NIM : G93219072
Kelas : Manajemen 5A
BAB III
Manajemen Operasional Koperasi
Manajemen operasi adalah salah satu aspek dari manajemen koperasi yang
memusatkan perhatiaannya terhadap pengelolaan variabel-variabel kunci yang
menentuan tercapainya efisiensi dan efektifitas kegiatan utama koperasi
optimal. Manajemen operasi itu dapat diilustrasikan dengan melihat
pengelolaan kegiatan sebuah koperasi yang bergerak dalam bidang manufaktur.
Karakteristik operasi sebuah manufaktur ialah terjadinya proses transformasi
masukan (input) menjadi keluaran (output), baik dengan bantuan tenaga
manusia maupun dengan bantuan peralatan yang bersifat mekanik
(Tampubolon, 2004). Manajemen operasi terbagi menjadi :
a. Manajemen Masukan
Yang dimaksud dengan masukan dalam hal ini ialah bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi tersebut. Sehubungan dengan bahan baku
ini, maka pertama-tama pengurus koperasi harus bisa menentukan sumber
pengadaan bahan baku paling murah berkualitas.
b. Manajemen Peralatan dan Sumber Daya Manusia
Pengurus koperasi harus menentukan secara cermat jenis alat produksi yang
hendak digunakan, serta jumlah dan kualitas SDM yang hendak
melaksanakan proses produksi tersebut.Kaitan nya dengan jumlah dan
kualitas SDM pengurus koperasi harus dapat menenuntukan kualifikasi
tenaga kerja macam apa yang diperlukan sehingga dapat mengimbangi
metode produksi yang dipakai
c. Manajemen Keluaran
Pengurus koperasi harus menentukan secara tepat,baik jumlah satuan yang
akan dihasilkan yang dapat diserap oleh pasar maupun standar kualitas
tertumpu sesuai sasaran pasar yang ingin diraih.Agar proses produksi dapat
berjalan dengan biaya terendah dengan keluaran yang memenuhi standar
kualitas tertentu maka biaya susunan standar biaya produksi dan biaya
merupakan kebutuhan yang mutlak dan sifat nya pada tahap produksi.
Usaha koperasi dapat dilihat dari jenis usaha yang dilakukan oleh koperasi.
Penjenisan koperasi sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian dikenal lima jenis koperasi, antara lain :
a. Koperasi Konsumen
b. Koperasi Produsen
c. Koperasi Simpan Pinjam
d. Koperasi Pemasaran
e. Koperasi Jasa
a. Koperasi Konsumen
b. Koperasi Produsen
Koperasi ini sering kali juga disejajarkan dengan nama koperasi kredit,
koperasi ini menyelenggarakan layanan tabungan dan sekaligus memberikan
kredit bagi anggotanya. Layanan-layanan ini menempatkan koperasi sebagai
pelayan anggota memenuhi kebutuhan pelayanan keuangan bagi anggota
menjadi lebih baik dan lebih maju. Dalam koperasi ini anggotanya memiliki
kedudukan identitas ganda sebagai pemilik (owner) dan nasabah (customers).
Dalam kedudukan sebagai nasabah anggota melaksanakan kegiatan menabung
dan meminjam dalam bentuk kredit kepada koperasi.
d. Koperasi Pemasaran
e. Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi dimana identitas anggota sebagai pemilik
dan nasabah konsumen jasa dan atau produsen jasa. Dalam status anggota
sebagai konsumen jasa, maka koperasi yang didirikan adalah koperasi
pengadaan jasa. Sedangkan dalam status anggota sebagai produsen jasa, maka
koperasi yang didirikan adalah koperasi produsen jasa atau koperasi pemasaran
jasa. Sebagai koperasi pemasaran, bilamana koperasi melaksanakan fungsi
memasarkan jasa hasil produksi angota. Dalam praktek dikenal pula penjenisan
koperasi atas dasar cakupan pengelolaan bisnis (usaha), yaitu jenis koperasi
Single Purpose (satu usaha) dan Multi Purpose (banyak usaha). Koperasi
dengan satu kegiatan usaha, misalnya Koperasi Simpan Pinjam (KSP),
Koperasi Produsen Susu, Koperasi tahu tempe (Primkopti), Koperasi Bank
Perkreditan Rakyat dan sebagainya. Koperasi dengan lebih dari satu kegiatan
usaha, sering disebut sebagai koperasi serba usaha. Jenis koperasi ini misalnya
Koperasi Pemasaran, dimana koperasi melaksanakan pemasaran produk barang
dan jasa.
Standar Keanggotaan
1. Anggota KSP/Koperasi yang memiliki unit USP adalah pemilik sekaligus
pengguna jasa, sesuai dengan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasian dan Keputusan Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
No. 351/KEP/M/XII/1998 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Simpan Pinjam oleh Koperasi serta Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1995
Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi. Peran
anggota sebagai pemilik meliputi :
- Berperan aktif dalam memberikan masukan kepada pengurus dalam
menetapkan kebijakan koperasi baik dalam forum rapat anggota
maupun pada kesempatan lainnya.
- Memberikan kontribusi berupa modal dalam bentuk simpanan pokok
dan simpanan wajib dan/atau simpanan lainnya yang ditetapkan dalam
rapat anggota.
- Dipilih menjadi pengurus dan/atau memilih pengurus dan pengawas.
- Berperan aktif dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha
koperasi.
- Menanggung resiko jika terjadi
kerugian. Peran anggota sebagai pengguna
jasa yaitu :
- Memanfaatkan jasa pelayanan koperasi.
Beberapa ketentuan dan kebijakan yang harus dipenuhi dan dipatuhi oleh
manajemen (pengelola) KSP/USP Koperasi dalam melaksanakan kegiatan
penghimpunan dan penyaluran dana adalah sebagai berikut.
Keterangan
: 1. Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari anggota atau non
anggota atau pasar keuangan lainnya, baik berupa simpanan,
simpanan berjangka pinjaman jangka pendek maupun jangka
panjang, modal sendiri dan cadangan
2. Dana yang diperoleh, kemudian disalurkan dalam bentuk
pinjaman atau diinvestasikan pada berbagai aktiva lainnya untuk
memperoleh pendapatan
3. Hasil yang diperoleh sebagai dampak dari penyaluran dana
dalam bentuk pinjaman atau investasi lainnya diharapkan dapat
menghasilkan surplus (SHU), ialah selisih antara hasil yang
diperoleh (pendapatan) dikurangi dengan pengorbanannya
(biaya)
4. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari hasil kegiatan , dapat
dialokasikan:
a. Dikembalikan kepada pemilik dana berupa bunga dan
pembagian SHU (deviden policy)
b. Diinvestasikan kembali untuk mengembangkan usaha
(reinvestment)
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa:
1. Manajemen keuangan KSP/USP Koperasi adalah kegiatan mengelola
keuangan dari usaha KSP/USP Koperasi yang berhubungan dengan
kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana dari dan untuk anggota
KSP/USP Koperasi tersebut.
2. Manajemen keuangan penghimpunan dana adalah pengelolaan seluruh
simpanan yang terkumpul pada KSP/USP Koperasi sebagai modal kerja
untuk disalurkan sebagai pinjaman kepada anggota yang membutuhkan.
Daftar Pustaka
Harahap, D. A., & Amanah, D. (2018). Pengantar Manajemen.
https://doi.org/10.31227/osf.io/3ub4t
Jember, U. (2554). Standar Operasional Prosedur KJKS. 021, 9–10.
Ninla Elmawati Falabiba. (2019). 済無 No Title No Title No Title.
Tampubolon, M. P. (2004). Manajemen Operasional. In Ghalia Indonesia, Jakarta
(Issue 2005, p. 98).