Skripsi
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
ABSTRAK
Oleh
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola aliran rantai pasok nangka pada
Agroindustri Panda Alami, kinerja rantai pasok, efisiensi rantai pasok, dan
menghitung nilai tambah produk yang dihasilkan oleh Agroindustri Panda Alami.
Penelitian ini berlokasi di Agroindustri Panda Alami di Kecamatan Gedong Tataan
Kabupaten Pesawaran. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari 2017.
Pengurkuran kinerja dilakukan dengan membandingkan indikator dengan indikator
pada FoodSCOR Card. Pengukuran efisiensi rantai pasok dilakukan dengan
menggunkan software deap 2.1, dan perhitungan nilai tambah dihitung dengan
menggunakan metode nilai tambah Hayami. Hasil penelitian menunjukkan pola
aliran rantai pasok dimulai dari petani sebagai pemasok utama bahan baku, kinerja
Agroindustri Panda Alami menunjukkan seluruh indikator sudah baik berdasarkan
perbadingan indikator pada FoodSCOR Card, pengukuran efisiensi menunjukkan
hanya 37,5 persen pelaku rantai pasok yang sudah efisien untuk kategori Decision
Making Unit (DMU) petani, dan 100 persen efisien untuk kategori DMU retail dan
agroindustri., secara keseluruhan sistem rantai pasok pada Agroindustri Panda Alami
belum dapat memberikan manfaat yang adil, karena masih ada pihak yang belum
efisien, nilai tambah produk yang dihasilkan Agroindustri Panda Alami menunjukkan
nilai tambah yang positif, artinya Agroindustri Panda Alami layak untuk
dikembangkan.
By
This study aims to analyze the flow pattern of jackfruits supply chain at Panda
Alami Agroindustry, supply chain performance, supply chain efficiency, and
calculate the added value of Panda Alami products. This research was conducted
at Panda Alami Agroindustry in Gedong Tataan Sub-district of Pesawaran
District, the location was chosen purposely. Data collection was conducted on
Februari 2017, performance measurements were made by comparing the
measurement indicators with FoodSCOR Card indicators. The measurements of
supply chain used deap software 2.1, the calculation of added value used Hayami
added method. The results showed that the flow pattern started from farmers as
the main supplier of raw material, the performance of Panda Alami Agroindustry
showed that all indicators were good based on indicators comparison of
FoodSCOR card, efficiency measurements showed that only 37,5 percent of
supply chain actors were efficient for Decision Making Unit (DMU) farmers
category, and 100 percent was efficient for DMU retail and agroindustry category.
In conclusion, supply chain system in Panda Alami agroindustry could not give
fair benefit because there were still inefficient parties, added value of Panda
Alami Agroindustry product showed positive value, that means Panda Alami
Agroindustry was feasible to be developed.
Oleh
Skripsi
Pada
Jurusan Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
2001, lulus pada tahun 2007. Penulis menempuh pendidikan Sekolah Menengah
Universitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Seleksi Bersama Masuk
favorit dalam vocal grup yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian dalam
rangka Agriculture Got Talent. Pada tahun 2014, penulis mengikuti kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 60 hari di Desa Bumi Sari Kecamatan Rawa
Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan
Lampung.
SANWACANA
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdullilahirobbil ‘alamin, segala puji hanya kepada Allah SWT, yang telah
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa
teladan dalam setiap kehidupan, juga kepada keluarga, sahabat, dan penerus
Dalam penyelesaian skripsi yang berjudul “Rantai Pasok Dan Nilai Tambah
1. Prof. Dr. Ir. Ali Ibrahim Hasyim, M. S, sebagai Pembimbing Pertama, atas
Ekonomi Pertanian, atas arahan, bantuan dan nasehat yang telah diberikan.
perkuliahan.
6. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banua, M.S., sebagai Dekan Fakultas Pertanian
Agribisnis, serta staf/karyawan (Mbak Iin, Mbak Ayi, Mbak Tunjung, Mas
Boim, Mas Bo) yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya selama ini.
Dra.Yunila, kakak dan adik tersayang, Dila Mutiara Sari S.E dan Yudi
Kurniawan atas semua limpahan kasih sayang, dukungan, doa, dan bantuan
10. Sahabat – sahabatku DCOST tercinta, Aulia Rahma Nurintan S.sos, Indah
Purnamasari, Tsuraya Khairunnisa, Linda Maya Sari, dan Anita Eviana yang
Riandari Irsa, Rizky Okta Deli, Yurista Ayu Lestari, Fadila Shafira, Cyintia
Hesti, Rahmi, Boim, Stella, Selvi, Rika, Jenisa, Doni, Haryadi, Reza, Dila
Bazai, Ayumaya, Dila Sefa, Fikoh, Biha, Ayumansi, Fitria, Meri, Silva dan
yang lainnya, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu,yang telah
13. Kanda, yunda, dan adinda HMI Komisariat Pertanian Unila 2010, 2012,
2015 dan 2016, yang telah memberikan saran, motivasi, bantuan, dan do’a
14. Kanda, yunda, dan adinda agribisnis 2010, 2011, 2012, 2014, dan 2015 yang
telah memberikan saran, motivasi, bantuan, dan do’a kepada penulis dalam
15. Almamater tercinta serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
sekalian. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, namun semoga
skripsi ini tetap dapat berguna dan bermanfaat bagi dunia pendidikan. Amin.
Halaman
DAFTAR GAMBAR................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 9
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 10
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 10
Tabel Halaman
4. Produksi keripik nangka Panda Alami pada Tahun 2014 dan 2015 ....... 6
20. Nilai dan kriteria kinerja rantai pasok Agroindustri Keripik Panda
Alami berdasarkan indikator lead time pemenuhan pesanan ................. 112
21. Nilai dan kriteria kinerja rantai pasok Agroindustri Keripik Panda
Alami berdasarkan indikator siklus pemenuhan pesanan ...................... 114
22. Nilai dan kriteria kinerja rantai pasok Agroindustri Keripik Panda
Alami berdasarkan indikator cash to cash cycle time............................ 117
23. Nilai dan kriteria kinerja rantai pasok Agroindustri Keripik Panda
Alami berdasarkan indikator persediaan harian..................................... 118
24. Nilai dan kriteria kinerja rantai pasok Agroindustri Keripik Panda
Alami berdasarkan indikator kinerja pengiriman................................... 119
25. Nilai dan kriteria kinerja rantai pasok Agroindustri Keripik Panda
Alami berdasarkan indikator pemenuhan pesanan................................. 120
26. Nilai dan kriteria kinerja rantai pasok Agroindustri Keripik Panda
Alami berdasarkan indikator kesesuaian dengan standar....................... 120
27. Rincian nilai dan kriteria kinerja rantai pasok nangka pada petani
mitra dan Agroindustri Keripik Panda Alami ........................................ 122
28. Nilai efisiensi rantai pasok nangka tingkat pemasok ............................. 124
30. Nilai efisiensi rantai pasok nangka tingkat agroindustri ........................ 126
31. Nilai efisiensi rantai pasok nangka tingkat retail ................................... 127
Gambar Halaman
13. Supplier bahan baku pendukung pada Agroindustri Panda Alami ........ 99
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesempatan usaha.
Kegiatan ekonomi dari sektor industri sangat beragam, salah satu industri
merupakan salah satu bentuk industri hilir yang berbahan baku produk
Supply bahan baku harus tetap dan berjalan agar agroindustri terus
(Suprayitna, 1996)
Tabel 1.
3
Lampung terus mengalami peningkatan dari tahun 2013 hingga tahun 2015.
4
Pisang yang diolah menjadi keripik, memiliki prospek yang cerah, karena
memiliki banyak industri kecil dan menengah. Daftar industri kecil dan
sejak tahun 1998, awalnya agroindustri ini hanya mengolah keripik pisang,
dan mudah. Keripik nangka berasal dari hasil proses pengolahan buah
nangka yang dilakukan dengan cara menyusutkan atau mengurangi kadar air
dengan proses oven, tujuan dari proses ini adalah agar dihasilkan perubahan
tekstur garing dan renyah, dengan cara tersebut buah nangka dapat tahan
lebih lama dan dapat meningkatkan nilai tambah pada produk tersebut.
agroindustri yang terbesar dilihat dari kapasitas bahan baku yang diolah
yaitu sebesar 2.500 kg. Produk yang dihasilkan oleh keripik Panda Alami
sudah baik, karena sudah memiliki kemasan yang baik serta label
Tabel 4. Produksi keripik nangka Panda Alami pada tahun 2014 dan 2015
Alami mengalami kenaikan rata-rata tiga persen dari tahun 2014 hingga
Pengadaan bahan baku nangka relatif masih sulit karena pola produksi
nangka yang masih bersifat sporadik dan belum menjadi usahatani utama.
Menurut Rukmana (2002) nangka adalah salah satu buah tropis yang
memperoleh bahan baku dari petani dan produk yang dihasilkan Panda
bergerak pada aliran bahan baku maupun pada produk hasil olahan yang
atau belum tercapai, serta akan dihitung pula efisiensi rantai pasok pada
Making Unit) mana yang belum efisien, sehingga dapat ditinjau untuk
menjadi barang siap digunakan dan memiliki nilai tambah. Nilai tambah
9
sehingga layak untuk dikonsumsi dan memperoleh nilai jual yang tinggi
keuntungan.
B. Perumusan Masalah
Alami?
alami?
C. Tujuan Penelitian
Panda Alami.
Alami.
D. Manfaat Penelitian
dengan tepat.
A. Tinjauan Pustaka
1. Tanaman Nangka
bagian dari tanaman nangka ini bergetah, getah nangka ini biasa
Nangka memiliki bentuk bulan lonjong dan memiliki kulit duri, tetapi
tidak tajam seperti duri pada buah durian. Tanaman nangka termasuk
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Morales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
a) Nangka Kunir
Nangka juara pertama lomba buah unggul Jawa Timur tahun 1990 ini
seperti kunyit.
13
b) Nangka dulang
nangka ini, terletak pada daminya yang berukuran besar dan berasa
tebal. Bila di gigit, daging buah nangka dulang terasa renyah karena
petani karena rajin sekali berbuah. Bobot satu buah nangka dulang
c) Nangka merah
dengan duri yang banyak, dan bobot per buah 8 – 14 kg. Rasa buah
nangka ini sangat manis, dami pada buah nangka ini cukup banyak
tetapi ada juga yang kuning muda, dami yang berwarna merah muda
d) Nangka Mini
genjah atau cepat berbuah. Tanaman nangka mini ini apabila telah
Jenis nangka mini ada yang berupa nangka bubur, nangka mini bulat,
nangka mini lonjong, nangka mini hutan, nangka merah, dan nangka
e) Nangka celeng
tebal dengan rasa yang enak, berwarna kuning atau orange. Nangka
nama lain nangka bilulang di daerah Jawa Timur. Potensi nangka ini
Harga buah nangka relatif murah dan mudah didapat di pasaran, baik
15
segarnya saja, yaitu dami nangka. Dami nangka ini biasanya dibuat
gudeg dan campuran sayur seperti pecel dan lodeh; nangka matang
keadaan segar.
2. Tanaman Pisang
pisang berasal dari Asia Tenggara yang kemudian disebarkan oleh para
Tengah.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Pisang Kepok, Pisang Susu, Pisang Raja, Pisang Tanduk, dan Pisang
a) Akar
b) Daun
oleh tangkai daun yang panjangnya antara 30-40 cm. Daun pisang
mudah sekali robek oleh hembusan angin yang keras karena tidak
yang tua yang sudah robek bisa digunakan untuk pakan kambing,
c) Bunga
panjang 10-25 cm, bunga tersusun dalam dua baris melintang, Bunga
betina berada di bawah bunga jantan (jika ada). Lima daun tenda
pada bunga betina tidak sempurna, Bunga pisang disebut juga jantung
karbohidratnya tinggi.
18
d) Buah
sale, sari buah, pisang goreng, pisang rebus, keripik pisang, kolak pisang,
lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari
nasi, biskuit, dan sejenis roti. Nilai energi pisang sekitar 136 kalori
untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat.
digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh (Mulyanti, 2005).
dapat dibuat keripik, bagian lain dari pisang ini juga bisa
3. Konsep Agribisnis
satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan
yang dimaksud dengan pertanian dalam arti yang luas adalah kegiatan
Gambar 1.
Subsistem Lembaga
Penunjang
dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata
2) Subsistem Usahatani
3) Subsistem Agroindustri
baru, menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar baik tenaga kerja
4) Subsistem Pemasaran
Keripik pisang adalah produk makanan ringan yang terbuat dari irisan
buah pisang mentah tanpa ada campuran bahan lain. Selain itu keripik
pisang salah satu jenis keripik yang banyak diusahakan dan disukai
mudah dan biaya yang diperlukan relatif sedikit dan peralatan yang
24
jenis buah pisang yang cocok digunakan yaitu jenis pisang kepok dan
kematangan pisang.
Variasi dalam pembuatan kripik pisang sangat beragam baik itu dari
segi rasa dan lain-lain. Cita rasa keripik pisang bermacam-macam ada
yang manis, asin, dan ada juga yang pedas, biasanya ditambahkan
ekonomisnya.
keripik pisang dan keripik nangka pada agroindustri keripik Panda Alami
menggunakan dua cara pengolahan yang berbeda yaitu dengan yang cara
25
yang digunakan pada dua proses ini berbeda-beda, untuk bahan baku
Dicuci
Dipotong tipis
Keripik pisang
pengolahan ini yaitu pisang dan nangka yang sudah masak dengan tekstur
Keripik nangka
akhir.
27
1) Pelanggan
2) Pengecer
3) Distributor
4) Pembuat produk
langsung dan mungkin diatur oleh satu tingkat atau perantara. Ada
masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini
a) Perencanaan (plan)
b) Sumber (source)
c) Membuat (make)
d) Pengiriman (deliver)
1) Transportasi ke vendor.
3) Para pemasok.
7) Pemenuhan pesanan.
Konsumen
Retail Distributor
akhir
dengan kemampuan sumber daya yang ada pada supply chain tersebut.
a) Banyak Pemasok
b) Sedikit Pemasok
pada mencari atribut jangka pendek, seperti biaya rendah, pembeli lebih
c) Kairetsu Network.
membeli dari sedikit pemasok dan integrasi vertical dengan cara misalnya
d) Integrasi vertikal
bahan penunjangnya.
e) Perusahaan virtual
performa supply chain itu sendiri. Menurut Chopra dan Meindl (2004),
1) Inventaris
a) Cycle inventory
memesan 10 truk bahan baku dalam sekali pesan, atau bisa memesan 1
33
truk bahan baku yang dipesan tiap 3 hari, hal ini tergantung dari strategi
supply chain apa yang mereka terapkan (responsif atau efisiensi) dengan
penyimpanan).
b) Safety Inventory
c) Seasonal Inventory
permintaan.
2) Transportasi
rantai pasok. Transportasi terdiri atas banyak kombinasi dari model dan
rantai pasok.
34
3) Fasilitas
sebagai berikut :
a) Lokasi
permintaan konsumen.
b) Kapasitas
sebaliknya.
c) Metodologi Operasi
barang, apakah mesin yang dipakai untuk membuat produk itu bersifat
35
untuk membuat produk lain yang biasanya mesin itu relatif mahal atau
4) Informasi
Informasi terdiri dari data dan analisis yang berkaitan dengan inventaris,
Menurut Hertz (2009), istilah kinerja mengacu pada hasil output dan
memegang peranan yang sangat penting. Lead time dan siklus dalam
oleh perencanaan yang telah dibuat oleh anggota rantai pasok tersebut.
36
Selain itu, lead time yang digunakan untuk memenuhi pesanan juga akan
rusak, waktu menjadi salah satu faktor input yang paling bermasalah
7. Manajemen Persediaan
untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau
37
tiap bagian dalam proses produksi atau jasa yang telah diolah menjadi
suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang
jadi.
diolah dalam pabrik dan siap dijual atau dikirim kepada pelanngan.
38
8. Nilai Tambah
antara nilai produk dengan nilai bahan baku dan input lainnya, tidak
produk dengan harga bahan bakunya saja. Dalam marjin ini tercakup
Menurut Hayami et all dalam Sudiyono (2004), ada dua cara untuk
tenaga kerja, harga bahan baku dan nilai input lain selain bahan baku
sistem rantai pasok dan nilai tambah pada agroindustri keripik Panda
penelitian sebelumnya.
Pesawaran dan penentuan pola alir rantai pasok yang disertai dengan
dan nilai tambah agroindustri keripik, dan metode analisis yang sejenis
minyak atsiri akarwangi dan harga minyak atsiri akarwangi per kilogram
yang diberikan setiap mata rantai; dan (3) rata-rata nilai tambah yang
dihasilkan.
aliran keuangan dan aliran informasi pada rantai pasokan kopi rakyat
tradisional, hal ini tidak efisien serta banyak mengorbankan waktu dan
biaya.
bulan untuk keripik nenas dan Rp. 1.289.921,91 per bulan untuk keripik
nangka.
Bulan Juli Tahun 2012 sebesar Rp. 58.500.000, pendapatan sebesar Rp.
Pada penelitian ini terdapat tujuh pelaku rantai pasok yaitu terdiri dari
rata-rata tahu sebesar Rp. 4.812,90 per kilogram kedelai dengan rasio
nilai tambah sebesar 41,29%, nilai tambah rata-rata tempe sebesar Rp.
30,44%.
45
B. Kerangka Pemikiran
tersebut dengan menciptakan bentuk baru yang lebih awet dan bernilai.
Agroindustri ini mengolah buah pisang dan buah nangka sebagai bahan baku
pembuatan keripik.
baku yang tepat untuk keberlangsungan proses produksi. Bahan baku yang
berupa buah pisang dan buah nangka yang dibutuhkan agroindustri keripik
Panda Alami dari para pemasok harus terpenuhi dengan tepat, sehingga
Buah pisang dan nangka yang telah melewati proses produksi akan
antara nilai produksi dikurangi nilai bahan baku dan nilai input lainnya
selain tenaga kerja. Nilai tambah ini diukur dalam satuan rupiah per
kilogram (Rp/kg).
Alur kerangka pemikiran yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat
Agroindustri Keripik
Panda Alami
Kinerja rantai pasok
Input
1.Nangka/pisang Output
Pengolahan
2. Modal 1. Keripik Pisang
3.Tenaga kerja 2. Keripik Nangka
4. Alat dan Pemasaran Konsumen
mesin
Nilai Tambah
Gambar 5. Kerangka Pemikiran Rantai Pasok Nangka pada Agroindustri Keripik Panda Alami.
48
kasus adalah metode penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan
subjek yang sempit selama kurun waktu tertentu (Arikunto, 2004). Metode
studi kasus digunakan untuk memperoleh data secara lengkap dan rinci pada
Agroindustri keripik Panda Alami tersebut mengenai rantai pasok dan nilai
nilai tambah.
Agroindustri keripik pisang dan nangka adalah usaha pengolahan lebih lanjut
Keripik nangka merupakan produk makanan yang berbahan baku buah nangka
Keripik pisang merupakan produk makanan yang berbahan baku buah pisang
Bahan baku merupakan bahan yang digunakan untuk proses produksi. Bahan
baku atau bahan utama yang digunakan dalam agroindustri keripik ini adalah
Tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan dalam proses
dan keripik nangka. Tenaga kerja yang dicurahkan dalam Agroindustri keripik
Panda Alami ini terdiri dari tenaga kerja pria dan wanita.
Input adalah bahan dan alat yang digunakan dalam proses produksi yang
Produk adalah output yang dihasilkan dari proses kegiatan agroindustri yaitu
berupa barang (keripik pisang dan keripik nangka). Produk yang dihasilkan
50
Output adalah produk yang dihasilkan agroindustri keripik Panda Alami dari
pengolahan input. Produk yang dihasilkan berupa keripik pisang dan keripik
nangka.
Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen atau
Harga bahan baku keripik adalah harga beli bahan baku keripik yang diukur
Harga keripik adalah harga jual produk keripik per satu kemasan yang
Marjin adalah selisih antara nilai keripik dengan bahan baku atau besarnya
agroindustri keripik terhadap marjin yang diukur dalam satuan persen (%).
produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan
penyaluran bahan baku (pisang dan nangka) kepada agroindustri keripik Panda
Alami.
Pola aliran rantai pasok adalah pola yang terbentuk dari kegiatan agroindustri
dalam rantai pasok yaitu dimulai dari pengadaan bahan baku hingga produk
Manajemen rantai pasok adalah pengelolaan rantai siklus yang lengkap mulai
konsumen akhir
Pemasok atau supplier adalah individu atau perusahaan (baik dalam skala besar
Nilai tambah atau value added yaitu selisih lebih antara harga jual barang dan
harga beli bahan baku, bahan penolong, suku cadang, dan jasa, yang di
Nilai tambah keripik adalah selisih antara nilai produksi dikurangi dengan nilai
bahan baku dan nilai input yang di ukur dalam rupiah per kilogram (Rp/kg).
Rasio nilai tambah adalah perbandingan antara nilai tambah dengan nilai
bahan baku antara jumlah permintaan dari agroindustri dengan jumlah bahan
Pengambilan sampel untuk pelaku rantai pasok keripik Panda Alami yang
cara berantai, yaitu dengan cara menemukan satu sampel untuk kemudian
konsumen. Alasan penggunaan metode ini karena objek sampel yang kita
2017.
53
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi
menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui
besar, pelaku agroindustri keripik, pedagang keripik pisang dan nangka, dan
kuesioner.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (Strauss dan Corbin, 2014).
tambah keripik pisang dan keripik nangka yang diperoleh dari kegiatan
Untuk menjawab tujuan pertama dilakukan analisis sistem rantai pasok yaitu
untuk mengetahui pola aliran rantai pasok pada agroindustri keripik Panda
Alami. Metode analisis data untuk mengidentifikasi sistem rantai pasok pada
pelaku dalam sistem rantai pasok agroindustri keripik Panda Alami dan
secara deskriptif dengan pengukuran kinerja rantai pasok yang dapat dilihat
serta customer driver-nya adalah biaya. Biaya rantai pasok yang minimal
akan menghasilkan produk yang lebih murah. Oleh karena itu, pengukuran
kinerja yang paling tepat adalah efisiensi. Pada penelitian ini, kinerja rantai
pasok yang diukur adalah kinerja petani dan agroindustri sebagai anggota
(Setiawan 2011). SCOR didasarkan pada tiga hal, yakni pemodelan proses,
pengukuran performa atau kinerja rantai pasok, dan penerapan best practices
1. Kinerja Pengiriman
yang sesuai dengan tanggal pesanan konsumen dan atau tanggal yang
56
2. Pemenuhan Pesanan
(SCC 2008):
Siklus pemenuhan pesanan adalah waktu yang dibutuhkan oleh petani atau
agroindustri pada satu siklus order, yang dinyatakan dalam satuan jam. Secara
rantai pasok apabila ada pesanan yang tak terduga baik peningkatan atau
penurunan pesanan tanpa terkena biaya penalti, yang dinyatakan dalam satuan
Cash to cash cycle time adalah perputaran uang agroindustri mulai dari
produk oleh konsumen, atau dapat diartikan sebagai waktu antara agroindustri
9. Persediaan Harian
kebutuhan jika tidak ada pasokan lebih lanjut, yang dinyatakan dalam satuan
Rata-rata Persediaan
Persediaan Harian =
Rata-rata Kebutuhan
Menurut Bolstroff (2011), setelah diukur nilai pada setiap indikator, nilai-
nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai Superior FoodSCOR card yang
telah ditetapkan oleh Supply Chain Council. Kinerja rantai pasok yang
diukur meliputi kinerja petani mitra dan kinerja Agroindustri Keripik Panda
dari kinerja setiap pelaku rantai pasok. Jika kinerja kedua pelaku rantai pasok
ketiga. Efisiensi rantai pasok digunakan untuk mengetahui apakah rantai pasok
nangka pada Agroindustri Keripik Panda Alami sudah efisien atau belum
pada penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat efisiensi rantai pasok
∑
Ef =
∑
Keterangan :
Jika Ef = 1, maka rantai pasok nangka pada Agroindustri Keripik Panda Alami
sudah efisien.
Jika Ef < 1, maka rantai pasok Agroindustri Keripik Panda Alami belum efisien.
Variabel input dan output yang digunakan rantai pasok nangka pada Agroindustri
Variabel input yang digunakan dalam analisis tingkat efisiensi rantai pasok
nangka tingkat pemasok terdiri atas, biaya pemetikan (X1), dan biaya
nangka terdiri atas, jumlah produksi (Y1) dan Penerimaan (Y2). Variabel-
variabel tersebut dihitung dalam satu kali masa panen. DMU yang digunakan
sehingga dapat dilihat pemasok mana yang belum efisien dan kemudian dapat
ditingkatkan kinerjanya.
Variabel input yang digunakan pada tingkat pedagang terdiri atas, biaya beli
(X1), biaya transportasi (X2). Variabel output yang digunakan terdiri atas,
produksi (Y1) dan penerimaan (Y2). DMU yang digunakan merupakan kinerja
Variable input yang digunakan pada tingkat agroindustri terdiri atas biaya
produksi (X1), biaya tenaga kerja (X2), dan penyusutan (X3). Variable
Output yang digunakan terdiri atas produksi (Y1) dan penerimaan (Y2).
pasok nangka pada Agroindustri Keripik Panda Alami dapat dilihat pada
Gambar 6.
Metode analisis nilai tambah digunakan untuk menjawab tujuan keempat yaitu
keripik Panda Alami yaitu nilai tambah pada keripik pisang dan keripik
nangka. Nilai tambah dihitung untuk mengetahui seberapa besar selisih harga
antara buah pisang dan nangka dengan keripik pisang dan keripik nangka yang
diperoleh agroindustri keripik Panda Alami. Selisih harga tersebut yang akan
Menurut Hayami (1987), nilai tambah adalah pertambahan nilai suatu komoditi
besarnya nilai tambah dari pisang dan nangka menjadi keripik pada
Keterangan :
A = Output/total produksi keripik pisang and nangka yang dihasilkan oleh
agroindustri.
B = Input/bahan baku yang digunakan untuk memproduksi keripik yaitu pisang
dan nangka.
63
Tataan, Way Lima, Kedondong, Padang Cermin dan Punduh Pidada. Terbagi
begitu jauh. Rentang kendali dengan jarak tempuh rata-rata dari 7 (tujuh)
Selatan adalah 97 Km, dengan waktu tempuh 2 (dua) jam. Sementara setelah
Kabupaten Peasawaran saat sekarang jika dilihat dari aspek teknis, 7 (tujuh)
1) Kemapuan Ekonomi
2) Potensi Daerah
c. Fasilitas pendidikan terdiri dari: 310 unit SD, 41 unit SMP, dan 17 unit
SMA.
l. Jumlah gedung pemerintahan yang sudah ada sebanyak 385 unit, dengan
Kabupaten Tanggamus.
C. Penduduk
D. Pendidikan
baik Negeri maupun swasta. Dari 66 SD tersebut, terdapat 611 guru dengan
7.975 murid. Pada tahun yang sama, untuk jenjang pendidikan tingkat SLTP,
terdapat 17 sekolah, dengan 260 guru dan 2.441 murid. Sedangkan untuk
murid dan guru untuk semua jenjang pendidikan SD, SLTP dan SLTA. Pada
tahun 2013, ratio murid dan guru tingkat SD adalah 12,69. Di tahun 2014
Ratio murid dan guru untuk jenjang pendidikan SLTA pada tahun 2013
adalah 15,59 di tahun 2014 cenderung stabil, dan di tahun 2015 kemudian
SLTP cenderung stabil, pada tahun 2013 sampai 2014 sebesar 8,69 kemudian
E. Industri Pengolahan
kain/tenun, dan industri makanan. Pada tahun 2015, industri kerajinan kayu
dan 113 industri makanan di Desa Cipadang dan Desa Karang Anyar. Kedua
desa ini merupakan desa dengan industri kerajinan kayu dan industri makanan
desa di Gedong Tataan. Desa Bagelen yang merupakan desa dengan jumlah
70
industri anyaman/keramik di desa ini pada tahun 2015. Pada tahun yang
industri kecil terbanyak di Gedong Tataan pada tahun 2015 yaitu sebesar
47,41 persen.
Pesawaran. Agroindustri Keripik Panda Alami berdiri pada tahun 1998, dan
Kabupaten Pesawaran dan memiliki kapasitas bahan baku lebih besar dalam
pengolahan keripik yaitu sebesar 2.500 kg bahan baku per produksi dalam satu
beberapa petani mitra. Pada Agroindustri Panda Alami ini terdapat dua
71
Pemilik (Muhadi)
Sekretaris (Dimas)
Koordinator (Yuda)
Penggorengan
Pengemasan
merupakan tenaga kerja luar keluarga. Pemberian upah kepada tenaga kerja
dilakukan setiap hari setelah proses produksi selesai dilakukan, besar upah tiap
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Agroindustri Keripik Panda Alami yaitu
terdapat pada agroindustri yaitu peralatan untuk pengolahan keripik seperti mesin
vakum, genset, listrik dan peralatan lain yang digunakan untuk produksi.
Prasarana yang terdapat pada agroindustri ini berupa mobil untuk menggantar
keripik kepda pelanggan. Agroindustri Keripik Panda Alami memiliki tata letak
atau layout tepat di halaman belakang rumah pemilik agroindustri. Tata letak
A B C
D
G F
E
Keterangan gambar :
A : Tempat penggorengan dengan mesin vakum
B : Tempat penyimpanan peralatan Produksi
C : Tempat kegiatan pengupasan bahan baku
D : Tempat penggorengan
E : Tempat penyimpanan bahan bakar berupa kayu bakar
F : Tempat pengadaan bahan baku
G : Tempat kegiatan pengemasan
135
A. Kesimpulan
1. Pola aliran rantai pasok pada Agroindustri Panda Alami dimulai dari
baik. Hal ini berdasarkan pengukuran indikator input dan output dengan
kriteria foodSCOR card pada setiap anggota rantai pasok memiliki nilai
rantai pasok Agroindustri Keripik Panda Alami yang sudah efisien secara
teknis untuk kategori DMU petani, dan 100 persen efisien untuk kategori
pembagian manfaat yang adil, karena masih ada pihak – pihak yang belum
efisien.
mesin vakum dan penggorengan manual kedua produk keripik nangka dan
keripik pisang memiliki nilai tambah yang positif dan layak untuk
B. Saran
Badan Pusat Statistik. 2016. Lampung Dalam Angka– Badan Pusat Statistik
Provinsi Lampung. Lampung.
Kairupan, AG, CBD. Pakasi, dan C. Talumingan. 2015. Analisis Nilai Tambah
Akarwangi Pada Agroindustri Minyak Atsiri di Kabupaten Minahasa
Utara. Jurnal Ilmiah Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi .
Vol. 7, No. 1 : 38-45.
Sari, E. 2012 Pola Aliran Rantai Pasok, Pengendalian Persediaan Bahan Baku
dan Strategi Peningkatan Kinerja Agroindustri Tahu Tempe di Kelurahan
Gunung Sulah Kecamatan Sukarame Bandar Lampung. Skripsi..
Lampung.
Wuwung, C.S. 2013. Manajemen Rantai Pasokan Produk Cengkeh Pada Desa
Wawona Minahasa Selatan. EMBA. Vol.1, No.3 :. 230-238.