Anda di halaman 1dari 23

TUGAS 1

SI-4243 REKAYASA ANTAR MODA


SEMESTER II TAHUN 2020/2021

Dosen:
Ir. R. Sony Sulaksono Wibowo, MT, Ph.D.

Disusun Oleh:
Ronaldo Pangihutan 15017061
Ersza Autonia 15017143

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2021
1 Pendahuluan
1. Perlombaan’ pesawat berbadan besar antara Airbus dan Boeing saat ini sudah ‘selesai’
dengan Airbus sebagai pemenangnya (dengan A380). Boeing sendiri sudah memutuskan
untuk konsentrasi pada pesawat jarak pendek dan menengah. Namun, walau pun A380
‘memenangkan’ perlombaan, angka penjualan A380 ternyata jauh tertinggal dari B777
yang secara kapasitas jauh lebih sedikit. Kira2, menurut Saudara, apa penyebabnya A380
sekarang kurang laku dibandingkan dengan B777.
Jawab:
Dalam hal pembuatan, jenis pesawat A380 merupakan jenis pesawat yang mahal
dan sulit untuk dilakukan perakitan karena pembuatan pesawat pada tempat berbeda. Selain
itu, A380 menjadi kurang laku karena adanya peralihan industri pesawat yang
mementingkan pesawat yang lebih kecil dan efisien, seperti B777. Airbus menyatakan juga
bahwa akan dibuat A380 dengan lebih efisien. Namun, hal ini akan terealisasi apabila
jumlah pesanan pesawat sangat besar agar produksi pesawat lebih efisien dapat terlaksana
(sebagai wujud penanaman modal). Fakta kurang lakunya A380 dapat diambil contoh pada
perusahaan Emirates Airlines yang menurunkan pemesanan pesawatnya. Selain itu, faktor
yang membuat A380 tidak digemari untuk dibeli adalah adanya faktor keterisian pesawat
yang tidak bisa dipenuhi untuk perusahaan maskapai penerbangan sehingga akan sulit
untuk mencari untung.
Bila dibandingkan dengan B777, pesawat A380 lebih boros dalam penggunaan
energi dikarenakan pesawat A380 membutuhkan empat mesin, sedangkan pesawat B777
hanya membutuhkan dua mesin saja. Pada kebanyakan negara, khususnya negara
kepulauan seperti Indonesia, permintaan (demand) untuk berpergian dalam negeri cukup
tinggi untuk pariwisata ataupun dinas, sehingga banyak maskapai yang lebih memilih B777
untuk melayani perjalanan dalam negeri yang tidak terlalu jauh dan relatif memiliki
operasional lebih murah. Selain itu, banyak bandara yang tidak dapat menampung pesawat
A380 karena ukurannya yang cukup besar, biasanya hanya bandara hub internasional yang
dapat mengakomodasi A380. Kapasitas cargo pesawat B777 juga lebih banyak
dibandingkan pesawat A380 sehingga alasan ini juga semakin memperkuat pesawat A380
menjadi kurang laku dibandingkan dengan B777.
2. Indonesia (dg PT DI) jika diberi kesempatan untuk mengembangkan diri, sebaiknya fokus
pada jenis pesawat seperti apa? Apakah seperti kelas B737 yg sekarang menguasai
transportasi udara di wilayah Indonesia dan regional Asia Tenggara, atau tetap pada kelas
CN235 dan N250, yang sudah selama ini dikembangkan. Jelaskan pendapat Saudara
dengan singkat.
Jawab:
Sejarah menunjukkan bahwa pesawat B737 telah menghadapi permasalahan berupa
pemberhentian penerbangan. Hal ini dikarenakan adanya kasus kecelakaan di Indonesia.
Sehingga, pesawat tersebut akan diterbangkan kembali apabila telah mendapatkan izin dari
FAA terutama dalam hal kelayakan terbang. Pesawat kelas B737 dapat menaiki
penumpang hingga sebanyak 220 penumpang, sedangkan pesawat tipa CN235 hanya bisa
menaiki 36 penumpang saja (sering digunakan untuk kepentingan militer, walaupun secara
komersial dapat digunakan juga). Hal ini tentunya menjadi salah satu keunggulan untuk
memilih pesawat kelas B737 untuk lebih dikembangkan. Namun, apabila melihat kondisi
pandemi saat ini, pesawat kelas CN235 cocok digunakan. Hal ini dikarenakan permintaan
penerbangan saat ini cenderung menurun. Namun, apabila diperuntukan untuk jangka
panjang, maka pemilihan pesawat tipe B737 menjadi keputusan yang lebih baik. Hal ini
dapat dilihat dari kapasitas penumpang dan takeoff weight yang lebih besar. Karena
pariwisata Indonesia sangat berkembang, maka dimungkinkan permintaan penerbangan
akan semakin tinggi ke depannya sehingga jenis pesawat kelas B737 dapat dipilih
dibandingkan pesawat tipe CN235. Jika berkaca pada visi dan misi PT Dirgantara
Indonesia, pengembangan pesawat CN235 menjadi lebih dipentingkan. Hal ini
dikarenakan mengacu pada pengembangannya pada pesawat jenis light turboprop.
Sedangkan, jenis pesawat tersebut masih belum dikembangkan dengan kapasitas sekelas
B737 sehingga pengembangan CN235 lebih baik dilakukan.

3. Apakah Saudara setuju jika ada wacana semua ibukota provinsi (34 kota) di Indonesia
sebaiknya memiliki bandara minimal sekelas Bandara Soekarno Hatta? Jelaskan dengan
singkat.
Jawab:
Bandara Soekarno Hatta merupakan bandara terbesar di Indonesia hingga saat ini
dengan melayani penerbangan domestic dan internasional. Dalam pembangunannya
hingga saat ini, Bandara Soekarno Hatta memiliki luas sebesar 18 km2 dengan memiliki 2
landasan paralel yang dipisah 2 taxiway sepanjang 2,4 km.
Menurut kami, pembangunan bandara untuk 34 provinsi setara Bandara Soekarno-
Hatta bisa saja dilakukan jika meninjau dari segi fasilitas yang dimiliki Bandara Soekarno-
Hatta, karena dapat meningkatkan value Indonesia dimata wisatawan mancanegara.
Namun, pada kenyataannya pembangunan bandara sekelas Soekarno-Hatta cukup rumit
dan memakan biaya yang besar. Hal ini dapat dilihat dari luas lahan bandara tersebut yang
sangat luas sehingga akan membutuhkan waktu yang lama dalam pembangunannya.
Selain itu, jumlah penumpang keberangkatan lebih banyak pada wilayah domestik
dibandingkan internasional. Berdasarkan data dari BPS, jumlah penumpang Bandara
Soekarno Hatta di tahun 2020 adalah 8,6 juta untuk penerbangan domestik, sedangkan
sebesar 1,5 juta untuk penerbangan internasional. Hal ini menunjukkan bahwa
penerbangan domestik lebih sering terjadi dibandingkan penerbangan internasional.
Terlebih, dari kacamata bisnis, jika terlalu banyak bandara internasional di Indonesia, maka
akan membuat pintu masuk untuk ke Indonesia tidak hanya dari Bandara Soekarno-Hatta
saja, namun memungkinkan melewati Singapore atau Malaysia, sehingga dapat merugikan
Indonesia. Dari pertimbangan – pertimbangan diatas, maka pembangunan bandara sekelas
Soekarno Hatta masih tidak diperlukan.

2 Karakteristik Angkutan Udara


1. Carilah infomasi bagaimana angkutan udara di saat pandemi Covid-19? Bandingkan
angkutan udara internasional dan domestik.
Jawab:
Sejak awal tahun 2020, banyak negara telah menutup atau mengerem frekuensi
penerbangan internasional guna menekan penyebaran virus corona. Hal ini juga dirasakan
di dalam negeri, maskapai penerbangan dan operator bandara terdampak serius akibat
pandemi Covid-19. Berkurangnya frekuensi penerbangan terjadwal atau scheduled flight
secara drastis dalam bulan Maret, April hingga Mei 2020 tanpa kejelasan waktu
mengakibatkan banyak kerugian pada industri penerbangan. Upaya pemulihan industri
penerbangan global bertumpu pada penerbangan domestik. Dalam dunia penerbangan
Indonesia, pemerintah sempat melarang sementara penerbangan domestic karena
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Alhasil maskapai berusaha beralih dengan
mengoptimalkan layanan cargo.
Ketika masa pandemi ini, keselamatan khalayak masyarakat menjadi prioritas
utama sebagai bentuk pemberian pelayanan dengan keamanan terbaik. Ketika masa
pandemi ini, protokol kesehatan sangat diperlukan. Berdasarakan cnbcindonesia.com,
menurut Surat Edaran (SE) No. 3 tahun 2021, masyarakat (sebagai user) yang akan
berpegian secara domestic perlu mematuhi ketentuan-ketentuan, seperti mematuhi
protokol kesehatan (3M), tidak diperkenankan makan dan minum selama perjalanan, dan
memenuhi wajib persyaratan kesehatan berupa hasil tes RT-CPR atau rapid antigen.
Kebijakan protokol kesehatan ini berlaku untuk semua stakeholder yang berperan, yaitu
user, regulator (fungsi pengawas kebijakan), dan operator. Selama penumpang memiliki
gejala, penumpang tersebut tidak diperbolehkan untuk mengendarai angkutan udara. Selain
itu, kebijakan mengenai kebijakan jaga jarak (kapasitas angkut maksimal 70% untuk
angkutan niaga berjadwal) tidak diberlakukan, dengan menyediakan kursi karantina bagi
penumpang terindikasi gejala Covid-19.
Penerbangan internasional banyak mengalami penurunan jumlah penumpang dan
pemulihannya dengan memperbaharui regulasi. Beberapa diantaranya adalah dengan
mengkosongkan kursi tengah seperti di Amerika Serikat, Delta Air Lines, Southwes
Airlines dan JetBlue Airways memblokir kursi karena pertimbangan jarak sosial. Asosiasi
Transportasi Udara Internasional (IATA) telah mengatakan langkah-langkah jarak sosial
pada pesawat akan menggeser ekonomi penerbangan dengan memangkas faktor muatan
maksimum menjadi 62 persen, jauh di bawah 'titik impas' industri rata-rata di 77 persen.
Selain itu, meminimakan interaksi seperti pada United Airlines yang mengurangi
kontak antara pramugari dan pelanggan, misalnya selama layanan makanan ringan dan
minuman. Para penumpangnya akan diminta untuk turun dalam kelompok yang terdiri dari
lima baris sekaligus. Terdapat pula layanan inflight, yang mana pelayanan seperti makanan
dan minuman akan diberikan saat penumpang menaiki pesawat dan penumpang akan
melayani dirinya sendiri, seperti pada Singapore Airlines. Regulasi lainnya seperti wajib
menggunakan masker, dan pengujian covid-19.

2. Bagaimana pendapat Saudara tentang data yang mengatakan bahwa angkutan udara adalah
layanan transportasi yang paling parah (dibandingkan angkutan lain) selama pandemi?
Menurut Saudara, strategi apa yang dapat dilakukan oleh angkutan udara agar tidak
terpuruk akibat pandemi ini?
Jawab:

Menurut kami, angkutan udara dalam kondisi paling parah selama pandemi adalah
pernyataan yang benar. Hal ini dibuktikan dengan laju pertumbuhan PDB yang
dikumpulkan oleh BPS menunjukkan nilai minus 15 persen pada sektor transportasi,
dengan sektor penerbangan mengalami kondisi paling parah, yaitu minus 53,8 persen
(kereta api berada pada minus 45,5 persen, sedangkan angkutan penyebrangan berada pada
minus 12,2 persen). Namun terdapat perubahan pola pembelian barang, dimana angkutan
logistic tetap bertahan dan berkembang dengan tren pembelian secara online.
Strategi yang dapat diberikan adalah dengan memberikan tarif yang kompetitif
dengan memberikan pelayanan yang komprehensif. Solusi ini tentunya sebagai tahap awal
dalam pelaksanaan pemulihan angkutan udara dikarenakan jumlah permintaan angkutan
udara yang masih lebih kecil dibandingan sensitivitas harga. Karena hal itu, perusahaan
angkutan udara tentunya perlu memberikan keseimbangan sehingga pelayanan dan
keamanan dapat terjaga dengan baik. Setelah itu, perusahaan angkutan udara perlu
membangun konektivitas antar kawasan dengan perlunya integrasi seluruh kawasan
terlebih dahulu secara nasional. Hal ini tentunya akan memperbaiki perekonomian dan
membuka lapangan pekerjaan. Dalam peningkatan pelayanan, protokol kesehatan perlu
dijalankan dengan sebaik-baiknya. Hal ini juga tentunya akan memberikan pelayanan yang
baik agar penumpang tidak resah akan terkena Covid-19 saat berpergian dengan angkutan
udara. Pemulihan angkutan udara juga dapat dilakukan dengan memfokuskan pada kargo
dikarenakan pada zaman sekarang, pengiriman barang lebih banyak dilakukan akibat dari
pandemic.
3. Apakah yang Saudara pahami dengan layanan angkutan low cost carrier? Berilah
ilustrasinya.
Jawab:

Layanan angkutan low cost carrier adalah pelayanan yang menawarkan dengan
harga relatif murah kepada penumpang. Akibatnya, maskapai penerbangan tersebut akan
mengurangi beberapa pelayanan atau fasilitas seperti penerbangan regular (dengan kata
lain pelayanan minimalis). Pelayanan yang dihilangkan dapat dilihat pada salah satu
maskapai penerbangan di Indonesia, yaitu AirAsia. Maskapai tersebut mengembangkan
low cost carrier dengan mengurangi pelayanan seperti catering, penyediaan koran atau
majalah, in flight shop, in flightentertainment, dan lain sebagainya.

Konsep Low Cost Carrier

Contoh Pesawat Low Cost Carrier (Airbus A319)

4. Buatlah tabel tentang aspek-aspek terkait antara layanan angkutan low cost carrier dengan
full service, terkait dengan isu-isu seperti jaringan layanan, sistem pemesanan, jadwal
keberangkatan, layanan selama penerbangan, layanan ground service, jenis pesawat,
keselamatan penerbangan, dll (silahkan tambahkan sendiri)
Jawab:

Aspek Tinjauan Low cost carrier Full service


Jaringan layanan Jaringan penerbangan Jaringan penerbangan
“point-to-point” “hub-and-spoke”
(penerbangan domestic). (penerbangan global). Jenis
Pelayanan ini memberikan pelayanan ini dapat
kemudahan pesawat dalam memberikan keuntungan
mengubah rute dalam hal koneksi sehingga
penerbangan apabila tidak dapat mensubsidi rute yang
sesuai ekspetasi kurang menguntungkan
penerbangan (route (network profitable).
profability)
Rute Penerbangan Melayani rute-rute pendek Melayani rute penerbangan
dan menengah. jarak jauh dan fleksibel
Penerbangan dari satu kota tersedia disetiap waktu.
ke kota lain tanpa Penerbangan bekerjasama
perpindahan pesawat. Lebih dengan maskapai lain untuk
banyak penerbangan pagi transfer penumpang ke rute
dan malam karena yang tidak dilayani.
menghindari jam sibuk.
Konfigurasi kelas Ekonomi Ekonomi, bisnis, eksklusif
Price Structure Tarif ekonomis, namun Tarif nya lebih mahal
dengan mengurangi dikarenakan memiliki
sejumlah layanan layanan ekstra
Sistem pemesanan tiket Tiket Sebagian besar dijual Tiket banyak dijual melalui
melalui internet (95 %) pihak ketiga, seperti agen
perjalanan wisata yang
menyebabkan ada biaya
tambahan
Jarak antar kursi lebih rapat. Jarak antar kursi lebih
Misalnya saja pada pesawat longgar, misalnya saja pada
Boeing 737 -300 mampu Boeing 737-300 yang
Jarak antar kursi
mengangkut 148 digunakan hanya bisa
penumpang. mengangkut 128
penumpang
Layanan selama Memberikan pelayanan Memberikan pelayanan
penerbangan minimalis, yaitu adanya value added, yaitu
pengurangan catering, penambahan catering,
minimalisasi reservasi selimut dan bantal,
dengan teknologi (lebih penyediaan majalah atau
sederhana), dan pelayanan koran, in flight shop, in
safety tetap terjaga. flight entertainment, dan
sebagainya.
Luggage (bagasi) Untuk cabin bag, biasanya Untuk cabin bag,
gratis namun ada juga yang setidaknya gratis untuk tas
memperbolehkan hanya ukuran cukup besar
satu item kecil saja (kapasitas besar). Untuk
(kapasitas tidak besar). checked baggage (barang
Untuk checked baggage bawaan penumpang),
(barang bawaan biasanya hanya dikenakan
penumpang) akan tarif dasar.
dikenakan biaya ekstra.
Jenis pesawat Pesawat yang digunakan Pesawat yang digunakan
memiliki kapasitas kecil dapat terdiri dari kapasitas
(banyak berjenis B737, besar hingga kecil.
seperti Adam Air, Lion Air,
Wings Air, dan sebagainya)
Keselamatan penerbangan Terjamin dengan adanya regulasi dan pengecekan sebelum
keberangkatan.
Utilisasi Pesawat Pada maskapai LCC, Pada maskapai full service,
utilitasi pesawat lebih tinggi utilisasi pesawat lebih tidak
dimaksimalkan

5. Bagaimana pro dan kontra layanan low cost carrier menurut stakeholder? Buatlah tabel
untuk setiap stakeholder.
Jawab:
Stakeholder Pro Kontra
User Penumpang merasa terbantu dalam 1. Kenyamanan penumpang
pemenuhan kebutuhan transportasi tidak terlalu diperhatikan
yang cepat dan harga terjangkau. karena ada pemangkasan
Sehingga hampir semua orang dari operation cost, dapat dilihat
lapisan masyarakat manapun dapat dari konfigurasi kabin yang
terbang dan tidak ada monopoli orang sempit.
– orang dari kalangan menengah 2. Pelayanan yang didapat
keatas sangat minim, kecuali
bersedia membayar lebih.
3. Ketidakjelasan pajak tiket
ketika melakukan pembatalan
penerbangan
Operator 1. Banyak investor yang lebih 1. Karyawan melakukan multi
percaya pada industri role dalam pekerjaannya,
penerbangan seringkali pilot dan pramugari
2. Peningkatan revenue karena juga mengerjakan cleaning
jumlah penumpang relatif lebih service saat ground handling.
banyak akibat harga tiket yang 2. Harga fuel (avtur) yang
terjangkau, apalagi pada merupakan komponen biaya
musim tertentu seperti musim yang paling besar dalam
liburan operation cost terus
meningkat disamping
maintenance pesawat.
Regulator Penerbangan murah terbukti hidupkan Regulasi dari DGCA (Directorate
kinerja pariwisata negeri dan dapat General of Civil Aviation) sebagai
meningkatkan devisa negara melalui badan pengawas tidak mampu
pajak. Dengan tiket yang murah berbuat banyak dalam menghadapi
sebagai efisiensi. (Wakil Menteri murahnya harga workshop spare part,
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) karena jika terlalu ketat maka banyak
perusahaan perbaikan akan tidak
dapat sertifikat dan dapat bangkrut
sehingga maskapai sulit mencari
tempat repair. Hal ini dapat
menyebabkan kurangnya keamanan
dari pesawat dan jika terjadi
kecelakaan, maka pemerintah dapat
disalahkan.

3 Karakteristik Operasional Bandara


Bagian 1
• Buatlah itinerary detail perjalanan dari kampus ITB, Bandung, Indonesia, menuju kampus
NTU (National Technological University), Singapore. Semua aktivitas dalam itinerary
tersebut ditulis dengan detail dan disajikan dalam bentuk tabel, lengkap dengan moda yang
digunakan, jarak (km), durasi (menit) dan biaya (Rp). Biaya dalam Singapore Dollar
dikonversikan dalam Rp.
• Untuk jarak, durasi dan biaya (termasuk konversi kurs), dihitung berdasarkan aplikasi. Jika
informasi tidak tersedia di aplikasi, dapat diasumsikan dg memberikan dasar perhitungan
asumsinya.
• Ada setidaknya 4 (empat) pilihan rute untuk sampai ke NTU. Silahkan Saudara pilih sendiri
dan jelaskan alasan pemilihannya.
Jawab:
Pilihan rute yang digunakan adalah sebagai berikut (waktu tiap bagian perjalanan
diestimasikan secara umum saja):
Rute 1
No. Aktivitas Moda Jarak (km) Durasi Biaya (Rp)
(min.)
1 Menuju travel Jalan kaki 2 25 0
2 Menunggu travel - - 15 0
3 Perjalanan travel ke Mobil travel 172 140 180.000
CGK
4 Check in dan - - 120 0
menunggu pesawat di
CGK
5 Takeoff menuju SIN Pesawat - 115 2.718.000
(Singapore
Airlines)
6 Departure pesawat - - 60 0
dan baggage claim di
SIN
7 Jalan ke Changi Jalan kaki 0,01 10 0
Airport (CG2)
8 Menunggu EW Line - - 5 0
(Tanah Merah)
9 Menuju Tanah Merah MRT - 9 23.000
(EW 4) ($ 2,14)
10 Menunggu EW Line - - 4 0
(Joo Koon)
11 Menuju Pioneer (EW MRT - 52 0 (sudah
28) termasuk
dari Tanah
Merah)
12 Jalan ke Jurong West Jalan kaki 0,06 1 0
St 63
13 Menunggu di Boon - - 21 0
Lay Int
14 Menuju Jurong West Bus 0,9 5 17.900
St 91 ($ 1,70)
15 Jalan ke Kampus NTU Jalan kaki 1,90 25 0
Rute 2
No. Aktivitas Moda Jarak (km) Durasi Biaya (Rp)
(min.)
1 Menuju kereta Motor (Ojek 2,3 7 10.000
Online)
2 Menunggu kereta - - 10 0
3 Perjalanan kereta ke Kereta api - 265 178.000
CGK
4 Check in dan - - 120 0
menunggu di CGK
5 Takeoff menuju SIN Pesawat - 115 2.718.000
(Singapore
Airlines)
6 Departure pesawat dan - - 60 0
baggage claim di SIN
7 Jalan ke Changi Jalan kaki 0,01 10 0
Airport (CG2)
8 Menunggu EW Line - - 5 0
(Tanah Merah)
9 Menuju Tanah Merah MRT - 9 23.000
(EW 4) ($ 2,14)
10 Menunggu EW Line - - 4 0
(Joo Koon)
11 Menuju Pioneer (EW MRT - 52 0 (sudah
28) termasuk
dari Tanah
Merah)
12 Jalan ke Jurong West Jalan kaki 0,06 1 0
St 63
13 Menunggu di Boon - - 21 0
Lay Int
14 Menuju Jurong West Bus 0,9 5 17.900
St 91 ($ 1,70)
15 Jalan ke Kampus NTU Jalan kaki 1,90 25 0

Rute 3
No. Aktivitas Moda Jarak (km) Durasi Biaya (Rp)
(min.)
1 Menuju BDO Motor (Ojek 4,7 7 12.000
online)
2 Check in dan - - 0
menunggu di BDO
3 Takeoff menuju SUB Pesawat - 105 1.654.950
(Wings Air)
4 Menunggu di SUB - - 35 jam 0
5 Takeoff menuju SIN Pesawat - 155 0 (sudah
(Jetstar 3K- termasuk
250) dari BDO)
6 Depature pesawat dan - - 60 0
baggage claim di SIN
7 Menuju Changi Jalan kaki 0,01 1 0
Airport (CG2)
8 Menunggu EW Line - - 8 0
(Tanah Merah)
9 Menuju Tanah Merah MRT - 9 23.000
(EW 4) ($ 2,14)
10 Menunggu EW Line - - 4 0
(Joo Koon)
11 Menuju Pioneer (EW MRT - 52 0 (sudah
28) termasuk
dari Tanah
Merah)
12 Jalan ke Kampus NTU Jalan kaki 2,92 38 0

Rute 4
No. Aktivitas Moda Jarak (km) Durasi Biaya (Rp)
(min.)
1 Menuju kereta Motor (Ojek 2,3 7 10.000
Online)
2 Menunggu kereta - - 10 0
3 Perjalanan kereta ke Kereta api - 265 178.000
CGK
4 Check in dan - - 120 0
menunggu di CGK
5 Takeoff menuju SIN Pesawat - 115 2.718.000
(Singapore
Airlines)
6 Departure pesawat dan - - 60 0
baggage claim di SIN
7 Menuju Changi Jalan kaki 0,01 1 0
Airport (CG2)
8 Menunggu EW Line - - 8 0
(Tanah Merah)
9 Menuju Tanah Merah MRT - 9 23.000
(EW 4) ($ 2,14)
10 Menunggu EW Line - - 4 0
(Joo Koon)
11 Menuju Pioneer (EW MRT - 52 0 (sudah
28) termasuk
dari Tanah
Merah)
12 Jalan ke Kampus NTU Jalan kaki 2,92 38 0

Alasan pemilihan ke empat rute tersebut adalah dengan mempertimbangkan faktor kebutuhan.
• Pada rute 1, penerbangan Jakarta – Singapore dengan Singapore Airlines berjalan menuju
kampus melewati beberapa daerah seperti Jurong West dengan bus dan berjalan kaki
menghabiskan durasi sekitar 10 jam dengan biaya sekitar Rp 2.939.000. Rute ini dapat
digunakan apabila membutuhkan waktu yang paling cepat dan ingin mendapatkan full
service dari maskapai.
• Pada rute 2, penerbangan Jakarta – Singapore dengan Singapore Airlines dan berjalan
menuju kampus, namun melewati Jurong West menggunakan transportasi umum MRT dan
berjalan kaki menghabiskan durasi sekitar 12 jam dengan biaya sekitar Rp 2.947.000. Rute
ini dapat digunakan apabila ingin mendapatkan full service dari maskapai.
• Pada rute 3, waktu dan biaya yang dibutuhkan apabila memilih jalur penerbangan Bandung
– Surabaya – Singapura dengan Wings Air dan Jetstar cenderung mahal jika ditambah
dengan biaya penginapan, namun lebih murah jika hanya dilihat dari harga akomodasi,
yaitu biaya (exclude penginapan) sekitar Rp 1.689.000. Rute ini juga memakan waktu
lama, yaitu menghabiskan durasi sekitar 42 jam. Rute ini dapat digunakan untuk
penumpang yang ingin transit ke Surabaya dan tidak terburu-buru.
• Pada rute 4, penerbangan Jakarta – Singapore dengan Singapore Airlines dan langsung
menuju Kampus NTU dengan transportasi umum MRT dan berjalan kaki membutuhkan
durasi sekitar 11 jam dengan biaya sekitar Rp 2.929.000. Rute ini dapat digunakan apabila
ingin mendapatkan full service dari maskapai.

Bagian 2
• Dari itinerary yang sudah dihitung pada Bagian 1, jelaskan bagian-bagian mana yang
termasuk Sisi Darat, Sisi Udara, dan interface keduanya.
• Dari pilihan rute yang Saudara hitung, lihatlah dengan lebih detail pada aplikasi, jenis
pesawat yang digunakan dan jenis layanannya. Berikan pendapat Saudara tentang hal
tersebut.
Jawab:
• Bagian-bagian yang merupakan Sisi Darat, Sisi Udara, dan interface keduanya untuk
masing-masing Rute adalah sebagai berikut,
1. Rute 1 :
- Sisi Darat : Nomor 1-3, 7-15
- Sisi Udara : Nomor 5
- Interface : Nomor 4 dan 6
2. Rute 2 :
- Sisi Darat : Nomor 1-3, 7 -15
- Sisi Udara : Nomor 5
- Interface : Nomor 4 dan 6
3. Rute 3 :
- Sisi Darat : Nomor 1, 7-12
- Sisi Udara : Nomor 3 dan 5
- Interface : Nomor 2, 4, dan 6
4. Rute 4 :
- Sisi Darat : Nomor 1-3, 7-12
- Sisi Udara : Nomor 5
- Interface : Nomor 4 dan 6

• Berdasarkan rute yang telah kami pilih, jenis pesawat yang kami gunakan adalah jenis low
carrier cost. Pesawat anakan Lion Air, yaitu Wings Air, memiliki pelayanan minimalis
namun dapat memuasakan penumpang. Salah satunya adalah adanya penerapan protokol
kesehatan selama masa pandemi, yaitu penumpang harus tiba lebih awal empat jam
sebelum keberangkatan, penumpang wajib menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19,
wajib menggunakan masker, dan sebagainya. Dengan fasilitas yang minimalis, harga tiket
yang ditawarkan termasuk cukup mahal. Selain Wings Air, Singapore Airline juga menjadi
pilihan maskapai penerbangan pada rute yang telah kami pilih (jenis pesawat full services).
Maskapai penerbangan ini telah menerapkan protokol kesehatan lebih cepat sehingga
keamanan penumpang sudah terjaga. Selain itu, maskapai Singapore Airlines juga
memberikan fasilitas value added, salah satunya adalah in flight entertainment. Dengan
adanya pelayanan tambahan, harga tiket penerbangan yang diberikan sudah sesuai.
Sumber:
Pesawat superjumbo A380: Sepi pesanan, Airbus hentikan produksi - BBC News Indonesia

The Boeing 777X vs The Airbus A380 - What Plane Wins? - Simple Flying

Punya Armada Baru, Tenyata Ini Kelebihan Pesawat Boeing Milik Maskapai Garuda Indonesia -
Semua Halaman - Grid

Sighting of the third CN-235, made by PT. Dirgantara Indonesia, ordered by Senegal (kemlu.go.id)

Maskapai LCC di Indonesia: Tarif Murah vs Pelayanan dan Keamanan (detik.com)

Dari Singapore Changi Airport (SIN) ke Nanyang Technological University (NTU), Singapore
menggunakan Bis, Kereta, MRT, , Kereta gantung atau Ferry (moovitapp.com)

Soekarno-Hatta - Tangerang (soekarnohatta-airport.co.id)

Apakah 2 Jam Sebelum Keberangkatan adalah Waktu yang Ideal Tiba di Bandara? Halaman all -
Kompas.com

Cheap Flights Ticket: Traveloka.com - Searching for Promo Flight Tickets?

MRT/LRT Fare Calculator, Travel Time and Route Guide - MRT.SG

TransitLink eGuide - Fare Information

https://distp.ui.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/04-Policy-Brief-Model-_-Strategi-Bisnis-
Penerbangan-9-OKTOBER-2020.pdf

https://maskapai.wordpress.com/2008/03/13/fenomena-low-cost-carrier/
http://dellasophia312.blogspot.com/2015/01/tugas-16-pro-kontra-low-cost-carrier.html

Badan Pusat Statistik (bps.go.id)

BPS Catat Kontraksi Sektor Transportasi Paling Parah, Ini Kata Ekonom - Ekonomi Bisnis.com

The Difference Between Full Service & Low Cost Carriers - Simple Flying

LCC-List.xlsx (icao.int)

D. Dhiani, 2018, Strategi Maskapai Full Service dan Maskapai Low Cost Carrier untuk
Meningkatkan Tingkat Kepadatan Penumpang.

Anda mungkin juga menyukai