Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN AGRIBISNIS

Resume Jurnal

Strategi Pemasaran Kopi pada Perusahaan Kopi Banyuatis

Disusun oleh :

Daiq Mei Nur Adha 155040100111006

Inong Hasti Yunika 155040100111072

Katrin Yeskabajili 155040100111074

Rima Ning Fitria 155040100111136

Putri Mayan Sari 155040101111071

Dian Nani Fatmawat 155040101111072

Kelas N

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITS RAWIJAYA

MALANG

2018
1. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kopi sebagai komoditas strategis di Indonesia dimana Indonesia
mampu menguasai 11% pangsa pasar kopi dunia. Kabupaten Buleleng
merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Bali yang mampu
memproduksi kopi sebanyak 875,35 ton pada tahun 2012. Salah satu
perusahaan kopi di kabupaten tersebut yaitu Kopi Banyuatis, yang
memiliki cabang di Denpasar yang berfungsi sebagai unit pemasaran.
Perusahaan Kopi Banyuatis memiliki banyak perusahaan pesaing yang juga
bergerak dalam usaha penjualan kopi.
Masalah yang dihadapi oleh perusahaan Kopi Banyuatis yaitu
persaingan ketat dalam memasarkan kopi akan berdampak pada kinerja
perusahaan dan penguasaan pasar yang saling bersaing. Sehingga,
diperlukan strategi yang tepat bagi perusahaan berdasarkan kondisi
eksternal dan internal perusahaan berkaitan dengan strategi pemasaran
perusahaan. Hal tersebut, melatarbelakangi dilakukannya penelitian
sebagai usaha peningkatan pemasaran, penjualan perusahaan serta
pelayanan konsumen dalam menghadapi persaingan produk Kopi
Banyuatis di pasaran.
1.2.Tujuan

Tujuan penelitian “Strategi Pemasaran Kopi pada Perusahaan Kopi


Banyuatis” diantaranya yaitu:

1. Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang dimiliki oleh


perusahaan Kopi Banyuatis
2. Mengetahui posisi bisnis perusahaan Kopi Banyuatis
3. Merumuskan alternatif strategi pemasaran yang relevan digunakan oleh
perusahaan Kopi Banyuatis
2. METODE PENELITIAN
2.1.Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor cabang Denpasar yang berlokasi
di Jalan Hayam Wuruk, No. 146 Denpasar. Penelitian dilakukan mulai
bulan Januari 2015 hingga Juli 2015. Alasan memilih lokasi penelitian
dikarenakan belum pernah ada yang mengulas tentang strategi pemasaran
kopi di perusahaan Kopi Banyuatis.
2.2.Pengumpulan Data dan Responden Penelitian
Data strategi pemasaran kopi pada perusahaan Kopi Banyuatis
dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara langsung dengan
responden menggunakan kuesioner dan dokumentasi.
2.3.Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang dianalisis di dalam penelitian ini adalah (1)
Matriks IFE (Internal Factor Evaluation (2) Matriks EFE (External Factor
Evaluation), dan (3) Matriks BCG (Boston Consulting Group)
2.4.Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian “Strategi
Pemasaran Kopi pada Perusahaan Kopi Banyuatis” meliputi analisis
lingkungan perusahaan yang terdiri atas matriks IFE dan matriks EFE,
untuk mengetahui posisi bisnis perusahaan menggunakan analisis matriks
BCG dan yang terakhir menggunakan analisis SWOT.
2.4.1. Matriks IFE dan Matriks EFE

Matriks IFE adalah daftar serangkaian faktor strategis


Internal yang terdiri atas kekuatan dan kelemahan. Sedangkan matriks
EFE adalah daftar serangkaian faktor strategis eksternal yang terdiri
atas peluang dan ancaman. Langkah-langkah dalam penyusunan
matriks IFE dan EFE adalah sebagai berikut :
a. Langkah pertama yang haru dilakukan adalah membuat daftar critical
success factors (faktor-faktor utama yang mempunyai dampak
penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha) untuk aspek internal
mencakup kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses)
perusahaan. Sedangkan untuk aspek eksternal mencakup peluang
(opportunities) dan ancaman (threats) bagi perusahaan.
b. Menentukan bobot (weight) dari critical success factors tadi dengan
skala yang tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula
sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari
dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.
c. Menentukan rating setiap critical success factor antara 1 sampai 4
Ratting IFE EFE
1 Sangat Di bawah
Lemah rata-rata
2 Tidak Rata-rata
begitu
lemah
3 Cukup Diatas rata-
kuat rata
4 Sangat Sangat
kuat bagus

d. Mengalikan bobot nilai dengan nilai ratting untuk mendapatkan skor


semua critical success factors.
e. Langkah terakhir adalah menjumlahkan semua skor untuk
mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Nilai rata-rata
adalah 2,50, apabila nilai di bawah 2,50 memiliki pengertian bahwa
posisi perusahaan secara internal atau eksternal lemah, sedangkan jika
nilai berada di atas 2,50 memiliki pengertian bahwa posisi internal
ataupun eksternal perusahaan tersebut kuat.
2.4.2. Matriks BCG (Boston Consulting Group)
Matriks BCG digunakan dalam pengambilan keputusan manajerial
yang berkaitan dengan pemilihan strategi bisnis. Matriks BCG
memiliki dua sumbu dan terdiri dari empat sel yaitu Question Mark,
Star, Cash Cow, dan Dog. Kedua sumbu tersebut adalah sumbu
vertikal yang menggambarkan tingkat pertumbuhan pasar,
sedangkan sumbu horizontal mengggambarkan besarnya pangsa
pasar relative. Berikut ini adalah rumus mencari tingkat pertumbuhan
pasar dan pangsa pasar relatif.

(𝑉 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒 𝑛) − (𝑉 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒 (𝑛 − 1))


𝑇𝑃𝑃 =
𝑉 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒 (𝑛 − 1)
× 100%
𝑉 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒 𝑛
𝑃𝑅𝑅 = × 100
𝑉 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛𝑔 𝑈𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒 𝑛
Dimana:
V : Volume
TPP : Tingkat pertumbuhan pasar
n : Tahun
PRR : Pangsa pasar relative

2.4.3. Analisis SWOT

Analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunity, dan


Threats) merupakan identifikasi sebagai faktor secara sistematik
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenghts) dan
peluang (opportunity) dan secara bersamaan dapat menimimalkan
kelemahan (weakness), dan ancaman (threats).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Identifikasi faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan
eksternal (peluang dan ancaman) yang dimiliki oleh perusahaan Kopi
Banyuatis

Hasil yang didapatkan pada analisis faktor internal ( kekuatan dan


kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) pada Perusahaan
Kopi Banyuatis yaitu sebagai berikut :
1. Kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan yaitu :
1) Citra perusahaan
2) Letak yang strategis
3) Kualitas produk yang ditawarkan
4) Sarana dan prasarana yang memadai
5) Memiliki konsumen tetap
2. Kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan yaitu :
1) Kegiatan promosi masih kurang
2) Jaringan pemasaran
3) Biaya operasional
4) Tenaga pemasaran yang terbatas
3. Peluang yang dimiliki oleh perusahaan yaitu :
1) Tingkat pertumbuhan penduduk
2) Tren penjualan yang meningkat
3) Pertumbuhan ekonomi bali
4) Jumlah wisatawan yang berkunjung
4. Ancaman yang dimiliki oleh perusahaan yaitu :
1) Inflasi
2) Kenaikan harga BBM
3) Perusahaan pesaing
3.1.1. Evaluasi faktor internal dan faktor eksternal

Hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan yang dilakukan pada


Perusahaan Kopi Banyuatis tersebut disusun ke dalam Matriks Internal
Factor Evauation (IFE), sedangkan peluang dan ancaman yang
teridentifikasi disusun ke dalam Matriks Eksternal Factor Evaluation
(EFE). Analisis Matriks Internal Factor Evauation (IFE) dan Matriks
Eksternal Factor Evaluation (EFE) disajikan sebagai berikut :
a) Analisis Matriks Internal Factor Evauation (IFE)
Tabel 1. Analisis Matriks Internal Factor Evauation (IFE) Perusahaan
Kopi Banyuatis.
Faktor Bob Rati Sk
Internal ot ng or
Kekuata
n

Citra 0,10 3,4 0,3


perusaha 3
an yang
baik
Letak 0,15 2,6 0,3
yang 9
strategis
Kualitas 0,10 3,6 0,3
produk 5
yang
ditawark
an
Sarana 0,12 2,8 0,3
dan 5
prasaran
a yang
memadai
Memiliki 0,12 2,6 0,3
konsume 2
n yang
memadai

Kelemah
an

Kegiatan 0,11 1,6 0,1


promosi 7
masih
kurang
Jaringan 0,12 2,4 0,2
pemasar 8
an
Biaya 0,10 2,8 0,2
operasio 9
nal yang
tinggi
Tenaga 0,09 3,2 0,2
pemasar 8
an yang
terbatas
TOTAL 1,00 2,7
6
Pada Tabel 1. Dapat diketahui bahwa pada faktor internal, skor
tertinggi kekuatan yang dimilik oleh Perusahaan Kopi Banyuatis yaitu
pada letak strategis dengan skor 0.39. sedangkan kelemahan yang
memiliki skor tertinggi adalah biaya operasional dengan skor 0,29.
Total skor faktor strategi lingkungan internal yaitu sebesar 2,76. Skor
yang dihasilkan tersebut termasuk dalam kategori “kuat” karena berada
di atas rata-rata yaitu 2,50.
b) Analisis Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)
Tabel 2. Analisis Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)
Perusahaan Kopi Banyuatis.
Faktor Bo Rati Sk
Eksternal bot ng or
Peluang

Tingkat 0,2 3,4 0,


pertumbu 2 74
han
penduduk
Bali
Tingkat 0,1 2,8 0,
penjualan 5 45
yang
meningka
t
Pertumbu 0,1 2,6 0,
han 4 36
ekonomi
Bali
Jumlah 0,1 3 0,
wisatawa 5 44
n yang
berkunjun
g ke Bali

Ancaman

Inflasi 0,1 2,6 0,


1 28
Kenaikan 0,1 2 0,
harga 3 27
BBM
Perusahaa 0,1 2 0,
n pesaing 0 21
TOTAL 1,0 2,
0 75

Pada Tabel 2. Dapat diketahui bahwa pada faktor eksternal, skor


tertinggi peluang yang dimiliki oleh Perusahaan Kopi Banyuatis yaitu
pada tingkat pertumbuhan penduduk dengan skor 0.74. sedangkan
ancaman yang memiliki skor tertinggi adalah inflasi dengan skor 0,28.
Total skor matrix EFE yaitu sebesar 2,75. Skor yang dihasilkan tersebut
termasuk dalam kategori “kuat” karena berada di atas rata-rata yaitu
2,50.
3.2.Posisi Bisnis pada Perusahaan Kopi Banyuatis
Posisi bisnis perusahaan diukur menggunakan analisis matriks
Boston Consulting Group (BCG). Tujuan analisis adalah untuk
menentukan posisi relatif dari perusahaan yang diteliti dengan pesaing
utamanya, atas dasar tingkat pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif
dalam pengadaan kopi. Tingkat pertumbuhan pasar dan pangsa pasar dapat
diketahui dari volume perusahaan. Pengukuran posisi relatif perusahaan
pada penelitian dimulai dari tahun 2013 hingga 2014 dengan pesaing utama
perusahaan adalah Kopi Kupu-Kupu Bola Dunia.
Kopi Banyuatis pada tahun 2013 memiliki volume penjualan
4.213.590,289 kg sedangkan Kopi Kupu-Kupu Bola Dunia memiliki
volume penjualan 6.006.894,567 kg. Volume penjualan pada kedua
perusahaan di tahun 2014 sama-sama mengalami peningkatan yaitu
5.222.481,117 kg untuk Kopi Banyuatis dan 7.897.473,246 kg untuk Kopi
Kupu-Kupu Bola Dunia. Kedua data tersebut digunakan untuk menghitung
TPP (Tingkat Pertumbuhan Pasar) dan PPR (Pangsa Pasar Relatif).
Berdasarkan perhitungan dapat diketahui bahwa perusahaan Kopi
Banyuatis pada tahun 2013 dan 2014 mempunyai tingkat pertumbuhan
pasar sebesar 23,9% serta pangsa pasar relatif 0,7 pada tahun 2013 dan 0,67
pada tahun 2014. Hasil ini berada pada kuadran tanda tanya (question
mark) yang berarti bahwa pada kedua tahun tersebut perusahaan Kopi
Banyuatis memiliki pangsa pasar yang relatif rendah akan tetapi bersaing
dalam industri pertumbuhan pasar yang pesat.

Gambar Matriks BCG perusahaan Kopi Banyuatis tahun 2013


Gambar Matriks BCG perusahaan Kopi Banyuatis tahun 2013

3.3.Alternatif Strategi Pemasaran yang Relevan Digunakan oleh Perusahaan


3.4.Kopi Banyuatis
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian “Strategi Pemasaran Kopi pada
Perusahaan Kopi Banyuatis” yaitu identifikasi faktor internal berasal dari
kekuatan dan kelemahan perusahaan sedangkan identifikasi faktor
eksternal berasal dari peluang dan ancaman dari luar perusahaan, posisi
bisnis perusahaan berada pada pasar relatif yang rendah namun bersaing
dalam industri pertumbuhan pasar yang pesat, serta adanya strategi
alternatif yang dihasilkan dari diagram SWOT yang dapat diterapkan oleh
perusahaan Kopi Banyuatis.
4.2.SARAN
Saran yang disampaikan penulis dalam penelitian ini dapat menjadi
pertimbangan bagi perusahaan Kopi Banyuatis diantaranya yaitu
pengembangan produk baru melalui variasi rasa dan campuran,
peningkatan kualitas produk melalui manajemen pengawasan khususnya
pada bagian pengemasan, serta peningkatan akses pasar.

Anda mungkin juga menyukai