Anda di halaman 1dari 6

DINAS JAGA KAPAL

KETIKA MELAKUKAN PEMBONGKARAN


Setiap kapal yang mengangkut muatan berbahaya, entah bersifat meledak,mudah menyala,
beracun, mengancam kesehatan atau yang mencemari lingkungan, harus menjamin bahwa
pengaturan penjagaan yang aman dilangsungkan. Di kapal yang mengangkut muatan curah
yang berbahaya ini dapat di capai oleh para perwira yang berwenang dan ABK yang tersedia,
meskipun kapal berlabuh jangkar dengan aman di pelabuhan.
Tugas dan tanggung jawab awak / crew kapal berdasarkan manajemen keselamatan dan salah
satu sarana transportasi laut yang di buat dan di rancang khusus sebagai sarana penunjang
kegiatan terutama dalam hal pelayanan bongkarmuat di atas kapal pada saat kapal sandar di
pelabuhan.
Pada setiap kapal yang sandar di pelabuhan kapal harus dalam keadaan aman sesuai situasi
normal di pelabuhan, nahkoda harus mengatur agar tugas jaga yang memadai dan efektif
tetap berjalan untuk tujuan keselamatan, pengaturan untuk melaksanakan tugas jaga dek
ketika kapal di pelabuhan harus selalu memadai untuk menjamin keselamatan jiwa, kapal,
pelabuhan dan lingkungan, serta pengoprasian seluruh peralatan yang berkaitan dengan
penanganan muatan dan selalu memperhatikan aturan internasional dan menjaga ketertiban
dan rutinitas normal di kapal sehingga tidak mengakibatkan kekacauan. Banyak ditemukan
pada crew kapal yang kurang memahami tentang dinas jaga pada situasi bongkar muat
sehinggga menimbulkan masalah keterlambatan pengiriman barang karena proses
pembongkaran muatan banyak yang tertindih di bawah muatan yang seharusnya di turunkan
di pelabuhan selanjutnya sehinggga membutuhkan waktu yang cukup lama sehinggga
mengakibatkan perusahaan membayar besar saat kapal sandar di pelabuhan tersebut.
Comitee menunjukkan bahwa faktor terbesar yang menyebabkan kerusakan muatan dan over
stowage adalah kesalahan manusia. Kesalahan manusia tidak lain menyangkut manajemen
diatas kapal. Salah satu contohnya adalah perwira jaga meninggalkan kewajiban tugas
jaganya dan melimpahkan tugas jaganya kepada perwira yang lainnya. Ada juga anak buah
kapal yang meninggalkan kewajiban tugas jaganya tanpa ijin perwira jaga yang bersangkutan.
Hal demikian dapat mengakibatkan antara lain, memuat tidak sesuai dengan stowage
plan,mengabaikan prinsip-prinsip memuat dan masih banyak resiko-resiko yang Mereka
sering sekali meninggalkan tugas jaganya misalnya: Turun kedarat, tidur dikamar atau
manyerahkan tugas kepada awak kapal yang belum mengerti tentang pemuatan yang sedang
dilakukan pada saat sandar dipelabuhan
1. Bagaimana pelaksanaan tugas jaga di pelabuhan bagi perwira dan jurumudi jaga pada saat
kapal sandar ?
2. Apa akibat yang di timbulkan perwira jaga meninggalkan tugas dan kewajiban pada saat
dinas jaga?
a. Perwira-perwira yang bertanggung jawab dalam tugas jaga navigasi bertanggung jawab
dalam navigasi secara aman selama periode tugasnya, ketika perwira-perwira jaga yang
bersangkutan sedang harus berada di anjungan atau di suatu lokasi yang berhubungan
langsung, misalnya di kamar peta atau ruang bridge control.
b. Operator-operator radio bertanggung jawab dalam memelihara suatu tugas jaga yang terus
menerus pada frekuensi-frekuensi yang sesuai selama periode-periode tugasnya.
c. Perwira-perwira yang bertanggung jawab dalam tugas jaga mesin, sebagaimana ditegaskan
dalam Kode STCW dan di bawah pengarahan Kepala Kamar Mesin, harus segera ada di
tempat dan ada dalam jangkauan untuk menangani ruangan-ruangan mesin, dan jika
diperlukan harus berada di ruangan mesin selama periode-periode tanggung jawabnya.
d. Suatu tugas jaga yang memadai dan efektif dipelihara guna tujuan keamanan sepanjang
waktu, ketika kapal sedang sandar dan jika kapal yang bersangkutan membawa muatan yang
berbahaya, maka pengaturan tugas jaga harus memperhitungkan sepenuhnya tentang sifat,
kualitas, kemasan dan penyimpanan muatan berbahaya yang bersangkutan dan juga harus
memperhitungkan sepenuhnya setiap kondisi tertentu yang berlaku di atas kapal maupun di
darat.
Perwira jaga laut
Perwira jaga adalah yang bertanggung jawab dalam tugas jaga navigasi bertanggung jawab
dalam secara aman selama periode tugasnya, pada saat itu perwira jaga yang bersangkutan
harus berada di anjungan atau di suatu lokasi yang berhubungan langsung, misalnya di Ruang
peta atau ruang bridge control.
Perwira jaga pelabuhan
Yang diterapkan undang undang maupun pihak perusahaan kapal menyangkut dinas jaga
yang seharusnya anda ketahui bila menjadi seorang perwira di atas kapal. Adapun contoh
berikut biasanya di terapkan perusahaan besar maupun kapal yang besar yang mempunyai
beberapa mualim yang membantu nakhoda di kapal.
a) Tugas Mualim I
Sebelum tiba di pelabuhan, Mualim I berada di Anjungan Bersama Nakhoda untuk mengikuti
semua perintah Nakhoda. Setelah tiba di pelabuhan Mualim I harus menyiapkan deck agar
siap melakukan kegiatan bongkar muat. Persiapannya sebagai berikut :
1) Menyiapkan gangway, tangki, derek, crane dan mesin lainnya dibantu Serang.
2) Dilakukan pencarian dan kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya penumpang gelap
dan barang terlarang dengan menggembok ruanganruangan dan ruang perbekalan dan
mencatat hal ini dalam Buku Log Deck
3) Menyiapkan dokumentasi dan persyaratan muatan, termasuk yang disyaratkan untuk
Barang Berbahaya, jika ada
4) Atur ballast sampai sarat tiba dan/atau trim serta menginformasikannya kepada Nakhoda,
Perwira Jaga, dan Masinis Jaga
5) Ikatan jangkar dilepas, ulup jangkar, pipa jangkar dibebaskan dari Rintangan
6) Tromol, pompa dan motor hidrolik saluran uap dipanaskan untuk siap digunakan,
perlengkapan tambat dan penerangan dites
7) Jadwal jaga terhadap kemungkinan pembajakan, jika perlu, operasi kedatangan kapal serta
operasi lanjutan di pelabuhan
8) Checklist sebelum tiba diisi
9) Pemberitahuan ke kamar mesin agar menyiapkan pompa untuk siap digunakan
10)Pastikan tangki muatan di presure
11)Lakukan peranginan di kamar pompa, dsb
12)Pastikan dilakukan tindakan pencegahan pencemaran sebelum kapal melakukan operasi
muatan; semua scupper disumbat
13) Periksa seluruh penunjuk yang diperlukan selama pekerjaan muatan bekerja baik dan siap
digunakan
b) Tugas Mualim II
Sebelum tiba di pelabuhan, Mualim II berada di Buritan mengikuti perintah Mualim I atas
petunjuk Nakhoda. Yang harus dilaksanakan sebagai berikut :
1)Patuhi petunjuk Nakhoda yang mungkin tertulis di peta, Buku Order Nakhoda
2) Pastikan bahwa infromasi pelabuhan yang terkait, petunjuk berlayar dan informasi
navigasi lainnya meliputi pasang surut, pembatasan sarat kapal, kecepatan , waktu masuk ke
pelabuhan, cuaca dan bahayabahaya yang ada
3) Hubungi stasiun pandu/penguasa pelabuhan dan sampaikan informasi mengenai Perkiraan
Waktu Datang (PWD/ETA), sarat, tinggi tiang, keterangan pokok kapal, agean setempat, dsb.
Pastikan di lambung bagian mana tangga pandu harus disiapkan dan petunjuk sandar, jika ada
4) Laporan wajib pada waktu melewati titik-titik/jalur tertentu harus dipatuhi
5) Jaga VHF pada saluran terkait
6) Dapatkan peringatan navigasi/meteorologi terbaru dan informasi
7) terkait lainnya dari Mualim II dan catat pada peta yang digunakan
8) Gunakan peta skala terbesar untuk daerah yang dilayani
9) Berikan pemberitahuan ke kamar mesin, Juru Mudi dan ABK deck lainnya sebagaimana
mestinya
10) Seluruh perlengkapan navigasi, jam, suling kapal dan pencatat dites jika dianggap perlu
11) Sistem kemudi dites dan gunakan kemudi manual sebagaimana diperintahkan
12) Uji mesin dengan gerakan maju atau mundur sesuai perintah Nakhoda
13) Perlihatkan isyarat/bendera yang benar. Pastikan tangga dan penataan pandu dipasang
sebagaimana mestinya
14) Tes semua perlengkapan tetap dan lepas komunikasi radio seperti HT, public addresser,
dsb
15) Isi Cheklist sebelum tiba.
c) Tugas Mualim III
Sebelum tiba di pelabuhan, Mualim III berada di Haluan kapal untuk mengikuti perintah
Mualim I sesuai petunjuk Nakhoda. Setelah tiba di pelabuhan Mualim III bertugas sbb:
1) Membantu Mualim I untuk pelaksanaan bongkar muat
2) Bertanggung jawab kepada Nakhoda mengenai hasil kerja dan Tindakan yang seharusnya
sebagai seorang Mualim jaga dan perwira alat-alat keselamatan.
3) Melaksanakan perawatan, pemeliharaan dan pengamanan pada rescue boat dan
perlengkapannya.
4) Melaksanakan perawatan dan memelihara alat-alat keselamatan jiwa dan pemadam
kebakaran sesuai arahan Mualim I.
5) Koordinator / penyusunan sijil sekoci atau sijil ketika terjadi kebakaran.
6) Tugas-tugas yang berkaitan dengan perawatan dan perbaikan kapal
7) Membantu Mualim I dalam pembuatan laporan Inventaris alat-alat
keselamatan sesuai juklak laporan kapal ke kantor perwakilan
4. Nakhoda
Nakhoda atau Master adalah sebagai pemimpin tertinggi diatas kapal pada umumnya dan
Deck Departement pada khususnya. Nakhoda sebagai penanggung jawab umum manajemen
diatas kapal. Segala sesuatu yang dikerjakan diatas kapal harus melalui persetujuan darinya.
Nakhoda melimpahkan tugas jaga kepada semua bawahannya, dalam hal ini adalah semua
perwira yaitu officers untuk bagian dek dan enginers untuk bagian mesin. Nakhoda juga
mengatur pekerjaan anak buah kapal dengan sebaikbaiknya. Serta berhak pula menyusun
anak buah kapal menurut tugas dan jabatannya. Nakhoda selalu berhubungan langsung
maupun tidak langsung dengan perusahaan dalam hal pelaksanaan pelayaran dan keselamatan
kapal, awak kapal maupun muatannya, dalam hal ini hubungannya dengan pelaksanaan tugas
jaga yang dilaksanakan diatas kapal.
5. Dinas Jaga Pada Saat Kapal Berlabuh Jangkar
Tujuannya ialah, supaya kapal tetap pada tempatnya, jangkar tidak menggaruk atau kapal tak
hanyut.supaya selama berlabuh, Kapal tetap aman, tidak ada kebakaran, Pencurian dan
sebagainya.Ini biasanya Dilakukan oleh seorang perwira yang lagi jaga, dan beberapa orang
bawahan, adapun tugas jaga perwira pada saat kapal berlabuh jangkar :
a.) Menjaga agar jangkar itu tetap
b.) Mengadakan Ronda keliling kapal, Untuk waktu-waktu tertentu.
c.) Waktu kapal berputar, Supaya berputar dengan aman.
d.) Memeriksa apakah lampu labuh menyala atau tidak.
e.) Jika ada orang yang tidak dikenal, Maka dilarang naik ke kapal.
f.) Pada waktu kejadian kejadian istimewa/Hujan lebat, Udara berkabut, atau yang lain,
Segera beritahu Nakhoda atau Mualaim I (satu)
g.) Jika pada arus yang kuat,Dimana kapal itu merawang dan Rantai se-bentar
menunjuk ke kiri, Se-bentar menunjuk ke kanan, Hal ini dapat membuat
rantai jangkar terputus.
6. Ketika kapal sandar di pelabuhan
untuk suatu kegiatan bongkar-muat atau kegiatan lainnya, peranan tugas jaga adalah untuk :
a) Memperhatikan aturan-aturan internasional, nasional dan lokal.
b) Menjaga ketertiban dan rutinitas normal kapal.
c) Memastikan agar semua barang dan inventaris kapal tetap terjaga dengan baik.
d) Memberi perhatian lebih/ekstra kepada barang-barang ataupun peralatan yang bersifat
berbahaya, beracun dan mudah terbakar.
e) Menjamin bahwa tali-tali kepil (tros dan spring) tetap terikat dengan baik di bolder
masing-masing.
7. Kerjasama dan Kinerja Tugas Jaga
Setiap perwira jaga mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar, yang harus dipikul
hingga jam jaganya usai. Perwira jaga harus mampu memimpin anak buahnya dalam
melaksanakan tugas jaganya, baik pada saat kapal sedang bongkar muat atau pada saat kapal
sedang berlayar maka diperlukan pembagian tugas sesuai dengan jabatan yang sudah
tercantum dalam buku SIJIL.

8. BONGKAR MUAT
a.) PBM adalah Perusahaan Bongkar Muat
Usaha bongkar muat barang adalah kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang bongkar
muat barang dari dan ke kapal di pelabuhan.
b.) Ruang Lingkup Pekerjaan :
1.) Stevedoring : Pekerjaan membongkar barang dari kapal ke dermaga/tongkan/truk atau
memuat barang dari dermaga/tongkanG/truk ke dalam kapal sampai dengan tersusun dalam
palka kapal dengan menggunakan derek kapal atau derek darat.
2.) Cargodoring : Pekerjaan melepaskan sling /jala - jala barang dari Cargo hook kapal di
dermaga dan memindahkan barang (ex tackle) tersebut dari dermaga ke gudang/lapangan
penumpukan, selanjutnya menyusun di gudang /lapangan atau sebaliknya.
3.) Receiving/Delivery : Pekerjaan penerimaan barang di gudang/lapangan penumpukan dan
menyerahkan ke atas truk penerima barang untuk cargo yang dibongkar, sebaliknya untuk
cargo yang akan dimuat ke kapal diserahkan ke atas kapal.
(Tanggung jawab PBM kalau cargo yang dibongkar sampai diatas
chasis truck penerima barang, kalau cargo yang dimuat sampai tersusun rapi didalam palka
kapal).
9. PROSES KEGIATAN BONGKAR MUAT
Penanganan (handling), petikemas di pelabuhan terdiri dari kegiatankegiatan berikut:
a) Mengambil petikemas dari kapal dan meletakannya di bawah portal gantry crane
b) Mengambil dari kapal dan langsung meletakkannya di atas bak truk/ trailer yang sudah
siap di bawah portal gantry, yang akan segera mengangkutnya keluar pelabuhan.
c) Memindahkan petikemas dari suatu tempat penumpukan untuk ditumpuk ditempat lainnya
diatas container yard yang sama.
d) Melakukan shifting petikemas, karena petikemas yang berada di tumpukan bawah akan
diambil sehingga petikemas yang di atasnya harus di pindahkan terlebih dahulu.
e) Mengumpulkan atau mengelompokan beberapa petikemas dari satu shipment ke satu
lokasi penumpukan yang sebelumnya terpencar menjad

Anda mungkin juga menyukai