Anda di halaman 1dari 8

a.

    EFE Matriks (External Factor Evaluation)


Matriks Evaluasi Faktor Eksternal merupakan strategi untuk merangkum dan mengevaluasi
informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum,
teknologi dan persaingan yang di hadapi oleh perusahaan..
contoh perusahaan dalam bidang makanan nasi goreng pak somad :

Bobot Rating Score


No External Factor Evaluation
(a) (b) (axb)
Peluang (Opportunities)
1. Banyak peminatnya 0,3 4 1,2
2. Bahan baku murah 0,3 3 0,9
3. Lingkungan mendukung adanya produk 0,1 2 0,2
Ancaman (Threats)
1. Adanya pesaing yang memiliki brand image. 0,2 3 0,6
3. Pajak yang lumayan tinggi 0,05 1 0,05
5. Fasilitas di perusahaan kurang 0,05 1 0,05
Jumlah 3

Tabel di atas menunjukkan matriks EFE dari perusahaan nasi goreng adalah 3. Nilai ini
menunjukkan bahwa berada dalam keadaan yang optimal dalam menjalankan manajemen
strategiknya. Dengan kata lain, sedang dalam posisi kuat.

b.    IFE Matriks (internal Factor Evaluation)


Dalam IFE Matrix organisasi akan menganalisa dua variabel yaitu strength (kekuatan) dan
kelemahan (weakness), apa saja yang dimiliki oleh sebuah perusahaan tersebut:

Bobot Rating Score


No Internal Factor Evaluation
(a) (b) (axb)
Kekuatan (Strenght)
1. Harga murah 0,3 4 1,2
2. Rasa enak 0,1 4 0,4
3. menyehatkan 0,05 2 0,1
4. Tempatnya bagus 0,1 2 0,2
5. Kemasan rapi 0,05 2 0,1
Kelemahan (Weakness)
1. Terdapat bahan penyedap rasa 0,1 2 0,2
2. Branding image kurang 0,05 1 0,05
3. Tidak ada logo halal 0,2 2 0,4
4. Kurang variasi jenis 0,05 2 0,1
Jumlah 1 2,75

Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa nilai EFI perusahaan nasi goreng pak somad
adalah 2,75. Nilai tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi di atas rataan.
c.    Competitive Profile matrix (CPM)
Competitive profile matrix yaitu mengidentifikasikan pesaing utama organisasi/perusahaan
serta kekuatan dan kelemahan mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis dari
organisasi. Bobot dan total nilai tertimbang untuk CPM dan EFE memiliki arti yang sama
akan tetapi faktor penentu keberhasilan dalam CPM adalah menyangkut isu internal dan
eksternal.

Nasi goreng pak


Critical Nasi goreng(A) Nasi goreng (B)
somad
Success Weight
Weighted Weight Weight
Factors Rating Rating Rating
Score Score Score
Harga/Biaya 0,1 4 1,2 3 0,45 3 0,45
Kualitas
0,20 2 0,1 2 0,40 3 0,60
produk
rasa 0,20 4 0,4 3 0,60 4 0,80
fasilitas 0,20 2 0,2 2 0,40 2 0,40
Brand Image 0,15 2 0,3 4 0,60 4 0,60
Management 0,10 3 0,6 2 0,20 3 0,30
Jumlah 2,8 2,65 3,15

Dari hasil perhitungan CP matriks di atas, dapat diketahui perusahaan nasi goreng pak somad
berada pada posisi middle, yang artinya ditengah-tengah.

d. Matrix SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),
Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). 

Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari internal perusahaan


Anda. hal-hal yang dapat Anda kontrol dan dapat berubah. Contohnya termasuk siapa yang
ada di tim Anda, paten dan properti intelektual Anda, dan lokasi Anda.

Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang mempengaruhi


bisnis atau hal-hal yang terjadi di luar perusahaan Anda pada pasar yang lebih besar. Anda
dapat memanfaatkan peluang dan melindungi dari ancaman, tetapi Anda tidak dapat
mengubahnya. Contohnya termasuk pesaing, harga bahan baku, dan tren belanja pelanggan.
contoh :

perusahaan nasi goreng pak somad

No. kekuatan kelemahan Peluang Ancaman

1. Harga murah Terdapat bahan Banyak Adanya pesaing


penyedap rasa peminatnya yang memiliki
brand image

2. Rasa enak Branding image Bahan baku Pajak yang lumayan


kurang murah tinggi

3. Menyehatkan Tidak ada logo Lingkungan Fasilitas perusahaan


halal mendukung kurang

4. Tempatnya bagus Kurang variasi


jenis

5. Kemasan rapi

kesimpulannya : perusahaan nasi goreng pak somad bisa melakukan deferensiasi dalam
melakukan usahanya

e. Matrix SPACE

 Matriks Evaluasi Posisi dan Tindakan Strategis (Strategic Position and Action Evaluation—


SPACE Matrix), mengindikasikan apakah strategi yang agresif, konservatif, defensif, atau
kompetitif yang paling cocok dengan organisasi tertentu.
kesimpulannya : perusahaanperusahaan tersebut melkukan strategi agresif
f. Matrix BCG

Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat analisis bisnis yang digunakan untuk
membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang pertumbuhan dengan perencanaan
strategis jangka panjang dan meninjau portofolio produk perusahaan tersebut agar dapat
mengambil keputusan untuk berinvestasi, mengembangkan atau menghentikan produknya.
Matrik BCG ini juga membantu perusahaan dalam menentukan pengalokasian sumber daya
dan sebagai alat analisis dalam pemasaran merek, manajemen produk, manajemen strategis
dan analisis Portofolio.
Matriks BCG terdiri dari matriks yang berukuran 2 baris x 2 kolom atau terdiri dari 4
sel (4 kuadran). 4 sel tersebut pada dasarnya mewakili 4 kategori portofolio produk
perusahaan dari 2 dimensi klasifikasi bisnis unit yaitu Relative Market Share (pangsa pasar
relatif) dan Market Growth Rate (tingkat pertumbuhan pasar). Kategori-kategori tersebut
masing-masing diwakili oleh Bintang (Star), Sapi Perah (Cash Cows), Anjing (Dogs) dan
Tanda Tanya (Question Marks).
contoh :

g. Matrix IE
Matriks internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-Model).
Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh
eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi
bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.
Diagram tersebut dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya
kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu:
 Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1, 2, dan 5)
atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8).
 Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang
telah ditetapkan.
 Retrenchment strategy (sel 3, 6, dan 9) adalah usaha memperkecil mengurangi usaha
yang dilakukan perusahaan.

contoh : hasil dari matrix EFE dengan score 3 dan IFE dengan score 2,75 perusahaan nasi
goreng pak somad termasuk perusahaan yang sudah berkembang atau tumbuh

h. Matrix Grand Strategy


Matrik Grand Strategy merupakan tahapan pencocokan (matching stage) pada proses
formulasi strategi. Matrik ini didasarkan pada dua dimensi evaluasi yaitu posisi kompetitif
(Competititive position) dan pertumbuhan pasar (market growth).Matrik Grand Strategy
mempunyai empat kuadran yang mewakili keadaan suatu perusahaan. Pada Kuadran I
mewakili perusahaan dengan pertumbuhan pasar yang tinggi dan posisi kompetitif yang kuat.
Perusahaan pada Kuadran II berada pada industri yang pasarnya tumbuh secara cepat, strategi
intensif (bukannya integrative atau diversifikasi) biasanya menjadi pilihan pertama yang
dipikirkan. Perusahaan di Kuadran III bersaing dalam industri yang tumbuh dengan lambat
dan memiliki posisi kompetitif yang lemah. Untuk Kuadran IV, perusahaan memiliki posisi
kompetitif yang kuat dalam industri yang tumbuh lambat.

Anda mungkin juga menyukai