PRINSIP)
PENJELASAN
Materi ini menjelaskan tentang definisi, nilai, dan prinsip
koperasi. Pemahaman yang benar tentang definisi, nilai
dan prinsip koperasi menjadi penting karena berimplikasi
pada praktek koperasi baik dari sisi ilmu ekonomi,
manajemen, maupun pencatatan keuangannya.
TUJUAN PEMELAJARAN
Mahasiswa mampu memahami definisi, nilai, dan juga
prinsip koperasi yang benar .
Mahasiswa mampu menjelaskan operasional dari nilai
dan prinsip koperasi tersebut dalam implementasi
koperasi secara praktek.
Referensi:
UU Perkoperasian (UU No. 12 th 1967, UU No.25 th 1992, UU No. 17
th 2012)
www.ica.coop
“Koperasi Sebagai Perusahaan”, Ramudi Arifin
DEFINISI KOPERASI
Menurut ICA (International Co-operatives Alliance) :
2) Pendekatan legalis
Koperasi didefinisikan berdasarkan UU atau peraturan
perundangan yang berlaku. Kelemahan dari pendekatan ini
adalah seringnya terjadi perubahan UU. Selain itu UU hanya
berlaku pada suatu wilayah tertentu.
UU No. 12 tahun 1967
Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial
beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang
merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan.
Prinsip pendirian
PRINSIP-PRINSIP
……..cont’d
Prinsip Tata Kelola
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka (Voluntary and Open
Membership).
Keanggotaan koperasi bersifat terbuka, sehingga siapapun yang ingin
memperoleh layanan koperasi dan mau menerima tanggung jawab
sebagai anggota dapat menjadi anggota koperasi
• Pengelolaan dilakukan secara demokratis (Democratic Member
Control)
Kegiatan koperasi dikendalikan oleh anggotanya secara demokratis.
• Kemandirian (Autonomy and Independence)
Koperasi adalah organisasi yang independen dan otonom yang hanya
dikendalikan oleh anggotanya.
PRINSIP-PRINSIP
……..cont’d
• Pendidikan perkoperasian (Education, Training and Information)
Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan kepada anggota
maupun pengurus koperasi agar dapat memberikan kontribusi yang
efektif terhadap usaha koperasi.
• Kerja sama antarkoperasi (Co-operation among Co-operatives)
Koperasi akan memberikan layanan yang baik kepada anggotanya
apabila juga melakukan kerjasama dengan koperasi lain.
• Concern for Community
Koperasi dapat berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat di
sekitarnya.
PRINSIP-PRINSIP
……..cont’d
Prinsip Pendirian Koperasi
1) Member Economic promotion
Koperasi harus mampu mempromosikan ekonomi anggotanya,
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan anggota.
2) Pemusatan Aktifitas
Koperasi adalah perkumpulan orang, bukan perkumpulan
modal, sehingga yang disatukan adalah aktifitas (ekonoaktifitas)
yang sama. Oleh karena itu, hak suara sama bagi tiap anggota,
tidak ditentukan oleh jumlah modal yang disetor.
PRINSIP-PRINSIP
……..CONT’D
3) Cost coverage
Koperasi beroperasi pada tingkat dimana biaya tertutup semua
(operating at cost). Koperasi harus melayani anggota pada
tingkat harga yang “bersaing” dibandingkan di luar koperasi.
Prinsip ini berimplikasi pada manajemen koperasi dan juga
koperasi jika dilihat dari sisi ekonomi mikro.
A 1200 Koperasi
1000
PASAR
1000
Non
1500
koperasi
Bagi non-koperasi, selisih 500 tersebut disebut sumber laba (dikurangi biaya-
biaya lain) sedangkan bagi koperasi selisih 200 adalah sumber biaya. Biaya
tersebut harus dibiayai oleh anggota koperasi melalui partisipasi anggota.
Apabila koperasi menetapkan harga yang sama dengan non-koperasi (1500)
maka A akan memilih membeli di non-koperasi dan tidak menjadi anggota
koperasi. Karena dengan menjadi anggota koperasi, selain harga yang sama
tersebut A juga harus membiayai koperasi.
Jadi koperasi harus operating at cost agar anggota dapat sejahtera.
PRINSIP-PRINSIP
……..CONT’D
4) Partisipasi anggota
Dalam koperasi, anggota adalah pemilik sekaligus pelanggan
koperasi. Sebagai pemilik, anggota membiayai operasional dari
koperasi. Dalam posisi sebagai pembeli, anggota adalah
pelanggan koperasi. Saat anggota memanfaatkan layanan
koperasi, maka disebut sebagai partisipasi anggota, bukan
transaksi. Karena terminologi transaksi terkait pada
perpindahan hak milik, sedangkan dalam koperasi anggota
sekaligus pemilik koperasi. Besarnya pengembalian SHU juga
dipengaruhi oleh besarnya partisipasi anggota dan bukan pada
modal.
MODEL BISNIS KOPERASI
Anggota
A B C D
A x Pengurus Badan
Pengawas
B x
Anggota
D x
Sistem Koperasi
Saat melayani anggota koperasi, maka berlaku sistem koperasi yaitu berorientasi pada service
(service oriented). Tapi saat koperasi melayani konsumennya yang bukan anggota koperasi
maka berlaku mekanisme pasar dan koperasi berorientasi pada laba (profit oriented).
JENIS JENIS KOPERASI
Berdasarkan pendekatan fungsi kegiatan, koperasi dapat
dibagi menjadi:
1. Koperasi pengadaan
Koperasi yang kegiatannya mengadakan barang/jasa
untuk anggotanya.
Supply cooperative jika anggotanya adalah produsen
dan yang dijual adalah input produksi.
Consumers cooperative jika anggotanya adalah
konsumen dan yang dijual adalah barang/jasa
konsumsi akhir.
JENIS JENIS KOPERASI
2. Koperasi pemasaran
Koperasi yang bertugas menampung produk-produk
yang dihasilkan oleh anggota produsen untuk
dipasarkan ke konsumen.
Contoh : koperasi susu
3. Koperasi jasa
Koperasi yang memproduksi jasa untuk memenuhi
kepentingan/kebutuhan anggota.
Contoh : KSP