Anda di halaman 1dari 22

Tugas Teks Ulasan

Dosen Pengampu : Dra. Marsilia Ismiati, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 1

1. Leni Pratiwi (2122640)


2. Muchammad Arief Rafli Pamungkas (2122645)
3. Ramadhan Ade Putra Puas (2122651)
4. Silvester Emanuel Kopong Pati (2122656)
5. Wahyu Pujiantoro (2122664)

Program Studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga

Akademi Maririm Nusantara

2022
Rangkuman

BAB I

A. Latar Belakang

Buku Kepemimpinan & Keterampilan Kerja Tim di kapal merupakan bahan acuan
bagi para pelaut yang akan menduduki jabatan kapal niaga bagian deck dan mesin.Peserta
didik diharapkan dapat mengikuti kegiatan pendidikan sebaik-baiknya. Salah satu tugas dari
perwira adalah dapat memimpin anak buahnya dalam sebuah Tim yang baik dan terampil
sehingga dapat melayarkan kapalnya dari tempat tolak ke tempat tiba dengan
aman,selamat,efektif dan efesien. Secara garis besar Kepemimpinan & Keterampilan Kerja
Tim di kapal dibagi menjadi :

1. Tugas & Tanggung Jawab awak kapal sesuai dengan sijilnya.


2. Persiapan saat kapal berangkat,tiba dan berlabuh masing-masing sesuai dengan
fungsinya bagian deck maupun mesin.
3. Tugas & Tanggung jawab awak kapal dalam menghadapi keadaan darurat saat
meninggalkan kapal/meninggalkan kapal, Man Over Board/orang jatuh kelaut, fire/
kebakaran.

Kepemimpinan dan Keterampilan Kerja Tim di kapal adalah ilmu yang mengajarkan
pada kita bagaimana caranya memimpin di atas kapal sesuai dengan kemampuan masing-
masing dan kerja Tim baik dalam kondisi Normal maupun dalam kondisi darurat antara
bagian deck dan bagian Mesin. Tentu saja bagi calon perwira maupun mesin yang mampu
menyerap pemahaman tentang bahan awal ini menjadi bukti peningkatan kompetensi di
bidangnya.

Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan untuk


mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Untuk memperoleh pengertian yang lebih
jelas mengenai kepemimpinan maka penulis akan mengemukakan pendapat dari para ahli.

Pengertian Secara Umum Menurut Para Ahli: Jamal Madhi berpendapat bahwa hakiki
kepemimpinan dalam Islam adalah untuk mewujudkan khilafah di muka bumi, demi
terwujudnya keberhasilan dan reformasi.
Pendapat dari T Hani Handoko : Kepemimpinan merupakan kemampuan yang
dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan
sasaran.

A. Deskripsi Singkat

Mata kuliah Kepemimpinan dan keterampilan Kerja Tim dikapal ini membahas
tentang tugas dan tanggung jawab diatas kapal sesuai dengan tugas masing-masing Awak
Kapal. Di samping itu mempelajari tentang tugas pada saat persiapan kapal berangkat, tiba
dan berlabuh bagian deck dan mesin dan juga tugas dan tanggung jawab pada saat kondisi
darurat diatas kapal.

B. Manfaat
1. Sebagai bahan rujukan peserta didik selama mengikuti mata kuliah Kepemimpinan &
Keterampilan kerja Tim di kapal.
2. Sebagai bekal kemampuan untuk dapat mengerti akan tugas dan tanggung jawab di
atas kapal.
3. Memandu peserta didik dengan langkah belajar yang terstruktur dan terarah sesuai
tujuan yang dipersyaratkan.
4. Sebagai referensi bagi peserta lain dalam mempelajari mata kuliah yang berkaitan
dengan Kepemimpinan dan Keterampilan kerja Tim di kapal.
C. Tujuan

Kompetensi Dasar Setelah menyelesaikan pembelajaran ini, tugas-tugas dan ujian


siswa mengerti akan tugas dan tanggung jawab di atas kapal.

D. Materi Pokok
1. Tugas & Tanggung Jawab
2. Persiapan Kapal berangkat / Tiba
3. Pengoperasian Kapal bagian deck
4. Pengoperasian Kapal bagian Mesin
5. Pengoperasian Kapal
6. Rencana Pelayaran untuk kapal tiba
7. Operasional di pelabuhan
8. Pemeliharaan
9. Prosedur Keadaan Darurat
E. Petunjuk
1. Baca pendahuluan dengan cermat.
2. Pelajari materi bab demi bab secara berurutan, karena pemahaman bab sebelumnya
menjadi prasarat mempelajari bab berikutnya.

BAB II

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SERTA WEWENANG

Tujuannya Tersedianya kerangka kerja antara Nakhoda dan perwira sehingga dapat
bekerja dengan aman dan efektif tanpa hambatan yang berarti. Pedoman Manajemen kapal
mencakup kegiatan awak kapal pada waktu menjalankan tugasnya diatas kapal dengan
mengacu pada International Safety Manajemen Code. Kebijakan perusahaan mengenai
prosedur manajemen kapal harus di ketahui oleh Nakhoda, Perwira dan awak kapal.

Pada waktu kapal meninggalkan pelabuhan harus ada instruksi keberangkatan dan
Nakhoda harus melaporkan kondisi kapal ke Kepala Sistem Keselamatan & Keamanan Kapal
(DPA) pada kesempatan pertama, apabila ada yang terjadi kebakaran, pencemaran
lingkungan atau kecelakaan manusia.

Tanggung jawab Nakhoda dan Perwira adalah mengarahkan dan mengarahkan kapal
awak agar dapat melaksanakan peduli terhadap keselamatan kapal, keselamatan hidup
manusia, keselamatan barang dan perlindungan lingkungan.

BAB III

PERSIAPAN KAPAL BERANGKAT & TIBA

A. Trims & Stabilitas


1. Perhitungan Trim dan Stabilitas kapal harus dilakukan, untuk memastikan bahwa
kapal stabil dalam kondisi apapun.
2. Draft kapal akan diambil sebelum berlayar atau tiba untuk memeriksa Trims dan
kondisi pemuatan kapal. Catatan-catatan data perhitungan dan pembacaan harus
dipelihara. Pemeriksaaan tersebut akan di catat pada daftar periksa (checklist)
anjungan.
B. Integritas Kedap Air & Cuaca
1. Bila muat atau bongkar sudah selesai dan kapal aman untuk berlayar, Mualim jaga
harus melakukan pemeriksaan bagian kapal yang memungkinkan air laut masuk telah
di tutup sempurna. Ini termasuk tutup palka, lubang lalu orang, pintu kedap air.
2. Ketika kapal telah sandar dan jangkar telah dimasukkan, Mualim jaga harus
memeriksa lashingan, jangkar rat guard apakah sudah terpasang. Hasil pengecekan
agar dilaporkan ke Nakhoda dan disimpan dalam kumpulan checklist anjungan.

C. Pengujian Peralatan Anjungan


Peralatan yang harus di cek dan dinyatakan siap pakai :
a. Jangkar / sauh
b. Tambahan alat bantu /pendukung (misalnya :teropong)
c. Buku olah gerak
d. Pencatatan perubahan haluan (course recorder) dan putaran mesin
e. Deck power
f. Echo sounder
g. Gyro kompas dan repeater
h. Kompas magneti
i. Tangga pandu
j. Radan dan alat bantunya
k. Penghubung ruang mesin dan radio, termasuk indicator RPM
l. Fasilitas komunikasi portable: intern dan ekstern
m. Lampu navigasi termasuk lampu navigasi keadaan darurat untuk situasi "Tidak
terkendali" dan pada waktu berlabuh
n. Suling kapal
o. Lampu pandu

D. Peta Laut & Publikasi Pelayaran


1. Tambahan peta dapat di pesan apabila, Nakhoda menganggap hal tersebut sangat
penting.
2. Daftar peta laut dan publikasi pelayaran yang diberikan di tiap kapal sangat membantu
dalam melakukan koreksi peta.
3. Berita Pelaut Indonesia (BPI) dan Notice To Marine (NTM) dikirimkan ke kapal
setiap bulan. Bila ada tambahan maka daftar koreksi atau perbaikan yang
mempengaruhi peta laut disampaikan ke kapal setiap ada perubahan melalui keagenan
setempat.
4. Nakhoda harus menjamin bahwa peta laut dan publikasi pelayaran telah dikoreksi
oleh Mualim II dengan mengunakan tinta, namum koreksi dengan pensil pun
diperbolehkan untuk sementara. Bila peta laut telah dikoreksi, koreksi ini harus
dimasukkan dalam tempat yang tersedia dalam peta laut.
5. Apabila menemukan adanya perubahan dari posisi marka-marka maka yang ada agar
dilaporkan ke Pengausa Pelabuhan Setempat dan Mualim II melukiskan dip eta.
6. Mualim II bertanggung jawab kepada Nakhoda tentang pemeliharaan peta laut
maupun publikasi pelayaran.
7. Terutama akan berlayar perwira navigasi/Mualim II harus memastikan bahwa peta
laut yang berhubungan dengan perjalanan telah terkoreksi dengan baik sesuai dengan
Rencana perjalanan atau Passage Plan. Catat dan simpan dalam lembaram checklist.
8. Mualim II membuat Rencana pelayaran/Passage plan yang di tanda tangani oleh
Nakhoda sebelum berlayar.

E. Administrator Pelabuhan (Syahbandar)

Nakhoda kapal melaporkan ke petugas Administrator pelabuhan melalui stasiun


pantai, kepanduan dan agen apabila :

a. Adanya penumpang gelap


b. Penyelamatan jiwa di laut
c. Posisi benda-benda di laut yang membahayakan keselamatan pelayaran

BAB IV

PENGOPERASIAN KAPAL BAGIAN DECK

A. Perintah Tetap Nakhoda


1. Perintah harian dikeluarkan oleh Nakhoda harus ditanda tangani Mualim I, Kepala
Kamar Mesin atau Perwira jaga.
2. Perintah malam (Night Order) harus dibuat saat Nakhoda akan istirahat dan di
tanda tangani oleh Mualim jaga.
3. Perintah tetap dan perubahan harus di baca dan di tanda tangani oleh Perwira Jaga.
B. Pemahaman keadaan Darurat
1. Pemahaman / pengenalan agar di catat dalam Log Book dek dan mesin
2. Analisis pengenalan berpedoman pada Rapat keselamatan

C. Pemeriksaan oleh Nakhoda & Perwira Senior


1. Nakhoda & Perwira Senior Mualim I, Kepala Kamar Mesin, Masinis melakukan
pemeriksaan minguan mengenai kebersihan, akomodasi, kamar mesin, gudang
sampai dengan dapur.
2. Nakhoda mencatat di checklist dan melaporkan kedua hal tersebut ke Kepala
Sistemm Keselamatan & Keamanan Kapal (DPA) apabila terdapat ketidak
sesuaian.

D. Pengadaan obat-obatan

Pengadaan obat-obatan di kapal diadakan berdasarkan permintaan dari kapal.

E. Kesehatan
1. Semua Perwira dan awak kapal dijamin kesehatannya oleh Perusahaan.
2. Obat-obatan tersedia di atas kapal sesuai dengan persyaratan yang telah di
tetapkan oleh Syahbandar.

F. Izin kerja (karena bekerja di ruang tertutup)


1. Periksa semua yang berhubungan dengan checklist berhak untuk menanda tangani
2. Petugas yang kelaikan/kesempurnaan pengecekan.
3. Penempatan dan uraian kerja petugas.
4. Penunjukan Nakhoda.
5. Sertifikat untuk kelengkapak kerja.
6. Izin kerja.

G. Rapat Keselamatan / Safety Meeting.


1. Rapat dilakukan setiap bulan
2. Dipimpin oleh Nakhoda
3. Pertemuan diikuti oleh Perwira Keselamatan dan awak kapal yang tidak dinas
jaga.
4. Agenda pertemuan meliputi Pemeriksaan dan Analisis pendalaman kecelakaan
dan
5. Kejadian.
6. Hasil pertemuan dibuatkan Notulen di tanda tangani oleh Nakhoda dan Perwira
Keselamatan, asli untuk DPA dan Copy di file kan dikapal.

H. Tinjauan Manajemen
1. Tinjauan Manajemen sesuai dengan hasil rapat keselamatan menjadi pegangan
untuk diterapkan.
2. Tinjauan manajemen ini agar dilaporkan kepada Kepala Sistem Keselamatan dan
Keamanan Kapal (DPA)

BAB V

PENGOPERASIAN KAPAL BAGIAN MESIN

A. Perintah Tetap Kepala kamar Mesin (KKM)


1. Perintah operasi normal
2. Tindakan pencegahan
3. Petunjuk keadaan darurat.
4. Cara kerja dengan aman.
5. Tanda tangan semua Ahli Mesin Kapal di baawahnya.

B. Familirisasi untuk Ahli Mesin Kapal


1. lokasi system keadaan darurat.
2. Mesin induk dan pendukungnya mendadak mati.
3. Pembakaran dan pelumasan mendadak berhenti dan valve tertutup dengan cepat.
4. Generator, pompa bakar dan compressor dalam keadaan darurat.
5. Percikan api
6. Ventilasi mendadak mati.
7. Cara-cara untuk menyelamatkan diri dari keadaan darurat.
8. System pengontrolan keadaan darurat lainnya.

C. Bahan Bakar - Pemisahan dan Pemindahan


1. Pemindahan diatur dengan pompa.
2. Simpan dalam tangki.
3. Sounding.
4. Bocoran atau tumpahan minyak.
5. Buku catatan minyak.

D. Got-Got (Bilges)
1. Pompa keluar kapal apabila got penuh.
2. Pompa kedalam tangki ke darat.
3. Sesuai ketentuan OWS (Oil Water Separator) kandungan minyak yang boleh
keluar = 15 ppm.
4. Tidak pada daerah khusus atau antara 12 mil dari darat.
5. Bukan residu muatan
6. Buku catatan minyak.

E. Start dan Stop Mesin Induk


1. Ikuti instruksi pabrik pembuat.
2. Tentukan kecepatan thermal stress. "Full Away" untuk menghindari
3. Untuk menghindari pendingin mendadak lakukan sirkulasi secara kontinyu.

F. Berhenti karena keadaan Darurat


1. Operasi normal - pengendalian dari anjungan.
2. Situasi keadaan darurat - lakukan tidankan yang sesuai
3. Beritahukan anjungan.

G. Pencegahan Kebakaran di Kamar Mesin


1. Lakukan pemeriksaan.
2. Bersihkan khususnya kotoran dan tumpahan minyak.
3. Bahan mudah terbakar tempatkan di tempat yang aman.
4. Kain dan sisa bahan yang mudah terbakar tempatkan di tempat yang aman.
BAB VI

PENGOPRASIAN KAPAL

A. Pengoperasian Kapal

1. General Manager Perkapalan bertanggung jawab untuk terselenggaranya pelayaran


kapal milik peusahaan, dalam operasionalnya mendelegasikan wewenang kepada
Nakhoda kapal.
2. Nakhoda bertanggung jawab untuk mengarungi kapal dengan selamat dan ekonomis
serta mengatur tugas dan tanggung jawab para perwira di bawah garis komandonya.
3. Perwira jaga menavigasi kapal dengan aman saat melakukan tugas jaga dan
sepenuhnya membantu Nakhoda saat nakhoda melakukan tugas pengawasan.
4. Kapten dan Petugas Penjaga harus menggunakan semua bantuan navigasi untuk
berlayar kapal dengan aman.
5. Nakhoda harus bertindak tegas dalam masa kritis sesuai kecakapan pelaut yang baik.
6. Peraturan Internasional Tentang Pencegahan Tubrukan di lautharus segera
dilaksanakan dengan baik.
7. Semua personil harus istirahat dengan baik dan dalam kondisi yang prima saat
mengadakan penjagaan. Tugas jaga tidak harus diserahkan apabila personil yang
menggantikannya tidak layak untuk menjalankan tugas.

B.Pengoperasian di laut

1. Untuk navigasi

a. Jaga anjungan

1. berlayar atau berlabuh Mualim Jaga harus berada di anjungan

2. Peraturan Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL)

3. Pengamatan yang baik

4. Pengaruh dari pada angin dan arus

5. Posisi plotting harus sesuai keadaan.

6. Buku Perintah harian dan perintah Malam Nakhoda.


7. Usahakan posisi di garis haluan

8. Serah terima jaga dilakukan, yang akan mengganti harus sudah berada di
anjungan 15 menit sebelum serah terima dan yang akan diganti meninggalkan
anjungan 15 menit setelah serah terima. Contoh : *Posisi, haluan, kecepatan.
*Kondisi cuaca, pandangan dan perkiraan arus. *Kondisi peralatan Navigasi
*kompas error *Penjagaan pada saat berlabuh.

b. Pandangan Terbatas

1. Radar plotting.

2. Lakukan pemantauan yang baik.

3. Gunakan kemudi tangan.

4. Lampu navigasi.

5. Mesin pada posisi standby.

6. Bila perlu turunkan kecepatan.

c. Komunikasi Radio

1. Perlengkpan yang digunakan.

2. Sertifikat Perwira.

2. Tugas jaga di Kamar Mesin

a. Pemeriksaan Serah terima Jaga

1. Kondisi bahan bakar, tanki penyimpanan dll.

2. Level dan kondisi got-got, tangki oil bekas, sump tank dll.

3. Mode operasi yang ketat ketika peralatan rusak.

4. Perbaikan.

5. Kerusakan instrumentasi.

b. Keadaan Darurat
1. Laporkan bila terjadi keadaan darurat, shut down.

2. Kesalahan dalam hal pengontrolan.

3. Alarm kebakaran.

c.Perbaikan

1. Informasikan bila ada perbaikan atau pemeliharaan.

2. Peralatan mesin dalam kondisi baik.

d.Alarm

1. Harus dimengerti benar dan jelas kegunaannya.

2. Tetap terpeliharadan aktif.

e.Perairan terbatas atau pandangan terbatas

1. Manouver mesin bila perlu (tergantung daerah)

2. Penuhi persyaratan untuk kemudi dan yang lain itu Dibutuhkan

3. Emergency kemudi siap di pakai.

4. Alat tambahan lainnya siap digunakan bila tersedia.

f.CO2/Halon/Foam

1. Dimengerti sepenuhnya oleh Ahli Mesin Kapal/Masinis

g. Kapal Berlabuh

1.Berada di bawah pengawasan kepala kamar mesin.

2.Mesin siap dioperasikan seperti yang disetujui oleh Kapten

3.Siapkan pengontrolan peralatan kebakaran.


BAB VII

RENCANA PELAYARAN

A. Rencana Pelayaran untuk kapal tiba.

1. Informasi pelabuhan terdekat


2. Laporan cuaca
3. Informasi arus
4. Kedalaman air di ambang luar,di alur dan pada waktu sandar
5. Batasan untuk Draft kapal, trim,kecepatan dan waktu masuk

B. Muatan /ballast

1. Pemuatan
2. Pembongkaran

C. Jangkar

1. Sumber tenaga untuk mesin jangkar


2. Penutup dibuka
3. Lubang jangkar dibuka

D. Data Navigasi terakhir

Data terbaru peta-peta

E. Rincian perkiran waktu tiba (ETA)

1. Rincian ETA dikirimkan dengan seluruh informasi yang relevan kepelabuhan atau
kepanduan.
2. Perusahaan di informasikan

F. Memeriksa perlengkapan Anjungan dan Mesin

1. Tes mesin induk dan mesin bantu


2. Radar
3. Echo sounder
4. Mesin kemudi
5. ECDIS (Electronik Chart Display System)
6. Global Marine Distres Safety System (GMDSS)
7. Telegraph
8. Sistem Posisi Global (GPS)
9. Kompas

G. Memeriksa perlengkapan lainnya

1. Cocokkan jam
2. Pencatat Haluan (Course Recorder)
3. Perlengkapan komunikasi intern
4. Perlengkapan isyarat
5. Deskripsi dek
6. Kapstan
7. Tali temali (Wire dan Mooring Rope)

H. Kemudi Tangan (Manual Steering)

1. Kemudi tangan di Switch ke Manual Steering.


2. Jurumudi di depan kemudi sebelum olah gerak

I.Pandu

1. Kapten tetap memegang komando


2. Satpam masih melakukan tugas keamanan rutin
3. Pandu member informasi olah gerak yang relevan.

J.Kamar mesin Standby

1. Hubungi kamar mesin untuk standby pada waktunya


2. Tempatkan Telegraph pada posisi Standbay, catat waktunya.

K. Kantor Pelabuhan/ Kepanduan dan Keagenan

1. Hubungi petugas pelabuhan pada waktumya yang sesuai.


2. Perkirakan tempat berlabuh

L. Informasi sandar beritahu Keagenan

1. Berlabuh atau sandar


2. Disisi yang mana sandarnya kiri/kanan
3. Kapal atau buruh darat, tangga akomodasi.
4. Bunker
5. Motor kepil.

BAB VIII

OPERASIONAL KAPAL DI PELABUHAN

A. Amankan jalan masuk kapal

1. Tangga dilengkapi dengan pagar tangga, tali pegangan serta jaring keselamatan.
2. Pada waktu berlabuh :
 Tangga pandu
 Eskalator Pagar tangga dan tiang penopang tangga pandu
 Siapkan Pelampung dengan 15 depa tali (Life Bouy)

B. Pengawasan dan Keamanan Deck

1. Perintah Harian Nakhoda (Master Standing Order & Pesanan Malam)


2. Pengamanan khusus penyimpanan.
3. Periksa tali tambat
4. Cek jalan masuk
5. Tutup dan buka palka
6. Keamanan
7. Bagi yang tidak berminat tidak diperbolehkan masuk.
8. Batasi jalan masuk dan akomodasi pintu-pintu kunci dan
9. Tutup penyimpanan

C. Pengapalan

1. Persiapan pengapalan.
2. Deballasting

D. Bongkar / muat

1. Persiapan bongkar/muat
2. Ballast/deballasting
3. Catat.

E. Bunkering

1. Tutup scupper
2. Tanda tidak boleh merokok dipasang
3. Bersihkan dari barang lain dan cairan
4. Cek sambungan selang
5. Set valve
6. Bendera dipasang
7. Sounding tangki-tangki
8. Laksanakan bungkering

F. Selesai bunker

1. Tutup valve
2. Buka sembungan selang
3. Scupper dibuka
4. Paraf laporan sebelum melaksanakan sounding
5. Catat dibuku catatan minyak.

BAB IX

PEMELIHARAAN

A. Mesin induk

1. Pemeliharaan dan pengetesan alaram & shutdown


2. Overhaul karena Running Hours sudah tercapai.
3. Terdapat indikasi penyimpangan / abnormal.
4. Overhaul karenaoverdue item class
5. Overhaul akibat suku cadang damage.

B. Mesin bantu

1. Jam kerja
2. Kelas Terlambat
3. Penggantian rusak (damage)

C. Ruang Mesin & Peralatan Lainnya

1. Valve- valve
2. Pompa-pompa air laut, Lub Oil Pump, DO Pump, peralatankerja/ mesin bubut,
dynamo las, hydropore pump, main air compressor, refrigeration compressor.

D. Peralatan Dek

1. Mesin Kerek
2. Mooring winch
3. Dewi-dewi sekoci
4. Sekoci luncur
5. Buka palka
6. Jib crane
7. Crane & Grave
8. Perahu Penyelamat
9. Tangga akomodasi
10. Peralatan Navigasi (Radar, Gyro Compas, Echou sounder, GPS)

E. Sistem yang Kritis

1. Detector minyak Crankcase.


2. Detector pemadam kebakaran.
3. System ballast
4. Bunkering
5. Pembuangan minyak bekas
6. Pompa-pompa di got-got dan pemisahan minyak & air.
7. Sewage Plant.

F. Peralatan Keadaan darurat

1. Program pengetesan
2. Penutupan valve secara cepat
3. Pompa darurat/peralatan berhenti.
4. Percikan/guyuran air
5. System pengontrolan keadaan darurat-pisth propeller.
6. Kemudi darurat.
7. System injeksi got.
8. Alternator darurat.
9. Compressor darurat.
10. Pompa kebakaran darurat.
11. Detector alaram kebakaran
12. Peralatan pemadam kebakaran.

G. Peralatan Listrik

1. Program pemeliharaan
2. Pengetesan Switchboard

BAB X
PROSEDUR KEADAAN DARURAT

A. SIJIL KEADAAN DARURAT/MUSTER LIST SEKOCI


 Isyarat : Bunyikan Suling atau Alarm Listrik
 Mulai Latihan : 0000000
 Sekoci Turun :0
 Hentikan Penurunan :00
 Latihan Selesai : 000
 Nakhoda : Pimpinan Umum
B. SIJIL PENANGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

Mulai latihan: Bunyikan suling berturut-turut selama 10 detik tanpa 1 menit sebanyak
7x

Selesai latihan: Suling 3x tiupan pendek berturut-turut

C. SIJIL MENINGGALKAN KAPAL/ABANDON SHIP DAN MAN OVER


BOARD (ORANG JATUH KELAUT)
I. Meninggalkan kapal adalah Suatu tindakan menjauhi kapal yang dilakukan oleh awak
kapal penumpang karena situasi sangat berbahaya atas instruksi Nakhoda.

Isyarat : Bunyikan suling atau alarm listrik


Mulai: 000 000 000 berturut

Selesai : 000

1. Pancarkan may day dan beritahu posisi kapal (Nakhoda / R/O). Matikan mesin induk
dan tutup keran isap / overboad (KKM/Perwira Jaga).

2. Tinggalkan kapal: Turunkan sekoci

3. Tugas ABK sesuai dengan tugas dan kewajiban yang tertera dalam sijil sekoci.

II. Orang jatuh ke laut adalah :

Orang yang sengaja atau tidak disengaja jatuh ke laut.

Isyarat: Teriakan dan laporkan ke Nakhoda.

Tindakan: Lemparkan pelampung ke posisi korban.

Mualim jaga: Ambil tindakan menghindar dan merubah haluan kapal untuk
melindungi korban. Beritahu Nakhoda dan KKM untuk olah gerak. Catat posisi kapal
dan melempar pelampung beri tanda suar atau asap. Tempatkan pengawas agar
korban tetap terlihat.

1. Siapkan regu penolong, turunkan sekoci bermotor.


2. Tugas regu penolong sama dengan petugas / ABK pada sekoci II.
3. Latihan selesai bunyikan isyarat, tiga kali tiupan pendek.
Hasil Teks Ulasan

Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Ulasan Buku

Judul : Kepemimpinan dan Keterampilan Kerja di Kapal

Penulis : Capt. Moh. Adam Mustholih, M.Mar.

Editor : Moh. Iqbal Trihidayat, S.Sos.I, Msi. Dan Ari Maryati, SE.

Halaman : 88

Penerbit : CV. Karya Mandiri Bersama

Tahun terbit : 2016


ISI ULASAN

ORIENTASI

 Buku ini yang berjudul "Kepemimpinan dan Keterampilan Kerja Tim di Kapal" yang
di tulis oleh Capt.Moh.Adam Mustholih, M.Mar. seorang pelaku lapangan di bidang
shipping bisnis.
 Buku ini berdasarkan pengalaman penulis selama diatas kapal milik PT.Pupuk
Sriwidjaja Palembang dari tahun 1998 sampai dengan sekarang. Masih banyak Taruna
Praktek laut (Prala) yang belum mengerti dan memahami tugas dan tanggung jawab
awak kapal diatas kapal. Hal itulah yang mendorong penulis untuk mencoba menulis
buku ini dengan judul "Kepemimpinan dan Keterampilan Kerja Tim dikapal" dengan
maksud mengajak pembaca untuk memahami dan mengetahui bagaimana tanggung
jawab dan tugas masing-masing crew di atas kapal.

TAFSIRAN ISI

 Buku ini berisikan materi-materi Tugas dan Tanggung Jawab Membangun kapal yang
akan digunakan sebagai bahan perkuliahan di perguruan tinggi Maritim. Diharapkan
dengan buku ini akan membantu Taruna Maritim mengetahui tugas dan tanggung
jawab di atas kapal.
 Peningkatan mutu sumber daya manusia yang dilakukan secara berencana, terarah dan
terkoordinasi merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan pembangunan di segala
bidang, dengan penegasan demikian berarti peningkatan kualitas sumber daya
manusia harus dilakukan dalam konteks peningkatan pengetahuan dan keterampilan,
yang identik dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan teknologi.
Disisi lain keterampilan,pengetahuan dan inovasi adalah faktor pendorong yang
penting bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial maritim indonesia.
 Dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi maritim khususnya dunia
pendidikan pelayaran, faktor dukungan literatur buku-buku ilmu pelayaran memiliki
fungsi dan peranan yang penting untuk pengembangan serta peningkatan sumber daya
manusia bidang maritim, penulisan dan penyusunan buku ini dapat menambah
perbendaharaan literatur buku-buku ilmu pelayaran yang saat ini masih sangat minim
untuk bidang pengembangan dunia maritim. Buku ini dapat menambah khazanah
pengetahuan bagi masyarakat khususnya taruna pelayaran serta kalangan dunia
maritim.

EVALUASI/PENILAIAN (KEUNGGULAN DAN


KELEMAHAN)

 Buku semacam ini akan sangat membantu para Taruna sebagai Calon Pelaut dalam
proses pembekalan dalam mengemban tugas secara baik dan bertanggung jawab
sebagai crew di kapal. Buku ini menjadi sangat penting tanpa tuntunan yang baik
sebagaimana yang tertera dalam Buku ini maka para calon pelaut ini akan menjadi
pelaut yang kompetensinya dapat saja dianggap kurang.
 Buku ini yang akan lebih banyak lagi diterbitkan oleh para Dosen AMN di masa yang
akan datang. Sebab kehadiran buku seperti ini memberikan keuntungan ganda, yaitu
sekaligus memberi manfaat bagi Taruna-Taruni dan tentu saja berfaedah bagi dosen
itu sendiri selaku pengemban Tri Darma Perguruan Tinggi dalam peningkatan
kompentensi. Para Dosen AMN mampu menghasilkan karya karya seperti buku ini ke
depannya dalam berbagai disiplin ilmu yang ada di AMN.
 Kelemahan dari buku ini dibandingkan buku kepemimpinan lainnya ialah terdapat
penulisan kata yang sulit dipahami, penanda sub materi kurang teratur, serta terdapat
beberapa penjelasan yang berlebihan pada beberapa materi.

RANGKUMAN

 Buku ini yang berjudul "Kepemimpinan dan Keterampilan Kerja Tim di Kapal" yang
di tulis oleh Capt.Moh.Adam Mustholih, M.Mar. Sangat berguna, khususnya bagi
para taruna pelayaran serta kalangan dunia maritim. Buku ini memberikan manfaat
yang besar dan mampu memberikan informasi serta pedoman tentang keterampilan
kerja di atas kapal niaga. Jadi, upaya Capt.Moh.Adam Mustholih, M.Mar. Maksud
mengajak kita untuk memahami dan mengetahui bagaimana tanggung jawab dan
tugas masing-masing crew di atas kapal.

Anda mungkin juga menyukai