Dosen:
Ir. R. Sony Sulaksono Wibowo, MT, Ph.D.
Disusun Oleh:
Ronaldo Pangihutan 15017061
Ersza Autonia 15017143
3. Apakah Saudara setuju jika ada wacana semua ibukota provinsi (34 kota) di Indonesia
sebaiknya memiliki bandara minimal sekelas Bandara Soekarno Hatta? Jelaskan dengan
singkat.
Jawab:
Bandara Soekarno Hatta merupakan bandara terbesar di Indonesia hingga saat ini
dengan melayani penerbangan domestic dan internasional. Dalam pembangunannya
hingga saat ini, Bandara Soekarno Hatta memiliki luas sebesar 18 km2 dengan memiliki 2
landasan paralel yang dipisah 2 taxiway sepanjang 2,4 km.
Menurut kami, pembangunan bandara untuk 34 provinsi setara Bandara Soekarno-
Hatta bisa saja dilakukan jika meninjau dari segi fasilitas yang dimiliki Bandara Soekarno-
Hatta, karena dapat meningkatkan value Indonesia dimata wisatawan mancanegara.
Namun, pada kenyataannya pembangunan bandara sekelas Soekarno-Hatta cukup rumit
dan memakan biaya yang besar. Hal ini dapat dilihat dari luas lahan bandara tersebut yang
sangat luas sehingga akan membutuhkan waktu yang lama dalam pembangunannya.
Selain itu, jumlah penumpang keberangkatan lebih banyak pada wilayah domestik
dibandingkan internasional. Berdasarkan data dari BPS, jumlah penumpang Bandara
Soekarno Hatta di tahun 2020 adalah 8,6 juta untuk penerbangan domestik, sedangkan
sebesar 1,5 juta untuk penerbangan internasional. Hal ini menunjukkan bahwa
penerbangan domestik lebih sering terjadi dibandingkan penerbangan internasional.
Terlebih, dari kacamata bisnis, jika terlalu banyak bandara internasional di Indonesia, maka
akan membuat pintu masuk untuk ke Indonesia tidak hanya dari Bandara Soekarno-Hatta
saja, namun memungkinkan melewati Singapore atau Malaysia, sehingga dapat merugikan
Indonesia. Dari pertimbangan – pertimbangan diatas, maka pembangunan bandara sekelas
Soekarno Hatta masih tidak diperlukan.
2. Bagaimana pendapat Saudara tentang data yang mengatakan bahwa angkutan udara adalah
layanan transportasi yang paling parah (dibandingkan angkutan lain) selama pandemi?
Menurut Saudara, strategi apa yang dapat dilakukan oleh angkutan udara agar tidak
terpuruk akibat pandemi ini?
Jawab:
Menurut kami, angkutan udara dalam kondisi paling parah selama pandemi adalah
pernyataan yang benar. Hal ini dibuktikan dengan laju pertumbuhan PDB yang
dikumpulkan oleh BPS menunjukkan nilai minus 15 persen pada sektor transportasi,
dengan sektor penerbangan mengalami kondisi paling parah, yaitu minus 53,8 persen
(kereta api berada pada minus 45,5 persen, sedangkan angkutan penyebrangan berada pada
minus 12,2 persen). Namun terdapat perubahan pola pembelian barang, dimana angkutan
logistic tetap bertahan dan berkembang dengan tren pembelian secara online.
Strategi yang dapat diberikan adalah dengan memberikan tarif yang kompetitif
dengan memberikan pelayanan yang komprehensif. Solusi ini tentunya sebagai tahap awal
dalam pelaksanaan pemulihan angkutan udara dikarenakan jumlah permintaan angkutan
udara yang masih lebih kecil dibandingan sensitivitas harga. Karena hal itu, perusahaan
angkutan udara tentunya perlu memberikan keseimbangan sehingga pelayanan dan
keamanan dapat terjaga dengan baik. Setelah itu, perusahaan angkutan udara perlu
membangun konektivitas antar kawasan dengan perlunya integrasi seluruh kawasan
terlebih dahulu secara nasional. Hal ini tentunya akan memperbaiki perekonomian dan
membuka lapangan pekerjaan. Dalam peningkatan pelayanan, protokol kesehatan perlu
dijalankan dengan sebaik-baiknya. Hal ini juga tentunya akan memberikan pelayanan yang
baik agar penumpang tidak resah akan terkena Covid-19 saat berpergian dengan angkutan
udara. Pemulihan angkutan udara juga dapat dilakukan dengan memfokuskan pada kargo
dikarenakan pada zaman sekarang, pengiriman barang lebih banyak dilakukan akibat dari
pandemic.
3. Apakah yang Saudara pahami dengan layanan angkutan low cost carrier? Berilah
ilustrasinya.
Jawab:
Layanan angkutan low cost carrier adalah pelayanan yang menawarkan dengan
harga relatif murah kepada penumpang. Akibatnya, maskapai penerbangan tersebut akan
mengurangi beberapa pelayanan atau fasilitas seperti penerbangan regular (dengan kata
lain pelayanan minimalis). Pelayanan yang dihilangkan dapat dilihat pada salah satu
maskapai penerbangan di Indonesia, yaitu AirAsia. Maskapai tersebut mengembangkan
low cost carrier dengan mengurangi pelayanan seperti catering, penyediaan koran atau
majalah, in flight shop, in flightentertainment, dan lain sebagainya.
4. Buatlah tabel tentang aspek-aspek terkait antara layanan angkutan low cost carrier dengan
full service, terkait dengan isu-isu seperti jaringan layanan, sistem pemesanan, jadwal
keberangkatan, layanan selama penerbangan, layanan ground service, jenis pesawat,
keselamatan penerbangan, dll (silahkan tambahkan sendiri)
Jawab:
5. Bagaimana pro dan kontra layanan low cost carrier menurut stakeholder? Buatlah tabel
untuk setiap stakeholder.
Jawab:
Stakeholder Pro Kontra
User Penumpang merasa terbantu dalam 1. Kenyamanan penumpang
pemenuhan kebutuhan transportasi tidak terlalu diperhatikan
yang cepat dan harga terjangkau. karena ada pemangkasan
Sehingga hampir semua orang dari operation cost, dapat dilihat
lapisan masyarakat manapun dapat dari konfigurasi kabin yang
terbang dan tidak ada monopoli orang sempit.
– orang dari kalangan menengah 2. Pelayanan yang didapat
keatas sangat minim, kecuali
bersedia membayar lebih.
3. Ketidakjelasan pajak tiket
ketika melakukan pembatalan
penerbangan
Operator 1. Banyak investor yang lebih 1. Karyawan melakukan multi
percaya pada industri role dalam pekerjaannya,
penerbangan seringkali pilot dan pramugari
2. Peningkatan revenue karena juga mengerjakan cleaning
jumlah penumpang relatif lebih service saat ground handling.
banyak akibat harga tiket yang 2. Harga fuel (avtur) yang
terjangkau, apalagi pada merupakan komponen biaya
musim tertentu seperti musim yang paling besar dalam
liburan operation cost terus
meningkat disamping
maintenance pesawat.
Regulator Penerbangan murah terbukti hidupkan Regulasi dari DGCA (Directorate
kinerja pariwisata negeri dan dapat General of Civil Aviation) sebagai
meningkatkan devisa negara melalui badan pengawas tidak mampu
pajak. Dengan tiket yang murah berbuat banyak dalam menghadapi
sebagai efisiensi. (Wakil Menteri murahnya harga workshop spare part,
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) karena jika terlalu ketat maka banyak
perusahaan perbaikan akan tidak
dapat sertifikat dan dapat bangkrut
sehingga maskapai sulit mencari
tempat repair. Hal ini dapat
menyebabkan kurangnya keamanan
dari pesawat dan jika terjadi
kecelakaan, maka pemerintah dapat
disalahkan.
Rute 3
No. Aktivitas Moda Jarak (km) Durasi Biaya (Rp)
(min.)
1 Menuju BDO Motor (Ojek 4,7 7 12.000
online)
2 Check in dan - - 0
menunggu di BDO
3 Takeoff menuju SUB Pesawat - 105 1.654.950
(Wings Air)
4 Menunggu di SUB - - 35 jam 0
5 Takeoff menuju SIN Pesawat - 155 0 (sudah
(Jetstar 3K- termasuk
250) dari BDO)
6 Depature pesawat dan - - 60 0
baggage claim di SIN
7 Menuju Changi Jalan kaki 0,01 1 0
Airport (CG2)
8 Menunggu EW Line - - 8 0
(Tanah Merah)
9 Menuju Tanah Merah MRT - 9 23.000
(EW 4) ($ 2,14)
10 Menunggu EW Line - - 4 0
(Joo Koon)
11 Menuju Pioneer (EW MRT - 52 0 (sudah
28) termasuk
dari Tanah
Merah)
12 Jalan ke Kampus NTU Jalan kaki 2,92 38 0
Rute 4
No. Aktivitas Moda Jarak (km) Durasi Biaya (Rp)
(min.)
1 Menuju kereta Motor (Ojek 2,3 7 10.000
Online)
2 Menunggu kereta - - 10 0
3 Perjalanan kereta ke Kereta api - 265 178.000
CGK
4 Check in dan - - 120 0
menunggu di CGK
5 Takeoff menuju SIN Pesawat - 115 2.718.000
(Singapore
Airlines)
6 Departure pesawat dan - - 60 0
baggage claim di SIN
7 Menuju Changi Jalan kaki 0,01 1 0
Airport (CG2)
8 Menunggu EW Line - - 8 0
(Tanah Merah)
9 Menuju Tanah Merah MRT - 9 23.000
(EW 4) ($ 2,14)
10 Menunggu EW Line - - 4 0
(Joo Koon)
11 Menuju Pioneer (EW MRT - 52 0 (sudah
28) termasuk
dari Tanah
Merah)
12 Jalan ke Kampus NTU Jalan kaki 2,92 38 0
Alasan pemilihan ke empat rute tersebut adalah dengan mempertimbangkan faktor kebutuhan.
• Pada rute 1, penerbangan Jakarta – Singapore dengan Singapore Airlines berjalan menuju
kampus melewati beberapa daerah seperti Jurong West dengan bus dan berjalan kaki
menghabiskan durasi sekitar 10 jam dengan biaya sekitar Rp 2.939.000. Rute ini dapat
digunakan apabila membutuhkan waktu yang paling cepat dan ingin mendapatkan full
service dari maskapai.
• Pada rute 2, penerbangan Jakarta – Singapore dengan Singapore Airlines dan berjalan
menuju kampus, namun melewati Jurong West menggunakan transportasi umum MRT dan
berjalan kaki menghabiskan durasi sekitar 12 jam dengan biaya sekitar Rp 2.947.000. Rute
ini dapat digunakan apabila ingin mendapatkan full service dari maskapai.
• Pada rute 3, waktu dan biaya yang dibutuhkan apabila memilih jalur penerbangan Bandung
– Surabaya – Singapura dengan Wings Air dan Jetstar cenderung mahal jika ditambah
dengan biaya penginapan, namun lebih murah jika hanya dilihat dari harga akomodasi,
yaitu biaya (exclude penginapan) sekitar Rp 1.689.000. Rute ini juga memakan waktu
lama, yaitu menghabiskan durasi sekitar 42 jam. Rute ini dapat digunakan untuk
penumpang yang ingin transit ke Surabaya dan tidak terburu-buru.
• Pada rute 4, penerbangan Jakarta – Singapore dengan Singapore Airlines dan langsung
menuju Kampus NTU dengan transportasi umum MRT dan berjalan kaki membutuhkan
durasi sekitar 11 jam dengan biaya sekitar Rp 2.929.000. Rute ini dapat digunakan apabila
ingin mendapatkan full service dari maskapai.
Bagian 2
• Dari itinerary yang sudah dihitung pada Bagian 1, jelaskan bagian-bagian mana yang
termasuk Sisi Darat, Sisi Udara, dan interface keduanya.
• Dari pilihan rute yang Saudara hitung, lihatlah dengan lebih detail pada aplikasi, jenis
pesawat yang digunakan dan jenis layanannya. Berikan pendapat Saudara tentang hal
tersebut.
Jawab:
• Bagian-bagian yang merupakan Sisi Darat, Sisi Udara, dan interface keduanya untuk
masing-masing Rute adalah sebagai berikut,
1. Rute 1 :
- Sisi Darat : Nomor 1-3, 7-15
- Sisi Udara : Nomor 5
- Interface : Nomor 4 dan 6
2. Rute 2 :
- Sisi Darat : Nomor 1-3, 7 -15
- Sisi Udara : Nomor 5
- Interface : Nomor 4 dan 6
3. Rute 3 :
- Sisi Darat : Nomor 1, 7-12
- Sisi Udara : Nomor 3 dan 5
- Interface : Nomor 2, 4, dan 6
4. Rute 4 :
- Sisi Darat : Nomor 1-3, 7-12
- Sisi Udara : Nomor 5
- Interface : Nomor 4 dan 6
• Berdasarkan rute yang telah kami pilih, jenis pesawat yang kami gunakan adalah jenis low
carrier cost. Pesawat anakan Lion Air, yaitu Wings Air, memiliki pelayanan minimalis
namun dapat memuasakan penumpang. Salah satunya adalah adanya penerapan protokol
kesehatan selama masa pandemi, yaitu penumpang harus tiba lebih awal empat jam
sebelum keberangkatan, penumpang wajib menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19,
wajib menggunakan masker, dan sebagainya. Dengan fasilitas yang minimalis, harga tiket
yang ditawarkan termasuk cukup mahal. Selain Wings Air, Singapore Airline juga menjadi
pilihan maskapai penerbangan pada rute yang telah kami pilih (jenis pesawat full services).
Maskapai penerbangan ini telah menerapkan protokol kesehatan lebih cepat sehingga
keamanan penumpang sudah terjaga. Selain itu, maskapai Singapore Airlines juga
memberikan fasilitas value added, salah satunya adalah in flight entertainment. Dengan
adanya pelayanan tambahan, harga tiket penerbangan yang diberikan sudah sesuai.
Sumber:
Pesawat superjumbo A380: Sepi pesanan, Airbus hentikan produksi - BBC News Indonesia
The Boeing 777X vs The Airbus A380 - What Plane Wins? - Simple Flying
Punya Armada Baru, Tenyata Ini Kelebihan Pesawat Boeing Milik Maskapai Garuda Indonesia -
Semua Halaman - Grid
Sighting of the third CN-235, made by PT. Dirgantara Indonesia, ordered by Senegal (kemlu.go.id)
Dari Singapore Changi Airport (SIN) ke Nanyang Technological University (NTU), Singapore
menggunakan Bis, Kereta, MRT, , Kereta gantung atau Ferry (moovitapp.com)
Apakah 2 Jam Sebelum Keberangkatan adalah Waktu yang Ideal Tiba di Bandara? Halaman all -
Kompas.com
https://distp.ui.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/04-Policy-Brief-Model-_-Strategi-Bisnis-
Penerbangan-9-OKTOBER-2020.pdf
https://maskapai.wordpress.com/2008/03/13/fenomena-low-cost-carrier/
http://dellasophia312.blogspot.com/2015/01/tugas-16-pro-kontra-low-cost-carrier.html
BPS Catat Kontraksi Sektor Transportasi Paling Parah, Ini Kata Ekonom - Ekonomi Bisnis.com
The Difference Between Full Service & Low Cost Carriers - Simple Flying
LCC-List.xlsx (icao.int)
D. Dhiani, 2018, Strategi Maskapai Full Service dan Maskapai Low Cost Carrier untuk
Meningkatkan Tingkat Kepadatan Penumpang.