mm Lbr 1,350 Rp 39.000,00 Rp 52.650,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 1.459.080,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 1.646.830,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 164.683,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1.811.513,00

Tabel III.92 AHS Pembuatan Pagar Sementara


Pembuatan 1 m2 pagar sementara dari kayu tinggi 2 meter
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,400 Rp 50.000,00 Rp 20.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,200 Rp 60.000,00 Rp 12.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,020 Rp 70.000,00 Rp 1.400,00
Mandor L.04 OH 0,020 Rp 75.000,00 Rp 1.500,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 34.900,00
B BAHAN
Dolken kayu diameter 8-10/400 cm M.29.b Batang 1,250 Rp 115.000,00 Rp 143.750,00
Semen portland M.15 kg 5,000 Rp 58.000,00 Rp 5.800,00
Pasir beton M.14.a m3 0,005 Rp 110.000,00 Rp 550,00
Koral beton M.12 m3 0,009 Rp 350.000,00 Rp 3.150,00
Kayu 5/7 M.31.a m3 0,072 Rp 6.250.000,00 Rp 450.000,00
Paku biasa 2"-5" M.71.c m3 0,060 Rp 12.500,00 Rp 750,00
Residu Liter 0,400 Rp 600,00 Rp 240,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 604.240,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 639.140,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 63.914,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 703.054,00

Tabel III.93 AHS Pembuatan Papan Nama Proyek


1 Buah papan nama pekerjaan menggunakan multiflex 10 mm, frame allumunium siku dan tiang kayu 5/7, printing banner
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,750 Rp 50.000,00 Rp 37.500,00
Tukang kayu L.02 OH 0,750 Rp 60.000,00 Rp 45.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,100 Rp 70.000,00 Rp 7.000,00
Mandor L.04 OH 0,075 Rp 75.000,00 Rp 5.625,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 95.125,00
B BAHAN
Multiplek tebal 9 mm M.39.b Lbr 0,180 Rp 85.000,00 Rp 15.300,00
Tiang kayu 5/7 kelas II, tinggi 3 m' M.37.a m3 0,021 Rp 5.870.000,00 Rp 123.270,00
Frame aluminium M.52.e kg 0,100 Rp 22.500,00 Rp 2.250,00
Banner plastik ukuran 0,6 x 0,8 m2 M.112.b m2 0,480 Rp 155.000,00 Rp 74.400,00
Paku campuran 5 cm dan 7 cm M.71.b kg 1,250 Rp 15.000,00 Rp 18.750,00
Cat kayu M.115.b kg 1,500 Rp 37.450,00 Rp 56.175,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 215.220,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 310.345,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 31.034,50
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 341.379,50

110
Tabel III.94 AHS Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi dan Demobilisasi
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Supir Truk L.10 OH 0,100 Rp 85.000,00 Rp 8.500,00
Operator Alat Berat L.06 OH 0,100 Rp 50.000,00 Rp 5.000,00
Mandor L.04 OH 0,010 Rp 75.000,00 Rp 750,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 14.250,00
B BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN
C PERALATAN
Tower Crane E.07.a bln 1,000 Rp 125.000,00 Rp 125.000,00
Passanger Hoist E.23 bln 1,000 Rp 340.000,00 Rp 340.000,00
Excavator E.11.d bln 1,000 Rp 350.000,00 Rp 350.000,00
Dozer Ringan E.05.a bln 1,000 Rp 120.000,00 Rp 120.000,00
Geneator Set E.12.a bln 1,000 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
Dump Truck E.08.b bln 1,000 Rp 210.000,00 Rp 210.000,00
JUMLAH HARGA ALAT Rp 1.195.000,00
D Jumlah (A+B+C) Rp 1.209.250,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 120.925,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1.330.175,00

Tabel III.95 AHS Pembuatan Toilet Kerja


Pemasangan 1 buah closet jongkok porselen
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,100 Rp 50.000,00 Rp 5.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,150 Rp 60.000,00 Rp 9.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,015 Rp 70.000,00 Rp 1.050,00
Mandor L.04 OH 0,016 Rp 75.000,00 Rp 1.200,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 16.250,00
B BAHAN
Closet jongkok unit 1,000 Rp 160.000,00 Rp 160.000,00
Semen Portland M.15 kg 6,000 Rp 58.000,00 Rp 6.960,00
3
Pasir pasang M.14.b m 0,010 Rp 110.000,00 Rp 1.100,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 168.060,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 184.310,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 18.431,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 202.741,00

Pemasangan 1 buah wastafel


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,120 Rp 50.000,00 Rp 6.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,145 Rp 60.000,00 Rp 8.700,00
Kepala tukang L.03 OH 0,015 Rp 70.000,00 Rp 1.050,00
Mandor L.04 OH 0,006 Rp 75.000,00 Rp 450,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 16.200,00
B BAHAN
Wastafel unit 1,200 Rp 950.000,00 Rp 1.140.000,00
Semen Portland M.15 kg 6,000 Rp 58.000,00 Rp 6.960,00
Pasir pasang M.14.b m3 0,010 Rp 110.000,00 Rp 1.100,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 1.148.060,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 1.164.260,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 116.426,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1.280.686,00

Pemasangan 1 buah bak mandi batu bata vol 0,30 m3


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 6,000 Rp 50.000,00 Rp 300.000,00
Tukang batu L.02 OH 3,000 Rp 60.000,00 Rp 180.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,300 Rp 70.000,00 Rp 21.000,00
Mandor L.04 OH 0,030 Rp 75.000,00 Rp 2.250,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 503.250,00
B BAHAN
Bata merah M.05.d buah 150,000 Rp 650,00 Rp 97.500,00
Semen Portland M.15 kg 120,000 Rp 58.000,00 Rp 139.200,00
Pasir pasang M.14.b m3 0,300 Rp 110.000,00 Rp 33.000,00
Porselen 11x11 bh 360,000 Rp 770,00 Rp 277.200,00
Semen warna kg 6,000 Rp 8.000,00 Rp 48.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 269.700,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 772.950,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 77.295,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 850.245,00

111
Pemasangan 1 buah kran diameter 1/2"
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,010 Rp 50.000,00 Rp 500,00
Tukang batu L.02 OH 0,400 Rp 60.000,00 Rp 24.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,040 Rp 70.000,00 Rp 2.800,00
Mandor L.04 OH 0,005 Rp 75.000,00 Rp 375,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 27.675,00
B BAHAN
Kran Air buah 1,000 Rp 38.000,00 Rp 38.000,00
Sealtape buah 0,025 Rp 4.000,00 Rp 2,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 38.002,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 65.677,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 6.567,70
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 72.244,70

Tabel III.96 Penyediaan Air Kerja


Penyediaan Air Kerja Per Orang Per Bulan (Kebutuhan Air = 100 L/orang/hari)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
JUMLAH TENAGA KERJA
B BAHAN
Air M.02 m3 150,000 Rp 25.000,00 Rp 3.750.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 3.750.000,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 3.750.000,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 375.000,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 4.125.000,00

Berikut adalah hasil perhitungan biaya pekerjaan persiapan untuk


gedung beton dengan cara mengalikan harga satuan dengan volume
pekerjaan.
Tabel III.97 Biaya Pekerjaan Persiapan Gedung Beton
No. Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Pekerjaan Jumlah Harga
1 Pekerjaan Pembersihan Lahan m2 1389,6 Rp 9.625,00 Rp 13.374.900,00
2 Pembuatan Papan Nama Proyek buah 1 Rp 341.379,50 Rp 341.379,50
3 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank m 151,4 Rp 43.587,50 Rp 6.599.147,50
4 Pekerjaan Pembuatan Direksi Keet m2 50 Rp 1.949.321,00 Rp 97.466.050,00
5 Pekerjaan Bedeng kerja m2 90 Rp 1.811.513,00 Rp 163.036.170,00
6 Pekerjaan Pembuatan Toilet buah 1 Rp 2.405.916,70 Rp 2.405.916,70
7 Pekerjaan Pembuatan Los Kerja dan Gudang m2 40 Rp 1.972.003,00 Rp 78.880.120,00
11 Penyediaan Air Kerja bulan 18 Rp 4.125.000,00 Rp 74.250.000,00
12 Penyediaan Listrik Kerja bulan 18 Rp 5.000.000,00 Rp 90.000.000,00
13 Mobilisasi Demobilisasi bulan 6 Rp 1.330.175,00 Rp 7.981.050,00
14 Pemasangan Pagar Sementara m 257,8 Rp 703.054,00 Rp 181.247.321,20
15 Pembuatan Pos Satpam m2 30 Rp 2.517.625,00 Rp 75.528.750,00
Total Biaya Rp 791.110.804,90

Gedung Baja:
Perhitungan AHS yang dilakukan hanya pekerjaan yang terkhusus di
gedung baja, karena sebagian besar pay item untuk kedua gedung
sudah dihitung pada perhitungan di gedung beton.
Tabel III.98 Pembersihan Lahan
Pembersihan 1 m2 lapangan dan perataan
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,10 Rp 50.000,00 Rp 5.000,00
Mandor L.04 OH 0,05 Rp 75.000,00 Rp 3.750,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 8.750,00
B BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 8.750,00
D Overhead & Profit (10%) Rp 875,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 9.625,00

112
Tabel III.99 Pembuatan Papan Nama Proyek
1 Buah papan nama pekerjaan menggunakan multiflex 10 mm, frame allumunium siku dan tiang kayu 5/7, printing banner
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,750 Rp 50.000,00 Rp 37.500,00
Tukang kayu L.02 OH 0,750 Rp 60.000,00 Rp 45.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,100 Rp 70.000,00 Rp 7.000,00
Mandor L.04 OH 0,075 Rp 75.000,00 Rp 5.625,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 95.125,00
B BAHAN
Multiplek tebal 9 mm M.39.b Lbr 0,180 Rp 85.000,00 Rp 15.300,00
Tiang kayu 5/7 kelas II, tinggi 3 m' M.37.a m3 0,021 Rp 5.870.000,00 Rp 123.270,00
Frame aluminium M.52.e kg 0,100 Rp 22.500,00 Rp 2.250,00
2
Banner plastik ukuran 0,6 x 0,8 m M.112.b m2 0,480 Rp 155.000,00 Rp 74.400,00
Paku campuran 5 cm dan 7 cm M.71.b kg 1,250 Rp 15.000,00 Rp 18.750,00
Cat kayu M.115.b kg 1,500 Rp 37.450,00 Rp 56.175,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 215.220,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 310.345,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 31.034,50
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 341.379,50

Tabel III.100 Pemasangan Bouwplank


Pengukuran dan Pemasangan 1 m3 Bouwplank
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,1 Rp 50.000,00 Rp 5.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,1 Rp 60.000,00 Rp 6.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,01 Rp 70.000,00 Rp 700,00
Mandor L.04 OH 0,005 Rp 75.000,00 Rp 375,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 12.075,00
B BAHAN
Kayu balok 5/7 M.33.d m3 0,012 Rp 1.400.000,00 Rp 16.800,00
Paku 2"-3" M.71.c kg 0,02 Rp 12.500,00 Rp 250,00
Kayu papan 3/20 M.35.e m3 0,007 Rp 1.500.000,00 Rp 10.500,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 27.550,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 39.625,00
D Overhead & Profit (10%) Rp 3.962,50
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 43.587,50

Berikut adalah hasil perhitungan biaya pekerjaan persiapan untuk


gedung baja cara mengalikan harga satuan dengan volume pekerjaan.
Tabel III.101 Biaya Pekerjaan Persiapan Gedung Baja
No. Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Pekerjaan Jumlah Harga
1 Pekerjaan Pembersihan Lahan m2 720,76 Rp 9.625,00 Rp 6.937.315,00
2 Pembuatan Papan Nama Proyek buah 1 Rp 341.379,50 Rp 341.379,50
3 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank m 114,9 Rp 43.587,50 Rp 5.008.203,75
Total Biaya Rp 12.286.898,25

Maka, total biaya pekerjaan persiapan adalah:


𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 + 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 𝑅𝑅𝑅𝑅791.110.804,90 + 𝑅𝑅𝑅𝑅12.286.898,25
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹. 𝟑𝟑𝟑𝟑𝟑𝟑. 𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕, 𝟏𝟏𝟏𝟏
III.3.2 Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan Tanah dan Pondasi
1. Pekerjaan Tanah
Tabel III.102 AHS Pekerjaan Galian 1 m3
Pekerjaan Galian 1m3 dengan Kedalaman 2-4 meter

Harga Jumlah
Perkiraan
No Komponen Kode Satuan Satuan Harga
Kuantitas
(Rp.) (Rp.)

A. Tenaga

113
1. Pekerja (L01) Jam 0,0441 Rp11.431 Rp504
2. Mandor (L04) Jam 0,0073 Rp14.974 Rp110
3. Operator (L08) Jam 0,0073 Rp17.829 Rp131
4. Pembantu Operator (L09) Jam 0,0073 Rp13.145 Rp97
5. Supir Truk (L10) Jam 0,0073 Rp15.135 Rp111
Jumlah Harga Tenaga Rp952
B. Bahan
Jumlah Harga Bahan Rp0
C. Peralatan
1. Excavator (E10) Jam 0,0073 Rp180.000 Rp1.322
2. Dump Truck (E08) Jam 0,1253 Rp261.110 Rp32.710
Jumlah Harga Peralatan Rp34.033
D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan, dan Peralatan Rp34.985
E. Overhead & Profit Rp5.248
F. Harga Satuan Pekerjaan Rp40.233

𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇ℎ = 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 × 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃


𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇ℎ = 𝑅𝑅𝑅𝑅 40.233 /𝑚𝑚3 × 28.732,27 𝑚𝑚3
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇ℎ = 𝑅𝑅𝑅𝑅 1.155.620.605
2. Pekerjaan Pemancangan Pondasi
Tabel III.103 AHS Pekerjaan Pemancangan Tiang Pancang
Pekerjaan Pemancangan Tiang Pancang

Harga
Perkiraan Jumlah
No Komponen Kode Satuan Satuan
Kuantitas Harga (Rp.)
(Rp.)

A. Tenaga
1. Pekerja (L01) Jam 0,2405 Rp11.431 Rp2.749
2. Mandor (L04) Jam 0,0481 Rp14.974 Rp720
3. Operator (L08) Jam 0,0481 Rp17.829 Rp858
Pembantu
4. (L09) Jam 0,0481 Rp13.145 Rp632
Operator
Jumlah Harga Tenaga Rp4.959
B. Bahan
Tiang Pancang
1. Diameter 500 mm Buah 1,00 Rp5.500.000 Rp5.500.000
Panjang 12 m
Jumlah Harga Bahan Rp5.500.000
C. Peralatan

114
Crane (di base
1. Jam 0,0335 Rp260.000 Rp8.710
camp)
2. Trailer 28 ton Jam 0,0041 Rp413.668 Rp1.696
3. Crane (di lokasi) Jam 0,1205 Rp260.000 Rp31.330
Pile Driver
4. Jam 0,0481 Rp300.057 Rp14.433
Hammer
Jumlah Harga Peralatan Rp56.169
D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan, dan Peralatan Rp5.561.128
E. Overhead & Profit Rp834.169
F. Harga Satuan Pekerjaan Rp6.395.297

𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 × 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃


𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 6.395.297 × 195 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 1.247.082.942
3. Pekerjaan Pembuatan Lantai Kerja
Tabel III.104 AHS Pekerjaan Pembuatan Lantai Kerja
Pekerjaan Pembuatan 1m3 Lantai Kerja

Harga
Perkiraan Jumlah
No Komponen Kode Satuan Satuan
Kuantitas Harga (Rp.)
(Rp.)

A. Tenaga
1. Pekerja (L01) Jam 1,200 Rp11.431 Rp13.717
2. Mandor (L04) Jam 0,060 Rp14.974 Rp898
3. Tukang Batu (L02) Jam 0,200 Rp13.717 Rp2.743
4. Kepala Tukang (L03) Jam 0,020 Rp15.438 Rp309
Jumlah Harga Tenaga Rp17.667
B. Bahan
1. Semen Kg 230,00 Rp68.970 Rp15.863.100
2. Pasir Beton Kg 893,00 Rp210.540 Rp188.012.220
3. Kerikil Kg 1027,00 Rp186.703 Rp191.743.981
4. Air Liter 200,00 Rp8 Rp1.600
Jumlah Harga Bahan Rp395.620.901
C. Peralatan
Jumlah Harga Peralatan Rp0
D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan, dan Peralatan Rp395.638.568
E. Overhead & Profit Rp59.345.785
F. Harga Satuan Pekerjaan Rp454.984.354

115
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 × 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 454.984.354 /𝑚𝑚3 × 15,49 𝑚𝑚3
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 7.047.480.147

4. Pekerjaan Pembuatan Urugan Pasir


Tabel III.105 Pekerjaan Urugan Pasir
Pengurugan 1m3 dengan Pasir Urug

Harga
Perkiraan Jumlah Harga
No Komponen Kode Satuan Satuan
Kuantitas (Rp.)
(Rp.)

A. Tenaga
1. Pekerja (L01) Jam 0,300 Rp11.431 Rp3.429
2. Mandor (L04) Jam 0,010 Rp14.974 Rp150
Jumlah Harga Tenaga Rp3.579
B. Bahan
1. Pasir Urug m3 1,200 Rp186.800 Rp224.160
Jumlah Harga Bahan Rp224.160
C. Peralatan
Jumlah Harga Peralatan Rp0
D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan, dan Peralatan Rp227.739
E. Overhead & Profit Rp34.161
F. Harga Satuan Pekerjaan Rp261.900

𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝐻𝐻. 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 × 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉. 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃


𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 261.900 /𝑚𝑚3 × 30,98 𝑚𝑚3
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 8.113.394

III.3.3 Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan Struktur


Berikut adalah hasil analisis dan estimasi biaya pekerjaan persiapan
dengan bersumber pada Lampiran Peraturan Menteri PUPR Nomor
28/PRT/M/2016 tentang Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum (khusus Bidang Cipta Karya) untuk Gedung Beton
dan Gedung Baja.
1. Pekerjaan Struktur Baja

116
Tabel III.106 Pemasangan Baja Profil

Pemasangan 1 kg besi profil


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,06 Rp 50.000,00 Rp 3.000,00
Tukang las konstruksi L.02 OH 0,06 Rp 60.000,00 Rp 3.600,00
Kepala tukang L.03 OH 0,006 Rp 70.000,00 Rp 420,00
Mandor L.04 OH 0,003 Rp 75.000,00 Rp 225,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 7.245,00
B BAHAN
Besi Profil IWF M.54.a kg 1,15 Rp 15.000,00 Rp 17.250,00
Besi Profil CNP M.54.c kg 1,15 Rp 16.500,00 Rp 18.975,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 36.225,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 43.470,00
D Overhead & Profit (10%) Rp 4.347,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 47.817,00

Berikut rekapitulasi dari perhitungan volume untuk masuk ke AHS.


Tabel III.107 Rekapitulasi Volume Pekerjaan Struktur Baja

Rekapitulasi Volume
Besi Profil IWF 50323 kg
Besi Profil CNP (Box) 69229 kg
Total 119552 kg

2. Pekerjaan Tangga Beton


Tabel III.108 Pembuatan Beton
Membuat 1 m3 beton mutu fc' = 31,2 MPa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 2,100 Rp 50.000,00 Rp 105.000,00
Tukang batu L.02 OH 0,350 Rp 60.000,00 Rp 21.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,035 Rp 70.000,00 Rp 2.450,00
Mandor L.04 OH 0,105 Rp 75.000,00 Rp 7.875,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 136.325,00
B BAHAN
Semen Portland M.15 kg 448,000 Rp 1.160,00 Rp 519.680,00
Pasir beton M.14.a kg 667,000 Rp 78,57 Rp 52.407,14
Kerikil (Maks 30 mm) M.12 kg 1000,000 Rp 194,44 Rp 194.444,44
Air M.02 Liter 215,000 Rp 25,00 Rp 5.375,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 771.906,59
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 908.231,59
D Overhead & Profit (10%) Rp 90.823,16
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 999.054,75

Tabel III.109 Pembesian


Pembesian 10 kg dengan besi polos atau besi ulir
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,070 Rp 50.000,00 Rp 3.500,00
Tukang batu L.02 OH 0,070 Rp 60.000,00 Rp 4.200,00
Kepala tukang L.03 OH 0,007 Rp 70.000,00 Rp 490,00
Mandor L.04 OH 0,004 Rp 75.000,00 Rp 300,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 8.490,00
B BAHAN
Besi beton M.55.e kg 10,500 Rp 10.000,00 Rp 105.000,00
Kawat beton M.67 kg 0,150 Rp 15.000,00 Rp 2.250,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 107.250,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 115.740,00
D Overhead & Profit (10%) Rp 11.574,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 127.314,00

117
Tabel III.110 Pemasangan Bekisting
Pemasangan 1 m2 bekisting untuk tangga
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,660 Rp 50.000,00 Rp 33.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,330 Rp 60.000,00 Rp 19.800,00
Kepala tukang L.03 OH 0,033 Rp 70.000,00 Rp 2.310,00
Mandor L.04 OH 0,033 Rp 75.000,00 Rp 2.475,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 57.585,00
B BAHAN
Kayu kelas III M.35.a m3 0,030 Rp 1.500.000,00 Rp 45.000,00
Paku 5 cm - 12 cm M.71.c kg 0,400 Rp 12.500,00 Rp 5.000,00
Minyak bekisting M.129 Liter 0,150 Rp 40.000,00 Rp 6.000,00
Balok kayu kelas II M.33.b m3 0,015 Rp 5.500.000,00 Rp 82.500,00
Plywood tebal 9 mm M.39.b Lbr 0,350 Rp 85.000,00 Rp 29.750,00
Dolken kayu, Φ 8-10 cm, panjang 4 m M.29.b Batang 2,000 Rp 70.250,00 Rp 140.500,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 138.500,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 196.085,00
D Overhead & Profit (10%) Rp 19.608,50
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 215.693,50

Berikut rekapitulasi volume dari pekerjaan tangga beton.


Tabel III.111 Rekapitulasi Volume Pekerjaan Tangga Beton
Rekapitulasi Volume
Beton 14,19084 m3
Tulangan 212,2957 10 kg
Bekisting 118,9802 m2

3. Pekerjaan Tangga Baja Tipe 1 dan Tipe 2


Tabel III.112 Pemasangan Baja Profil
Pemasangan 1 kg besi profil
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,06 Rp 50.000,00 Rp 3.000,00
Tukang las konstruksi L.02 OH 0,06 Rp 60.000,00 Rp 3.600,00
Kepala tukang L.03 OH 0,006 Rp 70.000,00 Rp 420,00
Mandor L.04 OH 0,003 Rp 75.000,00 Rp 225,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 7.245,00
B BAHAN
Besi Profil IWF M.54.a kg 1,15 Rp 15.000,00 Rp 17.250,00
Besi Profil Siku M.54.g kg 1,15 Rp 12.000,00 Rp 13.800,00
Baja Pelat tebal 6 mm M.53.d kg 1,15 Rp 10.084,93 Rp 11.597,66
Baja Pelat tebal 10 mm kg 1,15 Rp 10.000,00 Rp 11.500,00
Baja Pelat tebal 12 mm kg 1,15 Rp 10.084,93 Rp 11.597,66
Bordes M.52.c kg 0,2 Rp 59.713,38 Rp 11.942,68
Baut M.57.a buah 0,001 Rp 4.500,00 Rp 4,50
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 77.692,50
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 84.937,50
E Overhead & Profit (10%) Rp 8.493,75
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 93.431,25

118
Tabel III.113 Pengelasan
Pengerjaan 10 cm pengelasan dengan las listrik
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,04 Rp 50.000,00 Rp 2.000,00
Tukang besi konstruksi L.02 OH 0,02 Rp 60.000,00 Rp 1.200,00
Kepala tukang L.03 OH 0,002 Rp 70.000,00 Rp 140,00
Mandor L.04 OH 0,002 Rp 75.000,00 Rp 150,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 3.490,00
B BAHAN
Kawat las listrik M.69 kg 0,400 Rp 24.750,00 Rp 9.900,00
Solar M.70.a Liter 0,300 Rp 12.000,00 Rp 3.600,00
Minyak pelumas M.130 Liter 0,040 Rp 7.150,00 Rp 286,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 13.786,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 17.276,00
D Overhead & Profit (10%) Rp 1.727,60
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 19.003,60

Tabel III.114 Pembuatan Beton


Membuat 1 m3 beton mutu fc' = 31,2 MPa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 2,100 Rp 50.000,00 Rp 105.000,00
Tukang batu L.02 OH 0,350 Rp 60.000,00 Rp 21.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,035 Rp 70.000,00 Rp 2.450,00
Mandor L.04 OH 0,105 Rp 75.000,00 Rp 7.875,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 136.325,00
B BAHAN
Semen Portland M.15 kg 448,000 Rp 1.160,00 Rp 519.680,00
Pasir beton M.14.a kg 667,000 Rp 78,57 Rp 52.407,14
Kerikil (Maks 30 mm) M.12 kg 1000,000 Rp 194,44 Rp 194.444,44
Air M.02 Liter 215,000 Rp 25,00 Rp 5.375,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 771.906,59
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 908.231,59
D Overhead & Profit (10%) Rp 90.823,16
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 999.054,75

Tabel III.115 Pembesian


Pembesian 10 kg dengan besi polos atau besi ulir
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,070 Rp 50.000,00 Rp 3.500,00
Tukang batu L.02 OH 0,070 Rp 60.000,00 Rp 4.200,00
Kepala tukang L.03 OH 0,007 Rp 70.000,00 Rp 490,00
Mandor L.04 OH 0,004 Rp 75.000,00 Rp 300,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 8.490,00
B BAHAN
Besi beton M.55.e kg 10,500 Rp 10.000,00 Rp 105.000,00
Kawat beton M.67 kg 0,150 Rp 15.000,00 Rp 2.250,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 107.250,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 115.740,00
D Overhead & Profit (10%) Rp 11.574,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 127.314,00

119
Tabel III.116 Pemasangan Bekisting Lantai Floordeck
1 m2 Bekisting lantai Floordeck tipe pelat (JAP ≤ 0,6 m)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,100 Rp 50.000,00 Rp 5.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,050 Rp 60.000,00 Rp 3.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,005 Rp 70.000,00 Rp 350,00
Mandor L.04 OH 0,010 Rp 75.000,00 Rp 750,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 9.100,00
B BAHAN
Kaso 5/7 cm M.37.a m3 0,0030 Rp 5.870.000,00 Rp 17.610,00
Balok 8/12 cm M.31.a m3 0,0068 Rp 6.250.000,00 Rp 42.500,00
Paku 7 cm - 12 cm M.71.c kg 0,2700 Rp 12.500,00 Rp 3.375,00
Floordeck M.60.a m2 1,0800 Rp 82.500,00 Rp 89.100,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 152.585,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 161.685,00
E Overhead & Profit (10%) Rp 16.168,50
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 177.853,50

Berikut rekapitulasi volume dari pekerjaan tangga baja tipe 1 dan tipe
2.
Tabel III.117 Rekapitulasi Volume Tangga Baja Tipe 1

Rekapitulasi Volume
Besi Profil IWF 26730,01 kg
Besi Profil L 251,9501 kg
Pelat Baja 6 mm 762,529 kg
Pelat Baja 10 mm 103,04 kg
Pelat Baja 12 mm 558,8415 kg
Bordes 29328,23 kg
Baut 1317 buah
Tulangan 49,48084 10 kg
Beton 12,52283 m3
Las 1926,23 10 cm
Steel deck 59,994 m2

Tabel III.118 Rekapitulasi Volume Tangga Baja Tipe 2

Rekapitulasi Volume
Besi Profil IWF 26186,93 kg
Besi Profil L 268,6549 kg
Pelat Baja 6 mm 405,6917 kg
Pelat Baja 10 mm 103,04 kg
Pelat Baja 12 mm 298,0488 kg
Bordes 29328,23 kg
Baut 1117 buah
Tulangan 49,48084 10 kg
Beton 12,52283 m3
Las 1192,01 10 cm
Steel deck 59,994 m2

120
4. Pekerjaan Rangka Baja Atap
Tabel III.119 Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Pemasangan 1 m2 atap pelana rangka atap baja canai dingin profil C75
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,734 Rp 50.000,00 Rp 36.700,00
Tukang batu L.02 OH 0,734 Rp 60.000,00 Rp 44.040,00
Kepala tukang L.03 OH 0,073 Rp 70.000,00 Rp 5.110,00
Mandor L.04 OH 0,037 Rp 75.000,00 Rp 2.775,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 88.625,00
B BAHAN
Baja ringan canai dingin C75 kg 3,065 Rp 57.500,00 Rp 176.237,50
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 176.237,50
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 264.862,50
D Overhead & Profit (10%) Rp 26.486,25
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 291.348,75

Tabel III.120 Pemasangan Atap Seng Gelombang (Zincalume)


Pemasangan 1 m2 atap seng gelombang
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,12 Rp 50.000,00 Rp 6.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,06 Rp 60.000,00 Rp 3.600,00
Kepala tukang L.03 OH 0,006 Rp 70.000,00 Rp 420,00
Mandor L.04 OH 0,006 Rp 75.000,00 Rp 450,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp 10.470,00
B BAHAN
Seng gelombang M.88.c Lbr 0,700 Rp 50.000,00 Rp 35.000,00
Paku seng gelombang M.71.g kg 0,020 Rp 4.500,00 Rp 90,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 35.090,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp 45.560,00
D Overhead & Profit (10%) Rp 4.556,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 50.116,00

Berikut adalah rekapitulasi volume dari pekerjaan rangka atap baja.


Tabel III.121 Rekapitulasi Volume Pekerjaan Rangka Atap Baja

Rekapitulasi Volume
Baja ringan 997,4171 m2
Zincalume 997,4171 m2

Berikut adalah hasil perhitungan biaya pekerjaan struktur dengan


mengalikan harga satuan pekerjaan dan volume pekerjaan.
Tabel III.122 Biaya Pekerjaan Struktur
Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Pekerjaan Jumlah Harga
Pekerjaan Struktur Baja
Pemasangan baja profil kg 119551,8798 Rp 47.817,00 Rp 5.716.612.238,31
Pekerjaan Tangga Beton
Pengecoran m3 14,19083595 Rp 999.054,75 Rp 14.177.422,00
Pembuatan bekisting m2 118,9801771 Rp 215.693,50 Rp 25.663.250,82
Pembesian 10 kg 212,2957442 Rp 127.314,00 Rp 27.028.220,38
Pekerjaan Tangga Baja
Pemasangan baja profil kg 114325,1853 Rp 93.431,25 Rp 10.681.545.505,64
Pengelasan 10 cm 3118,24 Rp 19.003,60 Rp 59.257.785,66
Pengecoran m3 25,04565751 Rp 999.054,75 Rp 25.021.983,00
Pembesian 10 kg 98,96167655 Rp 127.314,00 Rp 12.599.206,89
Pemasangan bekisting steeldeck m2 119,988 Rp 177.853,50 Rp 21.340.285,76
Pekerjaan Rangka Atap Baja
Pemasangan rangka atap m2 997,4170659 Rp 291.348,75 Rp 290.596.215,38
Pemasangan atap m2 997,4170659 Rp 50.116,00 Rp 49.986.553,68
Rp 16.923.828.667,53

121
Contoh perhitungan untuk pekerjaan struktur baja:
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
= 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 × 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
= 119551,8798 𝑘𝑘𝑘𝑘 × 𝑅𝑅𝑅𝑅 47.817, −
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑝𝑝𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 5.716.612.238,31
Pekerjaan struktur baja hanya terdiri dari pemasangan baja profil,
maka:
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 = 𝑹𝑹𝑹𝑹 𝟓𝟓. 𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕. 𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔. 𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐, 𝟑𝟑𝟑𝟑

Dari Tabel III.106 didapat biaya pekerjaan struktur adalah:


𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 = 𝑹𝑹𝑹𝑹 𝟏𝟏𝟏𝟏. 𝟗𝟗𝟗𝟗𝟗𝟗. 𝟖𝟖𝟖𝟖𝟖𝟖. 𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔. 𝟓𝟓𝟓𝟓

III.3.4 Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan Arsitektur


Perhitungan biaya pekerjaan arsitektur akan digabungkan untuk
Gedung Beton dan Gedung Baja.
1. Pekerjaan Dinding
a. Pekerjaan Pengadukan Semen
Berdasarkan Lampiran PUPR 28: 2016, berikut adalah AHS dari
pengadukan semen
Tabel III.123 Pekerjaan Pengadukan Semen
Pembuatan 1 buah kotak adukan ukuran 40 x 50 x 25 cm3
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Kayu papan kelas III m3 0.036 Rp 55,000.00 Rp 1,980.00
Kayu balok5/7 kelas III m3 0.014 Rp 100,000.00 Rp 1,400.00
Bahan
Paku biasa kg 0.08 Rp 23,000.00 Rp 1,840.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 5,220.00
Pekerja OH 0.3 Rp 50,000.00 Rp 15,000.00
Tenaga Kerja
Tukang batu OH 0.03 Rp 60,000.00 Rp 1,800.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 16,800.00
Jumlah (A+B+C) Rp 22,020.00
Overhead & Profit (10%) Rp 2,202.00
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 24,222.00

Asumsi dibutuhkan sebanyak masing-masing 12 buah kotak adukan


pada pekerjaan gedung beton dan gedung baja. Dengan demikian,
biaya yang dikeluarkan sebanyak
12 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 24,222.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 290,664.00
b. Pekerjaan Dinding Bata

122
Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016, berikut adalah AHS dari
pembuatan dinding bata merah
Tabel III.124 Pekerjaan Dinding Bata
Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1 bata, campuran spesi 1 PC : 3 PP
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Bata Merah Buah 140 Rp 650.00 Rp 91,000.00
Portland Cement kg 32.95 Rp 1,160.00 Rp 38,222.00
Bahan
Pasir (PP) m3 0.091 Rp 110,000.00 Rp 10,010.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 139,232.00
Pekerja OH 0.6 Rp 50,000.00 Rp 30,000.00
Tukang batu OH 0.2 Rp 60,000.00 Rp 12,000.00
Tenaga Kerja Kepala Tukang OH 0.02 Rp 70,000.00 Rp 1,400.00
Mandor OH 0.03 Rp 75,000.00 Rp 2,250.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 45,650.00
Jumlah (A+B+C) Rp 184,882.00
Overhead & Profit (10%) Rp 18,488.20
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 203,370.20

Berikut biayanya,
2750.27 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 203,370.20 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 559,322,662.63 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
240.058 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 203,370.20 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 28,820,643.47 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)

c. Pekerjaan Pasangan Dinding Kamar Mandi (Gedung Beton saja)


Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016, berikut adalah AHS dari
memasang dinding keramik

Tabel III.125 Pekerjaan Pasangan Dinding Kamar Mandi


Memasang 1 m2 dinding keramik 20 x 25 cm (Motif/corak)
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Ubin keramik 20 x 25 cm m2 1 Rp 48,000.00 Rp 48,000.00
Portland Cement kg 11.38 Rp 1,160.00 Rp 13,200.80
Bahan Pasir Pasang m3 0.042 Rp 110,000.00 Rp 4,620.00
Semen warna kg 1.5 Rp 18,000.00 Rp 27,000.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 92,820.80
Pekerja OH 0.62 Rp 50,000.00 Rp 31,000.00
Tukang OH 0.35 Rp 60,000.00 Rp 21,000.00
Tenaga kerja Kepala tukang OH 0.035 Rp 70,000.00 Rp 2,450.00
Mandor OH 0.03 Rp 75,000.00 Rp 2,250.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 56,700.00
Jumlah (A+B+C) Rp 149,520.80
Overhead & Profit (10%) Rp 14,952.08
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 164,472.88

Berikut biayanya,
360.624 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 164,472.88 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 59,312,867.88 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)

2. Pekerjaan Pintu dan Jendela


a. Pekerjaan Pemasangan Pintu dan Jendela
Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari memasang pintu dan jendela

123
Tabel III.126 Pekerjaan Pemasangan Pintu dan Jendela
Pembuatan dan pemasangan 1 m2 pintu dan jendela kaca, kayu kelas I atau II
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Papan kayu m3 0.024 Rp 2,750,000.00 Rp 66,000.00
Bahan lem kayu kg 0.3 Rp 50,000.00 Rp 15,000.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 81,000.00
Pekerja OH 0.8 Rp 50,000.00 Rp 40,000.00
Tukang kayu OH 2.4 Rp 60,000.00 Rp 144,000.00
Tenaga Kerja Kepala Tukang OH 0.24 Rp 70,000.00 Rp 16,800.00
Mandor OH 0.04 Rp 75,000.00 Rp 3,000.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 203,800.00
Jumlah (A+B+C) Rp 284,800.00
Overhead & Profit (10%) Rp 28,480.00
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 313,280.00

Berikut biayanya,
250.56 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 313,280.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅78,495,436.80 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
34.56 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 313,280.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 10,826,956.80 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)

b. Pekerjaan Kaca dan Pemasangannya


Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari pekerjaan kaca
Tabel III.127 Pekerjaan Kaca dan Pemasangannya
Pemasangan 1 m2 kaca tebal 3 mm
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Kaca tebal 3 mm m2 1.1 Rp 63,000.00 Rp 69,300.00
Bahan Sealant kg 0.05 Rp 55,000.00 Rp 2,750.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 72,050.00
Pekerja OH 0.015 Rp 50,000.00 Rp 750.00
Tukang kayu OH 0.15 Rp 60,000.00 Rp 9,000.00
Tenaga Kerja Kepala Tukang OH 0.015 Rp 70,000.00 Rp 1,050.00
Mandor OH 0.0008 Rp 75,000.00 Rp 60.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 10,860.00
Jumlah (A+B+C) Rp 82,910.00
Overhead & Profit (10%) Rp 8,291.00
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 91,201.00

Berikut biayanya,
55.68 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 91,201.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅5,087,071.68 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
7.68 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 91,201.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 700,423.68 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)

3. Pekerjaan Finishing
a. Pekerjaan Rangka Besi Hollow Plafon
Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari rangka besi hollow plafon

124
Tabel III.128 Pekerjaan Rangka Besi Hollow Plafon
Rangka Besi Hollow
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Besi Hollow 4 x 4 m 5 Rp 19,000.00 Rp 95,000.00
Bahan Paku Sekrup kg 0.25 Rp 25,000.00 Rp 6,250.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 101,250.00
Pekerja OH 0.2 Rp 50,000.00 Rp 10,000.00
Tukang OH 0.3 Rp 60,000.00 Rp 18,000.00
Tenaga Kerja Kepala Tukang OH 0.03 Rp 70,000.00 Rp 2,100.00
Mandor OH 0.01 Rp 75,000.00 Rp 750.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 30,850.00
Jumlah (A+B+C) Rp 132,100.00
Overhead & Profit (10%) Rp 13,210.00
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 145,310.00

Berikut biayanya,
55.68 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 91,201.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅5,087,071.68 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
7.68 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 91,201.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 700,423.68 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)

b. Pekerjaan Panel Calcium Silicate (pada bangunan beton saja)


Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari panel calcium silicate,
Tabel III.129 Pekerjaan Panel Calcium Silicate
Gypsum 9 mm terpasangan
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Gypsum 9 mm 120 x 240 lbr 0.364 Rp 66,000.00 Rp 24,024.00
Bahan Paku sekrup kg 0.11 Rp 14,000.00 Rp 1,540.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 25,564.00
Pekerja OH 0.1 Rp 50,000.00 Rp 5,000.00
Tukang OH 0.05 Rp 60,000.00 Rp 3,000.00
Tenaga Kerja Kepala Tukang OH 0.005 Rp 70,000.00 Rp 350.00
Mandor OH 0.005 Rp 75,000.00 Rp 375.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 8,725.00
Jumlah (A+B+C) Rp 34,289.00
Overhead & Profit (10%) Rp 3,428.90
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 37,717.90

Berikut biayanya,
2401.171968 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 37,717.90 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 90,567,164.17 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)

c. Pekerjaan Lantai
Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari pekerjaan lantai,

125
Tabel III.130 Pekerjaan Lantai
Memasang 1 m2 lantai keramik 60 x 60 cm warna/corak
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Ubin kearmik 60 x 60 cm warna m2 1 Rp 75,000.00 Rp 75,000.00
Semen portland kg 11.38 Rp 1,160.00 Rp 13,200.80
Bahan
Pasir pasang m3 0.042 Rp 110,000.00 Rp 4,620.00
Semen warna kg 1.5 Rp 18,000.00 Rp 27,000.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 119,820.80
Pekerja OH 0.62 Rp 50,000.00 Rp 31,000.00
Tukang OH 0.35 Rp 60,000.00 Rp 21,000.00
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0.035 Rp 70,000.00 Rp 2,450.00
Mandor OH 0.03 Rp 75,000.00 Rp 2,250.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 56,700.00
Jumlah (A+B+C) Rp 176,520.80
Overhead & Profit (10%) Rp 17,652.08
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 194,172.88

Berikut biayanya,
3279.53 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 194,172.88 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 636,794,879.69 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
641.7425 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 194,172.88 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 124,608,989.44 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)

d. Pekerjaan Plint Ubin Lantai


Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari plint ubin lantai,
Tabel III.131 Pekerjaan Plint Ubin Lantai
Memasang 1 m plint ubin PC warna ukuran (10 x 40) cm
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Plint ubin PC warna buah 2.65 Rp 1,300.00 Rp 3,445.00
Semen kg 1.14 Rp 1,160.00 Rp 1,322.40
Bahan
Pasir Pasang m3 0.003 Rp 110,000.00 Rp 330.00
Semen warna kg 0.1 Rp 18,000.00 Rp 1,800.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 6,897.40
Pekerja OH 0.09 Rp 50,000.00 Rp 4,500.00
Tukang batu OH 0.09 Rp 60,000.00 Rp 5,400.00
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0.009 Rp 70,000.00 Rp 630.00
Mandor OH 0.005 Rp 75,000.00 Rp 375.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 10,905.00
Jumlah (A+B+C) Rp 17,802.40
Overhead & Profit (10%) Rp 1,780.24
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 19,582.64

Berikut biayanya,
1657.812 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 19,582.64 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 32,464,343.93 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
77.75 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 19,582.64 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 1,522,550.20 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)

e. Pekerjaan Plesteran dan Acian


Berdasarkan Lampiran PUPR 28: 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari plesteran dan acian

126
Tabel III.132 Pekerjaan Plesteran
Memasang 1 m2 plesteran 1 PC : 3 PP tebal 20 mm
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Portland Cement kg 10.368 Rp 1,160.00 Rp 12,026.88
Bahan Pasir (PP) m3 0.031 Rp 110,000.00 Rp 3,410.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 15,436.88
Pekerja OH 0.26 Rp 50,000.00 Rp 13,000.00
Tukang Batu OH 0.2 Rp 60,000.00 Rp 12,000.00
Tenaga Kerja Kepala Tukang OH 0.02 Rp 70,000.00 Rp 1,400.00
Mandor OH 0.013 Rp 75,000.00 Rp 975.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 27,375.00
Jumlah (A+B+C) Rp 42,811.88
Overhead & Profit (10%) Rp 4,281.19
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 47,093.07

Tabel III.133 Pekerjaan Acian


1 m2 pekerjaan acian
Kebutuhan Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Portland Cement kg 3.25 Rp 1,160.00 Rp 3,770.00
Bahan
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 3,770.00
Pekerja OH 0.2 Rp 50,000.00 Rp 10,000.00
Tukang batu OH 0.1 Rp 60,000.00 Rp 6,000.00
Tenaga Kerja Kepala tukang OH 0.01 Rp 70,000.00 Rp 700.00
Mandor OH 0.02 Rp 75,000.00 Rp 1,500.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 18,200.00
Jumlah (A+B+C) Rp 21,970.00
Overhead & Profit (10%) Rp 2,197.00
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 24,167.00

Berikut biayanya,
6729.0372 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 (47,093 + 241,167)
= 𝑅𝑅𝑅𝑅 479,511,639.60 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
480.116 𝑚𝑚2 𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥 (47,093 + 241,167)
= 𝑅𝑅𝑅𝑅 34,213,098.80 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)

f. Pekerjaan Pengecatan Politur


Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari pengecatan politur,
Tabel III.134 Pekerjaan Pengecatan Politur
Pengecatan 1 m2 tembok baru (1 lapis plamuur, 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat penutup)
Kebutuhan Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Plamuur kg 0.1 Rp 18,000.00 Rp 1,800.00
Cat dasar kg 0.1 Rp 48,000.00 Rp 4,800.00
Bahan
Cat penutup kg 0.26 Rp 48,000.00 Rp 12,480.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 19,080.00
Pekerja OH 0.02 Rp 50,000.00 Rp 1,000.00
Tukang cat OH 0.063 Rp 60,000.00 Rp 3,780.00
Tenaga Kerja Kepala tukang OH 0.0063 Rp 70,000.00 Rp 441.00
Mandor OH 0.003 Rp 75,000.00 Rp 225.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 5,446.00
Jumlah (A+B+C) Rp 24,526.00
Overhead & Profit (10%) Rp 2,452.60
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 26,978.60

Berikut biayanya,
3886.134 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 26,978.60 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 104,842,473.56 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)

127
240.058 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 26,978.60 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 6,476,428.76 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)

4. Pekerjaan Khusus
a. Pekerjaan Grass Block (Gedung Baja saja)
Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari grass block,

Tabel III.135 Pekerjaan Grass Block


Pemasangan 1 m2 paving block warna 6 cm
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Paving block warna 6 cm m2 1.01 Rp 44,400.00 Rp 44,844.00
Pasir beton m3 0.1 Rp 198,000.00 Rp 19,800.00
Bahan
Peralatan lot 1 Rp 2,750.00 Rp 2,750.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 67,394.00
Pekerja OH 0.25 Rp 52,000.00 Rp 13,000.00
Tukang Kayu OH 0.5 Rp 63,000.00 Rp 31,500.00
Tenaga Kerja Kepala Tukang OH 0.025 Rp 76,000.00 Rp 1,900.00
Mandor OH 0.003 Rp 91,000.00 Rp 273.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 46,673.00
Jumlah (A+B+C) Rp 114,067.00
Overhead & Profit (10%) Rp 11,406.70
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 125,473.70

Berikut biayanya,
641.7425 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 125,473.70 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 80,521,805.92 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)

b. Pekerjaan Grill Besi


Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari grill besi,
Tabel III.136 Pekerjaan Grill Besi
Pemasangan 1 grill besi
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Bahan Grill Besi buah 1 Rp 80,000.00 Rp 80,000.00
Jumlah (A+B+C) Rp 80,000.00
Overhead & Profit (10%) Rp 8,000.00
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 88,000.00

Berikut biayanya,
24 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 88,000.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 2,112,000.00 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
8 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 88,000.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 704,000.00 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)

c. Pekerjaan Saluran Drainase


Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari saluran drainase,

128
Tabel III.137 Pekerjaan Saluran Drainase
Pemasangan 1 m piipa galvanis diameter 1"
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Pipa galvanis 1" M 1.2 Rp 258,000.00 Rp 309,600.00
Bahan
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 309,600.00
Pekerja OH 0.054 Rp 52,000.00 Rp 2,808.00
Tukang Kayu OH 0.09 Rp 63,000.00 Rp 5,670.00
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0.009 Rp 76,000.00 Rp 684.00
Mandor OH 0.027 Rp 91,000.00 Rp 2,457.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 11,619.00
Jumlah (A+B+C) Rp 321,219.00
Overhead & Profit (10%) Rp 32,121.90
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 353,340.90

Berikut biayanya,
254.6 𝑚𝑚 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 353,340.90 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 89,960,593.14 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
25 𝑚𝑚 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 353,340.90 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 8,833,522.56 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
d. Pekerjaan Atap (Gedung Beton saja)
Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari atap,
Tabel III.138 Pekerjaan Atap
Rangka Besi Hollow
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Besi Hollow 4 x 4 m 5 Rp 19,000.00 Rp 95,000.00
Bahan Paku Sekrup kg 0.25 Rp 25,000.00 Rp 6,250.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 101,250.00
Pekerja OH 0.2 Rp 50,000.00 Rp 10,000.00
Tukang OH 0.3 Rp 60,000.00 Rp 18,000.00
Tenaga Kerja Kepala Tukang OH 0.03 Rp 70,000.00 Rp 2,100.00
Mandor OH 0.01 Rp 75,000.00 Rp 750.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 30,850.00
Jumlah (A+B+C) Rp 132,100.00
Overhead & Profit (10%) Rp 13,210.00
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 145,310.00

Berikut biayanya,
2749.866 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 145,310.00 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 399,583,028.40 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)

e. Pekerjaan Eksterior dan Interior


Berdasarkan Lampiran PUPR 28 : 2016 dan jurnal harga konstruksi,
berikut adalah AHS dari pengecatan eksterior dan interior
Tabel III.139 Pekerjaan Interior
1 m2 Pengecatan Beton ICI Interior
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Cat Tembok ICI lt 0.25 Rp 99,000.00 Rp 24,750.00
Alkali ICI Sebelum pengecatan lt 0.125 Rp 43,000.00 Rp 5,375.00
Bahan
Rol Cat bh 0.01 Rp 21,000.00 Rp 210.00
Ampelas lbr 0.5 Rp 3,000.00 Rp 1,500.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 31,835.00
Pekerja OH 0.16 Rp 52,000.00 Rp 8,320.00
Tukang Cat OH 0.28 Rp 63,000.00 Rp 17,640.00
Tenaga Kerja Kepala Tukang OH 0.03 Rp 76,000.00 Rp 2,280.00
Mandor OH 0.01 Rp 91,000.00 Rp 910.00
Steger Werk lot 0.025 Rp 60,000.00 Rp 1,500.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 30,650.00
Jumlah (A+B+C) Rp 62,485.00
Overhead & Profit (10%) Rp 6,248.50
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 68,733.50

129
Tabel III.140 Pekerjaan Eksterior
1 m2 Pengecatan Dinding Eksterior
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
Cat Tembok ICI lt 0.25 Rp 63,000.00 Rp 15,750.00
Cat Dasar sebelum pengecatan lt 0.125 Rp 48,000.00 Rp 6,000.00
Bahan
Rol Cat bh 0.01 Rp 21,000.00 Rp 210.00
Ampelas lbr 0.5 Rp 3,000.00 Rp 1,500.00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 23,460.00
Pekerja OH 0.2 Rp 52,000.00 Rp 10,400.00
Tukang Cat OH 0.3 Rp 63,000.00 Rp 18,900.00
Tenaga Kerja Kepala Tukang OH 0.03 Rp 76,000.00 Rp 2,280.00
Mandor OH 0.01 Rp 91,000.00 Rp 910.00
Steger Werk lot 0.025 Rp 56,000.00 Rp 1,400.00
JUMLAH HARGA TENAGA KERJA Rp 33,890.00
Jumlah (A+B+C) Rp 57,350.00
Overhead & Profit (10%) Rp 5,735.00
Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 63,085.00

Berikut biayanya,
2750.27 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 (68,733.50 + 63,085.00)
= 𝑅𝑅𝑅𝑅 362,536,273.28 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)
240.058 𝑚𝑚2 𝑥𝑥 𝑅𝑅𝑅𝑅 (68,733.50 + 63,085.00)
= 𝑅𝑅𝑅𝑅 31,644,085.42 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)

Berikut adalah rekapan analisis dan estimasi biaya pekerjaan arsitektural


gedung beton,

Tabel III.141 Rekapan Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan Arsitektur Gedung Beton
Pekerjaan Satuan Volume Pekerjaan Harga Satuan Biaya
Pekerjaan
12 Rp 24,222.00 Rp 290,664.00
1.5 Arsitektural 1.5.1 Pekerjaan Dinding 1.5.1.1 Pekerjaan Pengadukan Semen buah
1.5.1.2 Pekerjaan Dinding Bata m2 2750.268538 Rp 203,370.20 Rp 559,322,662.63
1.5.1.3 Pekerjaan Pasangan Dinding Kamar Mandi m2 360.624 Rp 164,472.88 Rp 59,312,867.88
250.56 Rp 313,280.00 Rp 78,495,436.80
1.5.2 Pekerjaan Pintu dan Jendela 1.5.2.1 Pekerjaan pemasangan pintu dan jendela m2
1.5.2.2 Pekerjaan Kaca dan Pemasangannya m2 55.68 Rp 91,201.00 Rp 5,078,071.68
1.5.3 Pekerjaan Finishing 1.5.3.1 Pekerjaan Panel Calcium Silicate (GRC) m2 2401.171968 Rp 37,717.90 Rp 90,567,164.17
1.5.3.2 Pekerjaan Lantai m2 3279.525337 Rp 194,172.88 Rp 636,794,879.69
1.5.3.3 Pekerjaan Plint Ubin Lantai m 1657.812425 Rp 19,582.64 Rp 32,464,343.91
1.5.3.4 Pekerjaan Pleseteran dan Acian m2 6729.037076 Rp 71,260.07 Rp 479,511,639.61
1.5.3.5 Pekerjaan Pengecatan Politur m2 3886.134698 Rp 26,978.60 Rp 104,842,473.56
1.5.4 Pekerjaan Khusus 1.5.4.1 Pekerjaan Grill Besi jumlah 24 Rp 88,000.00 Rp 2,112,000.00
1.5.4.2 Pekerjaan Saluran Drainase m 254.6 Rp 353,340.90 Rp 89,960,593.14
1.5.4.3 Pekerjaan Atap m2 2749.866 Rp 145,310.00 Rp 399,583,028.46
1.5.4.4 Pekerjaan Eksterior dan Interior m2 2750.268538 Rp 131,818.50 Rp 362,536,273.28
Total Rp 2,900,872,098.81

Berikut adalah rekapan analisis dan estimasi biaya pekerjaan arsitektural


gedung baja,

130
Tabel III.142 Rekapan Analisis dan Estimasi Biaya Pekerjaan Arsitektur Gedung Baja
Pekerjaan Satuan Volume Pekerjaan Harga Satuan Biaya
Pekerjaan
Rp 24,222.00
2.5 Arsitektural 2.5.1 Pekerjaan Dinding 2.5.1.1 Pekerjaan Pengadukan Semen buah 12 Rp 290,664.00
2.5.1.2 Pekerjaan Dinding Bata m2 240.058 Rp 203,370.20 Rp 48,820,643.47
Rp 313,280.00
2.5.1 Pekerjaan Pintu dan Jendela 2.5.1.1 Pekerjaan pemasangan pintu dan jendela m2 34.56 Rp 10,826,956.80
2.5.1.2 Pekerjaan Kaca dan Pemasangannya m2 7.68 Rp 91,201.00 Rp 700,423.68
2.5.3 Pekerjaan Finishing 2.5.3.1 Pekerjaan Lantai m2 641.7425 Rp 194,172.88 Rp 124,608,989.44
2.5.3.2 Pekerjaan Plint Ubin Lantai m 77.75 Rp 19,582.64 Rp 1,522,550.26
2.5.3.3 Pekerjaan Pleseteran dan Acian m2 480.116 Rp 71,260.07 Rp 34,213,098.81
2.5.3.4 Pekerjaan Pengecatan Politur m2 240.058 Rp 26,978.60 Rp 6,476,428.76
2.5.4 Pekerjaan Khusus 2.5.4.1 Pekerjaan Grassblock m2 641.7425 Rp 125,473.70 Rp 80,521,805.92
2.5.4.2 Pekerjaan Grill Besi jumlah 8 Rp 88,000.00 Rp 704,000.00
2.5.4.3 Pekerjaan Saluran Drainase m 25 Rp 353,340.90 Rp 8,833,522.50
2.5.4.4 Pekerjaan Eksterior dan Interior m2 240.058 Rp 131,818.50 Rp 31,644,085.47
Total Rp 349,163,169.12

III.4 Biaya Tidak Langsung


Biaya tidak langsung (Indirect Cost) adalah semua biaya proyek yang
tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi di lapangan. Berikut
biaya tidak langsung untuk personel manajerial berdasarkan INKINDO 2020,
Tabel III.143 Perhitungan Biaya Tidak Langsung
Pengalaman O Harga / OB
No. Nama Pekerja Tenaga Kualifikasi Kompetensi Pendidikan Harga / OB Total
Kerja B Daerah

SKT Pelaksana
1 Agung Wiratmo Manajer Proyek Ahli Utama 5 Tahun S1 18 Rp 32,500,000 Rp 26,162,500 Rp 470,925,000
Lapangan Pekerjaan

2 Joko Widodo Manajer Teknik Ahli Madya SKT Teknisi Gedung 4 Tahun S1 18 Rp 26,500,000 Rp 21,332,500 Rp 383,985,000

Manajer Tenaga SKT Juru HItung SLTA/SMK


3 Sulistiawan 3 Tahun 18 Rp 11,250,000 Rp 9,056,250 Rp 163,012,500
Keuangan Pendukung Kuantitas /Sederajat

4 Sukiman Ahli K3 Ahli Madya SKA K3 3 Tahun S1 18 Rp 25,000,000 Rp 20,125,000 Rp 362,250,000


Sertifikat
Tenaga Sub
5 Boni Fernando Juru Ukur Keterampilan Kerja 3 Tahun D3 5 Rp 11,250,000 Rp 9,056,250 Rp 45,281,250
Profesional
Juru Ukur

Sertifikat
Tenaga Sub
6 Sugeng Wuluh Juru Gambar Keterampilan Kerja 4 Tahun D3 5 Rp 11,250,000 Rp 9,056,250 Rp 45,281,250
Profesional
Juru Gambar

Pada perhitungan biaya tidak langsung, juga ditentukan biaya untuk


keselamatan kerja yang mencakup sosialisasi K3, Kartu Identitas Pekerja,
Alat pelindung kerja dan diri, rambu -rambu, dan asuransi.
Untuk biaya BPJS, pekerja mendapat Jaminan Kecelakaan Kerja yang
memberikan perlindungan risiko kecelakaan yang berhubungan dengan
pekerjaan, baik di tempat kerja, maupun kecelakaan menuju tempat kerja.
Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-196/MEN/1999,
Jaminan Kecelakan Kerja (JKK) sebesar 1.74% dari upah sebulan. Pada
proyek, terdapat 50 pekerja dengan rata – rata upah per hari sebesar 75.000
untuk jam kerja 7 jam/hari. Maka perhitungan JKK pekerja untuk 18 bulan
pelaksanaan proyek adalah sebagai berikut,
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 1.74% × (𝑅𝑅𝑅𝑅 75.000 × 18 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 × 30 ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 × 7 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
× 50 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 )
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 𝑅𝑅𝑅𝑅246,645,000

131
Berikut merupakan Total Biaya tidak Langsung,

Tabel III.144 Perhitungan Total Biaya Tidak Langsung

No Item Satuan Volume Harga Satuan Total Harga


1 Tenaga Kerja
a Tenaga Profesional
Manajer Proyek OB 18 Rp 26,162,500 Rp 470,925,000
Manajer Teknik OB 18 Rp 21,332,500 Rp 383,985,000
Ahli K3 OB 18 Rp 20,125,000 Rp 362,250,000
Tenaga Sub
b
Profesional
Juru Ukur OB 5 Rp 9,056,250 Rp 45,281,250
Juru Gambar OB 5 Rp 9,056,250 Rp 45,281,250
c Tenaga Pendukung

Manajer Keuangan OB 18 Rp 9,056,250 Rp 163,012,500

2 Sistem Keselamatan Kerja


Pembuatan Kartu
a Identitas Pekerja Lb 50 Rp 5,000 Rp 250,000
(KIP)
b Sosialisasi K3 :
Induksi K3 Org 50 Rp 7,500 Rp 375,000
Pengarahan K3
Org Rp 10,000 Rp 500,000
(Safety Talk) 50
Pelatihan K3
(Bekerja di
Ketinggian, Budaya
K3, Analisis Org 50 Rp 22,500 Rp 1,125,000
Keselamatan Kerja,
K3 Peralatan
Konstruksi)
Simulasi K3 Org 50 Rp 7,500 Rp 375,000
Poster K3 Lb 5 Rp 5,000 Rp 25,000
Alat Pelindung
c
Kerja :
Jaring Pengaman Ls 1 Rp 3,000,000 Rp 3,000,000

Tali Keselamatan Ls Rp 1,000,000 Rp 1,000,000


1

132
Alat Pelindung Diri
d
:
Helm Pelindung Bh 50 Rp 18,000 Rp 900,000
Pelindung Mata Psg 10 Rp 5,000 Rp 50,000
Sarung Tangan Psg 50 Rp 5,000 Rp 250,000

Psg Rp 165,000 Rp 8,250,000


Sepatu Keselamatan 50

Bh Rp 410,000 Rp 2,460,000
Full Body Harness 6

Bh Rp 25,000 Rp 1,250,000
Rompi Keselamatan 50
Pelindung Pernafasan
Bh Rp 2,000 Rp 100,000
dan Mulut 50
Jas Hujan Bh 50 Rp 25,000 Rp 1,250,000
Fasilitas Sarana
e
Kesehatan :
Peralatan P3K Kotak 3 Rp 100,000 Rp 300,000

Tandu Bh 1 Rp 500,000 Rp 500,000

Asuransi dan
f
Perijinan :
Rp
OB Rp 246,645,000
BPJS 900 274,050
Surat Ijin Kelayakan Alat/Ke
Rp 8,000,000 Rp 8,000,000
Alat nd 1

Lb/Alat Rp 6,000,000 Rp 6,000,000


Surat Ijin Operator 1

Lain - lain Terkait


g
Pengendalian Risiko
K3 :
Alat Pemadan Api
Bh Rp 175,000 Rp 875,000
Ringan 5
Jalur Evakuasi Bh 12 Rp 38,000 Rp 456,000
Lampu Darurat Bh 6 Rp 30,000 Rp 180,000
h Rambu - Rambu

Rambu Larangan Bh 5 Rp 75,000 Rp 375,000

133
Rambu Peringatan Bh 5 Rp 75,000 Rp 375,000

Rambu Informasi Bh 5 Rp 75,000 Rp 375,000

Rambu Pekerjaan
Bh 5 Rp 75,000 Rp 375,000
Sementara

Rambu Informasi Bh 2 Rp 75,000 Rp 150,000

Rambu Petunjuk Bh 5 Rp 75,000 Rp 375,000


Total Biaya Tidak Langsung Rp 1,756,876,000

134
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pengerjaan tugas besar ini adalah sebagai berikut.
1. Jenis pekerjaan yang dilakukan dalam konstruksi Labtek 1B dapat dilihat
pada tabel Work Breakdown Structure di bab 3.1
2. Volume dari setiap jenis pekerjaan, baik untuk gedung beton dan gedung
baja dapat dilihat pada bab 3.2
3. Analisis dan estimasi biaya pekerjaan dapat dilihat pada bab 3.3 untuk
biaya langsung dan bab 3.4 untuk biaya tidak langsung
4. Harga penawaran dari konstruksi labtek 1B ialah Rp 47.179.816.021,54
dengan rincian
a. Rp 19.581.551,61 / m2 untuk gedung Beton.
b. Rp 27.705.882,55 / m2 untuk gedung Baja.

IV.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran agar pengerjaan tugas besar Estimasi Biaya
Konstruksi menjadi lebih efektif,
1. Sebaiknya BOQ sudah dipersiapkan sejak menganalisis dan
mengestimasi biaya setiap pekerjaan.

135
DAFTAR PUSTAKA
Senior, B. A., & Halpin, D. W. (2011). Construction Management Fourth Edition.

136

Anda mungkin juga menyukai