Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nova Kharisma

NIM : D41190555
Gol/No.absen : B/01
Program Studi : Manajemen Agroindustri’19
Mata Kuliah : Manajemen Strategi TTD
Dosen Pengampu : Wenny Dhamayanthi, SE, M.Si
PRAKTIKUM
Analisis SWOT dan Matrik SWOT
“Super Foodie” merupakan usaha keripik pisang yang bergerak dalam bidang makanan
ringan atau snack. Super Foodie merupakan salah satu unit usaha yang mengembangkan hasil
produksi petani, yang diolah menjadi keripik pisang untuk menambah nilai buah pisang dan
untuk mencegah terjadinya pembusukan pisang. Keripik pisang adalah produk makanan ringan
yang dibuat dari irisan buah pisang dan digoreng dengan bahan tambahan makanan lainnya.
Keripik ini merupakan cemilan khas dari Desa Ambulu Kabupaten Jember, Jawa Timur dan
juga salah satu cemilan favorit yang banyak diminati oleh kalangan masyarakat. Keunggulan
yang dimiliki oleh usaha ini, salah satunya yaitu memproduksi 8 varian rasa, manis, original,
asin, coklat, balado, keju, pedas manis, dan jagung bakar. Sejauh ini strategi pemasarannya
hanya dilakukan dalam bentuk spanduk atau banner yang terpampang di depan outlet, dengan
strategi tersebut Super Foodie hanya memiliki pelanggan yang tidak banyak dan cukup
mengalami kerugian modal. Oleh karena itu, sangat penting dilakukannya penelitian dalam
perumusan analisis strategi pemasaran yang tepat, salah satunya yaitu dengan menggunakan
strategi analisis SWOT. Dengan analisis SWOT, unit usaha "super foodie" dapat mengetahui
kekuatan, kelebihan, serta kelemahan perusahaan, sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk
kemajuan perusahaan.
 Pertanyaan
Bagaimana cara pengembangan strategi pemasaran pada unit usaha “Super Foodie” dengan
menggunakan analisis SWOT ?
 Jawab :
Matriks IFE
Matriks IFE diperoleh dari hasil analisis lingkungan internal usaha keripik pisang
“Super Foodie” yaitu dengan mengidentifikasi faktor-faktor kunci internal usaha keripik
pisang berupa kekuatan dan kelemahan.
Tabel 1. Matriks IFE Usaha Keripik Pisang “Super Foodie”

No Faktor-Faktor Strategi Bobot Ranting Total Skor


Internal
Kekuatan
1 Keharmonisan hubungan antara 0.10 3 0.30
pemilik dan pekerja
2 Kondisi modal yang tercukupi 0,10 2 0,20
3 Produk yang berkualitas 0,12 4 0,48
4 Harga yang murah 0,08 3 0,24
5 Sudah memiliki sertifikat halal 0,11 2 0,22
dan izin Depkes
6 Kemasan produk yang sudah 0,07 3 0,21
Bagus
7 Letak usaha yang strategis 0,12 3 0,36
Kelemahan
8 Keterbatasan dalam pencatatan 0,08 3 0,24
Keuangan
9 Penggunaan alat produksi yang 0,10 1 0,10
masih sederhana
10 Daerah pemasaran masih 0,05 1 0,05
Terbatas
11 Kegiatan promosi produk kurang 0,07 3 0,21
di lakukan

1,00 2,37

Pada Tabel diatas dapat dilihat bahwa faktor kunci internal yang mempunyai faktor
kekuatan tinggi adalah kualitas produk keripik pisang. Hal ini di tunjukan dengan nilai bobot
sebesar 0,12 dengan ranting 4 dan skor sebesar 0,48. Faktor kunci ini merupakan peluang
utama bagi usaha keripik pisang ini karena kualitas produk keripik pisang memiliki tingkat
kepentingan terbesar bagi pengembangan usahanya kedepan. Selain identifikasi terhadap
kekuatan internal usaha keripik pisang “matriks IFE juga menunjukan berbagai kelemahan
yang dimiliki usaha keripik pisang ini. Faktor kunci internal yang menjadi kelemahan
terbesar usaha ini adalah daerah pemasaran produk keripik pisang, yang memiliki bobot 0,05
dengan ranting sehingga skornya adalah 0,05. Hasil analisis matriks IFE pada usaha keripik
pisang ini yang meliputi seluruh faktor kunci internal ( kekuatan dan kelemahan ) adalah
nilai skor sebesar 2,37. Total nilai tersebut menunjukan bahwa usaha keripik pisang ini
berada pada level rata-rata di dalam kekuatan internal seluruhnya, sehingga usaha ini di
tuntut lebih optimal dalam memanfaatkan kekuatan yang dimiliki serta memenimalkan
kelemahan yang ada dalam mencapai keberhasilan usahanya.

Matriks EFE
Matriks EFE mengidentifikasi faktor-faktor kunci eksternal berupa peluang dan
ancaman yang dihadapi usaha keripik pisang pada kondisi aktual saat ini. Usaha keripik
pisang ini dapat memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman dari pengaruh lingkungan
eksternal untuk keberlanjutan usahanya. Peluang dan ancaman yang dihadapi usaha keripik
pisang “Super Foodie”
Tabel 2. Matriks EFE Usaha Keripik Pisang “Super Foodie”
No Faktor-Faktor Strategis Bob Ranting Total Skor
Eksternal ot
Peluang
1 Adanya kredit bagi usaha 0,12 3 0,36
2 Kebupaten Jember 0,18 4 0,72
sebagai tempat tujuan wisata
Ancaman
3 Harga bahan baku yang 0,09 1 0,09
semakin meningkat
4 Bergaining position pembeli 0,08 2 0,16
Kuat
5 Pasokan bahan baku jenis 0,18 3 0,54
pisang tanduk relatif tidak
Kontinu
6 Barang subtitusi tinggi 0,08 2 0,16
7 Jaringan pemasaran pesaing 0,09 3 0,27
lebih luas
8 Banyaknya Pesaing 0,18 1 0,18
1,00 2,48
Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa faktor kunci eksternal yang memberikan peluang
terbesar bagi usaha keripik pisang “Super Foodie” adalah Kabupaten Jember sebagai daerah
tujuan wisata dan dapat membangkitkan sektor industri makanannya. Hal ini di tunjukkan
oleh bobot terbesar yang dimiliki faktor kunci eksternal ini. Faktor kunci eksternal yang
memberikan ancaman terbesar bagi usaha keripik pisang ini adalah harga bahan baku yang
semakin meningkat. Hal ini ditunjukan dengan nilai bobot 0,09 dengan ranting 1 dan skor
0,09. Kondisi harga bahan baku yang semakin meningkat memiliki pengaruh yang
signifikan dalam biaya operasional usaha ini. Biaya operasional yang meningkat dapat
menyebabkan harga produk keripik pisang mahal,dibandingkan produk pesaing.

Analisis Matrik SWOT

Matriks SWOT( Matriks Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman ) Adalah


matriks yang akan digunakan untuk menyusun berbagai alternatif strategi pengembangan
produksi usaha keripik pisang melalui strategi SO, WO ,ST, WT. Alternatif strategi keripik
pisang “Super Foodie” sebagai berikut :
INTERNAL Kekuatan (S-Streghts) Kelemahan (W-Weakness)
1. Keharmonisan hubungan 1. Keterbatasan dalam
antara pemilik dan pekerja pencatatan keuangan
2. Kondisi modal yang relatif 2. Penggunaan alat produksi
tercukupi yang masih sederhana
3. Harga produk yang 3. Daerah pemasaran masih
murah terbatas
4. Kemasan produk yang 4. Kegiatan promosi produk
EKSTERNAL cukup bagus masih kurang
5. Sudah memiliki sertifikat
halal dan izin Depkes
6. Kualitas produk
7. Letak usaha yang strategis
Peluang Strategi S-O Strategi W-O
(O-Oppurtuities) 1. Mempertahankan kualitas 1. Meningkatkan dan memperkuat
1. Adanya kredit bagi produk keripik pisang jaringan pemasaran
usaha yang berbahan baku (W1,W2,W3,W4,O1 dan O2 )
2. Kebupaten alami,bermutu dan bergizi 2. Memperbaiki sistem
Jember sebagai tinggi untuk memenuhi manajemen usaha
tempat tujuan permintaan keripik pisang (W1,W2,W3,W4. Dan O1)
wisata (S1, S2, S3, S4, S5, S6,S7,
O1 dan O2)
Ancaman Strategi S-T Strategi W-T
(T-Threats) 1. Mengupayakan 1. Melakukan pengembangan atau
1. Harga bahan baku ketersediaan bahan baku disertivikasih produk untuk
yang semakin utama secara menghadapi barang subtitusi
meningkat kontinu(S2,S6,S4,T1,T5,d yang
2. Bargaining position an T6) tinggi(W1,W2,W3,W4,T1,T2,
pembali kuat 2. Melakukan efesiensi biaya T3,T4,T5,T6)
3. Pasokan bahan produksi
baku pisang tanduk (S2,S3,S4,S5,T1,T2,T3,T
tidak kontiniu 4,T5,T6)
4. Barang subtitusi
tinggi
5. Jaringan pemasaran
pesaing lebih luas
6. Banyaknya pesaing

Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT pada Tabel diatas ,maka dapat diperoleh
beberapa alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh usaha keripik pisang “Super Foodie”
yaitu strategi S-O, Strategi W-O, Strategi S-T, dan Strategi W-T.
 Strategi S-O

Strategi S-O adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang eksternal. Strategi S-O bagi usaha keripik pisang “Super Foodie” di
rumuskan sebagai berikut :

 Mempertahankan kualitas produk keripik pisang yang berbahan baku alami, bermutu dan
bergizi tinggi untuk memenuhi permintaan keripik pisang.

Produk usaha keripik pisang ini berasal dari bahan baku alami, tanpa bahan baku
pengawet dan bahan kimia. Mempertahankan kualitas produk dapat dilakukan oleh usaha
keripik pisang ini dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki, sabagai salah satu
contohnya perusahaan tetap menggunakan bahan baku pisang tanduk dalam proses
produksinya, dan menggunakan kemasan yang berkualitas. Usaha keripik pisang ini harus
mempertahankan kualitas produk tersebut sehingga kepuasan konsumen dapat terpenuhi.

 Strategi W-O

Strategi W-O adalah strategi yang bertujuan memperbaiki kelemahan internal dengan
memanfaatkan peluang eksternal. Strategi W-O bagi usaha keripik pisang “Super Foodie”
terdiri dari :

 Meningkatkan dan memperkuat jaringan pemasaran

Pemasaran produk keripik pisang yang ada saat ini masih berfokus pada beberapa agen.
Perusahaan dapat mencoba mencari pasar baru seperti menjual produksi kepasar, toko-
toko, cafe-cafe, dan mini market yang ada disekitar Jember. Strategi ini diharapkan dapat
meningkatkan penjualan dan penguasaan pasar. Pada strategi usaha keripik pisang ini
diharapkan dapat terus menjalankan hubungan baik dengan konsumen, bahkan untuk
kedapannya diharapkan usaha ini dapat menjalin hubungan kepada pemerintah daerah
Kabupaten Jember. Strategi pengembangan pasar dilakukan untuk mengambil peluang
pasar atau dengan memenuhi permintaan pasar tersebut. Posisi suatu perusahaan di pasar
ditentukan seberapa besar usaha yang bersangkutan menguasai pasar yang ada. Potensi
yang dimiliki usaha keripik pisang ini sangat mendukung untuk melakukan strategi ini.
 Memperbaiki sistem manajemen usaha

Strategi ini bertujuan memenuhi struktur usaha yang telah dijalankan secara lebih baik
dan tearah. Dalam usaha keripik pisang “Super Foodie” kegiatan manajemen struktur
susunan sumberdaya manusianya tidak tersususun dengan baik, sehingga dirasa perlu
adanya upaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam usaha keripik
pisang tersebut. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor
penting yang dapat menunjukan keberhasilan usaha. Cara untuk memperbaiki sistem
manajemen dalam perusahaan adalah dengan menjalankan bagian-bagian fungsional
dalam manajemen usaha seperti bagian produksi dengan memberikan tugas dan fungsi
yang jelas dan juga keteraturan dalam bagian keuangan, dengan adanya perbaikan pada
sistem manajemen ini diharapkan usaha keripik pisang mampu menggunakan peluang-
peluang yang ada untuk mengembangkan usahanya.

 Strategi S-T

Strategi ST adalah strategi yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari


atau menguragi dampak ancaman eksternal. Strategi S-T bagi usahakeripik pisang “Super
Foodie” adalah :

 Mengupayakan ketersediaan bahan baku secara kotiniu

Strategi ini diperlukan untuk menjamin keberlanjutan usaha keripik pisang ini. Selama ini
sulitnya bahan baku masih menjadi persoalan dalam usaha keripik pisang ini, karena jenis
pisang yang digunakan sebagai bahan baku cukup langaka. Selama ini bahan baku
keriping pisang pada usaha keripik pisang ini berasal dari wilayah Jember Selatan yaitu di
Ambulu, dan daerah lainnya. Bahan baku yang berasal dari luar wilayah Jember umumnya
dapat diakses jika jumlah pembelian dalam jumlah yang besar. Namun karena selama ini
tingkat pembelian bahan baku relatif jumlahnya, maka pemilki usaha keripik pisang ini
hanya dapat mengandalakan bahan baku yang bersumber dari daerah Jember Selatan saja.
Berdasarkan hal tersebut, maka hal yang harus dilakukan untuk mempermudah akses
terhadap bahan baku adalah memperluas pasar produk keripik pisang terlebih dahulu. Saat
pasar produk sudah besar maka bahan baku dapat diakses dengan lebih efisien.
 Melakukan efesiensi biaya produksi

Kenaikan harga minyak goreng, dan bahan-bahan yang lainnya membuat usaha keripik
pisang ini harus melakukan efesiensi biaya produksi. Kenaikan harga BBM menyebabkan
industri-industri cenderung melakukan konversi bahan bakarnya dari minyak tanah kepada
gas, tidak terkecuali usaha keripik pisang “Super Foodie”.

 Strategi W-T

Strategi W-T adalah strategi yang bertujuan untuk menguragi kelemahan internal yang
dimiliki untuk menghindari ancaman lingkungan. Strategi W-T bagi usaha keripik pisang
adalah :

 Melakukan pengembangan atau diversifikasi produk untuk menghadapi barang subtitusi


yang di tinggi.
Pengembangan produk dilakukan agar konsumen mempunya alternatif untuk membeli
produk-produk yang dihasilkan. Strategi pengembangan produk mempunyai tujuan agar
perusahaan yang ada di dalam suatu industri dapat meningkatkan penjualan dengan cara
membuat suatu perbedaan atau memodifikasih produk-produk yang ada. Hingga saat ini
usaha keripik pisang “Super Foodie” sudah memperoduksi 8 varian ras yaitu Coklat,
Balado,Pedas manis, Jangung bakar, Asin ,Manis ,Original, Jagung manis. Dalam proses
produksi keripik pisang masih dapat dibuat inovasi dengan menambahkan berbagai
macam rasa seperti rasa keju, stroberi, dan rasa pedas. Sehingga untuk pengembangan
kedepannya masih perlu dilakukan tambahanpenganekaragaman rasa dari produk keripik
pisang .
 Memperluas daerah pemasaran agar konsumen lebih mengenal keriping pisang “Super
Foodie”
Dimana pemasaran yang dilakukan oleh usaha keripik pisang hanya melakukan penjualan
secara membentuk agen/cabang di luar wilayah Jember, dan secara langsung kepada
konsumen. Menurut saya daerah pemasarannya harus dikembangakan lagi seperti
menitipkan keripi-keripik pisang tersebut di toko-toko sepanjang jalan poros tarengge, dan
mini market di daerah tersebut. Sehingga dapat memudahkan parah konsumen
mendapatkan keripik pisang ini, dan lebih dikenal lagi.

Anda mungkin juga menyukai