Setiap kali kapal berlayar, Nakhoda dan Mualim memiliki kewajiban baik dalam hukum
publik maupun komersial untuk bernavigasi sesuai dengan kompetensinya. Oleh karena itu
proses persiapan suatu pelayaran penting untuk dilakukan secara detail agar tujuan dari
pelayaran dapat tercapai.
Pada saat kapal berada di pelabuhan, perwira jaga akan mengawasi kegiatan pemuatan
dan/atau pembongkaran muatan; ballast atau deballast; perawatan kapal; perawatan
permesinan; pengaturan tali-tali tambat yang dipengaruhi oleh muatan kapal dan pasang
surut; keamanan dan akses gangway ke kapal yang aman.
Artikel ini akan membahas secara ringkas langkah persiapan dengan harapan dapat menjadi
pengingat bagi para perwira jaga anjungan dalam persiapan berlayar.
Struktur Komando
Nakhoda memiliki tanggung jawab penuh untuk pengoperasian kapal yang aman dan efisien.
Nakhoda mendelegasikan wewenang kepada Perwira Jaga (OOW) melalui:
Perintah tetap (The Master Standing Orders)
Perintah rutin (The Master Night Orders)
Perintah dan diskusi langsung.
Komunikasi
Mualim jaga memiliki peran kunci untuk aktivitas di anjungan dalam melakukan komunikasi.
Pada waktu-waktu sibuk, telepon genggam, radio VHF, dan internal telepon semuanya dapat
digunakan.
Perwira jaga harus memastikan bahwa perlengkapan ruang peta siap untuk digunakan,
termasuk logbook. Ketersediaan teropong, fungsi kompas diperiksa, perangkat baring
(azimuth) ditempatkan pada repeater dan repeater telah disinkronkan dengan benar dengan
kompas gyro.