Anda di halaman 1dari 29

Laporan Perhitungan Struktur

Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa


DATA-DATA TEKNIS STRUKTUR
1. Data-Data Bangunan
- Nama bangunan : VILA LT 2
- Lokasi bangunan : GILI AIR,DESA GILI INDAH,PEMENANG
- Tinggi bangunan : 8.00 Meter dari +0,00 penjepitan lateral/pondasi
- Jumlah lantai : 2
2. Dimensi Komponen-Komponen Struktur
- Balok Lantai 1
- Balok B1 : 15/20 cm
- Dimensi Kolom
- Kolom LT 1 A : 30/30 cm
- Tebal Pelat Lantai dan Atap
- Tebal pelat dak : 10.00 cm
- Tebal pelat lantai : 12.00 cm
3. Kekuatan Bahan
- Kuat tekan beton, f'c : 25.00 Mpa (setara dengan K 300) 225
- Kuat leleh baja, fy : 300.00 Mpa (tulangan utama)
: 240.00 Mpa (tulangan sengkang & pelat)
4. Berat Bahan-Bahan Bangunan
Berdasarkan Pedoman Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung 1987
Beban Mati
- Beton bertulang : 24.00 kN/m
3
- Plafond + Penggantung + ME : 1.00 kN/m
2
- Berat dinding 1/2 bata : 2.50 kN/m
2
- Berat keramik per cm : 0.24 kN/m
2
- Berat spesi per cm : 0.21 kN/m
2
- Berat atap genteng keramik : 0.40 kN/m
2
- Berat pipa medium A 3" : 0.088 kN/m
- Berat C70.35.3 : 0.059 kN/m
Beban Hidup
- Lantai bangunan : 10.00 kN/m
2
- Pelat balkon : 4.50 kN/m
2
- Pelat dak : 2.00 kN/m
2
I. DATA-DATA PERENCANAAN
Data-data perencanaan 1
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
I. DATA-DATA TEKNIS STRUKTUR
1. Dimensi Komponen-Komponen Struktur
- Tebal pelat dak, hf : 10.00 cm
- Tebal pelat lantai, hf : 12.00 cm
2. Kekuatan Bahan
- Kuat tekan beton, f'c : 25.00 Mpa (setara dengan K 300)
- Kuat leleh Baja, fy : 300.00 Mpa (tulangan utama)
: 240.00 Mpa (tulangan sengkang & pelat)
3. Berat Bahan-Bahan Bangunan
Beban Mati
- Beton bertulang : 24.00
KN/m
3
- Plafond + Penggantung + ME : 1.00 KN/m
2
- Berat dinding 1/2 bata : 2.50 KN/m
2
- Berat keramik : 0.24 KN/m
2
- Berat spesi : 0.21 KN/m
2
Beban Hidup
- Lantai bangunan : 1.00
KN/m
2
- Pelat dak : 2.00
KN/m
2
II. ANALISA PENULANGAN PELAT
1. PELAT LANTAI BANGUNAN (LANTAI 1 & 2)
Beban Mati (WD)
Berat sendiri pelat = 0.12 x 24.00 = 2.88
KN/m
2
Plafond + Penggantung + ME = 1.00
KN/m
2
Berat keramik = 1.00 x 0.24 = 0.24
KN/m
2
Berat spesi = 1.00 x 0.21 = 0.21
KN/m
2
WD = 4.33
KN/m
2
Beban Hidup (WL)
- Lantai bangunan WL = 1.00
KN/m
2
qu = 1.2 WD + 1.6 WL = 6.80
KN/m
2
Perhitungan statika pelat (semua sisi pelat dianggap kaku penuh)
2.25
2.50
Ly/Lx = 1.111
II. DESAIN DAN ANALISA PELAT
m
Ly =
Lx = m
Desain Analisa Pelat 2
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
Dengan nilai Ly/Lx di atas, maka berdasarkan CUR 4 hal. 29 diperoleh :
Clx = 25.00
Cly = 25.00
Ctx = 51.00
Cty = 51.00
Mlx = 0.001 qu Lx
2
Clx
= 0.86 KNm Terpakai
Mly = 0.001 qu Lx
2
Cly
= 0.86 KNm
Mtx = -0.001 qu Lx
2
Ctx
= -1.40 KNm Terpakai
Mtx = -0.001 qu Lx
2
Cty
= -1.40 KNm
Analisa Tulangan Lapangan
Momen rencana (Mu
+
)
= 0.86 KNm
Tebal pelat (hf) = 120.00 mm
Lebar pelat yang ditinjau (b) = 1000.00 mm
Kuat tekan beton (f'c) = 25.00 MPa
Faktor distribusi tegangan beton (1) = 0.85
Faktor reduksi kekuatan () = 0.80
Kuat leleh baja (fy) = 240.00 MPa
Selimut beton (p) = 25.00 mm
Diameter tulangan rencana (tul.) = 10.00 mm
deff = hf-p-1/2tul. = 90.00 mm
Rasio tulangan ()

min
= 1.4/fy = 0.0058
K = Mu/( b deff
2
)
= 0.1327 MPa
m = fy/(0.85 f'c) = 11.2941

perlu
= 1/m {1-(1-2mK/fy)
0.5
} = 0.0006 < 0.0058

terpakai
= 0.0058
Luas tulangan (As)
As =
terpakai
b deff = 525.00
mm
2
Kontrol :
tul.terpakai di lapangan = 10 jarak 150 mm
As 10 - 150 = 602.139
mm
2
> 525.000 OK!
Analisa Tulangan Tumpuan
Momen rencana (Mu
-
)
= 1.40 KNm
Tebal pelat (hf) = 120.00 mm
Lebar pelat yang ditinjau (b) = 1000.00 mm
Kuat tekan beton (f'c) = 25.00 MPa
Faktor distribusi tegangan beton (1) = 0.85
Faktor reduksi kekuatan () = 0.80
Kuat leleh baja (fy) = 240.00 MPa
Selimut beton (p) = 25.00 mm
Diameter tulangan rencana (tul.) = 10.00 mm
deff = hf-p-1/2tul. = 90.00 mm
Rasio tulangan ()

min
= 1.4/fy = 0.0058
K = Mu/( b deff
2
)
= 0.2166 MPa
m = fy/(0.85 f'c) = 11.2941

perlu
= 1/m {1-(1-2mK/fy)
0.5
} = 0.0009 < 0.0058

terpakai
= 0.0058
Luas tulangan (As)
As =
terpakai
b deff = 525.00
mm
2
Kontrol :
tul.terpakai di tumpuan = 10 jarak 150 mm
As 10- 150 = 602.139
mm
2
> 525.000 OK!
Desain Analisa Pelat 3
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
2. PELAT 2
Beban Mati (WD)
Berat sendiri pelat = 0.12 x 24.00 = 2.88
KN/m
2
Berat spesi = 1.00 x 0.21 = 0.21
KN/m
2
Berat Keramik = 1.00 x 0.24 = 0.24 KN/m2
Plafond + Penggantung + ME = = 0.20
KN/m
2
WD = 3.53
KN/m
2
Beban Hidup (WL)
- Pelat dak WL = 2.50
KN/m
2
qu = 1.2 WD + 1.6 WL = 8.24
KN/m
2
Perhitungan statika pelat (semua sisi pelat dianggap kaku penuh)
2.25
2.75
Ly/Lx = 1.222 2.000
Dengan nilai Ly/Lx di atas, maka berdasarkan CUR 4 hal. 29 diperoleh :
Clx = 25.00
Cly = 25.00
Ctx = 51.00
Cty = 51.00
Mlx = 0.001 qu Lx
2
Clx
= 1.04 KNm Terpakai
Mly = 0.001 qu Lx
2
Cly
= 1.04 KNm
Mtx = -0.001 qu Lx
2
Ctx
= -1.70 KNm Terpakai
Myx = -0.001 qu Lx
2
Cty
= -1.70 KNm
Analisa Tulangan Lapangan
Momen rencana (Mu
+
)
= 1.04 KNm
Tebal pelat (hf) = 120.00 mm
Lebar pelat yang ditinjau (b) = 1000.00 mm
Kuat tekan beton (f'c) = 25.00 MPa
Faktor distribusi tegangan beton (1) = 0.85
Faktor reduksi kekuatan () = 0.80
Kuat leleh baja (fy) = 240.00 MPa
Selimut beton (p) = 25.00 mm
Diameter tulangan rencana (tul.) = 10.00 mm
deff = hf-p-1/2tul. = 90.00 mm
Rasio tulangan ()

min
= 1.4/fy = 0.0058
K = Mu/( b deff
2
)
= 0.1609 MPa
m = fy/(0.85 f'c) = 11.2941

perlu
= 1/m {1-(1-2mK/fy)
0.5
} = 0.0007 < 0.0058

terpakai
= 0.0058
m
Ly =
Lx = m
Desain Analisa Pelat 4
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
Luas tulangan (As)
As =
terpakai
b deff = 525.00
mm
2
Kontrol :
tul.terpakai di lapangan = 10 jarak 150 mm
As 10- 150 = 614.181
mm
2
> 525.000 OK!
Analisa Tulangan Tumpuan
Momen rencana (Mu
-
)
= 1.70 KNm
Tebal pelat (hf) = 120.00 mm
Lebar pelat yang ditinjau (b) = 1000.00 mm
Kuat tekan beton (f'c) = 25.00 MPa
Faktor distribusi tegangan beton (1) = 0.85
Faktor reduksi kekuatan () = 0.80
Kuat leleh baja (fy) = 240.00 MPa
Selimut beton (p) = 25.00 mm
Diameter tulangan rencana (tul.) = 10.00 mm
deff = hf-p-1/2tul. = 90.00 mm
Rasio tulangan ()

min
= 1.4/fy = 0.0058
K = Mu/( b deff
2
)
= 0.2625 MPa
m = fy/(0.85 f'c) = 11.2941

perlu
= 1/m {1-(1-2mK/fy)
0.5
} = 0.0011 < 0.0058

terpakai
= 0.0058
Luas tulangan (As)
As =
terpakai
b deff = 525.00
mm
2
Kontrol :
tul.terpakai di tumpuan = 10 jarak 150 mm
As 10- 150 = 602.139
mm
2
> 525.000 OK!
III. PERATAAN BEBAN PORTAL
Gambar perataan beban plat
Pelat Segitiga I
2.50 m
2.50 m 2.50 m
Perataan bidang segitiga
h
eq
= 2/3 x h
= 1.67 m
Pelat Trapesium A
1.00 m
1.00 m 1.50 m ##
5.00 m
h eq
h eq
Desain Analisa Pelat 5
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
Perataan bidang trapesium
h
eq
=
h - (4 x h
3
) / (3 x l
3
)
= 0.95 m
Pelat Trapesium B
0.93 m
0.93 m 1.08 m
4.00 m
Perataan bidang trapesium
h
eq
=
h - (4 x h
3
) / (3 x l
3
)
= 0.86 m
2.00 m
h eq
Desain Analisa Pelat 6
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
DATA-DATA TEKNIS STRUKTUR
1. Dimensi Komponen-Komponen Struktur
- Tebal pelat tangga, h : cm
- Tebal pelat bordes, h : cm
2. Kekuatan Bahan
- Kuat tekan beton, f'c : Mpa
- Kuat leleh Baja, fy : Mpa
3. Beban hidup berdasarkan peraturan pembebanan 1987
- Pelat tangga & bordes :
KN/m
2
Model struktur tangga digambarkan sebagai berikut :
A. PEMBEBANAN
Berat sendiri plat tangga = x = KN/m
Berat anak tangga = x = KN/m
Berat keramik = x = KN/m
Berat spesi = x = KN/m
Total beban mati q
D
= KN/m
Beban hidup pelat tangga = KN/m
Total beban hidup q
L
= KN/m
Pembebanan ditinjau per meter lebar
BORDES
Beban mati plat bordes = x = KN/m
Beban mati q
D1
= KN/m
Beban hidup plat bordes = x = KN/m
Beban hidup q
L1
= KN/m
TANGGA
Beban mati plat tangga = x = KN/m
Beban mati q
D2
= KN/m
Beban hidup plat tangga = x = KN/m
Beban hidup q
L2
= KN/m
III. DESAIN DAN ANALISA TANGGA
10.00
10.00
25.00
240.00
4.50
0.085 24.00 2.040
1.00 0.24 0.240
+4,00
+2,00
+0,00
1.20
0.1 24.00 2.400
5.10 1.20 6.12
6.12
4.50 1.20 5.40
2.00 0.21 0.420
5.10
4.50
4.50
5.40
5.40
5.10 1.20 6.12
6.12
4.50 1.20 5.40
Desain dan Analisa Tangga 7
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
Dari hasil analisa statika dengan bantuan program SAP 2000 versi 14.0 didapat momen terfaktor sbb :
Momen maksimum terfaktor
TANGGA
M tumpuan = kNm Negatif
M lapangan = kNm Positif
BORDES
M tumpuan =
M lapangan =
B. PERHITUNGAN TULANGAN
Diameter tulangan rencana
=
10 mm As
1
=
1/4 x x
2
=
mm
2
Momen desain kNm
Lebar pelat mm
Tebal pelat mm
Diameter tul. renc mm
Selimut beton mm
Tinggi efektif mm
Mutu beton Mpa
Mutu baja MPa
Luas 1 tulangan
mm
2
Mpa
Luas tul. renc
mm
2
Jarak tul mm
Luas tul. terpakai
mm
2
mm
kNm
Momen tahanan kNm
KONTROL
19.39
10.90
10.15
6.77
78.54
Keterangan
TANGGA BORDES
Satuan
Tul. Tump. Tul. Lap. Tul. Tump. Tul. Lap.
Mu 19.39 10.90 10.15 6.77
b 1800 1800 1800 1800
h 150.0 150.0 150.0 150.0
10.0 10.0 10.0 10.0
p 25.0 25.0 25.0 25.0
d 120.0 120.0 120.0 120.0
f'c 25.0 25.0 25.0 25.0
fy 240.0 240.0 240.0 240.0
0.85 0.85 0.85 0.85
0.80 0.80 0.80 0.80
A
s1
78.540 78.540 78.540 78.540
Rn 0.93509 0.52566 0.48949 0.32632

b
0.0538 0.0538 0.0538 0.0538

mak
0.0403 0.0403 0.0403 0.0403

min
0.0058 0.0058 0.0058 0.0058
m 11.294 11.294 11.294 11.294

perlu
0.0040 0.0022 0.0021 0.0014

terp
0.0058 0.0058 0.0058 0.0058
A
s
1260.00 1260.00 1260.00 1260.00
S
terp
150 150 150 150
A
s terp
942.5 942.5 942.5 942.5
a 5.914 5.914 5.914 5.914
OK OK OK OK
M
n
26.475 26.475 26.475 26.475
M
r
21.180 21.180 21.180 21.180
Desain dan Analisa Tangga 8
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
Reaksi akibat beban kuda-kuda dan atap dihitung dengan menghitung luasan atap dan panjang batang profil termasuk rengnya
Gambar rangka atap kuda-kuda:
Perhitungan pembebanan:
Pemasangan rangka kuda-kuda utama pada jarak 4,00 m.
1. Berat rangka kuda-kuda
Total panjang untuk 1 unit rangka kuda-kuda: = 41.14 m
Berat rangka baja WF 400x200 = 66.03 kg = 0.660 kN
Berat 1 unit rangka kuda-kuda, P1 = 27.16 kN
Berat sambungan, asumsi 10% = 2.72 kN
Berat total, P1 = 29.88 kN
2. Berat reng
Digunakan reng C 200.90.8
Jumlah reng terpasang pada 1 unit kuda-kuda = 24.00 buah
Berat reng/m = 30.34 kg = 0.303 kN
Total berat reng untuk 1 unit kuda-kuda, P2 = 7.28 kN
3. Berat atap onduline
Berat atap onduline/m2 = 3.56 kg/m2 = 0.036 kN/m2
Total luasan untuk 1 unit kuda-kuda = 328.00 m2
Total berat atap untuk 1 unit kuda-kuda, P3 = 11.66 kN
4. Berat plafond + ME
Berat plafond + ME / m2 = 0.10 kN/m2
Luas plafond untuk 1 unit kuda-kuda = 320.00 m2
Total berat plafond untuk 1 unit kuda-kuda, P4 = 32.00 kN
Sehingga total pembebanan yang terjadi akibat 1 unit kuda-kuda adalah (P1 + P2 + P3 + P4)
P total = 80.83 kN
Dan untuk setengah kuda-kuda = P total / 2 = 40.41 kN
Gambar rangka kuda-kuda
IV. PERHITUNGAN PEMBEBANAN
A. BEBAN ATAP
40,00 m
fy - 600 600 x d fy d' c f' 0,85 ' - 1 > fy - 600 600 x d fy d' c f' 0,85 ' - 1 > fy - 600 600 x d fy d' c f' 0,85 ' - 1 > fy - 600 600 x d fy d' c f' 0,85 ' - 1 > fy - 600 600 x d fy d' c f' 0,85 ' - 1 > fy - 600 600 x d fy d' c f' 0,85 ' - 1 > fy - 600 600 x d fy d' c f' 0,85 ' - 1 > fy - 600 600 x d fy d' c f' 0,85 ' - 1 > fy - 600 600 x d fy d' c f' 0,85 ' - 1 > fy - 600 600 x d fy d' c f' 0,85 ' - 1 > fy - 600 600 x d fy d' c f' 0,85 ' - 1 >
Beban Atap 9
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
1. Kategori resiko bangunan gedung terhadap beban gempa
Gedung difungsikan untuk Pusat Perbelanjaan, maka termasuk dalam:
Kategori Resiko II
2. Faktor Keutamaan, Ie
= 1.00
3. Parameter Percepatan Tanah
Lokasi: Mataram
a. Respon percepatan 0.2 detik
b. Respon percepatan 1 detik
Dari peta gempa didapatkan Ss = 0.9 - 1.0g dan S1 = 0.3 - 0.4g
Digunakan nilai:
Ss = 1.0 x g
S1 = 0.4 x g
PERHITUNGAN RESPON SPEKTRUM GEMPA
Beban Gempa 10
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
4. Kelas lokasi termasuk tanah sedang (site class D)
Untuk Ss = 1.0 maka di dapatkan Fa = 1.10
Untuk S1 = 0.4 maka di dapatkan Fv = 1.60
Sehingga:
* S
MS
= Fa x Ss = 1.0 x 1.10 = 1.10
S
M1
= Fv x S1 = 0.4 x 1.6 = 0.64
* S
DS
= 2/3 x S
MS
= 0.67 x 1.1 = 0.733
S
D1
= 2/3 x S
M1
= 0.67 x 0.6 = 0.427
Grafik respon spektra
* T0 = 0.2 x S
D1
/ S
DS
= 0.2 x 0.4 0.7
= detik
* Ts = S
D1
/ S
DS
= 0.4 0.7
= detik
* Pada saat T = 0 detik, di dapatkan:
T
T0
0
0.12
= 0.29
S
DS
= Sa 0.4 + 0.6
= 0.73 0.4 + 0.6
0.582
0.116
Beban Gempa 11
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
Sehingga untuk daerah Mataram dengan kondisi tanah sedang dapat dibuat grafik respon spektra sbb:
2.400
2.600
2.800
3.000
0.267
0.237
0.213
0.194
0.178
0.164
0.142
0.152
1.400
1.600
1.800
2.000
2.200
0.305
1.000
T (detik)
0
0.116
0.582
0.800
Sa (g)
0.293
0.427
0.356
0.733
0.733
0.533
1.200
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0.800
0
0
.
1
1
6
0
.
5
8
2
0
.
8
0
0
1
.
0
0
0
1
.
2
0
0
1
.
4
0
0
1
.
6
0
0
1
.
8
0
0
2
.
0
0
0
2
.
2
0
0
2
.
4
0
0
2
.
6
0
0
2
.
8
0
0
3
.
0
0
0
P
e
r
c
e
p
a
t
a
n

R
e
s
p
o
n

S
p
e
k
t
r
a
,

S
a

(
g
)

Periode, T (detik)
Grafik Respon Spektra Wilayah Mataram
Beban Gempa 12
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
5. Kategori Desain Seismik, KDS
5a. Berdasarkan parameter respon percepatan periode pendek
Nilai S
DS
= 0.73
Kategori resiko = II
Maka KDS terpilih = D
5b. Berdasarkan parameter respon percepatan periode 1 detik
Nilai S
D1
= 0.43
Kategori resiko = II
Maka KDS terpilih = D
Maka dari kedua parameter diatas, kategori desain seismik (KDS) yang digunakan adalah D
Berdasarkan SNI 1726-2012, maka sistem struktur yang disarankan adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK)
dengan:
- Koef. Modifikasi Respons (R
0
) = 8
- Faktor kuat lebih sistem (
0
) = 3
- Faktor amplifikasi defleksi (C
d
) = 5.5
Beban Gempa 13
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
BALOK LANTAI 1
1. ANALISA PENULANGAN BALOK LANTAI B1
Lebar efektif balok T, SNI 03-2847-2002 pasal 10.10
- Balok tengah (balok T) dengan panjang, L = 2.00 m
2.00 m 2.00 m
Digunakan nilai yang terkecil:
bE = 8* hf = mm
bE = Ln1/2 = mm terpakai
bE = Ln2/2 = mm
bE = L1/4 = mm
BALOK LANTAI B1 (30/70) BENTANG 4.00 m
Dalam analisa diambil momen terbesar yaitu pada portal G
Momen lapangan ultimit Mu
+
= 39.67 KNm
Momen tumpuan ultimit Mu
-
= 54.82 KNm
Gaya geser ultimit Vu = 66.76 KN
Faktor distribusi tegangan 1 = 0.85
Faktor reduksi kekuatan = 0.80 (lentur)
= 0.60 (geser)
Mutu baja fy = 300.00 MPa (tulangan utama)
= 240.00 MPa (tulangan sengkang & pelat)
Mutu beton f'c = 25.00 MPa
Data penampang:
Tinggi penampang balok h = 700.00 mm
Lebar penampang balok bw = 300.00 mm
Lebar penampang efektif b
E
= 500.00 mm
Tebal pelat penutup hf = 120.00 mm
Selimut beton p = 30.00 mm
Tulangan pokok rencana D
utama
= 16.00 mm
Tulangan geser rencana
sengk
= 10.00 mm
d' = p +
sengkang
+ 1/2
utama
= 48.00 mm
Tinggi efektif penampang d = 652.00 mm
Penulangan Lapangan:
Pembatasan rasio penulangan:
mak = 0,75 b
min = 1,4/fy
= 0.0047
V. DESAIN DAN ANALISA BALOK
960
940
940
f'c x 600
500
0.0301
fy (600 + fy)
= = 0,75 x 0,85 1 x
bE
Bw
Desain dan Analisa Balok_1 14
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
Dengan anggapan bahwa daerah flens seluruhnya mengalami tekan, maka momen
yang dapat ditahan balok, khususnya flens:
M
R
= 0,85 xf'c x bE x hf x (d - hf / 2)
= Nmm
= kNm > 39.670 kNm
Balok berprilaku sbg balok persegi
1
m
= < min = digunakan rho min
mak = 0.0301 > perlu = 0.0013 OK, Under reinforced
Luas Tulangan Baja Perlu (As):
As = x bw x d =
mm
2
Direncanakan dengan tulangan D 16 mm = 200.960 mm
2
/batang
Jumlah tulangan yang dibutuhkan = 4.542 digunakan
As
terpakai
=
mm
2
Jarak horizontal antar tulangan = 48.000 mm >
OK !
Kontrol momen tersedia:
Tinggi efektif penampang sebenarnya, d = 624.000 mm
Mt = (As . fy) (d - a /2) = Nmm
= 144.777 kNm > 39.670 kNm OK !
Penulangan Tumpuan:
1
m
= < min = digunakan rho min
mak = 0.0301 > perlu = 0.0018 OK, Under reinforced
Luas Tulangan Baja Perlu (As):
As = x bw x d =
mm
2
Direncanakan dengan tulangan D 16 mm = 200.960 mm
2
/batang
Jumlah tulangan yang dibutuhkan = 4.542 digunakan
As
terpakai
=
mm
2
Jarak horizontal antar tulangan = 48.00 mm >
OK !
Kontrol momen tersedia:
Tinggi efektif penampang sebenarnya, d = 624.000 mm
Mt = (As . fy) (d - a /2) = Nmm
= 147.058 kNm > 54.820 kNm OK !
25 mm, Syarat minimum
5 Tulangan
5 Tulangan
=
0.389
0.537
144777447.304
fy
=
0.0047
mm
25 mm, Syarat minimum
47.285
mm = 28.371
fy
14.118
=
2m . Rn
147058007.582
2m . Rn
=
912.800
0.0047
14.118 =
912.800
As x fy
0,85 x f'c x bw

perlu
=
1004.800
a =
As x fy
1 -
0.00181
0,85 x f'c
fy
Rn =
Mu
x bw x d
2
Rn =
x bw x d
2
1004.800
0.0013
fy
0,85 x f'c
a =
603840000
603.84
Mu
m =
m =

perlu
= 1 -
1 -
0,85 x f'c x bw
1 -

Desain dan Analisa Balok_1 15
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
Penulangan Geser:
Gaya geser maksimum, Vu = 66.76 kN
Pada daerah yang berpotensi terjadi sendi plastis (2h), gaya geser beton (Vc) tidak diperhitungkan, sehingga :
Vc = 0.000 kN
Sengkang tertutup dipasang di sepanjang 2h = 1400.00 mm
1. tinggi efektif penampang, d/4 = 163 mm
2. 8 x diameter tul utama terkecil = 128 mm
3. 24 x diameter sengkang = 240 mm
4. 300 mm = 300 mm
Digunakan sengkang dengan jarak = 125 mm
SNI pasal 23.10.4 : Spasi maksimum tulangan geser di sepanjang balok yang di desain sebagai SRPMM adalah d/2
s
max
= d/2
= 326 mm
Untuk di daerah ujung sendi plastis, Vu: = 79.41 kN (dari gambar bidang geser SAP 2000 versi 14.0)
= 163.000 kN
Vs = (Vu / ) - Vc = kN
= kN
Vs = -30.650 < kN OK, Syarat Vs maks terpenuhi
Direncanakan sengkang dengan 10 mm Av = mm (desain 2 kaki)
Jarak sengkang, s:
Jadi digunakan sengkang di daerah lapangan = 150.00 mm
Kesimpulan:
Digunakan sengkang dengan 10 jarak 125 mm sepanjang 150 cm
Digunakan sengkang dengan 10 jarak 150 mm
mm
652.000
157.00
di tumpuan
di lapangan
-801.55
-30.650
Vs
Av . fy . d
s =
SNI pasal 23.3.3 menyaratkan pemasangan sengkang tertutup pada jarak 50 mm dari muka kolom terdekat, dan yang berikutnya dipasang
dengan spasi terkecil dari nilai berikut:
652.000
=
d . bw . c f' .
3
2
max Vs =
d . bw . c f' .
6
1
Vc =
Desain dan Analisa Balok_1 16
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
II. KOLOM LANTAI I
- Penulangan Kolom
Kriteria Perencanaan :
tul. = mm sengk. = mm
b = mm f'c = Mpa
h = mm fy = Mpa
d' = mm 1 =
d = mm =
- Pembesaran Momen Kolom
M
renc
= b x Mu
= x = KNm
- Momen dan gaya aksial rencana
Pu = KN
Mu = KNm
- Kontrol terhadap eksentrisitas minimum:
emin = 15 + 0,03h
= mm < e OK
- Rasio Penulangan kolom ( )
Rasio Penulangan untuk kolom, SK-SNI membatasi dari 1% - 6%, namun yang lazim digunakan adalah dari 1%-4%
Rasio penulangan direncanakan sebesar = 1.2 %
= % persisi
- Luas tulangan perlu ( As )
As = As'
= x b x d
= mm Pada masing-masing sisi kolom
Direncanakan dengan tulangan 16 mm dengan luas mm untuk 1 tulangan
- Kontrol kekuatan kolom
a. Terhadap pembebanan seimbang (balanced)
As aktual = mm
2
b x d
e = =
1.200
16 6
400 25
300 300
20 0.85
266 0.65
502.670
120.000
100.000 120.000
Mu
Pu
mm
=
238.725
803.840
200.960
As aktual
aktual = =
Jumlah tulangan
638.400
= 4
200.960
0.0060
24.00
638.400
0.008
3.177
Desain dan Analisa Kolom 2 17
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
d aktual = mm
x d
+ fy
x
+
= mm
ab = cb x 1
= x
= mm
cb - d'
cb
= > fy / Es =
f's = Es x es'
= Mpa > fy = 300 Mpa OK! fs = fy
Pnb = . f'c . ab . b + As' . f's - As . fy
= + 0
= kN
h ab h h
2 2 2 2
= 25 + 130 +
= KN
Mnb
Pnb
Terjadi keruntuhan tekan!
b. Terhadap kekuatan penampang
fy
f'c
h - 2e -
2d
d'
d
h - 2e h - 2e 2 1 - d'
2d 2d d
= KN +
0.85
161.500 400
+
=
477.45
0.00268
190.000
536.842
0.85
0.85 25.0
-0.33355
Mnb
266.000
600
240
266
=
600
600
cb =
600
es' = (
161.500
532.00
1372.750
0.85 . f'c . ab b -
=
20
-
400 80.750 431535.158
. f's
+
=
241152.000
d' + As . fy d -
2 m r
0.92
266
1 -
=
300
116.000
eb = =
261762920.252
= >> 238.725
0.85 161.500
190685.063
0.92
501726.42 0.1113 0.197276 0.555458063
= 2261000.00 -0.333553 -0.334 2 + 2 14.12 0.008
=
m = = 14.11764706
0.85
1
Pn = 0.85 f'c b d
-
190.000
)
1372.750
0.003
0.0015
261762920.252
As'
+
Desain dan Analisa Kolom 2 18
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
As fy b h f'c #
e 3h . e 1 #
d-d' d
2
3
- 20
= kN
Pr = Pn
= >> Pu = KN OK!
maka, penggunaan = 0.65 dapat diterima
c. Pemeriksaan tegangan pada tulangan tekan
. f'c . b
a
1
c - d'
c
= Mpa >> fy = Mpa OK!
d. Momen tersedia
Mt = e = x = KNm > KNm
OK!
- Perhitungan Penulangan geser kolom
Dalam analisa diambil gaya geser terbesar:
Gaya geser ultimit Vu
=
KN
Faktor reduksi kekuatan
=
(geser)
Mutu baja fy
=
MPa
Mutu beton f'c
=
MPa
Vn =
= kN
Kuat geser beton:
= N
= kN
Karena kuat geser nominal Vn < kuat geser beton, Vc maka :
Diperlukan tul. geser!
0.239
25.00
. Es
177.741
135.851
0.65
240.00
103.54
25.0
238.73
+0.5
300 238.73
Pn .
300
mm
569066.451
0.85 25.0
Pn
0.85
120.00
Vu /
400
mm
=
0.003
300.00
501726.42
569066.45 502.670
59026.637
177741.166
69443.103
+ 1.18
266.0 70756
0.65
400
a
Pn =
+0.5 1.18
=
803.84 300
f's
159.292
599.827
Dengan demikian tegangan tulangan tekan telah mencapai luluh sesuai dengan anggapan pada perhitungan semula, dan
perencanaan penampang kolom memenuhi syarat.
=
c = =
=
875486.85
=
d b c f
w
. . '
6
1
.
14.Ag
Nu
1 2. Vc
|
|
.
|

\
|
+ =
Desain dan Analisa Kolom 2 19
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
Tulangan geser dipakai 6 mm ( Av = mm
2
)
S = 16 * diameter tulangan pokok = mm
S = 48 * diameter sengkang = mm
S = dimensi terkecil kolom = mm
Tulangan geser 6 - mm
Untuk menghindari kegagalan struktur akibat geser, maka jarak sengkang dibuat lebih rapat (kecil)
Sehingga :
Jarak sengkang terpakai = 150 mm
152.60
mm
400.00
=
bw
288.00
256.00
152.60
Menurut SK-SNI, bahwa penulangan geser kolom tidak boleh melebihi ketentuan dibawah ini dan diambil nilai terkecil dari
persamaan dibawah ini :
3* Av * fy
84.780
S =
Desain dan Analisa Kolom 2 20
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
Desain dan Analisa Kolom 2 21
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
Desain dan Analisa Kolom 2 22
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
241,152
1.470
3,000,000
4.217
1.132
Desain dan Analisa Kolom 2 23
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
ANALISA PENULANGAN SLOOF
4.00 m 4.00 m
SLOOF (25/30) cm
Dalam analisa diambil momen terbesar
Momen lapangan ultimit Mu
+
= 15.32 KNm
Momen tumpuan ultimit Mu
-
= 21.17 KNm
Gaya geser ultimit Vu = 28.13 KN
Faktor distribusi tegangan 1 = 0.85
Faktor reduksi kekuatan = 0.80 (lentur)
= 0.60 (geser)
Mutu baja fy = 300.00 Mpa (tulangan utama)
= 240.00 Mpa (tulangan sengkang & pelat)
Mutu beton f'c = 25.00 MPa
Data penampang:
Tinggi penampang balok h = 300.00 mm
Lebar penampang balok bw = 250.00 mm
Lebar penampang efektif b
E
= 0.00 mm
Tebal pelat hf = 0.00 mm
Selimut beton p = 30.00 mm
Tulangan pokok rencana
ut
= 13.00 mm
Tulangan geser rencana
sengk
= 8.00 mm
d' = p +
sengkang
+ 1/2
utama
= 44.50 mm
Tinggi efektif penampang d = 255.50 mm
Penulangan Lapangan:
Pembatasan rasio penulangan:
mak = 0,75 b
min = 1,4/fy
= 0.0047
Perencanaan Balok Persegi
1
m
= < min = digunakan rho min
Luas Tulangan Baja Perlu (As):
As = x bw x d =
mm
2
Direncanakan dengan tulangan 13 mm = 132.665 mm
2
/batang
Jumlah tulangan yang dibutuhkan = 2.247 digunakan
As
terpakai
=
mm
2
Jarak horizontal antar tulangan = 54.667 mm > OK !
0.0047
298.083
4 Tulangan
530.660
25 mm, Syarat minimum
0.0040

perlu
= 1 - 1 -
2m . Rn
fy
Rn =
Mu
= 1.173
x bw x d
2
m =
fy
= 14.118
0,85 x f'c
f'c x 600
VII. DESAIN DAN ANALISA SLOOF
= 0.0301
fy (600 + fy)
= 0,75 x 0,85 1 x
Bw
Bw
Desain dan Analisa Sloof 24
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
Kontrol momen tersedia:
Mt = (As . Fy) (d - a /2) = Nmm
= 30.632 kNm > 15.320 kNm OK !
Penulangan Tumpuan:
1
m
= > min = digunakan rho perlu
Luas Tulangan Baja Perlu (As):
As = x bw x d =
mm
2
Direncanakan dengan tulangan 13 mm = 132.665 mm
2
/batang
Jumlah tulangan yang dibutuhkan = 2.710 digunakan
As
terpakai
=
mm
2
Jarak horizontal antar tulangan = 88.50 mm >
OK !
Kontrol momen tersedia:
Mt = (As . Fy) (d - a /2) = Nmm
= 23.332 kNm > 21.170 kNm OK !
Penulangan Geser:
Gaya geser beton tidak diperhitungkan, sehingga :
Vc = 0.000 kN
Gaya geser nominal yang harus tersedia, Vn:
Vn = Vu / = kN
Vs = Vn - Vc = KN
Batasan penulangan geser
= KN Smax = d/2
Menentukan jarak sengkang berdasarkan gaya yang bekerja, S :
Direncanakan sengkang dengan 8 mm Av = mm
Ketentuan jarak sengkang (SNI 91):
1. Jarak sengkang maksimum
S = 1/2*d = mm
2. Berdasarkan luas sengkang minimum
Digunakan sengkang dengan 8 jarak 200 mm
Digunakan sengkang dengan 8 jarak 125 mm sepanjang 100 cm
di lapangan
di tumpuan
46.883
106.458
100.480
127.75
mm
23331660.323
46.883
bw
S =
3. Av . fy
= 361.728
a =
As x fy
= 22.475 mm
0,85 x f'c x bw
25 mm, Syarat minimum
m =
fy
= 14.118
0,85 x f'c

perlu
= 1 - 1 -
2m . Rn
fy
0.00563 0.0047
359.522
3 Tulangan
397.995
0,85 x f'c x bw
30631816.841
Rn =
Mu
= 1.621
x bw x d
2
a =
As x fy
= 29.967 mm
d . b . c f' .
3
1
Vs =
Desain dan Analisa Sloof 25
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
1 Data-data perencanaan dan analisa
- Kedalaman fondasi = mm (dari muka tanah)
- Kuat dukung tanah izin (qa) = kg/cm
2
= 270 kN/m
2
- Berat jenis tanah = KN/m
3
- Berat jenis beton = KN/m
3
- Dimensi kolom diatasnya = 400 x 300 mm
2
- Mutu beton (fc') = Mpa
- Mutu baja (fy) = Mpa
- Estimasi tebal fondasi = mm
- Estimasi Dia. Tul. utama = mm
- Tebal penutup beton, p = mm
- Untuk mewakili perhitungan diambil pondasi bagian tengah (kondisi ekstrim) yaitu kolom 27
B
rencana
= 2.00 m
2 Perhitungan dimensi pondasi
Gaya-gaya dari hasil analisa struktur menggunakan program aplikasi SAP 2000: (akibat beban gravitasi)
Pu = kN Mu = 8.70 kNm
q = berat pondasi + berat tanah diatas pondasi
= +
= kN/m
2
L. 2.00 1/6 L. 2.00
L >
L > m
Panjang penyaluran tulangan minimum ld = mm
Jadi diambil panjang dasar pondasi, L = mm = #### m
Eksentrisitas yang terjadi pada pondasi:
e = Mu / Pu = 0.011 m ### = m
Luas (A) dan modulus penampang (W) pondasi:
A = m
2
W = m
3
Tegangan yang terjadi pada tanah:
= ###
= ###

766.37
1000.00
2.70
17.00
24.00
25.00
390.00
400.00
16
75.00
9.60 20.40
30.00
q
300
#VALUE!
#VALUE!
+ 30.00 =
766.37
+
< qa
B . L 1/6 BL
2
=
Pu
+
Mu
+
< 270 kN/m2
960 1584.94
30.00
1.651
=
766.37
+
8.70
+
8.7
< qa
#VALUE! #VALUE!

min
=
766.37
-
8.7
#VALUE! 270 #####

maks
30.00 < qa
#VALUE! #VALUE!
#VALUE! 270 #####
+
DESAIN DAN ANALISA PONDASI P1
##### L / 6 #VALUE!
Desain dan Analisa Pondasi 1 26
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
3 Kontrol tegangan geser 1 arah
ds = 75 + 8 = 83 mm
d = 400 - 83 = 317 mm = 0.317 m
a = B/2 - hk/2 - d
= ### m

a =

min + (B-a).
(
maks -

min
) / B
= kN/m2
Gaya geser oleh tekanan tanah ke atas (Vu) :
Vu = a . B . (
maks
+
a
)/2
= kN
Gaya geser yang dapat ditahan oleh beton (. Vc) : m
. Vc = . f'c .b . d / 6
= N = ### kN
Jadi Vu < . Vc ###
2.00 m
4 Kontrol tegangan geser 2 arah (geser pons)
Dimensi kolom, b/h = 400 300
b + d = 717 mm = m
h + d = 617 mm = m
Gaya geser pons 0.4
Vu = {(B
.L
- (b+d).(h+d)} . (
maks
+
min
)
= kN
Keliling penampang kritis, bo = 2 . {(b+d) + (h+d)} m
= 2668 mm
c = hk/bk
= 0.75
Gaya geser yang dapat ditahan oleh beton (. Vc) :
. Vc = . f'c .bo . d / 3 2.00 m
= N = kN
. 1 + 2 f'c .bo . d
c
= N = 1734 kN
Jadi Vu < . Vc ###
. Vc =
6
2
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
0.717
0.617
####
40 25
####
1733570.58
#VALUE!
1057195.00 1057.195
Penampang kritis untuk
geser penulangan satu arah
B =
L=
Penampang kritis untuk geser
penulangan dua arah
C
B =
L =
Desain dan Analisa Pondasi 1 27
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
5 Kuat dukung pondasi
Pn = . 0.85 . f'c . A1
= 0.7 x 0.85 x 25.00 x x 300
= N = kN
Pu = kN < kN OK
Jadi pemakaian pondasi telapak tunggal dengan lebar, B = 2.00 dan L = 2.00 m pada kedalaman 2.00 m aman digunakan
6 Perhitungan penulangan pondasi

min = 1.4/fy
=
x = B/2 - hk/2
= ### m

x =

min
+ (B-x). (
maks -

min
)/B
= kN
Mu = 1/2 . x . X
2
+ 1/3 (maks - x).x
2
= kNm
K = Mu / (. B. d
2
)
= ### x 10
6
/(0.8 x ### x 317
2
)
= ### Mpa
m = fy/(0.85 f'c)
= 18.4

perlu = 1/m {1-(1-2mK/fy)


0.5
}
=

terpakai =
As =

terpakai
. B .d
= mm
2
Digunakan tulangan rencana D = 16 mm
As1 = mm
2
Jarak (spasi) tulangan, s = 177 mm
Jadi digunakan tulangan D 16 - 150 mm
400
200.96
1785000 1785.00
766.37 1785.00
0.00358974
#VALUE!
#VALUE!
#VALUE!
0.00358974
1137.94872
Desain dan Analisa Pondasi 1 28
Laporan Perhitungan Struktur
Pembangunan Gedung Rektorat AKPER Samawa
Sistem struktur yang digunakan adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK)
Cd = 5.5
Ie = 1.0
Tabel perhitungan story drift kinerja batas ultimit akibat beban gempa
Tinggi Total drift Defleksi Story drift Story drift ijin a
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
3 13000 41.1 9.90 54.450 80 OK
2 9000 31.2 14.50 79.750 80 OK
1 5000 16.7 16.70 91.850 100 OK
Tabel perhitungan story drift kinerja batas ultimit
Tinggi Total drift Defleksi Story drift Story drift ijin a
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
3 13000 20.0 4.60 25.300 80 OK
2 9000 15.4 7.10 39.050 80 OK
1 5000 8.3 8.30 45.650 100 OK
Berdasarkan SNI 1726-2012, simpangan antar lantai ditinjau berdasarkan kinerja batas ultimit, dengan nilai
batas simpangan antar lantai a < 0.02 h
si
IX. EVALUASI KINERJA STRUKTUR GEDUNG
Lantai Kontrol
Lantai Kontrol
Kinerja Struktur

Anda mungkin juga menyukai