10. Jelaskan Gambar. (2) Kapal sedang melaksanakan Bunker di Dermaga dengan mobi lTangki
NAMA : ERWIN AGUNG PRASETYO
NRP : 195710056
KELAS : KPN-B
2. Dasar Hukum
•UNDANG UNDANG RI NO. 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN
•PERATURAN PEMERINTAH RI NO. 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN
•PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN RI NO. 85 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN
TATA KERJA KANTOR OTORITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN
• PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NO. SK.242/HK.104/DRJD/2010
TENTANG PEDOMAN TEKNIS MANAJEMEN LALU LINTAS PENYEBERANGAN
• KEPUTUSAN DIREKSI PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) NO. KD.47/HK.001/ASDP-2012
TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PUSAT PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)
•KEPUTUSAN DIREKSI PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) NO. KD.48/HK.001/ASDP-2012
TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR CABANG PT. ASDP INDONESIA FERRY
(PERSERO)
3. Tugas :
Kewenangan Syahbandar :
4. Sistem pengangkutan laut yang efisien dan terkelola dengan baik merupakan faktor yang
sangat penting dalam persaingan ekonomi serta integritas nasional. Di Indonesia, biaya
pengangkutan laut cukup tinggi dan hal ini mengurangi insentif untuk perdagangan baik
domestik maupun internasional. Pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, yang dianggap kurang
efisien dan tidak diperlengkapi/dikelola dengan baik, adalah faktor signifikan yang menaikkan
biaya pelayaran
5. -JASA TAMBAT
Jasa yang diberikan untuk kapal yang merapat ke dermaga untuk melakukan kegiatan bongkar
muat
- JASA PANDU
Jasa yang diberikan untuk kapal keluar masuk menuju dermaga melalui alur pelabuhan, agar
navigasi pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib, dan lancar demi keselamatan kapal
dan lingkungan
- JASA TUNDA
Jasa yang diberikan oleh kapal tunda untuk mendorong atau menarik kapal menuju atau keluar
dermaga
-JASA PELAYANAN AIR, SAMPAH & LIMBAH
Jasa yang diberikan untuk pelayanan air, pengelolaan sampah dan limbah kapal
6. Isu-isun regulasi:
1.Penataan regulasi dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional
2. Perkembangan Regulasi dan Pelaksanaan Persidangan Online di Indonesia dan Amerika
Serikat Selama Pandemi Covid-19
3. Kebijakan pemberlakuan lock down sebagai antisipasi penyebaran corona virus Covid-19
9. Faktor berikut membuat area Mooring dan pengoperasiannya ini berbahaya: Penggunaan
wire dan tali yang sudah tua dan rusak yang tidak memiliki kekuatan yang memadai untuk
menahan kapal di tempat serta kemungkinan menyebabkan kecelakaan pada kru (goyah, tali
yang lemah bisa tersangkut / terjebak di winch setiap saat).
Cara penangananya dengan cara :
•Memakai safety yang cukup
•Selalu berhati hati dalam penalian tali
•Mengawasi daerah sekitar
•Focus terhadap pekerjaan yang sedang dilakukan agar tidak lali terhadap kapal yang bergerak
sehingga tali tertarik
•Pengecekan wire dan tali
10.1. Kesalahan pelaksanaan tentang loading rate yang disepakati antara kapal dengan pengisi
BBM
2. Kesalahan pihak pengisi BBM yang merubah loading rate yang disepakati.
3. Kesalahan pihak kapal tidak memeriksa secara berkala apakah loading rate yang mereka
terima sesuai dengan yang sudah disepakati.
4. Kesalaham pihak kapal tidak memeriksa tangki mana yang diisi atau akan diisi.
5. Keterlambatan merespons alarm saat tangki mendekati penuh.
Dalam urutan penyebab tumpahan minyak tersebut, yang menyatakan Equipment Failure
ataupun jenis media pengisi tidak masuk dalam urutan yang sering terjadi.
Seperti umum diketahui di dunia pelayaran, tata cara dan lokasi pengisian BBMjuga
memiliki tingkat kesulitan dan resiko sesuai dengan lokasi pengisian BBM itu sendiri,
adapun urutannya adalah sebagai berikut:
CARA PENANGANAN SAAT MELAKUKAN PENGISIAN BBM KEK KAPAL DI ATAS DERMAGA
pengisian umumnya dilakukan saat kapal sandar. Hal ini mudah dipahami karena berbagai
kemudahan yang ada di pelabuhan dibanding di anchorage area. Faktor keselamatan jauh lebih
terjamin di pelabuhan, dimana kapal terikat dengan baik di dermaga dan pengisi bahan bakar
bisa datang dari laut lewat barge/kapal kecil ataupun lewat truk tangki. Kalaupun sampai terjadi
oil spill di pelabuhan, maka akan jauh lebih cepat dan taktis penanganannya. Kapal memiliki
SOPEP, Oil Spill Response team Pelabuhan juga bisa cepat bertindak dan yang paling mudah
adalah melokalisasi tumpahan itu sendiri jika di dipelabuhan. Petugas bisa cepat men deploy Oil
Boom di depan dan belakang kapal, menghisapnya kembali menggunakan skimmer dan tentu
mudah menaburkan oil dispersant disekeliling kapal.
Dari metode diatas, cara pengisian BBM lewat Truck adalah yang paling aman. Karena baik
yang diisi dan yang mengisi sama sama statis dan hampir tidak terpengaruh gelombang kapal
yang manuver dipelabuhan ataupun resiko ditabrak kapal yang hilang kendali.